1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permen jelly merupakan salah satu produk pangan yang disukai semua orang dari kalangan anak-anak hingga dewasa.

SIMPLISIA dari SELURUH TANAMAN MENIRAN (I)

PELUANG BISNIS BUDIDAYA JAMBU BIJI

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2)

PENGARUH PERBANDINGAN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) DENGAN ROSELLA (Hibiscus sabdariffa Linn) DAN JENIS JAMBU BIJI TERHADAP KARAKTERISTIK JUS

kerusakan, dan dapat menurunkan kualitas dari buah-buahan.

I. PENDAHULUAN. yaitu permen keras, permen renyah dan permen kenyal atau permen jelly. Permen

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selatan. Buah naga sudah banyak di budidayakan di Negara Asia, salah satunya di

BAB I PENDAHULUAN. seperti Indonesia. Salah satu genus umbi-umbian yaitu genus Dioscorea atau

BAB I PENDAHULUAN. sangat beragam dan tergolong ke dalam jenis buah tropis seperti rambutan, nanas,

TINJAUAN PUSTAKA. pisang raja berasal dari kawasan Asia Tenggara dan pulau-pulau pasifik barat. Selanjutnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (6) Hipotesa dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Buah-buahan tidak selalu dikonsumsi dalam bentuk segar, tetapi sebagian

BAB I PENDAHULUAN. bahan dalam pembuatan selai adalah buah yang belum cukup matang dan

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi, diantaranya mengandung vitamin C, vitamin A, sejumlah serat dan

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

BAB 1 PENDAHULUAN. Buah kersen merupakan buah yang keberadaannya sering kita jumpai

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman dan Buah Manggis (Garcinia mangostana L.)

BAB I PENDAHULUAN. occidentale L.) seluas ha, tersebar di propinsi Sulawesi. Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Es krim adalah salah satu makanan kudapan berbahan dasar susu

I PENDAHULUAN. kesehatan. Nutrisi dalam black mulberry meliputi protein, karbohidrat serta

I. PENDAHULUAN. kembang gula merupakan produk sejenis gula-gula (confectionary) yang dibuat

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 2000, dimana dalam satu tanaman biasanya menghasilkan 1 Kg buah. Dalam satu

I. PENDAHULUAN. makanan selingan berbentuk padat dari gula atau pemanis lainnya atau. makanan lain yang lazim dan bahan makanan yang diijinkan.

KOMPARASI UJI KARBOHIDRAT PADA PRODUK OLAHAN MAKANAN DARI TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BIJI NANGKA (Artocarpus heterophyllus)

JAMBU BIJI BAB. I. (Psidium guajava L.) Gambar 1.1. Macam-Macam Warna Jambu Biji (Psidium guajava L.)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Apokat (KBBI: Avokad), alpukat, atau Persea americana Mill merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Upaya mengurangi ketergantungan konsumsi beras masyarakat Indonesia adalah

I PENDAHULUAN. selain sebagai sumber karbohidrat jagung juga merupakan sumber protein yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Kendal terkenal dengan sentra pertanian, salah satunya adalah

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Budaya mengkonsumsi daging sudah menyebar di sebagian besar. masyarakat dunia. Kalau tidak ada daging mungkin dirasa kurang lengkap

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Llatar Belakang, (2) Identifikasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

I. PENDAHULUAN. sinar matahari berlebih, asap kendaraan bermotor, obat-obat tertentu, racun

PENGARUH SUHU TERHADAP KADAR VITAMIN C PADA PEMBUATAN TEPUNG TOMAT

Gambar 1. Beberapa varietas talas Bogor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar atau Riskesdas (2014), sebanyak 40,6%

II. TINJAUAN PUSTAKA. tapioka menjadi adonan yang kemudian dibentuk menjadi bola-bola seukuran bola

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia diantaranya adalah tempe, keju, kefir, nata, yoghurt, dan lainlain.

MANFAAT KULIT MANGGIS. OKTOBER 2013 Abdul Malik

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak dan memiliki warna kuning keemasan. Pohon nanas sendiri dapat

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

PENDAHULUAN. Permen jelly merupakan makanan semi basah yang biasanya terbuat dari

BAB I PENDAHULUAN. sebagai tempat tumbuh berbagai macam flora, termasuk buah-buahan. Banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Taksonomi Dan Morfologi Tanaman Durian. Kingdom : Plantae ( tumbuh tumbuhan ) Divisi : Spermatophyta ( tumbuhan berbiji )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penggumpal, serta kombinasi dari perlakuan-perlakuan tersebut, sehingga

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Teh adalah salah satu minuman terkenal di dunia, termasuk di

BAB I PENDAHULUAN. muda, apalagi mengetahui asalnya. Bekatul (bran) adalah lapisan luar dari

I PENDAHULUAN. halaman tempat tinggal (Purwaningsih, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. mengkonsumsi buah ini dalam keadaan segar. Harga jual buah belimbing

BAB I PENDAHULUAN. terdapat pada waluh. Secara umum waluh kaya akan kandungan serat, vitamin, dan mineral yang bermanfaat bagi kesehatan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. buahnya. Dilihat dari bentuk daun dan buah dikenal ada 4 jenis nanas, yaitu Cayene

1 I PENDAHULUAN. Penelitian, (1.5) Kerangka Pemikiran, (1.6) Hipotesis Penelitian, dan (1.7) Waktu

TANAMAN PERKEBUNAN. Kelapa Melinjo Kakao

BAB I PENDAHULUAN. Tanaman bayam merupakan sayuran daun yang sudah lama dikenal dan

1 I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Waktu dan Tempat Penelitian.

I PENDAHULUAN. masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian. Dilihat dari karakter fisiknya, murbei merupakan buah yang berasa segar manis

BAB I PENDAHULUAN. keinginan manusia, baik dari industri rumahan sampai restoran-restoran

I PENDAHULUAN. Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan

I. PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Kadar Air (%) Tempe Dengan Penambahan Tepung Belut dan Variasi Konsentrasi Usar Tempe

I. PENDAHULUAN. kelezatannya (Anonim a, 2006). Manggis menyimpan berbagai manfaat yang luar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi pangan semakin maju seiring dengan perkembangan zaman. Berbagai inovasi pangan dilakukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

EFEK PEMBERIAN AIR PERASAN WORTEL (Daucus carota L) UNTUK MEMPERTAHANKAN KADAR VITAMIN A DALAM PENGASINAN TELUR SKRIPSI

1 I PENDAHULUAN. (1.5) Kerangka Pemikiran, (1.6) Hipotesis Penelitian, dan (1.7) Waktu dan Tempat

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Meksiko. Tanaman yang

NUTRISI Rekomendasi Nutrisi Yang Dibutuhkan Selama dan Setelah Kemoterapi (Yayasan Kasih Anak Kanker Jogja)

BAB I PENDAHULUAN. selai adalah buah yang masak dan tidak ada tanda-tanda busuk. Buah yang


I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sampah yang semakin meningkat dapat berdampak negatif terhadap. cara mengolah sampah menjadi ekstrak.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Banyak masyarakat Indonesia mengkonsumsi buah-buahan bertujuan untuk

TINJAUAN PUSTAKA. dan kini sudah tersebar luas ke seluruh dunia termasuk Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan akan vitamin dan mineral yang diperoleh dari buah-buahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kasus luka pada mulut baik yang disebabkan oleh trauma fisik maupun kimia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikan merupakan salah satu hasil kekayaan alam yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia untuk dijadikan

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu penyebab meningkatnya penderita penyakit degeneratif di

TINJAUAN PUSTAKA. berat kering beras adalah pati. Pati beras terbentuk oleh dua komponen yang

BAB I Pendahuluan. tropis sehingga tanahnya sangat subur dan cocok untuk pertanian dan. meningkatkan hasil-hasil pertanian serta perkebunan.

Transkripsi:

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Buah buahan dan sayur sayuran merupakan bahan makanan yang mampu menjadi sumber penyediaan gizi (Soedarmadji et al., 1996), terutama vitamin dan serat sebab mampu mempengaruhi kesehatan dalam tubuh. Kesehatan merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi manusia dalam beraktivitas, maka kebutuhan mengkonsumsi buah harus tercukupi. Tubuh manusia yang cukup rentan terhadap sakit penyakit adalah anak anak pada tingkat sekolah TK (3 6 tahun) dan SD (6 12 tahun), untuk seusia mereka juga sulit dalam mengkonsumsi buah dan sayur sehingga kekurangan vitamin C. Penyebab kesulitan dalam memberikan sayur dan buah buahan yaitu adanya kecenderungan memilih makanan yang lebih menarik dan terkesan manis serta enak, contohnya seperti coklat, permen, dan biskuit padahal tubuh mereka memerlukan asupan makanan yang membuat ketahanan tubuh tetap terjaga. Oleh sebab itu salah satu alternatif mengatasi masalah tersebut, para orang tua memberikan suplemen makanan (banyak dipasaran berbentuk sirup, permen, minuman dll) pada buah hati mereka. Seiring perkembangan teknologi pangan, banyak pengembangan produk pangan yang memiliki nilai nilai fungsional. Salah satu produk pangan yang disukai oleh anak anak adalah permen, khususnya permen jelly. Permen jelly banyak digemari karena teksturnya yang empuk, warna yang menarik, serta rasa yang manis dan enak. Selain itu banyak variasi produk permen jelly yang yang bernilai fungsional yang dijual dipasaran. Buah jambu biji merah merupakan salah satu alternatif pilihan buah yang kaya akan vitamin C (87 mg) (Haryoto, 1998) yang cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan buah buah bervitamin C lainnya. Buah jambu biji merah ini juga lebih mudah didapat serta harganya pun terjangkau. Pada daun tanaman meniran mengandung senyawa flavonoid yang berperan juga sebagai antioksidan, dimana senyawa tersebut berfungsi sebagai immunomodulator atau meningkatkan kekebalan tubuh. 1

2 Dengan dilakukannya penelitian tentang produk permen jelly yang diperkaya dengan filtrat buah jambu biji merah dan filtrat daun meniran diharapkan dapat menjadi salah satu solusi menjawab masalah anak anak yang cenderung sulit konsumsi buah dan kekebalan tubuh yang rentan terhadap penyakit melalui produk pangan. 1.2. Tinjauan Pustaka 1.2.1. Jambu Biji (Psidium guajava) Jambu biji (Psidium guajava) termasuk family Myrtaceae dan memiliki nama lain jambu klutuk (Jawa), jambu Batu (Sunda), dan jambu bender (Madura). Jambu biji (Psidium guajava) tersebar luas hingga ke Asia Tenggara termasuk Indonesia sampai Asia Selatan, India dan Srilanka. Jambu biji memiliki banyak cabang dan ranting serta batang pohonya keras. Bentuk daun umumnya bercorak bulat telur dengan ukuran yang agak besar. Bunganya kecil-kecil berwarna putih dan muncul dari balik ketiak daun (Haryoto, 1998). Gambar 1. Buah Jambu biji Merah Sumber : dokumentasi pribadi Tanaman ini tumbuh di daerah tropis dan subtropis. Di Indonesia, tanaman jambu dapat tumbuh pada berbagai kondisi lingkungan, baik di dataran rendah maupun dataran tinggi sekitar 1.000 m di atas permukaan laut. Tanaman jambu biji ini lebih suka hidup di tempat yang terbuka dan mendapat sinar matahari secara penuh. Buah jambu biji mengandung beragam vitamin dan mineral. Kandungan gizi yang paling menonjol adalah vitamin C yaitu 87 mg untuk setiap 100 mg buah segar. Setiap jambu biji terdiri

3 atas 82 % bagian yang dapat dimakan, sedangkan kandungan airnya 86 % (Haryoto, 1998). Tabel 1. Kandungan gizi buah jambu biji pada setiap 100 g buah jambu biji segar No Komposisi Jumlah 1 Kalori (energi) 49.00 kal 2 Protein 0.90 g 3 Lemak 0.30 g 4 Karbohidrat 12.20 g 5 Kalsium 14.00 mg 6 Fosfor 28.00 mg 7 Zat besi 1.10 mg 8 Vitamin A 25.00 S.I. 9 Vitamin B1 0.02 mg 10 Vitamin C 87.00 mg 11 Air 86.00 g 12 Bagian yang dapat dimakan 82.00 % (Haryoto, 1998) Tanaman jambu biji berbuah setelah berumur 2 3 tahun, dan dapat berbuah sepanjang tahun, tetapi jumlah panen tertinggi adalah pada bulan Februari Maret. Jumlah buah rata- rata ada 360 buah tiap pohon. Ciri ciri fisik buah jambu biji yang digunakan dalam penelitian ini adalah berukuran sedang dengan berat kira kira 200 g, berdiameter 7 8 cm, panjang 7 8 cm, berdiameter dalam 4,5 5 cm, kandungan biji yang cukup banyak yaitu sekitar 2,59 %. Berdaging merah merah muda, daging tebal, tekstur lembut. Flavor buah tersebut cukup asam dan sedikit manis, serta memiliki aroma yang cukup tajam (Soetanto, 1998). Vitamin C atau yang disebut asam askorbat merupakan vitamin yang ditemukan hampir sepenuhnya dalam makanan nabati, yaitu sayuran dan buah-buahan segar, tetapi tidak ditemukan dalam serealia atau sayuran kacang-kacangan yang kering. Vitamin ini termasuk vitamin yang larut air. Pada buah yang masih mentah kandungan vitamin C- nya cukup tinggi dibanding dengan buah yang sudah masak (Gaman, 1994). Vitamin C penting untuk perkembangan semua jaringan ikat, menambah kekebalan terhadap infeksi dan membantu penyembuhan luka (Haryati, 1999).

4 Vitamin C merupakan vitamin yang paling mudah rusak. Disamping sangat larut dalam air, vitamin C sangat mudah teroksidasi dan dipercepat dengan adanya panas, sinar, alkali, enzim oksidator, serta oleh katalis tembaga dan besi. Vitamin C dapat terbentuk sebagai asam L-askorbat dan L-dehidroaskorbat. Asam askorbat sangat mudah teroksidasi secara reversible menjadi asam L-dehidroaskorbat. Asam L-dehidroaskorbat secara kimia sangat labil dan dapat mengalami perubahan lebih lanjut menjadi asam L- diketogulonat yang tidak memiliki keaktifan vitamin C lagi (Winarno, 1992). 1.2.2. Meniran (Phylanthus niruri, Linn) Meniran (Phylanthus niruri, Linn) termasuk divisi spermatophyte dan memiliki nama lain meniran (Jawa), Gosau na Dungi (Ternate), Dukong Anak, Gosau Mandungi Rosiha, Child Pick a Back (Inggris), Kilanelli (India), Zhen Chu Cau, Ye Xia Zhu (Cina). Tumbuhan meniran merupakan tumbuhan yang berasal dari daerah tropis yang tumbuh liar di tempat yang lembab dan berbatu, serta tumbuh di hutan, ladang, kebun kebun maupun pekarangan halaman rumah, pada umumnya tanaman ini tidak dipelihara karena dianggap tumbuhan rumput biasa namun dimanfaatkan sebagai obat herbal tradisional. Tanaman ini disebut meniran karena mempunyai buah yang seperti menir (remukan butiran beras). Tumbuhan ini tumbuh subur di tempat yang lembab pada ketinggian 1000 m diatas permukaan laut. Meniran merupakan tumbuhan tegak, tinggi 30-50 cm, batangnya berwarna hijau. Daun tunggal, letak berseling, helaian daun bundar telur sampai bundar memanjang, ujung tumpul, pangkal membulat, permukaan bawah berbentuk kelenjar, tepi rata, panjang ± 1,5 cm, lebar sekitar ± 7 mm, berwarna hijau (Husna, 2007).

5 Gambar 2. Tanaman Meniran Sumber : dokumentasi pribadi Pada tanaman meniran, banyak dimanfaatkan untuk obat tradisional atau obat-obatan herbal. Hal ini disebabkan karena meniran memiliki kandungan flavonoid yang cukup tinggi. Flavonoid, seperti halnya karotenoid memiliki potensi sebagai antioksidan pada tubuh serta dalam beberapa penelitian dapat meningkatkan respon imun tubuh (Isa, 2010). Menurut Suprapto (2006), flavonoid pada meniran banyak ditemukan di bagian daun dan akar. Flavonoid pada meniran menempel pada sel imun dan memberikan sinyal intraseluler atau rangsangan untuk mengaktifkan kerja sel imun lebih baik. Selain itu, meniran berfungsi juga sebagai senyawa antioksidan yang mampu merangsang kekebalan tubuh. Sebuah penelitian telah menghasilkan produk obat imunostimulan yang berasal dari meniran yang dijual di pasaran dengan nama Stimuno. Penelitian terbaru menyebutkan bahwa meniran memiliki aktivitas imunomodulator. Imunomodulator berperan membuat sistem imun lebih aktif dalam menjalankan fungsinya, menguatkan sistem imun tubuh atau menekan reaksi sistem imun yang berlebihan. Jika aktivitas sistem imun berkurang, maka kandungan flavonoid dalam meniran akan mengirimkan sinyal intraseluler pada reseptor sel untuk meningkatkan aktivitasnya. Sebaliknya jika sistem imun kerjanya berlebihan, maka meniran berkhasiat dalam mengurangi kerja sistem imun tersebut. Dengan demikian, kekebalan atau daya tahan tubuh dapat selalu optimal sehingga tetap sehat ketika diserang virus, bakteri, dan mikroba lainnya. (Fevillia, 2011). Akar dan daun meniran kaya akan senyawa flavonoid,

6 antara lain phyllanthin, hypophyllanthin, qeurcetrin, isoquercetin, astragalin, dan rutin (Junieva, 2006). Senyawa flavonoid umumnya mudah larut dalam air, terutama bentuk glikosidanya, senyawa tersebut dapat diekstrasi dengan menggunakan pelarut air (Waji 2009). 1.2.3. Permen Jelly Permen jelly menurut SNI 3547-2.2008 adalah kembang gula yang bertekstur lunak yang diproses dengan penambahan komponen hidrokoloid seperti agar, gum, pektin, pati, karagenan, gelatin dan lain lain yang digunakan untuk modifikasi tekstur sehingga menghasilkan produk yang kenyal, harus dicetak dan diproses aging terlebih dahulu sebelum dikemas. Ciri ciri permen jelly yang baik adalah teksturnya lunak seperti karet (rubbery), warna yang cerah, jernih (transparan), mempunyai konsistensi yang baik (seperti agar tetapi tidak terlalu kaku dan keras). Bahan yang digunakan untuk pembuatan jelly adalah glukosa sirup, gula, gelatin, air, asam sitrat, pewarna dan essence (Lees & Jackson, 1973). Tekstur jelly yang keras atau padat dihasilkan dari penggunaan gelling agent. Gelling agent merupakan zat yang ditambahkan pada pembuatan kembang gula yang berperan sebagai pembentuk gel atau untuk meningkatkan chewing quality. Ada bermacammacam gelling agent yang dapat digunakan di antaranya agar-agar, pektin, gelatin dan gum arabic (Lees & Jackson, 1980). Salah satu gelling agent adalah gelatin. Gelatin yang sering digunakan adalah gelatin bubuk 100 150 bloom yang dilarutkan dalam air dengan perbandingan gelatin : air = 1 : 2 3. Gelatin ini sebaiknya tidak dididihkan karena akan menyebabkan gelling powernya akan hilang. Apabila jumlah penambahan gelatin ini berlebihan, maka akan dihasilkan produk yang semakin liat dan elastis. Gelling strength dinyatakan sebagai derajat blomm. Semakin tinggi derajat bloomnya, maka akan dihasilkan gelling power yang semakin tinggi pula. Secara komersial biasanya digunakan gelatin dengan derajat bloom 100-280 bloom (Meiners et al., 1984)

7 Tekstur merupakan sensasi tekanan yang dapat diamati dengan melihat dan dirasakan pada waktu digigit, dikunyah, ditelan ataupun perabaan dengan jari. Tekstur secara langsung dapat dilihat kenampakannya (dari luar) oleh konsumen sehingga berpengaruh terhadap penilaian diterima atau tidaknya produk tersebut. Pengujian pada permen jelly ini adalah hardness dan chewiness. Hardness adalah gaya yang dibutuhkan untuk memberikan tekanan pada bahan pangan ketika berada di antara gigi geraham. Chewiness adalah kekuatan yang digunakan untuk mengunyah makanan padat sampai siap ditelan (Rosenthal, 1999). 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk: Mengetahui konsentrasi penambahan meniran pada permen jelly jambu biji yang paling disukai oleh panelis. Mengetahui pengaruh penambahan meniran terhadap tekstur, vitamin C dan aktivitas antioksidan dari permen jelly jambu biji yang dihasilkan.