Tambahan DAFTAR PERIKSA PERKEMBANGAN DIRI SENDIRI

dokumen-dokumen yang mirip
...dan Saudara Memerlukan Suatu Metode

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 1959 TENTANG PERATURAN TATA TERTIB DEWAN PERANCANG NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 1959 TENTANG PERATURAN TATA TERTIB DEWAN PERANCANG NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERTURAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT GOTONG ROYONG REPUBLIK INDONESIA Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 1960 Tanggal 12 Juli 1960

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERSEKUTUAN GEREJA KRISTEN PERJANJIAN BARU

Tugas Seorang. Istri

Anggaran Rumah Tangga Daihatsu Zebra Club (ZEC)

MENGORGANISASI, MENGGABUNGKAN, MEMBUBARKAN JEMAAT DAN PERKUMPULAN MENGORGANISASI JEMAAT PELAJARAN 10

SIAPA YANG MENJALANKAN MANAJEMEN DI KOPERASI?

PERATURAN TATA TERTIB SENAT MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS GADJAH MADA 2015 BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1960 TENTANG PERTURAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT GOTONG ROYONG REPUBLIK INDONESIA

Karunia Karunia Pelayanan Lainnya: 1 Melayani Mengajar Menasihati

Pola Tuhan Bagi Para Pekerja

TATA TERTIB. Rapat akan diselenggarakan dalam bahasa Indonesia.

BADAN PERWAKILAN DESA SIDOMULYO. KEPUTUSAN BADAN PERWAKILAN DESA SIDOMULYO NOMOR: 01/Kep.BPD/2002 TENTANG: TATA TERTIB BADAN PERWAKILAN DESA

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 214 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN DEWAN KERJA PRAMUKA PENEGAK DAN PRAMUKA PANDEGA

BAB V : KEPEMIMPINAN GEREJAWI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1964 TENTANG PERATURAN TATA TERTIB DPR-GR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA

Rencana Allah untuk Gereja Tuhan

Keadaan dan Perbuatan yang Dikehendaki Allah Pernahkah saudara belajar naik sepeda? Jika demikian, tentunya saudara tahu bahwa ketika belajar itu

ANAK BATITA: USIA ± 15 BULAN 3 TAHUN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 1951 TENTANG PERATURAN TATA TERTIB DEWAN MENTERI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN:

ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERKUMPULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Alkitab. Persiapan untuk Penelaahan

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 10/SK/K01-SA/2009 TENTANG KETENTUAN & TATA KERJA SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

RANCANGAN TATA TERTIB KONGRES IJTI KE-5 BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

AMANDEMEN PERTAMA LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK NOMOR 019/SK/K01-SA/2002 TENTANG KETENTUAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR 01/TT/DPM FE UNY/II/2014 TENTANG TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1957 TENTANG POKOK-POKOK PEMERINTAHAN DAERAH *) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANGGARAN DASAR MOBILIO INDONESIA

Pertanyaan Alkitab (24-26)

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KONGRES MAHASISWA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA TATA TERTIB SIDANG KONGRES MAHASISWA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR. SURAT KETETAPAN No. 003/TAP SI/DPM-H IPB/II/2014

Bagaimana Allah Berbicara kepada Saya?

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWA

PERATURAN SENAT MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG TATA TERTIB SENAT MAHASISWA

KETETAPAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 019/SK/K01-SA/2002 TENTANG KETENTUAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman

PERATURAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS BIOTEKNOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA NOMOR 2/PERATURAN/BPMF BIOTEK UKDW/3/2018 TENTANG

Bisa. Mengajar. Merupakan Pelayanan

ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB BAB I NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN

KEPUTUSAN DEWAN PENGURUS PUSAT ASOSIASI LAUNDRY INDONESIA (ASLI)

RANCANGAN ANGGARAN DASAR ORGANISASI PEMERINTAHAN MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA PEMBUKAAN

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR TATA LINGKUNGAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1 LANDASAN PENYUSUNAN

Kehidupan Yang Dipenuhi Roh

Itu? Apakah. Pernikahan

PENDAHULUAN. XOB SEKRETARIAT Jl. Flores No. 1 Bandung. Sejarah Singkat Berdirinya Club

ANGGARAN RUMAH TANGGA FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA

PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERKUMPULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANGGARAN RUMAH TANGGA INDONESIA MAX OWNERS (IMO) BAB I PRINSIP DASAR DAN KODE KEHORMATAN. Pasal 2 Kode Kehormatan

Jawaban Soal-soal Untuk Menguji Diri

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1

RENCANA ALLAH. Bagi Saudara. Tulislah dengan huruf cetak yang jelas! Nama Saudara... Alamat. Kota. Propinsi. Umur... Laki-laki/perempuan. Pekerjaan.

TATA TERTIB MUSYAWARAH NASIONAL LUAR BIASA AD/ART

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI KARYAWAN PT PEMERINGKAT EFEK INDONESIA (PEFINDO) KOPPEFINDO BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1

BADAN PERWAKILAN DESA DESA PADI KECAMATAN GONDANG KABUPATEN MOJOKERTO K E P U T U S A N BADAN PERWAKILAN DESA PADI NOMOR : 01 TAHUN 2001 T E N T A N G

KEPUTUSAN KONGRES I ISKINDO NOMOR : KEP.003/KONGRES I/VI/2015 TENTANG PENGESAHAN TATA TERTIB KONGRES I ISKINDO

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Ikatan KeluaRga Anak Riau Telkom University

Bekerja Dengan Para Pemimpin

Bagaimana Saya Menjadi Sebagian dari Gereja Tuhan

PEDOMAN PENYELENGGARAAN RAPAT ANGGOTA KOPERASI

KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74/K/X-XIII.2/2/2009 TENTANG

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI SMA NEGERI DELAPAN JAKARTA

Bagian Ketiga Tugas dan Wewenang Pasal 71. Bagian Ketiga Tugas dan Wewenang. Pasal 6

Presiden Republik Indonesia, Menimbang : bahwa perlu diadakan peraturan untuk melaksanakan Undang-undang No. 19 tahun 1956.

Menyelesaikan Pekerjaan Dengan Sukacita

Setiap Orang Membutuhkan Pengajaran

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM. Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi

AGENDA RAPAT DAN NOTULEN

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERKUMPULAN MANAJER INVESTASI INDONESIA

KETETAPAN SENAT MAHASISWA FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO NO.01 / TAP / SM FEB UNDIP / 2017 TENTANG TATA TERTIB SENAT MAHASISWA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 1960 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN TATA-TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT GOTONG ROYONG

Ikutilah Yesus! Pelayanan Orang Kristen. Bagian. Sastra Hidup Indonesia

BAB VIII PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pasal 15

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA PERIODE 2018

SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT IKATAN MOTOR INDONESIA NOMOR : 060/IMI/SK Organ/A/III/2016

UNDANG UNDANG No. 22 TAHUN 1948 PEMERINTAHAN DAERAH

XII. Diunduh dari. Bab. Keluarga Kristen Menjadi Berkat Bagi Lingkungan

PELAYANAN PEMUDA PELAYANAN PEMUDA SESI 1 : MENGAJARKAN FIRMAN ALLAH

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari...

Presiden Republik Indonesia,

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Allah Ingin Agar Saudara Mencintai Gereja

LAMPIRAN : KEPUTUSAN KETUA UMUM DHARMA WANITA PERSATUAN NOMOR : 527 TAHUN 2014 TANGGAL : 10 DESEMBER 2014

TATA CARA PERSIDANGAN KOMISI PEMILIHAN RAYA 2014 INSTITUT PERTANIAN BOGOR

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL (MUNAS) IV FEDERASI SERIKAT PEKERJA PERKAYUAN PERHUTANAN DAN UMUM SELURUH INDONESIA

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL. Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Tujuan

ANGGARAN DASAR BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA PERIODE FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA INDONESIA BAB I STATUS DAN KEANGGOTAAN PASAL 1

PERATURAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN NOMOR 002 TAHUN 2015

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa perlu diadakan peraturan untuk melaksanakan Undang-undang No. 19 tahun 1956.

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR MEKANIKAL ELEKTRIKAL INDONESIA ( A S K O M E L I N ) BAB I UMUM Pasal 1 DASAR 1. Anggaran Rumah Tangga ini

ANGGARAN RUMAH TANGGA LEO CLUBS INDONESIA BAB I U M U M

Transkripsi:

Tambahan Tambahan A - Daftar Periksa DAFTAR PERIKSA PERKEMBANGAN DIRI SENDIRI Memelihara hidup rohani pribadi - pembacaan Alkitab, kunjungan gereja. Mengenal tanggung jawab secara tepat. Senang bekerja bersama orang lain. Mendapat kegembiraan dari prestasi-prestasi orang lain. Mengikuti perkembangan zaman - belajar dan membaca. Meminta nasihat dan informasi bila perlu. Memakai pengalaman dan bakat orang lain. Memiliki pengertian yang jelas tentang garis kebijaksanaan dan prosedur. Bersedia untuk mengambil risiko. Belajar untuk bekerja sebaik-baiknya dengan apa yang ada pada anda. Ambillah keputusan dengan segera tetapi jangan dengan tergesa-gesa. Pikullah tanggung jawab penuh atas keputusan yang diambil. Rencanakanlah waktu pribadi. Sesuaikan diri dengan keadaan-keadaan baru. Kendalikanlah kemarahan. Peliharalah rasa humor. Membantu ingatan dengan membuat catatan; pergunakan daftar-daftar. Tetapkanlah tujuan-tujuan pribadi dan berupayalah untuk mencapainya.... Gunakanlah karunia-karunia rohani dalam cara-cara yang semestinya. 253

254 MANUSIA, TUGAS, DAN TUJUAN DAFTAR PERIKSA HUBUNGAN MANUSIA WI Berikanlah instruksi-instruksi dengan jelas. Terangkanlah mengapa hal-hal tertentu dikerjakan sedemikian. Terangkanlah pentingnya tiap-tiap pekerjaan dan tugas. Doronglah orang-orang untuk bekerja sebaik-baiknya dan men ngkatkan ketrampilan mereka. Tunjukkan rasa hormat terhadap semua pekerja. Pakailah saran-saran para pekerja bilamana mungkin. Tolonglah orang lain untuk menetapkan tujuan mereka sendiri dan mencapainya. Belajarlah untuk melancarkan kritik yang membangun dan berguna. Berbagilah informasi. Doronglah kerjasama sekelompok dan saling berbagi, bukannya persaingan. Terimalah kecaman dan salah bila memang tepat. Indahkanlah perasaan orang lain; jangan sekali-kali mempermalukan orang di depan umum. Berilah perhatian kepada orang-orang yang pemalu dan kesep an. Nyatakanlah harapan-harapan yang tinggi dan kepercayaan pada orang. Berilah diri saudara sendiri dan berikan contoh bilamana mungkin. Dengarkanlah pendapat orang dan berikan umpan balik yang semestinya. DAFTAR PERIKSA KOMUNIKASI 1 erangkanlah dengan jelas, dan perkenankanlah orang lain mengajukan pertanyaan. Tunjukkan dan peragakan bilamana mungkin dan tepat untuk dilakukan. Jawablah pertanyaan: Apa? Kapan? Di mana? Siapa? Bagaimana, dan Mengapa? Doronglah orang lain untuk mengutarakan pendapat mereka.

TAMBAHAN 255 Periksalah kembali untuk memastikan bahwa instruksi saudara dimengerti. Terangkanlah perubahan-perubahan sebelum itu dilaksanakan. Terangkanlah keputusan-keputusan luar pengawasan saudara. yang diambil oleh orang lain, yang di Berilah alasan-alasan untuk semua garis kebijaksanaan dan prosedur. Selalu memberi laporan kepada atasan; bekerjalah melalui saluran-saluran yang tepat. Hendaknya Berilah laporan-laporan ada maksud tujuan bagi segala sesuatu yang dikerjakan. kemajuan. Jangan terlalu mengandalkan buletin dan nota peringatan tertulis. Dengarkanlah dengan saksama semua keluhan dan saran. Pergunakanlah bahasa dan lukisan-lukisan yang cocok untuk kelompok anda. Belajarlah untuk memimpin rapat dengan cara yang menarik dan efektif. DAFTAR PERIKSA PENGA WASAN TUGAS Buatlah dan gunakanlah daftar, lembaran kerja, penanggalan. Belajarlah mengatur waktu dan menetapkan prioritas. Dahuluilah keperluan personalia dan peralatan serta biaya-biaya. Pilihlah dan latihlah pekerja-pekerja. Adakan penugasan-penugasan Tetapkan sasaran-sasaran Buatlah catatan-catatan khusus. dan tentukan patokan-patokan. yang teliti. Delegasikan tanggung jawab dan kekuasaan dengan semestinya. Buatlah persyaratan yang realistis. Koordinasikan orang-orang, peralatan, waktu, tempat, metode untuk mencapai tujuan-tujuan.... Sediakanlah rencana terus-menerus untuk penilaian dan perbaikan.

256 MANUSIA, TUGAS, DAN TUJUAN DAFTAR PERIKSA PIMPINAN KELOMPOK Persiapan Anggota-anggota diberitahukan tentang waktu, tempat, topik, atau maksud tujuan pertemuan. Tempat pertemuan diatur - ruang yang memadai; susunan duduk; kesenangan jasmani para anggota, seperti ventilasi dan penerangan. Garis besar atau agenda dipersiapkan. Informasi, fakta-fakta untuk diskusi, data latar belakang. Peralatan, catatan, alat peraga siap untuk dipakai. Rencana-rencana untuk menggalang suasana persahabatan. Rencana-rencana untuk kegiatan-kegiatan rohani. Semua peserta diberitahukan dan dikabarkan tentang semua prosedur. Memimpin Pertemuan/Rapat Saat-saat pembukaan harus dipersiapkan dengan baik. Usahakan agar anggota-anggota merasa dirinya terlibat. Semua orang hendaknya mengerti maksud tujuan pertemuan dan pokokpokok atau soal-soal yang akan dibahas. Pertemuan hendaknya dimulai dan diakhiri tepat pada waktunya, kecuali dalam keadaan-keadaan yang sangat istimewa. Setiap anggota hendaknya merasa bebas dan didorong untuk berperan serta dalam pembicaraan-pembicaraan terbuka. Pembicaraan-pembicaraan hendaknya tetap mengenai pokok. Anggota-anggota hendaknya diberikan cukup waktu untuk mengutarakan pendapat mereka, tetapi jangan dibiarkan memonopoli waktu. Kesempatan hendaknya diberikan untuk pertanyaan dan saran Pembicaraan hendaknya diringkas kan dan dijelaskan bila perlu. Kegembiraan dan rasa humor yang baik hendaknya diberi dorongan. Anggota-anggota hendaknya merasa bahwa kehadiran dan peran serta mereka dihargai dan pertemuan itu bermanfaat.

TAMBAHAN 257 Penilaian Hasil-hasilnya Apakah kelompok itu bekerja dengan baik dan kelihatan puas dengan pertemuan itu? Apakah ada persoalan-persoalan khusus? Apa yang dapat dilakukan tentang persoalan-persoalan tersebut? Adakah anggota-anggota yang tidak berperan serta? Adakah aspek-aspek penting topik itu yang dilalaikan? Apakah hasil-hasil paling positif pertemuan itu? Kesimpulan-kesimpulan apakah yang tercapai? Hal-hal apakah yang dapat dilakukan dengan lebih baik lagi? Catatan yang perlu diingat sebagai persiapan untuk pertemuan berikutnya.

258 MANUSIA, TUGAS, DAN TUJUAN Tambahan B - Lembaran-Lembaran Kerja LEMBARAN KERJA PERINGAT AN HARIAN PERINGATAN HARIANKU TANGGAL. _ Janji-Janji Yang Harus Dilakukar Nama Tanggal ---------_._._-- ----------_._--- Panggilan Telpon Peralatan yang Perlu Nama Nomor --------------- PERINGATAN HARIANKU TANGGAL _ Janji-Janji Yang Harus Dilakukan Nama Tanggal Panggilan Telpon Peralatan yang Perlu Nama Nomor

TAMBAHAN 259 LEMBARAN KERJA PERENCANAAN TUJUAN TUjuan yang sedang kita doakan dan rencanakan Isleh PERTANYAAN UNTUK PERENCANAAN TUGAS YANG AKAN DITUGASKAN MENGAPA TUJUAN INI PENTING? ~Pentlngl8h untuk menuhs monveer rohani I APA YANG DIPERLUKAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN? 1 Berapa orang? : 2 Rencana atau program apakah yang : akan dipakai untuk mencapai tujuan? 3 Berapa lama yang diperlukan? : 4 Berapa banyak uang? : 5 Bahan dan peralatan apa? : 6 Fasurtae apa? : 7 Apakah diperlukan latihan khusus? : Kalau perlu, latihan macam apakah 7 SIAPA YANG HARUS DILIBATKAN AGAR TUJUAN TERCAPAI? (Tulislah nema orang-orang, pemimpin, kelompok. dll ) BILAKAH SEMUA TANGGUNGJAWAB AKAN TERLAKSANA? BAGAIMANAKAH KITA AKAN TAHU BILA TUJUAN TERCAPAI? SUDAHKAH KITA SIAP SEDIA UNTUK MENCAPAI KEBERHASILAN? (kebutuhan fisik, guru guru, pera/atan, ruang, dll ) Dari buku The Effective Pastor Diperiksa dan diperbaiki oleh Zenas Bicket

260 MANUSIA, TUGAS, DAN TUJUAN LEMBARAN KERJA RAPAT PERENCANAAN Nama Panitia atau Kelompok _ (Daftar kehadiran dapat dibuat di balik halaman ini.) Tanggal Pemimpin atau Ketua _ LAPORAN PERKEMBANGAN TENTANG PEKERJAAN YANG SEDANG DILAKSANAKAN (Apakah pekerjaan berjalan menurut waktu yang ditentukan? Apakah ada persoalan?) Proyek Komentar RENCANA UNTUK USAHA BARU: Nama Proyek _ Tugas yang Harus Dilaksanakan Orang-orang yang Ditugaskan Tanggal Selesai PENILAIAN PEKERJAAN YANG TELAH SELESAI (Betapa baikkah pelaksanaannya? Apakah dilaksanakan tepat pada waktunya? Bagaimanakah itu dapat diperbaiki lagi?) Proyek Komentar ----------------- CATATAN-CATATAN LAIN

TAMBAHAN 261 Tambahan C - Petunjuk-petunjuk Mengenai Prosedur Parlementer LIMA PRINSIP PENTING HUKUM PARLEMENTER 1. Rasa hormat dan keadilan terhadap semua. 2. Mempertimbangkan masalah-masalah satu per satu. 3. Pendapat pihak minoritas harus didengar. 4. Keputusan pihak mayoritas harus berlaku. 5. Maksud peraturan-peraturan ialah agar memudahkan tindakan, bukan menghambatnya. LIMA PERATURAN PENTING BERKENAAN DENGAN PERUNDINGAN 1. Setiap anggota berhak untuk berbicara satu kali mengenai sebuah usul; akan tetapi, jika tidak ada yang berkeberatan, ia dapat berbicara dua kali atau lebih. 2. Pembicaraan anggota-anggota hendaknya tidak bersifat perseorangan, yaitu menghindarkan menyebut nama orang. 3. Anggota-anggota hendaknya menanyakan keterangan melalui ketua rapat. 4. Anggota yang mengajukan mosi/usul mempunyai hak istimewa untuk membuka dan mengakhiri pembahasan kalau ditanyai ketua. 5. Ketua rapat harus tetap bersikap netral sama sekali. Andaikan ia ingin ikut berdiskusi, ia harus meminta wakil ketua untuk mengetuai rapat sampai telah diadakan pemungutan suara tentang usul yang sedang menantikan keputusan. PERATURAN PENTING PEMUNGUTAN SUARA 1. Cara-cara Pemungutan Suara Pemungutan suara secara lisan: Suara mayoritas "Ya" atau "Tidak" Pemungutan suara dengan berdiri: "Setuju" atau "Tidak setuju" untuk dua pertiga suara Mengacungkan Tangan: "Setuju" dan "Tidak Setuju" (untuk kelompok kecil) Dengan mengabsen: Memeriksa kehadiran dan sekaligus memberi suara. Dengan surat suara: Menjamin kerahasiaan pemberi suara; lebih disukai untuk pemilihan SekretarisMemberi Satu Suara: Jika ditetapkan dalam anggaran rumah tangga MelaluiPos atau Dengan Mandat: Jika ditetapkan dalam anggaran rumah tangga. Dengan Persetujuan Umum: Untuk keputusan-keputusan rutin ketua rapat mengatakan, "Jika tidak ada yang berkeberatan kita akan... "

262 MANUSIA, TUGAS, DAN TUJUAN 2. Jenis-jenis Pemungutan Suara Mayoritas: Suatu mayoritas adalah jumlah yang lebih besar dan setengah jumlah suara yang diberikan Pluralitas: Suatu pluralitas adalah suara terbanyak tanpa memperhatikan mayoritasnya, Dua Pertiga Suara: Hanya menunjuk kepada dua pertiga dari jumlah suara yang diberikan Suara sama banyak: Suara sama banyak terjadi bila jumlah suara} ang sama diherikanpro dan kontra usul itu. (Jika hal ini terjadi, maka usul itu kalah.) KETUA RAPAT Ketua mengurus jalannya organisasi dan mengetuai semua rapat. Ketua menghindarkan penggunaan kata "saya", dan mengatakan "Ketua." Apabila ia memberi laporan ia berkata "Ketua." Ketua tidak berkata, "Anda menyimpang dari pembicaraan." Sebaliknya ia berkata, "Usul menyimpang dari pembicaraan." Ingatlah: yang dibicarakan adalah peraturannya, bukan orangnya. Ketua mengatur, mendelegasi, dan mengawasi tetapi tidak campur tangan. Ia harus selalu bersikap netral. Ketua hendaknya jangan berkata, "Mereka yang menentang, hendaknya berkata tidak." Ingatlah: Anggota-anggota mungkin tidak menyetujui sebuah usul, tetapi belum tentu mereka menentang. Ketua hendaknya mengingat bahwa semua anggota berhak untuk mengajukan permintaan kepada Ketua, meminta informasi parlementer, menarik kembali usul mereka sendiri jika tidak ada yang keberatan, meminta suara-suara dihitung kembali, atau mempertanyakan kuorum. Ketua hendaknya mempersiapkan agenda untuk setiap rapat. Ia j uga harus membawa ke rapat suatu salinan dari anggaran rumah tangga, suatu daftar dari semua panitia, arloji, penanggalan, kertas, dan pena.

TAMBAHAN 263 AGENDA DASAR UNTUK KETUA RAPAT 1. Membuka Rapat. Dengan satu ketukan palu, ketua berkata, "Rapat telah dibuka." 2. Doa. 3. Pemeriksaan Kuorum. Anggaran rumah tangga harus menetapkan jumlah yang diperlukan untuk kuorum; jika tidak, maka mayoritas keanggotaan diputuskan untuk kelompok yang kecil dengan diam-diam menghitung anggota-anggotanya, atau untuk kelompok besar dengan jalan mengabsen atau menghitung anggotanya waktu mereka masuk pintu. 4. Pembacaan notulen. "Sekarang sekretaris pencatat akan membaca notulen rapat rutin yang akhir (atau notulen tanggal... )." Jikalau notulen beberapa rapat harus disahkan, maka notulen-notulen itu diurus menurut urutan kronologisnya. Ketua bertanya, "Apakah perlu diadakan pembetulan?" Jika tidak, ia menambahkan, "Notulen disahkan." Akan tetapi, jika diadakan pembetulan ia berkata, "Notulen disahkan sebagaimana telah dibetulkan. " 5. Pembacaan surat-menyurat oleh Sekretaris Penyurat. Jika tidak ada sekretaris penyurat, dibaca oleh sekretaris pencatat. Untuk menghemat waktu, maka usul-usul yang timbul dari korespondensi dapat ditangani pada saat ini daripada diajukan kembali di bawah mata acara urusan baru. 6. Laporan Keuangan oleh Bendahara. Laporan dibaca. Ketua mengatakan, "Laporan bendahara akan diajukan." 7. Laporan Anggota-anggota Pengurus Lainnya. (Biasanya laporan-laporan ini hanya diberikan pada rapat tahunan saja.) 8. Laporan panitia-panitia kerja. Anggaran rumah tangga menentukan urutan susunan panitia. Ketua mengatakan tentang tiap laporan, "Laporan akan diajukan. " 9. Laporan panitia-panitia khusus. 10. Urusan yang Belum Selesai. (Ingatlah: Gunakanlah kata "belum selesai," bukan urusan "lama".) Sekretaris memberitahukan hal itu kepada ketua dari notulen rapat sebelumnya.

264 MANUSIA, TUGAS, DAN TUJUAN 11. Urusan Baru. Urusan baru diajukan dari pokok-pokok urusan sebelumnya atau yang diusulkan oleh anggota-anggota. 12. Program. Ingatlah: Ketua tidak menyerahkan rapat itu kepada seorang, meskipun program itu dapat diajukan oleh seorang yang khusus diperkenalkan oleh Ketua. Pengurus yang mengetuai rapat, yang menduduki jabatan "Ketua" selama rapat itu, terus memegang palu dan memelihara ketertiban. 13. Pengumuman. Ketua selalu mengumumkan tanggal, waktu, dan tempat rapat yang berikut. 14. Ketua memberikan kata-kata dorongan kepada anggota-anggota. 15. Penutupan. Ketua dapat menutup rapat, jika tidak ada urusan lebih lanjut, tanpa meminta usul untuk bubar. "Karena tidak ada urusan lebih lanjut untuk diajukan kepada rapat, maka rapat ini ditutup." CARA MENGAJUKAN SEBUAH USUL POKOK Peraturan untuk Ketua Rapat 1. Seorang anggota memperoleh hak untuk berbicara. Anggota berdiri. menyapa ketua, dan menyebut namanya. Ketua hendaknya menerima dia dengan mengulang namanya dan mengangguk kepadanya. 2. Seorang anggota mengajukan urusan. Seorang anggota mengajukan suatu usul. Seorang anggota lain harus menyokongnya. Jika hal ini tidak segera terjadi, ketua berkata, "Adakah yang menyokong usul ini?" Jika tidak ada yang menyokong, ketua berkata, "Karena tidak ada yang menyokong, usul ini tidak dihadapkan kepada rapat." (Ingatlah: Sekurang-kurangnya dua anggota harus menyatakan keinginan dengan jalan mengajukan mosi dan menyokongnya untuk membicarakan suatu usul.) Apabila suatu usul telah diajukan sebagaimana mestinya dan disokong, ketua berkata, "Telah diusul dan disokong bahwa (usul itu diulang)." Kemudian ketua bertanya. "Adakah yang mau merundingkan usul ini?" Ketua rapat harus membuat pernyataan yang membuka perundingan, tetapi ia tidak ikut serta dalam perundingan kecuali ia menyerahkan pimpinan rapat untuk sementara waktu. 3. Ketua mengajukan usul. Ketua menunggu sampai tidak ada perundingan lagi, kemudian ketua mengadakan pemungutan suara, yang dapat didahului

TAMBAHAN 265 dengan pernyataan ini, "Karena tidak ada perundingan lebih lanjut, Ketua akan mengajukan usul untuk mengadakan pemungutan suara. Mereka yang setuju hendaknya berkata 'Ya.' Mereka yang tidak setuju hendaknya berkata 'Tidak.' Usul itu diterima (atau kalah)." Usul untuk Mengamandemen BEBERAPA PETUNJUK LEBIH LANJUT Usul untuk mengamandemen baru patut diajukan apabila sebuah usul pokok sedang menantikan keputusan dan membuka jalan untuk mengubah usul pokok tersebut. Pemberian suara untuk mosi-mosi mengamandemen diadakan sebelum pemberian suara untuk mosi pokok dalam urutan terbalik atas anjuran. Mungkin hanya ada satu amandemen utama yang menantikan keputusan untuk suatu mosi pokok dan satu usul menyokong amandemen yang utama itu pada satu waktu. Cara-cara untuk Mengamandemen. 1) Dengan menambah (pada bagian akhir saja), 2) dengan mencoret, 3) dengan menyisipkan, 4) dengan mencoret dan menyisipkan, dan 5) dengan mengganti. Memperbaiki sebuah Usul. Apabila suatu usul perlu disempurnakan dan kemudian diamandemen (jika pemikiran lebih lanjut diperlukan), mungkin usul itu harus diserahkan kepada suatu panitia atau ditunda sampai rapat yang berikut. Tanggung Jawab Ketua Rapat Ketua rapat harus disapa. Ia harus mengakui anggota itu, menerima usulnya, mendengar usul menyokong, menyebutkan usul itu, membuka perundingan tentang usul tersebut, mengadakan pemungutan suara, dan mengumumkan hasilnya. Kewajiban dan Hak Para Pengurus Kewajiban-kewajiban para pengurus hendaknya digariskan oleh anggaran rumah tangga atau peraturan. Pekerjaan setiap panitia pun harus diuraikan secara tertulis dalam anggaran rumah tangga atau peraturan tetap. Para pengurus dan ketua harus segera menyerahkan semua arsip dan informasi kepada pengganti mereka.

266 MANUSIA, TUGAS, DAN TUJUAN Tambahan 0 - Pola Kepemimpinan Kristen Empati: Lukas 6:31; Ibrani 13:3; I Petrus 3:8; 5:9; Galatia 6:1-2. Kemampuan: Keluaran 35-36; Amsal 12:27; 22:29; 31:10-31; II Timotius 2:15; II Petrus 1:5-10. Berhasil Mencapai Tujuan: Filipi 3:14; Efesus 3:1, 10-11; II Timotius 3:10. Kesadaran akan misi Seorang pemimpin Kristen adalah orang yang menggairah kan dan mengembangkan kecakapan-kecakapan orang lain dan menuntun mereka untuk mencapai tujuan-tujuan kristiani.