BAB III PROGRAM RANCANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PROGRAM RANCANGAN. Perancangan Gorontalo Art Gallery Centre akan berada di kota Gorontalo. Kota

BAB I PENDAHULUAN. memiliki sebagaimana terdapat dalam Pasal 2 ayat 2 UUPA yang berbunyi sebagai

BAB III PROGRAM RANCANGAN

BAB III PROGRAM RANCANGAN LU dan BT. Dilihat dari letak

BAB III PROGRAM RANCANGAN. secara resmi setelah disetujuinya Undang Undang No.38 Tahun 2000 tentang

BAB III PROGRAM RANCANGAN. secara resmi setelah disetujuinya Undang Undang No.38 Tahun 2000 tentang

BAB III PROGRAM DASAR PERANCANGAN

IDENTIFIKASI DAN PENANGANAN KAWASAN KUMUH KOTA GORONTALO. Heryati Staf Pengajar Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK

Struktur Peruntukan Ruang 2.1. Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman Rencana Struktur Pelayanan Kegiatan

LAPORAN TAHUNAN HIBAH BERSAING

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo dibagi menjadi 9 kecamatan, terdiri dari 50 kelurahan. Secara

BAB III PROGRAM RANCANGAN LU dan BT.

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG

BAB III: DATA DAN ANALISA

LEISURE AND CULTURE PARK DI TASIKMALAYA BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN REKREASI DAN BUDAYA (LEISURE AND CULTURE PARK)

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kota Gorontalo adalah ibukota Provinsi Gorontalo, Indonesia. Kota ini

BAB IV ANALISA PERANCANGAN. tempat pendidikan pembuatan dan produksi film yang harus mempunyai studio

BAB II PEMROGRAMAN. Perkotaan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat,

STADION AKUATIK DI SEMARANG

INDIKATOR PROGRAM UTAMA PEMBANGUNAN PEMANFAATAN RUANG KOTA GORONTALO TAHUN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB V LANDASAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB III PROGRAM PERANCANGAN

BAB III PROGRAM PERANCANGAN. dasar dalam perencanaan arsitektur dimana konsep dasar yang diambil yaitu:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III DESKRIPSI PROYEK

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Gorontalo merupakan salah satu wilayah dari Propinsi Gorontalo yang

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. ini dilakukan sebagai pendekatan dalam desain Rumah Susun yang

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan. Kostel. yang ada didalam. Pelaku kegiatan dalam Kostel ini adalah :

BAB V PROGRAMMING. Luas (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID

ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA YANG UNGGUL, INKLUSIF, DAN HUMANIS

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

BAB III : DATA DAN ANALISA

BAB V KONSEP PERANCANGAN

6.1 Program Dasar Perencanaan

BAB II TINJAUAN OBYEK RANCANGAN. Sekolah : sebuah tempat dimana terjadinya proses belajar mengajar.

Development Designfor Tanjung Batu Harbour towards Sea Tolls Concept

Jumlah Luasan (m²) Ruang Nama Ruang Kapasitas Standart Kapasitas Sirkulasi. (260m²) 3 Bus. 30 m²/bus. (650 m²)

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB II DESKRIPSI PROYEK

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 4 PROFIL KANTOR PERTANAHAN KOTA GORONTALO

Pengembangan Terminal Bandar Udara Tunggul Wulung

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PERMUKIMAN TUMBUH DIATAS LAHAN BENCANA LUMPUR LAPINDO

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III: DATA DAN ANALISA

KATA PENGANTAR. Denpasar, Agustus 2016 Penulis, Indra Prananda

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi.

BAB III ANALISA PENDEKATAN ARSITEKTUR PANTI ASUHAN TERPADU DI KOTA SEMARANG

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB IV ANALISA. Kegiatan yang terjadi di dalam asrama dibagi berdasarkan pengelompokan jenis. kegiatan yang dilakukan oleh pengguna asrama, yaitu :

BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Nusantara ini dibagi menjadi beberapa bagian kegiatan, yaitu :

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN. Dalam analisa perencana dan perancangan Arsitektur, terdapat bebrapa hal yang menjadi bahan pertimbangan antara lain:

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG. sirkulasi/flow, sirkulasi dibuat berdasarkan tingkat kenyamanan sbb :

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. bentuk site dan keadaan yang ada di sekitar tapak. Pada Pengembangan Kawasan Wisata

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep pada Hasil Rancangan. sebelumnya didasarkan pada sebuah tema historicism sejarah Singosari masa

RUMAH SUSUN DAN PASAR DI JAKARTA BARAT

KEBUTUHAN BESARAN RUANG GEDUNG MUSEUM WAYANG

BAB III ANALISIS. Gambar 15. Peta lokasi stasiun Gedebage. Sumber : BAPPEDA

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

PUSAT RISET DAN PELATIHAN TIK DI MALANG RATNA HANDAYANI

BAB IV ANALISA. Berdasarkan referensi dari studi banding: susun untuk menambah efisiensi kerja. pembukaan kios di pagi hari.

BAB II DESKRIPSI PROYEK

BAB V HASIL. Tabel 5.1 Program Ruang Unit Pengelola No Nama Ruang Jumlah Luas Kegiatan Utama (Administrasi) A. Pengelola Yayasan 1.

ENTERTAIMENT PLAZA BEKASI

Kegiatan ini dilakukan penghuni apartemen

BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Kegiatan Kegiatan Utama

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

BAB IV ANALISA. Heri Priana / Rusunawa di Otista

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TERBOYO

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan sesama mahasiswa. tinggal sementara yang aman dan nyaman. keberlanjutan sumber daya alam.

PUTUSAN Nomor 34/PHPU.D-XI/2013 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

BAB VI HASIL RANCANGAN. perancangan tapak dan bangunan. Dalam penerapannya, terjadi ketidaksesuaian

PROGRAM RUANG. 1. Bagian Depan Kelompok Elemen Unsur Kegiatan Bagian Komersial Kios Perdagangan barang-barang kebutuhan sehari-hari

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RESORT HOTEL

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

WALIKOTA GORONTALO PERATURAN DAERAH KOTA GORONTALO NOMOR 40 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA GORONTALO TAHUN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gorontalo diawali dengan berkembangnya aspirasi masyarakat terutama dari

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN

Tabel 6.1. Program Kelompok Ruang ibadah

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

Transkripsi:

BAB III PROGRAM RANCANGAN A. Aspek Site Dan Lingkungan 1. Lokasi a. Pengenalan Lokasi Gambar 3.1 Peta kota Gorotalo (sumber : Buku RTRW kota Gorontalo,2013) Kota Gorontalo terletak di pulau Sulawesi yang berada pada posisi 00 0 28 17 00 0 35 56 LU dan 122 0 59 44-123 0 05 59 BT. Dilihat dari letak Geografisnya, Gorontalo mempunyai posisi yang sangat strategis karena berada di Teluk Tomini 1

yang menjadikan kota ini sebagai pusat perdagangan, pusat pendidikan, dan pelayanan jasa lainnya. Ibukota Propinsi Gorontalo mempunyai jumlah penduduk sekitar 156.390 jiwa. b. Penentuan Lokasi Perancangan PB. Djarum akan berada di kota Gorontalo. Kota Gorontalo sendiri sudah terbagi dalam 9 BWK yang masing-masing memiliki rencana pengembangan dan fungsi sendiri. Hal-hal mendasar yang perlu menjadi bahan pertimbangan antara lain: a. Terletak di kota Gorontalo sebagai ibukota Propinsi Gorontalo, pusat pemerintahan, perekonomian, pengembangan usaha di bidang swasta baik kegiatan jasa niaga dan lain-lain, mengikuti arahan RTRW dengan pengembangan bagian wilayah untuk Fasilitas Kesehatan. b. Kondisi lokal yang menunjang. c. Dekat dengan pusat kota. Melihat kriteria pengembangan-pertimbangan di atas, maka dalam penentuan lokasi diambil area yang sesuai dengan peruntukkan lahan yang telah digariskan dalam RTRW kota Gorontalo yaitu peruntukan area Fasilitas olahraga, kesehatan dan pendidikan sesuai dengan pertimbangan sifat proyek (Fasilitas olahraga). Untuk pemilihan lokasi site harus memperhatikan beberapa aspek yang menyangkut rencana pengembangan Bagian Wilayah Kota (BWK), seperti yang 2

termuat pada struktur ruang dalam Buku Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Gorontalo 2010-2030 yaitu sebagai berikut: 1. Dumbo Raya, terdiri atas 5 kelurahan, yaitu: (1) Botu; (2) Bugis; (3) Leato Selatan; (4) Leato Utara; dan (5) Talumolo, dengan fungsi; kawasan lindung, perkantoran, dan permukiman. 2. Dungingi, terdiri atas 5 kelurahan, yaitu: (1) Huangobotu; (2) Libuo; (3) Tomulabutao; (4) Tomulabutao Selatan; dan (5) Tuladenggi, dengan fungsi; permukiman, terminal, pertanian (basah), dan kawasan lindung. 3. Hulonthalangi, terdiri atas 5 kelurahan, yaitu: (1) Donggala; (2) Pohe; (3) Siendeng; (4) Tanjung Kramat; dan (5) Tenda, dengan fungsi; kawasan lindung dan permukiman. 4. Kota Barat, terdiri atas 7 kelurahan, yaitu: (1) Buladu; (2) Buliide; (3) Dembe I; (4) Lekobalo; (5) Molosipat W; (6) Pilolodaa; dan (7) Tenilo, dengan fungsi; kawasan lindung, permukiman, pertanian (kering), dan pariwisata. 5. Kota Selatan, terdiri atas 5 kelurahan, yaitu: (1) Biawao; (2) Biawu; (3) Limba B; (4) Limba U I ; dan (5) Limba U II, dengan fungsi; kawasan perdagangan/jasa, permukiman, dan kawasan olahraga. 6. Kota Tengah, terdiri atas 6 kelurahan, yaitu: (1) Dulalowo; (2) Dulalowo Timur; (3) Liluwo; (4) Paguyaman; (5) Pulubala; dan (6) Wumialo, dengan fungsi; kawasan pendidikan, perkantoran, perdagangan/jasa, permukiman, dan pertanian (basah). 3

7. Kota Timur, terdiri atas 6 kelurahan, yaitu: (1) Heledulaa; (2) Heledulaa Selatan; (3) Ipilo; (4) Moodu; (5) Padebuolo; dan (6) Tamalate, dengan fungsi; kawasan pertanian (basah), permukiman, dan perkantoran. 8. Kota Utara, terdiri atas 6 kelurahan, yaitu: (1) Dembe II; (2) Dembe Jaya; (3) Dulomo; (4) Dulomo Selatan; (5) Wongkaditi; dan (6) Wongkaditi Barat, dengan fungsi; kawasan pertanian (basah), rumah sakit, perkantoran, dan permukiman. 9. Sipatana, terdiri atas 5 kelurahan, yaitu: (1) Bulotadaa; (2) Bulotadaa Timur; (3) Molosipat U; (4) Tanggikiki; dan (5) Tapa, dengan fungsi; kawasan pertanian (basah), permukiman, kawasan lindung, dan pendidikan. 4

(sumber : Buku RTRW kota Gorontalo,2013) Gambar 3.2 Peta Pola Ruang Kota Gorontalo 2010 2030 5

Berdasarkan fungsi pembagian wilayah kota tersebut, maka lokasi pembangunan Sekolah bulutangkis PB. Djarum akan ditempatkan pada BWK dengan fungsi kawasan pendidikan dan perdagangan/jasa, dengan alternatif lokasi: 1) Kota Selatan 1 Gambar 3.3. Alternatif Lokasi (sumber : Buku RTRW kota Gorontalo,2013) 6

c. Pemilihan Site Tujuan pemilihan site untuk Sekolah bulutangkis PB. Djarum di Gorontalo, agar dapat mendapatkan tapak yang sesuai untuk pembangunan fisik termasuk fasilitas lingkungannya. Dalam pemilihan site Sekolah bulutangkis PB. Djarum, terdapat beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan : 1) Kebijakan pemerintah mengenai tata guna lahan kota Gorontalo 2) Akses pencapaian dari atau ke tempat-tempat penting yang memiliki keterkaitan dengan sekolah bulutangkis PB. Djarum. 3) Tersedianya jaringan utilitas kota (jaringan listrik, air, telepon, dan riol kota) 4) Kriteria khusus yang selaras dengan fungsi gedung sekolah bulutangkis PB. Djarum Berdasarkan 2 alternatif lokasi yang telah ditentukan sebelumnya, maka dihasilkan 2 alternatif site sebagai berikut. 7

Alternatif Site 1 SITE Kecamatan Kota Selatan, Kelurahan Limba B (Dealer Suzuki) Gambar 3.4. Alternatif Site1 (sumber : Goggle earth, 2013) Alternatif Site 2 Kecamatan Kota selatan SITE Kelurahan Limba U1 Gambar 3.5. Alternatif Site 2 (Sumber : Goggle earth, 2013) 8

Guna memilih site yang ideal untuk pembangunan Sekolah bulutangkis PB. Djarum, maka dilakukan analisa pada alternatif site 1 dan 2, berdasarkan beberapa kriteria sebagai dasar pertimbangan: 1 = Tidak Baik 2 = Kurang Baik 3 = Baik 4 = Sangat baik Berikut tabel analisa untuk memilih site secara kuantitas. KRITERI A Kriteria Umum Kriteria Khusus DASAR PERTIMBANGAN Alt.1 Alt.2 Fungsi BWK 3 4 Aksesibilitas 3 4 Ketersediaan Infrastruktur 4 4 Kenyamanan/Ketenangan 2 3 Bebas Banjir 4 4 TOTAL SCORE 16 19 Tabel 3.1. Analisa Pemilihan Lokasi dan Site Berdasarkan tabel analisa, maka di peroleh lokasi yang tepat untuk pembangunan Sekolah bulutangkis PB. Djarum yaitu Alternatif Site 2 (Kecamatan Kota selatan, Kelurahan Limba U1, Jalan Raden Saleh) 9

SITE Gambar 3.6. Site terpilih (sumber : Goggle earth, 2013) 2. Analisa Site dan Lingkungan a. Analisa View Sebelah utara berbatasan dengan lahan pertanian basah Sebelah selatan berbatasan dengan jalan raya (jalan Samratulangi) Sebelah barat berbatasan dengan rumah warga dan kompleks perdagangan/jasa Sebelah timur berbatasan dengan rumah warga, kompleks perdagangan/jasa dan Kampus UNG. 10

SITE Gambar 3.7. Batas-batas site (Sumber : Hasil Survey Lapangan, 2013) b. Analisa Klimatologi Arah matahari dan arah angin terhadap site dapat digambarkan sebagai berikut. 11

Gambar 3.8. Analisa Klimatologi (sumber :Analisa pribadi, 2013) c. Analisa Sirkulasi Berdasarkan kondisi site yang berada di persimpangan 2 jalan dengan sirkulasi kenderaan 3 arah sekaligus, maka untuk perancangan Pusat Sekolah bulutangkis PB. Djarum Gorontalo akses masuk dan keluar harus menghindari titik pusat kenderaan tersebut untuk menghindari kemacetan. 12

Gambar 3.9. Analisa Sirkulasi (Sumber : Analisa pribadi, 2013) d. Analisa Kebisingan Gambar 3.10. Analisa Kebisingan (Sumber : Analisa pribadi, 2013) 13

e. Analisa Utilitas Ketersediaan utilitas pada lokasi site terpilih sudah lengkap karena keberadaannya yang terletak di pusat kota. AIR BERSIH AIR KOTOR LISTRIK TELEPON B. Analisa Program Gambar 3.11. Analisa Utilitas (Sumber : Analisa pribadi, 2013) Hubungan Ruang Dalam Konsep rancangan terbagi atas : 1. Hubungan Ruang Makro Hubungan ruang makro menggambarkan secara skematik hubungan ruangruang antar fasilitas secara keseluruhan dalam objek rancangan. 14

Gambar 3.12 Hubungan Ruang Makro (Sumber : Analisa pribadi, 2013) 2. Hubungan Ruang Mikro Hubungan ruang mikro menggambarkan secara sistematik hubungan ruang tiap bagian dalam objek rancangan. Kantor PB. Djarum Gambar 3.13 Hubungan Fasilitas Utama (Sumber : Analisa pribadi, 2013) 15

Hall Latihan Ekslusif Gambar 3.14 Hubungan Ruang Hall Latihan Ekslusif (Sumber : Analisa pribadi, 2013) Asrama PB. Djarum Gambar 3.15 Hubungan Ruang Asrama Lantai I (Sumber : Analisa pribadi, 2013) 16

Gambar 3.16 Hubungan Ruang Asrama Lantai II (Sumber : Analisa pribadi, 2013) Gambar 3.17 Hubungan Ruang Asrama Lantai III (Sumber : Analisa pribadi, 2013) a) Program Ruang 1) Fasilitas Utama GOR Sekolah bulutangkis PB. Djarum Kantor Pengelola Hall Latihan Eksklusif Asrama Putra Asrama Putri 17

2) Fasilitas Penunjang Sekolah bulutangkis PB. Djarum Rumah Dinas Pelatih 3) Fasilitas umum ATM Mushola Pos Satpam b) Klasifikasi Ruang Klasifikasi sangat dibutuhkan untuk mengetahui sifat ruang agar memudahkan dalam perancanaan, klasifikasi ruang Sekolah bulutangkis PB. Djarum adalah sebagai berikut : Fasilitas Utama GOR Sekolah bulutangkis PB. Djarum JENIS AKTIVITAS KEBUTUHAN RUANG SIFAT RUANG RUANG Kantor PB. Tempat kerja Lobby Public Djarum staff pengelola Rg. Serba Guna Public PB. Djarum Rg. Direktur Privat Rg. W. Direktur Privat Rg. Sekretariat Privat Rg. Kep. Bendahara Privat Rg. Staff Bendahara Public 18

Rg. Kep. Administrasi Rg. Staff Administrasi Rg. Kep. Pelatih Rg. Staff Pelatih Rg. Kep. Pencari Bakat Privat Public Privat Privat Privat Rg. Staff Pencari Bakat Rg. Arsip Rg. OB Rg. Teknisi Rg. Security Rg. CCTV Toilet Privat Privat Public Public Public Privat service Fasilitas Penunjang Sekolah bulutangkis PB. Djarum JENIS AKTIVITAS KEBUTUHAN RUANG SIFAT RUANG RUANG Rumah Tempat tinggal Rg. Tidur utama Privat Dinas Staf Pelatih staf Sekolah pelatih Rg. Tidur II Privat Rg. Tidur III Privat 19

bulutangkis PB. Rg. Keluarga Publik Djarum Rg. Tamu Publik Rg. Kerja Publik Rg. makan Publik Km/ Wc Service fasilitas Umum JENIS AKTIVITAS KEBUTUHN RUANG SIFAT RUANG RUANG Musholah Tempat ibadah Rg. Sholat Public umat islam Rg. Wudhu Public Perpustakaan Public Rg. Penjaga privat musholah ATM Tempat Rg. ATM publik penarikan uang tunai Pos Jaga Tempat penjaga Rg. Jaga Public 20

keamanan Rg. Tidur Privat kompleks PB. Toilet service Djarum Fasilitas Parkir JENIS RUANG AKTIVITAS KEBUTUHAN RUANG SIFAT RUANG Parkir Pengelola Tempat Parkir Untuk Tempat Parkir Service & atlet: Atlet dan Pengelola Mobil Motor Sekolah bulutangkis PB. Djarum Parkir Tempat Parkir Untuk Tempat Parkir Service Pengunjung : Mobil Motor Pengunjung bulutangkis Djarum Sekolah PB. 21

c) Besaran Ruang Untuk mendapatkan luasan ruangan yang optimal, perlu dipertimbangkan beberapa faktor yang mempengaruhi penentuan besaran ruang yang akan dipakai, yaitu: Jenis pemakai yang menggunakan ruang. Jenis kegitan dan perabotan yang digunakan. Study prilaku pengguna Jumlah Pemakai terdiri dari : Pengelola Penentuan jumlah Pengelola dengan mempertimbangkan factor efisiensi pelayanan dan hasil studi banding. Pengelola Sekolah bulutangkis PB. Djarum Gorontalo ini direncanakan sebagai berikut : Tabel 3.6 Pengelola Sekolah bulutangkis PB. Djarum Gorontalo NO JABATAN JUMLAH 1 Direktur umum 1 2 Wakil Direktur 1 3 Sekretaris 1 22

4 Bendahara umum 1 5 Staff bendahara umum 6 6 Kepala Talent search 1 7 Staff Talent Search 5 8 Kepala pelatih 1 9 Staff Pelatih 4 10 Staff assisten pelatih 4 11 Kepala administrasi 1 12 Staff administrasi 6 13 Fisioterapis 1 14 Perawat 4 15 Satpam / Seccurity 5 16 Office boy 15 17 Kepala Teknisi gedung 1 18 Staff teknisi gedung 4 23

19 Atlit PB. Djarum 200 TOTAL PENGELOLA 261 1. Fasilitas Utama Sekolah bulutangkis PB. Djarum Kantor dan Administrasi RUANG PENDEKATAN KAPASITAS PERHITUNGAN LUAS (M 2) Rg. Direktur @ 2,5 m 2 /orang 6 orang 6 x 2,5 15 m 2 ( NAD) Rg. Wakil Dirktur @ 2,5 m 2 /orang ( NAD) 5 orang 5 x 2,5 12,5 m 2 Rg. sekretariat @ 2,5 m 2 /orang ( NAD) 5 orang 5 x 2,5 12,5 m 2 Rg. Kepala Bendahara Umum @ 2,5 m 2 /orang ( NAD) 4 orang 4 x 2,5 10 m 2 24

Rg. Staff Bendahara @ 2,5 m 2 /orang ( NMH) 6 orang 6 x 2,5 15 m 2 Rg. Kepala Pelatih @ 2,5 m 2 /orang ( NAD) 4 orang 4 x 2,5 10 m 2 Rg. Staff pelatih & Asisten pelatih @ 2,5 m 2 /orang ( NMH) 10 orang 10 x 2,5 25 m 2 Rg. kepala Talent Search @ 2,5 m 2 /orang ( NAD) 3 orang 3 x 2,5 7,5 m 2 Rg. Staff Search Talent @ 2,5 m 2 /orang ( NMH) 5 orang 5 x 2,5 12,5 m 2 Rg. Kepala Administrasi @ 2,5 m 2 /orang ( NAD) 4 orang 4 x 2,5 10 m 2 25

Rg. Staff Administrasi @ 2,5 m 2 /orang ( NMH) 5 orang 5 x 2,5 12,5 m 2 Rg. Arsip Ditentukan 20 m 2 20 m 2 (AS) Rg. Serba Guna @2,5 m 2 /orang ( NAD) 50 orang 2,5 x 50 125 m 2 Rg. Teknisi Gedung @ 2,5 m 2 /orang ( NMH) 5 orang 5 x 2,5 12,5 m 2 Rg. Office @ 2,5 m 2 /orang 10 orang 2,5 x 10 25 m 2 boy ( NMH) Rg. Security @2,5 m 2 /orang 3 orang 3 x 2,5 7,5 m 2 ( NAD) Rg. Monitor CCTV @ 2,5 m 2 /orang ( NMH) 2 orang 2 x 2,5 5 m 2 26

Pantri Ditentukan 20 m 2 20 m 2 (AS) Lobby @ 1,8 2 m 2 ( NAD) Ditentukan 40 orang 2 x 40 = 80 80 m 2 WC Umum Laki-laki Untuk Laki-laki 26 m 2 Urinoir @ 1 m 2 kapasitas 4 orang 1 x 2 = 2 Wastafel @ 0,75 m 2 Laki-laki 50% : 50% 0,75 x 2 = 1,5 2 x 2 = 4 WC @ 2 m 2 perempuan 2+1,5+ 4 = 7,5 Perempuan Laki-laki 2 Perempuan Wastafel @ 0,75 m 2 WC @ 2 m 2 orang Perempuan 2 orang 0,75 x 2 = 1,5 2 x 2 = 4 (TSS) 1,5 + 4 = 5,5 Total 7,5 + 5,5 = 13 27

13 x 2 = 26 Hall Latihan Ekslusif GOR Sekolah bulutangkis PB. Djarum RUANG PENDEKATAN KAPASITAS PERHITUNGAN HASIL Hall @tunggal 61,5 m 2 @tunggal 5 @tunggal 61,5 x 5 1432,5 Latihan / 1 unit unit = 10 org =307,5 m 2 @Ganda 81,74 m 2 @ganda 5 unit @ganda 81,74 x 5 / 1 unit = 20 org =408,75 Total : 307,5 + 408,75 = 716,25 716,25 x 2 = 1432,5 Tribun @0,6/orang m 2 2000 orang 0,6 x2000 = 1200 1200 m 2 Rg. Bilas @ 0,75 m 2 /orang 40 orang 0,75 x40= 30 50 m 2 & Ganti (Loker room) @Rg. bilas 2 m 2 / orang 10 orang ( 10 unit) 2 x 10 = 20 Total 28

30 + 20 = 50 Toilet Laki-laki Untuk Laki-laki 31,5 m 2 Loker Room Urinoir @ 1 m 2 kapasitas 10 orang 1 x 4 = 4 Wastafel @ 0,75 m 2 Laki-laki 40% : 60% 0,75 x 4 = 3 2 x 4 = 8 WC @ 2 m 2 perempuan 4 +3 + 8 = 15 Perempuan Laki-laki 4 Perempuan Wastafel @ 0,75 m 2 WC @ 2 m 2 (TSS) orang Perempuan 6 orang 0,75 x 6 = 4,5 2 x 6 = 12 4,5 + 12 = 16,5 Total 15 + 16,5 = 31,5 Toilet Laki-laki Untuk Laki-laki 63 m 2 Umum Urinoir @ 1 m 2 kapasitas 20 orang 1 x 8 = 8 Wastafel @ 0,75 Laki-laki 40% 0,75 x 8 = 6 29

m 2 WC @ 2 m 2 Perempuan Wastafel @ 0,75 m 2 WC @ 2 m 2 : 60% perempuan Laki-laki 8 orang Perempuan 12 orang 2 x 8 = 16 8 + 6 + 16 = 30 Perempuan 0,75 x 12 = 9 2 x 12 = 24 9 + 24 = 33 Total 30 + 33 = 63 Rg. Fitness @4,3 m 2 /orang ( NAD) 20 orang 4,3 x 20 90 m 2 Rg. Fisiotera pi @5,5m 2 /orang(as ) 10 orang 5,5 x 10 55 m 2 Jumlah pengguna lapangan adalah 100 orang dan terbagi menjadi 25 tim ganda dan 50 single, waktu yang di perlukan dalam latihan perorang atau pertimnya adalah ± 1 jam jadi waktu latihan yang digunakan dalam sehari adalah ± 5 jam 30

Asrama Atlet PB. Djarum RUANG PENDEKATAN KAPASITAS PERHITUNGAN HASIL Lobby @ 1,8 2 m 2 ( 40 orang 2 x 40 = 80 80 m 2 NAD) Rg. Tidur @3 m 2 /orang 2 orang 3 x 2 = 6 6 m 2 Rg. Perpustakaan & Komputer @2,5 m 2 /orang 40 orang 2,5 x 40 100 m 2 Rg. Tamu & nonton @2,5 m 2 /orang 40 orang 2,5 x 40 100 m 2 Rg. Makan @3 m 2 /orang 40 orang 3 x 40 100 m 2 WC Umum Laki-laki Untuk Laki-laki 26 m 2 Urinoir @ 1 m 2 kapasitas 4 orang 1 x 2 = 2 Wastafel @ 0,75 Laki-laki 50% 0,75 x 2 = 1,5 31

m 2 WC @ 2 m 2 Perempuan Wastafel @ 0,75 m 2 WC @ 2 m 2 (TSS) : 50% perempuan Laki-laki 2 orang Perempuan 2 orang 2 x 2 = 4 2+1,5+ 4 = 7,5 Perempuan 0,75 x 2 = 1,5 2 x 2 = 4 1,5 + 4 = 5,5 Total 7,5 + 5,5 = 13 13 x 2 = 26 2. Fasilitas Penunjang Rumah Dinas Staf Pelatih RUANG PENDEKATAN KAPASITAS PERHITUNGAN HASIL Teras @2,5 m 2 /orang 4 orang 2,5 x 4 = 10 10 m 2 Rg. @2,5 m 2 /orang 8 orang 2,5 x 8 = 20 20 m 2 32

Tamu Rg. Keluarga @2,5 m 2 /orang 5 orang 2,5 x 5 = 12,5 12,5 m 2 Rg. Makan @2,5 m 2 /orang 5 orang 2,5 x 5 = 12,5 12,5 m 2 Rg. Tidur utama @3 m 2 /orang 2 orang 3 x 2 = 6 6 m 2 Rg. Tidur II @2,5 m 2 /orang 2 orang 2,5 x 2 = 5 5 m 2 Rg. Tidur III @2,5 m 2 /orang 2 orang 2,5 x 2 = 5 5 m 2 Dapur @2,5 m 2 /orang 2 orang 2,5 x 2 = 5 5 m 2 Rg. Cuci @2,5 m 2 /orang 2 orang 2,5 x 2 = 5 5 m 2 33

Km/Wc Ditentukan 2,25 2,25 m 2 m 2 (AS) 2. Fasilitas Umum RUANG PENDEKATAN KAPASITAS PERHITUNGAN HASIL Musholah Ditentukan 50 m 50 m 2 (AS) ATM @ 2 m 2 / ATM 5 Bank besar 2 x( 5x2) = 2 x 10 20 m 2 (SB) yang ada di = 20 Gorontalo @ 2 ATM Pos satpam @ 2,5 m 2 2,5 x 2 5 m 2 3. FASILITAS PARKIR Parkir pengelola dan penghuni asrama Untuk parkir pengelola diasumsikan 30% naik Mobil, 50% naik Motor, dan 20% naik Angkutan umum 34

Jumlah pengelola 60 + 80 Atlit = 140 30% x 140 = 42 mobil 50% x 140 = 70 motor Parkir Pengunjung Untuk parker pengunjung diasumsikan 30% naik mobil, 50% naik motordan 20 % naik angkutan umum. Jumlah pengunjung 2000 orang 30% x 2000 = 600 mobil 50% x 2000 = 1000 motor Parkir JENIS KENDARAAN PENGELOLA Mobil Bus Oprasional PENDEKATA N 40.25 m 2 KAPASITAS PERHITUNGAN LUAS(M 2 ) 4 mobil 40,25 x 4 170 m 2 Mobil Pribadi 11.5 m 2 42 mobil 11,5 x 42 438 m 2 Motor pribadi 1.54 m 2 70 motor 1,54 x 70 108 m 2 35

HASIL 170 +438+108 716 m 2 JENIS PENDEKATAN KAPASITAS PERHITUNGAN LUAS(M 2 ) KENDARAAN PENGUNJUNG Mobil Pengunjung Motor Pengunjung 11.5 m 2 1.54 m 2 600 mobil 11,5 x 600 6900 m 2 1000 motor 1,54 x 1000 1540 m 2 HASIL 6900 + 1540 8440 m 2 TOTAL 716 + 8440 9156 m 2 SIRKULASI 30% x 9156 2746,8 m 2 30% LUASAN 9156 + 2746,8 11902,8 m 2 TOTAL Rekapitulasi Luas Total A. Fasilitas Utama Olahraga = 3797,5 m 2 Administrasi dan kantor = 463,5 m 2 Hall latihan ekslusif = 2922 m 2 Asrama = 412 m 2 36

B. Fasilitas penunjang = 83,2 m 2 Rumah dinas pelatih = 83,2 m 2 C. Failitas Umum = 105 m 2 D. Fasilitas Parkir = 11902,8 m 2 Luas total = 15888,5 m 2 BCR 60:40 15888,5 : 40 x 60 = 23831,75 m 2 Luasan Total = 15888,5 + 23831,75 = 39721,25 m 2 C. Zoning a. Pola Penataan Massa Pola penataan masa merupakan suatu hal yang sangat perlu karena kita dapat memisahkan bangunan sesuai dengan fungsi agar organisasi ruang dalam bangunan dapat tersusun dengan baik. Zoning massa dibagi menjadi dua: - Untuk kebutuhan administrasi - Untuk kebutuhan latihan 37

Gambar 3.18 Pembagian Zona (Sumber : Analisa pribadi, 2013) Gambar 3.19 Zoning (Sumber : Analisa pribadi, 2013) 38