KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI SELATAN TRIWULAN-IV Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV-2008 i

dokumen-dokumen yang mirip
KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI SELATAN TRIWULAN-II Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan II-2008 i

Proyeksi Perekonomian Sulsel 2009 Menghadapi Krisis Keuangan Global

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI SELATAN TRIWULAN-III 2009

Kata Pengantar. Makassar, Februasi 2008 BANK INDONESIA MAKASSAR. Ttd. Rizal A. Djaafara Pemimpin

Kajian Ekonomi Regional Banten

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI SELATAN TRIWULAN-I 2010

P D R B 7.24% 8.50% 8.63% 8.60% 6.52% 3.05% -0.89% Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara **) angka sangat sementara

L A M P I R A N. Kantor Bank Indonesia Ambon 1 PERTUMBUHAN TAHUNAN (Y.O.Y) PDRB SEKTORAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI SELATAN

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2013

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI SELATAN TRIWULAN-II 2011

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI SELATAN TRIWULAN-II 2010

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI SELATAN TRIWULAN-III 2011

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA TRIWULAN II Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

Asesmen Pertumbuhan Ekonomi

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI SELATAN

No. Sektor No. Sektor No. Jenis Penggunaan

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012

BAB 5 : SISTEM PEMBAYARAN

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau. *)angka sementara **)angka sangat sementara

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI ACEH

Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau

Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2010 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2011 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN IV/2011 DAN TAHUN 2011

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia. ~UU No. 23 Tahun 1999 Pasal 4 ayat 1~ Visi Bank Indonesia. Misi Bank Indonesia

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU

Grafik 1 Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Jawa Timur q-to-q Triwulan IV (persen)

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI BARAT

Grafik 1.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau (y o y) Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara ; **) angka sangat sementara

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX

Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2010 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia. ~UU No. 23 Tahun 1999 Pasal 4 ayat 1~ Visi Bank Indonesia. Misi Bank Indonesia

BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU

No.11/02/63/Th XVII. 5 Februari 2014

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012

Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2014 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2014 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

BAB 7 : OUTLOOK EKONOMI

BAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL

Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan III-2008

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional

Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2014 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI BARAT

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA

BERITA RESMI STATISTIK

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU

Asesmen Pertumbuhan Ekonomi

Publikasi ini dapat diakses secara online pada :

Kajian. Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Kalimantan Tengah

BERITA RESMI STATISTIK

BAB 1. PERKEMBANGAN MAKROEKONOMI REGIONAL

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Sulawesi Selatan

BAB 3. PERKEMBANGAN PERBANKAN

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI TENGAH

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU

KATA PENGANTAR. Kendari, Oktober 2009 BANK INDONESIA KENDARI. Lawang M. Siagian Pemimpin

KAJIAN. Triwulan II Kantor Bank Indonesia

KINERJA PEREKONOMIAN SULAWESI SELATAN TRIWULAN II 2014

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA TRIWULAN I-2013

Kinerja ekspor mengalami pertumbuhan negatif dibanding triwulan sebelumnya terutama pada komoditas batubara

Dari sisi permintaan (demmand side), perekonomian Kalimantan Selatan didorong permintaan domestik terutama konsumsi rumah tangga.

PERKEMBANGAN BONGKAR BARANG

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN II-2011

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

Kajian Ekonomi & Keuangan Regional Triwulan III 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 20

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH

BERITA RESMI STATISTIK

BAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI MALUKU UTARA

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN I TAHUN 2014

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI MALUKU UTARA

BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN IV/2012 DAN TAHUN 2012

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan karunianya, sehingga Kajian Ekonomi Keuangan Regional (KEKR)

Transkripsi:

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI SELATAN TRIWULAN-IV 2008 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV-2008 i

Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally blank

Kata Pengantar Sebagaimana diketahui dengan diberlakukannya UU No. 2 Tahun 1999 tentang tujuan Bank Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. Tahun 200, tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Lebih lanjut, tugas-tugas pokoknya adalah menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, serta mengatur dan mengawasi bank. Sejalan dengan Undang-Undang tersebut, Kantor Bank Indonesia (KBI) di daerah dalam era otonomi mempunyai peranan yang strategis, selain sebagai economic intelligence dan research unit di wilayah kerjanya. Dalam kaitan dengan peran tersebut, KBI bertugas untuk melakukan pengumpulan data dan informasi (antara lain melalui survei), dan melakukan pengkajian serta penelitian mengenai perkembangan ekonomi daerah secara terkini dan berkala. Sejak tahun 2002 KBI Makassar telah melakukan Kajian terhadap Perkembangan Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER dengan cakupan daerah Sulawesi Selatan. Sejak ditetapkannya secara resmi pemisahan antara Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk masing-masing provinsi (Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat) akan dipisahkan dan disampaikan dalam buku laporan yang terpisah. Adapun cakupan kajian (KER) tersebut adalah pada aspek makroekonomi, inflasi, moneter-perbankan-sistem pembayaran, keuangan daerah dan prospek ekonomi. Dalam perkembangannya, cakupan ini akan kami kembangkan terus sejalan dengan ketersediaan data ekonomi daerah yang kami peroleh. Selanjutnya, informasi dan hasil kajian/riset tersebut akan disampaikan ke Kantor Pusat Bank Indonesia, sebagai masukan dalam formulasi kebijakan moneter. Disamping itu, hasil kajian tersebut diharapkan dapat bermanfaat bagi stakeholder Bank Indonesia di daerah antara lain: Pemerintah Daerah, DPRD, akademisi, pihak swasta dan kalangan masyarakat Iainnya. Saran dan masukan dan semua pihak, sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas laporan ini di masa mendatang. Perlu kami sampaikan pula penghargaan dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu secara aktif dalam penyusunan laporan ini, dengan memberikan data dan informasi secara kontinyu, tepat waktu dan reliable. Selanjutnya, kami nantikan kerjasama tersebut dapat terus berlangsung di masa mendatang guna mendukung kesinambungan penyusunan laporan ini. Makassar, Februari 2009 BANK INDONESIA MAKASSAR Ttd. Lambok A. Siahaan Pemimpin Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV-2008 iii

Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally blank

Daftar Isi KATA PENGANTAR ~ iii DAFTAR ISI ~ v DAFTAR GRAFIK ~ vii DAFTAR TABEL ~ viii RINGKASAN EKSEKUTIF ~ 1 INDIKATOR EKONOMI PEKDA Trw. IV-2008 ~ BAB 1 PERKEMBANGAN KONDISI MAKRO EKONOMI ~ 9 1.1. Permintaan Daerah ~ a. Konsumsi ~ b. Investasi ~ 1 c. Net Perdagangan Eksternal ~ 1 1.2. Penawaran Daerah (Sektoral) ~ 1 a. Sektor Pertanian ~ 17 b. Sektor Industri Pengolahan ~ 18 c. Sektor Perdagangan-Hotel-Restoran ~ 19 d. Sektor Jasa-jasa ~ 20 e. Sektor Angkutan dan Komunikasi ~ 21 f. Sektor Keuangan-Sewa-Jasa-Perusahaan ~ 2 g. Sektor Lainnya ~ 2 BAB 2 PERKEMBANGAN INFLASI ~ 27 2.1. Inflasi Berdasarkan Kelompok Barang ~ 28 2.2. Inflasi Kota Lainnya di Sulawesi Selatan ~ 2.. Inflasi Harga Konsumsen Pedesaan ~ 7 2.. Inflasi di Zona Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua) ~ 8 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV-2008 v

BAB PERKEMBANGAN PERBANKAN ~ 9.1. Perkembangan Moneter ~ 9.2. Perkembangan Bank Umum (Konvensional dan Syariah) ~ 0.2.1. Kelembagaan dan Aset ~ 0.2.2. DPK dan Kredit/Pembiayaan ~ 1.2.. Intermediasi Bank Umum Konvensional ~.2.. Intermediasi Bank Umum Syariah ~ 7.. Perkembangan Bank Perkreditan Rakyat/Syariah (BPR/S) ~ 8 BAB PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN ~ 51.1. Aliran Uang Kartal Masuk (Inflow) dan Keluar (Outflow) ~ 51.2. Pemberian Tanda Tidak Berharga (PTTB) ~ 52.. Perkembangan Uang Palsu yang Ditemukan ~ 52.. Perkembangan Kliring dan RTGS ~ 5..1. Perkembangan RTGS ~ 5..2. Perkembangan Kliring ~ 5 BAB 5 KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN ~ 55 5.1. Ketenagakerjaan ~ 55 5.1.1. Survei Angkatan Kerja ~ 55 5.1.2. Tenaga Kerja Indonesia ~ 58 5.2. Kesejahteraan ~ 58 5.2.1. Nilai Tukar Petani ~ 58 5.2.2. Survei ~ 59 BAB PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH ~ 1 BAB 7 OUTLOOK KONDISI EKONOMI DAN INFLASI ~ 7.1. Outlook Kondisi Makroregional ~ 7.2. Outlook Inflasi ~ 5 7.. Prospek Perbankan ~ vi Triwulan IV-2008 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan

Daftar Grafik Grafik 1.1. Laju Pertumbuhan PDRB ~ 9 Grafik 1.2. Prompt Indikator Kinerja Konsumsi ~ Grafik 1.. Prompt Pertumbuhan Kinerja Investasi ~ 1 Grafik 1.. Prompt Indikator Kinerja Ekspor Luar Negeri ~ 15 Grafik 1.5. Perkembangan Volume Impor Non Migas Sulawesi Selatan ~ 1 Grafik 1.. Prompt Indikator Pertumbuhan Kinerja Sektor Pertanian ~ 18 Grafik 1.7. Prompt Indikator Pertumbuhan Kinerja Sektor Industri Pengolahan ~ 19 Grafik 1.8. Prompt Indikator Kinerja Sektor Perdagangan-Hotel-Restauran ~ 20 Grafik 1.9. Prompt Indikator Kinerja Sektor Jasa-jasa ~ 21 Grafik 1.. Prompt Indikator Kinerja Subsektor Angkutan ~ 22 Grafik 1.. Prompt Indikator Kinerja Sektor Keuangan-Sewa-Jasa Perusahaan ~ 2 Grafik 1.. Prompt Indikator Kinerja Sektor Listrik-Gas-Air Bersih ~ 2 Grafik 1.1. Prompt Indikator Kinerja Sektor Pertambangan-Penggalian ~ 25 Grafik 1.1. Prompt Indikator Kinerja Sektor Bangunan ~ 2 Grafik 2.1. Perkembangan Inflasi Sulawesi Selatan~ 27 Grafik 2.2. Harga CPO, Kedelai, Beras dan Jagung di Pasar Internasional ~ 29 Grafik 2.. Perkembangan Inflasi Kelompok Bahan Makanan ~ 0 Grafik 2.. Perkembangan Harga Beberapa Komoditi di Makassar ~ 0 Grafik 2.5. Perkembangan Inflasi Kelompok Makanan Jadi ~ 1 Grafik 2.. Perkembangan Harga Beberapa Komoditi Makanan Jadi di Makassar Hasil Survei Bank Indonesia ~ 1 Grafik 2.7. Perkembangan Inflasi Kelompok Sandang ~ Grafik 2.8. Perkembangan Harga Emas ~ Grafik 2.9. Perkembangan Inflasi Kelompok Perumahan ~ Grafik 2.. Perkembangan Inflasi Kelompok Kesehatan ~ Grafik 2.. Perkembangan Inflasi Kelompok Transportasi ~ 5 Grafik 2.. Perkembangan Inflasi Kelompok Pendidikan ~ 5 Grafik.1. Uang Giral dan Uang Kuasi di Sulsel ~ 0 Grafik.2. Aset Bank Umum Sulsel Berdasarkan Kelompok Bank ~ 1 Grafik.. Penghimpunan Dana dan Penyaluran Kredit/pembiayaan BU di Sulsel ~ 2 Grafik.. Penyaluran Kredit/Pembiayaan BU Per Jenis Penggunaan di Sulsel ~ 2 Grafik.5. Pangsa Kredit/Pembiayaan Bank Umum Per Sektor Ekonomi di Sulsel (November 2008) ~ Grafik.. Pertumbuhan Tahunan Kredit/Pembiayaan Per Sektor Ekonomi ~ Grafik.7. Perkembangan NPLs Net dan Gross Bank Umum di Sulsel ~ Grafik.8. Pangsa NPLs Per Sektor Ekonomi di Sulsel (November 2008) ~ Grafik.9. Kredit/Pembiayaan Mikro, Kecil dan Menengah Bank Umum di Sulsel ~ Grafik.. Pangsa Kredit/Pembiayaan MKM BU Per Sektor Ekonomi di Sulsel ~ Grafik.. Perkembangan Bank Umum Syariah Sulawesi Selatan ~ 7 Grafik.. Perkembangan Aset BPR/S Sulsel ~ 8 Grafik.1. Perkembangan DPK, Kredit & LDR BPR/S Sulsel ~ 9 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV-2008 vii

Grafik.1. Aliran Uang Kartal di Depo Kas KBI Makassar ~ 51 Grafik.2. Pemberian Tanda Tidak Berharga dan Inflow ~ 52 Grafik.. Proporsi Jumlah Lembar Uang Palsu Berdasarkan Pecahan Trw. IV-2008 ~ 52 Grafik.. Transaksi Non Tunai via RTGS ~ 5 Grafik 5.1. Presentase Penduduk Usia 15+ yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama ~ 57 Grafik 5.2. Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja Saat Ini ~ 0 Grafik 5.. Indeks Penghasilan Saat Ini Dibandingkan Bulan Lalu ~ 0 Grafik.1. Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Sampai Dengan Triwulan IV-2008 ~ 2 Grafik 7.1. Perkembangan Indeks Ekspektasi Konsumen dan Komponennya ~ Grafik 7.2. Indeks Ekapektasi Terhadap Harga-harga dalam bulan y.a.d ~ viii Triwulan IV-2008 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan

Daftar Tabel Tabel 1.1. Perkembangan PDRB Riil : Permintaan Daerah (y.o.y) ~ Tabel 1.2. Perkembangan PDRB Riil : Penawaran Daerah (y.o.y) ~ 17 Tabel 2.1. Inflasi Kelompok Barang dan Jasa (%, y.o.y) ~ 28 Tabel 2.2. Inflasi Per-Sub Kelompok Bahan Makanan ~ 28 Tabel 2.. Inflasi Per-Sub Kelompok Makanan Jadi-Minuman-Rokok-Tembakau ~ 1 Tabel 2.. Inflasi Per-Sub Kelompok Sandang ~ 2 Tabel 2.5. Inflasi Per-Sub Kelompok Perumahan-Air-Listrik-Bahan Bakar ~ Tabel 2.. Inflasi Per-Sub Kelompok Kesehatan ~ Tabel 2.7. Inflasi Per-Sub Kelompok Transportasi-Komunikasi-Jasa Keuangan ~ Tabel 2.8. Inflasi Per-Sub Kelompok Pendidikan-Rekreasi-Olahraga ~ Tabel 2.9. Perbandingan Laju Kota di Sulsel Per Desember 2008 ~ Tabel 2.. Perbandingan Laju Inflasi Sulsel dan Pedesaan di Sulsel ~ 7 Tabel 2.. Perbandingan Laju Inflasi Propinsi di Zona Sulampua ~ 8 Tabel.1. Perkembangan Kelembagaan Bankk Umum Sulawesi Selatan ~ 0 Tabel.2. Penyaluran Kredit/Pembiayaan dan DPK per DATI II di Sulsel ~ Tabel.1. Perkembangan Temuan Uang Palsu di Wilker KBI Makssar Trw. IV-2008 ~ 52 Tabel.2. Perputaran Kliring dan Cek/BG Kosong ~ 5 Tabel 5.1. Penduduk Usia 15+ Menurut Kegiatan Utama ~ 55 Tabel 5.2. Penduduk Usia 15 Thn Keatas Menurut Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), Setengah Pengangguran Terpaksa dan Setengah Pengangguran Sukarela ~ 5 Tabel 5.. Penduduk Usia 15 Thn + yg Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama ~ 57 Tabel 5.. Perkembangan Penyaluran Tenaga Kerja Indonesia Sulawesi Selatan ~ 58 Tabel 5.5. NiLai Tukar Petani Sulsel 2008 per Triwulan ~ 59 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV-2008 ix

Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally blank

Ringkasan Eksekutif Perekonomian daerah Sulawesi Selatan pada triwulan IV-2008 mengalami pertumbuhan sebesar,8% (y.o.y)... Laju inflasi tahunan di Sulsel tercatat sebesar, (y.o.y).. Perlambatan pertumbuhan perbankan ditandai dengan melambatnya pertumbuhan DPK, penyaluran kredit/pembiayaan dan aset perbankan. sistem pembayaran tunai dan non tunai, kecuali RTGS, menunjukkan penurunan transaksi. Struktur ketenagakerjaan di Sulsel selama 2 tahun terakhir relatif tidak mengalami perubahan,..realisasi pendapatan telah mencapai di atas. Sementara realisasi belanja diperkirakan sebesar 8,01%... GAMBARAN UMUM Perekonomian daerah Sulawesi Selatan (Sulsel) pada triwulan IV-2008 diperkirakan mengalami pertumbuhan sebesar,8% (y.o.y), melambat apabila dibandingkan dengan pertumbuhan tahunan triwulan sebelumnya sebesar 7,71% (y.o.y) maupun dengan triwulan yang sama tahun lalu (triwulan IV-2007) yang sebesar,19% (y.o.y). Sementara dari sisi kestabilan harga, laju inflasi tahunan Sulsel tercatat sebesar, (y.o.y). Laju inflasi tersebut tercatat lebih tinggi dibanding baik dengan laju inflasi tahunan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar,28% (y.o.y) maupun dengan laju inflasi nasional yang tercatat sebesar,0% (y.o.y). Sejalan dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi Sulsel, terjadi perlambatan pertumbuhan di sektor keuangan-sewa-jasa perusahaan (PDRB) terutama subsektor bank. Perlambatan pertumbuhan di subsektor bank ditandai dengan melambatnya pertumbuhan tahunan dana masyarakat yang dihimpun perbankan, penyaluran kredit/pembiayaan dan aset perbankan. Namun di sisi lain, kualitas kredit yang pada triwulan laporan terjadi penurunan jumlah kredit/pembiayaan bermasalah terhadap total kredit/pembiayaan perbankan Sulawesi Selatan jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Penurunan NPLs ini harus dicermati dengan seksama karena penurunannya diduga karena dampak dari perlambatan ekonomi dan tidak semata menggambarkan meningkatnya repayment capacity debitur. Demikian pula terkait dengan sistem pembayaran, nilai transaksi pembayaran tunai pada triwulan laporan ini juga menunjukkan perlambatan pertumbuhan dibanding nilai transaksi pembayaran pada triwulan sebelumnya. Pada sistem pembayaran non tunai, khususnya kliring juga menunjukkan terjadinya kegiatan transaksi yang mengalami penurunan. Sedangkan pembayaran non tunai via RTGS justru mengalami peningkatan. Perlambatan pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan (Sulsel) relatif cukup berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Meskipun tingkat pengangguran terbuka mengalami penurunan, namun tingkat kesejahteraan masyarakatnya, terutama di sektor pertanian, masih relatif belum mengalami perbaikan yang cukup signifikan. Struktur ketenagakerjaan di Sulsel selama 2 tahun terakhir relatif tidak mengalami perubahan, dengan sektor pertanian dan perdagangan yang masih merupakan mata pencaharian utama penduduknya. Berdasarkan data keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, terdapat perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah pada triwulan laporan. Anggaran pendapatan naik sebesar 5,7% sedangkan anggaran belanja meningkat,8%. Sampai dengan triwulan laporan, diperkirakan realisasi pendapatan Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV-2008 1

daerah telah mencapai di atas yang didorong oleh realisasi Pendapatan Asli Daerah yang telah mencapai 2,8%. Sedangkan realisasi belanja pemerintah baru mencapai 8,01%. PERKEMBANGAN KONDISI MAKROEKONOMI Dari sisi permintaan, laju pertumbuhan regional secara umum masih didukung oleh kinerja investasi yang tumbuh sebesar 19,% (y.o.y) dengan sumbangan sebesar,% terhadap pertumbuhan ekonomi Sulsel, meskipun pada triwulan laporan kinerja investasi tersebut mengalami perlambatan dibanding triwulan sebelumnya yang tercatat tumbuh sebesar 2,5%. Pertumbuhan kinerja investasi, salah satunya didorong dengan adanya realisasi investasi di sektor industri pengolahan kayu dan industri lainnya. Dari sisi penawaran (sektoral), hanya sektor jasa-jasa yang mengalami peningkatan pertumbuhan, sementara sektor ekonomi lainnya diperkirakan mengalami perlambatan dan bahkan sektor pertambangan diperkirakan mengalami kontraksi, dengan pertumbuhan tertinggi terjadi di sektor bangunan/konstruksi. Penyumbangn terbesar diperkirakan masih terjadi di sektor perdagangan-hotel-restoran, diikuti oleh sektor jasa, jasa dan bangunan serta angkutan-komunikasi. Dari sisi sumbangan, penyumbang pertumbuhan terbesar pada triwulan laporan masih disumbang oleh sektor perdagangan-hotelrestoran.. PERKEMBANGAN INFLASI Laju inflasi tahunan di Sulsel tercatat sebesar, (y.o.y), sedikit lebih tinggi dibanding baik dengan laju inflasi tahunan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar,28% (y.o.y) maupun dengan laju inflasi nasional yang tercatat sebesar,0% (y.o.y). Meski terjadi peningkatan konsumsi masyarakat sehubungan dengan adanya Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha, Natal dan libur panjang menjelang tahun baru, namun peningkatan tersebut tidak terlalu besar sehingga pertumbuhan laju inflasi meningkat relatif kecil. Hal tersebut tercermin pada konsumsi PDRB Sulsel yang pada triwulan laporan melambat menjadi,2 (y.o.y), sementara pada triwulan III-2008 tercatat sebesar,% (y.o.y). Laju inflasi Sulsel dihitung berdasarkan inflasi ke-empat kota di Sulsel, yaitu Makassar, Watampone, Pare-pare dan Palopo. Laju inflasi Sulsel tersebut didominasi sumbangan inflasi tahunan kota Makassar yang memberikan sumbangan sebesar 78% terhadap pembentukan inflasi tahunan Sulsel. Sementara sumbangan terendah masih diberikan oleh kota Watampone yaitu sebesar % dari inflasi Sulsel. Adapun laju inflasi tahunan kota Watampone tercatat sebesar 1,% (y.o.y) pada triwulan laporan. Berdasarkan inflasi keempat kota di Sulsel, yaitu Makassar, Watampone, Pare-Pare dan Palopo, didapatkan bahwa laju inflasi tahunan Sulsel tercatat sebesar,, lebih tinggi... PERKEMBANGAN PERBANKAN Pada triwulan IV-2008 (November), total aset perbankan tumbuh lebih kecil daripada triwulan sebelumnya. Pada triwulan laporan, total aset perbankan mencapai Rp,75 triliun atau turun menjadi 1,% (y.o.y) dibandingkan triwulan yang sama tahun 2007. Kemudian, Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun oleh bank umum juga mengalami pertumbuhan yang cenderung lebih kecil Pada triwulan IV-2008 (November), toatal aset perbankan tumbuh lebih kecil daripada triwulan sebelumnya. 2 Triwulan IV-2008 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan

Kredit/pembiayaan mengalami perlambatan pertumbuhan tahunan. NPLs Bank Umum cenderung mengalami penurunan... daripada triwulan sebelumnya, yaitu tumbuh 1,% (y.o.y) atau sebesar Rp27,77 triliun. Sedangkan pertumbuhan DPK pada triwulan III-2008 tercatat sebesar 1,% (y.o.y). Tidak jauh berbeda dengan pertumbuhan DPK bank umum di Sulsel yang tercatat mengalami perlambatan, kredit/pembiayaan yang disalurkan oleh bank umum di wilayah Sulsel juga tercatat mengalami perlambatan. Atas dasar lokasi proyek, kredit/pembiayaan tumbuh sebesar 25,78% (y.o.y) dari Rp25,22 triliun pada November 2007 menjadi Rp1,72 triliun pada November 2008. ). Kondisi tersebut, memperlihatkan kondisi kredit/pembiayaan bank umum dan DPK sama-sama mengalami perlambatan. Namun LDR (Loan to Deposit Ratio) bank umum mengalami peningkatan, yaitu dari 7,87% pada November 2007 menjadi,2% pada November 2008. Hal ini mengindikasikan bahwa penurunan pertumbuhan DPK lebih kecil dari pada kredit/pembiayaan bank umum. Berdasarkan kualitas kredit, petumbuhan kredit/pembiayaan bermasalah (NPLs) bank umum di wilayah Sulsel tercatat melambat menjadi 7,9% (y.o.y) dibandingkan posisi November 2007 yang sebesar,87 triliun. Penurunan pertumbuhan NPLs tersebut diperkirakan terjadi seiring dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi dan juga penyaluran kredit di Sulsel pada triwulan laporan. Perkembangan transaksi transfer masuk dan keluar via RTGS pada triwulan laporan lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya... PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN Aliran uang kartal masuk (inflow) dan keluar (outflow), tercatat mengalami net inflow, yaitu sebesar Rp0,7 triliun, dengan nilai inflow sebesar Rp2,19 triliun, sedangkan nilai outflow sebesar Rp1,51 triliun. Sementara jumlah Pemberian Tanda Tidak Berharga (PTTB) mengalami penurunan menjadi sebesar Rp0,1 triliun, lebih rendah dibanding PTTB pada triwulan III-2008 (Rp0,5 triliun). Jumlah temuan uang rupiah palsu mengalami peningkatan. Pada triwulan IV-2008, jumlah uang palsu yang ditemukan sebesar Rp, juta, menurun menjadi Rp1, juta pada triwulan laporan. Perkembangan transaksi transfer masuk via RTGS (incoming) pada triwulan laporan mengalami peningkatan sebesar 22,09% (y.o.y) yaitu dari Rp,9 triliun menjadi Rp1,0 triliun. Kondisi yang sama juga terjadi pada transaksi transfer keluar via RTGS (outgoing) yang mengalami peningkatan sebesar,8% (y.o.y) dengan nominal transaksi sebesar Rp9,2 triliun, sementara pertumbuhan outgoing pada triwulan III-2008 sebesar -21,51% (y.o.y) dengan nominal transaksi sebesar Rp7,79 triliun. Selain BI-RTGS, penyelesaian non tunai untuk nilai transaksi transfer dana/transaksi kredit kurang dari Rp0 juta mengalami pertumbuhan yang lebih kecil dibanding triwulan III-2008. Nominal perputaran kliring pada triwulan laporan tercatat tumbuh sebesar 1,55% (y.o.y), yaitu dari Rp, triliun pada triwulan IV-2007 menjadi Rp7,0 triliun. Pertumbuhan transaksi via kliring tersebut lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 0,0% (y.o.y). Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV-2008

PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN Jumlah angkatan kerja di Sulsel selama Agustus 2007 Agustus 2008 mengalami pertumbuhan sebesar,% (y.o.y), sementara pada periode yang sama tahun 2007 tumbuh sebesar 2,25% (y.o.y). Pertumbuhan angkatan kerja tersebut, mampu menyerap jumlah angkatan kerja yang menganggur sebesar 0 ribu orang. Kondisi tersebut mengakibatkan TPT Sulsel mengalami perbaikan. Persentase jumlah angkatan yang bekerja terhadap angkatan kerja juga mengalami peningkatan, yaitu dari 88,75% pada Agustus 2007 menjadi 90,9% pada Agustus 2008. Sementara angkatan kerja yang bekerja pada Agustus 2008 tumbuh sebesar,9% (y.o.y) sedangkan pada Agustus 2007 tumbuh sebesar,01% (y.o.y). Peningkatan tersebut diperkirakan didorong oleh penyerapan tenaga kerja di sektor jasa (2,8), searah dengan sumbangan pertumbuhan sektor jasa pada perekonomian Sulsel yang mengalami peningkatan pertumbuhan. Selain sektor jasa, sektor ekonomi yang mendorong peningkatan tenaga kerja tersebut adalah sektor industri yang memberikan sumbangan peningkatan sebesar 1,2%. Jumlah angkatan kerja di Sulsel selama Agustus 2007- Agustus 2008 mengalami kenaikan, yang diikuti dengan penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka... PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH Pada triwulan IV-2008 terjadi perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah. Anggaran pendapatan berubah menjadi sebesar Rp2,02 triliun, atau meningkat sebesar 5,7%, sementara anggaran belanja berubah menjadi Rp1,85 triliun atau meningkat sebesar,8%. Hingga triwulan IV-2008, realisasi anggaran PAD diperkirakan telah mencapai lebih dari dari target yang ditentukan, yang terutama disebabkan oleh realisasi Lain-lain PAD yang Sah diperkirakan mencapai 25,9% dari target yang ditetapkan. Sedangkan 2 komponen PAD, yaitu Bagian Laba Hasil Daerah dan Pendapatan Pajak dan Retribusi Daerah diperkirakan belum mencapai. Sementara itu, diperkirakan realisasi belanja daerah baru mencapai 8,01% atau sebesar Rp1,55 triliun. Secara normal, belanja pemerintah sampai dengan triwulan IV terealisasi sebesar dari anggaran yang ditetapkan, maka terdapat deviasi sebesar 15,99% sementara pada triwulan III-2008 terjadi deviasi sebesar 1,01%. Perlambatan realisasi belanja pemerintah tersebut diperkirakan karena pengaruh tingkat inflasi sehingga terjadi penghematan belanja. Hingga triwulan IV-2008, realisasi anggaran PAD diperkirakan telah mencapai lebih dari dari target yang ditentukan... OUTLOOK KONDISI EKONOMI DAN INFLASI Dari sisi penawaran, pada triwulan I-2009 diperkirakan sektor pertanian akan mengalami penurunan produksi, terutama pada subsektor tanaman bahan makanan (tabama) dan subsektor perikanan, sehubungan dengan kondisi cuaca yang diperkirakan masih kurang kondusif. Selain itu, relatif melemahnya permintaan ekspor komoditi Sulsel dan melemahnya tingkat harga di pasar Untuk triwulan mendatang diperkirakan perekonomian Sulsel akan tumbuh pada kisaran 5,1% ± 1%... Triwulan IV-2008 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan

Laju inflasi secara tahunan pada triwulan I- 2009 diperkirakan pada kisaran,2% ± 1% (y.o.y)... internasional, khususnya komoditi hasil produksi sektor pertanian (misal CPO) dan pertambangan (misal nikel), relatif akan memperlambat laju pertumbuhan ekspor. Dari sisi permintaan, kinerja konsumsi diperkirakan akan mendorong pertumbuhan ekonomi Sulsel pada triwulan I-2009, sehubungan dengan adanya rencana stimulus pemerintah untuk mengatasi dampak krisis global. Selain itu, penurunan harga BBM yang terjadi pada akhir triwulan IV- 2008, relatif akan mampu mendorong peningkatan konsumsi masyarakat. Perekonomian Sulsel pada triwulan mendatang, secara tahunan, diperkirakan akan lebih rendah dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (,59%), namun sedikit tinggi dibanding pertumbuhan tahunan pada triwulan IV-2008 (,8%). Laju inflasi pada triwulan I-2009 diperkirakan pada kisaran 5,1% ± 1% (y.o.y). Dari tingkat kestabilan harga, pada triwulan mendatang, dorongan inflasi diperkirakan masih akan terjadi pada kelompok bahan makanan, terutama untuk komoditas beras, tepung terigu dan ikan. Faktor pendorong peninkatan inflasi diperkirakan karena faktor cuaca yang kurang kondusif sehingga mempengaruhi pasokan komoditas bahan makanan. Namun di sisi lain, terjadinya penurunan harga BBM tersebut diperkirakan akan mampu mengurangi tekanan terjadinya inflasi. Akibat tekanan harga pada komoditas-komoditas tersebut di atas di atas maka diperkirakan laju inflasi akan cenderung mengalami perlambatan. Pada triwulan mendatang laju inflasi tahunan diperkirakan masih lebih tinggi dibandingkan laju inflasi triwulan I- 2008 (7,9%), namun lebih rendah dibanding laju inflasi triwulan IV- 2008 (,). Laju inflasi pada triwulan I-2009 diperkirakan pada kisaran,2% ± 1% (y.o.y). Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV-2008 5

Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally blank

INDIKATOR EKONOMI DAN PERBANKAN TRIWULAN a. INFLASI dan PDRB PROPINSI SULAWESI SELATAN Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV-2008 7

LANJUTAN... INDIKATOR EKONOMI DAN PERBANKAN TRIWULAN PROPINSI SULAWESI SELATAN B. PERBANKAN 8 Triwulan IV-2008 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan

Bab 1 Perkembangan Kondisi Makroekonomi Perekonomian daerah Sulawesi Selatan pada triwulan IV-2008 diperkirakan mengalami pertumbuhan sebesar,8% (y.o.y), lebih rendah apabila dibandingkan dengan pertumbuhan tahunan triwulan III-2008 yang sebesar 7,71% (y.o.y) maupun dengan triwulan yang sama tahun lalu (triwulan IV-2007) yang sebesar,19% (y.o.y). Dari sisi permintaan, laju pertumbuhan regional secara umum masih didukung oleh pertumbuhan kinerja investasi yang diperkirakan sebesar 19,% (y.o.y) dengan sumbangan terhadap pertumbuhan sebesar,%, meskipun pada triwulan laporan kinerja investasi diperkirakan masih mengalami perlambatan dibanding triwulan sebelumnya yang tercatat tumbuh sebesar 2,5%. Pertumbuhan kinerja investasi tersebut, salah satunya didorong dengan adanya realisasi investasi di sektor industri pengolahan kayu dan industri lainnya. Grafik 1.1. Laju Pertumbuhan PDRB 5 2 1 %- (1) (2) () qtq yoy 2001 2002 200 200 2005 8 2 -% Dari sisi penawaran (sektoral), selain sektor jasa-jasa, semua sektor ekonomi diperkirakan mengalami perlambatan pertumbuhan. Pertumbuhan terendah diperkirakan terjadi di sektor pertambangan-penggalian yang pada triwulan laporan terjadi kontraksi. Sementara pertumbuhan tertinggi terjadi di sektor bangunan/konstruksi. Penyumbangn terbesar diperkirakan masih terjadi di sektor perdagangan-hotel-restoran, diikuti oleh sektor jasa, jasa dan bangunan serta angkutan-komunikasi. Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV - 2008 9

1.1 Permintaan Daerah Perlambatan kinerja perekonomian daerah pada triwulan IV-2008 tersebut, baik dibanding pertumbuhan tahunan triwulan sebelumnya maupun secara triwulanan (q.t.q), terjadi di semua kinerja komponen. Tabel 1.1. Perkembangan PDRB Riil : Permintaan Daerah (y.o.y) Trw III-07 Trw IV-07 Trw III-08 Trw IV-08 Trw III-07 Trw IV-07 Trw III-08 Trw IV-08 KOMPONEN Pertumbuhan (%, y.o.y) Pertumbuhan (%, q.t.q) 7.55.19 7.71.8 2.1 2.52 2. (0.22) 1. Konsumsi.8 2.29.5.58 2.0 2.1 2.7 0.2 a. Rumah Tangga 5.58.7 5.1.09 1.20 1.21 2.51 (0.0) b. Nirlaba.51 17.5 7.19 1.5. 7..27 1.71 c. Pemerintah (.18) (2.0).75.9 5.7 5.9 2.27 1. 2. Investasi 15.27 1.0 2.5 19. 5.1.1 2.5 (2.2) a. Pembentukan Modal.92 17.81 2.08 18.92.9 7.0 8.72.77 b. Perubahan Stok 8.99 (.01) 8.5 1.8 (1.88) (72.25) (9.80) (80.9). Ekspor - Impor (Net) 2.52 1.5 (1.7) (1.19) 0.9.78 0.9 1.9 a. Ekspor (0.02) 1.79 7.2 (9.08) (17.9) 7.01 (0.2) (9.29) b. Impor (.09) (.9) 1. (.7) (22.5) 8. (1.02) (.0) KOMPONEN Sumbangan (%, y.o.y) Sumbangan (%, q.t.q) 7.55.19 7.71.8 2.1 2.52 2. (0.22) 1. Konsumsi 2.71 1.7..2 1.7 1.51 1.7 0.18 a. Rumah Tangga.1 2.05.01 2.25 0.8 0.7 1. (0.0) b. Nirlaba 0.0 0. 0.0 0.01 0.0 0.05 0.0 0.01 c. Pemerintah (0.52) (0.0) 1.58 0.98 0.77 0.79 0. 0.20 2. Investasi 2.5 2.7.70. 0.89 0.59 0.51 (0.55) a. Pembentukan Modal 2.08 2.98.91.5 1.0 1.25 1.59 0.7 b. Perubahan Stok 0. (0.22) 0.79 0.08 (0.1) (0.) (1.07) (1.28). Ekspor - Impor (Net) 2.0.7 (1.) (1.8) 0.0 0. 0.09 0.15 a. Ekspor (0.01) 0.90.22 (.20) (9.7). (0.28) (.) b. Impor (2.1) (5.7).8 (2.) (9.82) 2.8 (0.7) (.25) Sumber : BPS Sulbar Ket. : Angka Sementara a. Konsumsi Pada triwulan laporan, kinerja konsumsi diperkirakan tumbuh sebesar,58% (y.o.y), lebih rendah dibanding triwulan III-2008 (,5%; y.o.y), namun lebih tinggi dibanding triwulan IV-2007 (2,29%; y.o.y). Pertumbuhan kinerja konsumsi tersebut diperkirakan didorong oleh kinerja konsumsi rumah tangga meski mengalami perlambatan pertumbuhan apabila dibanding triwulan III-2008. Perlambatan kinerja konsumsi ini relatif disebabkan oleh adanya tekanan harga secara umum yang cukup tinggi, sementara tingkat penghasilan masyarakat relatif tidak mengalami perubahan (hasil survey konsumen Bank Indonesia Makassar). Kinerja konsumsi rumah tangga diperkirakan tumbuh sebesar,09% (y.o.y) dengan sumbangan pertumbuhan sebesar 2,25% (y.o.y). Angka pertumbuhan tersebut lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada triwulan III-2008 yang tercatat sebesar 5,1% (y.o.y). Perlambatan pertumbuhan kinerja konsumsi tersebut diperkirakan karena melemahnya konsumsi rumah tangga terhadap bahan makanan yang relatif dipicu karena keterbatasan ketersediaan pasokan bahan makanan sehubungan dengan adanya pengaruh cuaca yang relatif kurang kondusif. Triwulan IV - 2008 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan

Kondisi tersebut juga menekan laju pertumbuhan kinerja konsumsi pemerintah dan konsumsi nirlaba. Kinerja konsumsi pemerintah diperkirakan tumbuh sebesar,9% (y.o.y), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada triwulan III-2008 yang tumbuh sebesar,75% (y.o.y). Selain karena pengaruh tersebut di atas, perlambatan kinerja konsumsi pemerintah ini diperkirakan karena adanya perlambatan realisasi belanja dari target yang ditentukan. Sementara di konsumsi Nirlaba, dengan adanya tekanan harga relatif menyebabkan terjadinya rasionalisasi konsumsinya yang diperkirakan karena adanya keterbatasan anggaran operasional. Pada triwulan laporan, kinerja konsumsi nirlaba tumbuh sebesar 1,5% (y.o.y), lebih rendah dibanding pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang sebesar 7,19%. Beberapa prompt indikator terjadinya pertumbuhan kinerja konsumsi tersebut di atas terlihat dari grafik sebagai berikut : Grafik 1.2. Prompt Indikator Kinerja Konsumsi Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini Indeks Penghasilan Saat Ini Dibandingkan Bulan Yang Lalu 5 0 Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini 155 15 Penghasilan saat ini dibandingkan bln yang lalu 5 15 1 5 5 0 5 Sumber : KBI Makassar Survei Konsumen 95 5 90 Sumber : KBI Makassar Survei Konsumen 95 Indeks 85 1 2 5 7 8 9 1 2 5 7 8 9 2007 2008 Indeks 85 1 2 5 7 8 9 1 2 5 7 8 9 2007 2008 Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja Saat Ini 1 Ketersediaan lapangan kerja saat ini 5 Indeks Ketepatan Waktu Pembelian Barang Tahan Lama 10 0 Ketepatan waktu pembelian (konsumsi) barang tahan lama 0 95 1 0 90 90 85 80 75 Sumber : KBI Makassar Survei Konsumen 80 70 Sumber : KBI Makassar Survei Konsumen Indeks 70 1 2 5 7 8 9 1 2 5 7 8 9 2007 2008 Indeks 0 1 2 5 7 8 9 1 2 5 7 8 9 1 2007 2008 2009 Jumlah Kendaraan Non Niaga Yang Terdaftar Perkembangan Konsumsi Listrik Sektor Rumah Tangga 0,000 5,000 Non Niaga (1-8) Y.O.Y 1% 1% 50 00 Rumah Tangga y.o.y 2 15% 0,000 25,000 20,000 15,000,000 % % 8% % % 250 200 150 0 % 5% -5% 5,000 2% 50 -% - 1 2 1 2 2007 2008 Juta GWH - 1 2 1 2 1 2-15% Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV - 2008

Perkembangan Konsumsi Listrik Sektor Sosial Perkembangan Konsumsi Listrik Sektor Pemerintah 0 5 0 25 20 15 5 Sosial y.o.y 15 5-5 25 20 15 5 Gd Kantor Pemerintahan y.o.y 5 2 % -% Juta GWH - 1 2 1 2 1 2 - Juta GWH - 1 2 1 2 1 2-2 Survey Pedagang Eceran Perlengkapan Rumah Tangga Survey Pedagang Eceran Makanan dan Tembakau 1000 000 000 Sumber : KBI Makassar Survei Penjualan Eceran 25 20 Sumber : KBI Makassar Survei Penjualan Eceran Makanan & Tembakau 8000 Perlengkapan Rumah Tangga 15 000 000 2000 5 Rp Miliar 0 1 2 5 7 89 5 78 9 5 78 9 Milyar Rp - 1 2 5 7 89 5 7 89 5 78 9 Survey Pedagang Eceran Pakaian dan Perlengkapannya Perkembangan Kredit Konsumsi Bank Umum 1 8 Sumber : KBI Makassar Survei Penjualan Eceran Pakaian & Perlengkapannya 1 8 Konsumsi y.o.y 5% 25% 2 15% % 2 2 5% 0 Rp Miliar 1 2 5 7 89 5 78 9 5 78 9 - Rp Triliun 1 2 1 2 1 2 Pemakaian Air (M³) di Makassar Pemasangan Saluran Air di Makassar 9. 9.2 9.0 8.8 8. 8. 8.2 8.0 7.8 7. 7. Juta Pemakaian Air (M³) Y.O.Y (PA) Sumber : PDAM Mks 1 2 1 2 2007 2008 % 9% 8% 7% % 5% % % 2% 1% 25 20 15 05 00 95 90 85 80 75 Ribuan Pemasangan Saluran (SL) Y.O.Y (SL) Sumber : PDAM Mks 1 2 1 2 2007 2008.%.%.2%.1%..9%.8%.7%.% Triwulan IV - 2008 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan

b. Investasi Meski terjadi penambahan investasi baru di wilayah Sulsel, pertumbuhan tahunan kinerja investasi pada triwulan laporan diperkirakan lebih rendah dibanding pertumbuhan tahunan pada triwulan III-2008. Pada triwulan IV-2008, kinerja investasi diperkirakan tumbuh sebesar 19,% (y.o.y) dengan sumbangan pertumbuhan sebesar,% (y.o.y). Sementara pertumbuhan pada triwulan III-2008 tercatat sebesar 2,5% (y.o.y) dengan sumbangan pertumbuhan sebesar,7 (y.o.y). Perlambatan kinerja investasi tersebut diperkirakan karena pengaruh krisis keuangan global yang cenderung mendorong perilaku pelaku usaha untuk menunggu kepastian dampak dari krisis tersebut secara regional (Sulsel). Selain itu, nilai tukar Rupiah yang cenderung melemah relatif menekan peningkatan volume impor barang modal. Di sisi lain, tekanan harga dampak dari tekanan kenaikan BBM yang terjadi pada pertengahan triwulan II-2008 relatif masih mempengaruhi kinerja investasi pada triwulan laporan. Beberapa prompt indikator yang relatif menunjukkan pertumbuhan kinerja investasi di daerah adalah sebagai berikut : Grafik 1.. Prompt Pertumbuhan Kinerja Investasi Volume Impor Barang Modal Realisasi Pengadaan Semen 25 CAPITAL GOODS Ribu Ton 9 00 Pengadaan Sulsel Sumber : ASI 7 20 Y.O.Y 8 50 y.o.y 15 5-5 - -15 1 2 1 2 2007 2008 7 5 2 1 0 00 250 200 150 0 50 0 Ribuan Ton 1 2 1 2 1 2 1 2 2005 5 2 % % Jumlah Kendaraan Niaga Yang Terdaftar Perkembangan Kredit Produktif Bank Umum 1,500 1,000,500,000,500,000,500,000 Niaga (9-1) Y.O.Y 1 2 1 2 2007 2008 1% 1% % % 8% % % 2% 20 18 1 1 8 2 - Rp Triliun Produktif (MK + Inv) y.o.y 1 2 1 2 1 2 5% 25% 2 15% % 5% Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV - 2008 1

Perkembangan Konsumsi Listrik Sektor Industri Perkembangan Konsumsi Listrik Sektor Bisnis 250 200 Industri y.o.y 200 180 10 Bisnis y.o.y 5 5% 150 0 2 % 10 0 0 80 0 5% 25% 2 15% 50 -% 0 20 % 5% Juta GWH - 1 2 1 2 1 2-2 Juta GWH - 1 2 1 2 1 2 250 200 150 0 50 0 Rp M iliar 1 2 5 Survey Pedagang Eceran Kendaraan & Suku Cadang Sumber : KBI Makassar Survei Penjualan Eceran 7 89 5 78 Kendaraan & Suku Cadang 9 5 78 9 500 50 00 50 00 250 200 150 0 50 0 Rp M iliar 1 2 Survey Pedagang Eceran Bahan Konstruksi Sumber : KBI Makassar Survei Penjualan Eceran Bahan Konstruksi 5 7 89 5 78 9 5 78 9 c. Net Perdagangan Eksternal (Ekspor Impor) Secara nominal, kinerja perdagangan ke luar Sulsel diperkirakan masih mengalami surplus, namun pada triwulan laporan diperkirakan masih mengalami kontraksi pertumbuhan tahunan. Pada triwulan IV-2008, net perdagangan eksternal diperkirakan mengalami kontraksi sebesar 1,19% (y.o.y) dengan sumbangan pertumbuhan sebesar -1,8%. Kontraksi ini lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya yang juga tercatat mengalami kontraksi sebesar 1,7% (y.o.y). Kontraksi pertumbuhan net perdagangan eksternal ini yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi daerah mengalami perlambatan. Kontraksi tersebut disumbangkan oleh kinerja perdagangan antar negara yang diperkirakan kembali mengalami kontraksi sebesar,% (y.o.y), sedangkan pada triwulan sebelumnya juga mengalami kontraksi sebesar 1,28% (y.o.y). Kontraksi pertumbuhan kinerja perdagangan antar negara tersebut relatif didorong oleh kontraksi pertumbuhan ekspor ke luar negeri, yaitu sebesar 7,19% (y.o.y), meski kontraksi ini diperkirakan lebih baik dibanding kontraksi pada triwulan III-2008 (-1,02%; y.o.y). Melemahnya pertumbuhan ekspor antar negara tersebut diperkirakan karena melemahnya permintaan komoditas ekspor Sulsel sebagai akibat terjadinya krisis keuangan global. Selain itu, akibat krisis tersebut cenderung menyebabkan melemahnya tingkat harga beberapa komoditas di pasar internasional, seperti nikel, yang relatif mendorong terjadinya efisiensi produksi. 1 Triwulan IV - 2008 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan

Sementara kinerja impor dari luar negeri justru mengalami pertumbuhan positif sebesar 7,7% (y.o.y), lebih tinggi dibanding pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 1,89% (y.o.y). Pertumbuhan kinerja impor antar negara tersebut diperkirakan karena adanya peningkatan volume impor barang modal. Sementara perdagangan antar propinsi secara nominal diperkirakan masih defisit, namun mengalami perlambatan pertumbuhan tahunan seiring dengan melambatnya tingkat konsumsi masyarakat dan tekanan harga secara umum. Pertumbuhan kinerja perdagangan antar propinsi pada triwulan laporan diperkirakan kontraksi sebesar 5,5% (y.o.y), lebih rendah dibanding kinerja pada triwulan sebelumnya yang kontraksi sebesar 17,% (y.o.y). Grafik 1.. Prompt Indikator Kinerja Ekspor Luar Negeri Volume Ekspor Non Migas Total Volume Ekspor Nikel 700 00 500 00 00 200 0 - Ribu Ton SULSEL Volume Ekspor Y.O.Y 1 2 1 2 1 2 2 % -% -2 - - -5 10 0 0 80 0 0 20 - Ribu Ton BIJIH LOGAM & SISA-SISA LOGAM Volume Ekspor Y.O.Y 1 2 1 2 1 2 0 5 0 25 20 15 5-5 - -15 5 2 Volume Ekspor Ikan, Udang, Kerang dll IKAN, UDANG, KERANG, DLL Volume Ekspor Y.O.Y 2 15% % 5% -5% 0,000 50,000 0,000 0,000 20,000 Harga Nikel di Pasar Dunia US$/Metric Ton Sumber : Bloomberg 1 -%,000 - Ribu Ton 1 2 1 2 1 2-15% - 9 1 2 5 7 8 9 1 2 5 7 8 9 1 2 5 7 8 Volume Muat Barang Via Pelabuhan Perkembangan Kredit Ekspor Bank Umum 1. 1.2 1.0 0.8 0. 0. 0.2 0.0 Ribu Ton MUAT Y.O.Y 1 2 1 2 1 2 1 2 2005 2 % -% -2 - - -5-1.0 0.9 0.8 0.7 0. 0.5 0. 0. 0.2 0.1 0.0 Rp Triliun 1-Ekspor Y.O.Y 1 2 1 2 1 2 1 2 2005 5% 25% 2 15% % 5% Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV - 2008 15

Grafik 1.5. Perkembangan Volume Impor Non Migas Sulawesi Selatan 8 2-2 - Volume Impor Non Migas Total SITC Ribu Ton Y.O.Y 1 2 1 2 1 2 00 50 00 250 200 150 0 50 8 2-2 - Volume Impor Gandum 0 - CEREAL & CEREAL PREPARATIONS y.o.y 1 2 1 2 1 2 Ribu Ton 50 00 250 200 150 0 50-0 - 0 1.8 1. 1. 1.2 1.0 0.8 0. 0. 0.2 0.0 Ribu Ton Volume Bongkar Barang Via Pelabuhan BONGKAR 2 Y.O.Y % -% -2 - - -5 1 2 1 2 1 2 1 2 2005 1,200 1,000 800 00 00 200 - $/Bushel Harga Gandum di Pasar Dunia 9 1 2 5 7 8 Sumber : Bloomberg 9 1 2 5 7 8 9 1 2 5 7 8 1.2 Penawaran Daerah (Sektoral) Dari sisi penawaran, secara tahunan diperkirakan hanya sektor jasa-jasa yang mengalami peningkatan pertumbuhan dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya, sedangkan sektor-sektor lainnya tercatat mengalami perlambatan. Pertumbuhan tertinggi diperkirakan masih terjadi di sektor bangunan (konstruksi) yaitu tercatat sebesar 15,2 (y.o.y), sedangkan pertumbuhan terendah terjadi di sektor pertambanganpenggalian yang kembali mengalami kontraksi sebesar 2,17% (y.o.y). Dari sisi sumbangan, penyumbang pertumbuhan terbesar pada triwulan laporan diperkirakan masih diberikan oleh sektor perdagangan-hotel-restoran, meski tercatat mengalami penurunan sumbangan dibandingkan sumbangan pada pertumbuhan tahunan triwulan sebelumnya. Sementara sektor jasa-jasa, diperkirakan memberikan sumbangan pertumbuhan tahunan yang lebih tinggi dibanding sumbangan pada triwulan sebelumnya. Sedangkan sumbangan pertumbuhan tahunan oleh sektor ekonomi lainnya justru mengalami penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya. 1 Triwulan IV - 2008 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan

Tabel 1.2. Perkembangan PDRB Riil : Penawaran Daerah Secara triwulanan (q.t.q), pertumbuhan ekonomi daerah didorong oleh sektor jasajasa, keuangan-persewaan-jasa perusahaan dan pertambangan-penggalian yang masingmasing sektor memberikan sumbangan sebesar 0,%, 0,2% dan 0,21%. Secara keseluruhan pertumbuhan triwulanan Sulsel juga tercatat mengalami kontraksi yaitu sebesar 0,22% dari 2,% pada triwulan lalu. Sementara dari sisi pertumbuhan, sektor keuanganpersewaan-jasa perusahaan diperkirakan mengalami pertumbuhan triwulanan tertinggi yaitu sebesar 5,%, kemudian diikuti sektor jasa-jasa (,9%), sektor bangunan (2,99%) dan sektor pertambangan-penggalian (2,27%). Ke-empat sektor tersebut mengalami pertumbuhan triwulanan yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulanan pada triwulan III-2008. a. Sektor Pertanian Kinerja sektor pertanian diperkirakan mengalami perlambatan yaitu tumbuh sebesar 2,9% (y.o.y), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 5,27% (y.o.y). Diperkirakan perlambatan pertumbuhan tahunan sektor ini disebabkan karena adanya penurunan kinerja subsektor tanaman bahan makanan (tabama) dan perikanan, yang disebabkan oleh kondisi cuaca yang kurang kondusif, seperti tingginya curah hujan dan gelombang laut, yang dalam beberapa kasus mengakibatkan bencana alam seperti banjir yang melanda area persawahan. Penurunan kinerja di subsektor perikanan salah satunya ditandai dengan menurunnya volume ekspor ikan, udang, kerang dan sejenisnya. Volume Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV - 2008 17

ekspor komoditi tersebut tercatat kontraksi sebesar,1% (y.o.y), sementara pada triwulan sebelumnya tumbuh sebesar -8,71% (y.o.y). Sementara di subsektor tanaman bahan makanan terjadi penurunan produksi dan luas panen seperti yang ditunjukkan pada grafik di bawah ini. Grafik 1.. Prompt Indikator Pertumbuhan Kinerja Sektor Pertanian 5 2 1 Volume Ekspor Ikan, Udang, Kerang dll IKAN, UDANG, KERANG, DLL Volume Ekspor Y.O.Y 2 15% % 5% -5% -% 1.2 1.0 0.8 0. 0. 0.2 Kredit Sektor Pertanian Bank Umum - Sulsel Pertanian y.o.y 8 2 - Ribu Ton 1 2 1 2 1 2-15% 0.0 Rp Triliun 1 2 1 2 1 2 1 2 2005-2 Jumlah Produksi Tanaman Bahan Makanan Luas Panen Tanaman Bahan Makanan 1.8 1. 1. 1.2 1.0 0.8 0. 0. 0.2 0.0 Juta Ton Produksi Tabama y.o.y Smb : BPS Sulsel & Dinas Pertanian Sulsel 1 2 1 2 2007 2007 2 % % 2 00 50 00 250 200 150 0 50 Ribu Ha 0 Luas Panen Tabama y.o.y Smb : BPS Sulsel & Dinas Pertanian Sulsel 1 2 1 2 2007 2007 5% 25% 2 15% % 5% 5% % 15% b. Sektor Industri Pengolahan Perlambatan pertumbuhan diperkirakan juga terjadi di sektor industri pengolahan yang pada triwulan laporan tercatat tumbuh sebesar,2% (y.o.y), lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar,79% (y.o.y). Perlambatan pertumbuhan sektor ini diperkirakan disebabkan oleh menurunnya produktifitas industri pengolahan makanan-minuman yang relatif tinggi, meski terjadi peningkatan produksi di industri pengolahan semen. Menurunnya produktifitas pada industri pengolahan makananminuman diperkirakan karena faktor eksternal, yaitu terutama karena tingginya harga bahan baku impor di pasar internasional (misal gandum) sementara di sisi lain nilai tukar Rupiah pada triwulan laporan yang melemah dibanding US Dollar. Kondisi tersebut yang menyebabkan volume impor bahan baku mengalami penurunan. Sedangkan peningkatan yang terjadi pada industri pengolahan semen diperkirakan karena faktor musiman yaitu percepatan proses pembangunan fisik pada akhir tahun anggaran. 18 Triwulan IV - 2008 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan

Grafik 1.7. Prompt Indikator Pertumbuhan Kinerja Sektor Industri Pengolahan Realisasi Pengadaan Semen di Sulsel Realisasi Produksi Tepung Terigu di Sulsel 00 50 00 250 200 150 0 50 0 Ribuan Ton Pengadaan Sulsel Sumber : ASI y.o.y 1 2 1 2 1 2 1 2 2005 7 5 2 % % 200 180 10 10 0 0 80 0 0 20 Ribu M/T 0 Produksi y.o.y 1 2 1 2 1 2 1 2 2005 2 % % 2 %.00.50.00 2.50 2.00 Kredit Sektor Industri Pengolahan Bank Umum - Sulsel Industri pengolahan y.o.y 25% 2 15% % 8 Volume Impor Gandum 0 - CEREAL & CEREAL PREPARATIONS y.o.y Ribu Ton 50 00 250 200 1.50 1.00 0.50 0.00 Rp Triliun 1 2 1 2 1 2 5% -5% 2-2 - - 1 2 1 2 1 2 150 0 50 0 c. Sektor Perdagangan-Hotel-Restoran Perlambatan pertumbuhan juga terjadi di sektor perdagangan-hotel-restoran yang diperkirakan tumbuh sebesar 7,58% (y.o.y) dengan sumbangan terhadap total pertumbuhan sebesar 1,17%. Sementara pertumbuhan tahunan pada triwulan III-2008 diperkirakan sebesar 1,55% (y.o.y) dengan sumbangan sebesar 2,07%. Perlambatan pertumbuhan di sektor ini diperkirakan karena melemahnya pertumbuhan subsektor perdagangan besar dan eceran, yang pada triwulan laporan tumbuh sebesar 7,%% (y.o.y), sementara subsektor hotel dan restoran relatif stabil pertumbuhannya. Perlambatan pertumbuhan kinerja subsektor perdagangan besar dan eceran relatif diperkirakan karena melemahnya permintaan komoditas ekspor Sulsel sehubungan dengan krisis global. Sementara secara internal di Sulsel, tekanan pertumbuhan subsektor ini relatif disebabkan oleh melemahnya konsumsi masyarakat karena adanya peningkatan harga barang secara umum. Sementara perlambatan kinerja subsektor hotel dan restoran pada triwulan laporan relatif disebabkan adanya kegiatan menyambut Natal dan Tahun Baru 2009, serta meningkatnya penggunaan jasa hotel/restoran yang terkait dengan kegiatan pertemuan/rapat maupun acara seremonial lainnya. Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV - 2008 19

Grafik 1.8. Prompt Indikator Kinerja Sektor Perdagangan-Hotel-Restoran 2 % -% -2 - - -5 Perkembangan Volume Ekspor-Impor Impor Ekspor y.o.y - (axis kiri) 1 2 1 2 1 2 900 800 700 00 500 00 00 200 0 - Ribu Ton 1,000,000,000 8,000,000,000 2,000 Ribu Kg - Arus Bongkar Muat Cargo Melalui Angkutan Udara ARR DEP y.o.y Lalu Lintas Cargo q 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 200 2005 25% 2 15% % 5% -5% -% -15% Arus Bongkar Muat Melalui Angkutan Laut Survey Pedagang Eceran Perlengkapan Rumah Tangga.0 2.5 2.0 1.5 1.0 0.5 0.0 Ribu Ton BONGKAR MUAT Y.O.Y 1 2 1 2 1 2 1 2 2005 2 % -% -2 - - -5-1000 000 000 8000 000 000 2000 Rp Miliar 0 1 2 Sumber : KBI Makassar Survei Penjualan Eceran Perlengkapan Rumah Tangga 5 7 89 5 78 9 5 78 9 Survey Pedagang Eceran Pakaian dan Perlengkapannya Kredit Sektor Perdagangan Bank Umum 1 8 2 0 Rp Miliar 1 2 Sumber : KBI Makassar Survei Penjualan Eceran 5 7 89 5 78 Pakaian & Perlengkapannya 9 5 78 9 9.00 8.00 7.00.00 5.00.00.00 2.00 1.00 0.00 Rp Triliun Perdagangan y.o.y 1 2 1 2 1 2 5% 25% 2 15% % 5% d. Sektor Jasa-jasa Diperkirakan masih mengalami peningkatan pertumbuhan yaitu dari 5,52% (y.o.y) pada triwulan III-2008 menjadi sebesar 7,8% (y.o.y) pada triwulan laporan dengan sumbangan terhadap total pertumbuhan adalah sebesar 0,8%. Pendorong utama kinerja sektor jasa-jasa adalah subsektor Jasa Pemerintahan Umum, yang diperkirakan terjadi peningkatan konsumsi sehubungan dengan masa akhir tahun anggaran. Sementara di subsektor swasta, pertumbuhannya relatif didorong oleh pertumbuhan kinerja jasa hiburanrekreasi yang disebabkan oleh banyaknya hari libur pada triwulan laporan. 20 Triwulan IV - 2008 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan

Grafik 1.9. Prompt Indikator Kinerja Sektor Jasa-jasa Konsumsi Listrik Sektor Sosial Konsumsi Listrik Sektor Pemerintah 0 5 0 25 20 15 5 Sosial y.o.y 15 5-5 25 20 15 5 Gd Kantor Pemerintahan y.o.y 5 2 % -% Juta GWH - 1 2 1 2 1 2 - Juta GWH - 1 2 1 2 1 2-2 Konsumsi Listrik Umum (Penerangan Jalan Umum) Kredit Sektor Jasa Dunia Usaha Bank Umum - Sulsel 0 25 20 15 5 Juta GWH - Penerangan Jln Umum y.o.y 1 2 1 2 1 2 25% 2 15% % 5% -5% -% 2.20 1.70 1.20 0.70 0.20 Rp Triliun -0.0 Jasa Dunia Usaha y.o.y 1 2 1 2 1 2 8 2-2 Kredit Sektor Jasa Sosial Kemasyarakatan Bank Umum - Sulsel 0.5 0.0 Jasa Sosial Masyarakat y.o.y 0.25 0.20 0.15 0. 0.05 0.00 Rp Triliun 1 2 1 2 1 2 8 2-2 e. Sektor Angkutan dan Komunikasi Sektor angkutan dan komunikasi pada triwulan laporan diperkirakan masih mengalami perlambatan pertumbuhan. Pada triwulan IV-2008, sektor ini diperkirakan tumbuh sebesar 9,1% (y.o.y) dengan sumbangan terhadap PDRB daerah sebesar 0,7% (y.o.y), sementara pertumbuhan pada triwulan III-2008 sebesar 1,21% (y.o.y) dengan sumbangan terhadap PDRB daerah sebesar 1,05% (y.o.y). Perlambatan pertumbuhan sektor ini diperkirakan didominasi oleh penurunan kinerja subsektor pengangkutan, yang relatif disebabkan oleh faktor musiman dimana akan terjadi penurunan kinerja pasca bulan suci Ramadhan dan hari raya Idul Fitri yang pada tahun 2008 jatuh pada akhir triwulan III-2008. Sementara di sisi lain, dengan banyaknya hari libur pada triwulan IV-2008 relatif mendorong terjadinya pertumbuhan kinerja subsektor ini. Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV - 2008 21

Perlambatan juga diperkirakan terjadi di subsektor komunikasi, yang diperkirakan karena terjadi perang tarif murah antar operator seluler yang mendorong terjadinya peningkatan penggunaan seluler oleh masyarakat sehingga menyebabkan terjadinya pertumbuhan kinerja subsektor komunikasi. Namun di sisi lain, terjadi efisiensi konsumsi masyarakat terhadap pulsa seluler yang relatif menekan pertumbuhan kinerja subsektor komunikasi. Grafik 1.. Prompt Indikator Kinerja Subsektor Angkutan Lalu Lintas Penumpang Angkutan Udara Lalu Lintas Pesawat Angkutan Udara 1,000 900 800 700 00 500 00 00 200 0 Ribu Org - ARR DEP y.o.y Lalu Lintas Penumpang 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 200 2005 8 7 5 2 % -% 1,000 1,000,000,000 8,000,000,000 2,000 - ARR DEP y.o.y Lalu Lintas Pesawat 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 200 2005 5 2 % -% -2 Jumlah Kendaraan Mikrolet Yang Terdaftar Lalu Lintas Penumpang Angkutan Laut,500,000,500,000 2,500 2,000 Angkutan () Y.O.Y % 2% -2% -% -% 50,000 00,000 250,000 200,000 150,000 Embarkasi (keluar) Debarkasi (masuk) Y.O.Y Jumlah Penumpang 20 15 5 1,500 1,000 500-1 2 1 2-8% -% -% -1% 0,000 50,000-1 2 1 2 1 2-5 - 2007 2008 Perkembangan Kredit Sektor Angkutan Bank Umum Survey Pedagang Eceran Kendaraan & Suku Cadang 2.5 Pengangkutan y.o.y 0 250 Kendaraan & Suku Cadang 2.0 25 20 200 Sumber : KBI Makassar Survei Penjualan Eceran 1.5 15 150 1.0 0.5 5 0 50 0.0 Rp Triliun 1 2 1 2 1 2-5 0 Rp Miliar 1 2 5 7 89 5 78 9 5 78 9 22 Triwulan IV - 2008 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan

f. Sektor Keuangan-Sewa-Jasa Perusahaan Pada triwulan laporan diperkirakan mengalami perlambatan pertumbuhan, yaitu dari,18% (y.o.y) pada triwulan III-2008 menjadi sebesar,98% (y.o.y). Perlambatan pertumbuhan tersebut diperkirakan karena faktor peningkatan suku bunga kredit perbankan yang mengalami peningkatan, sementara di sisi lain relatif terjadi penurunan produktifitas di sektor riil. Kondisi ini relatif menyebabkan terjadinya penurunan kinerja subsektor perbankan, yang ditandai dengan menurunnya Nilai Tambah Bruto Bank Umum di Sulsel. Selain subsektor bank, subsektor sewa bangunan juga relatif terkena dampaknya, yaitu dengan berkurangnya jumlah penyewa sehubungan dengan meningkatnya biaya sewa bangunan, terutama sewa rumah. Namun di sisi lain, kondisi tersebut diperkirakan menyebabkan terjadinya pertumbuhan di subsektor lembaga keuangan non bank, yang relatif karena pergeseran nasabah dari bank ke lembaga dimaksud. Kondisi tersebut tercermin dari meningkatnya pertumbuhan pembiayaan lembaga tersebut. Grafik 1.. Prompt Indikator Kinerja Sektor Keuangan-Sewa-Jasa Perusahaan Nilai Tambah Bruto Bank Umum Pembiayaan Lemb. Keuangan Non Bank 8,000 7,000,000 5,000,000,000 2,000 1,000.2% NTB Bank Umum y.o.y 2.% 7.%.1% 7..08% 27.91% 1.% 5% 5% 25% 2 15% % 5% -5% 1,200 1,000 800 00 00 200 Sumber : Kanwil Pegadaian Sulsel 27.1% Pembiayaan YoY 2. 29.% 25.7% 2. 21. 19.% 7.8% 1.% 0.7% 20.7% 55.7% 5 2 % R Miliar - 1 2 1 2 2007 2008 -% Milyar Rp 1 2 1 2 1 2 * g. Sektor Lainnya Sektor listrik-gas-air bersih, diperkirakan masih mengalami pertumbuhan, namun dalam besaran yang lebih rendah dibanding pertumbuhan pada triwulan III-2008. Pada triwulan laporan, sektor ini diperkirakan tumbuh sebesar 9,% (y.o.y), sementara pada triwulan III-2008 tumbuh sebesar 1,85% (y.o.y). Pertumbuhan sektor ini masih didominasi oleh sumbangan subsektor listrik yaitu sebesar 0,09% (y.o.y) sedangkan sumbangan sektor listrik-gas-air bersih terhadap pertumbuhan ekonomi Sulsel sebesar 0,%(y.o.y). Perlambatan pertumbuhan pada sektor ini diperkirakan karena adanya tekanan harga BBM serta program penghematan listrik kepada masyarakat, sehingga cenderung terjadi penghematan konsumsi listrik. Namun di sisi lain, pemasangan jaringan listrik baru yang relatif meningkat, mendorong terjadinya peningkatan pemakaian listrik. Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV - 2008 2