Teori Kinetik & Interpretasi molekular dari Suhu. FI-1101: Teori Kinetik Gas, Hal 1

dokumen-dokumen yang mirip
BAB TEEORI KINETIK GAS

FIsika TEORI KINETIK GAS

Bab VIII Teori Kinetik Gas

sifat-sifat gas ideal Hukum tentang gas 3. Menerapkan konsep termodinamika dalam mesin kalor

SUHU DAN KALOR OLEH SAEFUL KARIM JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UPI

Fisika Dasar I (FI-321)

BAB 14 TEORI KINETIK GAS

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG

VI. Teori Kinetika Gas

Fisika Umum (MA101) Topik hari ini (minggu 6) Kalor Temperatur Pemuaian Termal Gas ideal Kalor jenis Transisi fasa

Teori Kinetik Gas. C = o C K K = K 273 o C. Keterangan : P2 = tekanan gas akhir (N/m 2 atau Pa) V1 = volume gas awal (m3)

KIMIA FISIKA I TC Dr. Ifa Puspasari

Fisika Umum (MA101) Kalor Temperatur Pemuaian Termal Gas ideal Kalor jenis Transisi fasa

WUJUD ZAT (GAS) Gaya tarik menarik antar partikel sangat kecil

Teori Kinetik Gas Teori Kinetik Gas Sifat makroskopis Sifat mikroskopis Pengertian Gas Ideal Persamaan Umum Gas Ideal

Teori Kinetik Zat. 1. Gas mudah berubah bentuk dan volumenya. 2. Gas dapat digolongkan sebagai fluida, hanya kerapatannya jauh lebih kecil.

GAS. Sifat-sifat gas

WUJUD ZAT. 1. Fasa, Komponen dan Derajat Bebas

TEMPERATUR. dihubungkan oleh

11/25/2013. Teori Kinetika Gas. Teori Kinetika Gas. Teori Kinetika Gas. Tekanan. Tekanan. KINETIKA KIMIA Teori Kinetika Gas

TEORI KINETIK GAS (II) Dr. Ifa Puspasari

TEORI KINETIK GAS. Nama : Kelas : Bahan ajar Teori Kinetik Gas. Bahan Ajar Fisika Kelas XI Semester II Page 1

Disini akan dianalisa gerah sebuah molekul gas yang massanya 𝑚! =!! Setelah tumbukan dinding tetap diam 𝑣! = 0

FISIKA DASAR HUKUM-HUKUM TERMODINAMIKA

7. Temperatur Teori Atom Zat. Tidak dapat dibagi

Pilihan ganda soal dan jawaban teori kinetik gas 20 butir. 5 uraian soal dan jawaban teori kinetik gas.

1. Suhu. - pengertian suhu - pengukuran suhu - skala suhu - pemuaian

3. Teori Kinetika Gas

Temperatur adalah derajat panas suatu benda. Dua benda dikatakan berada dalam keseimbangan termal apabila temperaturnya sama.

TEORI KINETIK GAS (TKG)

Soal Teori Kinetik Gas

TEMPERATUR. Air dingin. Air hangat. Fisdas1_Temperatur, Sabar Nurohman, M.Pd

1. Suhu dan Termometer. Suhu ukuran/derajat panas dinginnya suatu benda atau energi kinetik rata-rata yang dimiliki oleh molekul2 suatu benda.

Xpedia Fisika. Soal TKG ( Teori Kinetik Gas )

Teori Kinetik Gas dan Termodinamika 1 TEORI KINETIK GAS

Fisika Panas 2 SKS. Adhi Harmoko S

BAB TEORI KINETIK GAS

Makalah teori kinetik gas

FIsika KTSP & K-13 TERMODINAMIKA. K e l a s. A. Pengertian Termodinamika

:: MATERI MUDAH :: Persamaan Gas Ideal Pertemuan ke 1

LEMBAR KERJA SISWA TEORI KINETIK GAS. Mata Pelajaran : Fisika Kelas/ Semester : XI / II. Nama Kelompok:

TERMODINAMIKA (I) Dr. Ifa Puspasari

Antiremed Kelas 11 Fisika

Hukum Termodinamika 1. Adhi Harmoko S,M.Kom

Panas dan Hukum Termodinamika I

Chapter 6. Gas. Copyright The McGraw-Hill Companies, Inc. Permission required for reproduction or display.

SUHU DAN KALOR DEPARTEMEN FISIKA IPB

RPP Teori Kinetik Gas Kurikulum 2013 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

KOMANG SUARDIKA; ;JURUSAN P. FISIKA; UNDIKSHA

TERMODINAMIKA MIRZA SATRIAWAN

Q = ΔU + W.. (9 9) Perjanjian tanda yang berlaku untuk Persamaan (9-9) tersebut adalah sebagai berikut.

Pertemuan ke 7 BAB V: GAS

PROFIL PERUBAHAN TEKANAN GAS TERHADAP SUHU PADA VOLUME TETAP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

LAPORAN PENENTUAN BERAT MOLEKUL SENYAWA BERDASARKAN PENGUKURAN MASSA JENIS GAS

Xpedia Fisika. Kapita Selekta Set Energi kinetik rata-rata dari molekul dalam sauatu bahan paling dekat berhubungan dengan

IR. STEVANUS ARIANTO 1

STOIKIOMETRI. STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif dari komposisi zat-zat kimia dan reaksi-reaksinya.

Pembahasan UAS I = 2/3 m.r 2 + m.r 2 = 5/3 m.r 2 = 5/3 x 0,1 x (0,05) 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalah 1.3 Tujuan Percobaan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Tinjauan Ulang Termodinamika

7. Menerapkan konsep suhu dan kalor. 8. Menerapkan konsep fluida. 9. Menerapkan hukum Termodinamika. 10. Menerapkan getaran, gelombang, dan bunyi

Fisika Dasar 13:11:24

Kegiatan Belajar 2. Modul Fisika- Suhu dan Kalor 29

G A S _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA

KIMIA FISIKA I TC Dr. Ifa Puspasari

Elektron Bebas. 1. Teori Drude Tentang Elektron Dalam Logam

BAB I PENDAHULUAN. Hukum Boyle sebagai salah satu hukum dalam ilmu fisika dikemukakan

KIMIA TERAPAN STOIKIOMETRI DAN HUKUM-HUKUM KIMIA Haris Puspito Buwono

Suhu dan kalor 1 SUHU DAN KALOR

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

3. Termodinamika Statistik

TINGKAT PERGURUAN TINGGI 2017 (ONMIPA-PT) SUB KIMIA FISIK. 16 Mei Waktu : 120menit

Gas. Copyright The McGraw-Hill Companies, Inc. Permission required for reproduction or display.

Xpedia Fisika. Soal Zat dan Kalor

ANGKET MINAT SISWA PADA PELAJARAN FISIKA

Pemuaian Zat Padat, Cair, dan Gas

KEGIATAN BELAJAR 6 SUHU DAN KALOR

Perbandingan skala temperatur =================================== Celcius Reamur Fahrenheit ===================================

Magic com, seperti tampak pada gambar di atas, memanfaatkan kalor SUHU DAN KALOR

Termodinamika Usaha Luar Energi Dalam

BAB 4. WUJUD ZAT 1. WUJUD GAS 2. HUKUM GAS 3. HUKUM GAS IDEAL 4. GAS NYATA 5. CAIRAN DAN PADATAN 6. GAYA ANTARMOLEKUL 7. TRANSISI FASA 8.

Suhu dan kalor NAMA: ARIEF NURRAHMAN KELAS X5

Hukum Termodinamika I Proses-proses Persamaan Keadaan Gas Usaha

Jika benda A dan B secara terpisah berada dalam kesetimbangan termal dengan benda ketiga C, maka A dan B dalam kesetimbangan termal satu sama lain

Bab 4 Analisis Energi dalam Sistem Tertutup

Sifat Gas secara Teori dan Distribusi Kecepatan Molekul

Temperatur merupakan suatu besaran fisika yang menyatakan tinggi rendahnya taraf atau suhu suatu benda. Alat yang digunakan untuk mengukur temperatur

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai pengertian-pengertian, sikapsikap,

TEORI KINETIK GAS DAN TERMODINAMIKA

Semua zat dibagi menjadi 3 kelompok yaitu padat, cair, dan gas. Berikut adalah sifat-sifat dari ketiga kelompok zat tersebut.

Latihan Soal UAS Fisika Panas dan Gelombang

Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini. Kalor dan Hukum Termodinamika

KIMIA DASAR. Ashfar Kurnia, M.Farm., Apt.

TEORI KINETIK GAS DAN TERMODINAMIKA

- - WUJUD ZAT DAN PEMUAIAN

Pembahasan UAS I = 2/3 m.r 2 + m.r 2 = 5/3 m.r 2 = 5/3 x 0,1 x (0,05) 2

BAB II KAJIAN TEORI. volume gas dalam suatu wadah tertutup, dimana temperatur dijaga konstan. Adapun

VOLUME MOLAR GAS. I. TUJUAN Menentukan volume relatif dari zat dalam wujud yang berbeda

Transkripsi:

FI-1101: Kuliah 13 TEORI KINETIK GAS Teori Kinetik Gas Suhu Mutlak Hukum Boyle-Gay y Lussac Gas Ideal Teori Kinetik & Interpretasi molekular dari Suhu FI-1101: Teori Kinetik Gas, Hal 1

FISIKA TERMAL Cabang Fisika yang mempelajari perubahan sifat zat karena pengaruh temperatur atau kalor yang diterimanya Fisika termal dibagi menjadi: - Termodinamika klasik: mempelajari sifat makroskopik (sifat yang dapat diukur langsung) dari suatu zat. - Termodinamika statistik: mempelajari sifat mikroskopik dari suatu zat. Termodinamika statistik dibagi menjadi: - Teori kinetik: mempelajari mulai dari sifat partikel sebagai individu, misalnya kecepatannya, momentumnya, dsb. - Mekanika statistik: meninjau sekelompok partikel dengan menggunakan konsep statistik. FI-1101: Teori Kinetik Gas, Hal 2

Ekspansi Termal Secara umum suatu bahan akan memuai jika dipanaskan dan menyusut jika didinginkan. Akan tetapi pemuaian & penyusutan ini bergantung pada masing-masing bahan. Sifat ini dinyatakan dengan koefisien muai panjang/linier, α, dari bahan tersebut. t T 0 L 0 ΔL Jika pada T 0 panjang bahan adalah L 0, maka pada suhu T panjang bahan L dapat dinyatakan sebagai berikut: T L L = L 0 {1+ α (T-T 0 )} FI-1101: Teori Kinetik Gas, Hal 3

Tabel 1 Koefisien Ekspansi pada 20 0 C Bahan Koefisien muai Koefisien muai panjang, α ( 0 C) -1 volume, β ( 0 C) -1 Aluminium 25 X 10-6 75 X 10-6 Kuningan 19 X 10-6 56 X 10-6 Besi atau Baja 12 X 10-6 35 X 10-6 Timbal 29 X 10-6 87 X 10-6 Glass (Pyrex) 3 X 10-6 9 X 10-6 Glass (biasa) 9 X 10-6 27 X 10-6 Quartz 0,4 X 10-6 1 X 10-6 Bensin 950 X 10-6 Hg 180 X 10-6 Glycerin 500 X 10-6 Air 210 X 10-6 FI-1101: Teori Kinetik Gas, Hal 4

Sifat anomali air di bawah 4 0 C Secara umum suatu bahan akan memuai jika dipanaskan (selama tidak ada perubahan fase). Akan tetapi air tidak mengikuti pola yang umum. Jika air pada 0 0 C dipanaskan, volumenya akan menyusut sampai mencapai suhu 4 0 C. Di atas 4 0 C air akan berperilaku normal, volumenya memuai jika temperaturnya naik. Karenanya air memiliki rapat massa yang paling tinggi pada 4 0 C. Sifat air ini sangat penting bagi ketahanan kehidupan air (aquatic life) selama musim dingin. FI-1101: Teori Kinetik Gas, Hal 5

Suhu Mutlak & Hukum-Hukum Mengenai Gas Volume gas sangat bergantung pada tekanan dan temperatur => penting sekali untuk menentukan hubungan antara volume, tekanan, temperatur, dan massa gas. Hubungan ini biasa disebut sebagai persamaan keadaan (equation of state). Dalam kajian ini kita hanya akan meninjau keadaan kesetimbangan (equilibrium state) saja, dimana variabel- variabel persamaan keadaan sama untuk keseluruhan sistem. Jika keadaan sistem berubah, kita harus menunggu sampai nilainya merata untuk keseluruhan sistem. Dalam tinjauan ini juga, tekanan gas tidak terlalu tinggi dan temperaturnya jauh dari titik didih. FI-1101: Teori Kinetik Gas, Hal 6

Suhu Mutlak & Hukum-Hukum Mengenai Gas Hukum Boyle (Robert Boyle, 1627-1691): Volume dari suatu gas adalah berbanding terbalik dengan tekanan yang diberikan jika suhunya dipertahankan tetap. Tekanan disini adalah tekanan mutlak. V 1/P atau PV = konstan (jika T konstan) P V FI-1101: Teori Kinetik Gas, Hal 7

Suhu Mutlak & Hukum-Hukum Mengenai Gas Hukum Charles (The Frenchman Jacques Charles, 1746-1823): Volume dari sejumlah gas berbanding lurus dengan suhu mutlak jika tekanan dipertahankan konstan. V Τ (jika P konstan) Suhu mutlak : T (K) = T( 0 C) + 273.15 V V 273.15 C 0 Suhu (C) 0 Κ 173Κ Suhu (K) FI-1101: Teori Kinetik Gas, Hal 8

Suhu Mutlak & Hukum-Hukum Mengenai Gas Hukum Guy-Lussac (Joseph Guy-Lussac 1778-1850): Pada volume tetap, tekanan gas berbanding lurus dengan suhu mutlak. P Τ (jika V konstan) Suhu mutlak : T (K) = T( 0 C) + 273.15 P 0 Κ 173Κ Suhu (K) FI-1101: Teori Kinetik Gas, Hal 9

Gas Ideal Hukum Boyle, Charles, dan Guy-Lussac mengisyaratkan suatu hubungan umum antara P, V, dan T dari suatu kuantitas gas tertentu: PV Τ Selanjutnya kita harus memasukkan pengaruh jumlah gas PV ~ mt Kuantitas gas ini dapat dituliskan sebagai mol zat berikut: n (mol) = massa (gram) / massa molekular (gram/mol) Sehingga persamaan gas di atas dapat ditulis sbb: PV = nrt FI-1101: Teori Kinetik Gas, Hal 10

Gas Ideal Persamaan: PV = nrt dikenal sebagai persamaan gas ideal, dimana R adalah Konstanta t gas umum. R = 8,315 J / (mol. K) = 0.0821 (L. atm) / (mol. K) = 1.99 calories / (mol. K) FI-1101: Teori Kinetik Gas, Hal 11

Gas Ideal Hipotesa Avogadro (Amedeo Avogadro, 1776-1856) mengatakan bahwa gas dengan volume yang sama pada tekanan dan temperatur yang sama mengandung jumlah molekul yang sama. N =602X10 A 6.02 23 N A dikenal sebagai bilangan Avogadro. PV = nrt = (N/N A ) RT PV = NkT k = R/ N A = 8.315 J/(mol.K) / (6.02 X 10 23 /mol) = 1.38 X 10-23 J/K k dikenal sebagai Konstanta Boltzmann FI-1101: Teori Kinetik Gas, Hal 12

Teori Kinetik & Interpretasi molekular dari Suhu Sebagai anggapan dasar bagi pembahasan teori kinetik gas dibuatlah model tentang gas ideal sebagai berikut: 1. Gas ideal terdiri atas partikel yang amat banyak jumlahnya. 2. Partikel-partikel itu tersebar merata dalam seluruh ruang. 3. Partikel-partikel itu senantiasa bergerak secara acak. 4. Jarak antara partikel itu jauh lebih besar dibandingkan ukuran partikel. 5. Tidak ada gaya interaksi antar partikel, kecuali bila partikel bertumbukan. 6. Semua tumbukan bersifat lenting sempurna dan terjadi dalam waktu yang amat singkat. 7. Hukum-hukum Newton tentang gerak tetap berlaku. FI-1101: Teori Kinetik Gas, Hal 13

Teori Kinetik & Interpretasi molekular dari Suhu x Z y Tinjau sebuah kubus seperti pada gambar, dua sisi berhadapan masing-masing luasnya A dan jarak antara dua sisi L. Volume ou = AL, Misalkan kotak ini berisi N partikel gas ideal. Misalkan sebuah partikel bergerak dengan kecepatan v = v x i +v y j +v z k Jika tidak ditumbuk oleh partikel lain, maka partikel akan menumbuk dinding dan terpantul dengan kecepatan v =v x i - v y j +v z k FI-1101: Teori Kinetik Gas, Hal 14

Teori Kinetik & Interpretasi molekular dari Suhu Perubahan momentum partikel adalah: Δp = mv -mv = m ( v x i - v y j + v z k ) m ( v x i + v y j + v z k) Δp = - 2 mv y j, dengan m adalah massa partikel Selang waktu antara 2 kali menumbuk dinding adalah Δt = 2L / v y, Tiap satuan waktu partikel ini memberikan momentum pada dinding kanan sebesar: Δp/Δt = 2 mv 2 y j / 2L = mv 2 y j / L Karena ada N partikel, masing-masing dengan kecepatan v 1 = v x1 i +v y1 j +v z1 k v N = v xn i +v yn j +v zn k FI-1101: Teori Kinetik Gas, Hal 15

Teori Kinetik & Interpretasi molekular dari Suhu Maka dalam satu satuan waktu partikel-partikel itu memberikan perubahan momentum pada dinding kanan sebesar: F = Δp/Δt = (m / L) {v 2 y1 + v 2 y2 + +v 2 yn } j Tekanan gas pada dinding kanan menjadi: P = Δp/AΔt = (m / AL) {v 2 y1 + v 2 y2 + +v 2 yn } Nilai rata-rata dapat v 2 y dituliskan: <v 2 y > = {v 2 y1 + v 2 y2 + +v 2 yn } / N Volume = V = AL, sehingga P = mn <v 2 y > / V FI-1101: Teori Kinetik Gas, Hal 16

Teori Kinetik & Interpretasi molekular dari Suhu Karena diperoleh: v 2 = v 2 x + v 2 y +v 2 z <v 2 > = <v 2 x > + <v 2 y > + <v 2 z > dan <v 2 x > = <v 2 y > = <v 2 z > sehingga <v 2 > = 3<v 2 y > atau <v 2 y > = 1/3 <v 2 > Dengan demikian tekanan gas ideal menjadi P = (1/3) mn <v 2 > / V FI-1101: Teori Kinetik Gas, Hal 17

Teori Kinetik & Interpretasi molekular dari Suhu Tekana gas ideal : dan P = (1/3) mn <v 2 > / V PV = (1/3) mn <v 2 > PV = NkT Maka temperatur dapat dinyatakan sebagai: atau T = (1/3) m <v 2 > / k T = (2/3k) {(1/2) (m <v 2 >)} {(1/2) (m <v 2 >)} merupakan energi kinetik (translasi) rata-rata gas FI-1101: Teori Kinetik Gas, Hal 18

Energi Dalam Telah ditunjukkan bahwa: T = (2/3k) {(1/2) (m <v 2 >)} {(1/2) (m <v 2 >)} merupakan energi kinetik (translasi) rata-rata t gas. Dapat dituliskan bahwa: EK = (3/2) kt Energi kinetik (EK) translasi rata-rata berbanding langsung dengan temperatur mutlak. Energi total secara keseluruhan dapat dituliskan menjadi N {(1/2) (m <v 2 >)} = (3/2) NkT Secara keseluruhan gas tidak bergerak, energi total merupakan energi dalam gas, U. U = (3/2) NkT = (3/2) nrt FI-1101: Teori Kinetik Gas, Hal 19

Energi Dalam Besaran U tidak dapat diukur secara langsung dalam eksperimen, yang dapat diukur adalah turunannya, yakni kapasitas panas pada volume tetap, C V, walaupun sukar. δu = ( δt δ T C V ) V CP γ = Yang biasa diukur adalah CV, C p adalah kapasitas panas/kalor pada tekanan tetap. Dalam termodinamika klasik, untuk gas ideal C p C v = nr Sehingga diperoleh C V δu δ 3 3 = ( ) V = ( ( nrt )) V = nr δ T δ T 2 2 FI-1101: Teori Kinetik Gas, Hal 20

Energi Dalam Atau C V δu δ 3 = ( ) V = ( ( nrt )) V = δt δt 2 Cp = Cv + nr =(5/2) nr 3 2 nr Sehingga diperoleh: γ C C P = V = 5 3 =1,67 Apakah hasil ini cocok dengan eksperimen? FI-1101: Teori Kinetik Gas, Hal 21

Tabel 1 Nilai γ untuk beberapa gas Gas γ(cp/cv) He 1,66 Ne 1,64 Ar 1,67 Kr 1,69 Xe 1,67 H 2 1,40 O 2 1,40 N 2 140 1,40 CO 1,42 CO 2 1,29 NH 3 1,33 FI-1101: Teori Kinetik Gas, Hal 22

Prinsip Ekipartisi Energi Telah kita lihat ketidaksesuaian antara teori & hasil eksperimen untuk kapasitas kalor pada gas yang bukan beratom tunggal. Pada gas beratom banyak pengaruh energi rotasi dan energi vibrasi harus diperhitungkan. Dengan menggunakan distribusi Maxwell-Boltzmann diperoleh energi rata-rata molekul sebagai berikut: E = Et + Er + Ev = (3/2)kT + (2/2)kT + (2/2)kT = (7/2) kt Energi rata-rata translasi (3/2)kT karena ada 3 derajat kebebasan (x,y,z), energi rata-rata rotasi (2/2)kT karena ada 2 derajat kebebasan, energi rata-rata vibrasi (2/2)kT karena ada 2 derajat kebebasan Secara umum setiap derajat kebebasan menghasilkan energi rata-rata (1/2)kT. Prinsip ini dikenal sebagai prinsip ekipartisi energi (asas pembagian merata energi). g) FI-1101: Teori Kinetik Gas, Hal 23

Prinsip Ekipartisi Energi.. Dari hasil di atas diperoleh Atau U = (7/2) NkT = (7/2) nrt Cv = (7/2) nr Cp = Cv + nr =(9/2) nr Sehingga diperoleh: γ = (9/7) = 1,29 Ternyata masih tidak cocok dengan eksperimen? Teori klasik tidak bisa menjawabnya. FI-1101: Teori Kinetik Gas, Hal 24

Review : Teori Kinetik Gas & Interpretasi molekular dari Suhu Tekanan gas ideal : dan P = (1/3) mn <v 2 > / V PV = (1/3) mn <v 2 > PV = NkT Maka temperatur dapat dinyatakan sebagai: atau T = (1/3) m <v 2 > / k T = (2/3k) {(1/2) (m <v 2 >)} {(1/2) (m <v 2 >)} merupakan energi kinetik (translasi) rata-rata gas FI-1101: Teori Kinetik Gas, Hal 25