Judul : APLIKASI PERBAIKAN KUALITAS CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN MATLAB 7. 1 Nama : MELISA NPM :

dokumen-dokumen yang mirip
Pendahuluan Pengantar Pengolahan Citra. Bertalya Universitas Gunadarma, 2005

Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 2015/2016

Proses memperbaiki kualitas citra agar mudah diinterpretasi oleh manusia atau komputer

BAB 2 LANDASAN TEORI. dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi kontinyu dari intensitas cahaya

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

Operasi-operasi Dasar Pengolahan Citra Digital

Pengantar Pengolahan Citra. Ade Sarah H., M. Kom

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP )

Operasi-Operasi Dasar pada Pengolahan Citra. Bertalya Universitas Gunadarma

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MENDESAIN KARTU UCAPAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP )

Pemampatan citra dengan menggunakan metode pemampatan kuantisasi SKRIPSI. Oleh : Sumitomo Fajar Nugroho M

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Aplikasi Pembesaran Citra Menggunakan Metode Nearest Neighbour Interpolation

KONSEP DASAR PENGOLAHAN CITRA

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Analisa Hasil Perbandingan Metode Low-Pass Filter Dengan Median Filter Untuk Optimalisasi Kualitas Citra Digital

BAB I PENDAHULUAN. semakin berkembang. Semakin banyak penemuan-penemuan baru dan juga

APLIKASI IMAGE THRESHOLDING UNTUK SEGMENTASI OBJEK

APLIKASI PENGOLAHAN CITRA DIGITAL DENGAN PROSES PERKALIAN DAN PEMBAGIAN UNTUK PENGGESERAN BIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE BITSHIFT OPERATORS

APLIKASI IMAGE THRESHOLDING UNTUK SEGMENTASI OBJEK

KULIAH 1 TEKNIK PENGOLAHAN CITRA PENGANTAR MATRIKS

oleh: M BAHARUDIN GHANIY NRP

Drawing, Viewport, dan Transformasi. Pertemuan - 02

ANALISIS CONTRAST STRETCHING MENGGUNAKAN ALGORITMA EUCLIDEAN UNTUK MENINGKATKAN KONTRAS PADA CITRA BERWARNA

PENINGKATAN KUALITAS CITRA DENGAN METODE FUZZY POSSIBILITY DISTRIBUTION

IMPLEMENTASI METODE SPEED UP FEATURES DALAM MENDETEKSI WAJAH

APLIKASI TRANSFORMASI WATERSHED UNTUK SEGMENTASI CITRA DENGAN SPATIAL FILTER SEBAGAI PEMROSES AWAL

BAB 4 HASIL DAN ANALISA

BAB II LANDASAN TEORI

Pengolahan Citra : Konsep Dasar

TEKNIK PENGOLAHAN CITRA. Kuliah 4 Pengolahan Titik (2) Indah Susilawati, S.T., M.Eng.

KULIAH 2 TEKNIK PENGOLAHAN CITRA HISTOGRAM CITRA

PENDETEKSIAN TEPI OBJEK MENGGUNAKAN METODE GRADIEN

PRAPROSES CITRA MENGGUNAKAN KOMPRESI CITRA, PERBAIKAN KONTRAS, DAN KUANTISASI PIKSEL

A. Aras Komputasi. 1. Aras Titik. 1. Aras Titik. 1. Aras Titik. 1. Aras Titik 3/18/2017

FERY ANDRIYANTO

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL ( DIGITAL IMAGE PROCESSING )

MAKALAH PENGOLAHAN CITRA DIGITAL. ( Histogram Citra ) Disusun Oleh : : 1. Agus Riyanto (2111T0238) 2. M. Yazid Nasrullah ( 2111T0233 )

SAMPLING DAN KUANTISASI

Rika Oktaviani

GLOSARIUM Adaptive thresholding Peng-ambangan adaptif Additive noise Derau tambahan Algoritma Moore Array Binary image Citra biner Brightness

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MEMPERBAIKI CITRA DIGITAL

BAB II LANDASAN TEORI. Pengolahan Citra adalah pemrosesan citra, khususnya dengan menggunakan

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

CS3214 Pengolahan Citra - UAS. CHAPTER 1. Pengantar Pengolahan Citra

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TEORI PENUNJANG

Implementasi Morphology Concept and Technique dalam Pengolahan Citra Digital Untuk Menentukan Batas Obyek dan Latar Belakang Citra

BAB 2 LANDASAN TEORI

LAPORAN PEMROSESAN CITRA DIGITAL

APLIKASI IDENTIFIKASI ISYARAT TANGAN SEBAGAI PENGOPERASIAN E-KIOSK

IMPLEMENTASI METODE RETINEX UNTUK PENCERAHAN CITRA

Pertemuan 2 Representasi Citra

BAB II LANDASAN TEORI

TEKNIK PENGOLAHAN CITRA MENGGUNAKAN METODE KECERAHAN CITRA KONTRAS DAN PENAJAMAN CITRA DALAM MENGHASILKAN KUALITAS GAMBAR

PENERAPAN METODE SOBEL DAN GAUSSIAN DALAM MENDETEKSI TEPI DAN MEMPERBAIKI KUALITAS CITRA

BAB 2 LANDASAN TEORI

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERANGKAT LUNAK PERBAIKAN KUALITAS CITRA DIGITAL MODEL RGB DAN IHS DENGAN OPERASI PENINGKATAN KONTRAS

7.7 Pelembutan Citra (Image Smoothing)

Perbaikan Citra X-ray Gigi Menggunakan Contrast Stretching

BAB 2 LANDASAN TEORI

Grafik Komputer dan Pengolahan Citra. Pengolahan Citra : Representasi Citra. Universitas Gunadarma Pengolahan Citra : Representasi Citra 1/16

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

LANDASAN TEORI. 2.1 Citra Digital Pengertian Citra Digital

Implementasi Algoritma Kompresi Shannon Fano pada Citra Digital

BAB 2 LANDASAN TEORI

Suatu proses untuk mengubah sebuah citra menjadi citra baru sesuai dengan kebutuhan melalui berbagai cara.

BAB II LANDASAN TEORI

APLIKASI PENAJAMAN CITRA (IMAGE SHARPENING) BERDASARKAN PRINSIP KUANTUM

Gambar 4.1 Diagram Percobaan

Pendahuluan. Praktikum Pengantar Pengolahan Citra Digital Departemen Ilmu Komputer Copyright 2008 All Rights Reserved

Implementasi Metode Run Length Encoding (RLE) untuk Kompresi Citra

APLIKASI PENAJAMAN CITRA GRAYSCALE MENGGUNAKAN METODE GAUSS

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISA PERANCANGAN SISTEM

Operasi-operasi Dasar Pengolahan Citra Dijital

BAB II DASAR TEORI. CV Dokumentasi CV berisi pengolahan citra, analisis struktur citra, motion dan tracking, pengenalan pola, dan kalibrasi kamera.

GRAFIK KOMPUTER DAN PENGOLAHAN CITRA. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

Pembentukan Citra. Bab Model Citra

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

Pengolahan citra. Materi 3

MAKALAH APLIKASI KOMPUTER 1 SISTEM APLIKASI KOMPUTER GRAFIK KOMPUTER DAN KONSEP DASAR OLAH CITRA. Diajukan sebagai Tugas Mandiri Mata Kuliah NTM

Perbaikan Kualitas Citra Menggunakan Metode Contrast Stretching (Improvement of image quality using a method Contrast Stretching)

Adobe Photoshop CS3. Bagian 2 Bekerja dalam Photoshop

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB II TEORI DASAR PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. akan dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan aplikasi. Untuk itulah,

Penentuan Stadium Kanker Payudara dengan Metode Canny dan Global Feature Diameter

BAB I PENDAHULUAN. dalam storage lebih sedikit. Dalam hal ini dirasakan sangat penting. untuk mengurangi penggunaan memori.

Transkripsi:

Judul : APLIKASI PERBAIKAN KUALITAS CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN MATLAB 7. 1 Nama : MELISA NPM : 50403778 Email : reval_lauren@yahoo.com ABSTRAK Citra yang dimiliki pengguna seringkali mengalami gangguan sehingga kualitasnya menjadi buruk maka diperlukan aplikasi untuk memperbaikinya. Perbaikan kualitas citra merupakan salah satu operasi di dalam bidang Pengolahan Citra. Jenis operasi ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas citra dengan cara memanipulasi parameter-parameter citra. Dengan operasi ini, ciri-ciri khusus yang terdapat di dalam citra lebih ditonjolkan. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah memperbaiki kualitas citra yang mengalami penurunan mutu dan mempersiapkan kelanjutan penelitian aplikasi perbaikan kualitas citra dengan menampilkan perubahan yang dialami oleh suatu citra. Untuk mengimplementasikannya menggunakan bahasa pemrograman Matlab. Analisis penelitian dilakukan dengan memasukkan gambar yang ingin diperbaiki kualitasnya, kemudian diproses. Dari hasil analisis penelitian ini ternyata program mampu memperbaiki citra dengan memberikan hasil/keluaran yang lengkap dan memiliki kualitas lebih baik. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai alat bantu bagi pengguna untuk meningkatkan kualitas citra. 1. PENDAHULUAN Teknologi informasi saat ini tidak dapat dipisahkan dari bidang multimedia. Data atau informasi yang termasuk ke dalam multimedia adalah teks, gambar, audio (bunyi, suara, musik), dan video. Seringkali citra/gambar yang kita miliki mengalami penurunan mutu, misalnya mengandung cacat atau derau (noise), kabur (blurring), kurang tajam, dan lain sebagainya. Citra yang telah mengalami penurunan mutu tersebut dapat diperbaiki dengan berbagai macam operasi pengolahan citra. Namun jika citra tersebut tidak diperbaiki terlebih dahulu, maka tidak akan dapat dipergunakan untuk aplikasi lebih lanjut. Perbaikan kualitas citra merupakan proses awal yang harus dilakukan untuk memperbaiki penurunan mutu citra. Operasi-operasi yang termasuk di dalam perbaikan kualitas citra adalah pengubahan kecerahan gambar, pengubahan

histogram citra, pelembutan citra, peregangan kontras, penajaman tepi, pewarnaan semu, dan pengubahan geometrik. 2. LANDASAN TEORI 2.1 Citra Citra (image) adalah gambar pada bidang dua dimensi. Secara matematis, citra merupakan fungsi terus menerus (continue) dari intensitas cahaya pada bidang dua dimensi. Dua jenis citra : 1. Citra diam (still images) adalah citra tunggal yang tidak bergerak. 2. Citra bergerak (moving images) adalah rangkaian citra diam yang ditampilkan secara sekuensial sehingga memberi kesan pada mata kita sebagai gambar yang bergerak. Citra digital merupakan suatu matriks dimana indeks baris dan kolomnya menyatakan suatu titik pada citra tersebut dan elemen matriksnya (yang disebut sebagai elemen gambar/piksel/pixel/picture element/pels) menyatakan tingkat keabuan pada titik tersebut. Operasi-operasi dasar pada pengolahan citra digital : 1. Aras komputasi a. Aras titik (operasi pointwise) Operasi pada aras titik hanya dilakukan pada pixel tunggal di dalam citra. b. Aras lokal Operasi pada aras lokal menghasilkan citra keluaran yang intensitas suatu pixel bergantung pada intensitas pixel- pixel tetanggganya. c. Aras global Operasi pada aras global menghasilkan citra keluaran yang intensitas suatu pixel bergantung pada intensitas keseluruhan pixel. d. Aras obyek Operasi pada aras objek hanya dilakukan pada obyek tertentu di dalam citra, yang bertujuan untuk mengenali obyek.

2. Operasi Aritmatika C (x,y) = A (x,y) ± B(x,y) C (x,y) = A (x,y). B(x,y) C (x,y) = A (x,y) ± c C (x,y) = c. A(x,y) 3. Operasi Boolean C (x,y) = A (x,y) and B(x,y) (&) C (x,y) = A (x,y) or B(x,y) ( ) C (x,y) = not A (x,y) (! ) 4. Operasi Geometri 1) Translasi a. x = x + m b. y = y + n 2) Rotasi a. x = x cos (θ) y sin (θ) b. y = x sin (θ) + y cos (θ) θ = sudut rotasi berlawanan jarum jam 3) Dilatasi (image zooming) x = s x. x y = s y. y 2.2 Teori Ruang Warna Ruang warna merupakan cara standar untuk menspesifikasikan suatu warna tertentu, dengan mendefinisikan suatu sistem koordinat 3D, dan suatu ruang bagian yang mengandung semua warna yang dapat dibentuk ke dalam suatu model tertentu. 1. RGB Citra sering direpresentasikan dengan menggunakan ruang warna 3 dimensi RGB (Red, Green, Blue) karena nilai dari merah, hijau dan biru sangat mudah disimpan dan ditampilkan pada layar berwarna.

2. HSI Warna juga dapat dispesifikasikan oleh tiga kuantisasi hue, saturation, intensity (disebut model HSI). Adapun pengertian dari HSI adalah : Hue adalah suatu yang menjelaskan tentang kemurnian suatu warna. Saturation menjelaskan ukuran berapa banyak sinar putih tercampur ke dalam suatu warna murni. Intensity adalah nilai rata-rata komponen merah, hijau dan biru. 3. HSB Panjang gelombang, purity, dan brightness merupakan fitur warna yang dapat diukur secara fisika. Hal seperti ini didefinisikan dalam ruang warna HSB (Hue, Saturation, Brightness). HSB yang juga disebut sebagai HSV (Hue, Saturation, Value) 4. YCbCr Ruang warna YCbCr banyak digunakan untuk digital video. YCbCr merepresentasikan warna sebagai kecerahan dan selisih sinyal warna. 2.3 Pengolahan Citra Pengolahan citra adalah pemrosesan citra, khususnya dengan menggunakan komputer, menjadi citra yang kualitasnya lebih baik. Pengolahan citra bertujuan : 1. Memperbaiki kualitas gambar agar mudah diinterpretasi oleh manusia atau mesin komputer. 2. Melakukan proses penarikan informasi yang terkandung pada citra. 3. Melakukan kompresi atau reduksi data untuk tujuan penyimpanan data, transmisi data, dan waktu proses data. Operasi-operasi yang dilakukan di dalam pengolahan citra : 1. Perbaikan kualitas citra (image enhancement) Jenis operasi ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas citra dengan cara memanipulasi parameter-parameter citra. Melalui operasi pemrosesan awal inilah kualitas citra diperbaiki sehingga citra dapat lebih bermanfaat.

Perbaikan kualitas citra adalah proses mendapatkan citra yang lebih mudah diinterpretasikan oleh mata manusia. Proses-proses yang termasuk ke dalam perbaikan kualitas citra : 1. Pengubahan kecerahan gambar (image brightness) Pengubahan kecerahan gambar dilakukan untuk membuat citra lebih terang atau lebih gelap. Kecerahan gambar dapat diperbaiki dengan menambahkan (atau mengurangkan) sebuah konstanta kepada (atau dari) setiap piksel di dalam citra. 2. Peregangan kontras (contrast stretching) Kontras menyatakan sebaran terang (lightness) dan gelap (darkness) di dalam sebuah gambar. Citra dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori kontras : citra kontras rendah (low contrast), citra kontras bagus (good contrast/normal contrast), dan citra kontras tinggi (high contrast). 3. Pengubahan histogram citra Perataan histogram Nilai-nilai intensitas di dalam citra diubah sehingga penyebarannya seragam (uniform). Tujuan dari perataan histogram adalah untuk memperoleh penyebaran histogram yang merata, sedemikian sehingga setiap derajat keabuan memiliki jumlah piksel yang relatif sama. Rumus menghitung histogram : P r (r k ) = n k / n ; yang dalam hal ini, r k = k / (L-1) ; 0 k L-1 yang artinya, derajat keabuan (k) dinormalkan terhadap derajat keabuan terbesar (L-1). Nilai r k = 0 menyatakan hitam dan r k = 1 menyatakan putih dalam skala keabuan yang didefinisikan. 4. Pelembutan citra (image smoothing) Pelembutan citra bertujuan untuk menekan gangguan (noise) pada citra. 5. Penajaman tepi (sharpening edge) Operasi penajaman citra bertujuan memperjelas tepi obyek di dalam citra dengan menghilangkan bagian citra yang lembut. 6. Pengubahan geometrik Koreksi geometrik dilakukan pada citra yang memiliki gangguan yang terjadi pada waktu proses perekaman citra, misalnya pergeseran koordinat

citra (translasi), perubahan ukuran citra, dan perubahan orientasi koordinat citra (skew). Koreksi geometri yang sederhana adalah dengan operasi geometri sederhana, seperti rotasi, translasi, dan penskalaan citra. 7. Pewarnaan semu (pseudocoloring) Pewarnaan semu adalah proses memberi warna tertentu pada nilai-nilai piksel suatu citra berdasarkan kriteria tertentu, misalnya suatu warna tertentu untuk suatu interval derajat keabuan tertentu. 2. Pemugaran citra (image restoration) Bertujuan menghilangkan/meminimumkan cacat pada citra. Pada pemugaran citra, penyebab degradasi gambar diketahui. 3. Pemampatan citra (image compression) Jenis operasi ini dilakukan agar citra dapat direpresentasikan dalam bentuk yang lebih kompak sehingga memerlukan memori yang lebih sedikit. 4. Segmentasi citra (image segmentation) Bertujuan untuk memecah suatu citra ke dalam beberapa segmen dengan suatu kriteria tertentu. Jenis operasi ini berkaitan erat dengan pengenalan pola. 5. Pergorakan citra (image analysis) Bertujuan menghitung besaran kuantitatif dari citra untuk menghasilkan deskripsinya. Tekniknya dengan mengekstrasi ciri-ciri tertentu yang membantu dalam identifikasi obyek. Kadangkala dengan proses segmentasi. 6. Rekonstruksi citra (image reconstruction) Bertujuan untuk membentuk ulang obyek dari beberapa citra hasil proyeksi. Operasi rekonstruksi citra banyak digunakan dalam bidang medis. 2.4 Matlab 7. 1 MATLAB (Matrix Laboratory) merupakan suatu bahasa pemrograman lanjutan yang dibentuk dengan dasar pemikiran menggunakan sifat dan bentuk dari matriks. Array atau matriks merupakan hal yang mendasar dalam MATLAB, maka terdapat banyak cara untuk memanipulasinya. Untuk membuat matriks dalam MATLAB, yang perlu dilakukan hanyalah mengetikkan kurung kotak kiri

([) diikuti dengan elemen-elemen yang dipisahkan spasi atau tanda koma (,), lalu ditutup dengan kurung kotak kanan (]). Beberapa operasi matriks : Transpose non-konjugasi (.`) Perkalian antar elemen array (.*) Perpangkatan antar elemen array (.^) Fungsi M-File harus mengikuti beberapa aturan dan sejumlah sifat penting. Aturan-aturan dan sifat-sifat tersebut meliputi : Nama fungsi dan nama file harus identik misalnya akan dibuat suatu fungsi dengan nama pangkat maka nama M-file harus pangkat juga. Setiap fungsi mempunyai ruang kerjanya sendiri yang berbeda dengan ruang kerja MATLAB. Jumlah dari argumen input dan output yang digunakan jika suatu fungsi dipanggil hanya ada dalam fungsi tersebut. Berikut merupakan syntaks untuk membuat fungsi : function y = nama_fungsi (x) Beberapa fungsi dalam image processing toolbox : 1. Image file I/O imread, untuk membaca citra dari suatu file kedalam variabel. imwrite, untuk menyimpan citra dari suatu variabel kedalam file. 2. Menampilkan citra imshow, untuk menampilkan citra. 3. Konversi ruang warna hsv2rgb, mengkonversi nilai HSV kedalam nilai RGB. ycbcr2rgb, mengkonversi nilai YCbCr kedalam nilai RGB. rgb2hsv, mengkonversi nilai RGB kedalam nilai HSV. rgb2ycbcr, mengkonversi nilai RGB kedalam nilai YCbCr. MATLAB menyediakan suatu fasilitas untuk merancang dan membuat suatu user interface, yaitu GUIDE (Graphical User Interface Development Interface). Untuk memulai editor perancangan GUI pada MATLAB 7. 1 adalah

dengan mengetikkan guide pada jendela perintah atau dengan mengklik tombol Start MATLAB dan pilih MATLAB, lalu pilih GUIDE (GUI Builder) GUIDE secara otomatis akan menyimpan GUI kedalam 2 buah file yang terbentuk pada saat pertama kali menyimpan (save) atau menjalankan (run) GUI tersebut, file-file tersebut adalah : File berekstension.fig, yang berisi rancangan tampilan GUI. File berekstension.m, yang berisi kode-kode yang mengatur tampilan GUI. 3. PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROGRAM 3.1 Struktur Menu Berikut ini merupakan struktur menu dari aplikasi yang dibuat : 3.2 Rancangan Tampilan Aplikasi ini terdiri dari beberapa tampilan, antara lain : 1. Tampilan Menu merupakan tampilan yang muncul pertama kali ketika program dijalankan, dibuat untuk menampilkan judul program dan keterangan-keterangan lainnya yang ditampilkan di dalam sebuah frame.

2. Tampilan Tentang Program, dibuat untuk memberikan informasi mengenai gambaran umum program yang telah dibuat. 3. Tampilan Profil, dibuat untuk memberikan informasi mengenai penulis. 4. Tampilan Pengubahan Kecerahan, dibuat untuk menjadikan citra lebih terang/lebih gelap dengan adanya inputan nilai kecerahan (positif/negatif). 5. Tampilan Peregangan Kontras, dibuat untuk menyatakan sebaran terang (lightness) dan gelap (darkness) di dalam sebuah gambar dengan mengubah nilai-nilai kekontrasan yang disajikan di dalam slider-slider. 6. Tampilan Perataan Histogram, dibuat untuk memperoleh penyebaran histogram yang merata dengan menekan tombol proses perataan. 7. Tampilan Pelembutan Citra, dibuat untuk menekan gangguan (noise) pada citra dengan mengubah nilainya yang ada di dalam slider. 8. Tampilan Penajaman Tepi, dibuat untuk memperjelas tepi obyek di dalam citra dengan menghilangkan bagian citra yang lembut dan untuk mendeteksi keberadaan tepi (edge detection) dengan mengubah nilainya yang ada di dalam slider. 9. Tampilan Pewarnaan Semu, dibuat untuk memberikan warna-warna semu pada sebuah gambar dengan kriteria suatu warna tertentu untuk suatu interval derajat keabuan tertentu. 10. Tampilan Rotasi, dibuat untuk memperbaiki citra yang mengalami pergeseran arah dan derajat citra dengan menentukan sendiri arah dan derajat citra yang ingin diperbaiki. 11. Tampilan Penskalaan, dibuat untuk memperbaiki citra yang mengalami perubahan ukuran dengan menentukan sendiri skala x dan skala y citra. 3.3 Alur Program Diagram alur dari aplikasi yang dibuat :

4. PENGUJIAN PROGRAM Pengujian program dengan meng-install software Matlab 7.1 pada komputer yang akan menjalankan program ini. Jalankan aplikasi Matlab 7.1 tersebut dengan meng-klik ikon Matlab 7.1 pada desktop window atau dari toolbar Start Windows, lalu klik All Programs dan pilih Matlab 7.1. Pada aplikasi Matlab 7.1, jalankan aplikasi GUIDE (Graphical Pengguna Interface builder) dengan memilih tombol Start Matlab dan pilihlah MATLAB, lalu pilih GUIDE (GUI Builder) atau melalui command window Matlab dengan mengetikkan >>guide. Pada kotak dialog pilihan GUIDE Quick Start, pilih Open Existing GUI, kemudian browse (pilih direktori) file yang akan di ujikan. Pengujian dilakukan dengan memasukkan gambar yang ingin diperbaiki kualitasnya, kemudian diproses. Dari hasil pengujian ternyata program ini mampu menghasilkan citra keluaran yang memenuhi kriteria sesuai dengan keinginan pengguna karena setiap proses dari aplikasi dapat pengguna atur atau tentukan sendiri. Program aplikasi ini juga mampu menampilkan perubahan yang dialami oleh gambar dalam bentuk matriks resolusi piksel.

5. PENUTUP 5.1 Simpulan Dari hasil percobaan di atas ternyata aplikasi ini mampu melakukan perbaikan kualitas citra, memperlihatkan matriks awal dan hasil perbaikan, dan juga menyimpan hasil perbaikan ke dalam sebuah file dengan format JPEG. Hal tersebut membuat aplikasi ini dapat digunakan oleh setiap orang untuk memperbaiki citra yang mengalami penurunan mutu. Dengan operasioperasi pengubahan kecerahan gambar, pengubahan histogram citra, pelembutan citra, peregangan kontras, penajaman tepi, pewarnaan semu, dan pengubahan geometrik, maka citra asli ditransformasikan menjadi citra keluaran dengan kualitas yang lebih baik daripada citra aslinya. 5.2 Saran Program ini dapat lebih dikembangkan dari segi tampilan agar lebih menarik. Pada setiap operasi perbaikan kualitas citra dapat ditambahkan pilihan pengaturan agar perubahan citra menjadi lebih baik. 6. DAFTAR PUSTAKA [1.] Away, Gunaidi Abdia, The Shortcut of MATLAB Programming, Informatika, Bandung, 2006. [2.] Munir, Rinaldi, Pengolahan CITRA DIGITAL dengan Pendekatan Algoritmik, Informatika, Bandung, 2004. [3.] Sugiharto, Aris, Pemrograman GUI dengan MATLAB, Andi, Yogyakarta, 2006. [4.] Wahid, Abdul Surhim, Pengantar Pemrograman MATLAB, 12 Juni 2007, http://www.google.com [5.] http://www.mathworks.com/ [6.] http://dir.yahoo.com/science/mathematics/software/matlab/