Evaluasi Kesesuaian Lahan Tanaman Padi Sawah Irigasi (Oryza sativa L.) Di Desa Bakaran Batu Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai

dokumen-dokumen yang mirip
338. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.2, Maret 2013 ISSN No

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DI KECAMATAN MUARA KABUPATEN TAPANULI UTARA

Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Kopi Arabika (Coffea arabica L var Kartika Ateng ) Di Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara

Evaluation Of Land Suitability For Rainfed Paddy Fields (Oryza sativa L.) In Muara Sub District North Tapanuli Regency

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN APEL DI DESA SIHIONG KECAMATAN BONATUA LUNASI KABUPATEN TOBA SAMOSIR

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN TANAMAN PADI SAWAH, PADI GOGO

Lampiran 1 : Data suhu udara di daerah Kebun Bekala Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang ( 0 C)

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kriteria Kesesuaian Lahan Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.)

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

TINJAUAN PUSTAKA. yang mungkin dikembangkan (FAO, 1976). Vink, 1975 dalam Karim (1993)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

Lampiran 1. Kriteria Kelas Kesesuaian Lahan Kelapa sawit

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pengambilan sampel tanah dilakukan di Lahan pesisir Pantai Desa Bandengan,

Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.5.No.1, Januari 2017 (19):

Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Ubi Kayu (Manihot esculenta crant) di Desa Petuaran Hilir Kecamatan Pegajahan Kab.

Lampiran 1. Data curah hujan di desa Sipahutar, Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utara

TINJAUAN PUSTAKA. A. Lahan Pasir Pantai. hubungannya dengan tanah dan pembentukkannya.

Karakteristik dan Kesesuaian Lahan Tanaman Cabai & Bawang Merah Dr. Dedi Nursyamsi

Kesesuian lahan untuk tanaman papaya dan durian dipolitani

Lampiran 1. Peta/ luas areal statement kebun helvetia. Universitas Sumatera Utara

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di lahan padi sawah irigasi milik Kelompok Tani Mekar

2013, No.1041 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. TINJAUAN PUSTAKA. bahan induk, relief/ topografi dan waktu. Tanah juga merupakan fenomena alam. pasir, debu dan lempung (Gunawan Budiyanto, 2014).

TATA CARA PENELITIAN

Kesesuaian Lahan Jagung Pada Tanah Mineral dipoliteknik Pertanian Negeri Payakumbuh

II. TINJAUAN PUSTAKA

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai Januari 2013.

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Tanaman ubi jalar tergolong famili Convolvulaceae suku Kangkungkangkungan,

Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Kacang Tanah di Desa Sampuran, Kecamatan Ranto Baek, Kabupaten Mandailing Natal

TATACARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni Oktober 2015 dan dilakukan

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN PADA TANAH ENTISOL DI KECAMATAN LINTONG NIHUTA KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN UNTUK TANAMAN KOPI ARABIKA (Coffea arabica)

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Eksisting Fisiografi Wilayah Studi. wilayahnya. Iklim yang ada di Kecamatan Anak Tuha secara umum adalah iklim

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 79/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG PEDOMAN KESESUAIAN LAHAN PADA KOMODITAS TANAMAN PANGAN

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK... I. PENDAHULUAN 1.

Lampiran 1. Deskripsi Profil

Mela Febrianti * 1. Pendahuluan. Abstrak KESESUAIAN LAHAN

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN PADI DAN PADI LADANG DI DESA BILA TALANG KECAMATAN TABANG KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

Kesesuaian Lahan Kayu Manis di Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Eksisting Fisiografi Wilayah Studi

Evaluasi Kesesuaian Lahan Kabupaten Dairi Untuk Tanaman Kopi Robusta (Coffea robusta Lindl.)

KESESUAIAN LAHAN DI POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH UNTUK BUDIDAYA KEDELAI

TUGAS KULIAH SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN SETELAH UTS

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. lahan pasir pantai Kecamatan Ambal Kabupaten Kebumen dengan daerah studi

Kesesuaian Padi Sawah di Lahan Gambut Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

KESESUAIAN LAHAN TANAH MINERAL DAN TANAH HISTOSOL UNTUK TANAMAN PADI SAWAH DI KECAMATAN POLLUNG KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN SKRIPSI OLEH :

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Jumlah Curah Hujan (milimeter) di Stasiun Onan Runggu Periode Tahun

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis quenensis Jacq) DI DESA TOLOLE KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

TINJAUAN PUSTAKA. Survei Tanah. potensi sumber dayanya adalah survei. Sebuah peta tanah merupakan salah satu

KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN BROKOLI (BRASSICA OLERACE VAR ITALICA)

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian telah dilakukan di lahan pertanaman padi sawah (Oryza sativa L.) milik

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN PADI IRIGASI DAN KEDELAI PADA LAHAN TERLANTAR YANG POTENSIAL DI KABUPATEN LAHAT SUMATERA SELATAN

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kelapa Sawit(Elaeis guineensis) tanaman kelapa sawit diantaranya Divisi Embryophyta Siphonagama, Sub-devisio

Kajian Potensi Sumberdaya Lahan Untuk Pengembangan Tanaman Hortikultura Di Kecamatan Manggis Kabupaten Karangasem

Kesesuaian LahanTanaman Kelapa Sawit Di lahan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh Lailatul Husna *

Kata kunci: lahan kering, kedelai

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Jumlah Curah Hujan (milimeter) di Stasiun Onan Runggu Periode Tahun

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik dan Fisiografi Wilayah. lingkungan berhubungan dengan kondisi fisiografi wilayah.

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN PADI SAWAH, PANGAN LAHAN KERING DAN TANAMAN TAHUNAN SUB DAS MALANGGA DESA TINIGI KECAMATAN GALANG KABUPATEN TOLITOLI

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Jumlah Curah Hujan (milimeter) di Stasiun Onan Runggu Periode Tahun

Evaluasi Kesesuaian Lahan Tanaman Manggis (Garcinia Mangosta Linn) Di Desa Wanayasa Kecamatan Wanayasa Kabupaten Purwakarta

KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN JERUK (Citrus sp.) DAN KOPI ARABIKA (Coffea arabica) DI KECAMATAN SIEMPAT RUBE KABUPATEN PAKPAK BHARAT ABSTRACT

Jurnal Agroekoteknologi. E-ISSN No Vol.4. No.3, Juni (602) :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Beras merupakan bahan pangan yang dikonsumsi hampir seluruh penduduk

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Maret 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis Gambaran Umum Lahan Pertanian di Area Wisata Posong Desa Tlahap terletak di Kecamatan Kledung,

Kesesuaian Lahan Tanaman Kelapa di Lahan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK PADI DI KECAMATAN TIRTOMOYO KABUPATEN WONOGIRI SKRIPSI

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahanpertanaman ubi kayu yang telah ditanami

BAHAN DAN METODE. (Gambar 1. Wilayah Penelitian) penelitian dan bahan-bahan kimia yang digunakan untuk analisis di laboratorium.

KESESUAIAN LAHAN TANAM KENTANG DI WILAYAH BATU

Tri Fitriani, Tamaluddin Syam & Kuswanta F. Hidayat

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016 Maret 2017.

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan beras di Indonesia meningkat seiring dengan peningkatan laju

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Prosedur Penelitian dan Parameter Pengamatan

TINJAUAN PUSTAKA. di laboratorium, yang dilakukan secara sistematis dengan metode-metode tertentu

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Laboratorium Tanah Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

EVALUASI KESESUAIAN PEMANFAATAN LAHAN UNTUK TANAMAN JERUK DI KECAMATAN ALALAK DAN KECAMATAN MANDASTANA, KABUPATEN BARITO KUALA

ANALISA POTENSI LAHAN UNTUK KOMODITAS TANAMAN KEDELAI DI KABUPATEN SITUBONDO

ANALISIS KELAS KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN BAWANG MERAH DI DESA PASARAN PARSAORAN KECAMATAN NAINGGOLAN KABUPATEN SAMOSIR

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Eksisting Fisiografi Wilayah Studi. 8 desa merupakan daerah daratan dengan total luas 2.466,70 hektar.

Pemetaan C-Organik Di Lahan Sawah Daerah Irigasi Pantoan Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun

I. PENDAHULUAN. penduduk di Indonesia bergantung pada sektor pertanian sebagai sumber. kehidupan utama (Suparyono dan Setyono, 1994).

TINJAUAN PUSTAKA. A. Tanaman Pisang. Pertumbuhan tanaman pisang sangat dipengaruhi faktor-faktor yang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. pasir di semua wilayah penelitian sehingga cukup baik untuk meloloskan air.

Kata kunci : Kesesuaian lahan, Padi gogo, Lahan kering.

TINJAUAN PUSTAKA. A. Tanah dan Lahan. bumi, yang terdiri dari bahan mineral dan bahan organik, serta mempunyai sifat

TINJAUAN PUSTAKA. A. Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.)

Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz.) ialah tumbuhan tropika dan subtropika dari

BAB III METODE PENELITIAN

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN KECAMATAN LINTONG NIHUTA KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN UNTUK TANAMAN KOPI ARABIKA (Coffea arabica) SKRIPSI OLEH :

TINJAUAN PUSTAKA. A. Tanaman Durian (Durio zibethinus Murr.) dpl. (Nurbani, 2012). Adapun klasifikasi tanaman durian yaitu Kingdom

KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN JERUK (Citrus sp.) DAN KOPI ARABIKA (Coffea arabica) DI KECAMATAN SIEMPAT RUBE KABUPATEN PAKPAK BHARAT SKRIPSI.

TINJAUAN PUSTAKA. A. Tanaman Singkong. prasejarah. Potensi singkong menjadikannya sebagai bahan makanan pokok

11. TINJAUAN PUSTAKA

Survey dan Pemetaan Status Hara-P di Kecamatan Kabanjahe Kabupaten Karo

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

KAJIAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN PADI SAWAH DI LOKASI BPP BINAAN STPP MEDAN (STUDY KABUPATEN LANGKAT)

Imam Ash Shiddiq, Ali Kabul Mahi, Kuswanta F Hidayat & Afandi

Transkripsi:

Evaluasi Kesesuaian Lahan Tanaman Padi Sawah Irigasi (Oryza sativa L.) Di Desa Bakaran Batu Kecamatan Land Suitability Evaluation for Irigation Rice (Oryza sativa L.) in Bakaran Batu Village Sei Bamban Sub District Serdang Bedagai Regency Koko Tampubolon, Razali *, Hardy Guchi Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian USU, Medan 20155 *Coressponding author : razali_07@yahoo.co.id ABSTRACT This study aimed to determine the level of the land suitability class of irigation rice (Oryza sativa L.) in Bakaran Batu village Sei Bamban sub district Serdang Bedagai regency. Conducted in Bakaran Batu village Sei Bamban sub district Serdang Bedagai regency and Geographic Information Systems Laboratory and Laboratory for Research and Technology Faculty of Agriculture, University of North Sumatra Medan in April to August 2014. Conducted using a survey that refers to the level of the limiting factors of land characteristics. Field observation data and the data matched the results of laboratory analysis (matching) with the criteria of rice land suitability classe. The results showed that there are 2 Unit Land Map (ULM) In Bakaran Batu village Sei Bamban sub district Serdang Bedagai regency. Extensive wetland area of 286.02 ha ULM 1 and area of 318.03 ha ULM 2. The actual land suitability classes for rice crops in the ULM 1 is marginally suitable / S3 rc, nr whereas potential land suitability class is marginally suitable / S3 rc. The limiting factor is the soil texture is permanent so it cannot be repaired. The actual land suitability classes for rice in the ULM 2 is the marginally suitable / S3 nr whereas potential land suitability class is moderately suitable / S2 nr. The limiting factor is the C-Organic and soil base saturation can be improved by liming, organic matter, straw composting and fertilizer containing K +, Ca 2+, Mg 2+, Na + for example KCl, CaCO3, MgSO4. Keywords: land suitability evaluation, bakaran batu village, irigation rice ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat kelas kesesuaian lahan tanaman padi sawah irigasi (Oryza sativa L.) Di Desa Bakaran Batu Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai. Dilaksanakan di Desa Bakaran Batu Kecamatan, Laboratorium Sistem Informasi Geografis dan di Laboratorium Riset dan Teknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan pada bulan April - Agustus 2014. Dilakukan dengan metode survei yang mengacu pada besarnya tingkat faktor pembatas dari karakteristik lahan. Data hasil pengamatan dilapangan dan data hasil analisis laboratorium dicocokkan (matching) dengan kriteria kelas kesesuaian lahan padi sawah irigasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 2 Satuan Peta Lahan (SPL) Di Desa Bakaran Batu Kecamatan. Luas lahan sawah di SPL 1 seluas 286,02 ha dan di SPL 2 seluas 318,03 ha. Kelas kesesuaian lahan aktual untuk tanaman padi sawah irigasi pada SPL 1 adalah sesuai marginal / S3 rc,nr sedangkan kelas kesesuaian lahan potensialnya adalah sesuai marginal / S3 rc. Faktor pembatasnya adalah tekstur tanah yang bersifat permanen sehingga tidak dapat diperbaiki. Kelas kesesuaian lahan aktual untuk tanaman padi sawah irigasi pada SPL 2 adalah sesuai marginal / S3 nr sedangkan kelas kesesuaian lahan potensialnya adalah cukup sesuai / S2 nr. Faktor pembatasnya adalah C-Organik dan kejenuhan basa tanah masih dapat diperbaiki dengan pengapuran, pemberian bahan organik, pengomposan jerami, dan pemupukan yang mengandung K +, Ca 2+, Mg 2+, Na + misalnya pupuk KCl, CaCO3, MgSO4. Kata kunci : evaluasi kesesuaian lahan, desa bakaran batu, padi sawah irigasi 732

PENDAHULUAN Evaluasi lahan adalah suatu proses penilaian sumber daya lahan untuk tujuan tertentu dengan menggunakan suatu pendekatan atau cara yang sudah teruji. Hasil evaluasi lahan akan memberikan informasi dan/atau arahan penggunaan lahan sesuai dengan keperluan. Kesesuaian lahan adalah tingkat kecocokan sebidang lahan untuk penggunaan tertentu. Kesesuaian lahan tersebut dapat dinilai untuk kondisi saat ini (kesesuaian lahan aktual) atau setelah diadakan perbaikan (kesesuaian lahan potensial) (Ritung, dkk., 2007). Kecamatan Sei Bamban merupakan daerah pertanian dan perkebunan, yang merupakan salah satu lumbung beras di Kabupaten Serdang Bedagai. Kecamatan Sei Bamban terdiri dari 10 desa dan 82 dusun dengan luas ± 72,26 Km 2 atau 7.226 ha. Kecamatan Sei Bamban beriklim tropis dengan suhu maksimum 32 0 C. Curah hujan yang paling menonjol pada Bulan September dan Desember. Sedangkan musim kemarau terjadi pada Bulan Januari s/d Agustus. Luas lahan sawah yang diusahakan untuk pertanian di Kecamatan Sei Bamban tahun 2011 sebanyak 6.803 ha, terdiri dari sawah irigasi ½ teknis seluas 5.461 ha, dan irigasi sederhana (PU) seluas 1.342 ha (Badan Pusat Statistik, 2012). Pada tahun 2011 produksi Padi Sawah di Kecamatan Sei Bamban mengalami penurunan dibandingkan tahun 2010 yaitu sebesar 5,04 persen. Produksi Padi Sawah mencapai 62.099 ton di tahun 2011 menurun dari 65.246 ton pada tahun 2010 dengan ratarata produksi 49,96 kw/ha (Badan Pusat Statistik, 2012). Kecamatan Sei Bamban terdiri dari 10 desa, salah satunya Desa Bakaran Batu. Tinggi Desa Bakaran Batu dari permukaan laut (dpl) yaitu ± 14 meter. Luas lahan sawah yang diusahakan untuk pertanian di Desa Bakaran Batu tahun 2011 sebanyak 728 ha, terdiri dari sawah irigasi ½ teknis seluas 610 ha, dan irigasi sederhana (PU) seluas 118 ha (Badan Pusat Statistik, 2012). Desa Bakaran Batu merupakan salah satu daerah dengan sentra pertanian pangan yang banyak mengusahakan tanaman padi. Desa Bakaran Batu terdapat perbedaan produksi padi meskipun menajemen pengelolaannya sama maka diduga ada perbedaan kondisi lahan. Adanya perbedaan kondisi lahan menyebabkan perbedaan produksi padi. Untuk itu perlu dilakukan evaluasi kesesuaian lahan di Desa Bakaran Batu untuk mengetahui tingkat kelas kesesuaian lahan sehingga lahan tersebut dilakukan usaha-usaha perbaikan agar berpotensi meningkatkan produksi tanaman padi sawah irigasi. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bakaran Batu, Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai (3 0 23 30-3 0 25 30 LU dan 99 0 7 30-99 0 9 30 BT) dengan luas 604,05 ha dan ketinggian tempat 14-35 meter diatas permukaan laut. Disamping itu penelitian juga dilakukan di Laboratorium Sistem Informasi Geografis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan. Analisis tanah dilakukan di Laboratorium Riset dan Teknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan. Penelitian ini dilakukan dari bulan April sampai Agustus 2014. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel tanah yang diambil dari lokasi penelitian, bahan-bahan kimia untuk menganalisa tanah, kriteria kesesuaian lahan tanaman padi sawah irigasi, peta administrasi. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Global Position System (GPS) untuk mengetahui titik koordinat dan ketinggian tempat, bor tanah, meteran, pisau, kamera, kantong plastik, karet gelang, label, dan alat tulis serta peralatan analisis tanah di laboratorium. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei dengan sistem grid yang terdiri konsultasi dengan dosen pembimbing, telaah pustaka, penyusunan usulan penelitian, pengadaan peta-peta yang dibutuhkan, dan persiapan alat dan bahan yang akan 733

digunakan dalam penelitian ini. Pengumpulan data iklim untuk Desa Bakaran Batu selama 9 tahun (2004-2012) diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sampali meliputi data: curah hujan, temperatur, dan kelembaban udara. Perolehan Satuan Peta Lahan (SPL) ditentukan dengan survei tanah dengan kedalaman 0-20 cm dan 20-40 cm berdasarkan tekstur tanah. Hal ini dilakukan karena faktor topografi dan iklim yang homogen. Tahap kegiatan di lapangan berupa pengamatan karakteristik lahan pada setiap Satuan Peta Lahan (SPL) di lapangan dan Pengambilan sampel tanah di setiap Satuan Peta Lahan (SPL) dilakukan secara zig-zag pada kedalaman 20-40 cm lalu dikompositkan dari beberapa lokasi pada SPL yang sama. Kemudian dimasukkan sampel tanah tersebut ke dalam plastik dengan berat tanah + 2 kg serta diberi label lapangan. Tahap pengolahan data berupa Pengolahan data dilakukan dengan metode Matching yaitu membandingkan karakteristik lahan pada setiap SPL dengan kriteria kelas kesesuaian lahan tanaman padi sawah irigasi (Oryza sativa L.) dalam buku Petunjuk Teknis Evauasi Kesesuaian Lahan Untuk Komoditas Pertanian. Karakteristik lahan yang digunakan sebagai parameter dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : temperatur (tc) berupa rata-rata suhu tahunan dan kelembaban (%) serta curah hujan (mm/tahun) yang diambil dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sampali Medan untuk Kecamatan. Media Perakaran (rc) berupa bahan kasar (%), drainase, kedalaman tanah (cm) dan tekstur dengan metode hydrometer. Retensi Hara (nr) berupa KTK (me/100g) metode ekstraksi NH 4 OAc ph 7, ph H2O metode elektrometri (1:2,5), kejenuhan basa (%) NH 4 -asetat 1N ph 7, C-organik (%) metode Walkey and Black. Salinitas (ds/m), Alkalinitas / ESP (%), Lereng (%), Genangan, Batuan di permukaan (%) dan Singkapan batuan (%). HASIL DAN PEMBAHASAN Iklim Berdasarkan data BMKG Sampali diperoleh curah hujan kawasan Kecamatan pada 9 tahun terakhir (2004-2012) adalah 2007 mm/tahun. Menurut kriteria kesesuaian lahan untuk padi sawah irigasi oleh Djaenudin, dkk., (2011), bahwa curah hujan yang dibutuhkan untuk tanaman padi sawah irigasi adalah > 1500 mm/tahun, sehingga curah hujan di Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai adalah 2007 mm/tahun tergolong S1 / sangat sesuai ( > 1500 mm/tahun). Berdasarkan data BMKG Sampali diperoleh rataan temperatur kawasan Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai pada 9 tahun terakhir (2004-2012) adalah 28 0 C. Menurut kriteria kesesuaian lahan untuk padi sawah irigasi oleh Djaenudin, dkk., (2011), bahwa temperatur rata-rata yang dibutuhkan untuk tanaman padi sawah irigasi adalah 24-29 0 C, sehingga temperatur rata-rata di Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai adalah 28 0 C tergolong S1 / sangat sesuai (24-29 0 C). Berdasarkan data BMKG Sampali diperoleh kelembaban kawasan Kecamatan pada 9 tahun terakhir (2004-2012) adalah 83%. Menurut kriteria kesesuaian lahan untuk padi sawah irigasi oleh Djaenudin, dkk., (2011), bahwa kelembaban yang dibutuhkan untuk tanaman padi sawah irigasi adalah 33-90%, sehingga kelembaban rata-rata di Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai adalah 83% tergolong S1 / sangat sesuai (33-90%). Kemiringan Lereng (Topografi) Dari hasil pengamatan dilapangan diperoleh bahwa kondisi kemiringan lereng Di Desa Bakaran Batu Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai tergolong datar (0-3%). Jenis Tanah Berdasarkan Jenis Tanah yang diperoleh dari Badan Perencanaan 734

Pembangunan Daerah Kabupaten Serdang Bedagai (gambar 1) diketahui untuk Desa Bakaran Batu Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai adalah homogen sehingga dapat dilihat perbedaannya dari lapangan berdasarkan tekstur tanah. Gambar 1. Peta Jenis Tanah Desa Bakaran Batu Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai. Faktor topografi dan iklim yang homogen di Desa Bakaran Batu Kecamatan sehingga penyebaran jenis tanah dapat dibedakan dilapangan berdasarkan pengamatan karakteristik tanah (tekstur tanah) sebagai acuan dalam pembuatan SPL sebagai berikut : Gambar 2. Peta Tekstur Tanah Desa Bakaran Batu Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai Satuan Peta Lahan (SPL) Satuan peta lahan (SPL) ditentukan berdasarkan teknik overlay pada peta iklim, topografi dan jenis tanah. Karena iklim dan topografi yang homogen di Desa Bakaran Batu Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai maka pembuatan SPL untuk tanaman padi sawah irigasi dibagi 2 kelompok berdasarkan tekstur tanah. Areal persawahan Di Desa Bakaran Batu Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai dapat dibedakan atas 2 satuan peta lahan. Satuan Peta Lahan (SPL) 1 seluas 286,02 ha dan Satuan Peta Lahan (SPL) 2 seluas 318,03 ha yang terdiri dari kelas kesesuian lahan aktual dan potensial. Kesesuaian Lahan SPL (Satuan Peta Lahan) 1 Desa Bakaran Batu Kecamatan untuk Padi Sawah Irigasi (Oryza sativa L.) Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat hasil pencocokan karakteristik lahan dengan kriteria kesesuaian lahan untuk padi sawah irigasi Djaenudin, dkk., (2011), maka kelas kesesuaian lahan aktual untuk tanaman padi sawah irigasi pada SPL 1 adalah sesuai marginal / S3 rc, nr. Faktor pembatasnya adalah media perakaran berupa tekstur tanah, dan retensi hara berupa kejenuhan basa dan C-organik tanah. Tekstur tanah bersifat permanen sehingga tidak dapat diperbaiki. Kejenuhan basa dapat diperbaiki dengan penambahan pupuk yang mengandung K +, Ca 2+, Mg 2+, Na + misalnya pupuk KCl, CaCO3, MgSO4 sedangkan C-organik tanah dapat diperbaiki dengan cara pemberian bahan organik dan pengomposan jerami padi. Hal ini didukung Adiningsih, 1984 dalam Setyorini, dkk., (2004) yang menyatakan jerami dapat meningkatkan kadar C-organik, K-dapat ditukar, Mg-dapat ditukar, kapasitas tukar kation (KTK) tanah, Si tersedia dan stabilitas agregat tanah. Kesesuaian lahan cukup sesuai / S2 pada SPL 1 dengan faktor pembatas drainase, KTK, ph, dan genangan. Drainase dan genangan dapat dilakukan perbaikan dengan cara memperbaiki sistem. Hal ini didukung Rayes (2007) yang menyatakan kualitas / 735

karakteristik lahan untuk ketersediaan air dapat dilakukan perbaikan dengan cara pembuatan sistem irigasi / pengairan. Sedangkan KTK dan ph tanah dapat diperbaiki dengan pengapuran, pemberian bahan organik, dan pengomposan jerami. Hal ini didukung Adiningsih, 1984 dalam Setyorini, dkk., (2004) yang menyatakan jerami dapat meningkatkan kadar C-organik, K-dapat ditukar, Mg-dapat ditukar, kapasitas tukar kation (KTK) tanah, Si tersedia dan stabilitas agregat tanah. Dengan adanya usaha perbaikan lahan maka kelas kesesuaian lahan potensial untuk tanaman padi sawah irigasi pada SPL 1 adalah sesuai marginal / S3 rc. Faktor pembatasnya adalah tekstur tanah. Tekstur tanah tidak dapat diperbaiki, sehingga kesesuaian lahan potensialnya sesuai marginal / S3 rc. Tabel 1. Kesesuaian Lahan SPL (Satuan Peta Lahan) 1 Desa Bakaran Batu Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai untuk Padi Sawah Irigasi (Oryza sativa L.) Karakteristik Lahan Data Kelas Kesesuaian Aktual Kelas Kesesuaian Potensial Temperatur (tc) Temp. Rata-rata ( o C) 28 S1 S1 Ketersediaan air (wa) Curah hujan (mm/tahun) 2007 S1 S1 Kelembaban (%) 83 S1 S1 Media Perakaran (rc) Drainase Terhambat S2 S1 Tekstur Lempung Berpasir S3 S3 Bahan Kasar (%) < 3 S1 S1 Kedalaman Tanah (cm) 54 S1 S1 Retensi Hara (nr) KTK (me/100 gr) 9,20 S2 S1 Kejenuhan Basa (%) 24,49 S3 S2 ph H 20 5,20 S2 S1 C-Organik (%) 0,69 S3 S1 Toksisitas (xc) Salinitas (ds/m) - - - Sodisitas (xn) Alkalinitas/ESP (%) 1,65 S1 S1 Bahaya Sulfidik (xs) Kedalaman Sulfidik (cm) - - - Bahaya Erosi (eh) Lereng (%) 0-3 S1 S1 Bahaya Erosi Sangat Rendah S1 S1 Bahaya Banjir (fh) Genangan F22 S2 S1 Penyiapan lahan (lp) Batuan di permukaan (%) < 5 S1 S1 Singkapan batuan (%) < 5 S1 S1 Kesesuaian Lahan aktual S3 rc, nr Kesesuaian Lahan potensial S3 rc Kesesuaian Lahan SPL (Satuan Peta Lahan) 2 Desa Bakaran Batu Kecamatan untuk Padi Sawah Irigasi (Oryza sativa L.) Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat hasil pencocokan karakteristik lahan dengan kriteria kesesuaian lahan untuk padi sawah irigasi Djaenudin, dkk., (2011), maka kelas kesesuaian lahan aktual untuk tanaman padi 736

sawah irigasi pada SPL 2 adalah sesuai marginal / S3 nr. Faktor pembatasnya adalah retensi hara berupa kejenuhan basa dan C- organik tanah. Kejenuhan basa dapat diperbaiki dengan penambahan pupuk yang mengandung K +, Ca 2+, Mg 2+, Na + misalnya pupuk KCl, CaCO3, MgSO4 sedangkan C- organik tanah dapat diperbaiki dengan cara pemberian bahan organik dan pupuk kandang serta melakukan pengomposan jerami padi dengan bantuan mikroba tanah. Hal ini didukung Adiningsih, 1984 dalam Setyorini, dkk., (2004) yang menyatakan jerami dapat meningkatkan kadar C-organik, K-dapat ditukar, Mg-dapat ditukar, kapasitas tukar kation (KTK) tanah, Si tersedia dan stabilitas agregat tanah. Kesesuaian lahan cukup sesuai / S2 pada SPL 2 dengan faktor pembatas KTK dan ph tanah. KTK dan ph tanah dapat diperbaiki dengan pengapuran, pemberian bahan organik, dan pengomposan jerami. Hal ini didukung Adiningsih, 1984 dalam Setyorini, dkk., (2004) yang menyatakan jerami dapat meningkatkan kadar C-organik, K-dapat ditukar, Mg-dapat ditukar, kapasitas tukar kation (KTK) tanah, Si tersedia dan stabilitas agregat tanah. Dengan adanya usaha perbaikan lahan maka kelas kesesuaian lahan potensial untuk tanaman padi sawah irigasi pada SPL 2 adalah cukup sesuai / S2 nr. Faktor pembatasnya adalah kejenuhan basa tanah. Kejenuhan basa dapat diperbaiki dengan penambahan pupuk yang mengandung K +, Ca 2+, Mg 2+, Na + misalnya pupuk KCl, CaCO3, MgSO4. Tabel 2. Kesesuaian Lahan SPL (Satuan Peta Lahan) 2 Desa Bakaran Batu Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai untuk Padi Sawah Irigasi (Oryza sativa L.) Karakteristik Lahan Data Kelas Kesesuaian Aktual Kelas Kesesuaian Potensial Temperatur (tc) Temp. Rata-rata ( o C) 28 S1 S1 Ketersediaan air (wa) Curah hujan (mm/tahun) 2007 S1 S1 Kelembaban (%) 83 S1 S1 Media Perakaran (rc) Drainase Agak Terhambat S1 S1 Tekstur Lempung Berliat S1 S1 Bahan Kasar (%) < 3 S1 S1 Kedalaman Tanah (cm) 68 S1 S1 Retensi Hara (nr) KTK (me/100 gr) 10,40 S2 S1 Kejenuhan Basa (%) 20,65 S3 S2 ph H 20 5,49 S2 S1 C-Organik (%) 0,52 S3 S1 Toksisitas (xc) Salinitas (ds/m) - - - Sodisitas (xn) Alkalinitas/ESP (%) 1,89 S1 S1 Bahaya Sulfidik (xs) Kedalaman Sulfidik (cm) - - - Bahaya Erosi (eh) Lereng (%) 0-3 S1 S1 Bahaya Erosi Sangat Rendah S1 S1 Bahaya Banjir (fh) Genangan F11 S1 S1 Penyiapan lahan (lp) Batuan di permukaan (%) < 5 S1 S1 737

Singkapan batuan (%) < 5 S1 S1 Kesesuaian Lahan aktual S3 nr Kesesuaian Lahan potensial S2 nr Setelah dilakukan pencocokan dan penilaian terhadap SPL 1 dan 2 maka diketahui SPL 1 sesuai marginal / S3 untuk tanaman Padi Sawah Irigasi dan SPL 2 cukup sesuai / S2 untuk tanaman padi sawah irigasi (Tabel 3). Tabel 3. Kelas Kesesuaian Lahan Untuk Padi Sawah Irigasi. SPL Kelas Kesesuaian Lahan Luas Aktual Potensial (ha) SPL 1 S3 rc, nr S3 rc 286,02 SPL 2 S3 nr S2 nr 318,03 Total 604,05 Dari tabel diatas maka luas daerah padi sawah irigasi Di Desa Bakaran Batu Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai adalah seluas 604,05 ha. Penyebarannya dapat dilihat pada Gambar 3 dan 4. Produksi Padi Sawah Irigasi Menurut Responden Berdasarkan responden (n=16) dari setiap SPL maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata produksi tanaman padi sawah irigasi di SPL 1 Desa Bakaran Batu Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 4,61 ton/ha. Sedangkan di SPL 2 menunjukkan rata-rata produksi sebesar 5,42 ton/ha. Hal ini dikarenakan terdapatnya faktor pembatas yang bersifat permanen pada SPL 1 sehingga sulit untuk diperbaiki. Sedangkan pada SPL 2 faktor pembatasnya masih dapat diperbaiki. SIMPULAN Gambar 3. Peta Kelas Kesesuaian Lahan Aktual Desa Bakaran Batu Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai Areal persawahan Di Desa Bakaran Batu Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai dapat dibedakan atas 2 satuan peta lahan. Satuan Peta Lahan (SPL) 1 seluas 286,02 ha dengan kelas kesesuaian lahan aktual adalah sesuai marginal / S3 rc, nr sedangkan kelas kesesuaian lahan potensial adalah sesuai marginal / S3 rc. Satuan Peta Lahan (SPL) 2 seluas 318,03 ha kelas kesesuaian lahan aktual adalah sesuai marginal / S3 nr sedangkan kelas kesesuaian lahan potensial adalah cukup sesuai / S2 nr. DAFTAR PUSTAKA Gambar 4. Peta Kelas Kesesuaian Lahan Potensial Desa Bakaran Batu Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Serdang Bedagai. 2006. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2006-2016. Kabupaten Serdang Bedagai, Sei Rampah Badan Pusat Statistik. 2012. Kecamatan Sei Bamban Dalam Angka 2012. Badan 738

Pusat Statistik Kabupaten Serdang Bedagai, Sei Rampah Djaenudin, D., Marwan, H., Subagjo, H., dan A. Hidayat. 2011. Petunjuk Teknis Evaluasi Lahan Untuk Komoditas Pertanian. Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian, Badan Litbang Pertanian, Bogor. 165p Rayes, M. L. 2007. Metode Inventarisasi Sumber Daya Lahan. Penerbit Andi, Yogyakarta Ritung, S., Wahyunto., F. Agus., dan H. Hidayat. 2007. Panduan Evaluasi Kesesuaian Lahan Dengan Contoh Peta Arahan Penggunaan Lahan Kabupaten Aceh Barat. Balai Penelitian Tanah dan World Agroforestry Centre (ICRAF), Bogor, Indonesia Setyorini, D., L. R. Widowati., dan S. Rochayati. 2004. Teknologi Pengelolaan Hara Lahan Sawah Intensifikasi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat (Puslitbangtanak), Bogor 739