BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standar deviasi dari masingmasing variabel yang terdapat dalam penelitian. Perusahaan yang memenuhi kriteria dari penelitian ini sebanyak 42 sampel. Berikut hasil analisis deskriptif yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Uji Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Mean Std. Deviation Minimum Maximum Return Saham 42.726421.7056482.0099 2.8750 DAR 42.527123.1900911.1902.8500 Growth 42.434200.4223116.0070 5.5680 EPS 42.297843.2427962.1592 3.7441 Size 42 12.389557.8498476 9.1740 14.2607 Dari output statistik deskriptif pada tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa: 1. N = 42 berarti jumlah data yang diolah dalam penelitian ini adalah 42 sampel yang terdiri dari 14 perusahaan yang dijadikan sampel selama tiga (3) tahun yang terdiri dari data variabel DAR, EPS, Growth, Size dan Return Saham. 49
50 2. Return Saham mempunyai mean atau nilai rata-rata sebesar 0,726421 dan nilai standar deviasi sebesar 0,7056482, return saham minimum sebesar 0,0099 serta return saham maximum sebesar 2,8750. Hasil tersebut menunjukkan bahwa data variabel mengindikasikan hasil yang baik, dikarenakan nilai rata-rata lebih besar dari pada standar deviation. 3. DAR mempunyai mean atau nilai rata-rata sebesar 0,527123 dan nilai standar deviasi sebesar 0,1900911, DAR minimum sebesar 0,1902 serta DAR maximum sebesar 0,8500. Hasil tersebut menunjukkan bahwa data variabel mengindikasikan hasil yang baik, dikarenakan nilai rata-rata lebih besar dari pada standar deviation. 4. Growth mempunyai mean atau nilai rata-rata sebesar 0,434200 dan nilai standar deviasi sebesar 0,4223116, Growth minimum sebesar 0,0070 serta Growth maximum sebesar 5,5680. Hasil tersebut menunjukkan bahwa data variabel mengindikasikan pertumbuhan yang merata, dikarenakan nilai rata-rata lebih besar dari pada standar deviation. 5. EPS mempunyai mean atau nilai rata-rata sebesar 0,297843 dan nilai standar deviasi sebesar 0,2427962, EPS minimum sebesar 0,1592 serta EPS maximum sebesar 3.7441. Hasil tersebut menunjukkan bahwa data variabel mengindikasikan hasil yang baik karena mempunyai nilai mean yang lebih besar dari pada standar deviation. 6. Size mempunyai mean atau nilai rata-rata sebesar 12,389557 dan nilai standar deviasi sebesar 0,8498476, Size minimum sebesar 9,174 serta EPS maximum sebesar 14,2607. Hasil tersebut menunjukkan bahwa data
51 variabel mengindikasikan hasil yang baik, dikarenakan nilai rata-rata lebih besar dari pada standar deviation. B. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Tabel 4.2 adalah hasil output SPSS yang menunjukkan besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov dengan unstandardized residual terlihat dari asymp. Sig ( 2-taied) dengan signifikan 0,267, dalam penelitian ini H0 diterima yang berarti data residual terdistribusi normal. Tabel 4.2 Uji Statistik Non Parametrik One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardiz ed Residual N 42 Normal Parameters a,b Std..64139340 Mean.0000000 Deviation Absolute.155 Most Extreme Positive.155 Differences Negative -.082 Kolmogorov-Smirnov Z 1.003 Asymp. Sig. (2-tailed).267 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
52 2. Uji Multikolonieritas Tabel 4.3 menunjukkan hasil uji multikolonearitas terlihat bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0.10 dan VIF juga menunjukan bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki lebih dari 10. Maka dapat disimpulkan bahwa persamaan model regresi yang diajukan bebas atau tidak ada multikolonieritas. Tabel 4.3 Uji Multikolonieritas Coefficients a Collinearity Statistics Tolerance VIF.819 1.221.593 1.687.624 1.603.797 1.255 a. Dependent Variable: Return Saham 3. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah satu model regresi ada kesamaan atau ketidaksamaan variasi. Gejala residual yang tidak sama ini disebut dengan gejala heteroskedastisitas ini adalah uji Goldfeld-Quandt dan Park dilakukan dengan meregresikan semua variabel independen dari model regresi dengan nilai residualnya. Apabila hasil signifikannya -t table t hitung t tabel dari setiap variabel independennya, maka model regresi
53 Model 1 tersebut bebas dari masalah heteroskedastisitas, hal ini didikung oleh Wang and Jain beranggapan bahwa Uji Park dapat lebih teliti dalam memantau gejala heteroskedastisitas ini. Dengan demikian, penelitian ini akan menggunakan Uji Park guna menentukan gejala heteroskedastisitas variabelvariabelnya. Tabel 4.4 Uji Heteroskedastisitas Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta t Sig. (Constant) 22.544 17.801 1.266.213 lnx1 1.483 1.161.220 1.277.209 lnx2.305.454.136.672.506 lnx3.554.610.193.908.370 lnx4-9.141 7.011 -.240-1.304.200 a. Dependent Variable: lnr2 Dari output statistik deskriptif pada tabel 4.4 diatas dapat diketahui bahwa: 1. DAR menjadi lnx1 setelah diregresi dengan nilai residualnya, mempunyai nilai t hitung sebesar 1,277. 2. GROWTH menjadi lnx2 setelah diregresi dengan nilai residualnya, mempunyai nilai t hitung sebesar 0,672. 3. EPS menjadi lnx3 setelah diregresi dengan nilai residualnya, mempunyai nilai t hitung sebesar 0,908. 4. SIZE menjadi lnx4 setelah diregresi dengan nilai residualnya, mempunyai nilai t hitung sebesar -1,304. Berdasar keterangan masing masing variabel dan dibandingkan dengan t-
54 tabel (df= n- 4 dan taraf uji 0,025) sebesar 2,02439 dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen terbebas dari heteroskedastisitas. 4. Uji Autokolerasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t, pada kesalahan pengganggu pada periode t-1. Model regresi yang baik adalah yang bebas dari Watson. Tabel 4.5 Uji Autokolerasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate autokorelasi. Pengujian autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin- Durbin- Watson 1.393 a.154.063.6831015 1.965 a. Predictors: (Constant), Size, EPS, Growth, DAR b. Dependent Variable: Return Saham Hasil pengujian pada tabel 4.5 menunjukan nilai statistik Durbin-Watson sebesar 1,965.sedangkan dalam DW dengan signifikansi 0.05. Menurut Singgih Santoso nilai ini berada diatas -2 dan di bawah 2 yang berarti tidak terjadi autokorelasi dalam penelitian ini.
55 C. Uji Kesesuaian Model 1. Koefisien Determinasi Koefisien Determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel bebas dalam menerangkan variabel terikat. Nilai determinasi ditentukan dengan nilai Adjusted R Square, dan dapat dilihat melalui persamaan koefisien determinasi berikut ini : D Tabel 4.6 Uji Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.393 a.154.063.6831015 a. Predictors: (Constant), Size, EPS, Growth, DAR b. Dependent Variable: Return Saham Dari Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa angka koefisien determinasi atau Adjusted R Square adalah sebesar 0,063 atau 6,3% artinya pengaruh DAR, EPS, Growth dan Size terhadap Return Saham sebesar 6,3% atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model (DAR, EPS, Growth dan Size) mampu menjelaskan sebesar 6,3% variasi variabel dependen (Return Saham). Sedangkan sisanya yaitu (100% - 6,3% = 93,7%) dijelaskan atau dipengaruhi variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
56 2. Pengujian Simultan (Uji F) Uji F ini dilakukan untuk menguji apakah model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model yang layak (fit) atau tidak. Pada tabel berikut ini dapat dilihat hasil dari Uji F yang dilakukan : Tabel 4.7 Uji Statistik F ANOVA a Model 1 Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 3.150 4.788 1.688.047 b Residual 17.265 37.467 Total 20.416 41 a. Dependent Variable: Return Saham b. Predictors: (Constant), Size, EPS, Growth, DAR Dari hasil analisis regresi dapat diketahui bahwa secara simultan variabel independen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Hal ini dapat dibuktikan dari nilai sig 0,047 lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan Ha diterima dan Ho ditolak. Dapat disimpulkan DAR, EPS, Growth dan Size secara silmutan dapat berpengaruh terhadap return saham secara signifikan. D. Pengujian Hipotesis 1. Pengujian Parameter Individual (Uji t) Uji t ini dilakukan untuk menguji apakah model yang digunakan menunjukkan adakah pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependennya.
57 Tabel 4.8 Uji Statistik T Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients 1 B Std. Error Beta (Constant) 1.314 1.764.745.461 DAR 1.435.654.387 2.193.035 Growth.677.438. 251 1.544.031 EPS -.004.003. 152.931.358 Size -.137.142 -.165 -.965.341 a. Dependent Variable: Return Saham t Sig. Berdasarkan tabel 4.8 dapat disimpulkan mengenai uji hipotesis dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen sebagai berikut : a. DAR memiliki nilai sebesar 0,035 berarti lebih kecil dari 0.05, maka Ha diterima dan Ho ditolak, dengan kata lain DAR berpengaruh positif terhadap return saham. b. Growth memiliki nilai sebesar 0,031 berarti lebih kecil dari 0.05, maka Ha diterima dan Ho ditolak, dengan kata lain Growth berpengaruh positif terhadap return saham. c. EPS memiliki nilai sebesar 0,358 berarti lebih besar dari 0.05, maka Ho diterima dan Ha ditolak, dengan kata lain EPS tidak berpengaruh positif return saham.
58 d. Size memiliki nilai sebesar 0,341 berarti lebih besar dari 0.05, maka Ho diterima dan Ha ditolak, dengan kata lain Size tidak berpengaruh secara positif signifikan terhadap return saham. 2. Analisis Regresi Linear Berganda Berdasarkan hasil yang diperoleh dari serangkaian pengolahan data, pada tabel 4.8 pula dapat disimpulkan mengenai persamaan regresi linear berganda dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen sebagai berikut : Return Saham = 1.314 + 1.435 DAR 0.004 EPS + 0.677 Growth 0.137 Size+ e Dari hasil regresi tersebut dapat disimpulkan bahwa : a) Konstanta sebesar 1,314 artinya jika DAR, EPS, Growth dan Size nilainya 0, maka Return Saham perusahaan (Y) nilainya adalah 1,314. b) Koefisien regresi DAR sebesar 1,435 artinya pada variabel DAR terdapat hubungan positif dengan Return Saham perusahaan. Hal ini menunjukkan setiap kenaikkan 1 persen dari DAR akan meningkatkan Return Saham perusahaan yang diterima sebesar nilai koefisiennya. c) Koefisien regresi Growth sebesar 0.677 artinya pada variabel Growth terdapat pengaruh positif dengan Return Saham perusahaan. Hal ini menunjukkan setiap kenaikan 1 persen dari Growth akan menyebabkan
59 kenaikan Return Saham perusahaan yang diterima sebesar nilai koefisiennya d) Koefisien regresi EPS sebesar -0.004 artinya pada variabel EPS terdapat pengaruh negatif dengan Return Saham perusahaan. Hal ini menunjukkan setiap kenaikann 1 persen dari EPS akan menyebabkan penurunan Return Saham perusahaan yang diterima sebesar nilai koefisiennya. e) Koefisien regresi Size sebesar -0.137 artinya pada variabel Size terdapat pengaruh negatif dengan Return Saham perusahaan. Hal ini menunjukkan setiap kenaikann 1 persen dari Size akan menyebabkan penurunan Return Saham perusahaan yang diterima sebesar nilai koefisiennya. E. Pembahasan Hasil Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh DAR, EPS, Growth dan Size terhadap return saham dengan variasi pengaruh sebesar 6,3%. Penjelasan dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut: 1. Pengaruh Debt to Asset Ratio (DAR) terhadap Return Saham. Hipotesis pertama dalam penelitian ini menyatakan bahwa DAR berpengaruh positif terhadap return saham. Berdasarkan uji t yang disajikan pada tabel 4.7, diperoleh nilai untuk DAR 1,435 dan nilai t hitungnya sebesar 2,193 dengan 0,035 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa DAR berpengaruh positif terhadap return saham. Hal ini disebabkan pemikiran kreditur dan investor apabila DAR semakin meningkat dengan kata lain seluruh aktiva
60 mampu digunakan dalam opersional dengan efektif dan efisien untuk meningkatkan penjualan dan menstabilkan biaya tetap dan beban pajak mampu dikurangi, sehingga kreditur tetap memberikan hutang dan bagi investor akan mendapat return yang lebih tinggi apabila biaya pajak mampu dikurangi. 2. Pengaruh Growth terhadap Return Saham. Hipotesis kedua dalam penelitian ini menyatakan bahwa Growth berpengaruh positif terhadap return saham. Berdasarkan uji t yang disajikan pada tabel 4.7, diperoleh nilai untuk Growth 0,677 dan nilai t hitungnya sebesar 0,1544 dengan 0,031 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa Growth berpengaruh posistif terhadap return saham. Karena semakin meningkat angka pertumbuhan perusahaan berarti pula meratanya pertumbuhan di setiap sector dalam perusahaan yang akan mempengaruhi tingkat operasional dalam mempercepat dan mengendalikan penjualan dan tingkat biaya untuk meningkatkan laba berdampak pada return saham. 3. Pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap Return Saham. Hipotesis ketiga dalam penelitian ini menyatakan bahwa EPS berpengaruh positif terhadap return saham. Berdasarkan uji t yang disajikan pada tabel 4.7, diperoleh nilai untuk EPS 0,000 dan nilai t hitungnya sebesar 0,931 dengan 0,358 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa EPS tidak berpengaruh positif terhadap return saham. Tidak adanya variable-variabel
61 lain yang mempengaruhi return saham dan banyaknya faktor-faktor lain yang tidak dapat dikontrol. Menurut I Wayan Adi Suarjaya dan Henny Rahyuda bahwa EPS yang semakin besar akan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih setelah pajak semakin meningkat, dengan meningkatnya laba bersih setelah pajak yang dihasilkan oleh perusahaan maka total return yang diterima oleh para pemegang saham juga semakin meningkat. Hasil penelitian yang tidak signifikan antara variabel EPS dan return saham disebabkan adanya fluktuasi pada data EPS.. 4. Pengaruh Size terhadap Return Saham Hipotesis keempat dalam penelitian ini menyatakan bahwa Size berpengaruh positif terhadap return saham. Berdasarkan uji t yang disajikan pada tabel 4.7, diperoleh nilai untuk size -0,137 dan nilai t hitungnya sebesar 0,965 dengan 0,341 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa size tidak berpengaruh terhadap return saham.