BAB VI KONSEP DAN DASAR PROGRAM PERANCANGAN RELOKASI STADION LEBAK BULUS, JAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP

STADION AKUATIK DI SEMARANG

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

Tabel 5.1 Perhitungan Besaran Program Ruang Gelanggang a. Pengelola. No Ruang Kapasitas Standar Ruang Luas Ruang Sumber

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN KERETA API TAMBUN BEKASI

Bab V. PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG. No Kelompok Kegiatan Luas

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Aktivitas Utama Ruang Jumlah Kapasitas Luas (m 2 ) Entrance hall dan ruang tiket

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG. sirkulasi/flow, sirkulasi dibuat berdasarkan tingkat kenyamanan sbb :

TUJUAN JENIS KEGIATAN. Latar Belakang Pemilihan OBJEK

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MUSEUM PALEONTOLOGI PATIAYAM

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN FASILITAS TRANSPORTASI INTERMODA BSD

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VII PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN AQUATIC CENTER

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REST AREA TOL SEMARANG BATANG. Tabel 5.1. Besaran Program Ruang

Tabel 6.1. Program Kelompok Ruang ibadah

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR KUDUS

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS TIPE A DI CILACAP

LP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan

BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STASIUN KA BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO-HATTA

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum. Jenis Ruang

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi.

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum. Jenis Ruang

BAB IV: KONSEP Pendekatan Aspek Kinerja Sistem Pencahayaan Sistem Penghawaan Sistem Jaringan Air Bersih

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AGROBISNIS, KABUPATEN SEMARANG

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Tabel 5.1 : Rekapitulasi Program Ruang Depo Lokomotif

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB 5 KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk

Lapas Kelas I A Kedungpane

BAB V PROGRAMMING. Luas (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM BATIK INDONESIA

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

BAB VI KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SMAN 54 JAKARTA

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TRANS STUDIO SEMARANG. Keg. Penerima Gate / Main Entrance Disesuaikan Parkir Pengunjung 16.

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

BAB V. Tabel 5.1. Besaran Kebutuhan Ruang Kelompok Kegiatan Belajar-Mengajar (Sumber: Analisa Pribadi, 2016)

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V Program Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

PASAR MODERN DI BEKASI TA-115

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar Gambar 5.1 Skema Site Plan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun

BAB V KONSEP PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERANCANGAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Ruang Kapasitas Unit Ruang

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PELATIHAN OLAHRAGA BOLA VOLI DI SEMARANG

BAB V KONSEP. Secara umum, arahan yang diberikan dalam rangka perencanaan Apartemen Di

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BANGUNAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE

BAB V KONSEP PERANCANGAN ARSITEKTUR

Asrama Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BALI INTERNATIONAL CIRCUIT

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

PUSAT MODIFIKASI MOBIL BAB V KONSEP PERANCANGAN KONSEP METAFORA PADA BANGUNAN Beban angin pada ban lebih dinamis.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan sesama mahasiswa. tinggal sementara yang aman dan nyaman. keberlanjutan sumber daya alam.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. yang mampu mengakomodasi kebutuhan dari penghuninya secara baik.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Transkripsi:

BAB VI KONSEP DAN DASAR PROGRAM PERANCANGAN RELOKASI STADION LEBAK BULUS, JAKARTA 6.1. Konsep Dasar Perancangan 6.1.1. Tujuan Perancangan Relokasi Stadion Lebak Bulus ke Kecamatan Pesanggrahan bertujuan untuk menghadirkan kembali sebuah sarana olahraga sepakbola di wilayah Jakarta Selatan sebagai homebase dari klub Persija Jakarta yang mampu menampung para suporter dengan kapasitas 40.000 penonton. Jumlah tersebut diambil berdasarkan rata-rata suporter klub Persija yang hadir dalam pertandingan ISL tiap tahunnya. Dengan kapasitas dan fasilitas yang sesuai dengan standar internasional, stadion ini dapat menjadi wadah penyelenggaraan pertandingan-pertandingan tingkat nasional dan internasional. Fasilitas penunjang lainnya seperti cafetaria, toko olahraga, fitness centre, mini museum, dan unit-unit ruang yang disewakan diharapkan dapat meningkatkan pendapatan bagi pengelola dan menghidupkan aktivitas di sekitar stadion. Dengan adanya stadion ini diharapkan akan meningkatkan prestasi dibidang sepakbola baik tingkat regional maupun internasional. Stadion yang bersifat bangunan monumental ini juga akan menjadi kebanggaan masyarakat Jakarta Selatan dan DKI Jakarta pada umumnya. 6.1.2. Konsep Perancangan 6.1.2.1 Kegiatan Jenis Kegiatan yang terdapat di dalam stadion olahraga dibagi ke dalam empat kelompok kegiatan yaitu : a. Kegiatan Olahraga atau Pertandingan Merupakan kegiatan utama pada stadion olahraga yang meliputi kegiatan pemain, official team dan perangkat pertandingan yang terdiri dari petugas pertandingan, pengawas pertandingan serta pelaksana pertandingan. b. Kegiatan Penonton Merupakan kegiatan dari pengunjung yang datang dan menyaksikan secara langsung pertandingan stadion olahraga. c. Kegiatan Pengelolaan Merupakan kegiatan operasional dan pemeliharaan stadion sepakbola. d. Kegiatan Peliputan Merupakan kegiatan dari media yang sedang meliput pertandingan yang diadakan di stadion sepak bola. e. Kegiatan Komersial Merupakan kegiatan yang langsung berhubungan dengan pengunjung yang datang ke stadion dan bersifat umum atau komersil. 6.1.2.2 Pengguna Pengguna dari Relokasi Stadion Lebak Bulus ini terdiri dari pemain, pelatih, wasit, official, penonton, pengelola, dan media pers. BAB VI 87

6.1.2.3 Bangunan 1) Pada perancangan desain relokasi Stadion Lebak Bulus akan menerapkan dasar-dasar sebagai berikut : Terdapat pernaungan atap di bagian tribun untuk melindungi pengunjung atau penonton pertandingan sepak bola dari panas matahari maupun hujan. Penerapan bukaan alami sehingga bangunan stadion pengganti Lebak Bulus ini nantinya lebih ramah lingkungan dan dapat mengurangi penggunaan AC. Orientasi bangunan mengarah memanjang ke arah utara-selatan dan tribun utama di sebelah barat. Pemanfaatan vegetasi atau unsur-unsur alam untuk diintegrasikan dalam perancangan bangunan. 2) Bentuk yang digunakan adalah bentuk-bentuk geometris yang menarik dan dioptimalkan pada fasade yang menghadap jalan utama karena stadion merupakan suatu landmark kota. 6.1.2.4 Ruang Dalam Dalam perancangan interior stadion mempertimbangkan beberapa hal: Kemudahan dan kejelasan sirkulasi antar ruang, dengan menggunakan pembedaan warna-warna untuk tiap-tiap jalur sirkulasi. Sirkulasi tiap pelaku harus dipisahkan untuk menunjang keamanan stadion. Pemain dapat langsung menuju bagian dalam bangunan (lapangan). Dimensi ruang sesuai dengan daya tampung atau kapasitasnya. Sirkulasi ruang-ruang penunjang dan pelengkap berada di bawah tribun penonton dengan menggunakan sistem koridor. 6.1.2.5 Pemilihan Bahan Bangunan Bahan bangunan yang digunakan adalah bahan bangunan yang mampu memberikan kesan kokoh dan kuat yaitu penggunaan beton dan baja. Sedangkan untuk lapisan rangka luar stadion nantinya menyesuaikan dengan karakteristik bentuk fasad luar yang menampilkan kesan modern. 6.1.2.6 Jaringan Utilitas Jaringan Penerangan, menggunakan penerangan alami melalui lubang dinding transparan (kaca), skylight, ataupun roster pada ruang ruang yang terjangkau oleh cahaya alami. Selain itu juga digunakan penerangan buatan khususnya untuk pertandingan yaitu dibutuhkan intensitas sebesar 1500-2000 lux dengan penempatannya pada lisplank atap stadion. Jaringan Penghawaan, dengan memanfaatkan penghawaan alami yang diperoleh melalui bukaan bukaan bidang bangunan misalnya area service, penggunaan sistem penghawaan buatan dimanfaatkan pada interior ruang ruang untuk pengunjung dan pengelola menggunakan AC split sebagai penghawaan buatan Jaringan Air Bersih, menggunakan sistem up feed distribution dengan pengadaan air dari PDAM setempat dan memanfaatkan sumur artetis yang ditampung di dalam ground tank kemudian dipompa dengan sistem BAB VI 88

pompa ganda dan didistribusikan ke setiap ruangan sesuai kebutuhan. Penggunaan sistem up feed distribution karena sistem ini sangat tepat pada low rise building (maksimal 3-4 lantai). Hal ini menjadikan sistem down feed tidak efektif karena tekanan air masih relatif kecil terutama pada lantai-lantai atas. Jaringan Air Kotor, limbah mengandung zat padat yang disalurkan ke saptitank untuk seterusnya menuju sumur peresapan dari roil kota. Sedangkan limbah KW/WC langsung dibuang ke roil tapak dengan bak kontrol, untuk selanjutnya dibuang ke roil kota. Jaringan Listrik, menggunakan sumber dari PLN dan genset. Jaringan Komunikasi, sistem kornunikasi internal menggunakan interkom dan sound system. Komunikasi eksternal menggunakan telepon, faksimili dan jaringan internet. Jaringan Pemadam Kebakaran, menggunakan smoke detector, heat detector, fire alarm, sprinkler, dan fire extinguisher pada ruang ruang tertentu. Selain itu terdapat hydrant pillar pada tiap sudut ruangan. Jaringan Penangkal Petir, sistem penangkal petir menggunakan penangkal petir Faraday, sesuai dengan massa bangunan yang besar dan luas dan diletakkan pada tiang penopang. Jaringan Transportasi Vertikal, menggunakan tangga utama tangga servis atau eskalator dengan mempertimbangkan efisiensi pelayanan dalam bangunan 6.1.2.7 Ruang Luar dan Area Hijau Penataan lansekap mendukung perancangan ruang luar stadion. Beberapa elemen lansekap yang akan digunakan antara lain : Pohon/vegetasi yang digunakan sesuai dengan fungsinya. Seperti penggunaan pohon bernaungan lebar untuk peneduh tempat parkir dan pohon berbadan tinggi untuk pengarah jalan. Lampu penerangan yang digunakan untuk menerangi bagian di dalam maupun luar site. Plaza digunakan untuk memberikan fasilitas perpindahan manusia dari ruang luar ke dalam bangunan atau sebaliknya yang digunakan sebagai tempat berkumpulnya sekelompok individu. Plaza juga berfungsi sebagai area awal atau ruang penerimaan pengunjung. Sistem Keamanan memiliki peranan penting untuk memberikan batasan akses bagi pihak yang tidak berkepentingan. Pembatasan site bisa dilakukan dengan pemberian pagar alami berupa vegetasi yang ditata maupun dengan pagar besi. Selain itu, perilaku penonton, pola sirkulasi penonton, sarana pemadam kebakaran, dan fasilitas CCTV merupakan faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam keamanan stadion. BAB VI 89

6.1.3. Pendekatan Aspek Arsitektural 6.1.3.1 Penampilan Bangunan Penampilan bangunan akan menampilkan karakteristik arsitektur high tech serta suatu ciri khas kota DKI Jakarta sehingga stadion ini dapat menjadi icon untuk wilayah Jakarta Selatan. 6.1.3.2 Massa Bangunan Menggunakan bentuk-bentuk geometris yang dinamis dalam penyampaian penekanan desain high-tech architecture. 6.1.3.3 Sirkulasi Pada Tapak Pencapaian harus mudah dilihat dan dijangkau oleh pengunjung maupun pemakai bangunan lainnya. Baik yang berkendara pribadi maupun umum, termasuk kendaraan pengangkut barang yang bermuatan besar. Pemisahan antara jalur sirkulasi pejalan kaki dengan kendaraan harus jelas karena pertimbangan sirkulasi yang aman dan nyaman Sirkulasi kendaraan antara pemain/official team, pengunjung, pengelola serta media pers harus jelas dan tidak bertabrakan karena pertimbangan keamanan maupun keamanan. Penataan sistem parkir harus fleksibel karena pertimbangan jumlah kendaraan dan sirkulasi yang ada. 6.1.3.4 Orientasi Bangunan Orientasi bangunan mempengaruhi sistem pencahayaan alami yang akan berpengaruh pada aktivitas olahraga di dalam stadion. Arah aliran angin terhadap bangunan akan berpengaruh pada pengkondisian udara pada bangunan. Posisi jalan raya terhadap bangunan akan sangat berpengaruh dalam hal kemudahan aksesibilitas. 6.1.3.5 Pendekatan Ruang Luar Pembentukan pola ruang luar direncanakan sebagai berikut : Sebagai unsur pengarah bagi pengunjung ke dalam bangunan. Sebagai pembatas fisik terhadap aktivitas lingkungan sekitarnya. Pola ruang luar akan membentuk karakter tersendiri. 6.1.3.6 Penekanan Desain Bangunan Bangunan relokasi Stadion Lebak Bulus ini merupakan salah satu sarana pendukung olahraga sepakbola di wilayah Jakarta Selatan. Oleh karena itu dalam wujud rancangannya diharapkan mampu mengkomunikasikannya dengan baik. Dengan kata lain, bangunan ini merupakan bentuk ekspresi arsitektur masa depan yang memiliki teknologi tinggi dan rupa yang modern. Dengan demikian, penataan ruang dalam dan fasade bangunan merupakan bagian yang paling esensial dari rancangan stadion ini. Rancangan tata ruang dalam dan fasad bangunan diharapkan mampu membentuk kondisi lingkungan yang mendukung tersampaikannya suatu pesan, sehingga rancangan dapat dikomunikasikan secara langsung kepada pengamatnya dan maksud-maksud atau ekspresi-ekspresi yang hendak ditampilkan dapat terlihat dan diharapkan dapat ditanggapi dengan baik. BAB VI 90

Bangunan stadion ini diharapkan mampu menampilkan ekspresi kekinian yaitu ekspresi arsitektur yang modern, atraktif dan berteknologi tinggi. Dengan aliran hi-tech architecture sebagai pendekatan dalam perancangan bangunan stadion ini, diharapkan mampu menjadi contoh serta tolak ukur bagi stadion lain sehingga prasarana olahraga sepakbola tersebut semakin berkembang. 6.2. Program Perencanaan Program Dasar Perencanaan Relokasi Stadion Lebak Bulus ini didasarkan pada pendekatan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya. Pada program dasar perencanaan terdapat program besaran ruang. Adapun tujuan program dasar perencanaan adalah sebagai landasan acuan dalam tahap desain grafis perancangan. 6.2.1 Program Ruang Asumsi Besaran Ruang Utama Nama Ruang Area Pertandingan Luas (m²) Lapangan Sepakbola 7140 Zona Bebas Lapangan 1830 Zona Keamanan 25000 TOTAL 33970 Ruang Pemain R. Ganti Pemain 300 R. Kesehatan 40 R. Tes Doping 36 R. Pemanasan 200 Ruang Pelatih 48 R. Wasit 30 R. Assisten Wasit 20 R. Pengawas Pertandingan 40 R. Panitia Pelaksana 40 R. Ball Boys 40 Jumlah 794 Sirkulasi 20% 158,8 TOTAL 952,8 Tribun Penonton Tribun Umum 12240 Tribun VIP 2475 Tribun Difable 382,95 Tribun Kehormatan 27 Jumlah 15125 Sirkulasi 20% 3025 TOTAL 18150 Pelaku Kegiatan Pengelola R. Kepala Pengelola 15 R. Sekretaris 15 R. Bendahara 15 R. Staff 24 R. Arsip 20 R. Rapat 45 BAB VI 91

R. Keamanan 36 Gudang 30 Jumlah 200 Sirkulasi 20% 40 TOTAL 240 Pelaku Kegiatan Media Pers Tribun Media 435 R. Media 200 R. Konferensi Pers 200 Mix Zone 300 R. Fotografer 90 R. Komentator 64 Jumlah 1289 Sirkulasi 20% 257,8 TOTAL 1546,8 Pelaku Kegiatan Komersial Cafetaria 60 Museum Mini 200 Gudang 40 Kantor sewa 500 Toko Olahraga 500 Fitness Center 300 Jumlah 1600 Sirkulasi 20% 320 TOTAL 1920 Tabel 6.1 Asumsi Ruang Utama Asumsi Besaran Ruang Penunjang Nama Ruang Luas (m²) Hall Khusus Partisipan 36 Pertandingan Hall 2420 R. VIP 300 R. Tamu Kehormatan 70 Lavatory Penonton Umum Pria : 121,5 Urinoir 216 140,4 Wanita : 126 52 Lavatory Penonton VIP Pria : Urinoir Wanita : 46 41,4 25,3 40 8,8 Lavatory Difable 84 BAB VI 92

Lavatory Pengelola Urinoir 2,7 2,4 3,12 Musholla 300 ATM 40 R. P3K 150 R. Sound System 12 R. AHU 20 R. Panel 20 R. Genset 20 R. Pompa 20 Ticket Box 50 Gudang Alat Olahraga 120 Gudang Alat Kebersihan 80 Jumlah 4567,62 Sirkulasi 20% 913,524 TOTAL 5481.14 Tabel 6.2 Asumsi Ruang Penunjang Asumsi Besaran Ruang Parkir Nama Ruang Pelaku Pertandingan Bus Mobil Official Tim Penonton Motor Mobil Bus Pengelola Motor Mobil Pers Motor Mobil Luas (m²) 60 60 6000 7500 600 30 100 200 300 Mobil Pemadam Kebakaran 32,25 Mobil Ambulans 16,8 Jumlah 14899,05 Sirkulasi 100% 14899,05 TOTAL 29798,1 Tabel 6.3 Asumsi Area Parkir TOTAL LUASAN Luas kelompok besaran ruang utama 56779,6 Luas kelompok besaran ruang penunjang 5481,14 Luas besaran ruang parkir 29798,1 TOTAL 92058,84 Tabel 6.4 Total Luasan Stadion 6.2.2. Perhitungan Luas Tapak Berikut kebutuhan luasan tapak berdasarkan perencanaan program kebutuhan ruang Jumlah : Luasan Total 92058,8 m² Luas Zona Hijau 11617,8 m² 20 % x (jumlah total luas area pertandingan) = TOTAL 103676.6 m² Tabel 6.2 Perhitungan Luas Tapak BAB VI 93

6.2.3 Luas dan Besaran Tapak Tapak berada di Kelurahan Ulujami, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Area ini dianggap kosong karena sebagian besar merupakan hunian kumuh dan relokasi ini pun masih dalam tahap perencanaan. Tapak memiliki beberapa potensi antara lain dekat dengan jalur kereta api yang rencananya juga akan dibangun stasiun di dekat tapak. Selain itu bersebelahan dengan jalan tol sehingga mudah dalam mengakses tapak. Luas lahan : 11,15 Ha Kontur : Relatif datar Pencapaian : Dari Jl. Bintaro Permai dan Jl. Veteran Data yang berkaitan dengan tapak adalah sebagai berikut : KDB 50 % KLB 2 GSB 10 meter Ketinggian bangunan maks. 4 lantai Gambar 6.1 Situasi Tapak Sumber : www.lrk.tatakota-jakartaku.net Dengan memperhatikan peraturan bangunan tersebut maka KDB 50% sehingga bagian luas lahan yang diperbolehkan untuk dibangun adalah seluas 55750 m². Stadion pengganti ini akan dirancang dengan ketinggian bangunan 4 lantai dengan lahan parkir basement untuk parkir penonton, pengelola serta pengunjung yang menggunakan sepeda motor. BAB VI 94