Penggunaan Analisis Break Event Point Multi Produk Dalam Perencanaan Laba Pada Pabrik Roti Calista Bakery Nama : Ade Hamdani NPM : 24209890 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Hantoro Arief Gisijanto SE. MM
Latar Belakang Masalah Pabrik roti calista bakery adalah usaha kecil menengah yang memproduksi roti tawar sebagai produk utamanya dan produk sampingannya ada roti coklat, keju dan strawberi. Dalam pengelolaan semua kegiatan pabrik ini sampai sekarang masih menggunakan sistem tradisional. Dengan mengandalkan tingkat keuntungan dan tidak melihat perubahan biaya yang mempengaruhi produksi dan harga penjualan. Setiap usaha yang didirikan pada hakekatnya memiliki suatu tujuan dalam menghasilkan, membuat, dan meraih tingkat keuntungan yang sebesar-besarnya. Berhasil atau tidaknya suatu perusahaan umumnya ditandai dengan kemampuan manajemennya dalam melihat kemungkinan atau kesempatan dimasa yang akan datang baik jangka pendek maupun jangka panjang. Oleh karena itu adalah tugas menejemen untuk merencanakan masa depan perusahaannya, agar sedapat mungkin semua kemungkinan dan kesempatan dimasa yang akan datang telah disadari dan telah direncanakan bagaimana meghadapinya sejak sekarang. Kegiatan pokok menejemen dalam perencanaan perusahaan adalah pengambilan keputusan dalam pemilihan berbagai macam alternatif dan perumusan kebijaksanaan untuk peningkatan usaha laba.
Rumusan dan Batasan Masalah Perumusan Masalah Berdasarkan uraian permasalahan, maka perumusan masalah penulisan ilmiah ini adalah : 1. Pada tingkat volume penjualan berapakah akan dicapai BEP? 2. Pada Volume penjualan berapakah jika laba yang diinginkan naik 10% dari tahun 2011? Batasan Masalah Untuk membatasi masalah, penulis memfokuskan masalah pada perhitungan nilai total Break Even Point ( BEP ), volume penjualan, biaya-biaya variabel dan tetap setiap bulannya dan penetuan harga produk yang menyangkut pembelanjaan dan pendapatan berdasarkan aspek biaya pada periode tahun 2011 untuk perencanaan keuntungan pada tahun selanjutnya.
Tujuan Penelitian Adapun tujuan penulisan ilmiah pada pabrik roti calista bakery ini adalah : Untuk mengetahui pada tingkat berapa usaha tersebut akan mencapai titik impas? Untuk mengetahui pada volume berapa jika laba yang diinginkan naik 10% dari tahun 2011?
Alat Analisis Rasio Margin Kontribusi : Persentase margin kontribusi keseluruhan dapat dihitung dengan rumus berikut ini:
Mencari titik impas Mencari Titik Impas dalam satuan Rupiah : Mencari titik Impas dalam satuan Unit :
Keterangan : MKK Q P VC i = Margin Kontribusi Keseluruhan = Kuantitas Volume Penjulan Produk = Harga produk per unit produk = Biaya Variabel per unit produk = Jenis Produk
Pembahasan Data produksi roti tawar, roti keju, roti strawberi dan roti tawar
Biaya Bahan Baku Cokelat Roti Cokelat : = Rp. 6.743.000 3.000 unit = Rp 2.248 / unit
Biaya Bahan Baku Roti Keju Roti Keju : = Rp. 5.929.000 2.500 unit = Rp 2.372 / unit roti keju
Biaya Bahan Baku Roti Strawbery Roti Strawberi : = Rp. 3.478.500 2.000 unit = Rp 1.740 / unit roti strawberi
Biaya Bahan Baku Roti Tawar Roti Tawar : = Rp. 8.886.000 4.000 unit = Rp 2.222 / unit roti tawar
Biaya Semi Variabel A. Biaya Reparasi dan pemeliharaan (Tabel hal 29) Tertinggi : 1.308 jam Rp 1.000.000 Terendah : 700 jam Rp 550.000 _ Selisih : 608 jam Rp 450.000 biaya variabel = Rp. 450.000 : 608 jam = Rp. 740 per jam Dalam perhitungan biaya variabel menggunakan satuan per unit. Maka jika dihitung menjadi perunit: = Kapasitas produksi perbulan Biaya variabel reparasi perjam = 11.500 unit : Rp 740 per jam = Rp 15,5 per unit
Biaya Semi Variabel B. Biaya Listrik (Tabel hal 31) Tertinggi : 800 jam Rp 200.000 Terendah : 500 jam Rp 140.000 _ Selisih : 300 jam Rp 60.000 Biaya variabel = Rp. 60.000 : 300 jam = Rp. 200 per jam Dalam perhitungan biaya variabel menggunakan satuan per unit. Maka jika dihitung menjadi perunit: = Kapasitas produksi perbulan Biaya variabel listrik perjam = 11.500 unit : Rp 200 perjam = Rp 57,5 per unit
Biaya Semi variabel C. Biaya PAM (Tabel hal 33) Tertinggi : 750 kapasitas Rp 210.000 Terendah : 450 kapasitas Rp 135.000 _ Selisih : 300 kapasitas Rp 75.000 biaya variabel = Rp. 75.000 : 300 = Rp. 250 per jam Dalam perhitungan biaya variabel menggunakan satuan per unit. Maka jika dihitung menjadi perunit: = Kapasitas produksi perbulan Biaya variabel PAM = 11.500 unit : Rp 250 perjam = Rp 46 per unit
Biaya Variabel Per Produk A. Roti Cokelat Biaya Bahan Baku : Rp 2.248 /unit Biaya Tenaga Kerja Langsung : Rp 783 /unit Biaya Variabel Reparasi : Rp 15,5 /unit Biaya Variabel Listrik : Rp 57,5 /unit Biaya Variabel PAM : Rp 46 /unit Biaya Overhead Pabrik : Rp 110 /unit TOTAL Rp 3.260 /unit B. Roti Keju Biaya Bahan Baku : Rp 2.372 /unit Biaya Tenaga Kerja Langsung : Rp 783 /unit Biaya Variabel Reparasi : Rp 15,5 /unit Biaya Variabel Listrik : Rp 57,5 /unit Biaya Variabel PAM : Rp 46 /unit Biaya Overhead Pabrik : Rp 110 /unit TOTAL Rp 3.384 /unit
Biaya Variabel Per Produk C. Roti Strawberi Biaya Bahan Baku : Rp 1.740 /unit Biaya Tenaga Kerja Langsung : Rp 783 /unit Biaya Variabel Reparasi : Rp 15,5 /unit Biaya Variabel Listrik : Rp 57,5 /unit Biaya Variabel PAM : Rp 46 /unit Biaya Overhead Pabrik : Rp 110 /unit TOTAL Rp 2.752 /unit D. Roti Tawar Biaya Bahan Baku : Rp 2.222 /unit Biaya Tenaga Kerja Langsung : Rp 783 /unit Biaya Variabel Reparasi : Rp 15,5 /unit Biaya Variabel Listrik : Rp 57,5 /unit Biaya Variabel PAM : Rp 46 /unit Biaya Overhead Pabrik : Rp 110 /unit TOTAL Rp 3.234 /unit
Biaya Tetap Tahun 2011
Perhitungan Break Event Point Data Produksi : Margin Kontribusi Keseluruhan :
Perhitungan Break Event Point Margin kontribusi Laba Operasi = (Qi x Pi) - (Qi x VCi) = Rp 51.750.000 Rp 36.680.000 = Rp 15.070.000 / bulan x 12 bulan = Rp 180.840.000 = Margin kontribusi Biaya Tetap = Rp 180.840.000 Rp 14.031.500 = Rp 166.808.500 Setelah margin kontribusi diketahui, maka rasio persentase Margin Kontribusi Keseluruhan dihitung sebagai berikut : Rasio Margin Kontribusi = Margin Kontribusi x 100% Total Penjualan = Rp 15.070.000 / Rp 51.750.000 x 100% = 29,1 % BEP penjualan keseluruhan = Total Biaya Variabel Rasio Margin Kontribusi = Rp 36.680.000 0,291 = Rp 126.048.110
BEP per unit produk 1. Roti Cokelat penjualan dalam unit = Biaya Tetap P VC = Rp 14.031.500 (Rp 4.500 Rp 3.260) = Rp 14.031.500 Rp 1.240 = 11.315 unit Dalam rupiah = 11.315 unit x 4500 = Rp 50.917.500 2. Roti Keju penjualan dalam unit = Biaya Tetap P VC = Rp 14.031.500 (Rp 4.500 Rp 3.384) = Rp 14.031.500 Rp 1.116 = 12.573 unit Dalam rupiah = 12.573 unit x 4500 = Rp 56.578.500
BEP per unit produk 3. Roti Strawberi penjualan dalam unit = Biaya Tetap P VC = Rp 14.031.500 (Rp 3.500 Rp 2.752) = Rp 14.031.500 Rp 748 = 18.758 unit Dalam rupiah = 18.758 unit x 3.500 = Rp 65.653.000 4. Roti Tawar penjualan dalam unit = Biaya Tetap P VC = Rp 14.031.500 (Rp 5.000 Rp 3.234) = Rp 14.031.500 Rp 1.766 = 7.945 unit Dalam rupiah = 7.945 unit x 5.000 = Rp 39.725.000
Perencanaan Laba 1. Roti Cokelat L = 10% x (36.000 unit roti x Rp 4.500) L = 10% x Rp 162.000.000 L = Rp 16.200.000 2. Roti Keju L = 10% x (30.000 unit roti x Rp 4.500) L = 10% x Rp135.000.000 L = Rp 13.500.000 3. Roti Strawberi L = 10% x (24.000 unit roti x Rp 3.500) L = 10% x Rp 84.000.000 L = Rp 8.400.000 4. Roti Tawar L = 10% x (48.000 unit roti x Rp 5.000) L = 10% x Rp 240.000.000 L = Rp 24.000.000
Maka volume penjualan yang harus dicapai sesuai dengan laba yang ditargetkan untuk masing-masing produk adalah : Rumus : a. Dalam unit b. Dalam rupiah Q = BT + I P BV Q = BT + I 1 ( BV / P )
1. Roti Cokelat : dalam unit = Rp 14.031.500 + Rp 16.200.000 Rp 4.500 Rp 3.260 = Rp 30.231.500 Rp 1.240 = 24.380 unit dalam rupiah = Rp 14.031.500 + Rp 16.200.000 1 ( Rp 3.260 / Rp 4.500 ) = Rp 30.231.500 0,275 = Rp 109.932.727,3
2. Roti Keju dalam unit = Rp 14.031.500 + Rp 13.500.000 Rp 4.500 Rp 3.384 = Rp 27.531.500 Rp 1.116 = 24.669 unit roti dalam rupiah = Rp 14.031.500 + Rp 13.500.000 1 ( Rp 3.384 / Rp 4.500 ) = Rp 27.531.500 0,248 = Rp 111.014.112,9
3. Roti Strawbery dalam unit = Rp 14.031.500 + Rp 8.400.000 Rp 3.500 Rp 2.752 = Rp 22.431.500 Rp 748 = 29.988 unit dalam rupiah = Rp 14.031.500 + Rp 8.400.000 1 ( Rp 2.752 / Rp 3.500 ) = Rp 22.431.500 0,213 = Rp 97.106.060,6
4. Roti Tawar dalam unit = Rp 14.031.500 + Rp 24.000.000 Rp 5.000 Rp 3.234 = Rp 38.031.500 Rp 1.766 = 21.535 unit dalam rupiah = Rp 14.031.500 + Rp 24.000.000 1 ( Rp 3.234 / Rp 5.000 ) = Rp 38.031.500 0,3532 = Rp 107.676.953,6
Kesimpulan Break event point multi produk keseluruhan pada pabrik roti calista bakery berada pada titik penjualan roti 30.120 unit roti dengan penjualan sebesar Rp 126.048.110. Sedangkan break event point pada masing-masing produk berada pada satuan penjualan unit roti cokelat 11.315 unit, roti keju 12.537 unit, roti strawberi 18.758 unit dan 7.945 unit untuk roti tawar, dan break event point multi produk dalam rupiah sebesar Rp 50.917.500 untuk roti cokelat, Rp 56.578.500 untuk roti keju, Rp 65.653.000 roti strawberi dan Rp 39.725.000 untuk roti tawar. Ini berarti pada tingkat penjualan tersebut pabrik roti calista bakery tidak mendapatkan keuntungan atau kerugian dengan kata lain laba yang dihasilkan nol pada tahun 2011. Jika pada tahun 2012 pabrik roti calista bakery menganggarkan laba 10% dari penjualan setiap produk pada tahun 2011, yaitu sebesar Rp 16.200.000 unit roti cokelat, Rp 13.500.000 unit roti keju, Rp 8.400.000 unit roti strawberi dan Rp 24.000.000 unit roti tawar. Maka volume penjualan yang harus dicapai sesuai laba yang diinginkan sebanyak 24.380 unit roti cokelat, 24.669 unit roti keju, 29.988 unit roti strawberi dan 21.535 unit roti tawar.
Saran Berdasarkan hasil pembahasan, saran yang dapat diberikan adalah dengan kuantitas penjualan yang cukup baik, sebaiknya pabrik roti calista bakery ini meningkatkan kualitas dan kuantitas kue yang dijual serta melakukan promosi yang lebih baik lagi, sehingga dapat memperoleh laba yang lebih. Sebaiknya perencanaan laba jangka pendek tetap dilakukan dengan memperhatikan kondisi usaha dan fluktuasi ekonomi, sehingga pabrik roti ini dapat berjalan lancer sesuai dengan harapan yang direncanakan dalam tujuannya mencapai laba semaksimalnya.