4. HASIL PENELITIAN 4.1. Pengamatan Selintas Serangan Hama dan Penyakit Tanaman Keadaan Cuaca Selama Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
3. METODE DAN PELAKSANAAN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Layout Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Suhu min. Suhu rata-rata

TATA CARA PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dan di laboratorium dan rumah

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

5. PEMBAHASAN 5.1. Pengaruh waktu pemberian GA3 terhadap pertumbuhan tanaman leek

TATA CARA PENELITIAN

Lampiran 2. Daftar Sidik Ragam Tinggi Tanaman 2 MST

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan pada bulan Sebtember - Desember

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari sampai Maret B. Penyiapan Bahan Bio-slurry

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Green House Fakultas Pertanian,

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di Green House Laboratorium Pertanian

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan

3. METODE DAN PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kembaran Kabupaten Banyumas mulai Februari sampai Maret 2017.

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016 Agustus 2016 yang

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca Gedung Hortikultura Universitas Lampung

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu Pelaksanaan. Penelitian ini dilakukan di lahan percobaan dan laboratorium Fakultas

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengamatan pertumbuhan tanaman kedelai Edamame dilakukan di rumah. B. Bahan dan Alat Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE. Laboratorium Produksi Perkebunan Fakultas Pertanian Universitas Lampung

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Analisis Ragam Peubah Tinggi Tanaman Tebu Sumber Keragaman. db JK KT F Hitung Pr > F

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Green House, Lab.Tanah dan Lab.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan

PEMBAHASAN Jenis dan Waktu Pemangkasan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan yang terletak di Desa Rejomulyo,

HASIL DAN PEMBAHASAN. Percobaan 1 : Pengaruh Pertumbuhan Asal Bahan Tanaman terhadap Pembibitan Jarak Pagar

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Kel. Gunung sulah, Kec.Way Halim, Kota Bandar

HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan STIPER Dharma Wacana Metro,

Pendahuluan menyediakan dan mendiseminasikan rekomendasi teknologi spesifik lokasi

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN. Agustus Bertempat di green house Universitas Muhammadiyah Malang.

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Mei 2015.

III.TATA CARA PENELITIAN

Sumber : Nurman S.P. (

BAB IV METODE PENELITIAN. (Completely Randomized Block Design) dengan dua faktor yang disusun secara

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. BAHAN DAN METODE. dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

BAB. V HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. menunjukkan bahwa penggunaan jenis mulsa dan jarak

BAB III METODE PENELITIAN. pengaruh konsentrasi dan lama perendaman kolkhisin terhadap tinggi tanaman,

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan September 2015 di

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Hortikultura Fakultas Pertanian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 15 Maret sampai dengan 15 Juni 2015.

III. MATERI DAN METODE

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah. Ketinggian tempat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAB III METODE PENELITIAN

Budidaya Bawang Putih di Dataran Rendah

Pengendalian hama dan penyakit pada pembibitan yaitu dengan menutup atau mengolesi luka bekas pengambilan anakan dengan tanah atau insektisida,

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 2. Cendawan pada Stek (a), Batang Kecoklatan pada Stek (b) pada Perlakuan Silica gel

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

Pengenalan Penyakit yang Menyerang Pada Tanaman Kentang

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Data Iklim Lahan Penelitian, Kelembaban Udara (%)

III. BAHAN DAN METODE

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan dimulai dari bulan Juni sampai

Metode Penelitian. commit to user 100% 13,33% 50% 26,67% 30% 46,67% 25% 60,00% 15% 66,67% 10% 73,33% 4% 80,00% 2% 86,67%

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian. Penah atau pensil, Buku pengamatan. C.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Lapangan Terpadu Kampus Gedung Meneng Fakultas

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium dan Lahan Percobaan Fakultas

III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni Juli 2016 di Green House

TATA LAKSANA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. Penelitian ini dilakukan di daerah Minggir, Sleman, Yogyakarta dan di

Tata Cara penelitian

TATA CARA PENELITIAN. A. Rencana Waktu dan Tempat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni - Juli 2017 bertempat di

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum

BUDIDAYA TANAMAN DURIAN

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan Lapang Terpadu dan Laboratorium

TEKNIK BUDIDAYA TOMAT

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

HASIL DAN PEMBAHASAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan dimulai pada bulan September 2015

HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT SEMANGKA. Dr. M. SYUKUR, SP, MSi INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

Transkripsi:

4. HASIL PENELITIAN Hasil pengamatan yang disajikan dalam bab ini diperoleh dari dua sumber data pengamatan, yaitu pengamatan selintas dan pengamatan utama. 4.1. Pengamatan Selintas Pengamatan selintas adalah pengamatan yang dilakukan di luar pengamatan utama. Hasil dari pengamatan selintas tidak dianalisis secara statistik. Pengamatan selintas ini dimaksudkan untuk mendukung pengamatan utama. Pengamatan selintas yang dilakukan meliputi serangan hama dan penyakit tanaman dan keadaan cuaca selama penelitian meliputi suhu, kelembaban udara serta curah hujan. 4.1.1. Serangan Hama dan Penyakit Tanaman Selama penelitian berlangsung terdapat beberapa hama dan penyakit yang menyerang tanaman leek. Hama yang menyerang tanaman leek diantaranya adalah Kutu hitam (Aphis tavaresi) yang menyebabkan bagian-bagian daun terutama pucuk daun mati karena diserap cairan daunnya, ulat bawang atau ulat grayak (Spodoptera exiqua Hbn.) yang menyebabkan bagian-bagian daun rusak dan siput tanpa rumah yang hidup bergerombol di pelepah daun yang menyebabkan daundaun berlubang dan pelepah daun rusak karena dimakan. Sedangkan penyakit yang menyerang tanaman leek yaitu Busuk daun (Peronospora destructor) disebabkan oleh cendawan yang sering disebut embun tepung atau tepung palsu (downy mildew). Gejala serangan penyakit ini ditandai dengan timbulnya bercak hijau pucat pada ujung-ujung daun, kemudian berubah menjadi kuning atau lembayung. Lambat laun daun-daun akan layu dan mengering (mati) yang ditandai dengan warna putih diliputi oleh jamur hitam. 4.1.2. Keadaan Cuaca Selama Penelitian Data cuaca meliputi data suhu dan kelembaban udara diamati setiap hari di dalam green house. Untuk data suhu diukur dengan termometer maximum dan 20

minimum, sedangkan kelembaban udara diukur dengan higrometer. Data suhu dan kelembaban udara dapat dilihat pada tabel 4.5. Tabel 4.5 Data Suhu dan Kelembaban Udara Selama Penelitian Bulan Suhu (ºC) Rata-Rata (ºC) Kelembaban (%) max min Juli 2009 28,10 11,5 19,8 74 Agustus 2009 27,13 10,72 18,93 72,91 September 2009 28,14 12,18 20,16 73,72 Oktober 2009 26,25 11,40 18,3 72,79 November 2009 28,5 11,45 19,97 74,62 Desember 2009 27,35 11,30 19,32 74,21 Januari 2010 29,10 13,5 21,3 73,18 Februari 2010 28,16 14,32 21,24 74,56 Maret 2010 27,20 12,90 20,05 74,60 4.2. Pengamatan Utama Pengamatan utama yang dilakukan selama penelitian meliputi ; umur berbunga, tinggi tanaman, jumlah daun, berat brangkasan basah tanaman, berat brangkasan kering tanaman, diameter batang, berat brangkasan basah akar, jumlah anakan per rumpun, dan jumlah tunas bunga per rumpun. Data hasil pengamatan utama dianalisis dengan menggunakan metode sidik ragam. Untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing perlakuan digunakan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5%. Untuk mempermudah pembacaan tabel, maka setiap hasil pengamatan utama diikuti huruf. Angka dalam kolom sama yang diikuti huruf sama menunjukkan tidak adanya beda nyata pada taraf kepercayaan 5%, sedangkan angka yang diikuti huruf yang berbeda menunjukkan adanya perbedaan yang nyata pada taraf kepercayaan 5%. 4.2.1. Berat Brangkasan Basah Akar Pengukuran berat brangkasan basah akar dilakukan setelah panen berakhir dengan mengukur berat akar tanaman dari pangkal roset sampai akar tanaman dan 21

ditimbang dalam satuan berat gram. Hasil analisis berat brangkasan basah akar dapat dilihat pada tabel 4.6. Tabel 4.6 Pengaruh Waktu Pemberian GA 3 Terhadap Berat Brangkasan Basah Akar Tanaman Leek Purata Berat Brangkasan Basah Akar (gr) 2,89 A 3,42 A 2,63 A 2,22 A 2,42 A 2,68 A Dari tabel 4.6 diketahui bahwa pengaruh perendaman benih maupun dapat menaikkan berat brangkasan basah akar untuk tiap perlakuan sehingga tidak berbeda nyata bila dibandingkan dengan kontrol. Analisis data berat brangkasan basah akar dapat dilihat pada lampiran 1. 4.2.2. Tinggi Tanaman Pengukuran tinggi tanaman dilakukan tiap minggu setelah tanaman berumur 14 HST sampai pada saat panen dengan menggunakan mistar dan dinyatakan dalam satuan cm (sentimeter). Hasil analisis tinggi tanaman dapat dilihat pada tabel 4.7. 22

Tabel 4.7 Pengaruh Waktu Pemberian GA 3 Terhadap Tinggi Tanaman Purata Tinggi Tanaman (cm) 105,52 A 100,92 A 111,45 A 107,56 A 108,92 A 102,15 A Dari tabel 4.7 diketahui bahwa pengaruh perendaman benih maupun dapat menaikkan tinggi tanaman untuk tiap perlakuan sehingga tidak berbeda nyata bila dibandingkan dengan kontrol. Analisis data pertumbuhan tinggi tanaman tiap minggu dapat dilihat pada lampiran 2. 4.2.3. Diameter Batang Pengukuran diameter batang dilakukan pada saat panen dan diukur dari bagian pangkal batang yang paling besar dengan mengunakan jangka sorong dan dinyatakan dalam satuan cm (centimeter). Hasil analisis diameter batang dapat dilihat pada tabel 4.8. Tabel 4.8 Pengaruh Waktu Pemberian GA 3 Terhadap Diameter Batang Purata Diameter Batang (cm) 1,43 A 1,41 A 1,46 A 1,51 A 1,42 A 1,38 A 23

Dari tabel 4.8 diketahui bahwa pengaruh perendaman benih maupun dapat menaikkan ukuran diameter batang untuk tiap perlakuan sehingga tidak berbeda nyata bila dibandingkan dengan kontrol. Analisis data diameter batang dapat dilihat pada lampiran 3. 4.2.4. Jumlah Daun Pengukuran jumlah daun dilakukan pada saat panen dan dinyatakan dalam satuan helai. Hasil analisis tinggi tanaman dapat dilihat pada tabel 4.9. Tabel 4.9 Pengaruh Waktu Pemberian GA 3 Terhadap Jumlah Daun Purata Jumlah Daun Dari tabel 4.9 diketahui bahwa pengaruh perendaman benih maupun dapat meningkatkan jumlah daun untuk tiap perlakuan sehingga tidak berbeda nyata bila dibandingkan dengan kontrol. Analisis data jumlah daun tanaman tiap minggu dapat dilihat pada lampiran 4. 4.2.5. Berat Brangkasan Basah Tanaman Pengukuran berat brangkasan basah dilakukan setelah panen berakhir dan ditimbang dalam satuan berat (gram). Hasil analisis berat brangkasan basah tanaman dapat dilihat pada tabel 4.10. 24

Tabel 4.10 Pengaruh Waktu Pemberian GA 3 Terhadap Berat Brangkasan Basah Tanaman Purata Berat Brangkasan Basah (gr) 59,18 A 54,16 A 57,90 A 60,63 A 57,49 A 58,08 A Dari tabel 4.10 diketahui bahwa pengaruh perendaman benih maupun dapat menaikkan berat brangkasan basah tanaman untuk tiap perlakuan sehingga tidak berbeda nyata bila dibandingkan dengan kontrol. Analisis data berat brangkasan basah tanaman dapat dilihat pada lampiran 5. 4.2.6. Berat Brangkasan Kering Tanaman Pengukuran berat brangkasan kering tanaman dilakukan setelah panen berakhir dan ditimbang dalam satuan berat (gram). Tanaman yang telah dipanen dikeringkan dengan menggunakan oven pada suhu 105 C hingga tidak terdapat penurunan berat atau berat konstan. Hasil analisis berat brangkasan kering tanaman dapat dilihat pada tabel 4.11. 25

Tabel 4.11 Pengaruh Waktu Pemberian GA 3 Terhadap Berat Brangkasan Kering Tanaman Purata Berat Brangkasan Kering (gr) 5,16 A 5,15 A 5,29 A 5,41 A 4,94 A 5,70 A Dari tabel 4.11 diketahui bahwa pengaruh perendaman benih maupun dapat menaikkan berat brangkasan kering tanaman untuk tiap perlakuan sehingga tidak berbeda nyata bila dibandingkan dengan kontrol. Analisis data berat brangkasan kering tanaman dapat dilihat pada lampiran 6. 4.2.7. Jumlah Anakan Per Rumpun Jumlah anakan adalah seluruh tunas yang keluar dari setiap rumpun. Pengukuran dilakukan saat akhir pengamatan (berbunga). Satuan yang digunakan untuk menghitung tunas adalah buah. Pada penelitian ini tidak didapat data jumlah tunas per rumpun karena tidak terdapat pemunculan tunas baru pada tanaman leek. 4.2.8. Jumlah Tunas Bunga Per Rumpun Jumlah tunas bunga per rumpun adalah jumlah tunas bunga yang terbentuk dalam setiap rumpun. Pengukuran dilakukan pada saat akhir pengamatan (berbunga). Satuan yang digunakan adalah buah. Pada penelitian ini tidak tampak munculnya tunas bunga pada tanaman leek. Jadi tidak didapat pula data mengenai jumlah tunas bunga per rumpun. 26

4.2.9. Umur Berbunga Pengukuran pada tiap unit percobaan dikatakan berbunga apabila pada tiap unit percobaan terdapat 50% tanaman sudah membentuk tunas bunga. Namun pada penelitian ini tidak didapat satupun tanaman leek yang menunjukkan tandatanda pembungaan. Jadi tidak didapat data mengenai umur berbunga. 27