MODEL SEDERHANA PERMINTAAN AGREGAT PENAWARAN AGREGAT

dokumen-dokumen yang mirip
PERMINTAAN DAN PENAWARAN AGREGAT

BAB II TINJAUAN TEORI. landasan teori yang digunakan dalam penelitian yaitu mengenai variabel-variabel

Model IS-LM. Lanjutan... Pasar Barang & Kurva IS 5/1/2017. PASAR UANG & PASAR BARANG (Keseimbangan Kurva IS-LM)

Permintaan Agregat dalam Perekonomian Tertutup: Perilaku Pasar Barang dan Pasar Uang

PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERPAJAKAN KESEIMBANGAN UMUM PASAR BARANG DAN PASAR UANG

PASAR UANG & PASAR BARANG (Keseimbangan Kurva IS-LM)

BAB 10 Permintaan Agregat 1: Membangun Model IS-LM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk mengukur kinerja ekonomi suatu negara dapat dilakukan dengan menghitung

EKONOMI MAKRO: MODEL ANALISIS IS-LM. Oleh : Nur Baladina, SP. MP.

Permintaan Agregat & Penawaran Agregat

KESEIMBANGAN AGREGAT DEMAND AGREGAT SUPPLY

Keseimbangan di Pasar Uang

MODEL IS DARI PASAR BARANG DAN MODEL LM DARI PASAR UANG. Chapter Ten 1

Pertemuan ke-4 KONSUMSI DAN INVESTASI

Xpedia Ekonomi. Makroekonomi

Keseimbangan Umum Pasar Barang dan Pasar Uang. Minggu 12

Topik Bahasan: 1. Pengertiankonjungtur 2. Periodekonjungtur. 4. Hubungan antara periode konjungtur dengan beberapa indikator makro ekonomi

ANALISIS PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP PERMINTAAN AGREGAT DI INDONESIA

PENGUKURAN INFLASI. Dalam menghitung Inflasi secara umum digunakan rumus: P P

BAB I PENDAHULUAN. fenomena yang relatif baru bagi perekonomian Indonesia. perekonomian suatu Negara. Pertumbuhan ekonomi juga diartikan sebagai

Teori Ekonomi Keynes: Pasar Uang dan Pasar Tenaga Kerja

PASAR BARANG dan Kurva IS (Keseimbangan Sektor Riil) Julian Adam Ridjal PS Agribisnis Universitas Jember

= Inflasi Pt = Indeks Harga Konsumen tahun-t Pt-1 = Indeks Harga Konsumen tahun sebelumnya (t-1)

Keseimbangan Umum IS-LM

BAB I PEMBAHASAN KESEIMBANGAN PASAR DALAM EKONOMI MAKRO A. KESEIMBANGAN PASAR EKONOMI MIKRO INDIVIDU

SILABUS. Mata Kuliah Ekonomi Makro I Dosen Nano Prawoto, SE. M.Si. Hunting Ext. 184

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN AGREGAT DI SUMATERA BARAT

DERIVASI FUNGSI DAN KURVA IS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH TEORI EKONOMI 2 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP )

KURVA IS-LM. a lecturing note Mayang Adelia Puspita, SP. MP. Bahan Ajar Kurva IS-LM - Mayang Adelia Puspita, SP. MP

KESEIMBANGAN PASAR BARANG DAN UANG Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Ekonomi : Dany Juhandi, S.P, M.Sc

Permintaan dan Penawaran Uang

BAB V KESEIMBANGAN PASAR BARANG DAN PASAR UANG ( ANALISIS IS LM )

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

SEBUAH TEORI MAKROEKONOMI PEREKONOMIAN TERBUKA

BAB I PENDAHULUAN BAB II PEMBAHASAN Penawaran Agregat

BAB V KESEIMBANGAN PASAR BARANG dan PASAR UANG ( Analisis IS LM )

TEORI EKONOMI 2 JUMLAH SKS TAHUN AJARAN KETENTUAN

Kebijakan Moneter dan Fiskal

Kerangka Belajar Ekonomi Makro Pandangan Klasik, Keyness dan Sesudahnya

FLUKTUASI PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DI KOTA PADANGSIDIMPUAN

KURVA IS-LM. a lecturing note Mayang Adelia Puspita, SP. MP

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. (excess demand) terhadap barang-barang dalam perekonomian secara

PENAWARAN AGREGAT. Minggu 14

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia selalu berkembang sejalan dengan tuntutan zaman, tidak


BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Salah satu tujuan negara adalah pemerataan pembangunan ekonomi. Dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Permasalahan makro ekonomi yang begitu rumit menjadikan para pengambil

BAB I PENDAHULUAN. atau bahkan tercapainya full employment adalah kondisi ideal perekonomian yang

Fungsi produksi adalah sebuah fungsi yang menunjukkan hubungan antara output (jumlah produksi barang/jasa) dan faktor-faktor produksi (input).

Pengeluaran Agregat yang direncanakan (AE) dan Ekuilibrium Output

KESEIMBANGAN EKONOMI Melihat lebih mendalam keseimbangan Pendapatan Nasional yang ditentukan oleh Pengeluaran Agregat ( Pendekatan Keynesian )

RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI

Kerangka IS-LM. Sebuah Pengantar untuk Keseimbangan Permintaan Agregat (AD)

By Nina Triolita, SE, MM. Pengantar Bisnis Pertemuan Ke 7

ekonomi Kelas X KEBIJAKAN MONETER KTSP A. Kebijakan Moneter Tujuan Pembelajaran

III. KERANGKA TEORITIS

Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP Peneliti dan Pengamat Ekonomi Pedesaan Blog:

ekonomi K-13 INFLASI K e l a s A. INFLASI DAN GEJALA INFLASI Tujuan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional (Wikipedia, 2014). Pertumbuhan

Matakuliah : J 0034/Ekonomi Makro Tahun : 2005 Versi : Revisi 3. Pertemuan 3 Pemikiran Makro Ekonomi Klasik

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, masih memiliki stuktur

PEREKONOMIAN TERBUKA

Permintaan dan Penawaran Agregat. Copyright 2004 South-Western

DERIVASI FUNGSI DAN KURVA AS (AGGREGATE SUPPLY) 1. Fungsi Produksi Untuk Satu Produk Barang/Jasa

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Nilai Tukar Riil dan Nilai Tukar Nominal

BAB I PENDAHULUAN. seberapa besar kontribusi perdagangan internasional yang telah dilakukan bangsa

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 Pendapatan Nasional : Dari Mana Berasal dan Ke Mana Perginya

Sesi 13: Permintaan dan Penawaran Agregat: Analisis Jangka Panjang C H A N D R A T. P U T R A F A K U L T A S E K O N O M I UI

BAB 10 Permintaan dan Penawaran Uang serta Kebijakan Moneter

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan antara lain melalui pendekatan jumlah uang yang beredar dan

PEMBAHASAN SOAL UJI COBA PRA UN KABUPATEN

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

II. KERANGKA PEMIKIRAN. Uang didefinisikan sebagai sesuatu yang diterima secara umum dalam

Jenis-Jenis Inflasi. Berdasarkan Tingkat Keparahan;

GDP = konsumsi + investasi + pengeluaran pemerintah + ekspor - impor

GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP)

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) JURUSAN AKUNTANSI - PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI FAKUTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA

Permintaan, Penawaran, dan Keseimbangan Pasar

Tugas Ekonomi Pengantar 2 (Drs. Ari Sudarman, M.Ec.) Makroekonomi (N. Gregory Mankiw) Priciples of Economics (Asian Edition) (N.

SATUAN ACARA PEKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

Pengantar Makro Ekonomi. Pengantar Ilmu Ekonomi

BAB II TELAAH TEORITIS DAN PENGEMBANGAN MODEL PENELITIAN. Volatilitas (volatility)berasal dari kata dasar volatile(restiyanto, 2009).

MODEL PEREKONOMIAN TERTUTUP 3 SEKTOR

Mekanisme transmisi. Angelina Ika Rahutami 2011

Pembahasan Soal UTS PTE Makro 2016/2017

Andri Helmi M, SE., MM. Sistem Ekonomi Indonesia

Perekonomian Indonesia

SILABUS PENGANTAR ILMU EKONOMI

PEMBAHASAN UTS GENAP 2015/2016 TEORI EKONOMI MAKRO 1

ekonomi K-13 KEBIJAKAN MONETER DAN KEBIJAKAN FISKAL K e l a s A. PENGERTIAN KEBIJAKAN MONETER Tujuan Pembelajaran

CROWDING OUT DI INDONESIA

SILABUS JURUSAN AKUNTANSI - PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI FAKUTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA

Transkripsi:

MODEL SEDERHANA PERMINTAAN AGREGAT PENAWARAN AGREGAT

Permintaan agregat adalah permintaan keseluruhan total atau permintaan seluruh lapisan masyarakat. Permintaan agregat terbentuk : 1. Dibentuk oleh pasar komoditi Y = C + I + G + X M 2. Dibentuk oleh pasar uang MS = MD, dimana MD = mt + mj + m2 AD = Y = C + I + G + X M Masing masing dari keempat komponen tersebut memberikan kontribusinya bagi permintaan agregat barang dan jasa. Diasumsikan bahwa harga adalah konstan atau tidak berubah. Ini juga berarti semua variabel adalah diasumsikan riil dan tidak ada inflasi. 2

Kurva permintaan agregat adalah kurva yang menunjukkan hubungan negatif antara pendapatan nasional dengan tingkat harga. Dengan kata lain, kurva permintaan agregat menunjukkan sekumpulan titik ekuilibrium yang muncul dalam model IS LM ketika kita mengubah tingkat harga dan melihat apa yang terjadi pada pendapatan. Kurva permintaan agregat adalah kurva yang menunjukkan hubungan relatif antara keluaran (pendapatan) agregat dan tingkat bunga. Kurva permintaan agregatif ( aggregate demand curve) adalah kurva yang menunjukkan jumlah barang dan jasa yang ingin dibeli oleh rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah pada setiap tingkat harga. ( N. Gregory Mankiw, 2004) 3

Kurva Permintaan Agregate adalah sebuah persamaan fungsi yang menghubungkan tingkat tingkat pendapatan nasional dengan tingkat tingkat harga dimana dipenuhi syarat ekuilibriumnya pasar uang dan pasar barang. ( Ekonomi Makro, Liberty Jogjakarta ). 4

MODEL IS - LM 5

KURVA PERMINTAAN AGREGAT 6

Setiap pasang nilai P dan Y pada kurva permintaan agregat berhubungan dengan satu titik di mana baik pasar barang maupun pasar uang berada dalam keseimbangan. Kurva permintaan agregat jauh lebih rumit dibandingkan kurva permintaan pasar atau individu yang sederhana. Kurva AD bukan kurva permintaan pasar, dan kurva ini bukan jumlah dari semua kurva permintaan pasar dalam perekonomian, karena permintaan pasar bersifat individual. Kurva permintaan menunjukkan kuantitas keluaran yang diminta ( oleh suatu rumah tangga individual atau dalam suatu pasar tunggal ) pada setiap harga yang mungkin, cateris paribus. Dalam menggambarkan kurva permintaan, kita mengasumsikan bahwa harga harga dan pendapatan tetap. Dari asumsi itu, menyusul bahwa salah satu alasan jumlah barang tertentu yang diminta turun bila harganya naik adalah bahwa harga harga lain tidak naik. 7

Permintaan agregat turun bila tingkat harga naik karena lebih tingginya tingkat harga menyebabkan naiknya permintaan uang ( MD ), karena penawaran uang yang konstan, tingkat suku bunga akan naik untuk membangun kembali keseimbangan di pasar uang. Tingkat suku bunga tinggilah yang menyebabkan keluaran agregat turun. Y = C + I + G + (X M) Masing masing dari keempat komponen tersebut memberikan kontribusinya bagi permintaan agregat barang dan jasa. Untuk saat ini, belanja pemerintah kita asumsikan tetap, berdasarkan kebijakan. Namun ketiga komponen lainnya yaitu konsumsi, investasi dan ekspor neto tergantung pada kondisi perekonomian dan khususnya tingkat harga. 8

KEBIJAKAN FISKAL EKSPANSIF G maka Kurva AD bergeser ke kanan. Tx net maka Kurva AD bergeser ke kanan. Kenaikan G menaikkan keluaran ( pendapatan ) agregat yang direncanakan, yang selanjutnya akan menyebabkan kenaikan keluaran pada masing masing tingkat harga yang mungkin. Penurunan T menyebabkan konsumsi naik. Konsumsi yang lebih tinggi selanjutnya menaikkan pengeluaran agregat yang direncanakan, yang menimbulkan kenaikan keluaran pada setiap harga yang mungkin. 9

KEBIJAKAN FISKAL EKSPANSIONER Akibat kenaikan pengeluaran pemerintah (G) atau penurunan pajak neto (Tx net) terhadap kurva AD menyebabkan kurva permintaan agregat (ADo) bergeser ke kanan dari ADo ke AD1. 10

KEBIJAKAN FISKAL KONTRAKTIF G maka Kurva AD bergeser ke kiri. Tx net maka Kurva AD bergeser ke kiri. Akibat penurunan pengeluaran pemerintah (G) atau kenaikan pajak neto (Tx net) terhadap kurva AD menyebabkan kurva permintaan agregat (ADo) bergeser ke kiri dari ADo ke AD2 11

KEBIJAKAN MONETER EKPANSIF MS maka Kurva AD bergeser ke kanan. Kenaikan ( pendapatan ) agregat, Y. MS menurunkan tingkat suku bunga, yang menaikkan investasi yang direncanakan (dan demikian pengeluaran angregat yang direncanakan). Hasil akhirnya adalah kenaikan keluaran pada masing masing tingkat harga yang mungkin sehingga menyebabkan kurva Ado bergeser. 12

KEBIJAKAN MONETER EKSPANSIF Akibat kenaikan penawaran uang terhadap kurva AD, maka menyebabkan pergeseran pada kurva permintaan AD, sehingga kurva permintaan agregat AD0 bergeser ke kanan dari AD0 ke AD1 13

Kebijakan moneter ekspansi atau dikatakan kebijakan moneter uang longgar antara lain : OPT ( Operasi Pasar Terbuka ) atau pasar tebuka dengan melakukan aksi beli saham atau surat berharga. Dengan menurunkan tingkat bunga ( r ). Dengan menurunkan cadangan minimum ( rr ). 14

KEBIJAKAN MONETER KONTRAKTIF MS maka Kurva AD bergeser ke kiri. Akibat penurunan penawaran uang (MS) terhadap kurva AD, maka menyebabkan pergeseran kurva pada permintaan agregat AD, sehingga kurva permintaan agregat Ado bergeser ke kiri dari ADo ke AD2 15

Kebijakan moneter kontraktif atau dikatakan kebijakan moneter uang ketat antara lain : OPT ( Operasi Pasar Terbuka ) atau pasar tebuka dengan melakukan aksi beli saham atau surat berharga. Dengan menaikkan tingkat bunga ( r ). Dengan menaikkan cadangan minimum ( rr ). 16

EKULIBRIUM JANGKA PENDEK DAN EKUILIBRIUM JANGKA PANJANG 17

Dari kurva diatas dapat dilihat perbedaan penting antara pendekatan Keyness dengan pendekatan klasik ( Pigou ) pada penentuan pendapatan nasional. Asumsi keynesan yang ( ditunjukkan oleh titik K ) adalah bahwa tingkat harga tidak bergerak. Bergantung pada kebijakan moneter, kebijakan fiskal, dan determinan permintaan agregat lainnya, output bisa menyimpang dari tingkat alamiah. Asumsi Klasik / Pigou ( yang ditunjukkan oleh titik C ) adalah bahwa tingkat harga sepenuhnya fleksibel. Tingkat harga disesuaikan untuk menjamin bahwa pendapatan nasional selalu berada pada tingkat alamiah. 18

IMPLIKASI DARI PERMINTAAN AGREGAT Ketika tingkat harga meningkat ( P ) maka GDP akan turun / berkurang maka kebijakan yang sebaiknya dilakukan oleh pemerintah yaitu dengan menggeser Ado ke AD1 yaitu dengn kebijakan ekspansif agar besarnya tingkat GDP tetap stabil. 19