PENGARUH TERAPI MUSIK UNTUK PENURUNAN TINGKAT STRES PADA REMAJA DI YAYASAN PANTI ASUHAN KYAI AGENG MAJAPAHIT SEMARANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

(Submited : 16 April 2017, Accepted : 28 April 2017) Dewi Nurhanifah

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

PENGARUH TERAPI MUSIK POPULER TERHADAP TINGKAT DEPRESI PASIEN ISOLASI SOSIAL DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG

PENGARUH PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS X TENTANG PERTOLOGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG


Sandu Siyoto* *Progam Studi Pendidikan Ners STIKES Surya Mitra Husada Kediri Jl. Manila Sumberece No. 37 Kediri

PERBEDAAN TINGKAT STRES SEBELUM DAN SESUDAH TERAPI MUSIK PADA KELOMPOK REMAJA DI PANTI ASUHAN YAYASAN BENING NURANI KABUPATEN SUMEDANG

PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP DEPRESI PADA LANSIA TESIS. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai derajad Magister Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan

PENGARUH MENGUNYAH PERMEN KARET TERHADAP TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

Efektifitas pendidikan kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan tentang stres. melalui ceramah pada remaja di SMPN 34 Semarang ANDI PURWONO

NASKAH PUBLIKASI TRI NURIKA Disusun Oleh:

PENGARUH TERAPI MUSIK DANGDUT RITME CEPAT TERHADAP PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN DEPRESI DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

EFEKTIVITAS DANCE/MOVEMENT THERAPY

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH BERMAIN PERAN TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK DI TK KHUSNUL KHOTIMAH SEMARANG

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG GASTRITIS TERHADAP PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENCEGAHAN GASTRITIS PADA REMAJA DI SMA NEGERI 7 MANADO

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DUSUN SUKOHARJO SEDAYU BANTUL YOGYAKARTA

Hubungan Penyuluhan Bahaya Merokok dengan Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Bahaya Merokok di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta

PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP SKALA NYERI ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SELAMA TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH VENA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

PENGARUH ORIENTASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK PRA SEKOLAH DI BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG. Eni Mulyatiningsih ABSTRAK

Oleh: Suryati 3 ABSTRACT

Nurul Fatimah, Isy Royhanaty, Sawitry Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, STIKES Karya Husada Semarang

Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKes Guna Bangsa Yogyakarta ABSTRACT

JURNAL KEBIDANAN DAN KESEHATAN (JOURNAL OF MIDWIFERY AND HEALTH)

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI SMALL GROUP DISCUSSION

PENINGKATAN PENGENDALIAN EMOSI MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK PADA REMAJA DI PANTI ASUHAN AISYIYAH MUHMMADIYAH SUNGAI PENUH

PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS DENPASAR TIMUR II TAHUN 2014

PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PERILAKU SEKSUAL SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS

PENGARUH BUKU SAKU TERHADAP TINGKAT KECUKUPAN GIZI PADA REMAJA (Studi Di SMA Teuku Umar Semarang Tahun 2016)

PENELITIAN TINGKAT KECEMASAN MASYARAKAT YANG MENGALAMI PROSES PENUAAN. Di Dusun Besar Desa Prayungan Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo

Ibnu Sutomo 1, Ir. Rahayu Astuti, M.Kes 2, H. Edy Soesanto, S.Kp, M.Kes 3

PENGARUH METODE EKSPOSITORI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DASAR MAHASISWA MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN DALAM PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU POST PARTUM DI RS Dr.

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Asti Listyani PROGRAM

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN ORGANISASI DENGAN REGULASI DIRI PADA REMAJA : STUDI KASUS DI SMA N 2 NGAWI

BAB I PENDAHULUAN. penjahitan luka (Sustyowati, dkk, 2010). Potter & Perry (2005) menyebutkan bahwa menghadapi pembedahan pasien akan mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 (enam puluh) tahun

ABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN DOSEN PEMULA

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN KEMANDIRIAN LANSIA DENGAN KONSEP DIRI LANSIA DI KELURAHAN BAMBANKEREP KECAMATAN NGALIYAN KOTA SEMARANG

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT

Dewi Puspitaningrum 1), Siti Istiana 2)

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER PAYUDARA TERHADAP MOTIVASI MELAKUKAN SADARI PADA WANITA USIA SUBUR

BAB I PENDAHULUAN. Remaja atau adolescence (Inggris), berasal dari bahasa latin adolescere

ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI GANGGUAN MENSTRUASI PADA SISWI KELAS 2 SMA X KOTA BANDUNG TAHUN 2015

SKRIPSI. oleh Dita Dityas Hariyanto NIM

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...

Kata kunci: kepercayaan diri, perawatan ortodontik cekat, remaja, PIDAQ.

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP KEMAMPUAN SAINS ANAK KELOMPOK B

PERBEDAAN PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK DAN MUSIK TRADISIONAL JAWA TERHADAP TINGKAT KECEMASAN DI TINJAU DARI LATAR BELAKANG PENDIDIKAN LANSIA

Skripsi RIKA RAUDHATUL JANNAH NIM : S RINA AGUSTINA NIM: S

MEDIA KARTU MUATAN TERHADAP KEMAMPUAN OPERASI BILANGAN BULAT

PENINGKATAN KECEMASAN SISWA MENJELANG UJIAN AKHIR SEMESTER DI SMAN 4 DENPASAR. Odilia Dea Novena 1, Krisna Dinata 2

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI PERAN MEDIA VISUAL

PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP RESPON KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM MENJALANI HOSPITALISASI DI RUANG SERUNI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JOMBANG

TERAPI PIJAT OKSITOSIN MENINGKATKAN PRODUKSI ASI PADA IBU POST PARTUM. Sarwinanti STIKES Aisyiyah Yogyakarta

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata kunci : penyuluhan kesehatan, perilaku personal hygiene, menstruasi

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA REMAJA PUTRI DI SMP NEGARI 1 SAYUNG DEMAK

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG BAHAYA MEROKOK MELALUI MEDIA BOOKLET DAN POSTER TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA SMP N 2 TASIKMADU

PERBEDAAN RESPON STRES-ADAPTASI PADA REMAJA JALANAN KOMUNITAS DINDING PASAR BERSEHATI DAN REMAJA PANTI ASUHAN BAKTI MULIA MANADO

KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH PELATIHAN TERHADAP PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG SENAM OTAK PADA TUNAGRAHITA RINGAN. Di SDLB C Pertiwi Ponorogo

PENGARUH PENDIDIKAN SEKS TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMA NEGERI RONGKOP GUNUNG KIDUL TAHUN 2012

EFEKTIFITAS SENAM LANSIA TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA YANG MENDERITA HIPERTENSI DI PSTW BUDHI LUHUR YOGYAKARTA

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Nur Gutanto 1, Sri Hendarsih 2, Christin Wiyani 3 INTISARI

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI DI SMA NEGERI 1 TANGEN KAB.

TERAPI BERMAIN : GAMES PENGARUHI TINGKAT ADAPTASI PSIKOLOGIS ANAK USIA SEKOLAH

THE PROBLEM EXPERIENCED BY JUNIOR HIGH SCHOOL NUMBER 3 RUMBIO JAYA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG LATIHAN RANGE OF MOTION (ROM) TERHADAP KETERAMPILAN KELUARGA DALAM MELAKUKAN ROM PADA PASIEN STROKE

PENGARUH MINDFULNESS MEDITATION

Penyerapan Pengetahuan Tentang Kanker Serviks Sebelum Dan Sesudah Penyuluhan. The Knowledge Acceptance Of Cervical Cancer Before And After Counseling

Hubungan Usia Dan Lama Menopause Dengan Tingkat Kecemasan Wanita Menopause

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG

PERBEDAAN PENGETAHUAN HIV/AIDS PADA REMAJA SEKOLAH DENGAN METODE PEMUTARAN FILM DAN METODE LEAFLET DI SMK BINA DIRGANTARA KARANGANYAR

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA SMK TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMK MUHAMMADIYAH 3 GEMOLONG KARYA TULIS ILMIAH

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea

EFFECTIVENESS OF GROUP COUNSELING SERVICES TO IMPROVE EMOTIONAL INTELLIGENCE

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

JURNAL OLEH: FAJAR KUSUMAJATI K

PENDIDIKAN KESEHATAN JIWA MENINGKATKAN KEKEBALAN IMUN DARI STRES PADA LANSIA

STUDI EKSPERIMEN PENGGUNAAN MEDIA LEAFLET DAN VIDEO BAHAYA MEROKOK PADA REMAJA

PENGARUH PELATIHAN TEHNIK MENYUSUI YANG BENAR PADA IBU NIFAS PRIMIPARA TERHADAP KETRAMPILAN DALAM MENYUSUI

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu tuntutan mutlak yang harus dijalani. Mahasiswa pada dasarnya akan

Perbandingan pengaruh promosi kesehatan menggunakan media audio dengan media audio-visual terhadap perilaku kesehatan gigi dan mulut siswa SD

* Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi

SKRIPSI SULASTRI J

SKRIPSI PENGARUH TERAPI REMINISCENCE TERHADAP STRES LANSIA DI BANJAR LUWUS BATURITI TABANAN

EFEKTIFITAS METODE HIPNOTERAPI LIMA JARI (HP MAJAR) TERHADAP TINGKAT STRES AKADEMIK REMAJA DI SMK MUHAMMADIYAH 2 KABUPATEN MAGELANG

Priyoto Dosen S1 Keperawatan STIKes Bhakti Husada Mulia Madiun ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA KESTABILAN EMOSI DENGAN SCHOOL STRESS PADA PESERTA DIDIK RELATIONSHIP BETWEEN EMOTIONAL STABILITY WITH SCHOOL STRESS ON THE STUDENTS

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Wong (2009) Masa kanak-kanak awal yaitu pada usia 3 6 tahun

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Venny Risca Ardiyantini

Transkripsi:

PENGARUH TERAPI MUSIK UNTUK PENURUNAN TINGKAT STRES PADA REMAJA DI YAYASAN PANTI ASUHAN KYAI AGENG MAJAPAHIT SEMARANG Siti Yuliana¹, Eni Hidayati² 1, 2 Universitas Muhammadiyah Semarang Abstract Adolescence is the transition from childhood into adult, including biological changes, psychological changes, and social change. The changes experienced by adolescents is a stressor that can cause stress for adolescents. In order to decrease the stress level, there are several methods, one of which is by music therapy. The purpose of the study is to determine the effect of music therapy to decrease the level of stress in adolescents. This type of pre experiment with the design of the study one group pre and post design, using a pre experimental design approach. The research method is purposive sampling with a sample of 40 people. The results showed the lowest age of adolescents is 12 years old with a most of the respondents were women, and with a high school education is the greatest. The result of Wilcoxon Signed Ranks Test obtained p-value = 0000 (<0.05), so that there are significant differences between levels of stress before the treatment with the stress level after treatment and it can be concluded that there is the influence of music therapy to decrease the level of stress in adolescents in the Kyai Ageng foundation for orphanage Majapahit Semarang. Key words: music therapy, the level of stress, adolescents 1. PENDAHULUAN Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia. Masa ini merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang meliputi perubahan biologik, perubahan psikologik, dan perubahan sosial. Masa remaja dikenal sebagai masa yang penuh kegoncangan karena mereka masih dalam taraf mencari identitas. Periode ini merupakan periode yang paling berat karena masa ini penuh dengan perubahan - perubahan fungsi biologis, kognisi, afektif dan fungsi sosial. Perubahan - perubahan ini merupakan stressor yang dapat menyebabkan stres bagi remaja (Hurlock, 2003). Stres adalah respon individu terhadap keadaan atau kejadiaan yang memicu stres (stresor), yang mengancam dan mengganggu kemampuan seseorang untuk menanganinya (coping) (Santrock, 2003). Menurut seorang pelopor penelitian stres Hans Selye, stres sebenarnya adalah kerusakan yang dialami tubuh akibat berbagai tuntutan yang ditempatkan padanya. Banyak faktor baik besar maupun kecil yang dapat menghasilkan stres dalam kehidupan remaja seperti beberapa kasus, kejadian kejadian kecelakaan kendaraan, atau kematian seorang teman dapat menghasilkan stres. Sementara, kejadian sehari hari seperti tugas sekolah dan pekerjaan yang berlebihan, merasa frustasi karena kondisi keluarga yang tidak menyenangkan, atau hidup dalam kemiskinan, juga dapat menghasilkan stres (Santrock, 2003). Remaja mempunyai kecenderungan untuk merespon stres berdasarkan situasi dan kondisi pada saat itu juga. Stres telah menjadi bagian dari kehidupan manusia namun sering tidak diperhatikan, stres dapat dialami oleh siapa saja dan dimana saja. Stres tidak dialami orang dengan cara yang sama. Dalam bentuk tertentu, dalam rentang berat ringan yang berbeda dan dalam jangka waktu panjang-pendek yang tidak sama pula. Dalam mengatasi stres dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti pendekatan farmakologis, perilaku, kognitif, meditasi, hypnosis, dan terapi musik (Hardjana, 1994). 208

Metode musik merupakan salah satu cara untuk membantu mengatasi stres. Secara keseluruhan musik dapat berpengaruh secara fisik maupun psikologis. Secara psikologis, musik dapat membuat seseorang menjadi rileks, mengurangi stres, menimbulkan rasa aman dan sejahtera, melepaskan rasa gembira dan sedih dan membantu serta melepaskan rasa sakit. Musik adalah kesatuan dari kumpulan suara melodi, ritme dan harmoni yang dapat membangkitkan emosi. Terapi adalah serangkaian upaya yang dirancang untuk membantu atau menolong orang lain. Terapi musik adalah sebuah terapi kesehatan yang menggunakan musik untuk meningkatkan dan memperbaiki kondisi fisik, kognitif dan sosial bagi individu dalam berbagai usia (Djohan, 2006). Ketika musik diterapkan menjadi sebuah terapi, musik dapat meningkatkan, memulihkan, dan memelihara kesehatan fisik, mental, emosional, sosial dan spiritual. Hal ini disebabkan musik memiliki beberapa kelebihan, yaitu karena musik bersifat nyaman, menenangkan, membuat rileks, berstruktur, dan universal. Kata musik dan terapi digunakan untuk menjelaskan media yang digunakan secara khusus dalam rangkaian terapi. 2. METODOLOGI Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre eksperimental dengan rancangan one group pre dan post design. Populasi dalam penelitian ini adalah berjumlah 60 orang, sampelnya adalah remaja yang menunjukkan tingkat stres ringan, stres sedang maupun stres berat sampel berjumlah 28 orang yang sesuai kriteria, dengan menggunakan metode purposive sampling. Penelitian ini dilakukan di Yayasan Panti Asuhan Kyai Ageng Majapahit Semarang. Alat pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner Depression Anxiety Stress Scale 42 (DASS 42) oleh Lovibond & Lovibond (1995). Proses penelitian berlangsung pada tanggal 08 Juli 10 Juli 2012. Data dianalisis secara univariat dan bivariat ( uji wilcoxon signed rank test). 3. HASIL ISSN 2407-9189 Hasil penelitian diperoleh umur sebagian besar responden adalah remaja akhir sebanyak 21 orang (75.0 %) dengan rata rata 15.89 ± 2.114 tahun; sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 20 orang (71.4 %); sebagian besar responden tingkat pendidikannya adalah SMA yaitu sebanyak 21 orang (75.0%); rata rata skore stres responden yaitu 45.79, nilai minimum 31 dan maximum 74 dengan std.deviation 11.053; rata rata skore stres 31.86, nilai minimum 15 dan maximum 63 dengan std.deviation 11.828; sebagian besar responden menunjukkan tingkat stres ringan sebelum perlakuan yaitu sebanyak 24 orang (85.7%); tingkat stres setelah perlakuan terjadi penurunan yaitu responden dengan tingkat stres ringan menjadi 13 orang (46.4%). Hasil dariu analisis diperoleh ada pengaruh terapi musik untuk penurunan tingkat stres pada remaja. Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Variabel Frekuensi Presentase (%) Umur Remaja Awal Remaja Akhir 7 21 25 75 Jenis Kelamin Laki laki Perempuan 8 20 28.6 71.4 Pendidikan SMP SMA 7 21 25.0 71.4 Tingkat Stres Sebelum 209

Ringan Sedang 24 4 85.7 14.3 Tingkat Stres Setelah Normal Ringan Sedang 13 13 2 46.4 46.4 7.1 Tabel 2. Uji Wilcoxon Signed Rank test Variabel Mean Rank Asym.sig Stres Sebelum Perlakuan dan 14.00 0.000 Stres Setelah Perlakuan 0.00 4. PEMBAHASAN umur responden berkisar antara 12 19 tahun dengan rata rata 15.89 ± 2.114 tahun. Masa remaja dianggap sebagai periode tekanan, suatu masa di mana ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan kelenjar. Tidak semua remaja mengalami masa badai dan tekanan, sebagian remaja mengalami ketidakstabilan dari waktu ke waktu sebagai konsekuensi dari usaha penyesuaian diri pada pola perilaku baru dan harapan sosial yang baru. Hal ini mengambarkan bahwa umur mencerminkan tingkat kedewasan seseorang, mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi. Umur berpengaruh terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang (Notoatmodjo, 2007). Menurut Gisell dan kawan kawan dalam Hurlock, remaja empat belas tahun sering kali mudah marah, mudah dirangsang, dan emosinya cenderung meledak, tidak berusaha mengendalikan perasaannya. Sebaliknya, remaja enam belas tahun mengatakan bahwa mereka tidak punya keprihatinan. Jadi adanya badai dan tekanan dalam periode ini berkurang menjelang berakhirnya awal masa remaja (Hurlock, 2002). jenis kelamin pada responden menunjukkan sebagian besar responden adalah perempuan yaitu sebesar 20 orang (71.4%). Dalam hal ini menunjukkan remaja perempuan mempunyai sifat lebih memendam perasaan atau emosi dalam hal ini laki laki lebih cenderung mudah meluapkan emosi. Menurut Baldwin dalam penelitian yang dilakukan Nasution (2002) sumber stres pada remaja laki laki dan perempuan pada umumnya sama, namun dampak beban ini berbeda pada remaja perempuan dan laki laki. Remaja perempuan lebih peka terhadap lingkungannya, sehingga jenis kelamin juga mempengaruhi dampak yang akan terjadi akibat stres. pendidikan tertinggi adalah SMA yaitu 21 orang (75.0%). Dalam hal ini remaja dalam tahap usia sekolah cenderung masih labil dan peneliti berpendapat masa sekolah merupakan masa dimana seorang siswa sedang berada pada tahap mencari identitas dan pada masa ini juga terjadi perubahan fungsi tumbuh kembang pada remaja, sehingga pendidikan juga mempengaruhi tingkat stres pada seorang remaja (Nasution, 2007). bahwa pada remaja sebelum diberi perlakuan terdapat tingkat stres ringan sebanyak 24 orang (85.7%) dan sedang 4 orang (14.3%). Pada penelitian ini menunjukkan penurunan tingkat stres setelah perlakuan pada responden yaitu normal 13 orang (46.4%), pada tingkat stres ringan sebelumnya 24 orang (85.7%) menjadi 13 orang (46.4%) dan pada tingkat stres sedang sebelumnya 4 orang (14.3%) menjadi 2 orang (7.1%). 210

Musik dianggap dapat berpengaruh dalam penurunan tingkat stres pada dasarnya harmonisasi nada dan irama musik mempengaruhi kesan harmoni di dalam diri kita. Jika harmoni musik setara dengan irama internal tubuh kita, maka musik akan memberikan kesan yang menyenangkan, sebaliknya jika harmoni musik tidak setara dengan irama internal tubuh kita, maka musik akan memberikan kesan yang kurang menyenangkan (Satiadarma, 2004). Hasil uji statistik didapatkan ada perbedaan tingkat stres sebelum dan sesudah diberikan perlakuan sehingga ada pengaruh terapi musik untuk penurunan tingkat stres pada remaja. Pada penelitian ini remaja berperan aktif dalam proses penelitian mulai dari pengisian kuesioner, proses mendengarkan musik dan pengisian kuesioner setelah perlakuan. Hasil dari penelitian ini tidak terlepas dari konsep bahwa musik bersifat terapeutik yang artinya menyembuhkan. Salah satu alasan karena musik menghasilkan rangsangan yang kemudian ditangkap oleh telinga melalui organ pendengaran dapat diolah dalam sistem saraf tubuh dan kelenjar otak selanjutnya mengintepretasikan bunyi ke dalam sistem pendengaran. Hal ini dapat mempengaruhi metabolisme tubuh manusia, dengan metabolisme yang baik dapat membantu membangun sistem kekebalan yang lebih baik (Satiadarma dalam irma, 2001). 5. PENUTUP Hasil penelitian yang dilakukan pada remaja yang menunjukkan tingkat stres di Yayasan Kyai Agung Majapahit Semarang diperoleh hasil penurunan tingkat stres yang ditunjukkan pada tingkat stres sebelum diberi perlakuan terdapat tingkat stres ringan sebanyak 24 orang (85.7%), pada tingkat stres sedang sebanyak 4 orang (14.3%), sedangkan pada tingkat stres setelah diberi perlakuan yaitu normal 13 orang (46.4%), tingkat stres ringan yaitu sebanyak 13 orang (46.4%), pada tingkat stres sedang sebanyak 2 orang (7.1%). Hasil uji statistik diperoleh nilai p= 0.000 (<0.05), sehingga ada pengaruh terapi musik untuk penurunan tingkat stres pada remaja. Mengingat hasil penelitian ini sangat bermakna terhadap penurunan tingkat stres yang dialami remaja sehingga peneliti menyarankan bagi pengurus panti dalam hal ini pengurus panti bertindak sebagai orang tua pengganti bagi anak anak sehingga diharapkan dapat memberikan perhatian dan kasih sayang yang sama pada setiap remaja, seperti mendengarkan keluhan atau dengan cara mendengarkan pendapat remaja karena dengan begitu mereka merasa dekat dengan pengasuh. Hasil penelitian ini juga dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan penelitian berikutnya dengan menggunakan sample yang lebih banyak dan tempat yang lain. Penelitian ini mengambil sample pada remaja di panti asuhan diharapkan peneliti selanjutnya dapat menggunakan sample yang lebih meluas lagi. Dalam bidang keperawatan terapi musik memang sudah di gunakan tetapi belum berfokus pada remaja, sebaiknya keperawatan juga melakukan tindakan promotif dan preventif terkait masalah yang dihadapi oleh remaja karena remaja cenderung menyimpan masalahnya sendiri sehingga terapi musik dapat diaplikasikan sebagai sebuah terapi untuk membantu mengurangi stres pada remaja. DAFTAR PUSTAKA ISSN 2407-9189 Arikunto, 2010, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT Rineka Cipta Djohan, 2006, Terapi Musik Teori dan Aplikasi, Yogyakarta: Galangpress Hardjana, 1994, Stres Tanpa Distres : Seni Mengolah Stres, Yogyakarta: Kanisius Hurlock, E.B, 2002, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan, edisi kelima.terjemahan Istiwidayanti dan Soedjarwo. Jakarta.Penerbit Erlangga Notoatmodjo, 2002, Metodologi Penelitian Kesehatan Edisi 211

Revisi, Jakarta: Rineka Cipta Lovibond and Lovibond.1995.DASS 42.Available online at http://www.swim.edu.au/victims/resources/as sersment/affect/dass 42.html Nasution, 2004, Manajemen Stres, Terjemahan Palupi Widyastuti.Jakarta.EGC Penerbit Buku Kedokteran Keperawatan Edisi Pertama, Jakarta: Sagung Seto. Satiadarmara, 2004, Terapi Alternatif, Yogyakarta: Yayasan Serviva Paski Sarwono, 2011, Psikologi Remaja, Jakarta: PT Gede Raja Grapindo Persada Santrock, 2007, Buku Perkembangan Anak, Jakarta, Erlangga Rasmun, 2004, Stres Koping,danAdaptasi: Teori dan Pohon Masalah 212