PETA PERSAMPAHAN BANDUNG. Mengembangkan Piranti Lunak Untuk Mendorong Sistem Persampahan Berbasis Komunitas di Kota Bandung

dokumen-dokumen yang mirip
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai ibukota Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kota

STRATEGI SANITASI KOTA KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten Kabupaten Minahasa Selatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2014

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Bagian Humas dan Informasi Setda Kota Yogyakarta

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI SANITASI

Rencana kerja Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Sumbawa Tahun 2017 disusun sebagai bahan acuan penyelenggaraan program dan

BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI

BAB I PENDAHULUAN. Kantor Walikota Jakarta Barat memiliki fungsi Humas yaitu Suku Dinas

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Balangan

LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK BALAI BESAR KULIT, KARET DAN PLASTIK TAHUN 2014

BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI SANITASI. 6.1 Gambaran Umum Struktur Pemantauan dan Evaluasi Sanitasi

MEMBANGUN INKLUSIVITAS DALAM TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Pedoman Penyusunan Rencana Aksi yang Transparan dan Partisipatif

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 15 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL

BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Bab 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN

KETENTUAN UMUM Pasal 1 Pengertian Peraturan Penelitian dan Publikasi Ilmiah

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG

BUPATI POLEWALI MANDAR

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

URUSAN WAJIB KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

PEMUTAKHIRAN SSK LAMPUNG TIMUR Tahun 2016

Bab VII : Monitoring dan Evaluasi Sanitasi Kota Bogor

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN TENTANG BENTUK DAN TATA CARA PERAN MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. Pokja AMPL Kota Makassar

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

3.1 Rencana Kegiatan Air Limbah

LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK TAHUN 2015

BAB V STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI

MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR : 8 T AHUN 2008 T E N T A N G TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

BAB I PENDAHULUAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN MADIUN

LAPORAN KOMISI INFORMASI PROVINSI JAWA BARAT Tahun 2012

VII. PEMBAHASAN UMUM 7.1. Visi Pengelolaan Kebersihan Lingkungan Berkelanjutan

Komite Advokasi Nasional & Daerah

PENDAHULUAN. Bab Latar Belakang. BPS Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung

PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG TATA LAKSANA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Kajian Tentang Sampah Berbasis Masyarakat

Tahapan Persiapan Penyusunan RP4D Kabupaten merupakan kegiatan yang bersifat administratif dengan tujuan mempersiapkan pihak penyelenggaran kegiatan

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG

Strategi Sanitasi Kabupaten ( Refisi 2012 )

BAB I PENDAHULUAN. Page 1

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG

PROFIL PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

BAB V IMPLEMENTASI PROGRAM KOMPOSTING RUMAH TANGGA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

1. PROFIL DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA MADIUN. Foto dan Alamat Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Madiun

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM FORUM FOR ECONOMIC DEVELOPMENT AND EMPLOYMENT PROMOTION

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka

MEKANISME PENGENDALIAN PROGRAM MARGINAL FISHING COMMUNITY DEVELOPMENT PILOT (MFCDP)

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 4.1 Latar Belakang Biro Hubugan Masyarakat Setda Provinsi Riau

LAYANAN INFORMASI PUBLIK

Informasi Kinerja. Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Banten. Tahun Anggaran 2012

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN FORUM KABUPATEN SEHAT KABUPATEN BELITUNG

SIDa.F.54. Penguatan Sistem Inovasi Daerah Kab. Trenggalek melalui upaya mendorong modernisasi Sistem Usaha yang produktif

PEMILIHAN DUTA SANITASI DI SELA LOKAKARYA KONSULTASI PUBLIK SSK KOTA PROBOLINGGO

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Bergerak untuk Indonesia #BebasSampah2020 Memperingati Hari Peduli Sampah Nasional, 21 Februari 2016 Di Seluruh Indonesia

LAPORAN PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEMERINTAH KOTA CIREBON TAHUN 2014

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA

No. 1077, 2014 KEMENDAGRI. Peran Serta. Masyarakat. Perencanaan. Tata Ruang. Daerah. Tata Cara. Pencabutan.

Rencana strategis BAB II GAMBARAN UMUM

Oleh: Amalia Mukti Sugiharto ( ) B. ABSTRAK

TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN LITERASI KEUANGAN DI SEKTOR JASA KEUANGAN

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

2 3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran

BAB I PENDAHULUAN. Srategi Sanitasi Kabupaten Karanganyar 2012 I LATAR BELAKANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG

PENERAPAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA MADIUN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DISKOMINFO

LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK TAHUN 2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

1.1 Latar Belakang. 1.2 Wilayah cakupan SSK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BAB Vi Strategi monitoring dan evaluasi sanitasi

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN SOPPENG

Gambar Logo Forum Hijau Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM PROFIL HUBUNGAN MASYARAKAT SEKRETARIAT DAERAH PEMERINTAH KOTA TEGAL

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. tidak dapat secara mudah jika hanya dilihat dengan hal-hal terkait yang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2010 TENTANG BENTUK DAN TATA CARA PERAN MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG

ADLN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. 13 tahun 2012 tentang pedoman pelaksanaan reduce, reuse, dan recycle melalui

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN BANGKALAN TAHUN BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KEGIATAN PUBLIKASI DAN SOSIALISASI INFORMASI PEMILU

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN SANITASI KABUPATEN MADIUN

Transkripsi:

PETA PERSAMPAHAN BANDUNG Mengembangkan Piranti Lunak Untuk Mendorong Sistem Persampahan Berbasis Komunitas di Kota Bandung

permasalahan 1. Rendahnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah. Walaupun masyarakat kota Bandung sebenarnya memiliki sumber daya intelektual, finansial dan sumber daya lainnya yang memadai untuk mengelola sampahnya secara mandiri, akan tetapi kontribusi ini kurang memadai karena masyarakat tidak mendapat informasi yang memadai mengenai sistem persampahan. Masyarakat juga tidak mendapatkan edukasi memadai mengenai perilaku bijak mengelola sampah, khususnya terkait visi sistem persampahan yang progresif (berbasis masyarakat, desentralisasi, zero waste). 2. Rendahnya akuntabilitas pemerintah dalam layanan sampah Pemerintah kurang menyediakan informasi spesifik mengenai sistem layanan sampah yang diberikan pemerintah, dan tidak ada mekanisme umpan balik memadai dari masyarakat. Selain itu belum ada satu mekanisme koordinasi yang efektif terkait sistem persampahan, yang mengkoordinasikan umpan balik masyarakat ini agar dapat mendorong peningkatan pengeolaan persampahan secara terus menerus.

tujuan 1. Partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam mengelola dan mengurangi sampah di sumber meningkat, melalui: a) Tersedianya informasi tentang pengetahuan & sumber daya untuk pengolahan sampah secara mandiri oleh masyarakat; b) Tersedianya wadah penyediaan berbagai informasi pengelolaan sampah mandiri oleh, dari, dan untuk masyarakat; dan c) Meningkatnya peran aktif masyarakat dalam mendorong kinerja pengelolaan sampah mandiri di lokasi masing-masing. 2. Mekanisme akuntabilitas sosial Pemerintah sebagai penanggung jawab sistem persampahan meningkat, melalui: a) Tersedianya informasi tentang layanan persampahan yang transparan; b) Meningkatnya peran aktif masyarakat dalam mengawasi dan mendorong kinerja sistem layanan persampahan pemerintah; dan c) Tersedianya media yang dapat menyinergiskan, mengawasi, dan memberi input perbaikan layanan persampahan.

sasaran 1. Masyarakat kota Bandung sebagai warga penerima layanan sistem persampahan yang akan mendapat manfaat berupa: (a) Informasi mengenai layanan persampahan yang lebih baik melalui SMS Gateway, Website Peta Persampahan, dan Aplikasi Mobile; (b) Akses untuk menyampaikan keluhan layanan persampahan melalui sistem piranti lunak yang dibuat; (c) Akses pengawasan kinerja sistem persampahan dan agenda perbaikannya, melalui terbentuk dan bekerjanya Pokja Persampahan, dimana suara masyarakat terwakilkan oleh perwakilan masyarakat. 2. Pelaku dan lembaga usaha terkait persampahan, seperti pemulung, pengepul, Bank Sampah, masyarakat yang mengompos atau mendaur ulang, hingga Industri daur ulang. Dikarenakan akses informasi dan media komunikasi melalui sistem piranti lunak ini.

Melalui piranti lunak dan gerakan yang dibangun dalam proyek ini, pada jangka panjang akan mendukung perubahan sistem persampahan Bandung ke arah berikut : Partisipatif Berbasis Masyarakat Desentralisasi Zero Waste (Pengurangan di Sumber)

Prinsip penting dalam proyek ini: 1. Platform online yang multifngsi untuk mendorong akuntabilitas pemerintah sekaligus penguatan peran masyarakat dalam segala aspek pengelolaan sampah 2. Piranti lunak (online) karenanya akan dikaitkan dengan : a. Penguatan mekanisme offline berupa Kelambagaan (Dewan Persampahan). Dewan Persampahan (multi pihak) diperkuat untuk memastikan adanya follow up dari input-input yang didapat melalui SMS Gateaway/Peta Persampahan. b. Edukasi dan penguatan masyarakat, platform bersama. Komponen yang tidak kalah penting adalah di sisi masyarakatnya. Piranti SMS Gateway & Peta Persampahan akan digunakan untuk edukasi masyarakat sehingga terjadi perubahan perilaku (3R reduce reuse recycle, zero waste, pengolahan berbasis masyarakat), sekaligus memicu partisipasi masyarakat menyediakan data sehingga menjadi platform data bersama.

Causal Loop Diagram Gerakan Partisipatif

hasil Short Message Service (SMS) Gateway Portal Website Aplikasi Mobile Phone Dewan Persampahan Kota Bandung

Daur ulang plastik kemasan bekas PORTAL WEBSITE berisi koleksi data sms gateway dan aplikasi mobile tentang informasi-informasi publik terkait persampahan. Secara khusus terdapat layanan informasi peta tempat-tempat persampahan di kota Bandung. Toko rongsokan Jl. Arjuna TPS Terpadu Tegallega Tempat Pendukung Pengomposan

Sistem piranti lunak yang digunakan melalui handphone/ tablet, meningkatkan partisipasi masyarakat untuk mendata informasi persampahan. Informasi persampahan yang didata antara lain: (1) Tempat Pengelolaan Sampah, (2) Tempat Penampungan Sampah, (3) Timbulan Sampah

Laporan singkat mengenai data dan informasi persampahan dapat diakomodir melalui SMS GATEWAY ini, secara khusus untuk orang yang mempunyai akses internet terbatas, namun mereka tetap dapat memantau dan berpartisipasi aktif dalam mengawasi persampahan di kawasannya.

kegiatan Mei Agustus 2014 : Pemantapan Rencana Kerja dalam Proposal Seleksi Kompetisi Proposal Hibah Pembentukan Tim Kerja Agustus November 2014 : Riset Survey & Pengambilan Data di 151 Kelurahan Focus Group Discussion dengan Pemkot, Kecamatan, LSM, dan Akademisi November 2014 Februari 2015 : Pengembangan Piranti Lunak Input Data ke Sistem Piranti Lunak FGD dengan tim ICT dan Smart City Bandung Februari Agustus 2015 : Sosialisasi Penggunaan Sistem Piranti Lunak Optimalisasi Dewan Persampahan sebagai Tindak Lanjut Pengawasan & Evaluasi

Indikator dari Tujuan 1: Partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam mengelola dan mengurangi sampah di sumber meningkat. Indikator pengukuran Hasil yang diharapkan Tujuan antara Jumlah masyarakat yang berpartisipasi memberikan masukan melalui survey berkala setiap 3 bulan minimal 150 orang, 50% diantaranya adalah perwakilan komunitas, hingga akhir tahun proyek. Adanya bahan promosi melalu media (artikel koran, leaflet, e- book, media interaktif penggunaan perangkat lunak, dan lainnya). Proseeding kegiatan-kegiatan promosi sekaligus sosialisasi Gerakan (seminar, workshop, pelatihan). Meningkatnya jumlah dan kualitas pertukaran informasi dan data melalui piranti lunak yang berdampak juga pada meningkatnya jumlah serta keterlibatan agen perubahan di masyarakat & kualitas koordinasi antar agen perubahan tersebut, khususnya terkait perbaikan sistem persampahan (selforganized). Tersedianya informasi tentang pengetahuan & sumber daya untuk pengolahan sampah mandiri oleh masyarakat. a

Proseeding kegiatan-kegiatan perbaikan sistem persampahan (selforganized). Indikator dari Tujuan promosi 1b: sekaligus sosialisasi Partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam mengelola dan mengurangi sampah di sumber meningkat. Gerakan (seminar, workshop, pelatihan). Indikator pengukuran Hasil yang diharapkan Tujuan antara Jumlah Terbentuknya masyarakat platform yang online berpartisipasi masyarakat memberikan yang masukan dinamis dalam melalui isu survey persampahan berkala setiap yang dapat 3 bulan diakses minimal dari 150 orang, berbagai 50% media diantaranya (SMS, Android, adalah perwakilan ios, Website). komunitas, hingga akhir tahun proyek. Terbentuknya Gerakan bersama Adanya untuk menyuksesi bahan promosi proyek melalu ini, media lengkap (artikel dengan koran, perencanaan leaflet, e- book, media, media profil interaktif hingga media penggunaan sosialnya. perangkat lunak, dan lainnya). Diadakannya 5 kali pameran di Proseeding ruang publik kegiatan-kegiatan dan 20 kunjungan promosi ke media sekaligus massa, untuk sosialisasi Gerakan peningkatan (seminar, informasi workshop, dan pelatihan). Meningkatnya Terbangun dan jumlah dan berjalannya kualitas fungsi pertukaran informasi piranti lunak dan produksi data melalui proyek ini piranti (SMS lunak yang Gateway, berdampak Aplikasi juga dan pada Website meningkatnya Peta jumlah Persampahan) serta keterlibatan dalam agen menyediakan perubahan informasi di masyarakat tentang pengetahuan & kualitas & koordinasi sumber daya antar untuk agen perubahan pengolahan tersebut, sampah khususnya mandiri oleh terkait masyarakat. perbaikan sistem persampahan (selforganized). Tersedianya informasi wadah tentang melalui sistem pengetahuan piranti & sumber lunak (platform daya untuk online) pengolahan untuk peran sampah aktif mandiri masyarakat oleh dalam masyarakat. penyediaan berbagai informasi pengelolaan sampah mandiri. a b

Indikator dari Tujuan 1: Partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam mengelola dan mengurangi sampah di sumber meningkat. Indikator pengukuran Hasil yang diharapkan Tujuan antara Jumlah Terdata masyarakat 151 kontak menerima yang informasi mewakili langsung 151 kelurahan mengenai yang Terbangun Gerakan dan terbentuk berjalannya fungsi dalam piranti memetakan lunak dalam peran Meningkatnya Tersedianya informasi peran aktif masyarakat tentang layanan dalam info merupakan layanan persampahan basis pengelolaan proyek aktif Peta masyarakat Persampahan ini, mendorong persampahan kinerja melalui sampah kegiatan di masing-masing dan sosialisasi lokasi dalam memperbaiki menyediakan kinerja informasi pengelolaan Pemerintah sampah yang piranti dan basis lunak gerakan yang ada yang hingga 3.000 terdesentralisasi. orang sampai Serta dengan aktif akhir menggunakan proyek. sistem piranti Jumlah lunak yang institusi terbangun pemerintah di yang proyek menyediakan ini. informasi terkait layanan persampahan Adanya laporan yang melalui piranti lunak Peta menunjukkan peningkatan Persampahan ini sebanyak pengguna piranti lunak oleh minimal 3 SKPD (Badan komunitas masyarakat serta Pengelolaan Lingkungan Hidup, agen perubahan. Perusahaan Daerah Kebersihan, Adanya forum Dinas online Komunikasi dalam dan portal Informatika). website yang menjadi media interaksi dukungan Jumlah peningkatan orang yang peran aktif menyalurkan masyarakat dan informasi media (pengguna) penukaran dari informasi SMS Gateway, Aplikasi pengelolaan Telepon sampah. Selular dan informasi pengelolaan tentang sampah layanan persampahan mandiri di lokasi pemerintah. masingmasing dalam kota Bandung. Terbangun dan berjalannya fungsi piranti lunak dalam proyek Peta Persampahan ini, dalam menyinergiskan, mandiri transparan. di lokasi masingmasing. Meningkatnya peran aktif masyarakat dalam mengawasi dan mendorong kinerja Website hingga 750 orang mengawasi, dan memberi sistem layanan sampai di akhir proyek. input perbaikan layanan persampahan persampahan di kota Bandung. Pemerintah. c a b

Indikator dari Tujuan 2a: Mekanisme akuntabilitas sosial Pemerintah sebagai penanggung jawab sistem persampahan meningkat. Indikator pengukuran Hasil yang diharapkan Tujuan antara Jumlah masyarakat menerima informasi langsung mengenai info layanan persampahan melalui kegiatan dan sosialisasi piranti lunak yang ada hingga 3.000 orang sampai dengan akhir proyek. Terbangun dan berjalannya fungsi piranti lunak dalam proyek Peta Persampahan ini, dalam menyediakan informasi informasi tentang layanan persampahan pemerintah. Tersedianya informasi tentang layanan persampahan Pemerintah yang transparan. a Jumlah institusi pemerintah yang menyediakan informasi terkait layanan persampahan melalui piranti lunak Peta Persampahan ini sebanyak minimal 3 SKPD (Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Perusahaan Daerah Kebersihan, Dinas Komunikasi dan Informatika). Jumlah orang yang Terbangun dan berjalannya Meningkatnya peran b

Pengelolaan Lingkungan Hidup, Indikator dari Perusahaan Tujuan 2b: Daerah Mekanisme akuntabilitas sosial Pemerintah sebagai penanggung jawab sistem persampahan meningkat. Kebersihan, Dinas Komunikasi dan Informatika). Indikator pengukuran Hasil yang diharapkan Tujuan antara Jumlah orang masyarakat yang menerima menyalurkan informasi langsung informasi mengenai (pengguna) info layanan dari persampahan SMS Gateway, Aplikasi melalui Telepon kegiatan Selular dan sosialisasi dan Website piranti lunak hingga yang 750 ada orang hingga sampai 3.000 orang di akhir sampai proyek. dengan akhir proyek. Jumlah masyarakat yang berpartisipasi Jumlah institusi memberikan pemerintah masukan yang menyediakan melalui survey informasi berkala terkait layanan minimal persampahan 150 orang setiap melalui 3 piranti bulan, lunak hingga Peta akhir tahun Persampahan proyek. ini sebanyak minimal 3 SKPD (Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Perusahaan Daerah Terbangun dan berjalannya fungsi piranti lunak dalam proyek Peta Persampahan ini, dalam menyediakan menyinergiskan, informasi mengawasi, informasi tentang dan memberi layanan input persampahan perbaikan pemerintah. layanan persampahan di kota Bandung. Meningkatnya Tersedianya informasi peran aktif tentang masyarakat layanan dalam mengawasi persampahan dan mendorong Pemerintah kinerja yang sistem transparan. layanan persampahan Pemerintah. b a

Indikator dari Tujuan 2c: Mekanisme akuntabilitas sosial Pemerintah sebagai penanggung jawab sistem persampahan meningkat. Indikator pengukuran Jumlah Adanya masyarakat 1 paket Kajian menerima dan informasi Dokumen langsung tertulis kesepakatan mengenai info optimalisasi layanan peran persampahan Lembaga melalui (Dewan) kegiatan Persampahan dan sosialisasi Kota piranti Bandung, lunak serta yang komitmen ada hingga 3.000 untuk orang melanjutkan sampai proyek dengan ini. akhir proyek. Diadakannya 1 kali Konferensi Jumlah pers ke institusi khalayak pemerintah umum yang khususnya menyediakan rekan-rekan informasi media terkait oleh Lembaga layanan (Dewan) persampahan melalui Persampahan piranti Kota lunak Bandung Peta Persampahan mengenai pemantapan ini sebanyak bentuk minimal dan dukungan 3 SKPD terhadap (Badan Pengelolaan keberlanjutan Lingkungan proyek ini, Hidup, di Perusahaan akhir tahun proyek. Daerah Kebersihan, Dinas Komunikasi 1 paket dokumentasi (foto dan dan Informatika). video) hasil seluruh proses proyek dari awal hingga akhir, Hasil yang diharapkan Terbangun Tercapainya dan kesepakatan berjalannya dan fungsi berjalannya piranti optimalisasi lunak dalam peran proyek Lembaga Peta Persampahan ini, dalam menyinergiskan, menyediakan mengawasi, informasi informasi dan memberi tentang input layanan perbaikan persampahan layanan persampahan pemerintah. di kota Bandung ini. Tujuan antara Tersedianya informasi media yang tentang dapat menyinergiskan, layanan persampahan mengawasi, dan Pemerintah memberi input yang transparan. perbaikan layanan persampahan. a c oleh Lembaga (Dewan) Persampahan Kota Bandung mengenai pemantapan bentuk dan dukungan terhadap keberlanjutan proyek ini, di akhir tahun proyek. 1 paket dokumentasi (foto dan video) hasil seluruh proses proyek dari awal hingga akhir, yang turut disebarluaskan melalui media sosial dan Gerakan. Adanya dokumen tentang kesepakatan bersama di antara lembaga persampahan dalam menyinergiskan, mengawasi, dan memberi input perbaikan layanan persampahan di kota Bandung ini.

struktur Forum BJBS Management Board YPBB GI IATL ITB Kesekretariatan berperan dalam mengkoordinir pendokumentasian segala proses proyek dan pengawalan sesuai proposal. Manajer Proyek Sekretaris & Bendahara Koord. Humas berperan dalam urusan hubungan eksternal & survey data masyarakat yang tersebar di 151 kelurahan, serta sosialisasi. Koord. Piranti Lunak Koord. Humas & Edukasi Koord. Piranti Lunak berperan dalam membuat, mengembangkan & memantau sistemasi piranti lunak: SMS gateway, website dan aplikasi mobile

STRATEGI KEBERLANJUTAN 1. Forum Bandung Juara Bebas Sampah (BJBS) akan mengawal proyek ini oleh pihak-pihak yang merupakan pelaku kunci dalam jangka panjang di isu sampah di kota Bandung. 2. Pembentukan Pokja Persampahan yang merupakan penyempurnaan dari Pokja Persampahan yang sedang dibangun Pemkot Bandung sehingga proyek ini dapat berlanjut. 3. Memastikan keterkaitan proyek ini dengan berbagai regulasi dan mekanisme yang sudah ada, seperti Masterplan Persampahan Kota Bandung, RPJMD, UU 18/2008, portal LAPOR, dan lainnya.