BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menentukan obesitas abdominal yang diperoleh dengan cara menghitung

HUBUNGAN KONSUMSI MINUMAN BERALKOHOL DENGAN KEJADIAN OBESITAS ABDOMINAL PADA ANAK BAND DI KOTA SEMARANG TAHUN 2016 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. beranekaragam. Disaat masalah gizi kurang belum seluruhnya dapat diatasi

Pada wanita penurunan ini terjadi setelah pria. Sebagian efek ini. kemungkinan disebabkan karena selektif mortalitas pada penderita

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk dunia meninggal akibat diabetes mellitus. Selanjutnya pada tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. Pengukuran antropometri terdiri dari body mass index

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan pola makan, Indonesia menghadapi masalah gizi ganda yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai generasi penerus bangsa yang potensi dan kualitasnya masih perlu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. penyakit degeneratif akan meningkat. Penyakit degeneratif yang sering

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh PTM terjadi sebelum usia 60 tahun, dan 90% dari kematian sebelum

BAB I PENDAHULUAN. dari sepuluh masalah kesehatan utama di dunia dan kelima teratas di negara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. darah merupakan penyebab utama kematian di rumah sakit dan menempati

HUBUNGAN RASIO LINGKAR PINGGANG PINGGUL DENGAN PROFIL LIPID PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)

BAB I PENDAHULUAN orang dari 1 juta penduduk menderita PJK. 2 Hal ini diperkuat oleh hasil

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan penyakit degeneratif seperti diabetes mellitus, dislipidemia, dan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu studi telah menunjukkan bahwa obesitas merupakan faktor

BAB I PENDAHULUAN. Dari segi ilmu kimia kolesterol merupakan senyawa lemak yang kompleks

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok adalah gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas. a. Perokok aktif adalah orang yang memang sudah merokok.

Milik MPKT B dan hanya untuk dipergunakan di lingkungan akademik Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. begitu pula dengan permasalahan kardiovaskuler dan DM (Marliyanti, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. epidemiologi di Indonesia. Kecendrungan peningkatan kasus penyakit

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tubuh dan menyebabkan kebutaan, gagal ginjal, kerusakan saraf, jantung, kaki

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi memiliki istilah lain yaitu silent killer dikarenakan penyakit ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lemak tubuh karena ambilan makanan yang berlebih (Subardja, 2004).

BAB 1 PENDAHULUAN. (overweight) dan kegemukan (obesitas) merupakan masalah. negara. Peningkatan prevalensinya tidak saja terjadi di negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengkonsumsi alkohol dapat berpengaruh langsung pada lingkungan masyarakat

7 Kebiasaan Penyebab Kadar Gula Darah Melonjak

BAB 1 : PENDAHULUAN. kemungkinan diskriminasi dari lingkungan sekitar. Gizi lebih yang terjadi pada remaja,

BAB I PENDAHULUAN. terlibat dalam aktifitas yang cukup seperti pada umumnya yang dianggap

BAB 1 PENDAHULUAN. selama metabolisme berkepanjangan saat latihan yang intens. 1,2 Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. masuk ke dalam tubuh seseorang, sehingga dapat terjadi kurang gizi dan gizi lebih,

BAB I PENDAHULUAN. kegemukan sebagai lambang kemakmuran. Meskipun demikian, pandangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Fase remaja merupakan fase dimana fisik seseorang terus tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. orang dewasa mengalami kegemukan. Di Amerika orang meninggal. penduduk menderita kegemukan (Diana, 2004).

Mitos dan Fakta Kolesterol

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan yang banyak terjadi di

I. PENDAHULUAN. Obesitas adalah kondisi kelebihan berat tubuh akibat tertimbunnya lemak,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Aktivitas fisik adalah gerakan tubuh yang dihasilkan oleh kontraksi otot

BAB I PENDAHULUAN. badan menjadi gemuk (obese) yang disebabkan penumpukan jaringan adipose

BAB I PENDAHULUAN. Sebanyak 90% penderita diabetes di seluruh dunia merupakan penderita

BAB I PENDAHULUAN. Obesitas merupakan salah satu faktor utama penyebab pencapaian

2 Penyakit asam urat diperkirakan terjadi pada 840 orang dari setiap orang. Prevalensi penyakit asam urat di Indonesia terjadi pada usia di ba

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya penyempitan, penyumbatan, atau kelainan pembuluh nadi

DISLIPIDEM IA. Gangguan Metabolisme Lemak (Kolesterol, Trigliserid)

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

I. PENDAHULUAN. WHO (2006) menyatakan terdapat lebih dari 200 juta orang dengan Diabetes

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, lima penyakit

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Peningkatan asupan lemak sebagian besar berasal dari tingginya

BAB I PENDAHULUAN. Obesitas dapat didefinisikan sebagai kelebihan lemak dalam tubuh. 1 Menurut

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. umum lipid ada yang larut dalam air dan ada yang larut dalam pelarut non. dan paha seiiring dengan bertambahnya usia 4.

BAB 1 PENDAHULUAN. dari persentase pria dan wanita dari penduduk lanjut usia berdasarkan estimasi

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. gizi terjadi pula peningkatan kasus penyakit tidak menular (Non-Communicable

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. insulin yang tidak efektif. Hal ini ditandai dengan tingginya kadar gula dalam

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit jantung koroner (PJK) penyebab kematian nomor satu di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai akibat dari kecenderungan pasar global, telah memberikan

PENDAHULUAN. Secara alamiah seluruh komponen tubuh setelah mencapai usia dewasa tidak

BAB I PENDAHULUAN. diwaspadai. Hipertensi menjadi masalah kesehatan masyarakat yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Indonesia saat ini juga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah metode sederhana yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kesehatan merupakan masalah yang ada di setiap negara, baik di

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan yang belum dapat diselesaikan oleh negara-negara maju. dan berkembang di dunia. Studi pada tahun 2013 dari Institute for

BAB I PENDAHULUAN. tetapi kurang serat (Suyono dalam Andriyani, 2010). Ketidakseimbangan antara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang


BAB. IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DESKRIPSIS DATA. 1. Gaya Hidup (X1) yang berasal dari data responden

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok merupakan gulungan tembakau yang dirajang dan diberi cengkeh

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TEKANAN DARAH PEGAWAI DI KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2017

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan cairan empedu, dinding sel, vitamin dan hormon-hormon tertentu, seperti hormon seks dan lainnya (Gondosari, 2010).

I. PENDAHULUAN. traditional lifestyle menjadi sedentary lifestyle (Hadi, 2005). Keadaan ini

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang utama. Hipertensi

BAB I PENDAHULUAN. bahwa, penderita diabetes mellitus di Indonesia pada tahun 2013 yang

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia terkomposis atas jaringan lemak yang. relatif sama, namun perbedaan lokasi deposisi jaringan

BAB I PENDAHULUAN. Overweight dan obesitas adalah dua istilah yang berbeda. Overweight

BAB V PEMBAHASAN. A. Karakteristik responden yang mempengaruhi tekanan darah. rentang tahun dan lansia akhir pada rentang tahun.

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi atau tekanan darah tinggi yang biasa disebut sebagai silent

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penerus bangsapun dibutuhkan sebagai sumber daya dalam pembangunan. Peran

EFEK PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE TERHADAP KADAR ASAM URAT DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Alkohol merupakan substansi yang paling banyak digunakan di dunia dan tidak

TUBUH SEHAT IDEAL DARI SEGI KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Melitus menurut American Diabetes Association (ADA) 2005 adalah

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan gizi saat ini cukup kompleks meliputi masalah gizi ganda. Gizi

KUESIONER SAKIT GULA (DIABETES MELITUS/DM)

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lum masa dewasa dari usia tahun. Masa remaja dimulai dari saat pertama

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit asam urat atau biasa dikenal sebagai gout arthritis merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Secara global, prevalensi penderita diabetes melitus di Indonesia

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian dan Karakteristik Anak Band Anak band sering diartikan sebagai sekelompok remaja yang memiliki kesamaan jenis musik dan menjadikan musik sebagai media penghasil karya kemudian mereka akan mendapatkan nilai prestis dari lingkungan pergaulannya. Karakter yang dimiliki anak band sama dengan yang dimiliki oleh anak-anak remaja yang diikuti dengan perubahan life style seperti konsumsi minuman beralkohol dan kebiasaan merokok. Masa remaja adalah suatu periode dari perkembangan transisi antara masa anak anak dan dewasa yang terlihat dari perubahan biologis, kognitif dan sosioemosional. 17 Pada masa remaja terdapat tugas tugas yang sebaiknya dipenuhi, hal tersebut dipusatkan pada penanggulangan sikap dan perilaku yang kekanak kanakan dan mempersiapkan untuk menghadapi masa dewasa, adapun tugas perkembangan remaja antara lain: 18 a. Mencapai peran sosial pria dan wanita b. Mencapai hubungan baru dan yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita c. Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara efektif d. Mencapai kemandirian sosial dari orang tua dan orang dewasa lainnya 11

12 e. Mempersiapkan karir ekonomi untuk masa yang akan datang f. Mempersiapkan perkawinan dan keluarga g. Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan untuk berperilaku dan mengembangkan ideologi Adapun 3 batasan pembagian masa remaja antara lain : 19 a. Remaja Awal (12 15 tahun) Pada rentang usia ini, remaja mengalami pertumbuhan jasmani yang sangat pesat dan perkembangan intelektual yang sangat intensif, sehingga minat anak pada dunia luar sangat besar dan pada saat ini remaja tidak mau dianggap kanak-kanak lagi namun belum bisa meninggalkan pola kekanak-kanakannya. Selain itu pada masa ini remaja belum tahu apa yang diinginkannya, remaja sering merasa sunyi, ragu-ragu, tidak stabil, tidak puas, dan merasa kecewa. b. Remaja Pertengahan (15 18 tahun) Pada rentang usia ini, kepribadian remaja masih bersifat kekanakkanakan, namun pada usia remaja sudah timbul unsur baru, yaitu kesadaran akan kepribadian dan kehidupan badaniah sendiri. Remaja mulai menemukan nilai-nilai tertentu dan melakukan perenungan terhadap pemikiran filosofis dan etis. Maka, dari perasaan yang penuh keraguan pada usia remaja awal maka pada rentang usia ini mulai timbul kemantapan diri sendiri yang lebih berbobot. Rasa percaya diri pada remaja menimbulkan kesanggupan pada dirinya untuk melakukan penilaian terhadap

13 tingkah laku yang telah dilakukannya. Selain itu pada masa ini remaha mulai menemukan diri sendiri atau jadi dirinya. c. Masa Remaja Akhir (18 21 tahun) Pada rentang usia ini, remaja sudah merasa mantap dan stabil. Remaja sudah mengenal dirinya dan ingin hidup dengan pola hidup yang digariskan sendiri, dengan itikad baik dan keberanian. Remaja mulai memahami arah kehidupannya dan menyadari tujuan hidupnya. Remaja sudah mempunyai pendirian tertentu berdasarkan satu pola yang jelas yang baru ditemukannya. Kebiasaan lain yang dimiliki oleh anak band 2. Pengertian Konsumsi Minuman Beralkohol Konsumsi minuman beralkohol adalah penggunaan minuman yang terbuat dari sekelompok senyawa organik etanol maupun bahan alami yang dihasilkan dari reaksi fregmentasi gula, buah-buahan dan spora yang dapat menimbulkan efek relaksasi dan halusinasi pada otak 6 Menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 73 tahun 2013, minuman beralkohol yang berasal dari produksi dalam negeri atau asal impor dikelompokkan dalam golongan antara lain : 12 a. minuman beralkohol golongan A adalah minuman yang mengandung etil alkohol atau etanol (C2H5OH) dengan kadar sampai dengan 5% (lima persen) atau < 5% b. minuman beralkohol golongan B adalah minuman yang mengandung etil alkohol atau etanol (C2H5OH) dengan kadar lebih dari 5% (lima persen) sampai dengan 20% (dua puluh persen).

14 c. minuman beralkohol golongan C adalah minuman yang mengandung etil alkohol atau etanol (C2H5OH) dengan kadar lebih dari 20% (dua puluh persen) sampai dengan 55% (lima puluh lima persen). 3. Penyebab dan Bahaya Konsumsi Minuman Beralkohol Penyebab remaja terhadap konsumsi minuman beralkohol antara lain: 20 a. Rasa ingin tahu atau ingin mencoba hal baru b. Pengaruh lingkungan teman sebaya c. Adanya tekanan dari permasalahan yang dihadapi atau stres Adapun bahaya dari mengkonsumsi minuman beralkohol antara lain: a. Konsumsi energi yang berlebih 21 b. Memicu rasa lapar 22 c. Menimbulkan rasa malas untuk beraktivitas 23 4. Jenis Minuman Beralkohol Menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 73 tahun 2013, minuman beralkohol yang berasal dari produksi dalam negeri atau asal impor dikelompokkan dalam golongan antara lain : 12 a. minuman beralkohol golongan A adalah minuman yang mengandung etil alkohol atau etanol (C2H5OH) dengan kadar sampai dengan 5% (lima persen) atau < 5% b. minuman beralkohol golongan B adalah minuman yang mengandung etil alkohol atau etanol (C2H5OH) dengan kadar lebih dari 5% (lima persen) sampai dengan 20% (dua puluh persen).

15 c. minuman beralkohol golongan C adalah minuman yang mengandung etil alkohol atau etanol (C2H5OH) dengan kadar lebih dari 20% (dua puluh persen) sampai dengan 55% (lima puluh lima persen). Menurut Peraturan Menteri Kesehatan tentang minuman keras Nomor 86/Men/Kes/Per/IV/77, berikut adalah contoh minuman keras dengan kadar kandungannya : 24 a. Bir mengandung 2-5% b. Brandy (Bredewijn) mengandung 45% c. Rum mengandung 50-60% d. Likeur mengandung 35-40% e. Sherry / Port mengandung 15-20% f. Wine (Anggur) mengandung 10-15% g. Wisky (Jenewer) mengandung 35-40% 5. Penyebab dan Bahaya Merokok Kebiasaan merokok adalah kegiatan menggunakan atau mengkonsumsi rokok secara terus menerus yang dilakukan oleh seseorang. Merokok pada remaja disebabkan karena rokok dianggap dapat menghasilkan mood yang positif serta dapat membantu dalam menyelesaikan masalah yang sulit. Pada rokok terkandung zat nikotin dan bersifat adiktif yang dapat menimbulkan efek rileksasi serta ketergantungan, namun merokok dapat meningkatkan kadar HDL (High Density Lipoprotein) yang dapat meningkatkan resiko terkena penyakit seperti obesitas abdominal. Kadar HDL normal yaitu sebsesar 40 mg/dl dan akan berbahaya jika kadarnya 60 mg/dl. 17

16 6. Patofisiologi Obesitas Abdominal Pada Pengkonsumsi Alkohol Yang Diukur Dengan Rasio Lingkar Pinggang Panggul RASA INGIN TAHU, PENGARUH LINGKUNGAN TEMAN & STRES MENGKONSUMSI MINUMAN BERALKOHOL GOLONGAN A, B & C PENINGKATAN KALORI MEMICU RASA LAPAR MENIMBULKAN RASA MALAS UNTUK BERAKTIVITAS KONSUMSI SEBELUM MAKAN MENINGKATKAN 20% KALORI DAN 33% JIKA DIKONSUMSI SESUDAH MAKAN MENGURANGI CADANGAN KARBOHIDRAT / GLIKOGEN, SEHINGGA MENIMBULKAN RASA CEPAT LAPAR EFEK RILEKSASI MENYEBABKAN RASA NYAMAN UNTUK TIDAK BERAKTIVITAS SEHINGGA LEMAK MENUMPUK DALAM TUBUH OBESITAS ABDOMINAL DIUKUR DENGAN RASIO LINGKAR PINGGANG PANGGUL Gambar 2.1 Patofisiologi obesitas abdominal pada pengkonsumsi minuman beralkohol Dari bagan patofisiologi obesitas abdominal pada pengkonsumsi minuman beralkohol diatas terjadi karena adanya rasa ingin tahu, pengaruh lingkungan teman sebaya serta adanya tekanan dari permasalahan yang dihadapi atau stress, hal - hal tersebut menyebabkan remaja mengkonsumsi minuman beralkohol. 19 Konsumsi

17 minuman beralkohol dapat menyebabkan peningkatan kalori karena alkohol mengandung kalori sehingga apabila dikonsumsi sebelum makan jumlah kalori akan meningkat sebesar 20%, sedangkan konsumsi alkohol setelah makan kalori akan meningkat sebesar 33%, 20 Memicu rasa lapar karena konsumsi minuman beralkohol mengurangi cadangan karbohidrat atau glikogen yang akan menimbulkan rasa cepat lapar, 21 dan menimbulkan rasa malas untuk beraktivitas akibat efek relaksasi dari minuman beralkohol yang menimbulkan rasa nyaman untuk tidak beraktivitas sehingga lemak menumpuk dalam tubuh. 22 Dari semua penyebab diatas dapat menyebabkan obesitas abdominal yang diukur dengan rasio lingkar pinggang panggul. 1 Konsumsi minuman beralkohol dapat dikategorikan antara lain : a. Frekuensi konsumsi minuman beralkohol yaitu sering tidaknya mengkonsumsi minuman beralkohol, 25 dengan ketentuan mengkonsumsi 1 3 kali dalam seminggu dan mengkonsumsi > 3 kali dalam seminggu. 16 b. Banyaknya konsumsi minuman beralkohol yaitu jumlah minuman beralkohol yang dikonsumsi setiap melakukan aktivitas konsumsi minuman alkohol dengan satuan ml. 37 c. Durasi konsumsi minuman beralkohol adalah lamanya waktu berlangsung yang diperlukan seseorang untuk mengkonsumsi minuman beralkohol, 25 dengan ketentuan waktu 5 tahun terakhir dan > 5 tahun terakhir. 32

18 d. Persentase kandungan alkohol yang dikonsumsi adalah seberapa banyak kandungan minuman beralkohol yang dikonsumsi, 25 dengan ketentuan konsumsi minuman beralkohol golongan A dengan kadar < 5%; golongan B dengan kadar 5% - 20%; golongan C dengan kadar 20% - 55%. 12 Jenis minuman beralkohol yang dikonsumsi adalah varian varian tertentu berdasarkan bahan pembuatan, lokasi produksi dan kadar etanol yang dikandung minuman beralkohol, 26 antara lain minuman beralkohol produksi dalam negeri dan impor 16 Jenis minuman beralkohol yang sering dikonsumsi antara lain : a. Tuak Minuman keras khas Indonesia hasil fermentasi dari bermacammacam buah yang mengandung kadar alkohol 4%. Bahan-bahan tuak biasanya beras atau cairan yang diambil dari tanaman seperti nira kelapa atau aren, legen dari pohon siwalan atau tal. b. Arak Merupakan minuman keras hasil fermentasi dari sari kelapa dan buah-buahan lain, kadar alkoholnya 37-50%. c. Ciu Merupakan hasil fermentasi dari beras dengan kadar alkohol mencapai 50-90%. d. Congyang Dihasilkan dari fermentasi beras putih, sepirit, gula pasir, perisa kopi moka, dan pewarna makanan, yang dilengkapi dengan karmoisin Cl dan mengandung kadar alkohol 19,5%.

19 e. Vodka Merupakan salah satu minuman beralkohol dengan kadar yang cukup tinggi,yaitu sekitar 40%,yang dbuat dari fermentasi gandum yang disuling. f. Bir Merupakan minuman yang dihasilkan melalui proses fermentasi bahan berpati dan tidak melalui proses penyulingan setelah fermentasi. Proses pembuatan bir disebut brewing dan mengandung kadar alkohol 2-5%. g. Wisky Merupakan minuman yang terbuat dari fermentasi serealia atau gandum yang dihaluskan dicampur air kemudian dipanaskan dan hasilnya diproses distilasi didalam tong kayu ek, dengan kadar alkohol 35-40% 7. Rasio Lingkar Pinggang Panggul Salah satu metode penilaian gizi secara langsung menggunakan pengukuran antropometri sebagai skrining obesitas salah satunya dengan cara mencari rasio lingkar pinggang dan lingkar panggul. 1 Rasio lingkar pinggang terhadap panggul adalah indikator untuk menentukan obesitas abdominal yang diperoleh dengan cara menghitung perbandingan antara lingkar pinggang (cm) dan lingkar panggul (cm). 1 Pengukuran rasio lingkar pinggang dan panggul lebih sensitif dalam menilai distribusi lemak dalam tubuh terutama lemak pada dinding abdomen. 27

20 Pengukuran RLPP dilakukan menggunakan metode penilaian status gizi secara langsung yaitu dengan berhubungan atau kontak langsung dengan masing-masing responden, salah satu metode dengan pengukuran antropometri. Antropometri adalah proses pengukuran dimensi fisik dan komposisi tubuh. Hasil pengukuran sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti usia, fisiologis dan pola makan. Keunggulan metode ini adalah dapat memberikan informasi tentang riwayat status gizi masa lalu. 28 Langkah Langkah pengukuran rasio lingkar pinggang panggul dengan menggunakan metode penilaian gizi secara langsung antara lain: 33 1. Pastikan subyek berdiri tegak dengan kaki rapat serta lengan menggantung bebas di sisi badan 2. Pengukuran lingkar pinggang dilakukan dengan pita pengukur pada titik tengah antara tulang rusuk terbawah dan krista iliaka yang bertempat sejajar dengan pusar 3. Pengukuran lingkar panggul dilakukan dengan pita pengukur pada titik diatas trochanter mayor yang berada satu jengkal dari pusar 4. Pada saat pengukuran pastikan pita pengukur menempel pada kulit, namun tidak sampai menekan Obesitas abdominal atau obesitas sentral yaitu terjadinya timbunan lipid dibagian abdominal dan mengenai tubuh bagian atas sehingga berbentuk seperti apel. 1 Sedangkan obesitas adalah kelebihan lemak dalam tubuh, yang umumnya ditimbun dalam jaringan

21 subkutan atau bawah kulit, sekitar organ tubuh dan kadang terjadi perluasan ke dalam jaringan organnya. 2 Obesitas dapat dinilai berdasarkan perbandingan berat badan (BB) dan tinggi badan (TB), pengukuran lingkar perut, lingkar panggul, lingkar lengan atas, selain tebal lipatan kulit daerah triseps, subskapula, suprailiaka, biseps, maupun evaluasi lemak tubuh total dengan Bio-electrical Impedance Analysis (BIA). 3 Untuk mengetahui rasio lingkar pinggang panggul, dapat dihitung dengan rumus: 1 RLPP = Lingkar Pinggang (Cm) Lingkar Panggul (Cm) Dari hasil perhitungan diatas, menentukan status gizi dengan kategori : 28 Tabel 2.1 Kategori RLPP Rasio Lingkar Pinggang Panggul Berisiko Tidak Berisiko Laki laki Perempuan Laki laki Perempuan > 0,90 > 0,85 < 0,90 < 0,85 8. Penyebab dan Bahaya Obesitas Abdominal a. Penyebab Obesitas Abdominal Diukur dengan RLPP 1) Adanya perubahan gaya hidup seperti tingginya konsumsi minuman beralkohol karena konsumsi minuman beralkohol merupakan salah satu faktor risiko obesitas abdominal 7 2) Kebiasaan merokok karena dapat meningkatkan kadar HDL (High Density Lipoprotein) dalam tubuh 8 3) Tingginya konsumsi makanan berlemak karena dapat mempengaruhi kadar lemak yang sebenarnya tidak dibutuhkan oleh tubuh 9

22 4) Rendahnya konsumsi sayuran dan buah karena tubuh memerlukan asupan serat yang cukup untuk mendukung proses ekskresi, sehingga apabila asupan serat tidak mencukupi kebutuhan maka tubuh akan menimbun zat zat yang tidak diperlukan lagi 10 5) Kurangnya aktivitas fisik dapat mempengaruhi penimbunan kalori dalam tubuh karena tidak terjadi proses pembakaran energi secara maksimal 11 6) Kandungan kalori dalam alkohol menyebabkan peningkatan jumlah energi dalam tubuh karena konsumsi alkohol sebelum makan meningkatkan 20% kalori dan 33% jika dikonsumsi sesudah makan 21 7) Efek alkohol mengurangi cadanggan karbohidrat atau glikogen menyebabkan rasa cepat lapar 22 8) Efek relaksasi dari alkohol menyebabkan rasa malas untuk beraktivitas 23 b. Bahaya Obesitas Abdominal Obesitas abdominal menyebabkan gangguan metabolisme dan penyakit dengan morbiditas dan mortalitas yang tinggi seperti resistensi insulin, diabetes mellitus, hipertensi, hiperlipidemia, aterosklerosis, penyakit hati dan kantung empedu, bahkan beberapa jenis kanker, 29 risiko pembentukan batu empedu dan komplikasi serta peningkatan kolesterol dalam hati. 4

23 B. Kerangka Teori Konsumsi Minuman Beralkohol25, 26 (frekuensi, banyaknya, durasi dan persentase kandungan alkohol) Gangguan metabolisme dan penyakit 29 Kandungan kalori dalam alkohol menyebabkan peningkatan konsumsi kalori 21 Resistensi insulin 29 Diabetes Melitus 29 Efek alkohol mengurangi cadangan karbohidrat/ glikogen menyebakan rasa cepat lapar 22 Hipertensi 29 Hiperlipidemia 29 Efek relaksasi dari alkohol memicu rasa malas untuk beraktivitas 23 Kebiasaan Merokok 8 Rasio Lingkar Pinggang Panggul Obesitas Abdominal Aterosklerosis 29 Penyakit Hati dan Kantung Empedu 29 Tingginya konsumsi makanan berlemak 9 Beberapa Jenis Kanker 29 Rendahnya konsumsi sayuran dan buah 10 Penyakit Batu Empedu 4 Kurangnya aktivitas fisik 11 Kolesterol Dalam Hati 4 Gambar 2.2 Kerangka teori