I. PENDAHULUAN Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya anti nyamuk digunakan sebagai salah satu upaya untuk mengatasi

HASIL DAN PEMBAHASAN. ternak. Darah terdiri dari dua komponen berupa plasma darah dan bagian padat yang

I. PENDAHULUAN. progresif. Proses ini dikenal dengan nama menua atau penuaan (aging). Ada

BAB I PENDAHULUAN. milyaran sel-sel neuron yang berorganisasi dengan berbagai macam jaringan. proses proliferasi pada sel saraf otak (Sloane, 2003).

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi yang semakin maju, terjadi pergeseran dan perubahan

BAB I PENDAHULUAN. hidup secara tidak langsung menyebabkan manusia terus-menerus dihadapkan

I. PENDAHULUAN. Semakin meningkatnya jumlah penduduk menyebabkan terjadinya peningkatan

SISTEM PEREDARAN DARAH

BAB I PENDAHULUAN. Tuak merupakan hasil sadapan yang diambil dari mayang enau atau aren

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia, terutama usia dewasa. Insidensi dan prevalensinya meningkat

BAB I PENDAHULUAN. Radikal bebas merupakan salah satu penyebab timbulnya berbagai penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak ditemukan di lingkungan (WHO, 2010). Logam plumbum disebut non

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Merokok telah menjadi kebiasaan masyarakat dunia sejak ratusan tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini jumlah perokok di dunia mengalami peningkatan termasuk di

Aktifitas Anti Oksidan Ekstrak Metanol 70% Daun Krokot (Portulaca oleracea L.)

I. PENDAHULUAN. putih (leukosit). Eritrosit berperan dalam transpor oksigen dan. Sebagian dari sel-sel leukosit bersifat fagositik, yaitu memakan dan

I. PENDAHULUAN. atau ayam yang kemampuan produksi telurnya tinggi. Karakteristik ayam petelur

MENJELASKAN STRUTUR DAN FUNGSI ORGAN MANUSIA DAN HEWAN TERTENTU, KELAINAN/ PENYAKIT YANG MUNGKIN TERJADI SERTA IMPLIKASINYA PADA SALINGTEMAS

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan, manusia amat tergantung kepada alam sekeliling. Yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tahapan dalam siklus sel. Sebagaimana Allah Swt berfirman dalam surat an Nuh :

ANFIS SISTEM HEMATOLOGI ERA DORIHI KALE

BAB I PENDAHULUAN. tetapi, aktifitas fisik maksimal pada individu yang tidak terkondisi akan

BAB I PENDAHULUAN. Kebugaran jasmani berhubungan dengan keberadaan hemoglobin di. Jumlah sel darah merah dan jumlah hemoglobin didalam sel-sel sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. mengurangi kualitas dan angka harapan hidup. Menurut laporan status global

BAHAYA AKIBAT LEUKOSIT TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. terhadap tubuh karena akan mengalami proses detoksifikasi di dalam organ tubuh.

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit jantung termasuk penyakit jantung koroner telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit kardiovaskular merupakan penyakit dengan angka kematian terbesar

PS-S1 Jurusan Biologi, FMIPA, UNEJ (2017) JARINGAN IKAT SYUBBANUL WATHON, S.SI., M.SI.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia dapat terpapar logam berat di lingkungan kehidupannya seharihari.

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. vulgaris disertai dengan suatu variasi pleomorfik dari lesi, yang terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. Tujuh sumber utama pencemaran udara yaitu: partikel debu/partikulat

BAB 1 PENDAHULUAN. makhluk hidup, yang berguna bagi kelangsungan hidupnya. Makanan penting

BAB I PENDAHULUAN. kedokteran kortikosteroid mulai dikenal sekitar tahun 1950, dan preparat

BAB I PENDAHULUAN. yang baik pun meningkat. Salah satu sumber gizi yang paling penting adalah protein

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Minuman isotonik atau dikenal juga sebagai sport drink kini banyak dijual

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. Senyawa 2-Methoxyethanol (2-ME) tergolong senyawa ptalate ester (ester

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sistem Transportasi Manusia L/O/G/O

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupannya sehari-hari. Pada lingkungan yang kadar logam beratnya cukup

BAB I PENDAHULUAN. Monosodium glutamate (MSG) adalah garam natrium dari asam. glutamat (glutamic acid). MSG telah dikonsumsi secara luas di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kemampuan otot dan sistem kardiorespiratori dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

1. PENDAHULUAN. penambah rasa makanan dengan L-Glutamic Acid sebagai komponen asam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. digunakan sebagai alternatif pengobatan seperti kunyit, temulawak, daun sirih,

Pengaruh Vitamin E Tokotrienol dan Gabungannya dengan Asam Askorbat terhadap Jenis Leukosit Tikus Putih (Rattus norvegicus L.)

SISTEM SIRKULASI OLEH : DRS. DJOKO IRAWANTO

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Kompetensi SISTEM SIRKULASI. Memahami mekanisme kerja sistem sirkulasi dan fungsinya

SISTEM IMUN (SISTEM PERTAHANAN TUBUH)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. asap dan ditelan, terserap dalam darah, dan dibawa mencapai otak, penangkap pada otak akan mengeluarkan dopamine, yang menimbulkan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Di seluruh dunia dan Amerika, dihasilkan per kapita peningkatan konsumsi fruktosa bersamaan dengan kenaikan dramatis dalam prevalensi obesitas.

BAB VI PEMBAHASAN Pengaruh Jus Noni terhadap Jumlah Total Leukosit. kontrol mempunyai rata-rata 4,7x10 3 /mm 3, sedangkan pada kelompok

Gambaran Diff Count Pada Perokok Di Kecamatan Cibeureum. Undang Ruhimat STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya ABSTRAK

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan Data Statistik 2013 jumlah penduduk Indonesia mencapai jiwa yang akan bertambah sebesar 1,49% setiap tahunnya

BAB I PENDAHULUAN. Merokok merupakan suatu masalah kesehatan pada masyarakat dan merupakan

PENDAHULUAN. dibandingkan dengan unggas-unggas lainnya seperti ayam. Fakultas Peternakan

Bila Darah Disentifus

BAB I PENDAHULUAN. manusia dari semua kelompok usia dan ras. Jong (2005) berpendapat bahwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tembakau merupakan salah satu komuditas perkebunan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

B A B II TINJAUAN PUSTAKA. penting dari sistem transport dan bagian penting

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bidang obstetri, karena merupakan penyulit 2% sampai 20% dari semua

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya stres oksidatif pada tikus (Senturk et al., 2001) dan manusia

BAB I PENDAHULUAN. jumlah banyak akan menimbulkan stres oksidatif yang dapat merusak sel yang pada

BAB 1 PENDAHULUAN. menurut World Health Organization (WHO), sekitar 65% dari penduduk negara

III. METODE PENELITIAN

PEMBAHASAN. Pengaruh Perlakuan Borax Terhadap Performa Fisik

BAB I PENDAHULUAN. Deksametason merupakan salah satu obat golongan glukokortikoid sintetik

BAB I PENDAHULUAN. bersifat nontosik, sehingga dapat juga digunakan sebagai obat anti kanker dan anti

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN. diberi Fructooligosaccharide (FOS) pada level berbeda dapat dilihat pada Tabel 5.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

INTISARI. Kata kunci: kebiasaan minum jamu; antioksidan; imunomodulator; MDA ; hematologi cross sectional

BAB 5 HASIL PENELITIAN

BAB 5 PEMBAHASAN. Telah dilakukan penelitian terhadap 100 penderita stroke iskemik fase akut,

PRAKTIKUM II : DARAH, PEMBULUH DARAH, DARAH DALAM BERBAGAI LARUTAN, PENGGOLONGAN DARAH SISTEM ABO DAN RHESUS.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan pokok penduduk Indonesia

- - SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA - - dlp5darah

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga sepatu roda (inline skating) merupakan olahraga yang. membutuhkan keseimbangan antara kelincahan, kekuatan, kecepatan,

BAB 6 PEMBAHASAN. tahun, usia termuda 18 tahun dan tertua 68 tahun. Hasil ini sesuai dengan

5 Sistem. Peredaran Darah. Bab. Di dalam tubuh makhluk hidup terdapat suatu sistem yang berfungsi untuk mengedarkan makanan dan O 2

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN Latar Belakang Tubuh manusia secara fisiologis memiliki sistim pertahanan utama untuk melawan radikal bebas, yaitu antioksidan yang berupa enzim dan nonenzim. Antioksidan enzimatik bekerja secara intraseluler sedangkan nonenzimatik secara ekstraseluler. Antioksidan enzimatik yang berada dalam tubuh tidak dapat bekerja secara efektif apabila tidak mendatangkan suplai antioksidan nonenzimatik dari luar. Antioksidan nonenzimatik adalah berupa vitamin (Muhammad 2009). Vitamin yang bersifat antioksidan diantaranya yaitu vitamin C yang larut dalam air dan vitamin E larut dalam lemak. Vitamin E digunakan untuk mempertahankan dan melindungi lipid dalam tubuh. Sedangkan vitamin C (ascorbatic acid) berfungsi untuk melindungi tubuh berupa cairan seperti plasma darah (Sizer et al. 2000). Selain itu, vitamin C melindungi bagian darah yang sensitif terhadap oksidan dan melindungi vitamin E (Ibitoroko et al. 2011). Vitamin E terbagi ke dalam dua komponen yaitu tokoferol dan tokotrienol. Kedua komponen tersebut bersifat larut dalam lemak dan memiliki fungsi penting dalam pemeliharaan integritas membran sel utama

tubuh. Tokotrienol diyakini memiliki sifat antioksidan lebih tinggi bila dibandingkan dengan tokoferol yaitu 50 kali lebih besar dalam induksi peroksidasi lipid dibanding α-tokoferol. Hal tersebut berkaitan dengan distribusi yang lebih baik dibanding tokoferol pada lapisan berlemak membran sel (Kagan et al. 1993). Rantai samping tokotrienol yang tidak jenuh menyebabkan penetrasi pada lapisan lemak jenuh pada otak dan hati. Di samping mempunyai sifat penangkapan radikal bebas, sifat antioksidan tokotrienol juga berkaitan dengan kemampuannya menurunkan pembentukan tumor, kerusakan DNA, dan kerusakan sel darah. Darah adalah cairan di dalam tubuh yang berfungsi mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Sel yang bertanggung jawab terhadap sistem imun adalah sel darah putih atau yang disebut leukosit. Leukosit merupakan salah satu unsur seluler darah. Pada umumnya, sel darah putih dibentuk di dalam sumsum 2

tulang. Sumsum tulang merupakan salah satu organ terbesar dalam tubuh, ukuran dan berat hampir sama dengan hati dan termasuk salah satu organ yang paling aktif. Dalam keadaan normal, jumlah sel darah merah 500 kali lebih banyak daripada sel darah putih, namun 75% sel-sel sumsum merupakan sel darah putih dan 25% adalah sel darah merah. Perbedaan ini menggambarkan kenyataan bahwa rata-rata hidup sel darah putih adalah pendek yaitu 12-13 hari (Ganong 1983). Leukosit mempunyai berbagai macam jenis dan fungsi. Secara garis besar, jenis-jenis leukosit memiliki tugas yang sama yaitu sebagai pertahanan terhadap benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Jenis-jenis leukosit tersebut yaitu neutrofil, eosinofil, basofil, limfosit, dan monosit. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi vitamin E (tokoferol maupun tokotrienol) dapat berpengaruh pada peranan sel darah putih dalam peningkatan sistem kekebalan tubuh manusia. Penelitian yang dilakukan oleh Sureda (2005) tentang efek antioksidan vitamin E pada hewan percobaan berdasarkan berat badan menunjukkan bahwa pemberian vitamin E memberikan perbaikan pada eritrosit, limfosit, namun tidak pada neutrofil. Berbeda 3

dengan Yuniharilmy (2011) meneliti tentang pengaruh vitamin E terhadap jumlah total leukosit dan netrofil pada tikus yang terpapar asap rokok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa vitamin E dapat menurunkan jumlah leukosit dan neutrofil menjadi jumlah yang normal. Selain itu, pemberian vitamin E dapat meningkatkan proliferasi limfosit secara in vitro (Wahyuniari et al. 2009), dan suplementasi dengan tokoferol, vitamin C, dan vitamin B6 meningkatkan fungsi limfosit (Grimble 1997). Penelitian dan publikasi tentang pengaruh pemberian vitamin E khususnya tokotrienol terhadap sistem imun tubuh masih jarang. Penelitian banyak yang masih memfokuskan pada efek pemberian vitamin E tokoferol dan vitamin C terhadap leukosit pada hewan percobaan namun tidak pada tokotrienol. Oleh karena itu, mengingat bahwa tokotrienol termasuk dalam salah satu komponen vitamin E maka diperlukan sebuah penelitian tentang efek tokotrienol terhadap leukosit dan efek gabungan dengan vitamin C sehingga dapat diketahui seberapa besar pengaruh tokotrienol pada sistem imun dalam tubuh. 4

Rumusan Masalah Vitamin E memegang peranan penting dalam perbaikan sel di dalam tubuh. Tokotrienol adalah salah satu senyawa dari kelompok vitamin E yang berfungsi sebagai antioksidan. Salah satu sel yang bertanggung jawab terhadap sistem imun yaitu leukosit yang merupakan salah satu unsur seluler darah. Pada umumnnya, leukosit mempunyai berbagai macam jenis dan fungsi. Secara garis besar, jenis-jenis leukosit memiliki tugas yang sama yaitu sebagai pertahanan terhadap benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Jenis-jenis leukosit tersebut yaitu neutrofil, eosinofil, basofil, limfosit, dan monosit. Banyak penelitian yang menyatakan bahwa konsumsi vitamin E khususnya tokoferol dapat meningkatkan jumlah beberapa jenis dari leukosit yaitu limfosit dan neutrofil. Sedangkan tokotrienol memungkinkan pula berperan dalam peningkatan jenis leukosit karena salah satu sifatnya sebagai antioksidatif yang berperan dalam sel darah. Proses kenaikan jumlah leukosit tidak lepas dari proses pembentukan leukosit. Oleh karena itu, pengkajian mengenai gambaran leukosit dan peningkatan jenis leukosit dengan pemberian vitamin E tokotrienol dan efek gabungan dengan vitamin C (Ascorbatic acid) 5

diharapkan dapat memberikan informasi tambahan, khususnya dalam bidang kesehatan yaitu mengenai seberapa besar manfaat vitamin E tokotrienol dan vitamin C tersebut terhadap jumlah dan jenis-jenis sel darah putih pada sistem imun dalam tubuh. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui perbedaan pengaruh pemberian vitamin E tokotrienol dan efek gabungan dengan Asam askorbat terhadap jumlah total leukosit dan peningkatan jenis leukosit hewan uji yaitu tikus putih. 6