MANAGEMEN PRODUKSI BAGI PERUSAHAAN Oleh: Endra Murti Sagoro

dokumen-dokumen yang mirip
MANAJEMEN OPERASI DAN PRODUKSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Penggajian Karyawan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. dibahas arti dari proses yaitu : Proses adalah suatu cara, metode maupun

Manajemen Persediaan. Material Handling. Dinar Nur Affini, SE., MM. Modul ke: 14Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen

BAB II BAHAN RUJUKAN

Makalah Kewirausahaan. Ketegasan dalam Aspek Produksi. Disusun oleh: Ambar Dwi Wuladari. Irfan Priabodo

2 BAB II LANDASAN TEORI

TATA LETAK PABRIK KULIAH 2: PERENCANAAN LAYOUT

Manajemen Operasi, Edisi Ketiga. Jakarta: Grasindo Oleh: Dr. Ir. Eddy Herjanto, SE. MSc

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB V ASPEK TEKNIS / OPERASI

MAKALAH KELAYAKAN USAHA

Menurut Sofjan Assauri (2008 : 5) perkembangan produksi terdiri dari. a. Adanya pembagian kerja dan spesialisasi

MATERI 4 ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGIS. e. Spesfifikasi Bahan Baku dan Hasil c. Tenaga Kerja

PLANT LAY OUT. Iman P. Hidayat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGANTAR PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

Ratih Wulandari, ST., MT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Jenis-Jenis Proses Produksi

Operasional. Disampaikan Oleh : Kristian Suhartadi WN, SE., MM

BAB II LANDASAN TEORI. Ada beberapa pengertian ekspor menurut para ahli, yaitu:

completed efficiently and effetively with and through other people.

PERENCANAAN & PENGENDALIAN OPERASI

MATERIAL HANDLING. Iman P. Hidayat

BAB II LANDASAN TEORI. penerimaan dengan pengeluaran, tetapi dengan semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

ONGKOS MATERIAL HANDLING

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dengan hadirnya persaingan global di bidang bisnis sekarang ini, dunia

KONSEP EKONOMI MANAJERIAL ILMU MANAJEMEN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang, yang biasanya memiliki salah satu ciri

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Manajemen Produksi Beberapa Konsep Dasar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISA BIAYA PRODUKSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BEBERAPA PERTANYAAN YANG PERLU MENDAPAT JAWABAN DARI ASPEK TEKNIK

ANALISIS PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PADA PT VENEER PRODUCTS INDONESIA

Manajemen Operasi & Produktivitas. Dosen : Dhyah Wulansari, SE., MM.

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 2 LANDASAN TEORI

ASPEK TEKNIS/PRODUKSI

ANALISIS HASIL KOMBINASI PRODUK DAN TINGKAT PENJUALAN DALAM UPAYA MEMAKSIMALKAN LABA (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN ROTI 33 DI SRAGEN) NASKAH PUBLIKASI

ASPEK-ASPEK STUDI KELAYAKAN BISNIS

Pengantar Sistem Produksi Lanjut. BY Mohammad Okki Hardian Reedit Nurjannah

SISTEM PENANGANAN MATERIAL

PERENCANAAN FASILITAS

MATERIAL HANDLING. Materi Kuliah Ke-7 PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS. Dimas Yuwono Wicaksono, ST., MT.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. John Soeprihanto (1999:414) adalah biaya yang seharusnya untuk produksi suatu

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Materi 4 Ekonomi Mikro

Definisi ilmu seni memindahkan menyimpan melindungi mengontrol/ mengawasi material

Pembahasan Materi #10

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Otomasi adalah penggunaan berbagai sistem kontrol untuk peralatan operasi seperti

PENENTUAN LUAS LANTAI PERTEMUAN #9 TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

Proces Design. Bentuk Mutu. Volume Type. Bentuk. Volume. Bahan. Mutu. Type. Bahan. Plant. Plant

BAB V PERUSAHAAN dan PRODUKSI

produksi berupa tanah, modal, tenaga kerja, dan skills (organizational,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TOTAL PRODUKSI DAN PRODUKSI MARGINAL DENGAN SATU VARIABEL BEBAS : TANAH TENAGA KERJA TOTAL PRODUKSI

PERENCANAAN FASILITAS SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI RIAU

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. yang berlaku dalam perusahaan, apapun jenis organisasi yang dilakukan oleh

KEWIRAUSAHAAN III. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III. Endang Duparman. Modul ke: Arissetyanto. Fakultas SISTIM INFORMASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VII LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK

BAB II LANDASAN TEORI

Metodologi Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EVALUASI EKONOMI. Evalusi ekonomi dalam perancangan pabrik meliputi : Modal yang ditanam Biaya produksi Analisis ekonomi

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TUGAS AKHIR. Analisa Kualitas Hasil Produksi Panel NEX 24kV tipe IF dengan Metode SPC di PT TIS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PERTEMUAN #2 TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

BAB III LANDASAN TEORI

PENGANTAR PROSES MANUFAKTUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengendalian. Proses ini memerlukan sejumlah teknik dan prosedur pemecahan

PENERAPAN METODE JUST IN TIME DALAM PENGADAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA DRESS COLLECTION. Adri Maldini Fakultas Ekonomi Akuntansi

SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Manajemen Produksi dan Operasi Definisi Manajemen Produksi dan Operasi

BAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KONSEP DASAR TENTANG DESAIN PABRIK

BAB XIII MANAJEMEN OPERASI/PRODUKSI. PAB -Manajemen Operasi dan Persediaan. M.Judi Mukzam

KERANGKA PEMIKIRAN. 3.1 Komponen Biaya Produksi dan Biaya Pengelolaan Air PDAM

Pengantar Ekonomi Mikro

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

MANAGEMEN PRODUKSI BAGI PERUSAHAAN Oleh: Endra Murti Sagoro Definisi Managemen Produksi Managemen merupakan proses kegiatan untuk mengadakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dari dan proses. Definisi lain menjelaskan bahwa managemen merupakan usaha mengelola dengan cara optimal terhadap faktor-faktor atau sumber seperti manusia, tenaga kerja, mesin dan bahan baku yang ada. Jadi, managemen adalah salah satu cabang managemen yang kegiatannya mengatur agar dapat menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang dan jasa. Untuk mengatur kegiatan ini, perlu dibuat keputusan-keputusan yang berhubungna dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan apa yang direncanakan. Dengan demikian, managemen menyangkut pengambilan keputusan yang berhubungan dengan proses untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Sejarah Managemen Produksi Pengembangan sistem terjadi di Barat. Bermula dengan adanya ekspansi negara Eropa ke Amerika dan dikenal dengan zaman kerajinan tangan. Periodenya adalah sekitar 1750 sampai dengan 1800, di mana James Watt (1764) menemukan ketel uap sedang Adam Smith (1776) mengemukakan adanya pembagian kerja. Selanjutnya Eli Whitney (1800) memperkenalkan komponen yang distandarisasikan dan dapat saling mengganti serta penting dan perlunya pengawasan kualitas. Selanjutnya ekspansi finansial ini juga terjadi pada masa ketiga yaitu masa managemen ilmu pengetahuan (1880-1940) di mana F.W. Tailor (1881) merupakan bapak managemen ilmu pengetahuan, dia pertama kali mengembangkan metode dan waktu dalam pabrik baja di Midvale. Kemudian pada tahun 1905 A.K. Erlang menerapkan teori antrian pada industri telepon untuk pertama kalinya, dan masih banyak penemuan-penemuan lain yang sangat

bermanfaat di jaman ini. Namun masa ini diselingi adanya depresi sekitar tahun 1930 dan pecahnya perang dunia II. Masa berikutnya adalah masa ekspansi otomasi mulai tahun 1940 sampai sekarang, diwarnai dengan pemanfaatan riset operasi, komputer, pendekatan sistem dan pemakaian robot-robot. George Dantzig memelopori dan menemukan programasi linier pada tahun 1947. Maynard pada tahun 1948 menemukan managemen waktu metode. Pada tahun 1950 Deming menerapkan sistem pengawasan kualitas untuk pabrik sebagai keseluruhan. Horbison dan Myers pada tahun 1959 menyatakan bahwa managemen adalah sumber daya ekonomi. Dan masih banyak lagi penemuan yang berpengaruh pada masa itu. Ruang Lingkup Managemen Produksi Perencanaan sistem Perencanaan Sistem pengendalian Pengendalian proses Sistem informasi Struktur organisasi Perencanaan lokasi Perencanaan letak fasilitas Perencanaan lingkungan kerja Perencanaan standar Pengendalian bahan baku Produksi atas dasar pesanan Pengendalian tenaga kerja Produksi untuk persediaan Pengendalian biaya Pengendalian kualitas pemeliharaan Fungsi Managemen Produksi Fungsi Perencanaan Produk Fungsi ini menentukan bentuk dan mutu akhir. Perencanaan umumnya mempunyai tiga jenis kegiatan yaitu urutan kerja, penjadwalan, dandispesing.dispesing ini merupakan perintah kepada karyawan untuk memulai pekerjaan sesuai dengan jadwal dan urutan kerja yang sudah disusun.

Fungsi Perencanaan Proses Fungsi ini berhubungan dengan penetapan metode terbaik, paling efektif dan efisien untuk mengkombinasikan sumber-sumber daya yang ada dan untuk menghasilkan yang sesuai dengan perencanaan. Fungsi Persediaan Fungsi ini berhubungan dengan kegiatan persediaan bahan baku, mutu, waktu, dan tempat yang tepat dengan memperhitungkan biaya serendah mungkin. Fungsi Pengawasan Fungsi ini menentukan kegiatan pelaksanaan agar tetap sesuai dengan rencana. Fungsi Pengawasan Mutu Berhubungan dengan pemeliharaan mutu sehingga sesuai dengan keinginan pasar. Fungsi Pengawasan Biaya Kegiatan yang bertanggung jawab terhadap setiap perbedaan antara biaya yang dikeluarkan dengan biaya yang direncanakan. Fungsi Pengangkutan Bertujuan agar proses dapat dilaksanakan dengan tepat dan dengan biaya perlengkapan sekecil-kecilnya. Tujuan Managemen Produksi 1. Mem atau mengatur barang-barang dan jasa-jasa dalam jumlah, kualitas, harga, waktu serta tempat tertentu sesuai dengan kebutuhan. 2. Mengoperasikan suatu sistem untuk memenuhi persyaratan yang ditentukan. Macam-macam wujud proses 1. Proses kimia: adalah proses yang menggunakan sifat kimia. 2. Proses perubahan bentuk: adalah proses dengan merubah bentuk. 3. Proses asembling: adalah proses menggabungkan komponenkomponen mejadi produk akhir. 4. Proses transportasi: adalah proses menciptakan perpindahan barang.

5. Proses penciptaan jasa-jasa administrasi: adalah proses berupa penyiapan data informasi yang diperlukan Jenis jenis proses Proses terus-menerus : adalah proses yang terdapar pola atau urutan yang pasti sejak dari bahan baku sampai menjadi barang jadi. Ciri-ciri proses terus-menerus adalah: 1. Produksi dalam jumlah besar ( massa), variasi produk sangat kecil dan sudah distandadisasi. 2. Menggunakan product lay out atau departementation by product. 3. Mesin bersifat khusus (special purpose machines) 4. Operator tidak mempunyai keahlian/skill yang tinggi. 5. Salah satu mesin /peralatan rusak atau terhenti, seluruh proses terhenti. 6. Tenaga kerja sedikit. 7. Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses kecil. 8. Dibutuhkan maintenance specialist yang berpengetahuan dan pengalaman yang banyak. 9. Pemindahan bahan dengan peralatan handling yang tetap (fixed path equipment) menggunakan ban berjalan (conveyor). Kebaikan proses terus-menerus adalah: 1. Biaya per unit rendah bila produk dalam volume yang besar dan distandadisasi. 2. Pemborosan dapat diperkecil, karena menggunakan tenga mesin. 3. Biaya tenaga kerja rendah. 4. Biaya pemindahan bahan di pabrik rendah karena jaraknya lebih pendek. Sedangkan kekurangan proses terus-menerus adalah: 1. Terdapat kesulitan dalam perubahan produk. 2. Proses mudah terhenti, yang menyebabkan kemacetan seluruh proses. 3. Terdapat kesulitan menghadapi perubahan tingkat permintaan. Proses terputus-putus : adalah proses yang tidak terdapat urutan atau pola yang pasti sejak dari bahan baku sampai menjadi barang jadi.

Ciri-ciri proses yang terputus-putus adalah: 1. Produk yang dihasilkan dalam jumlah kecil, variasi sangat besar dan berdasarkan pesanan. 2. Menggunakan process lay out (departementation by equipment). 3. Menggunakan mesin-mesin bersifat umum (general purpose machines) dan kurang otomatis. 4. Operator mempunyai keahlian yang tinggi. 5. Proses tidak mudah berhenti walaupun terjadi kerusakan di salah satu mesin. 6. Menimbulkan pengawasan yang lebih sukar. 7. Persediaan bahan mentah tinggi. 8. Pemindahan bahan dengan peralatan handling yang flexible (varied path equipment) menggunakan tenaga manusia seperti kereta dorong (forklift). 9. Membutuhkan tempat yang besar. Kelebihan proses terputus-putus adalah: 1. Flexibilitas yang tinggi dalam menghadapi perubahan produk yang berhubungan dengan: process lay out, mesin bersifat umum (general purpose machines), sistem pemindahan menggunakan tenaga manusia. 2. Diperoleh penghematan uang dalam investasi mesin yang bersifat umum. 3. Proses tidak mudah terhenti, walaupun ada kerusakan di salah satu mesin. Sedangkan kekurangan proses terputus-putus adalah: 1. Dibutuhkan scheduling, routing yang banyak karena produk berbeda tergantung pemesan. 2. Pengawasan sangat sukar dilakukan. 3. Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses cukup besar. 4. Biaya tenaga kerja dan pemindahan bahan sangat tinggi, karena menggunakan tenaga kerja yang banyak dan mempunyai tenaga ahli. Kendala dalam Mencapai Luas Produksi Maksimal 1. Faktor tidak dapat dibagi-bagi alat tahan lama 2. Berlakunya hukum hasil yang bertambah dan berkurang 3. Berlakunya hukum guna batas yang berkurang

Penentuan Luas Produksi Pendekatan konsep MC dan MR 1. Marginal cost adalah tambahan ongkos sebagai akibat dari adanya tambahan satuan produk. 2. Marginal revenue adalah tambahan penghasilan sebagai akibat tambahan satuan produk. Perbandingan antara besarnya tambahan biaya MC dengan tambahan penghasilan MR dapat membantu menentukan luas yang paling menguntungkan. Pendekatan konsep BEP Dalam konsep ini terdapat hubungan volume, biaya dan laba. Metode simplek Metode untuk menentukan kombinasi dua atau lebih barang yang dihasilkan perusahaan agar memperoleh keuntungan maksimal. Metode Metode Pemilihan Lokasi Pabrik 1. Metode kuantitatif : adalah menilai secara kuantitatif baik buruknya suatu daerah untuk pabrik sehubungan dengan faktor-faktor yang terdapat didaerah tersebut, sehingga perusahaan dapat membandingkan keadaan daerah satu dengan daerah lain. 2. Metode kualitatif : adalah konsep biaya tetap dan biaya variabel dari lokasi yang berbeda dapat menciptakan hubungan antara biaya dan volume yang berlaku bagi masing-masing lokasi. 3. Metode transportasi : adalah suatu alat untuk memecahkan masalah yang menyangkut pengiriman barang dari suatu tempat ke tempat yang lain. Pola Pola adalah penentuan bagaimana kebijakan perusahaan untuk melayani penjualan. Macam - macam pola antara lain adalah: 1. Pola konstan atai horizontal : adalah dimana jumlah yang di setiap periode tetap sama. 2. Pola bergelombang : adalah jumlah yang di setiap periode tidak sama mengikuti perubahan tingkat penjualan dalam perusahaan.

3. Pola moderat : adalah gelombang tidak tajam, sehingga mendekati konstan. Metode Pemilihan Lokasi Pabrik 1. Metode kuantitatif : adalah menilai secara kuantitatif baik buruknya suatu daerah untuk pabrik sehubungan dengan faktor-faktor yang terdapat didaerah tersebut, sehingga perusahaan dapat membandingkan keadaan daerah satu dengan daerah lain. 2. Metode kualitatif : adalah konsep biaya tetap dan biaya variabel dari lokasi yang berbeda dapat menciptakan hubungan antara biaya dan volume yang berlaku bagi masing-masing lokasi. 3. Metode transportasi : adalah suatu alat untuk memecahkan masalah yang menyangkut pengiriman barang dari suatu tempat ke tempat yang lain. Daftar Pustaka Kismono, Gugup (2001), Bisnis Pengantar, 1 st ed.,yogyakarta : BPFE. http://okasatria.blogspot.com/2008/01/managemen-.html http://images.dedi1968.multiply.multiplycontent.com/attachment/0/sccv8gokcii AADTmbBE1/MANAGEMEN%20OPERASI%20DAN%20PRODUKSI.doc?nmid =220304907. http://id.wikipedia.org/wiki/managemen