Respon Pertumbuhan Dan Pembungaan Tanaman Anggrek Dendrobium Sp Akibat Pemberian Pupuk NPK (10:30:10) dan Zat Pengatur Tumbuh 1)

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. diminati orang (Widiastoety dkk, 2010). Tingginya minat akan bunga anggrek

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca, Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari

PENGARUH VOLUME PEMBERIAN AIR DAN KONSENTRASI PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN ANGGREK Dendrobium undulatum

I. PENDAHULUAN. Anggrek merupakan salah satu tanaman hias yang mempunyai nilai estetika

I. PENDAHULUAN. penggemarnya. Selain itu bunga anggrek memiliki variasi bentuk, warna dan ukuran

PENGARUH PEMBERIAN KOMPOS AZOLLA DAN MACAM MEDIA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT ANGGREK Dendrobium Sp PADA FASE Single Pot SKRIPSI.

I. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus L) tergolong dalam famili Iridaceae yang

PENGARUH KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN DENGAN ZAT PENGATUR TUMBUH (ZPT) INDOLEBUTYRIC ACID (IBA) TERHADAP PERTUMBUHAN STEK TANAMAN JERUK

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Tinggi Tanaman. antara pengaruh pemangkasan dan pemberian ZPT paklobutrazol. Pada perlakuan

LAMPIRAN A. Layout Penelitian Blok 1 Blok 2 Blok 3 (P0.Z1) (P1.Z0) (P2.Z1) (P1.Z0) (P2.Z1) (P2.Z2) (P1.Z1) (P0.Z1) (P1.Z1) (P0.Z0)

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Gunung Terang, Jalan Swadaya IV,

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. cendawan MVA, sterilisasi tanah, penanaman tanaman kedelai varietas Detam-1.

PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN KOMPOS TERHADAP KOMPONEN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera)

RESPON PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN ANGGREK (Vanda douglas L.) TERHADAP PEMBERIAN HORMON TUMBUH ROOT-UP

III. METODE PENELITIAN. Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, ketinggian tempat 1700 m dpl, Suhu rerata

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan pengamatan pada pemberian pupuk organik kotoran ayam

Peningkatan Keberhasilan Dalam Penyediaan Bibit Anggrek

BUDIDAYA TANAMAN ANGGREK. Paramita Cahyaningrum Kuswandi FMIPA UNY 2012

PENGARUH TUMPANGSARI SELADA DAN SAWI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI DUA KULTIVAR GLADIOL (Gladiolus hybridus L.)

PENGARUH BENZILADENIN DAN VITAMIN B TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT ANGGREK DENDROBIUM

HASIL DAN PEMBAHASAN. Percobaan 1 : Pengaruh Pertumbuhan Asal Bahan Tanaman terhadap Pembibitan Jarak Pagar

RESPON TANAMAN ANGGREK BULAN TERHADAP JENIS MEDIA TANAM DAN LETAK TANAMAN PADA SISTEM PERTANIAN ORGANIK SECARA VERTIKULTUR

HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Bunga anggrek memiliki pesona yang menarik penggemar baik di Indonesia

III. METODE PENELITIAN. Penelitian bertempat di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Lampung, dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Anggrek termasuk dalam famili Orchidaceae. Orchidaceae merupakan famili

II. TINJAUAN PUSTAKA. Genus Gladiolus yang tergolong dalam famili Iridaceae ini mempunyai 180 jenis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. ada sekitar jenis anggrek spesies tersebar di hutan-hutan Indonesia

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN. Bio-slurry dan tahap aplikasi Bio-slurry pada tanaman Caisim. Pada tahap

ANALISIS PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN JARAK TANAM TERHADAP PRODUKTIVITAS JAGUNG HIBRIDA P-21 (Zea mays L.)

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum

PENGARUH INTERVAL PEMBERIAN AIR KELAPA DAN PUPUK UREA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KARET (Heveea brasiliensis) STUM MATA TIDUR

PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT PADA TAHAP PRE NURSERY. Aang Kuvaini. Abstrak

PEMBERIAN AIR KELAPA MUDA DAN AIR CUCIAN BERAS PADA BIBIT KARET

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dari tabel sidik ragam parameter tinggi tanaman menunjukkan beda. nyata berdasarkan DMRT pada taraf 5 % (lampiran 8) Hasil rerata tinggi tanaman

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anggrek adalah tanaman hias yang banyak diminati oleh para kolektor

penghujan sehingga mendukung pertumbuhan tanaman. Penyiraman dilakukan digunakan 80%. Pada umur 1-2 MST dilakukan penyulaman pada benih-benih

I. PENDAHULUAN. Gladiol merupakan salah satu komoditas hortikultura sebagai penghasil bunga potong

I. PENDAHULUAN. untuk dikembangkan di Indonesia, baik sebagai bunga potong maupun tanaman

AGROVIGOR VOLUME 1 NO. 1 SEPTEMBER 2008 ISSN

TINJAUAN PUSTAKA. adalah salah satu genus Anggrek terbesar yang terdapat pada dunia ini.

ROMMY ANDHIKA LAKSONO DARSO SUGIONO

PENGARUH PANJANG STEK PUCUK DAN PEMBERIAN KALIUM TERHADAP HASIL TANAMAN UBI JALAR (Ipomea batatas L.) OLEH : HENDRA YUNAIDI NPM ABSTRAK

PENGARUH JENIS MEDIA TANAM DAN PEMBERIAN PUPUK GANDASIL. DENGAN TEKNOLOGI NANO TERHADAP PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium. sp. TAHAP AKLIMATISASI

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PEMUPUKAN N, P, DAN K TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI DUA KULTIVAR GLADIOL (Gladiolus hybridus L.)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. sebagai penghias meja kerja dalam bentuk vas bunga, dan dapat dikombinasikan

PEMANFAATAN DAUN LAMTORO TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK TANAH (Vanda sp.) PADA CAMPURAN MEDIA PASIR DAN TANAH LIAT

II. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Gunung Terang, Gang Swadaya VI,

Jurnal Cendekia Vol 12 No 1 Januari 2014 ISSN

BAHAN DAN METODE. Gambar 2. Bibit Caladium asal Kultur Jaringan

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merrill) PADA BERBAGAI KONSENTRASI PUPUK DAUN GROW MORE DAN WAKTU PEMANGKASAN

I. PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai aneka ragam tanaman hias, baik tanaman hias daun maupun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kembaran Kabupaten Banyumas mulai Februari sampai Maret 2017.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

L102. Staf Pengajar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Biologi UMS ABSTRAK

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung Manis. dalam siklus kehidupan tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan berlangsung

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai

FREKUENSI PEMBERIAN GROW QUICK LB TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT ANGGREK DENDROBIUM PADA STADIA KOMUNITAS POT

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Gladiol merupakan tanaman bunga hias berupa tanaman semusim berbentuk herba termasuk

BAB I PENDAHULUAN. bahan pangan yang dapat memenuhi kebutuhan penduduk untuk

IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Air leri merupakan bahan organik dengan kandungan fosfor, magnesium

TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang kecil, menunjukkan

Bunga lili termasuk bunga potong yang memiliki nilai

BAB I PENDAHULUAN. anggrek yang mendominasi pasar adalah anggrek impor, yaitu Dendrobium dan

HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Dracaena adalah tanaman yang tumbuh tegak dengan bentuk batang bulat dan

EFEKTIVITAS PEMBERIAN EM (Effective Microorganism) TERHADAP PERTUMBUHAN Anthurium plowmanii PADA MEDIA CAMPURAN PAKIS CACAH DAN ARANG SEKAM SKRIPSI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Anggrek termasuk dalam famili Orchidaceae, suatu famili yang sangat besar dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca, Fakultas Pertanian, Universitas

I. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. tinggi tanaman dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Rerata Tinggi Tanaman dan Jumlah Daun

PELAKSANAAN PENELITIAN. Disiapkan batang atas ubi karet dan batang bawah ubi kayu gajah yang. berumur 8 bulan dan dipotong sepanjang 25 cm.

PENGARUH PEMBERIAN BIO URIN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Rekapitulasi hasil analisis sidik ragam pertumbuhan bibit saninten

PENGARUH PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK Dendrobium phalaenopsis Fitzg TERHADAP PEMBERIAN IBA DAN KINETIN SECARA IN VITRO

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. diameter 12 cm dan panjang 28 cm, dan bahan-bahan lain yang mendukung

I. PENDAHULUAN. Di beberapa negara tropis produsen anggrek seperti Thailand, Singapura dan Taiwan,

I. PENDAHULUAN. Bunga Gladiol (Gladiolus hybridus L) merupakan bunga potong yang menarik

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITAN. Medan Area jalan Kolam No1 Medan, Sumatera Utara, dengan ketinggian 20 m

KERAGAAN PERTUMBUHAN JAGUNG DENGAN PEMBERIAN PUPUK HIJAU DISERTAI PEMUPUKAN N DAN P

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 5. Pertumbuhan Paspalum notatum Fluegge Setelah Ditanam

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berbagai macam tanaman hias. Pengembangan komoditi tanaman hias dilakukan

I. PENDAHULUAN. Tanaman hias khususnya bunga merupakan salah satu komoditas hortikultura

EFEKTIVITAS AIR KELAPA DAN AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SRI REJEKI (Aglonema donna carmen) PADA MEDIA TANAM YANG BERBEDA SKRIPSI

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Data Iklim Lahan Penelitian, Kelembaban Udara (%)

Transkripsi:

Respon Pertumbuhan Dan Pembungaan Tanaman nggrek Dendrobium Sp kibat Pemberian Pupuk NPK (10:30:10) dan Zat Pengatur Tumbuh 1) Sunawan dan Djuhari 2) STRK Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Untuk mengetahui pengaruh kombinasi antara pupuk NPK (10:30:10) dengan zat pengatur tumbuh (Hormonik) yang mampu mempercepat pembungaan tanaman anggrek Dendrobium, 2) Untuk mengetahui dosis pemberian pupuk NPK (10:30:10) yang dapat mempercepat pertumbuhan dan pembungaan tanaman anggrek Dendrobium, 3) Untuk mengetahui konsentrasi zat pengatur tumbuh (Hormonik) yang dapat mempercepat pertumbuhan dan pembungaan tanaman anggrek Dendrobium. Penelitian dilaksanakan dirumah kasa (Screen house), di kebun percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Islam Malang dengan ketinggian 50 m dpl. Penelitian dilaksanakan pada bulan pril 2010 sampai bulan Oktober 2010. Percobaan factorial yang disusun dengan menggunakan Rancangan cak Lengkap yang terdiri dari 2 faktor perlakuan: Faktor 1 : Dosis pupuk NPK, 4 level yaitu : P 0 : Tanpa Pupuk NPK, P 1 : Pupuk NPK 2 g/pot, P 2 : Pupuk NPK 4 g/pot, P 3 : Pupuk NPK 6 g/pot, Faktor 2 : Konentrasi zat pengatur tumbuh, 4 level yaitu : Z 0 : Tanpa ZPT hormonik, Z 1 : ZPT hormonik 1 cc/l air, Z 2 : ZPT hormonik 2 cc/l air, Z 3 : ZPT hormonik 3 cc/l air. Variabel pertumbuhan yang diamati :Saat munculnya tunas (hari), Jumlah tunas, Tinggi tanaman (cm), Jumlah daun (helai), Luas daun (cm²). Variabel Pembungaan : Jumlah tanaman berbunga, Saat munculnya tangkai bunga (hari), Panjang tangkai bunga (cm), Jumlah kuntum bunga total, Diameter bunga (cm). Darai hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa perlakuan kombinasi Tumbuh tidak memberikan pengaruh interaksi yang nyata terhadap semua peubah pertumbuhan kecuali pada peubah jumlah tunas. Kombinasi P2Z2 memberikan jumlah tunas paling banyak. Secara terpisah perlakuan pemupukan NPK berpengaruh nyata pada peubah jumlah daun pada pengamatan 75 HS, 90, HS dan 105 HS, dan pada peubah luas daun pada pengamatan 30 HS, 60 HS dan 105 HS. Hasil tebaik untuk peubah jumlah daun dan luas daun dicapai pada perlakuak P1 dan P2 ( NPK 2 g/pot, dan NPK 4 g/pot,). Sedangkan peubah pembungaan belum bias diamati karena tanaman belum berbunga. Kata Kunci : Dendrobium, Pemupukan dan Zat Pengatur Tumbuh Jurnal Penelitian l-uhuts Universitas Islam Malang 1

1. PENDHULUN nggrek merupakan tanaman bunga yang paling beraneka ragam. nggrek memiliki kurang lebih 30.000 spesies dan 700 genera yang berbeda. entuk dan sifat anggrek yang bervariasi dan unik, serta berjumlah besar menyebabkan anggrek dimaksudkan dalam kelompok tanaman tersendiri. Jenis anggrek yang dikenal sebagai tanaman hias dan bunga potong antar lain Dendrobium, Cattleya, Vanda dan Phalaenopsis (ahar, 1994). Salah satu anggrek yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan berpeluang besar untuk dikembangkan sebagai bunga potong adalah anggrek Dendrobium. Konsumsi bunga potong di kota-kota besar di Indonesia rata-rata mencapai 1.286 juta tangkai perminggu. unga anggrek memduduki peringkat kedua setelah bunga mawar (Sutater, 1991), Saat ini anggrek adalah salah satu tanaman hias yang mendapat prioritas utama untuk dikembangkan di Indonesia. mggrek Dendrobium mempunyai nilai komersial tinggi karena bentuknya yang khas, indah dan relatif lebih tahan lama dibandingkan dengan bunga potong lainnya. Dendrobium merupakan jenis anggrek yang rajin berbunga (sandhi, 1991). Kecepatan pertumbuhan dan pembentukan primodia bunga pada tanaman anggrek berbeda-beda tiap jenisnya. Pertimbuhan fase vegetatif dipengaruhi oleh perawatan rutin (penyiraman, pemupukan serta pengendalian hama dan penyakit ). Dalam kondisi sehat, tanaman akan cepat berbunga (2 bulan), terlebih bila kondisi lingkungannya mendukung (Harmono, 2003). Pembungaan pada tanaman anggrek memerlukan waktu 2-3 tahun dari mulai penanaman. Oleh karena itu perlu dicari solusi untuk mempercepat fase pembungaan. Zat pengatur tumbuh diartikan sebagai senya organik bukan hara, yang dalam jumlah sedikit dapat mendukung pertumbuhan tanaman tetapi dalam jumlah banyak dapat menghambat pertumbuhan dan merubah proses fisiologis tanaman (Wudianto, 1995). Salah satu cara memacu pertumbuhan adalah dengan pemberian zat pengatur tumbuh. Pemberian zat pengatur tumbuh pada tanaman akan merangsang pembelahan, pembesaran dan pemenjangan sel, baik akar, batang dan daun serta merangsang pembungaan. Pemberian pupuk yang tepat perlu dilaksanakan agar dapat memacu pertumbuhan dan perkembangan anggrek. Dalam penelitian ini akan dicoba pupuk NPK (10:30:10) dan zat pengatur tumbuh untuk mendukung pertumbuhan tanaman anggrek secara optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Untuk mengetahui pengaruh kombinasi antara pupuk NPK (10:30:10) dengan zat pengatur tumbuh (Hormonik) yang mampu mempercepat pembungaan tanaman anggrek Dendrobium. 2) Untuk mengetahui dosis pemberian pupuk NPK (10:30:10) yang dapat mempercepat pertumbuhan dan pembungaan tanaman anggrek Dendrobium. 3) Untuk mengetahui konsentrasi zat pengatur tumbuh (Hormonik) yang dapat mempercepat pertumbuhan dan pembungaan tanaman anggrek Dendrobium 2. METODE PENELITIN Penelitian dilaksanakan dirumah kasa (Screen house), di kebun percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Islam Malang dengan ketinggian 50 m dpl. Suhu rata-rata pada malam hari 21 24 ºC dan siang hari 24 28 ºC, kelembaban relatif rata-rata 60 80 %. Penelitian dilaksanakan pada bulan pril 2010 sampai bulan Oktober 2010. lat-alat yang digunakan dalam penelitian meliputi : alat tulis, label perlakuan, hand sprayer, thermometer, plastic, jangka sorong, timbangan, dan stik besi. ahan yang digunakan meliputi : anggrek jenis Dendrobium sp yang sudah berumur 1,5 tahun keluar dari botol dan belum berbunga yang diperoleh dari Rys Orchid. ahan baku media tumbuh (pakis dan Jurnal Penelitian l-uhuts Universitas Islam Malang 2

arang), pot, pupuk NPK (10:30:10) serta zat pengatur tumbuh merk Hormonik yang mengandung auksin, sitokinin dan giberlin yang dibeli di stokist NS. Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan factorial yang disusun dengan menggunakan Rancangan cak Lengkap yang terdiri dari 2 faktor perlakuan. dapun perlakuannya sebagai berikut : Faktor 1 : Dosis pupuk NPK, 4 level yaitu : P 0 : Tanpa Pupuk NPK, P 1 : Pupuk NPK 2 g/pot, P 2 : Pupuk NPK4 g/pot, P 3 : Pupuk NPK 6 g/pot. Faktor 2 : Konentrasi zat pengatur tumbuh, 4 level yaitu : Z 0 : Tanpa ZPT hormonik, Z 1 : Konsentrasi ZPT hormonik 1 cc/l air, Z 2 : Konsentrasi ZPT hormonik 2 cc/l air, Z 3 : Konsentrasi ZPT hormonik 3 cc/l air Pengamatan dilakukan pada umur 30, 45, 60, 75, 90 dan 105 hari setelah aplikasi. Pengamatan dilakukan secara non destraktif (tanpa perusakan) setiap dua minggu sekali dengan variabel pengamatan sebagai berikut : Pertumbuhan vegetatif : Saat munculnya tunas (hari), Jumlah tunas (satuan), Tinggi tanaman (cm), Jumlah daun (helai), Luas daun (cm²). Pertumbuhan Genratif (Pembungaan ): Jumlah tanaman berbunga, Saat munculnya tangkai bunga (hari), Panjang tangkai bunga (cm), Jumlah kuntum bunga total, Diameter bunga (cm).data yang diperoleh di analisis dengan menggunakan analisis ragam untuk mengetahui pengaruh antar perlakuan. Jika terdapat interaksi antar perlakuan dilanjutkan dengan menggunakan uji eda Nyata Terkecil (NT) taraf 5% (untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan). 3. HSIL DN PEMHSN 3.1. Hasil Pengamatan Saat Munculnya Tunas (nakan) Dari hasil analisis ragam peubah saat munculnya tunas pertama, kedua dan ketiga (Lampiran 1a, 1b dan 1c) tidak menunjukkan adanya pengaruh interkasi antara perlakuan pemupukan NPK dan Zat Pengatur Tumbuh. Demikian juga secara terpisah masing-masing perlakuan tidak menunjukkan adanya pengaruh nyata pada uji F. Nilai rata-rata peubah saat munculnya tunas pertama, kedua dan ketiga ditunjukkan pada tabel 2 berikut. Tabel : 2. Nilai rata-rata peubah saat munculnya tunas pada berbagai perlakuan pupuk NPK dan Zat Pengartur Tumbuh. Perlakuan Tunas I Tunas II Tunas III..Hari. P0 28.71 130.21 139.83 P1 23.00 125.25 154.75 P2 32.21 125.83 135.42 P3 30.96 113.33 135.08 Nilai NT TN TN TN Z0 28.71 137.46 152.42 Z1 29.67 138.33 146.58 Z2 24.92 104.33 131.25 Z3 31.58 114.50 134.83 Nilai NT TN TN TN TN = Tidak terjadi beda nyata pada Uji NT 0,05 3.2. Hasil Pengamatan Jumlah Tunas Dari hasil analisis ragam peubah jumlah tunas (Lampiran 1 d) menunjukkan adanya pengaruh inerksi antara perlakuan Tumbuh pada uji F. Nilai rata-rata peubah jumlah tunas disajikan pada tabel 3 berikut. Tabel 3. Nilai rata-rata peubah jumlah tunas pada berbagai perlakuan pupuk NPK dan Zat Pengartur Tumbuh PERLKUN Z0 Z1 Z2 Z3 P0 P1 P2 P3 2.67 b C 2.50 b C 2.00 a 2.33 ab NT 0,05 0.392 1.50 a 2.00 b 2.67 c 2.17 b 2.67 b C 1.83 a 2.83 b 1.50 a 2.00 b 1.50 a 2.00 b 2.17 b Jurnal Penelitian l-uhuts Universitas Islam Malang 3

ngka yang didampingi huruf besar yang sama pada baris yang sama dan ngka yang didampingi huruf kecil yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak terjadi beda nyata pada Uji NT TN = Tidak terjadi beda nyata pada Uji NT 0,05 3.3. Hasil Pengamatan Tinggi Tanaman Dari hasil analisis ragam peubah tinggi tanaman (Lampiran 2) tidak menunjukkan adanya pengaruh interaksi antara perlakuan Tumbuh. Demikian juga secara terpisah masing-masing perlakuan tidak menunjukkan pengaruh nyata pada uji F. Nilai rata-rata peubah saat munculnya tunas pertama, kedua dan ketiga ditunjukkan pada tabel 4 berikut. 3.4. Hasil Pengamatan Jumlah Daun Dari hasil analisis ragam peubah jumlah daun (Lampiran 3) tidak menunjukkan adanya pengaruh interkasi antara perlakuan Tumbuh. kan tetapi secara terpisah perlakuan pemupukan menunjukkan pengaruh nyata pada uji F pada umur pengamatan 75 HS, 90 HS dan 105. Nilai rata-rata peubah jumlah daun disajikan pada tabel 5 berikut. Tabel : 4. Nilai rata-rata peubah tinggi tanaman pada berbagai perlakuan pupuk NPK dan Zat Pengartur Tumbuh. Perlakuan 15 30 45 60 75 90 105.. Cm. P0 14.74 15.18 15.20 15.25 15.50 16.24 16.83 P1 15.00 15.54 15.59 15.91 16.15 17.15 17.60 P2 14.57 14.69 14.83 14.87 14.99 15.14 15.85 P3 15.06 15.20 15.25 15.30 15.47 15.82 16.44 Nilai NT TN TN TN TN TN TN TN Z0 15.09 15.31 15.31 15.52 15.85 16.71 17.48 Z1 14.60 15.07 15.08 15.20 15.34 15.95 16.17 Z2 14.97 15.07 15.54 15.62 15.84 16.27 17.09 Z3 14.71 14.84 14.94 15.00 15.08 15.42 15.98 Nilai NT TN TN TN TN TN TN TN TN = Tidak terjadi beda nyata pada Uji NT 0,05 = Hari Setelah plikasi Tabel 5. Nilai rata-rata peubah jumlah daun pada berbagai perlakuan pupuk NPK dan Zat Pengartur Tumbuh. Perlakuan 15 30 45 60 75 90 105...Helai.... P0 10.88 10.25 9.96 11.00 11.75 a 12.17 a 13.08 a P1 11.25 10.88 11.50 9.67 14.00 d 15.00 c 15.88 c P2 11.25 10.96 10.83 11.92 13.50 c 14.88 c 16.13 c P3 11.08 10.83 10.92 11.42 12.63 b 13.75 b 14.50 b Nilai NT TN TN TN TN 0.377 0.376 0.489 Z0 10.75 10.33 10.54 11.29 12.75 13.54 14.42 Z1 11.83 11.50 11.42 9.26 12.92 14.13 14.71 Z2 10.63 10.13 10.29 11.46 13.08 14.21 15.00 Z3 11.25 10.96 10.96 12.00 13.13 13.92 15.46 Nilai NT TN TN TN TN TN TN TN TN = Tidak terjadi beda nyata pada Uji NT 0,05 = Hari Setelah plikasi Jurnal Penelitian l-uhuts Universitas Islam Malang 4

P2 Z2 P3 Z3 = Pupuk NPK 4 g/ Tanaman = ZPT 4 cc/ Tanaman = Pupuk NPK 6 g/ Tanaman = ZPT 6 cc/ Tanaman 3.6. Hasil Pengamatan Pembungaan Sampai laporan ini di susun tanaman belum bisa diamati peubah pembungaan karena tanaman belum berbunga. 3.5. Hasil Pengamatan Luas Daun Dari hasil analisis ragam peubah luas daun (Lampiran 4) tidak menunjukkan adanya pengaruh interkasi antara perlakuan Tumbuh. kan tetapi secara terpisah perlakuan pemupukan menunjukkan pengaruh nyata pada uji F pada umur pengamatan 30 HS, 60 HS dan 105. Nilai rata-rata peubah luas daun disajikan pada tabel 6 berikut. Tabel 6. Nilai rata-rata peubah luas daun pada berbagai perlakuan pupuk NPK dan Zat Pengartur Tumbuh. 15 30 45 60 75 90 105 Perlakuan....Helai..... P0 206.04 206.85 b 181.76 211.01 a 225.90 235.60 248.30 a P1 217.56 216.35 b 225.43 266.64 b 288.78 302.73 343.88 c P2 189.24 174.36 a 192.28 202.84 a 244.33 263.56 299.21 b P3 193.80 167.78 a 199.99 213.50 a 236.23 316.73 294.07 b Nilai NT TN 11.435 TN 12.096 TN TN 15.786 Z0 207.09 186.21 209.03 228.50 253.20 269.02 298.20 Z1 216.50 216.78 213.98 245.26 266.72 286.20 318.71 Z2 210.61 189.73 196.70 218.78 255.00 277.59 306.81 Z3 172.45 172.61 179.76 201.45 220.33 285.81 261.73 Nilai NT TN TN TN TN TN TN TN ngka yang didampingi huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak terjadi beda nyata pada Uji NT TN = Tidak terjadi beda nyata pada Uji NT 0,05 = Hari Setelah plikasi 3.7. Pembahasan Secara umum dari hasil pengamatan peubah pertumbuhan tidak menunjukkan adanya pengaruh interaksi antara perlakuan pemupukan NPK dengan Zat Penatur tumbuh kecuali pada peubah jumlah tunas (Lampiran 1d dan Tabel 3). Sedangkan secara terpisah perlakuan pemupukan NPK memberikan pengaruh yang nyata pada peubah jumlah daun pada umur pengamatan 75, 90 dan 105 (Lampiran 3 dan Tabel 5). Sedangkan pada pubah luas daun pemupukan NPK memberikan pengaruh nyata pada umur pengamatan 30, 60 dan 105 (Lampiran 4 dan Tabel 6). Perlakuan Zat Pengatur Tumbuh tidak memberikan pengaruh nyata pada semua peubah pertumbuhan yang diamati. Dari uraian di atas tidak terjadinya interaksi pada berbagai peubah pertumbuhan diduga bahwa tanaman tidak mampu merespon kedua perlakuan tersebut secara baik sehingga masing-masing perlakuan memberikan pengaruh secara terpisah. Hal ini ditunjukkan pada perlakuan pemupukan NPK memberikan pengaruh nyata pada jumlah daun dan luas daun. Menurut Gardner (1991) bahwa investasi hasil asimilasi dalam pertumbuhan tanaman selama periode vegetatif menentukan produktifitas pada tingkat perkembangan berikutnya. Pemberian pupuk phospor dalam jumlah cukup tersedia bagi tanaman dapat memacu pertumbuhan vegetatif tanaman. Fungsi pemupukan bagi tanaman adalah untuk menyusun makromolekul protein yang dipakai untuk membuat jaringan tubuh (protoplasma) dan membentuk kuncup daun, cabang, tunas baru, bunga, buah dan biji. Peningkatan luas daun disebabkan pertambahan luas sel atau perluasan ukuran sel (Harjadi, 1991). Peningkatan luas daun Jurnal Penelitian l-uhuts Universitas Islam Malang 5

akan mendorong tanaman untuk tumbuh lebih baik, sehingga tinggi tanaman akan lebih baik. Irawati, 1990, mengatakan bahwa pertumbuhan tanaman sangat dipengaruhi oleh kecepatan pembelahan dan perpanjangan didalam jaringan meristem pada titik tumbuh tanaman. Pengaruh perlakuan zat pengatur tumbuh hanya terjadi pada jumlah tunas. Hal ini diduga bahwa respon tanaman terhadap zat pengatur tubuh lebih banyak di fokuskan pada pembentukan tunas, sesuai dengan pendapat Syarif et al, 1994, bahwa proses pembentukan dan pekembangan tunas membutuhkan zat pengatur tumbuh untuk merangsang munculnya tunas. Tertundanya proses pembungaan diduga karena adanya pengaruhn faktor lingkungan akibat perubahan cuaca yang kurang mendukung perkembangan primordia bunga. Selama penelitian berlangsung sering terjadi hujan sehingga sinar matahari yang diterima oleh tanaman sangat berkurang. Tanaman anggrek dendrobium termasuk jenis anggrek yang suka cahaya sehingga bila jumlah cahaya yang diterima tidak cukup untuk pertumbuhan normalnya, maka masa pertumbuhan dan pembungaannya menjadi lebih lambat. Menurut Widiastoety dan ahar (1995). Intensitas cahaya sebesar 55 persen mendorong pertumbuhan daun dan pembentukan tunas. Widiastoety dan Prasetyo (1998), nggrek Dendrobium adalah tanaman epifit yang tumbuh normal pada intensitas cahaya tertentu. Kelembaban berkisar antara 70-80 persen cocok untuk pertumbuhan anggrek yang sedang tumbuh di bawah naungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan naungan dengan paranet 55 persen diberi penutup plastik bagian atasnya dengan frekwensi penyiraman 4 x sehari memberikan hasil yang baik terhadap pertumbuhan tanaman anggrek Dendrobium Sonia 4. KESIMPULN DN SRN 4.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa perlakuan kombinasi Tumbuh tidak memberikan pengaruh interaksi yang nyata terhadap semua peubah pertumbuhan kecuali pada peubah jumlah tunas. Kombinasi P2Z2 memberikan jumlah tunas paling banyak. Secara terpisah perlakuan pemupukan NPK berpengaruh nyata pada peubah jumlah daun pada pengamatan 75 HS, 90, HS dan 105 HS, dan pada peubah luas daun pada pengamatan 30 HS, 60 HS dan 105 HS. Perlakuan pemupukan NPK dengan dosis 2-4 gram/tanaman memberikan jumlah daun dan luas daun yang tertinggi. Sedangkan peubah pembungaan belum bisa diamati karena tanaman belum berbunga. 4.2. Saran Perlu diteliti lebih lanjut pengaruh pemupukan NPK dan ZPT pada kondisi lingkungan pertumbuhan yang normal. 5. DFTR PUSTK shandhi. 1991. Program Penelitian dan Pengembangan Tanaman Hias. Prosding Seminar Tanaman Hias. Cipanas. Hal 51-55. ahar. 1994. Pengaruh Kematangan Serabut Kelapa sebagai Medium Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Tanaman nggrek. CV nanda erthabraga. Jurnal Holtikultura 4 (1): 77-80. Gardner, F.P. 1991. Fisiologi Tanaman udidaya, lih ahasa Susilo H. Cetakan I. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta. Irawati, S.1990. Pengaruh Dosis Interval Pemupukan N terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jurnal Penelitian l-uhuts Universitas Islam Malang 6

Sayuran. Skripsi Sarjana Faperta UNIRW Malang. Syarief, S. 1994. Kesuburan Dan Pemupukan Tanah Pertanian. Pustaka uana. andung. 13-16. Widiastoety, D dan ahar, F.. 1995. Pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan anggrek Dendrobium (alai Penelitian Tanaman Hias, Jakarta). Jurnal Hortikultura ISSN 0853-7097 1995 v. 5(4) p. 72-75 3 tables; 8 ref. Widiastoety, D.; Prasetyo, W 1998. Peningkatan kualitas bunga dengan manipulasi lingkungan/. (alai Penelitian Tanaman Hias, Jakarta) p. 111-121 Widiastoety, D. Prasetio, W dan Solvia, N. 2000. Pengaruh Naungan Terhadap Produksi Tiga Kultivar unga nggrek Dendrobium. alai Penelitian Tanaman Hias. Jurnal Horti. 9(4): 302-306. Jurnal Penelitian l-uhuts Universitas Islam Malang 7