Prosedur Pengukuran Tekanan Darah

dokumen-dokumen yang mirip
PETUNJUK OPERASIONAL PENGGUNAAN ALAT TENSI METER DIGITAL

PETUNJUK OPERASIONAL PENGGUNAAN ALAT TENSIMETER. RAKSA (Sphigmomanometer Raksa)

PROSEDUR PENGUKURAN LINGKAR PINGGANG

SOP Tanda Tanda Vital

PENJELASAN TENTANG PENELITIAN

BUKU ACUAN PESERTA CSL 2 PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH DAN TEKANAN VENA JUGULAR

DAFTAR TILIK PEMERIKSAAN SUHU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mendistribusikan substansi penting ke jaringan tubuh serta membuang produk akhir

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik

III. METODE PENELITIAN. sekaligus dalam suatu waktu (Notoatmodjo, 2012). Penelitian dilakukan di posyandu lansia Puskesmas Kedaton, Bandar Lampung

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah keilmuan tentang fisika medis.

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Yth. Bapak/Ibu Calon Responden Penelitian Di Wilayah kerja Puskesmas Pengasih II, Kabupaten Kulon Progo

KENALILAH TEKANAN DARAH ANDA

BAB III METODE PENELITIAN. pengumpulan data sekaligus pada satu waktu (Taufiqurahman, 2010).

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI PENGUKURAN TEKANAN DARAH

1. PEMERIKSAAN VITAL SIGN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memungkinkan darah mengalir secara konstan. Gaya yang ditimbulkan oleh darah

INFORMED CONSENT. Nama :... Umur :... Alamat :... Pendidikan :... dan resiko studi kasus yang berjudul Gambaran Efek Senam Yoga Terhadap

LAPORAN FISIOLOGI MANUSIA PRAKTIKUM 2 PENGUKURAN SECARA TAK LANGSUNG TEKANAN DARAH ARTERI PADA ORANG

BAB III METODE PENELITIAN. Desain pada penelitian ini adalah penelitian korelasi yang menunjukkan

Personil Penelitian. Nama : Kristina Ambarita. Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak. 1. DR. dr. Oke Rina R, M.Ked(Ped), Sp.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

RANCANGAN JADWAL PENELITIAN

PETUNJUK PERAWATAN TENSIMETER RAKSA (Sphigmomanometer Raksa) dan STETOSKOP

BAB 4 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. cross sectional.. Pengukuran variabel status gizi, penyakit hipertensi serta

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BPSL BLOK FAAL BUKU PRAKTIKUM SKILLS LAB ILMU KEDOKTERAN DASAR SEMESTER I TAHUN AKADEMIK PROGRAM STUDI SARJANA KEDOKTERAN GIGI

INSTRUKSI MANUAL. Terima kasih telah membeli OMRON Pengukur Tekanan Darah Otomatis.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. indikator untuk menilai sistem kardiovaskular seseorang. Tekanan darah adalah

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA PRAKTIKUM DENYUT NADI DAN TEKANAN DARAH

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pengukuran tekanan darah secara tidak langsung

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross

Lampiran 3. Petunjuk Pelaksanaan TKJI untuk Anak Usia Tahun. Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan.

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN. Efektivitas Olahraga Pernafasan Satria Nusantara terhadap Penurunan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. dalam jantung yaitu sirkulasi pulmonal dan sirkulasi sistemik. Ventrikel kanan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

TES KEBUGARAN (TEKANAN DARAH)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG SOP SENAM HAMIL

PENGUKURAN ANTROPOMETRI

PEMERIKSAAN TANDA VITAL TUJUAN PEMBELAJARAN TINJAUAN PUSTAKA

YANDU LANSIA dr. Kartika Ratna Pertiwi JURDIK BIOLOGI FMIPA UNY YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. design (pretest- posttest with control group). Pengambilan data

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN

LAMPIRAN SUKHASANA SHAVASANA

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN

Bab 1: Mengenal Hipertensi. Daftar Isi

PENGUKURAN TANDA VITAL Oleh: Akhmadi, SKp

BAB IV HASIL PENELITIAN. Sukoharjo dengan luas wilayah Ha yang merupakan 9,40% dari luas. dataran rendah dan sebagian merupakan dataran tinggi.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan metode

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

PANDUAN TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR


A. Etika, Moral, dan Hukum dalam Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN-LAMPIRAN 69

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu penelitian yang menjelaskan adanya pengaruh antara variabelvariabel,

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN. Perbedaan Tekanan Darah Sisi Tangan Yang Lumpuh Dengan Sisi Tangan

I. Panduan Pengukuran Antropometri

BAB III METODE PENELITIAN. hipertensi laki-laki usia tahun dan usia di atas 60 tahun.

Operasional Museum dan Pusat Pelatihan Meditasi Buddha di. Jawa Tengah ini buka setiap hari Selasa-Minggu. Sedangkan hari Senin

Lampiran 1. PLAN OF ACTION (Oktober 2016 Juni 2017) Nama : Dita Erline Kurnia NIM :

BAB IV METODE PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM ANFISMAN DENYUT NADI DAN TEKANAN DARAH

4mw\> Balai. Serangkaian tindakan pengujian kesehatan personel penerbangan yang meliputi pemeriksaan Thorax dan tulang

BAB I PENDAHULUAN. Tensimeter yang sering digunakan beberapa waktu yang lalu adalah

Lampiran 2 Surat Studi Pendahuluan

LAMPIRAN I INSTRUMEN PENELITIAN

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENGARUH AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP PERUBAHAN TD, HR, RR IBU KALA I PERSALINAN

Pengaruh Ukuran Manset Terhadap Hasil Pengukuran Tekanan Darah

DOKUMEN INSTRUMEN PENILAIAN UJIAN KETERAMPILAN

PEMERIKSAAN KESEGARAN JASMANI ANAK USIA SEKOLAH LANJUTAN. Oleh: Cerika Rismayanthi, M.Or NIP

BAB I PENDAHULUAN. kondisi mental seseorang. Bila denyut jantung atau suhu tubuh tidak normal,

K13 Antiremed Kelas 11 Fisika

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Gizi. Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai Juni 2016 dan bertempat

METODE. Desain, Waktu dan Tempat

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Maksud dan Tujuan

Petunjuk Meditasi Jalan, Duduk, dan Kegiatan Sehari-hari dalam Meditasi Vipassanā

Cara Melihat Aura & Merasakannya

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI

Petunjuk Pelaksanaan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia. 1) lintasan lurus, datar, tidak licin, berjarak 30 meter, dan mempunyai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional.

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROSEDUR SENAM LANSIA

TIM PRODI D-IV KEBIDANAN UNIVERSITAS UBUDIYAH INDONESIA

PELAKSANAAN SENAM JANTUNG SEHAT UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PANTI SOSIAL TRESNA WHERDA KASIH SAYANG IBU BATUSANGKAR

Penyusun: Dr. Danu Hoedaya & Dr. Nitya Wismaningsih [ Tim Psikologi Pelatda PON XVI Jawa Barat ]

MAKALAH PERALATAN DIAGNOSTIK DASAR (SPHYGMOMANOMETER)

Transkripsi:

Prosedur Pengukuran Tekanan Darah A. Alat dan Bahan: 1. Tensimeter Digital atau Tensimeter manual (Air Raksa) 2. Mancet besar B. Cara Pengukuran menggunakan Tensi Meter Digital: 1. Tekan tombol START/STOP untuk mengaktifkan alat. 2. Sebelum melakukan pengukuran tekanan darah, responden sebaiknya menghindar kegiatan aktivitas fisik seperti olah raga, merokok, dan makan, minimal 30 menit sebelum pengukuran. Dan juga duduk beristirahat setidaknya 5-15 menit sebelum pengukuran. 3. Hindari melakukan pengukuran dalam kondisi stres. Pengukuran sebaiknya dilakukan dalam ruangan yang tenang dan dalam kondisi tenang dan posisi duduk. 4. Pastikan responden duduk dengan posisi kaki tidak menyilang tetapi kedua telapak kaki datar menyentuh lantai. Letakkan lengan kanan responden di atas meja sehinga mancet yang sudah terpasang sejajar dengan jantung responden. 5. Singsingkan lengan baju pada lengan bagian kanan responden dan memintanya untuk tetap duduk tanpa banyak gerak, dan tidak berbicara pada saat pengukuran. Apabila responden menggunakan baju berlengan panjang, singsingkan lengan baju ke atas tetapi pastikan lipatan baju tidak terlalu ketat sehingga tidak menghambat aliran darah di lengan.

6. Biarkan lengan dalam posisi tidak tegang dengan telapak tangan terbuka ke atas. Pastikan tidak ada lekukan pada pipa mancet. 7. Ikuti posisi tubuh, lihat gambar dihalaman berikut. 8. Jika pengukuran selesai, manset akan mengempis kembali dan hasil pengukuran akan muncul. Alat akan menyimpan hasil pengukuran secara otomatis. 9. Tekan START/STOP untuk mematikan alat. Jika Anda lupa untuk mematikan alat, maka alat akan mati dengan sendirinya dalam 5 menit. C. Prosedur penggunaan manset 1. Masukkan ujung pipa manset pada bagian alat. 2. Perhatikan arah masuknya perekat manset. 3. Pakai manset, perhatikan arah selang.

4. Pastikan selang sejajar dengan jari tengah, dan posisi lengan terbuka keatas. 5. Jika manset sudah terpasang dengan benar, rekatkan manset. 6. Menghasilkan pengukuran yang akurat. 7. Pada formulir hasil pengukuran dan pemeriksaan. 8. Pengukuran dilakukan dua kali, jarak antara dua pengukuran sebaiknya antara 2 menit dengan melepaskan mancet pada lengan.

9. Apabila hasil pengukuran satu dan kedua terdapat selisih > 10 mmhg, ulangi pengukuran ketiga setelah istirahat selama 10 menit dengan melepaskan mancet pada lengan. 10. Apabila responden tidak bisa duduk, pengukuran dapat dilakukan dengan posisi berbaring, dan catat kondisi tersebut di lembar catatan. Pengukuran Tekanan Darah dengan Tensimeter manual 1. Duduk dengan tenang dan rileks sekitar 5 (lima) menit 2. Jelaskan manfaat rileks tersebut, yaitu agar nilai tekanan darah yang terukur adalah nilai yang stabil 3. Pasang manset pada lengan dengan ukuran yang sesuai, dengan jarak sisi manset paling bawah 2,5 cm dari siku dan rekatkan dengan baik 4. Posisikan tangan di atas meja dengan posisi sama tinggi dengan letak jantung. 5. Bagian yang terpasang manset harus terbebas dari lapisan apapun. 6. Pengukuran dilakukan dengan tangan di atas meja dan telapak tangan terbuka ke atas. 7. Rabalah nadi pada lipatan lengan, pompa alat hingga denyutan nadi tidak teraba lalu dipompa lagi hingga tekanaan meningkat sampai 30 mmhg di atas nilai tekanan nadi ketika denyutan nadi tidak teraba 8. Tempelkan steteskop pada perabaan denyut nadi, lepaskan pemompa perlahanlahan dan dengarkan suara bunyi denyut nadi. 9. Catat tekanan darah sistolik yaitu nilai tekanan ketika suatu denyut nadi yang pertama terdengar dan tekanan darah diatolik ketika bunyi keteraturan denyut nadi tidak tersengar

10. Sebaiknya pengukuran dilakukan 2 kali. Pengukuran ke-2 setelah selang waktu 2 (dua) menit. 11. Jika perbedaan hasil pengukuran ke-1 dan ke-2 adalah 10 mmhg atau lebih harus dilakukan pengukuran ke-3. 12. Apabila responden tidak bisa duduk, pengukuran dapat dilakukan dengan posisi berbaring, dan catat kondisi tersebut di lembar catatan. a. Manset tensimeter dipasang (diikatkan) pada lengan atas. Manset sedikitnya harus dapat melingkari 2/3 lengan atas dan bagian bawahnya sekitar 2 jari di atas daerah lipatan lengan atas untuk mencegah kontak dengan stetoskop. Stetoskop ditempatkan pada lipatan lengan atas (pada arteri brakhialis pada permukaan ventral/depan siku agak ke bawah manset tensimeter). b. Sambil mendengarkan denyut nadi, tekanan dalam tensimeter dinaikkan dengan memompa sampai tidak terdengar lagi. Kemudian tekanan di dalam tensimeter diturunkan pelan-pelan. c. Pada saat denyut nadi mulai terdengar kembali, baca tekanan yang tercantum dalam tensimeter, tekanan ini adalah tekanan atas (sistolik). d. Suara denyutan nadi selanjutnya menjadi agak keras dan tetap terdengar sekeras itu sampai suatu saat denyutannya melemah atau menghilang sama sekali. Pada saat suara denyutan yang keras itu melemah, baca lagi tekanan dalam tensimeter, tekanan itu adalah tekanan bawah (diastolik). e. Tekanan darah orang yang diperiksa adalah rata-rata pengukuran yang dilakukan sebanyak 2 kali. Ha-hal yang perlu diperhatikan : Beberapa hal yang perlu diketahui berkaitan dengan pengukuran tekanan darah, yaitu bahwa hasil pengukuran tekanan darah bisa tidak benar akibat minum kopi atau minuman beralkohol akan meningkatkan tekanan darah dari nilai sebenarnya. Demikian juga merokok, rasa cemas (tegang), terkejut, dan stress. Ingin kencing, karena kandung kemih penuh, juga dapat meningkatkan tekanan darah. Oleh karena itu, sebelum melakukan pengukuran tekanan darah, sebaiknya: a. Buang air kecil terlebih dahulu (kosongkan kandung kemih). b. Tidak minum kopi atau minuman beralkohol, dan tidak merokok. c. Sebaiknya tenangkan pikiran dan perasaan, misalnya dengan duduk santai selama lebih kurang lima menit. Duduklah dengan menapakkan kaki di lantai atau di injakan kaki dan sandarkan punggung. Injakan kaki dan sandaran punggung akan membantu untuk rileks dan memberikan hasil pengukuran tekanan darah yang lebih akurat.

Agar pengukuran tekanan darah yang dilakukan hasilnya valid, maka harus diperhatikan validitas alat pengukuran tekanan darah, terutama alat pengukur tekanan darah di Rumah (ATDR). Sumber : Panduan Peringatan Hari Kesehatan Sedunia 7 April 2013