Keywords : Mandiri Pedesaan Community Empowerment National Program (PNPM Mandiri Pedesaan), Community Welfare

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH STEREOTYPE TERHADAP POSISI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BENGKALIS

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan analisa kuantitatif. Adapun metode korelasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ini sampai selesai, waktu penelitian dimulai tanggal 17 Juli 2013 sampai

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menguji hipotesis yang telah ditetapkan kemudian menginterprestasikan hasil

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB II METODE PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh Diklat terhadap kinerja pegawai. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. alasan bahwa permasalahan permasalahan yang diteliti ada dilokasi ini.

BAB II METODE PENELITIAN. asosiatif dengan bentuk hubungan kausal dan dengan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan 1 April sampai 30 Juni 2014

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menemukan keterangan mengenai apa yang ingin diketahui. 1

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Cross Sectional yaitu metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. dapat dipercaya (dapat diandalkan, reliabilitas) antara iklim organisasi. kepuasan kerja pada karyawan PT Cipta Niaga Semesta.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah Menengah Atas Negeri 2

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

METODE PENELITIAN. menginterpretasikan data dan akhirnya pada kesimpulan yang didasarkan pada

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono

BAB II METODE PENELITIAN. analisa kuantitatif yang menggunakan rumus statistik untuk membantu

BAB III METODE PENELITIAN. HR. Subrantas Km. 15 No. 155 Pekanbaru.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Akan tetapi penulis telah melakukan studi pendahuluan sebelumnya. Penelitian

PENGARUH KESEHATAN, KESELAMATAN, DAN KEAMANAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) WILAYAH SULUTTENGGO AREA PALU

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah self confidence siswa siswa

BAB II METODE PENELITIAN. karyawan. Data yang digunakan berupa jawaban responden yang pada dasarnya

ANALISIS PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN TERHADAP PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA BUAH NAGA (Studi Kasus pada Desa Tameran Bengkalis )

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian dengan metode kuantitatif.

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, jenis deskriptif dengan model korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data penelitiannya. Dalam penelitian ini bersifat deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN. ini, peneliti berusaha menemukan data yang berhubungan dengan bentuk-bentuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yakni pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODE PENELITIAN. maka yang menjadi objek penelitian ini adalah kinerja dan pelayanan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Balai Gadang, kecamatan Koto Tangah, kota Padang. Penelitian ini akan. dilaksanakan pada bulan April 2017 sampai selesai.

LAMPIRAN. Panduan Pertanyaan dalam Wawancara Mendalam. Nama :... Peran di PNPM-MPd :...

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat di Jalan Balam No. 13 Sukajadi Pekanbaru. Wika Pekanbaru, data-data tersebut menyangkut : 1.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. ialah penelitian yang berdasarkan angka-angka ( statistik).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. Jenis Metode Penelitian dan Pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam rangka penulisan skripsi ini penulis mengambil lokasi pada Hotel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Akademi Keperawatan Karangnyar 17

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang bersistem; sekumpulan peraturan, kegiatan dan prosedur yang digunakan oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan tujuan penelitian serta data yang digunakan cukup memadai dan. Tabel 1.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 4 (bulan) bulan (jadwal penelitian terlampir).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif dan sumber data yang digunakan. berhubungan dengan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Langkah yang penting dalam keseluruhan proses penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Semarang dan kantor cabang berlokasi di Desa Rejosari RT 02 RW 02 Brangsong

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

Oleh : Slamet (NPM: ), Sarsiti ABSTRACT

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Kabupaten Bengkalis. Jl. Simp. Rangau Km.3 Duri. Sedangkan waktu penelitian. Jenis data dalam penelitian ini berupa :

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menginterpretasikan data dan akhirnya pada kesimpulan yang didasarkan pada

BAB II METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode survey. Metode survey yaitu cara mengambil sampel dari

BAB II METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

METODE PENELITIAN. eksplanasi (explanatory research). Tujuan dari pendekatan kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

PERANAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus Pada Desa Pangkalan Nyirih) va Marida Siska 1, M. Hamidi 2, Yunelly Asra 3 Mahasiswa 1, Dosen 2,3, Jurusan Administrasi Bisnis novamaridasiska@gmail.com 1, hamidisaid74@yahoo.co.id 2, Yunelly_asra@yahoo.co.id 3 ABSTRACT One of the goverment s effort to realize the welfare of the poor is the mandiri pedesaan community empowerment national program ( Pedesaan), this program is one of the rescue efforts in the from of direct aid that touch poor. The purposes of this research are to know the influences of mandiri pedesaan community empowerment national program ( Pedesaan) toward the enchanching of community welfare of Pangkalan Nyirih village and how significant the influences is. This is associative research. The results of this research indicate that mandiri pedesaan community empowerment national program (PNPM Mandiri Pedesaan) have positive and significant toward community walfare. Influence to mandiri pedesaan community empowerment national program ( Pedesaan) to the community welfare with path coefficient 17,25%. Based on the result of this research suggest mandiri pedesaan community empowerment national program ( Pedesaan) improve socialization and relationship with the related institution to optimize the development and comunity empowerment. Keywords : Mandiri Pedesaan Community Empowerment National Program ( Pedesaan), Community Welfare PENDAHULUAN Indonesia memiliki persoalan kemiskinan dan pengangguran. Upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan sosial kepada masyarakat terus dikembangkan. Hal ini agar pembangunan dapat menyentuh masyarakat, baik didesa maupun dikota secara merata. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pedesaan merupakan salah satu program yang bertujuan agar masyarakat perdesaan di lokasi sasaran menerima manfaat dari peningkatan pengelolaan sumber daya alam dan penggunaan teknologi energi terbaru. Dalam hal ini masyarakat miskin adalah sasaran utama dalam pembangunan. Kesejahteraan sosial menurut Friedlander dalam Suud (2006) kesejahteraan sosial merupakan sistem yang terorganisasi dari pelayanan-pelayanan dan lembagalembaga social yang dimaksudkan untuk membantu individu-individu dan kelompok-kelompok agar mencapai tingkat hidup dan kesehatan yang memuaskan dan hubungan-hubungan personal dan sosial yang memberi kesempatan kepada mereka untuk memperkembangkan seluruh kemampuan dan untuk meningkatkan kesejahteraan sesuai dengan kebutuhan-kebu-tuhan keluarga dan masyarakatnya Untuk itu program pemerintah dalam menangani masalah-masalah ekonomi bagi masyarakat miskin dapat membantu kemandirian dan pendapatan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan hidup mereka. Pinjaman bergulir yang digunakan masyarakat Desa Pangkalan Nyirih adalah salah satu alternatif bagi masyarakat yang ingin mengembangkan usaha mereka. Dengan adanya pinjaman modal usaha tersebut masyarakat bisa mengembangkan usaha yang telah ada menjadi lebih baik. Apabila usaha mereka menjadi lebih baik otomatis kondisi keuangan mereka akan meningkat dan pastinya akan terjadi peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat. Salah satu desa yang mendapatkan dukungan pedanaan Pedesaan adalah Desa Pangkalan Nyirih Kecamatan Rupat Kabupaten Bengkalis. Aliran dana yang masuk kedesa Pangkalan Nyirih dapat dilihat pada tabel 1. Berdasarkan tabel 1, dapat disimpulkan bahwa aliran dana yang masuk pada Desa Pangkalan Nyirih mengalami peningkatan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 begitu juga dengan jumlah kelompok peminjam PNPM Pedesaan. Hal ini berkemung- 138, Seminar Nasional Industri dan Teknologi, Volume 2, mor 1, Desember 2013, hlm. 138-145

kinan menunjukkan juga bahwa aliran dana Pedesaan sangat dibutuhkan oleh masyarakat desa Pangkalan Nyirih dengan adanya pinjaman modal usaha tersebut masyarakat bisa mengembangkan usaha yang telah ada menjadi lebih baik berperan dalam peningkatan kesejahteraan Masyarakat Desa Pangkalan Nyirih, salah satunya adalah dengan adanya PNPM Mandiri Pedesaan masyarakat bisa mendapatkan pinjaman modal usaha untuk mengembangkan usaha Berdasarkan pada urai- an di atas, dapat diketahui bahwa PNPM Mandiri Pedesaan dapat membantu meningkatkan pendapatan masyarakat untuk memenuhi kehidupan mereka. Adapun tujuannya adalah untuk mengetahui pengaruh Pedesaan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat di Desa Pangkalan Nyirih, untuk mengetahui seberapa besar pengaruh peranan Pedesaan terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat di Desa Pangkalan Nyirih. Tabel 1. Kucuran Dana Pedesaan Untuk Desa Pangkalan Nyirih Tahun Dana fisik Dana Simpan pinjam Perempuan Jumlah Kelompok (SPP) Peminjam SPP 1 2010 Rp 153.756.800 Rp 150.000.000 3 Kelompok 2 2011 Rp 189.931.600 Rp 425.000.000 5 Kelompok 3 2012 Rp 232.926.800 Rp 860.000.000 9 Kelompok Sumber : Data olahan PNPM Desa Pangkalan Nyirih (2013) LANDASAN TEORI Fatria (2010) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa variabel yang diteliti yaitu adanya pembiayaan infrastruktur, pembiayaan ekonomi bergulir (bantuan kredit) dan bantuan beasiswa perorangan. Disimpulkan bahwa dari pengujian ketiga variabel tersebut diperoleh hasil koefisien variabel bernilai positif dan signifikan. Maka hasil yang didapat adalah adanya peningkatan kesejahteraan dengan adanya pembiayaan PNPM mandiri pedesaan di kecamatan Stabat. Ningnurati (2011) juga menunjukkan hasil penelitian bahwa dampak PNPM-MP dalam kesejahteraan masyarakat yaitu adanya peningkatan pendapatan masyarakat miskin, tercukupi kebutuhan hidup dan peningkatan aset barang yang dimiliki oleh rumah tangga miskin di Kecamatan Wonosari Kabupaten Malang. Selain itu peningkatan kesejahteraan masyarakat juga terlihat dari berkurangnya jumlah rumah tangga miskin di Kecamatan Wonosari. Pada tahun 2009 jumlah rumah tangga miskin di Kecamatan Wonosari sebesar 4.907. kemudian setelah dilaksanakannya program pengentasan kemiskinan yang berbasis pemberdayaan masyarakat atau PNPM-MP tersebut jumlah rumah tangga miskin di Keca- matan Wonosari berkurang menjadi 3.399 rumah tangga miskin. Menurut Pedesaan Kecamatan Rupat Kabupaten Bengkalis (2009) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan yang selanjutnya di sebut Pedesaan adalah program pemberdayaan masyakarat pedesaan yang ditujukan untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesempatan kerja. Keluaran Program Perdesaan yaitu : 1. Terjadinya peningkatan keterlibatan rumah tangga miskin (RTM) dan kelompok perempuan mulai perencanaan sampai dengan pelestarian. 2. Terlembaganya sistem pembangunan partisipasif di desa dan antar desa 3. Terjadinya peningkatan kapasitas pemerintahan desa dalam memfasilitasi pembanguna partisipasif 4. Berfungsi dan bermanfaatnya hasil kegiatan Pedesaan bagi masyarakat 5. Terlembaganya pengelolaan dana bergulir dalam peningkatan pelayanan sosial dasar dan ketersediaan akses ekonomi terhadap rumah tangga miskin 6. Terbentuk dan berkembangnya kerjasama antar desa dalam pengelolaan pem- 139, Seminar Nasional Industri dan Teknologi, Volume 2, mor 1, Desember 2013, hlm. 139-145

pembangunan Terjadinya peningkatan peran serta kerja sama para pemangku kepentingan dalam upaya penanggulangan kemiskinan pedesaan. METODE PENELITIAN Lokasi penelitian adalah pada Masyarakat Desa Pangkalan Nyirih. Objek penelitian adalah Pedesaan dan kesejahteraan masyarakat Desa Pangkalan Nyirih. Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah peminjam dana Simpan Pinjam Perempuan (SPP) Pedesaan Desa Pangkalan Nyirih tahun 2012 yaitu berjumlah 82 orang. Jumlah sampel adalah seluruh populasi yaitu 82 orang responden yang menjadi peminjam dana Simpan Pinjam Perempuan (SPP) Pedesaan di Desa Pangkalan Nyirih. Teknik Sampling yaitu menggunakan Teknik Sampling Jenuh. Jenis data yaitu Data Kuantitatif. Sumber data, Data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, kuesioner atau daftar pertanyaan, dokumentasi dan studi Literatur. Penelitian ini menggunakan Skala Likert, dengan skor (nilai) jawaban Sangat Setuju (SS) diberi skor 5, jawaban Setuju (S) diberi skor 4, jawaban Ragu-ragu (RG) diberi skor 3, jawaban Tidak Setuju(TS) diberi skor 2, jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1. Teknik pengolahan data yaitu editing, coding, tabulasi. Metode analisa data yang digunakan adalah metode analisis regresi dan korelasi, dengan rumus : Y = a + bx..(1) Pkp = a + s + e (2) dimana : Y = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan a = Konstanta, Y bila X = 0 (harga Konstanta) b = Angka atau arah koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka baik, dan bila (-) maka terjadi penurunan. X =Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu. Dari rumus penelitian regresi linier sederhana di atas dapat dicari nilai a dan nilai b dengan menggunakan cara sebagai berikut : Y X X XY.. (3) X² X ² XY X Y X² X ²....(4) Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terkait yaitu antara peranan Pedesaan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Untuk menguji peranan Pedesaan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat menggunakan rumus korelasi sederhana dan koefisien determinan, kemudian menggunakan uji t untuk menentukan taraf signifikannya (Sugiyono, 2006). a. Rumus korelasi sederhana dimana: r xy = Koefisien korelasi yang dicari N = Banyaknya subjek pemilik nilai X = Nilai Variabel 1 Y = Nilai Variabel 2 (5) r hitung digunakan untuk mneghitung apakah ada pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y. Bila r hitung > r tabel dengan tingkat kesalahan 5 % maka dapat dikatakan bahwa Pedesaan memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kemudian menggunakan Koefisien determinan (r 2 ) untuk mengukur besarnya peranan Pedesaan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. 140, Seminar Nasional Industri dan Teknologi, Volume 2, mor 1, Desember 2013, hlm. 140-145

KD = r 2 x 100%..(6) Dimana : KD = Koefisien determinan b. Taraf Signifikan Korelasi Sederhana... (7) dimana : t hitung = Nilai t r = Nilai koefisien korelasi n = Jumlah sampel Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian asosiatif. Hipotesis adalah jawaban sementara dari permasalahan yang akan diteliti dan dibahas. Bertitik tolak dari permasalahan yang diajukan dan tujuan penelitian serta landasan teori mengenai Pedesaan maka dapat diajukan hipotesis adalah sebagai berikut : H a = Pedesaan berperanan positif dan signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. H o = Pedesaan tidak berperanan positif dan signifikan terhadap terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini diterima apabila memenuhi 2 (dua) syarat : 1. Variabel Independen berpengaruh terhadap variabel Dependen 2. Signifikan pengaruh tersebut dilihat dari uji t hitung > t tabel 0,05 satu sisi atau dengan nilai ρ < 0,05 Apabila salah satu syarat tersebut tidak terpenuhi, maka hipotesa dinyatakan ditolak. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat digambarkan bentuk hipotesanya sebagai berikut : PNPM Mandiri Pedesaan Kesejahteraan Masyarakat (Y) Gambar 1. Hipotesis Pedesaan Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Definisi konsep dari masing-masing variabel adalah : 1. Pedesaan, 2. Kesejahteraan Masyarakat Tabel 2. Defenisi Konsep, Definisi Operasional, indikator dan skala Defenisi Konsep Defenisi Operasional Indikator Skala Likert 1. Menurut Program 1. Keluaran a. Terjadinya peningkatan keterlibatan SS = Sangat Setuju Nasional Program rumah tangga miskin (RTM) S = Setuju Pemberdayaan dan kelompok perempuan mulai RG = Ragu-ragu Masyarakat Mandiri perencanaan sampai dengan TS = Tidak Setuju Pedesaan (PNPM Mandiri Pedesaan) Kecamatan Rupat Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau (2009): Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan yang selanjutnya di sebut Pedesaan adalah program pemberdayaan masyakarat pedesaan yang ditujukan untuk mengurangi pelestarian b. Terlembaganya sistem pembangunan partisipasif di desa dan antar desa c. Terjadinya peningkatan kapasitas pemerintahan desa dalam memfasilitasi pembanguna partisipasif d. Berfungsi dan bermanfaatnya hasil kegiatan Pedesaan bagi masyarakat e. Terlembaganya pengelolaan dana bergulir dalam peningkatan pelayanan sosial dasar dan ketersediaan akses ekonomi terhadap rumah tangga miskin f. Terbentuk dan berkembangnya STS= Setuju Sangat Tidak kemiskinan dan kerjasama antar desa dalam meningkatkan pengelolaan pembangunan 141, Seminar Nasional Industri dan Teknologi, Volume 2, mor 1, Desember 2013, hlm. 141-145

Defenisi Konsep 2.Berdasarkan Indonesian human Development Report dalam Bahar (2011) bahwasannya kesejahteraan masyarakat pada dasarnya adalah buah dari pelayanan publik yang dilakukan pemerintah. Dengan pelayanan publik yang baik maka kesejahteraan masyarakat juga berpeluang besar untuk membaik. Kesejahteraan masyarakat sendiri dapat dilihat dari berbagai indikator. Defenisi Operasional 1. Indeks Pembangu nan Manusia Tabel 2. Lanjutan Indikator g. Terjadinya peningkatan peran serta kerja sama para pemangku kepentingan dalam upaya penanggulangan kemiskinan perdesaan a. Panjangnya usia (diukur dengan angka harapan hidup) b. Pengetahuan (diukur dengan capaian pendidikan) c. Kelayakan hidup (diukur dengan pendapatan yang telah disesuaikan) Skala Likert SS = Sangat Setuju S = Setuju RG = Ragu-ragu TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju Tabel 3. Karakteristik Responden Penelitian Berdasarkan Agama Pada Masyarakat Desa Pangkalan Nyirih Status Jumlah Persentase Agama (Orang) (%) 1 Islam 80 97,6 % 2 Kristen 1 1 % 3 Hindu 0 0% 4 Katholik 0 0% 5 Budha 1 1% Jumlah 82 100 % Tabel 4. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Pada Masyarakat Desa Pangkalan Nyirih Umur Jumlah Persentase (tahun) (Orang) (%) 1 20-24 11 13% 2 25-29 14 17% 3 30-34 21 26% 4 35-39 18 22% 5 40-44 7 9% 6 >45 11 13% Tabel 5. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Pada Masyarakat Desa Pangkalan Nyirih Status Jumlah Persentase Pekerjaan (Orang) (%) 1 Petani 28 34% 2 PNS 10 12% 3 wiraswasta 44 54% Tabel 6. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Pada Masyarakat Desa Pangkalan Nyirih Status Jumlah Persentase Pendidikan (Orang) (%) 1 Tidak Tamat SD 3 4% 2 SD 21 26% 3 SMP 18 22% 4 SMA 31 38% 5 Akademi 3 4% 6 S1 6 7% 142, Seminar Nasional Industri dan Teknologi, Volume 2, mor 1, Desember 2013, hlm. 142-145

Tabel 7. Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Perbulan Pada Masyarakat Desa Pangkalan Nyirih Penghasilan Jumlah Persentase Perbulan (Orang) (%) 1 < Rp 500.000 16 20% Rp 500.000-2 Rp 1.000.000 30 37% Rp 3 1.000.000-Rp 2.000.000 22 27% > Rp 4 2.000.000 14 17% Tabel 8. Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga Pada Masyarakat Desa Pangkalan Nyirih Jumlah Anggota Keluarga Jumlah (Orang) Persentase (%) 1 3 Orang 24 29% 2 4 Orang 28 34% 3 5 Orang 20 24% 4 6 Orang 7 9% 5 7 Orang 1 1% 6 8 Orang 2 2% Tabel 9. Rangkuman Deskriptif Responden Terhadap Pedesaan Pada Masyarakat Desa Pangkalan Nyirih DISTRIBUSI FREKUENSI INDIKATOR SS S R TS STS Total Mean Ket. 5 4 3 2 1 1. Frek 24 36 11 8 3 82 12 Pedesaan 1 Skor 144 33 16 3 316 3,85 0 2. Frek 20 44 12 5 1 82 10 Pedesaan 2 Skor 176 36 10 1 323 3,94 0 3. Frek 19 40 12 10 1 82 Pedesaan 3 Skor 95 160 36 20 1 312 3,80 4. Frek 34 45 1 2 0 82 Sangat 17 Pedesaan 4 Skor 180 3 4 0 357 4,35 0 5. Frek 18 60 1 1 2 82 Pedesaan 5 Skor 90 240 3 2 2 337 4,11 6. Frek 13 52 10 5 2 82 Pedesaan 6 Skor 65 208 30 10 2 315 3,84 7. Frek 16 43 17 6 0 82 Pedesaan 7 Skor 80 172 51 12 0 315 3,84 8. Frek 16 33 28 4 1 82 Pedesaan 8 Skor 80 132 84 8 1 305 3,72 Total 3,93 Tabel 9. Regresi Linier Sederhana Variabel Pedesaan (X) dan Variabel Kesejahteraan Masyarakat (Y) Pada masyarakat Desa Pangkalan Nyirih n/sampel b R r 2 82 19,63 0,50 4,08 1,66 0,42 17,25 143, Seminar Nasional Industri dan Teknologi, Volume 2, mor 1, Desember 2013, hlm. 143-145

Tabel 10. Rangkuman Deskriptif Responden Terhadap Kesejahteraan Pada Masyarakat Desa Pangkalan Nyirih DISTRIBUSI FREKUENSI INDIKATOR SS S R TS STS Total Mean Ket. 5 4 3 2 1 1. Kesejahteraan Frek 30 50 1 1 0 82 Masyarakat 1 Skor 150 200 3 2 0 355 4,33 S. 2. Kesejahteraan Frek 20 28 13 20 1 82 Masyarakat 2 Skor 100 112 39 40 1 292 3,56 3. Kesejahteraan Frek 21 53 5 3 0 82 Masyarakat 3 Skor 105 212 15 6 0 338 4,12 4. Kesejahteraan Frek 21 46 4 9 2 82 Masyarakat 4 Skor 105 184 12 18 2 321 3,91 5. Kesejahteraan Frek 15 48 8 8 3 82 Masyarakat 5 Skor 75 192 24 16 3 310 3,78 6. Kesejahteraan Frek 23 38 10 9 2 82 Masyarakat 6 Skor 115 152 30 18 2 317 3,87 Sedang 7. Kesejahteraan Frek 15 50 10 6 1 82 Masyarakat 7 Skor 75 200 30 12 1 318 3,88 8. Kesejahteraan Frek 20 57 1 4 0 82 Masyarakat 8 Skor 100 228 3 8 0 339 4,13 9. Kesejahteraan Frek 20 44 9 8 1 82 Masyarakat 9 Skor 100 176 27 16 1 320 3,90 Total 3,94 Berdasarkan dari tabel di atas, dapat diketahui tingkat signifikan pengaruh PNPM-MP terhadap kesejahteraan masyarakat yang dihitung berdasarkan tingkat kesalahan 5% atau 0,05 dengan menggunakan uji t yaitu atau 4,08 1,66, artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara PNPM-MP terhadap kesejahteraan masyarakat. Besar- nya pengaruh PNPM-MP terhadap kesejahteraan masyarakat sebesar 17,25 % dan sisanya 82,75% ditentukan oleh variabel lain misalnya simpan pinjam UED. Berdasarkan tabel 9, pada persamaan regresi dari stereotype terhadap posisi kepemimpinan perempuan adalah sebagai berikut : Pedesaaan Y = 19,63 + 0,50 Positif & signifikan ( 17,25% ) Kesejahteraan Masyarakat Gambar 2. Hasil Model Penelitian Pedesaan terhadap Kesejahteraan Masyarakat KESIMPULAN 1. Pedesaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat. Artinya dengan adanya Pedesaan menyebabkan terjadinya peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya di Desa Pangkalan Nyirih. Hal ini dapat dilihat dari hasil regresi linear t hitung dari t tabel, atau 4,08 1,664. 2. Besarnya pengaruh Pedesaan terhadap kesejahteraan masyarakat adalah 17,25 % dan sisanya 82,75 % dipengaruhi oleh variabel lain misalnya simpan pinjam UED. Artinya sema- 144, Seminar Nasional Industri dan Teknologi, Volume 2, mor 1, Desember 2013, hlm. 144-145

baik peran Pedesaan, maka akan semakin besar peningkatan kesejahteraan masyarakat di Desa Pangkalan Nyirih. DAFTAR PUSTAKA Fatria, G, A (2010) Analisis Pengaruh Pembiayaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan Terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat di Kecamatan Stabat. Tesis, Unpublished. Ningnurati, D (2011) Dampak Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Kecamatan Wonosari Kabupaten Malang. Skripsi, Unpublished. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM) Mandiri Perdesaan-integrasi Kab. Bengkalis (2012) Bahan Bacaan Pelatihan Tim Verifikasi Perguliran SPP Pedesaan Integrasi. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM- MP) Kecamatan Rupat Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau (2009) Modul Pelatihan KPMD (Kader Pemeberdayaan Masyarakat Desa Sugiyono (2010) Metodologi Penelitian Bisnis. Alfabeta, Bandung. Sugiyono (2012) Metodologi Penelitian Bisnis. Cetakan ke-16, Alfabeta, Bandung. Suud (2006) Teori Kesejahteraan Masyarakat,http://nabellasafina.blog.fisip.uns. ac.id, online 20 apr. 2012. 145, Seminar Nasional Industri dan Teknologi, Volume 2, mor 1, Desember 2013, hlm. 145-145