A.3. KETERKAITAN PENDUDUK USIA KERJA DENGAN KONDISI KEMISKINAN KELUARGA TAHUN 2012 MUHAMMAD DAWAM DEPUTI BIDANG PELATIHAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN - BKKBN 2012
LATAR BELAKANG Transisi demografi pada tahun 2025-2030 ditandai dengan meningkatnya penduduk usia diatas 15 tahun. Dampaknya: menurunnya rasio ketergantungan akan memberikan peluang bonus demografi. Peluang dapat memberikan keuntungan dengan syarat tersedianya penduduk berkualitas. Kebijakan pemerintah kabupaten/kota belum mempunyai kebijakan spesifik yang mendukung penyerapan tenaga kerja 4. Apabila pemerintah tidak menyiapkan kesempatan kerja, memberdayakan perempuan, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, pendapatan menjadi tabungan, maka akan menjadi bencana 2. Oleh karena itu perlu mengidentifikasi keterkaitan karakteristik penduduk usia kerja dan kondisi kemiskinan. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 1
PERMASALAHAN Secara umum kualitas penduduk usia kerja masih rendah (pendidikan formal dan ketrampilan). Masih kurangnya komitmen dan dukungan pemerintah kabupaten/kota dalam mengelola penyerapan tenaga kerja. Masih belum adanya harmonisasi lintas sektor untuk menyiapkan tenaga kerja yang berkualitas. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 2
METODOLOGI Lingkup: Lokasi penyerapan tenaga kerja rendah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (50,4%), Provinsi Sulawesi Utara (56,21%) 9. Fokus Kegiatan: pengumpulan data dan informasi ketenaga-kerjaan terkait dengan karakteristik penduduk usia kerja (umur 15-64 tahun), potensi penduduk usia kerja, dan keterkaitan antara latarbelakang karakteristik penduduk usia kerja dengan kondisi kemiskinan melalui wawancara langsung. Desain Penelitian: Cross Sectional Study (Gambaran Kabupaten). Tahapan Metode Pelaksanaan Kegiatan: Persiapan Pelaksanaan Diseminasi. Perkembangan dan Hasil Kegiatan : Analisis dan persiapan diseminasi. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 3
SINERGI KOORDINASI Melanjutkan sosialisasi hasil penelitian dan penyiapan media diseminasi (policy brief dan atau Jurnal). Kerjasama dengan Wakil Bupati, Badan Kependudukan, KB dan Pemberdayaan Perempuan. Strategi pelaksanaan koordinasi melalui penyiapan bahan advokasi. Signifikansi capaian koordinasi yang dilakukan melalui sosialisasi hasil penelitian kepada penentu kebijakan (wakil bupati), Dinas Tenaga Kerja. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 4
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN Kerangka dan strategi pemanfaatan hasil kegiatan dilakukan melalui diseminasi data dan informasi hasil penelitian melalui forum seminar dan media cetak. Wujud - bentuk pemanfaatan hasil kegiatan: melalui publikasi (Policy Brief dan atau Jurnal). Data (jumlah dan demografi) pihak yang memanfaatkan hasil kegiatan: Bupati Bolaang Mongondow Utara, Badan Kependudukan, KB dan Pemberdayaan Perempuan. Signifikansi pemanfaatan yang dirasakan pihak penerima manfaat hasil kegiatan: diharapkan hasil penelitian yang terkait dengan pendidikan, pemilikan jumlah anak masih hidup, pengaturan kelahiran, dapat dimanfaatkan dalam rangka menyusun pembangunan SDM berkualitas melalui pelatihan ketrampilan pemberdayaan ekonomi. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 5
POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN Rancangan Pengembangan ke depan: menyusun modul-modul pelatihan pemberdayaan ekonomi Strategi Pengembangan ke depan: workshop penyusunan modul-modul pelatihan pemberdayaan ekonomi dengan melibatkan lintas sektor Pengembangan Kelompok Kerja (Pokja) lintas sektor terkait pemberdayaan penduduk usia kerja. Tahapan Pengembangan ke depan: Pertemuan penyusunan dan pembahasan kurikulum, materi pelatihan Penyusunan modul melalui workshop Ujicoba modul Penyempurnaan modul Pemanfaatan modul oleh Pokja Lintas Sektor untuk panduan melakukan pelatihan penduduk usia kerja Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 6
FOTO KEGIATAN SOSIALISASI DG WAKIL BUPATI BOLMONG Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 7
DAFTAR PUSTAKA 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2009 Tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga. Diperbanyak oleh: Badan Koordinasi Keleuarga Bewrencana Nasional, Jakarta, 2009. 2. Sri Moertiningsih, 2005. Bonus Demografi. Menjelaskan Hubungan Antara Pertumbuhan Penduduk dengan Pertumbuhan Ekonomi. Jakarta, 2005 3. Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan, Badan Penelitian dan Pengembangan dan Informasi, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, R.I.Survey Angkatan Kerja Nasional Pebruari, Kementrian Tenaga Kerja dan Trasmigrasi, Februari, 2010. 4. Arsyad, S.A. 2004. Studi Pengelolaan Program Keluarga Berencana Dalam Era Desentralisasi (Pasca Penyerahan SP3D). Jakarta: BKKBN, 2004. 5. Tunggal, Hadi Setia 2010, Undang-undang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (UU Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2009), Jakarta, Harvarindo 2010. 6. Arsyad, SA dan Nugraha, A, 2011. Policy Brief: Ledakan Penduduk Usia Kerja:Telah Siapkah Kebijakan Pemerintah Daerah?. Puslitbang Kependudukan, BKKBN, 2011. 7. Lilis Heri Mis Cicih, Warta Demografi, tahun 37 No,1, 2007, hal:6). 8. Soemardjan, Selo, dalam Jurnal Sosiologi Indonesia, Vol.II/1993. 9. Badan Pusat Statistik, Jakarta, Susenas 2010. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012 8
TERIMA KASIH MUHAMMAD DAWAM SYAHMIDA S. ARSYAD DANI SAPUTRA SRI SUGIHARTI AKMAL MAHMUD