166 Simulasi rencana..., Beta Patrianto, FT UI, 2009

dokumen-dokumen yang mirip
69 Simulasi rencana..., Beta Patrianto, FT UI, 2009

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI COST OVERRUNS PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pekerjaan proyek konstruksi, waktu (time) adalah salah satu

Kajian Potensi Terjadinya Tuntutan Penyedia Jasa Pada Proyek Konstruksi BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Risiko dalam proyek konstruksi merupakan probabilitas kejadian yang muncul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bangunan Gedung Terhadap Kinerja Waktu. Tesis, Program Pasca Sarjana Fakultas Teknik UI, Depok, 2004, hal. 1

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB V ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU

Kontraktor. Konsultan Pengawas. Konsultan Perencana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hunna Watson, dan Peter Davis dalam makalah Rework in Civil Infrastructure

BAB V HASIL PERANCANGAN AUDIT DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

MENEJEMEN PROYEK MONITORING dan EVALUASI

MANAJEMEN PROYEK DALAM PRAKTEK

BAB V PENUTUP. pihak-pihak yang berkepentingan yaitu sebagai berikut:

Manajemen Konstruksi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang marak dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. RISIKO DALAM PROYEK KONSTRUKSI MERUPAKAN PROBABILITAS KEJADIAN YANG MUNCUL

1 Simulasi rencana..., Beta Patrianto, FT UI, 2009

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

PROGRAM PASCA SARJANA ILMU TEKNIK SIPIL KEKHUSUSAN MANAJEMEN KONSTRUKSI UNIVERSITAS INDONESIA 2009 KUESIONER PAKAR

BAB I PENDAHULUAN. Proyek Pembangunan Gedung Kuningan City dibangun pada lahan seluas

ANALISA FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI COST OVERRUNS (Pembengkakan Biaya ) PADA PROYEK- PROYEK PT.MECO INOXPRIMA

BAB VII METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BELT TRUSS. Belt truss merupakan salah satu alternative struktur bangunan bertingkat tinggi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. struktur, arsitektur, dan MEP yang telah dimulai pada tahun 2016.

IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN BATAS KOTA BUKIT TINGGI - LUBUK SIKAPING BATAS SUMUT TESIS.

BAB I PENDAHULUAN. dimulai, dan kapan harus diselesaikan. Setiap pelaksanaan proyek konstruksi

BAB 3 3 METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Pengelolaan risiko..., Budi Suanda, FT UI, 2008

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISA RISIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK BOX CULVERT DI SURABAYA

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. Wayu Hidayat. Faktor-faktor risiko,... FT UI., 2007.

EVALUASI DAN ANALISA JADWAL PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PROYEK X )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS FREKUENSI, DAMPAK, DAN JENIS KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI

BAB 3 SUBJEK PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Manajemen Resiko Proyek Sistem Informasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS)

3/14/16 Manajemen Proyek IT - Universitas Mercu Buana Yogyakarta

PENERAPAN PENJADWALAN PROBABILISTIK PADA PROYEK PENGEMBANGAN GEDUNG FSAINTEK UNAIR

PROJECT MANAGEMENT SOFTWARE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Proyek konstruksi merupakan salah satu jenis proyek yang memiliki potensi

Lampiran 1 Form Kuesioner Pakar I

DAFTAR PUSTAKA. 3. Diphohusodo, Istimawan., (1996), Manajemen Proyek Konstruksi, Jilid 1 & 2, Penerbit Kanisius, Yogyakarta, Indonesia.

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Data ketidaksesuaian atau defect atau punch list yang terjadi pada 8 proyek yang

Bab V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada perkembangan industri saat ini, dan perkembangan sarana

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI)

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

1.4 Manfaat Manajemen Konstruksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BUSINESS CASE. Pembuatan Sistem Informasi SAU2 ( Simple Aplikasi Untuk User )

BAB I PENDAHULUAN. Proyek konstruksi yang berjauhan dengan kantor pusatnya sering

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Disusunoleh: Prof. Prayatni Soewondo dan Emenda Sembiring

BAB I PENDAHULUAN. jadwal yang terbatas serta perubahan kondisi yang begitu cepat. Proyek pada

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KLAIM KONTRAK DAN PENYELESAIANNYA PADA PROYEK KONSTRUKSI

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Faktor-Faktor penghambat yang terjadi pada proyek konstruksi

Analisa Antisipasi Keterlambatan Durasi Proyek Pembangunan Gedung 2 (dua) Lantai Bank CNB Pusat Surabaya BAB I PENDAHULUAN

Manajemen Proyek Perangkat Lunak Minggu 1

Kata kunci: perbandingan biaya, penambahan tenaga kerja, jam kerja (kerja lembur), time cost trade off

STUDI ANALISIS PERUBAHAN PEKERJAAN DALAM PROYEK KONSTRUKSI

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Memiliki tujuan khusus, produk akhir atau hasil kerja akhir. ditentukan atau mempunyai jangka waktu tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut dibuat (Arditi and Patel, 1989)

BAB V PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

COST CONTROL Rencana Anggaran Pelaksana

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian mengenai analisis faktor-faktor penyebab keterlambatan pada

PROJECT MANAGEMENT BODY OF KNOWLEDGE (PMBOK) PMBOK dikembangkan oleh Project Management. Institute (PMI) sebuah organisasi di Amerika yang

BAB V PENUTUP. risiko berdasarkan saran yang diperoleh oleh pakar.

Manajemen Resiko Proyek

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2016 ISSN: Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

.: Daftar Istilah dan Singkatan xv. Daftar Singkatan. Earned Value Concept. Work Break Down Structure. Project Management Body Of Knowledge

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN (Berdasarkan PP 50 Tahun 2012) Nama : Alamat : Jabatan : Lama Bekerja : NO Isi pertanyaan Kel.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROPOSAL PENAWARAN PEMBUATAN SISTEM GENERAL LEDGER(GL)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era sekarang ini, keberhasilan suatu negara bisa diukur dari tingkat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan membahas tentang semua aktifitas mulai dari tahap

BAB VII TINJAUAN KHUSUS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. panjang dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan.

PENGAMBILAN RESIKO. Kode Mata Kuliah : OLEH Endah Sulistiawati, S.T., M.T. Irma Atika Sari, S.T., M.Eng.

Transkripsi:

166 BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN 8.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap sisa waktu dan biaya pelaksanaan proyek JORR Wx-Py maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : 1. Terdapat risiko-risiko potensial pada kinerja waktu dan biaya proyek, dimana risiko potensial pada kinerja waktu proyek sebanyak 5 (lima) risiko dan pada kinerja biaya proyek sebanyak 4 (empat) risiko, yaitu : - Adanya risiko pelanggaran kontrak antara kontraktor dengan subkontraktor yang menyebabkan timbulnya konflik antar fungsi dan berdampak tertundanya pekerjaan (X1). - Adanya risiko pelanggaran kontrak antara kontraktor dengan owner yang menyebabkan timbulnya konflik antar fungsi dan berdampak tertundanya pekerjaan dan bertambahnya biaya overhead proyek (X2). - Adanya risiko lingkungan ekonomi makro yang tidak stabil sehingga menyebabkan kenaikan harga material dan berdampak pada bertambahnya biaya material (X27). - Adanya risiko sering rusaknya alat berat yang menyebabkan meningkatnya idle time alat yang berdampak bertambahnya waktu (X34). - Adanya risiko pada kesalahan penggunaan metode konstruksi/teknik pelaksanaan yang menyebabkan terjadinya kesalahan hasil pekerjaan sehingga berdampak bertambahnya waktu dan biaya pelaksanaan proyek akibat re-work (X57). - Adanya risiko owner/mk yang tidak berpengalaman (lambat dalam mengambil keputusan terhadap masalah yang terjadi) menyebabkan ketidak pastian pada desain yang berdampak tertundanya pekerjaan dan bertambahnya biaya overhead proyek (X71). 2. Pada penelitian dilakukan integrasi SWOT analysis dengan penyebab risikorisiko potensial dan diperoleh respon risiko berupa strategi-strategi pelaksanaan proyek yang sesuai dengan kapasitas perusahaan, yaitu sebagai berikut : 166

167 - Melakukan kordinasi secara intensif terhadap pihak terkait (Strategi S-1). - Menyiapkan rencana kompensasi biaya akibat keterlambatan pembayaran termin (Strategi S-2). - Mengajukan sistem 'Kontrak Payung' kepada supplier untuk menghindari adanya kenaikan harga material yang disebabkan pihak eksternal (Strategi S-3). - Menempatkan tenaga ahli internal sebagai pengawas maupun pendamping vendor agar pelaksanaan kegiatan dapat sesuai dengan rencana (Strategi S- 4). - Membuat jadwal perencanaan dengan menggunakan sistem manajemen proyek yang baik (Strategi S-5). - Melakukan sistem strategi kompetisi vendor (Strategi S-6). - Pengajuan kerja tambah sebelum melaksanakan pekerjaan yang tidak terdapat didalam BQ (Strategi S-7). - Melakukan penyesuaian pada penggunaan metode kerja terhadap permasalahan yang ada (Strategi S-8). - Melakukan uji kompetensi terhadap manajer sumber daya subkon (Strategi S-9). - Dokumentasi yang baik sebagai tindakan prefentif untuk klaim Construction All Risk (CAR) (Strategi S-10). - Dilakukan uji kelayakan alat crane yang digunakan dan final check pada saat eksekusi (Strategi S-11). - Memberikan insentif kepada instansi-instansi terkait untuk percepatan perolehan perizinan (Strategi S-12). - Persiapan zat aditif superplasticizer sebagai antisipasi kadar slump rendah (Strategi S-13). Berdasarkan penelitian yang dilakukan ditemukan bahwa Strategi S-4 adalah strategi yang potensial. Karena strategi tersebut merupakan strategi yang paling dominan sebagai tindakan untuk mengatasi potensi high risk yang terdapat pada aktifitas-aktifitas pekerjaan yang mempunyai tingkat cost sensitivity dan duration sensitivity yang tinggi.

168 Telah diterapkan beberapa strategi berbasis risk yang didapat dari penelitian pada sisa pelaksanaan proyek JORR Wx-Py. Strategi yang diterapkan secara real oleh perusahaan antara lain sebagai berikut : - Strategi S-4; yaitu dengan menempatkan tenaga ahli internal sebagai pengawas maupun pendamping vendor, yang meliputi : o Strategi WO tp -1; Menempatkan pengawas internal pada pabrik supplier untuk mengontrol dan memonitor kesesuaian kuantitas maupun kualitas rencana. Serta mengontrol agar tidak terjadi kesalahan prioritas. o Strategi WO egirder -3; Menempatkan tenaga ahli internal dalam pekerjaan girder erection untuk mendampingi dan mengawasi subkon. o Strategi WO pancang -2; Menyediakan tenaga ahli internal sebagai pendamping subkon dalam mengawasi dan memonitor pemancangan. - Strategi S-6; yaitu dengan melakukan sistem strategi kompetisi vendor, yang meliputi : o Strategi WO rmix -3; Menggunakan supplier lain yang terdapat pada area proyek sebagai kompetitor. o Strategi WO pancang -1; Menggunakan alernatif subkon sebagai kompetitor. - Strategi S-8; Melakukan penyesuaian pada penggunaan metode kerja, yang meliputi : o Strategi ST mgirder -1; Pembuatan akses alternative mobilisasi. o Strategi ST egirder -1; Mengubah metode kerja dengan menggunakan akses yang lapang. - Strategi S-10; dengan melakukan dokumentasi yang baik sebagai tindakan prefentif untuk klaim Construction All Risk (CAR). o Strategi WT mgirder-1; Dokumentasi yang baik sebagai tindakan prefentif untuk klaim Construction All Risk (CAR). o Strategi WT egirder -1; Dokumentasi yang baik sebagai tindakan prefentif untuk klaim Construction All Risk (CAR).

169 Diterapkannya strategi-strategi berbasis risk tersebut merupakan suatu bukti dari validasi yang dilakukan oleh perusahaan X-Y J.O pada sisa pelaksanaan pekerjaan proyek JORR Wx-Py. 3. Pada tahap akhir penelitian dilakukan simulasi terhadap kinerja waktu dan biaya sisa pelaksanaan proyek JORR Wx-Py berdasarkan strategi berbasis risk yang didapat. Output kinerja waktu dan biaya akhir proyek yang dihasilkan memberikan gambaran pembuktian bahwa dengan diterapkannya strategistrategi pelaksanaan berbasis risk tersebut maka dapat dicapai perbandingan yang positif antara hasil simulasi dengan proyeksi awal yang dilakukan pada kinerja waktu dan biaya proyek. Dimana didapat deviasi negative pada waktu akhir sebesar 3.30% (19 hari) dan biaya akhir sebesar 1.46% (Rp2,647,913,400) terhadap rencana addendum proyek. Namun jika dibandingkan dengan proyeksi awal, didapat deviasi positif pada waktu akhir sebesar 83.04% (93 hari) dan biaya akhir proyek sebesar 5.64% (Rp10,977,664,67). Sehingga acuan nilai tersebut menjadikan suatu parameter perbandingan yang positif oleh pihak internal. 8.2 Saran Berdasarkan dari penelitian yang dibuat maka terdapat masukan-masukan untuk perusahaan dan 1. Perlu adanya kajian secara lebih mendalam terhadap perbandingan dari waktu dan biaya real akhir proyek dengan hasil simulasi yang dilakukan dalam penelitian. Dimana kajian tersebut berguna untuk mengidentifikasi secara lebih mendalam mengenai penyebab deviasi yang ada pada perbandingan antara waktu dan biaya real akhir proyek dengan hasil simulasi. 2. Perlu adanya penelitian lebih lanjut terhadap sisa pelaksanaan proyek JORR Wx-Py mengenai perbandingan tingkat kebutuhan jumlah sumber-daya khususnya pada peralatan dan tenaga kerja terhadap kinerja waktu dan biaya proyek dalam upaya mendapatkan hasil yang optimal. 3. Dalam melakukan perencanaan strategi yang mengantisipasi adanya potensi high risk yang terdapat didalam pelaksanaan proyek akan mendapatkan hasil yang baik jika dilakukan pada tahap perencanaan. Rencana tindakan terhadap

170 risiko akan menjadi suatu program tindakan berupa Standart Of Procedures (SOP) sesuai Tabel 8.1. Tabel 8.1. SOP Perencanaan Pelaksanaan Proyek Berbasis Strategy-Risk. Sumber : Hasil Penelitian