HUBUNGAN ANTARA ASPEK-ASPEK DALAM MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI SISWA SMA NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

dokumen-dokumen yang mirip
: NOVITA TYAS SUVIANA NIM K

RATIH DEWI PUSPITASARI K

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MEMORI DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI RANAH KOGNITIF SISWA SMA NEGERI 2 MADIUN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI EMOTIONAL QUOTIENT

: FETI UTAMININGSIH NIMK

: ISNAINI MARATUS SHOLIHAH NIM K

SKRIPSI. Oleh : SITI FATIMAH NIM K

Pendidikan Biologi Volume 4, Nomor 1 Januari 2012 Halaman 89-96

PENGARUH MODEL GUIDED INQUIRY DISERTAI FISHBONE DIAGRAM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

Pendidikan Biologi Volume 4, Nomor 2 Mei 2012 Halaman 90-97

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL ACTIVE KNOWLEDGE SHARING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA SMA N 2 KARANGANYAR

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI BELAJAR

PENGARUH PENERAPAN QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PUTRI LESTARI K

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI METODE PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW (PQ4R)

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

: CANDRA WRI WANDANA K

WHELLY YULIANA K

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNIVERSITAS RIAU

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRING MINDS WANT TO KNOW (IMWK)

HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN MEDIA VIDEO DAN MOTIVASI

HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN AKTIF QUESTION STUDENT HAVE

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PERHATIAN ORANG TUA DAN KEDISIPLINAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 2 MAGELANG

PENGARUH MINAT DAN KEDISIPLINAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SDN GESI 1 TAHUN AJARAN 2015/2016

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING

PENGARUH PENERAPAN SERVICE LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DAN KONSEP DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DI SMK WIKARYA KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia. Oleh

AHMAD MUJAHID K

RIDA BAKTI PRATIWI K

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR (STUDI KORELASI PADA MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA IKIP PGRI PONTIANAK)

: KASIH ERLIANA K

Pendidikan Biologi Volume 4, Nomor 1 Januari 2012 Halaman 23-30

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA AKADEMI KEPERAWATAN

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETRAMPILAN MENGAJAR GURU DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

Dosen Program Pendidikan Geografi PIPS, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia. Keperluan korespondensi, HP : ,

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE

KONTRIBUSI KEMAMPUAN MEMORI DAN KEMAMPUAN ANALISIS

PENGARUH PENERAPAN SAVI TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR

PENGARUH TINGKAT PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD MUHAMMADIYAH WIROBRAJAN 3 YOGYAKARTA

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INSTAD TERHADAP METAKOGNISI DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI SISWA SMA BATIK 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

SKRIPSI PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MIND MAPS TERHADAP PEMAHAMAN, SIKAP DAN KETERAMPILAN DARI HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DAN PERSEPSI CARA MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL KOGNITIF BELAJAR FISIKA SISWA SMA

SKRIPSI. Oleh: AJENG FIKA FATMA CANDRA WATI K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Oktober2013

(Pembelajaran Biologi Materi Sistem Pernapasan Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Tawangsari Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS

PENGARUH PERSEPSI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL

ABSTRAK. Kata Kunci :Parent Involvement, School Engagement, Behavioral Engagement, Emotional Engagement, Cognitive Engagement, SekolahMenengahPertama.

HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI DENGAN PRESTASI BELAJAR

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN PERSEPSI SISWA TERHADAP KINERJA GURU DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 13 PEKANBARU TAHUN AJARAN 2016/2017

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG IDENTITAS NASIONAL

JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI

HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DAN

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN (MOODLE) BUDIDAYA JAMUR KUPING PADA POKOK BAHASAN FUNGI TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 SURAKARTA

PENGARUH PROBLEM BASED INSTRUCTION PADA SISWA DENGAN TINGKAT MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PENGUASAAN KONSEP BIOLOGI SISWA KELAS X SMA BATIK 1 SURAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 6 BINTAN KABUPATEN BINTAN

HUBUNGAN ANTARAKREATIVITAS SISWA DAN KEMAMPUAN NUMERIKDENGAN KEMAMPUAN KOGNITIF FISIKA SISWA SMPKELAS VIII

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA TENTANG SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR

KONTRIBUSI KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATA PLAJARAN FISIKA KELAS X SMA NEGERI KEBAKKRAMAT

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya, menurut beberapa tokoh psikologi Subjective Well Being

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRING MINDS WANT TO KNOW TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

ANALISIS PENGETAHUAN DAN KESULITAN BELAJAR SISWA TENTANG VIRUS DI KELAS X SMA NEGERI 2 TANJUNGBALAI TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN

ABSTRAK. ii Universitas Kristen Maranatha

KONTRIBUSI KECERDASAN EMOSIONAL DAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF FISIKA SISWA KELAS X SMA

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA (EFFECT ON STUDENT MOTIVATION TO LEARN MATHEMATICS ACHIEVEMENT OF STUDENT)

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh RIZKI RAMADHANI ERNI MUSTAKIM CUT ROHANI

ISSN: Volume 5, Nomor Ratih 2 Dewi P Iq, Learning Motivation And Learning Facilities Halaman73-81

HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN SEJARAH DAN PERSEPSI TENTANG PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN KESADARAN SEJARAH SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL. Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF

HUBUNGAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN OLEH GURU DAN MINAT BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI DI SMA NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN

DAFTAR ISI. ABSTRAK...iii. ABSTRACT...iv. KATA PENGANTAR...v. DAFTAR ISI...viii. DAFTAR TABEL...xii. DAFTAR BAGAN...xiii. DAFTAR LAMPIRAN...

Antok Dian Pranadi, Dr. H. Roemintoyo. S.T., M.Pd., Drs. Bambang Sulistyo Budhi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP Universitas Sebelas Maret

PENGARUH INTENSITAS PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 4 SEWON BANTUL TAHUN AJARAN 2016 / 2017

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Teknologi Pendidikan

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN F ASILITAS PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP (PLH)

HUBUNGAN MOTIVASI INTRINSIK DAN MOTIVASI EKSTRINSIK DENGAN KETERAMPILAN GERAK DASAR SEPAK TAKRAW. Jurnal. Oleh HANDOYO

AMBAR INDRIASTUTI K

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN SARANA

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY

HUBUNGAN EFIKASI DIRI, KEMANDIRIAN BELAJAR DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

Pendidikan Biologi Volume 4, Nomor 1 Januari 2012 Halaman 31-39

SKRIPSI. Oleh: NURYANTI K

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 1 CIBARUSAH BEKASI TAHUN 2011/2012 a

HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN MINAT BACA SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI DI SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Agus Kuntoro NIM: Pembimbing : Dra. Sri Hartini, M.Pd. Prodi BK FKIP UNSIRI ABSTRAK

NASKAH PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi.

: RISMAYA WINIASIH K

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR

HUBUNGAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU MENURUT PERSEPSI SISWA DENGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

Jurnal Siliwangi Vol. 3. No.1, 2017 ISSN Seri Pendidikan

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA ASPEK-ASPEK DALAM MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI SISWA SMA NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: ESTI RAHAYU NIM K4308004 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA April 2012

ABSTRAK Esti Rahayu. Hubungan antara Aspek-Aspek dalam Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Kognitif Biologi Siswa SMA Negeri 1 Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret. April 2012. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara aspek-aspek dalam motivasi belajar yang meliputi knowledge, accomplishment, stimulation, integrated regulation, identified regulation, introjected regulation, dan external regulation dengan hasil belajar kognitif biologi siswa SMA Negeri 1 Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional. Populasi adalah seluruh siswa SMA Negeri 1 Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012. Sampel berjumlah 115 siswa diambil dengan teknik stratified random sampling. Teknik pengumpulan data aspek knowledge, accomplishment, stimulation, intregated regulation, identified regulation, introjected regulation dan external regulation digunakan metode angket, sedangkan hasil belajar kognitif biologi digunakan metode dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda dengan SPSS 16. Hasil penelitian ini adalah terdapat korelasi negatif yang signifikan antara aspek accomplishment dan introjected regulation dengan hasil belajar kognitif biologi siswa SMA Negeri 1 Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012. Aspekaspek motivasi belajar lain seperti knowledge, stimulation, integrated regulation, identified regulation, dan external regulation tidak berkorelasi secara signifikan dengan hasil belajar kognitif biologi siswa SMA Negeri 1 Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012. Kata kunci: aspek-aspek motivasi belajar, hasil belajar kognitif biologi, regresi linear berganda

ABSTRACT Esti Rahayu. The Relationship Between Aspects of Learning Motivation with The Cognitive Learning Achievement of Biology at SMA Negeri 1 Karanganyar in Academic Year of 2011/2012. Thesis. Surakarta: Teacher Training and Education Faculty. Universitas Sebelas Maret. April 2012. This research is aimed to know relationship between knowledge, accomplishment, stimulation, integrated regulation, identified regulation, introjected regulation, and external regulation with cognitive learning achievement of biology at SMA Negeri 1 Karanganyar in academic year 2011/2012 simultaneously. It was a correlational research and conducted upon high school student at SMA Negeri 1 Karanganyar in academic year of 2011/2012. The sample was taken among 115 samples of student using stratified random sampling technique. Documentation technique was used to uncover student s cognitive learning achievement, while aspects of motivation was measured by using questionnaire. The obtained data was analysed using multiple regression analysis in SPSS 16. The result showed that there was a negative correlation between accomplishment and introjected regulation with cognitive learning achievement of biology at SMA Negeri 1 Karanganyar in academic year 2011/2012 simultaneously. But, other aspects such as knowledge, stimulation, integrated regulation, identified regulation, and external regulation showed no correlation with cognitive learning achievement biology at SMA Negeri 1 Karanganyar in academic year 2011/2012 simultaneously. Keywords: aspects of learning motivation, cognitive learning achievement of biology, multiple regression analysis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Hasil belajar merupakan salah satu tujuan proses pembelajaran. Merujuk pada Anderson dan Krathwol (2001) dalam Richlin (2006), hasil belajar mencakup tiga ranah yaitu kognitif, psikomotorik, dan afektif. Kemampuan intelektual siswa menjadi tolak ukur keberhasilan dalam proses pembelajaran pada ranah kognitif. Ranah kognitif memiliki enam indikator jenjang kognitif yaitu kemampuan mengingat (remember), memahami (understand), menerapkan (apply), menganalisis (analyze), mengevaluasi (evaluation), dan mencipta (create). Keterampilan motorik siswa menjadi tolak ukur keberhasilan dalam proses pembelajaran pada ranah psikomotor. Ranah psikomotor terindikasi melalui lima indikator meliputi pengenalan (initiation), manipulasi (manipulation), ketelitian (precision), artikulasi (articulation), dan naturalisasi (naturalization). Sikap siswa menjadi tolak ukur keberhasilan dalam proses pembelajaran pada ranah afektif. Ranah afektif terindikasi melalui lima kriteria meliputi sikap menerima (receive), memberikan respon (respond), memberikan nilai (value), konseptualisasi nilai (conseptualize value), dan internalisasi nilai (internalize value). Ketercapaian masing-masing indikator pada setiap ranah hasil belajar tersebut menunjukkan keberhasilan pencapaian hasil belajar siswa pada setiap ranah hasil belajar. Salah satu ranah hasil belajar yang menjadi orientasi utama di sekolah pada umumnya adalah ranah kognitif. Fokus pada ranah kognitif terlihat pada penekanan pada hasil ujian akhir baik semester maupun nasional oleh kebanyakan sekolah sebagai salah satu kriteria utama bonafiditas sekolah. Pencapaian hasil belajar pada ranah tersebut kemudian menjadi lebih menonjol dibandingkan dengan dua ranah yang lain. Pencapaian ranah kognitif dideterminasi oleh banyak faktor baik eksternal maupun internal. Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar, misalnya lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan waktu. Faktor

tersebut berpengaruh terhadap hasil belajar melalui perannya dalam mempengaruhi orientasi dan kondisi internal seseorang. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri seseorang. Faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar kognitif dapat dikelompokkan ke dalam faktor biologis dan psikologis. Faktor biologis mencakup kondisi kecacatan fisik dan kesehatan fisik. Faktor psikologis mencakup intelegensi, kemauan, bakat, daya ingat, daya konsentrasi (Hakim, 2005). Faktor psikologis tersebut digolongkan oleh Slameto (1995) menjadi tujuh yaitu intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan. Faktor internal diketahui lebih dominan dalam menentukan hasil belajar dibandingkan dengan faktor lingkungan dalam mempengaruhi hasil belajar (Clark, 1981 dalam Sudjana, 2005). Mengacu pada Ayub (2010); Broussard (2002); Tela (2007); Tariq, Hussain, Mahmood, dan Mubeen (2011), salah satu faktor internal yang memiliki pengaruh kuat terhadap hasil belajar adalah motivasi. Motivasi merupakan pendorong asasi untuk melakukan sesuatu atau berperilaku tertentu (Uno, 2006). Menurut Weiner (1992) dalam Buehl dan Alexander (2005), motivasi berpengaruh terhadap hasil belajar kognitif terkait kemampuannya dalam mengarahkan perilaku belajar. Siswa yang termotivasi akan menunjukkan aktivitas belajar tertentu sesuai dengan tujuan belajar yang ingin dicapai. Mc. Donald (1959) dalam Sardiman (2007) menyatakan bahwa motivasi menyebabkan terjadinya perubahan energi untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu. Motivasi merupakan faktor utama dalam proses pembelajaran yang dapat berperan menjamin kelangsungan kegiatan belajar karena kemampuannya memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga aktivitas belajar lebih efektif dalam mencapai tujuannya. Kehilangan motivasi dapat menyebabkan orientasi terhadap tujuan menjadi lemah. Motivasi dalam Self-Determination Theory yang dikemukakan oleh Ryan dan Deci (2000) dibedakan menjadi dua dimensi berdasarkan perbedaan alasan atau tujuan yang mendasari perbuatan yaitu motivasi intrinsik dan ekstrinsik.

Mengacu pada Bernard (2010), motivasi intrinsik dilandasi oleh kemerdekaan pribadi (otonomi) dan kompetensi. Otonomi berhubungan dengan preferensi. Motivasi yang terkait dengan preferensi bermakna bahwa motivasi berhubungan dengan kesenangan, kepuasan, dan kenikmatan terhadap aktivitas yang dilakukan. Motivasi yang terkait dengan kompetensi bermakna bahwa tindakan dan perilaku merupakan resultan dari perasaan mampu seseorang. Berbeda dengan motivasi intrinsik, motivasi ekstrinsik menurut Ryan dan Deci (2000) lebih menekankan pada konsekuensi yang akan didapat setelah melakukan tindakan. Konstruk motivasi dibangun oleh dimensi yang bersifat eksternal dan internal. Aspek-aspek yang menyusun konstruk motivasi selanjutnya dapat disusun berjenjang menurut tingkatan paling rendah yaitu external regulation, introjected regulation, identified regulation, dan integrated regulation, pada dimensi eksternal dan stimulation, accomplishment, dan knowledge pada motivasi internal (Ryan dan Deci, 2000). Pada dimensi eksternal, siswa dengan kondisi motivasi external regulation melakukan tindakan dan perilaku karena penghargaan. Siswa dengan kondisi motivasi introjected regulation melakukan perbuatan dilandasi ego dan tekanan. Siswa dengan kategori motivasi identified regulation lebih mempunyai kesadaran akan nilai dan manfaat atas tindakan atau perilaku yang dimunculkan. Siswa dengan intregated regulation akan melakukan tindakan karena sudah memiliki kesadaran yang mantap. Pada dimensi internal, siswa dengan motivasi intrinsik tipe stimulation melakukan tindakan karena sensasi yang dirasakan atas tindakan tertentu. Siswa dengan motivasi intrinsik tipe accomplishment melakukan tindakan karena kesenangan dan kepuasan terkait dengan penguasaan kemampuan. Siswa dengan motivasi intrinsik tipe knowledge melakukan tindakan karena kesenangan dan kepuasan terhadap penguasaan ilmu. Masing-masing aspek dalam motivasi intrinsik maupun ekstrinsik dapat memberikan pengaruh berbeda terhadap capaian hasil belajar kognitif siswa. Peran motivasi terhadap capaian hasil belajar siswa sangat besar, terutama pada ranah kognitif (Linnenbrink, Elizabeth, Pintrich, dan Paul, 2002). Penelitian Broussard (2002) mendapatkan bahwa kegagalan pencapaian hasil belajar disebabkan oleh lemahnya motivasi dalam belajar. Studi korelasional yang

dilakukan Hamdu dan Agustina (2011) mendapatkan bahwa motivasi berkorelasi kuat dengan hasil belajar. Motivasi dapat berkontribusi lebih dibandingkan kemampuan intelegensi dalam menentukan hasil belajar, dimana pebelajar dengan kemampuan intelegensia yang rendah kemudian dapat mencapai hasil belajar yang relatif lebih baik (Nasution, 1995). Motivasi belajar dalam hubungannya dengan hasil belajar sering dijabarkan ke dalam dimensi yaitu internal dan eksternal. Beberapa penelitian dan publikasi yang telah dilakukan misalnya Hamdu dan Agustina (2011); Landine dan Stewart (1998); Widyastuti (2010); dan Rohmah (2010) melihat dalam sudut pandang hubungan antara konstruk motivasi dengan hasil belajar, sedangkan Afzal, Ali, Khan, dan Hamid (2010) melihat dalam sudut pandang hubungan antara dimensi motivasi dengan hasil belajar. Dimensi motivasi tersebut dijabarkan ke dalam aspek-aspek yang bersifat non variabel. Ryan dan Deci (2000) membagi motivasi ke dalam tujuh aspek, yaitu external regulation, introjected regulation, identified regulation, dan integrated regulation pada motivasi ekstrinsik serta stimulation, accomplishment, dan knowledge pada motivasi intrinsik. Aspek dalam dimensi-dimensi motivasi dapat diangkat sebagai variabel. Penelitian korelasional dengan mengangkat aspek-aspek dalam dimensi motivasi menjadi variabel penelitian dapat dilakukan untuk melakukan verifikasi hubungan motivasi dengan hasil belajar secara lebih detail. Kajian tersebut dapat menemukan aspek tertentu pada motivasi yang paling berhubungan dengan hasil belajar. Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan verifikasi hubungan antara aspek-aspek dalam dimensi motivasi dengan hasil belajar dengan penelitian yang berjudul HUBUNGAN ANTARA ASPEK-ASPEK DALAM MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI SISWA SMA NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2011/2012. B. Perumusan Masalah Motivasi tidak hanya dapat dilihat dari dua dimensi, yaitu intrinsik dan ekstrinsik. Ryan dan Deci (2000) membagi motivasi ke dalam tujuh aspek, yaitu external regulation, introjected regulation, identified regulation, dan integrated

regulation pada motivasi ekstrinsik serta stimulation, accomplishment, dan knowledge pada motivasi intrinsik. Setiap aspek telah diketahui berpengaruh terhadap hasil belajar, dengan kekuatan pengaruh yang belum diketahui. Merujuk pada penelitian korelasional, kontribusi masing-masing aspek terhadap hasil belajar dapat bervariasi. Berdasarkan hal tersebut, penelitian korelasional yang mengkaji verifikasi kontribusi masing-masing aspek dalam motivasi dengan hasil belajar, peneliti dapat merumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut: 1. Apakah aspek knowledge dalam motivasi belajar intrinsik berhubungan dengan hasil belajar kognitif biologi siswa SMA Negeri 1 Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012? 2. Apakah aspek accomplishment dalam motivasi belajar intrinsik berhubungan dengan hasil belajar kognitif biologi siswa SMA Negeri 1 Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012? 3. Apakah aspek stimulation dalam motivasi belajar intrinsik berhubungan dengan hasil belajar kognitif biologi siswa SMA Negeri 1 Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012? 4. Apakah aspek integrated regulation dalam motivasi belajar ekstrinsik berhubungan dengan hasil belajar kognitif biologi siswa SMA Negeri 1 Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012? 5. Apakah aspek identified regulation dalam motivasi belajar ekstrinsik berhubungan dengan hasil belajar kognitif biologi siswa SMA Negeri 1 Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012? 6. Apakah aspek introjected regulation dalam motivasi belajar ekstrinsik berhubungan dengan hasil belajar kognitif biologi siswa SMA Negeri 1 Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012? 7. Apakah aspek external regulation dalam motivasi belajar ekstrinsik berhubungan dengan hasil belajar kognitif biologi siswa SMA Negeri 1 Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012?

C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya: 1. Hubungan antara aspek knowledge dalam motivasi belajar intrinsik dan hasil belajar kognitif biologi siswa SMA Negeri 1 Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012. 2. Hubungan antara aspek accomplishment dalam motivasi belajar intrinsik dan hasil belajar kognitif biologi siswa SMA Negeri 1 Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012. 3. Hubungan antara aspek stimulation dalam motivasi belajar intrinsik dan hasil belajar kognitif biologi siswa SMA Negeri 1 Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012. 4. Hubungan antara aspek integrated regulation dalam motivasi belajar ekstrinsik dan hasil belajar kognitif biologi siswa SMA Negeri 1 Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012. 5. Hubungan antara aspek identified regulation dalam motivasi belajar ekstrinsik dan hasil belajar kognitif biologi siswa SMA Negeri 1 Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012. 6. Hubungan antara aspek introjected regulation dalam motivasi belajar ekstrinsik dan hasil belajar kognitif biologi siswa SMA Negeri 1 Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012. 7. Hubungan antara aspek external regulation dalam motivasi belajar ekstrinsik dan hasil belajar kognitif biologi siswa SMA Negeri 1 Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi Siswa a. Memberikan pemahaman kepada siswa sebagai pebelajar akan pentingnya perhatian atas faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar.

b. Memberikan pengetahuan tentang pentingnya motivasi belajar dan aspek dalam motivasi yang paling berhubungan dengan pencapaian hasil belajar siswa pada mata pelajaran biologi. 2. Bagi Guru a. Memberikan umpan balik kepada guru sebagai pendidik untuk dapat mengetahui beberapa hal terkait dengan faktor yang dapat menentukan hasil belajar peserta didik. b. Memberikan masukan kepada guru pentingnya aspek-aspek dalam motivasi belajar untuk mendapatkan hasil belajar yang baik. 3. Bagi Institusi a. Memberikan kontribusi ilmiah pada institusi Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNS terkait dengan pengayaan khasanah keilmuan. b. Memberikan kontribusi ilmiah pada sekolah untuk perbaikan proses belajar mengajar di sekolah menengah dengan menyajikan paradigma baru tentang motivasi belajar yang tidak hanya dipandang dari dimensi intrinsik dan ekstrinsik, tetapi dipandang dari berbagai aspek yang menyusun motivasi belajar terkait hubungannya dengan pencapaian hasil belajar kognitif siswa.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Simpulan yang dapat ditarik berdasarkan penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara aspek knowledge dalam motivasi belajar intrinsik dan hasil belajar kognitif biologi siswa SMA Negeri 1 Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012. 2. Terdapat hubungan negatif yang signifikan antara aspek accomplishment dalam motivasi belajar intrinsik dan hasil belajar kognitif biologi siswa SMA Negeri 1 Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012. 3. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara aspek stimulation dalam motivasi belajar intrinsik dan hasil belajar kognitif biologi siswa SMA Negeri 1 Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012. 4. Terdapat hubungan negatif yang signifikan antara aspek integrated regulation dalam motivasi belajar ekstrinsik dan hasil belajar kognitif biologi siswa SMA Negeri 1 Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012. 5. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara aspek identified regulation dalam motivasi belajar ekstrinsik dan hasil belajar kognitif biologi siswa SMA Negeri 1 Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012. 6. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara aspek introjection regulation dalam motivasi belajar ekstrinsik dan hasil belajar kognitif biologi siswa SMA Negeri 1 Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012. 7. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara aspek external regulation dalam motivasi belajar ekstrinsik dan hasil belajar kognitif biologi siswa SMA Negeri 1 Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012.

B. Implikasi 1. Implikasi Teoritis Hasil penelitian secara teoritis dapat digunakan sebagai bahan kajian dan referensi pada penelitian sejenis, terutama bagaimana hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar. 2. Implikasi Praktis Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan bagi guru dalam memberikan pembelajaran biologi bahwa pemberian motivasi ekstrinsik seperti pemberian reward tidak selalu dapat meningkatkan hasil belajar siswa, bahkan bisa menjadi faktor yang dapat melemahkan motivasi intrinsik pada siswa. C. Saran Berkaitan dengan simpulan dan implikasi di atas, maka dapat diajukan saran sebagai berikut: 1. Bagi Guru a. Guru sebaiknya mampu memahami faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. b. Guru sebaiknya tidak hanya memperhatikan bagaimana meningkatkan motivasi belajar pada siswa yang mencakup tujuh aspek, yaitu knowledge, accomplishment, stimulation, integrated regulation, identified regulation, introjected regulation, dan external regulation, tetapi juga perlu memperhatikan faktor-faktor lain yang dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa. 2. Bagi Institusi Sekolah sebaiknya mampu menciptakan suasana akademik yang kondusif sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar biologi siswa.

3. Bagi Peneliti lain a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan penelitian bagi peneliti lain untuk melakukan verifikasi lebih lanjut mengenai hubungan antara aspek-aspek dalam motivasi belajar dengan hasil belajar kognitif biologi sehingga mendapatkan temuan yang lebih kuat karena dalam penelitian ini masih terdapat banyak keterbatasan. b. Peneliti lain sebaiknya tidak hanya melakukan validasi konstruk dan butir angket, tetapi juga perlu melakukan validasi isi kepada validator atau orang yang ahli sehingga validitas instrumen dapat lebih dipercaya.