PEMBERIAN UMPAN BALIK DALAM BELAJAR GERAK Oleh: Heny Setyawati. Abstrak

dokumen-dokumen yang mirip
Kata Kunci: Informasi, pemrosesan informasi, belajar gerak

KONSEP BELAJAR GERAK. Oleh: Joko Purwanto FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PENGARUH EXPLOSIVE POWER TERHADAP KETERAMPILAN BOLA VOLI (Studi Penelitian Pada Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia setiap saat akan menerima banyak sekali

BAB VI ASESMEN ATAS PEMAHAMAN DAN INQUIRY

Oleh: Joko Purwanto FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB II LANDASAN TEORI. Santrock (2007) menyatakan bahwa keterampilan komunikasi adalah

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SKJ DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF. Masdin SD Negeri 02 Tlogopakis, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan

Hubungan Motivasi Berprestasi Siswa Dengan Hasil Belajar Pendidikan Jasmani

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN

PENGARUH METODE LATIHAN DAN KOORDINASI MATA-LENGAN TERHADAP KETEPATAN SERVICE TENIS LAPANGAN

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pembelajaran, dan hasil belajar yang dicapai siswa sangat dipengaruhi oleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Learning Obstacle pada Konsep Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan

Tatyana Dumova Point Park University, USA. Kegunaan Kuis Online : Mengevaluasi Persepsi Mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. melakukan teknik- teknik gerakan yang sesuai dengan peraturan permainan. ekstrakurikuler maupun diluar kegiatan tersebut.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN DASAR SEPAKBOLA. Iyan Nurdiyan Haris, M.Pd.

2015 PERBANDINGAN FOREHAND DRIVE ANTARA SKILLED DAN UNSKILLED DALAM CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN

SANTI E. PURNAMASARI UMBY

DAFTAR PUSTAKA. Adam, C.W. (1991). Foundations of Physical Education, Exercise, and Sport Sciences. Philadelphia: Lea & Febiger.

HASIL PENELITIAN Uji validitas dan reliabilitas Uji signifikansi

TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan Jasmani mengandung dua pengertian yaitu pendidikan untuk

Materi 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team

Metode Observasi Wawancara Klinis & Sosial

PENGARUH MASSED PRACTICE

ASPEK PSIKOLOGI DALAM OLAHRAGA SENAM. Oleh Helmy Firmansyah

PENGARUH UMPAN BALIK DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR BULUTANGKIS (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 165 Jakarta)

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA RPP MATAKULIAH PEMBELAJARAN MOTORIK

A. Proses Pengambilan Keputusan

S K R I P S I. Oleh : HARIS KURNIAWAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masa perkembangan negara Indonesia, pendidikan penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga bulutangkis di Indonesia telah menempatkan diri sebagai

Tips Menangani Pertanyaan Peserta Diklat. Oleh: Wakhyudi. Widyaiswara Madya Pusdiklatwas BPKP. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. baik. Pendidikan berintikan interaksi antara pendidik dengan peserta didik dalam upaya

RELEVANSI METODE PENCAPAIAN TARGET PEMERIKSAAN KEHAMILAN DENGAN KETERAMPILAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN MAHASISWA

Riono Agung Wibowo 1 *, Agustiyanto 2,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belanda pada awal abad 20. Sebelum PELTI (Persatuan Tenis Lapangan Seluruh

BAB III PENILAIAN A. Benar-Salah. Petunjuk:

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH:

KEMAMPUAN MOTORIK SISWA KELAS 2 SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH 1 KOTA PONTIANAK TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. bola basket juga mengalami perubahan-perubahan yang semakin kompleks.

Interpersonal Communication Skill

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

EMPATI DAN PERILAKU PROSOSIAL PADA ANAK

BAB 1 PENDAHULUAN. tajam antar perusahaan. Dengan adanya kemajuan teknologi yang juga terus

PERAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. dimana terdiri dari dua tim beranggotakan masing-masing tim terdiri dari enam

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 PENGARUH MASSED PRACTICE

Interraksi Manusia dan Komputer

KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Standar Audit SA 330. Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai

DEFINISI MOTIVASI. Proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan usaha seorang. Komponen Motivasi : Intensitas, arah dan ketekunan

Perseptual motorik pada dasarnya merujuk pada aktivitas yang dilakukan. dengan maksud meningkatkan kognitif dan kemampuan akademik.

BAB I PEBDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Rangkaian Kolom Kluster I, 2012

Perilaku Konsumen. Pengantar. Hikmah Ubaidillah, M.IKom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Marketing Communication

FORMAT RPP. Kompetensi Dasar : Melakukan teknik menyundul bola dengan baik. Siswa dapat Melakukan teknik menyundul bola dengan baik A.

BAB 1 PENDAHULUAN. masalah dan menguji penyelesaian masalah secara sistematis. mampu tampil dan berperilaku dengan penuh keyakinan.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR MELALUI PENDEKATAN BERMAIN. Hendra Saputra 1. Abstrak

PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN ANAK MELALUI PENDIDIKAN JASMANI

SURVEY KEMAMPUAN MOTORIK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH SE-KECAMATAN TAMAN SIDOARJO TAHUN AJARAN DIDIK CAHYO WICAKSONO ABSTRAK

II. TINJAUAN PUSTAKA. berarti mempunyai efek, pengaruh atau akibat, selain itu kata efektif juga dapat

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN RECIPROCAL BERBANTUAN FEEDBACK VISUAL

2016 IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI

PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP PENINGKATAN KETEPATAN PUKULAN FOREHAND DRIVE PADA PERMAINAN TENIS MEJA

MENDENGARKAN DAN KOMUNIKASI NONVERBAL DI TEMPAT KERJA

MENINGKATKAN PENGEMBANGAN ASPEK EMOSI DALAM PROSES PEMBELAJARAN ANAK

Tite Juliantine Universitas Pendidikan Indonesia

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BELAJAR MOTORIK. M.E.Winarno

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN TEORI. tingkah laku yang menurut kata hati atau semaunya (Anshari, 1996: 605).

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN PENJASKES PADA TINGKAT SMP. Apririsa Universitas Negeri Malang

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif

PETUNJUK PELAKSANAAN TES KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKTAKRAW. 1. Pelaksanaan tes harus urut sesuai dengan urutan butir tes.

adalah proses diterimanya rangsang (objek, kualitas, hubungan antar gejala, maupun

PEMBELAJARAN MIPA TERINTEGRASI DALAM PENJASORKES

Psikologi Konseling. Psikologi Konseling. Psikologi Psikologi

Proses dan efek Media

PENTINGNYA KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Pembentukan kualitas SDM yang optimal, baik sehat secara fisik maupun

Interaksi Manusia dan Komputer. Aspek Manusia dalam IMK

II. TINJAUAN PUSTAKA. mendorong, membimbing mengembangkan dan membina kemampuan

METODE MELATIH TEKNIK DAN TAKTIK DALAM PENCAK SILAT. Oleh: Awan Hariono

KARAKTERISTIK ANAK BERKESULITAN BELAJAR

Materi Pendidikan Wasit Senam Artistik Putra

BAB I PENDAHULUAN. wajib dilaksanakan di lingkungan persekolahan formal seperti di SD, SMP, dan

SILABUS. Indikator Ketercapaian Kompetensi. Materi Pembelajaran. Tingkat Ranah. Tingkat Ranah. Alokasi Waktu. Sumber/ Bahan/Alat.

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Komunikasi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

MODUL 2 : MODIFIKASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI PENDAHULUAN

TEACHING METHODOLOGY

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan di sekolah adalah

Penulisan Kegiatan Pembelajaran dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Bahasa Inggris SMP

Harap hubungkan Speaker/Headset ke PC anda sebelum memulai Presentasi Modul ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

MEMBELAJARKAN PESERTA DIDIK UNTUK MEMBACA CEPAT. Syamsul Alam. Widyaiswara LPMP Sulawesi Selatan. Kata Kunci: membaca cepat, memahami makna bacaan,

Transkripsi:

PEMBERIAN UMPAN BALIK DALAM BELAJAR GERAK Oleh: Heny Setyawati Abstrak Pada dasarnya belajar gerak (motor learning) merupakan suatu proses belajar yang memiliki tujuan untuk mengembangkan berbagai keterampilan gerak yang optimal secara efisien dan efektif. Seiring dengan itu, Schmidt (1989: 34) menegaskan bahwa belajar gerak merupakan suatu rangkaian asosiasi latihan atau pengalaman yang dapat mengubah kemampuan gerak ke arah kinerja keterampilan gerak tertentu. Umpan balik dalam proses pembelajaran gerak sangatlah penting, karena dengan umpan balik dapat diukur sejauh mana siswa dapat melakukan gerakan yang telah diajarkan/dilatih dengan baik dan benar. Selama ini siswa saat melakukan tugas gerak, karena keterbatasan waktu yang dipunyai guru kurang mendapat kesempatan umpan balik dari guru. Keterbatasan ini menyebabkan hasil belajar gerak yang dicapai siswa kurang maksimal. Umpan balik adalah perilaku guru untuk membantu setiap siswa yang mengalami kesulitan belajar secara individu dengan cara menanggapi hasil belajar siswa sehingga lebih menguasai materi yang diberikan dan telah disampaikan oleh guru. Sementara itu umpan balik digunakan untuk membantu pelajar dalam mengatasi kesulitan baik secara klasikal maupun secara individual disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing peserta didik. Dengan umpan balik maka guru dapat membantu setiap siswa yang mengalami kesulitan belajar secara individual dengan cara memberikan pujian, kritikan dan arahan serta tanggapan terhadap hasil pekerjaan pelajar selama proses belajar mengajar berlangsung. Seorang guru hendaknya menempatkan diri berdampingan dengan pelajar sebagai senior yang selalu siap menjadi nara sumber atau konsultan. Umpan balik ditandai sebagai informasi sensorik yang mengindikasikan gerakan seseorang yang sebenarnya. Seseorang membandingkan antara umpan balik yang diperoleh dengan hasil kinerja yang seharusnya, untuk mengkontruksi jumlah kesalahan dalam gerakan mereka. Selama ada kesalahan, siswa berusaha untuk mengubah gerakan untuk memperbaiki atau menghilangkan kesalahan, yaitu perbedaan antara keadaan yang nyata dan tujuan yang diharapkan. Key word: Umpan balik, belajar gerak Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 11 No. 2 Tahun 2011 27

A. PENDAHULUAN Keterampilan gerak adalah kemampuan seseorang untuk melakukan suatu tugas gerak secara maksimal sesuai dengan kemampuannya. Keterampilan gerak pada setiap orang berbeda-beda, banyak faktor yang mempengaruhinya antara lain faktor tingkatan usia, pengalaman gerak. Sifat dasar dari sebuah keterampilan adalah memaksa seorang pelajar untuk lebih membuat pertimbangan ketika merencanakan belajar dari pengalaman. Untuk membantu praktisi memahami sifat dasar dari keterampilan gerak, beberapa sistem klasifikasi atau taksonomi telah mengembangkan keterampilan gerak dari beberapa unsur-unsur umum. Mengetahui perbedaan keterampilan dapat membantu praktisi dalam merencanakan pembelajaran dan mempraktekan pengalamannya sebagai sebuah titik awal untuk penilaian penampilan. Pada dasarnya belajar gerak (motor learning) merupakan suatu proses belajar yang memiliki tujuan untuk mengembangkan berbagai keterampilan gerak yang optimal secara efisien dan efektif. Seiring dengan itu, Schmidt (1989: 34) menegaskan bahwa belajar gerak merupakan suatu rangkaian asosiasi latihan atau pengalaman yang dapat mengubah kemampuan gerak ke arah kinerja keterampilan gerak tertentu. Sehubungan dengan hal tersebut, perubahan keterampilan gerak dalam belajar gerak merupakan indikasi terjadinya proses belajar gerak yang dilakukan oleh seseorang. Dengan demikian, keterampilan gerak yang diperoleh bukan hanya dipengaruhi oleh faktor kematangan gerak melainkan juga oleh faktor proses belajar gerak. Di sisi lain, pengaruh dari belajar gerak tampak pada perbedaan yang nyata dari tingkat keterampilan gerak seorang anak yang mendapatkan perlakukan pembelajaran gerak intensif dengan yang tidak. Pada kelompok anak yang mendapatkan perlakuan belajar gerak intensif menunjukan kurva kenaikan progresif dan permanen. Sementara itu, dalam pemerolehan keterampilan gerak dipengaruhi oleh beberapa faktor; (1) faktor Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 11 No. 2 Tahun 2011 28

individu subyek didik, (2) faktor proses belajar dan (3) faktor situasi belajar. Faktor individu subyek belajar dalam belajar gerak akan merujuk pada adanya perbedaan potensi yang dimiliki subyek didik. Perbedaan potensi kemampuan gerak yang dimiliki oleh subyek didik ini secara fundamental akan memberikan pengaruh terhadap pemerolehan keterampilan gerak. Perbedaan potensi kemampuan gerak memiliki implikasi terhadap usaha penyusunan program pembelajaran gerak Oxendine (1984:56) menegaskan bahwa perbedaan potensi kemampuan gerak yang dimiliki oleh seorang secara nyata akan memberikan pengaruh terhadap kecepatan, ketepatan dan tingkat perolehan keterampilan gerak. Umpan balik dalam proses pembelajaran gerak sangatlah penting, karena dengan umpan balik dapat diukur sejauh mana siswa dapat melakukan gerakan yang telah diajarkan/ dilatih dengan baik dan benar. Selama ini siswa saat melakukan tugas gerak, karena keterbatasan waktu yang dipunyai guru kurang mendapat kesempatan umpan balik dari guru. Keterbatasan ini menyebabkan hasil belajar gerak yang dicapai siswa kurang maksimal. Masih banyak siswa melakukan kesalahan saat melakukan tugas gerak dan tidak mendapat perbaikan sama sekali. Kondisi ini berakibat kurang maksimalnya proses belajar mengajar penjasorkes di sekolah. Hal ini tentu tidak boleh dibiarkan terus menerus, bagaimanapun juga harus ada perbaikan dan rekontruksi dalam pemberian umpan balik pada siswa pada saat mereka melakukan tugas gerak. Seperti apa bentuk pemberian umpan balik tersebut dan bagaimana cara pemberiannya akan dikaji dalam makalah ini dan harapannya hal ini bisa menjadi tambahan pengetahuan bagi guru dalam proses belajar mengajar penjasorkes di sekolah. B. PENGERTIAN UMPAN BALIK Umpan balik adalah informasi tentang kesalahan dan mengoreksi aspek dari kinerja. Siswa-siswa yang mempraktekkan suatu keterampilan gerak dapat melakukan suatu kesalahan-kesalahan, dan pemberian umpan balik dapat bermanfaat bagi mereka. Ketika mereka membuat kesalahan-kesalahan, yang mungkin bisa merusak penampilan Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 11 No. 2 Tahun 2011 29

mereka. Seorang guru olahraga harus bisa memberikan umpan alik dengan koreksikoreksi. Jika anda mempunyai suatu media kamera video, putar kembali hasil rekaman mereka dan biarkan mereka mengamati kinerja-kinerja mereka sendiri, itu akan menjadi pengaruh baik bagi mereka. Umpan balik adalah perilaku guru untuk membantu setiap siswa yang mengalami kesulitan belajar secara individu dengan cara menanggapi hasil belajar siswa sehingga lebih menguasai materi yang diberikan dan telah disampaikan oleh guru. Sementara itu umpan balik digunakan untuk membantu pelajar dalam mengatasi kesulitan baik secara klasikal maupun secara individual disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing peserta didik. Dengan umpan balik maka guru dapat membantu setiap siswa yang mengalami kesulitan belajar secara individual dengan cara memberikan pujian, kritikan dan arahan serta tanggapan terhadap hasil pekerjaan pelajar selama proses belajar mengajar berlangsung. Seorang guru hendaknya menempatkan diri berdampingan dengan pelajar sebagai senior yang selalu siap menjadi nara sumber atau konsultan. Umpan balik ditandai sebagai informasi sensorik yang mengindikasikan gerakan seseorang yang sebenarnya. Seseorang membandingkan antara umpan balik yang diperoleh dengan hasil kinerja yang seharusnya, untuk mengkontruksi jumlah kesalahan dalam gerakan mereka. Selama ada kesalahan, siswa berusaha untuk mengubah gerakan untuk memperbaiki atau menghilangkan kesalahan, yaitu perbedaan antara keadaan yang nyata dan tujuan yang diharapkan. Salah satu cara yang paling praktis dalam mempengaruhi proses pembelajaran adalah dengan memberikan umpan balik terhadap kinerja mereka. Satu cara untuk membedakan kategori dari umpan balik adalah dengan mengelompokkan berbagai bentuk informasi sensorik yang mewakili sumber umpan balik potensial. Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 11 No. 2 Tahun 2011 30

C. KLASIFIKASI UMPAN BALIK: 1. Umpan Balik Intrinsik Umpan balik Intrinsik adalah informasi tanggapan yang dihasilkan dan tersedia kepada siswa dihasilkan dari sistim yang berhubungan dengan perasaan mereka dan sebagai suatu konsekuensi dari kinerja. Umpan balik intrinsik kadang disebut umpan balik yang melekat, umpan balik intrinsik adalah informasi sensorik yang timbul sebagai konsekuensi alami yang menghasilkan gerakan. Umpan balik intrinsik berasal dari sumber-sumber di luar tubuh seseorang (exteroception) atau dari dalam tubuh (proprioception). 2. Umpan Balik Ekstrinsik Umpan balik ekstrinsik kadang-kadang disebut umpan balik ditingkatkan atau umpan balik ditambah, terdiri dari informasi sensori yang diberikan kepada pelajar oleh beberapa sumber luar, seperti umpan balik dari guru, instruktur atau terapis, tampilan digital stopwatch, nilai-ditandai tangan hakim, film dari sebuah permainan, video replay gerakan, dan sebagainya. Idealnya, umpan balik ekstrinsik menyampaikan informasi tentang hasil dari gerakan. Umpan balik ekstrinsik adalah informasi yang berada di bawah kendali guru, oleh karena itu dapat disediakan pada waktu yang berbeda, dalam berbagai bentuk, atau tidak sama sekali. 3. Hasil Pengetahuan Hasil pengetahuan mengacu pada ekstrinsik, biasanya merupakan informasi verbal yang dikatakan sesudah sebuah kinerja selesai dilakukan, yang diindikasikan oleh keberhasilan tindakan mereka atau tujuan lingkungan. Misalnya, ketika orang tua berkata kepada anaknya kamu menumpahkan susumu." Beberapa jenis hasil pengetahuan tidak berlebihan sebagai umpan balik intrinsik. Pesenam, penyelam, dan penari harus menunggu skor para juri untuk tahu persis bagaimana hasil kinerja mereka. Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 11 No. 2 Tahun 2011 31

4. Pengetahuan dari Penampilan Tipe lain dari umpan balik ekstrinsik, atau ditambahkan, umpan balik merupakan hasil dari kinerja dengan informasi tentang kualitas gerak mereka. Pengetahuan tentang kinerja, kadang-kadang disebut umpan balik kinematik, yaitu satu jenis umpan balik dari instruktur dan terapis sering digunakan dalam pengaturan dunia nyata. Msalnya pelatih memberikan umpan balik verbal seperti langkah Anda terlalu pendek "atau" Kau tidak mengangkat lutut Anda cukup tinggi ". Masing-masing contoh berisi informasi tentang kinematika (pola atau kecepatan) dari gerakan. Informasi pengetahuan dari penampilan tidak seperti informasi yang diberikan oleh hasil pengetahuan, tidak selalu menunjukkan apa-apa tentang tingkat pencapaian tujuan. Sebaliknya, pengetahuan dari penampilan memberitahu pelajar tentang kualitas gerakan mereka. D. SIFAT UMPAN BALIK EKSTRINSIK Dalam banyak situasi belajar, umpan balik ekstrinsik berada di bawah kontrol langsung dari instruktur atau terapis yang biasanya menyediakan dalam bentuk verbal, atau diucapkan. Pesan yang disampaikan ldalam bentuk umpan balik oleh praktisi dapat mempengaruhi proses belajar dengan cara yang berbeda. Contoh-contoh ini Umpan balik: 1. Setengah melalui musim pembelajaran yang panjang dan penuh tekanan, terapis berkata kepada pasiennya, "Simpan itu, kamu bisa melakukan." 2. Setelah melewati tantangan dan berhasil, memasukkan bola dari bawah ring, pelatih mengatakan "Bagus". 4. Setelah petenis menyelesaikan pukulan forhand bawah, pelatih berkata, "Anda perlu memperpanjang backswing Anda. 5. Setelah setiap upaya latihan, instruktur balet memberitahu siswanya tentang ketinggian lompatan. Masing-masing contoh umpan balik menggambarkan suatu sifat yang berbeda atau fungsi dari umpan balik yang dapat mempengaruhi kinerja masyarakat dan belajar. Di sisi Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 11 No. 2 Tahun 2011 32

positif, umpan balik instruksional dapat berfungsi sebagai motivasi, penguatan, dan informasi. Sebaliknya, kadang-kadang dapat menciptakan ketergantungan, yang mengurangi pembelajaran. Dalam bagian ini, kita menguji, sifat penguat motivasi, informasi, dan ketergantungan yang diakibatkan umpan balik ekstrinsik. E. SIFAT MOTIVASI Motivasi sangat terkait dengan pencapaian tujuan. Ketika orang membuat kemajuan ke arah tujuan yang mereka tentukan untuk diri mereka sendiri, motivasi mereka meningkat. Salah satu fungsi penting dari umpan balik ekstrinsik adalah untuk menyediakan peserta didik informasi tentang kemajuan mereka buat sehingga mereka akan terus berusaha untuk mencapai tujuan. Umpan balik ekstrinsik juga dapat menjadi sumber motivasi ketika membantu peserta didik dalam mencapai tujuan. F. SIFAT PENGUATAN Pelatih basket yang berteriak, ketika seorang pemain menyelesaikan tugas dengan berhasil "Bagus!". seru pelatih ini menggambarkan fungsi utama kedua dari umpan balikpenguatan. Ketika instruktur memberikan umpan balik positif terhadap kinerja seseorang, umpan balik yang memiliki fungsi penguat. Tujuan utama dari penguatan adalah untuk meningkatkan kemungkinan bahwa tindakan akan terulang lagi di bawah kondisi yang sama. Sebaliknya, maksud dari hukuman adalah kebalikannya untuk mengurangi kemungkinan tanggapan yang diulang lagi. Meskipun hukuman tidak selalu mempengaruhi perilaku, penguatan positif menghasilkan perubahan yang cukup konsisten dan bermanfaat dalam kinerja. Praktisi dapat memberikan penguatan dan hukuman dalam bentuk verbal dan nonverbal (misalnya, ekspresi wajah atau bahasa tubuh) bentuk. Bahkan, senyum atau kerutan di wajah seorang praktisi kadang-kadang menyampaikan umpan balik yang lebih jelas untuk pelajar daripada kata-kata. Untuk meningkatkan efektivitas umpan balik penguatan, instruktur harus melakukan degan verbal (misalnya, "Bagus") dan nonverbal Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 11 No. 2 Tahun 2011 33

(misalnya, tersenyum) pesan yang menyampaikan arti yang sama (yaitu, persetujuan) untuk peserta didik. Kesalahan yang umum terjadi adalah bahwa hukuman dan penguatan negatif adalah sama. Namun, kita tahu bahwa penguatan dan hukuman yang dirancang untuk mencapai tujuan yang berlawanan. Seperti penguatan positif, penguatan negatif meningkatkan kemungkinan bahwa tanggapan akan terulang lagi di masa depan. Namun, penguatan negatif beroperasi dalam cara yang sedikit berbeda daripada penguatan positif. Mari kita berasumsi bahwa pemain basket mengalami hari yang buruk dan telah melewati sejumlah masalah, dan mendorong pelatih untuk memberikan umpan balik, "Itu mengerikan!" Sekarang mari kita anggap pemain melakukan dengan benar. Pada saat ini, pelatihnya berada dalam posisi untuk memberikan penguatan negatif. Dia bisa melakukannya hanya dengan berdiam diri. Dengan memberikan umpan balik negatif, pelatih akan memperkuat pemain untuk berhasil melakukan tugasnya. Penelitian yang tersedia menunjukkan bahwa penguatan positif menghasilkan peningkatan terbesar dalam pembelajaran, diikuti oleh penguatan negatif, maka hukuman. Selain itu, efek dari penguatan negatif dan hukuman kurang dapat diprediksi (Adams, 1978) dibandingkan dengan penguatan positif. Mungkin alasan bahwa penguatan negatif dan hukuman yang tidak efektif sebagai penguat positif adalah bahwa mereka menyediakan pelajar dengan umpan balik yang lebih sulit diinterpretasikan. Salah satu prinsip pembelajaran instrumental adalah umpan balik yang diberikan hanya kadang-kadang saja umumnya lebih efektif untuk belajar dari umpan balik yang diberikan setelah setiap usaha kinerja. Hasil studi yang meneliti efek dari berbaga penguatan menunjukkan bahwa peserta yang menerima penguatan berselang selama latihan terus tampil di tingkat yang lebih tinggi ketika umpan balik dihentikan dibanding peserta yang menerima setiap penguatan setiap setelah latihan. Ternyata, jika diberikan terlalu sering, umpan balik kehilangan beberapa kekuatannya. Salah satu cara yang efektif praktisi dapat memberikan penguatan tetap adalah dengan menggunakan prosedur pengurangan, di mana mereka secara bertahap Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 11 No. 2 Tahun 2011 34

mengurangi frekuensi dalam memberikan umpan balik penguatan, ketika peserta didik sudah lebih mahir dalam melaksanakan tugas. G. SIFAT INFORMASI Fungsi yang paling penting dari umpan balik selama instruksi keterampilan gerak adalah menyediakan kepada peserta didik dengan informasi tentang pola tindakan mereka. Penelitian terbaru (Wulf, McConnel, Gartner, & Schwarz, 2002) juga menunjukkan bahwa umpan balik dapat digunakan untuk memusatkan perhatian peserta didik 'pada hasil yang diinginkan. Umpan balik memberikan informasi kepada orang jenis arah apa yang mereka butuhkan untuk memperbaiki kesalahan mereka dan untuk memodifikasi kinerja masa depan mereka. Selain itu, pemberian umpan balik tersebut adalah untuk membuat instruktur dan terapis menjadi bagian penting dari proses pembelajaran. Instruktur yang terampil mengetahui pola-pola tindakan yang tepat, sehingga mereka mampu menyediakan berbagai jenis informasi umpan balik yang diperlukan untuk pembelajaran yang efektif. H. PERTIMBANGAN PRAKTIS KETIKA MEMBERI UMPAN BALIK INFORMASI Ketika akan memberikan umpan balik, yang harus diingat adalah apakah itu dibutuhkan. Ada banyak sumber informasi sensorik yang dapat pelajar lakukan sendiri (yaitu, umpan balik intrinsik). Kita juga tahu bahwa ketergantungan pada umpan balik bisa menjadi masalah jika peserta didik menerima informasi ekstrinsik terlalu sering. Selain itu, studi terbaru menunjukkan bahwa umpan balik pembelajaran lebih efektif bila peserta didik memintanya daripada saat diberikan lebih sering (Janelle et al, 1997.). Dua faktor praktisi yang perlu dipertimbangkan sebelum memberikan umpan balik adalah kompleksitas tugas dan pengalaman dari peserta didik. Hasil studi baru-baru ini dengan anak-anak kelas empat menunjukkan bahwa umpan balik instruktur menguntungkan pada saat pembelajaran tugas persepsi-motor sulit tetapi tidak untuk satu Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 11 No. 2 Tahun 2011 35

yang sederhana (Fredenburg, Lee, & Solomon, 2001). Rupanya, peserta mampu mengandalkan umpan balik mereka sendiri untuk mempelajari tugas sederhana. Para peneliti ini mengusulkan bahwa untuk setiap tugas, ada hirarki informasi intrinsik yang relevan bahwa orang harus sadar jika mereka ingin menghasilkan gerakan yang efektif. Setelah peserta didik mampu mengidentifikasi informasi intrinsik yang relevan dan menghasilkan gerakan efektif pada mereka sendiri, mereka harus memiliki sedikit atau tidak perlu untuk umpan balik tambahan. I. CARA TEPAT MEMBUAT UMPAN BALIK Kekhawatiran sejauh mana presisi umpan balik instruktur mendekati kinerja aktual. Sebagai contoh, seorang instruktur hanya mungkin memberikan pendekatan kasar dari fitur gerakan (panjang gerakan misalnya) dengan mengatakan backswing Anda agak terlalu panjang merupakan pernyataan umpan balik yang lebih tepat. Informasi umpan balik tidak harus sangat tepat untuk menjadi efektif. Pada tingkat keterampilan tinggi orang dapat mengambil manfaat dari umpan balik agak lebih rinci karena mereka ingin membuat penyesuaian yang lebih tepat dalam gerakan-gerakan mereka. Kadang-kadang praktisi memberikan informasi kepada pelajar tentang kesalahan yang terarah pada gerakan mereka (kanan misalnya, awal atau terlambat, tinggi atau rendah, kiri atau). Selain informasi arah, instruktur mungkin juga memberikan umpan balik terhadap pelajar tentang besarnya kesalahan mereka. Sebagai contoh, seorang instruktur panahan mungkin menunjukkan bahwa "arrow mendarat dua sentimeter ke kiri dari pusat," Dari dua aspek kesalahan konstan, informasi arah yang lebih penting daripada informasi besarnya.. Bahkan, tanggapan tentang besarnya digunakan sedikit untuk pelajar kecuali informasi tentang arah kesalahan mereka. Salah satu jenis informasi umpan balik yang berbicara masalah presisi bandwidth Umpan balik (Sherwood, 1988). Instruktur yang menggunakan metode ini memberikan umpan balik hanya ketika gerakan seseorang berada di luar beberapa tingkat yang dapat diterima dengan benar, atau bandwidth. Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 11 No. 2 Tahun 2011 36

Metode umpan balik bandwidth memiliki beberapa keunggulan. Pertama, mengurangi ketergantungan peserta didik pada umpan balik ekstrinsik sebagai mereka menjadi lebih terampil. Ketika peserta didik baru mulai berlatih, gerakan mereka cenderung berada di luar bandwidth yang menerima-mampu kebenaran, membutuhkan lebih banyak umpan balik dari instruktur. Praktisi memberikan umpan balik ekstrinsik lebih jarang, dan umpan balik intrinsik menjadi lebih penting. Kedua, peserta didik menerima penguatan negatif, jenis hadiah, ketika umpan balik kesalahan tidak diberikan, sehingga melakukan pengulangan lebih lanjut dari gerakan yang benar. Akhirnya, tidak adanya informasi umpan balik ekstrinsik yang mendorong maju kinerja produksi tindakan yang lebih konsisten, karena individu tidak menerima informasi yang menunjukkan mereka harus mengubah apa-apa. Hal ini memungkinkan mereka untuk memperkuat memori permanen mereka dari tindakan. J. SEBERAPA SERING MEMBERIKAN UMPAN BALIK Frekuensi memberikan umpan balik merupakan isu yang berhubungan dengan jumlah dan presisi umpan balik. Pada awal abad ke-20, pemahaman tentang bagaimana umpan balik dioperasikan untuk belajar keterampilan sebagian besar berdasarkan hukum Thorndike tentang efek. Karena Thorndike percaya bahwa belajar melibatkan penguatan ikatan antara stimulus dan respons, dan bahwa umpan balik ekstrinsik meningkatkan kekuatan ikatan itu, ia menganggap umpan balik yang harus disajikan sesering mungkin. Thorndike mengusulkan bahwa, jika umpan balik tidak disajikan setelah upaya gerakan dan peserta didik tidak dapat menentukan hasil berdasarkan umpan balik intrinsik mereka. Selama beberapa dekade mendatang, ilmuwan menemukan pertentangan dengan sudut pandang Thorndike's. Diasumsikan bahwa umpan balik informasi yang lebih cepat, lebih tepat, lebih sering, lebih rinci, atau lebih berguna secara umum akan bermanfaat untuk belajar. Lebih banyak lebih baik tampaknya masuk akal yang baik seperti memberi lebih banyak informasi untuk pelajar "harus" member manfaat belajar. Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 11 No. 2 Tahun 2011 37

K. PENUTUP Umpan balik dalam proses pembelajaran gerak sangatlah penting, karena dengan umpan balik dapat diukur sejauh mana siswa dapat melakukan gerakan yang telah diajarkan/ dilatih dengan baik dan benar. Selama ini siswa saat melakukan tugas gerak, karena keterbatasan waktu yang dipunyai guru kurang mendapat kesempatan umpan balik dari guru. Keterbatasan ini menyebabkan hasil belajar gerak yang dicapai siswa kurang maksimal. Masih banyak siswa melakukan kesalahan saat melakukan tugas gerak dan tidak mendapat perbaikan sama sekali. Kondisi ini berakibat kurang maksimalnya proses belajar mengajar penjasorkes di sekolah. Hal ini tentu tidak boleh dibiarkan terus menerus, bagaimanapun juga harus ada perbaikan dan rekontruksi dalam pemberian umpan balik pada siswa pada saat mereka melakukan tugas gerak. Seperti apa bentuk pemberian umpan balik tersebut dan bagaimana cara pemberiannya akan dikaji dalam makalah ini dan harapannya hal ini bisa menjadi tambahan pengetahuan bagi guru dalam proses belajar mengajar penjasorkes di sekolah. Salah satu cara yang paling praktis dalam mempengaruhi proses pembelajaran adalah dengan memberikan umpan balik terhadap kinerja mereka. Satu cara untuk membedakan kategori dari umpan balik adalah dengan mengelompokkan berbagai bentuk informasi sensorik yang mewakili sumber umpan balik potensial. DAFTAR PUSTAKA Magill, Richard. A. Motor Learning: Concepts and Aplications. Dubuque: Wm. C Brown Publisher, 1985 Oxendine, Joseph. B. Pshychology of Motor Learning. Englewood New Prentice Hall, 1984 Jersey: Pangrazi, Robert. P and Dauer, Victor. P. Movement in Early Chilhood and Elementary Education. Mineapolis: Burgess Publishing Company, 1981 Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 11 No. 2 Tahun 2011 38

Schmidt, Richard, A. Motor Control and Learning: A Behavioral Emphasis. Champaign: Human Kinetic Publishers, Inc, 1988, Motor Learning and Performance. Champaign: Human Kinetics Books, 1991 Singer, Robert. N. Motor Learning and Human Performance. London: Collier Macmillan Publishers, 1980 Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 11 No. 2 Tahun 2011 39