PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN MACRO MEDIA FLASH 8 PADA PEMBELAJARAN TUNE UP SEPEDA MOTOR DI SMK YPE SAWUNGGALIH KUTOARJO

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN TUNE UP TOYOTA KIJANG 5K UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK PN 2 PURWOREJO

Oleh: Syamsu Duha, Suyitno. Pendidikan Teknik Otomotif FKIP UMP Purworejo

PENGEMBANGAN MEDIA AUDIO VIDEO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA SMK PN 2 PURWOREJO

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN TUNE UP SEPEDA MOTOR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KEMANDIRIAN SISWA DI SMK CIPTA KARYA PREMBUN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SISTEM REM UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS XI DI SMK YEPEKA PURWOREJO

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ALAT PERAGA PADA SISTEM STARTER MOBIL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK CIPTA KARYA PREMBUN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TRANSMISI MANUAL DENGAN MACROMEDIA FLASH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMK NAWA BHAKTI KEBUMEN

Vol.09/No.01/Januari 2017 ISSN:

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA PEMELIHARAAN SISTEM PENDINGIN DI KELAS XI TOKR F SMK PANCASILA I KUTOARJO

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MACROMEDIA FLASH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI SERTA KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SMK

146 Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif_Universitas Muhammadiyah Purworejo. Vol.09/No.02/Januari 2017 ISSN:

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN SISTEM KOPLING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DI SMKN 1 WADASLINTANG

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8 PADA KOMPETENSI SISTEM PENGAPIAN DI SMK NURUSSALAF KEMIRI PURWOREJO

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJARSISWA PADA MATA PELAJARAN MEMELIHARA BATERAI DI SMKN 1 WADASLINTANG

RANCANG BANGUN MEDIA PEMBELAJARAN SIMULASI DIGITAL PADA SISWA SMK FARMASI SAMARINDA

Ilham Baharuddin Jurusan Matematika, Fakultas MIPA Universitas Negeri Makassar. Abstrak

PENGEMBANGAN MEDIA CD INTERAKTIF PEMBELAJARAN OTOMOTIF MATERI SISTEM REM PADA SISWA KELAS XI SMK PLUS NURURROHMAH KUWARASAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT-ALAT UKUR DI SMK NEGERI 4 PURWOREJO

BAB III METODOLOGI. B. Pendekatan Penelitian

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK N 1 PLERET

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI GERAK LURUS UNTUK KELAS X SMA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Deskripsi dari variabel penelitian didasarkan pada jumlah skor rata-rata jawaban

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS TUGAS UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK TUNAS NUSANTARA PURWOREJO

PENINGKATAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PQ4R PADA MATA PELAJARAN K3 SMK YPE SAWUNGGALIH KUTOARJO

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATEI PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 DI SMKN 10 SURABAYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK. Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif_Universitas Muhammadiyah Purworejo 37. Vol.10/No.01/Juli 2017 ISSN:

PENGARUH AKTIFITAS, KREATIFITAS, DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR KOMPETENSI ALAT UKUR DI SMK INSTITUT INDONESIA KUTOARJO

Analisis Pengaruh Faktor Internal Dan Eksternal. Terhadap Prestasi Belajar Siswa

BAB III METODE PENELITIAN

Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. coba produk dinyatakan layak untuk digunakan dengan kategori Baik.

Rokhani Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN LIPATAN SERBET BERBASIS ADOBE FLASH PADA SISWA KELAS JASA BOGA SMK N 3 KLATEN

APLIKASI PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG TINGKAT DASAR BERBASIS MULTIMEDIA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. terdiri dari 30 item soal tes pilihan ganda. Uji coba instrumen ini diikuti oleh 33

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN ADOBE FLASH PADA MATA PELAJARAN LAS SMAW DI SMK NEGERI 1 SEYEGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII DI SMK NEGERI 4 PURWOREJO

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah yang digunakan oleh peneliti untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Safrina Yulistiani 1 Prodi Pendidikan Matematika UPGRIS

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2011:297)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A.

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI UJI MAKANAN MENGGUNAKAN ADOBE FLASH PROFESSIONAL CS5

METODE PENELITIAN. (Musfiqon, 2012:14). Dalam penelitian ini, metode yang peneliti gunakan adalah

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BUKU DIGITAL INTERAKTIF BERBASIS ADOBE FLASH CS3 PADA MATA PELAJARAN PERAKITAN KOMPUTER DI SMK MUHAMMADIYAH 2 MOYUDAN

BAB III METODE PENELITIAN. produk tertentu, dan menguji keefektifan. Orientasi dari penelitian dan

Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif

Kata kunci: media, pembelajaran, filter, sinyal audio

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian

PENERAPAN PEMBELAJARAN AUTOCAD 2008 PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK OTOMOTIF DASAR (GTOD)

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Kata Kunci : Minat, Hasil Belajar, Variabel, Uji Signifikansi

IMPLEMENTASI MODEL ADDIE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI RUANG DIMENSI TIGA

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MACROMEDIA FLASH

APLIKASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK ANIMASI 3D BERBASIS MULTIMEDIA

Fashion and Fashion Education Journal

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development). Menurut Borg dan Gall

BAB III METODE PENELITIAN. semester genap tahun ajaran Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 20

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian penembangan yaitu suatu penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh, tetapi peneliti

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN GAMBAR TEKNIK UNTUK SISWA KELAS X DI SMK NEGERI 2 WONOSARI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BASIS DATA BERBASIS ANDROID UNTUK KELAS XI DI SMK NEGERI SURABAYA

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI LINGKARAN UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF PADA SISWA SMP KELAS VIII

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah media

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR STABILITY FLIGHT AND DYNAMICS SISWA SMK

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MEDIA E-BOOK TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA DI KELAS X JURUSAN TKJ SMK NEGERI 4 PONTIANAK

Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Prestasi Siswa Pada Mata Pelajaran Sistem Rem Siswa

Muhammad Sugiantoro* Dra. Arbaiyah Prantiasih, M.Si.** Hj. Yuniastuti, SH.M.Pd.**

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013.

Oleh: Jatmika Alif Nurhidayatullah, Suyitno. Pendidikan Teknik Otomotif FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo

DESKRIPSI PENGUASAAN KOMPETENSI DASAR OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SD SE-KECAMATAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan media animasi kimia yang berbasis

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif, yaitu pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF DENGAN SERIOUS GAME MATA PELAJARAN KIMIA. Agung Panji Sasmito, Heru Wahyu Herwanto

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN X O. Gambar 3.1.One-Shot Case Study Keterangan: X = Perlakuan yang diberikan O = Observasi

Transkripsi:

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN MACRO MEDIA FLASH 8 PADA PEMBELAJARAN TUNE UP SEPEDA MOTOR DI SMK YPE SAWUNGGALIH KUTOARJO Oleh: Ari Zulmi Hidayat, Bambang Sudarsono, Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif Universitas Muhammadiyah Purworejo, e-mail: zulmi_ari@yahoo.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media video pembelajaran untuk kompetensi Tune Up Sepeda Motor dengan menggunakan media video pembelajaran dan mengetahui kelayakan media video pembelajaran untuk kompetensi Tune Up Sepeda Motor di SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo. Desain penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (research&development). Penelitian pengembangan ini adalah pengembangan dengan 3 langkah yaitu: planning : menentukan kebutuhan dan tujuan, mengumpulkan sumber, dan menghasilkan gagasan. design : membuat flowchart, membuat storyboard, dan mempersiapkan skrip. development : memproduksi video dan audio, memprogram materi, meyiapkan komponen pendukung, mengevaluasi dan revisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Dihasilkannya media video pembelajaran Tune Up Sepeda Motor dengan kelayakan berdasarkan dari ahli materi diperoleh hasil valid dan layak dengan persentase 100%, penilaian dari Guru materi pembelajaran diperoleh hasil valid dan layak dengan persentase 100% sehingga dapat digunakan dan diuji cobakan kepada peserta didik. Hasil pengujian kelayakan dari peserta didik kelas XI SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo meliputi aspek materi pada kategori sangat layak dengan frekuensi relatif sebesar 61,1% dan kategori layak sebesar 38,9%. Aspek media pembelajaran pada kategori sangat layak dengan frekuensi relatif sebesar 50% dan kategori layak sebesar 50%. Aspek luaran/output pada kategori sangat layak dengan frekuensi relatif sebesar 63,8% dan kategori layak sebesar 36,2%. Sedangkan penilaian kelayakan media secara keseluruhan pada kategori sangat layak dengan frekuensi relatif sebesar 58,3% dan kategori layak sebesar 41,7%. Hal ini menunjukkan bahwa media video pembelajaran Tune Up Sepeda Motor sangat layak dan sesuai untuk digunakan sebagai sumber belajar bagi guru dan peserta didik di SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo. Kata kunci: Media Pembelajaran, Macromedia Flash 8, Pembelajaran Tune Up. PENDAHULUAN Berdasarkan observasi di SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo proses belajar mengajar pada mata diklat perawatan engine dan tune up sepeda motor masih sepenuhnya dengan bimbingan guru, misalnya : guru menjelaskan tahap demi tahap proses tune up bila tidak dibimbing oleh guru siswa sering kali tidak melakukan semua tahapan proses yang dibutuhkan atau salah dalam menentukan urutan pekerjaan yang dilakukan, kecuali bagi mereka yang dapat dengan cepat memahami. Metode pembelajaran konvensional yang diterapkan guru dalam proses belajar mengajar tidak mamapu menarik perhatian siswa, dengan metode ini guru cenderung tidak melibatkan siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Media bantu yang digunakan guru selama pembelajaran hanya berbatas pada text book atau power point dan tidak mampu menarik perhatian siswa. Untuk itu pada kompetensi

perawatan engine dan tune up sepeda motor diperlukan pembelajaran yang menarik dan memudahkan peserta didik untuk memahami proses tune up sepeda motor..dari urian di atas mendorong peniliti untuk mengadakan media pembelajaran dengan judul Pengembangan Media Pembelajaran Dengan Macro Media Flash 8 Pada Pembelajaran Tune Up Sepeda Motor Siswa SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo Tahun Ajaran 2013/2014. Berdasarkan permasalahan diatas maka perlu dilakukan penelitian tentang Pengembangan Media Video Pembelajaran Untuk Siswa Kelas XI Pada Mata Diklat Perawatan engine dan tune up sepeda motor di SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo. Selain itu, penggunaan media video pembelajaran pada mata diklat Perawatan engine dan tune up sepeda motor di SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo dapat dijadikan alteranif memperbaiki mutu pembelajaran mata diklat Perawatan engine dan tune up sepeda motor. Dalam bahasa arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach dan Ely dalam Kustadi, (2011:7) mengatakan, apabila dipahami secara garis besar, maka media adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun suatu kondisi atau membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dengan pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Menurut Gofur, (2012:109) dengan menggunakan media sebagai produk teknologi pendidikan, diharapkan dapat dipetik beberapa keuntungan, antara lain: pendidikan menjadi lebih produktif, efektif, efisien, berdaya mampu tinggi, actual, serempak, merata, dan menarik. METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan atau dikenal (Research and Development (R & D). Pengertian penelitian dan pengembangan tertuju pada proses, penelitian tidak menghasilkan objek, sedangkan pengembangan menghasilkan objek yang dapat dilihat dan diraba. Penelitian dilaksanakan di SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo pada bulan Oktober 2013. Subjek penelitian menurut Arikunto, (2010:108) adalah orang, atau benda, atau hal yang melekat pada variabel penelitian. Objek penelitian adalah sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Sedangkan objek penelitian yang diteliti disini adalah kelayakan dari pengembangan video pembelajaran. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo tahun ajaran 2012/2013 yang mendapatkan materi tune up yaitu kelas XI TSM 2 yang terdiri dari 108 siswa. Dalam

penelitian ini yang digunakan adalah tiga kelas, yaitu kelas XI TSM 2A, XI TSM 2B dan XI TSM 2C. Kelas XI TSM 2A sebagai kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah, kelas XI TSM 2B sebagai kelas eksperimen yang menggunakan media pembelajaran tune up dan XI TSM 2C sebagai uji validasi instrument. Cara menentukan kelas eksperimen, kelas kontrol dan uji validasi instrumen yaitu dengan cara acak atau simple random sampling. Metode yang digunakan untuk pengembilan data dalam penelitian ini adalah angket, wawancara, dan observasi. Angket digunakan untuk mengetahui pendapat responden atau siswa terhadap media video pembelajaran tune up sepeda motor. Instrumen dikembangkan dengan menggunakan skala likert dengan 4 skala. Skor terendah diberi angka 1 dan skor tertinggi diberi skor 4 (Sugiyono,2012:312). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket yang diberikan kepada ahli materi, ahli media, guru mata pelajaran dan siswa SMK YPE Sawunggalih kelas XI Jurusan TSM sebagai respondennya. Analisis data pada penelitian ini adalah menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif yang memaparkan hasil pengembangan produk yang berupa media pembelajaran berupa video, menguji tingkat validasi dan kelayakan produk untuk diimplementasikan pada kompetensi tune up sepeda motor. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dari pengembangan video pembelajaran ini yaitu media pembelajaran berupa video yang digabungkan dengan aplikasi macromedia flash agar dapat digunakan secara individu ataupun klasikal oleh siswa. Media ini tergolong semi interaktif karena memiliki banyak button yang memungkinkan siswa untuk dapat memahami sendiri tanpa bantuan siapapun. pembelajaran tutorial yang baik perlu melibatkan pemaparan dan bimbingan. Diawali dengan pengenalan yang memperkenalkan judul dan tujuan pembelajaran diikuti dengan persembahan informasi yang menguraikan konsep dan isi pelajaran yang ingin disampaikan. Persembahan informasi disampaikan dalam bentuk teks, grafik, bunyi, animasi dengan gaya persembahan yang berkonsepkan aktivitas. Kegiatan awal sebelum melakukan pengembangan terhadap media pembelajaran ini adalah analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan berupa observasi awal dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada bulan Agustus 2013. Observasi dilakukan pada pertemuan pembelajaran teori dan pertemuan pembelajaran praktik di bengkel sepeda motor. Observasi kedua dilakukan sebelum melakukan penelitian yaitu pada bulan September 2013. Pada observasi kedua juga disepakati kelas yang akan dijadikan sebagai uji

coba angket dan penelitian. Kelas untuk penelitian dipilih berdasarkan banyaknya siswa yang tidak mampu mencapai nilai KKM 75. Berdasarkan data yang dimiliki oleh guru di dapat bahwa kelas XI TSM memiliki lebih dari 15 siswa yang tidak mencapai KKM. Setelah dilakukan pengujian terhadap guru pengajar, diperoleh saran untuk angket media pembelajaran agar angket di uji validitas secara eksternal (dengan SMK lain) dan angket juga di uji cobakan terlebih dahulu sebelum digunakan untuk pengambilan data. Dari pengujian yang dilakukan didapati hasil bahwa media video pembelajaran valid dan dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Perhitungan secara keseluruhan berdasarkan pada aspek materi, aspek media, dan aspek output pada 36 siswa dengan jumlah butir soal sebanyak 25 soal. Identifikasi kecenderungan tinggi rendahnya skor ditetapkan pada kriteria ideal berdasarkan skor data penelitian dengan skala likert dengan rentang data 1 sampai dengan 4. Maka didapatkan skor terendah ideal 25 dan skor tertinggi ideal 112 sehingga diperoleh nilai rerata ideal (Mi) sebesar 70 dan standar deviasi (SDi) sebesar 14. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 13, sedangkan untuk pehitungan secara lengkap dapat dilihat pada lampiran. Tabel 13. Hasil perhitungan pada keseluruhan aspek Kelas Kategori Prosentase 1 Sangat layak 58,3% 2 Layak 41,7% 3 Tidak layak 0% 4 Sangat tidak layak 0% Jumlah 100% Berdasarkan tabel dan gambar diatas dapat diartikan bahwa kelayakan video ditinjau dari keseluruhan aspek termasuk dalam kategori sangat layak sebesar 58,3% dan kategori layak sebesar 41,7%. Hal ini menunjukkan bahwa penilaian pada video pembelajaran secara keseluruhan telah memenuhi kriteria sangat layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran yang baik Berdasarkan hasil analisis dari data penilaian peserta didik pada media video pembelajaran tune up sepeda motor pada aspek materi menunjukkan bahwa media video

pembelajaran tune up sepeda motor layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran disekolah dengan frekuensi relatif sebesar 61,1% dan kategori layak sebesar 38,9%. Aspek materi mendapat kategori sangat layak karena pemilihan materi sesuai dengan media yang dikembangkan. Sehingga dapat mempersingkat waktu belajar tanpa kehilangan point-point penting dalam pembelajaran. Berdasarkan kriteria aspek media pembelajaran pada media video pembelajaran tune up sepeda motor yang ditinjau dari penilaian siswa maka memperoleh kriteria penilaian sangat layak dengan frekuensi relatif sebesar 50% dan kategori layak sebesar 50%. Hal ini dikarenakan penyajian video tune up sepeda motor dapat menggambarkan tentang proses tune up sepeda motor dengan bertahap, dan video juga mampu menjangkau audien yang besar jumlahnya sampai dengan penggunaan secara individu. Berdasarkan hasil analisis dari data penilaian peserta didik pada media video pembelajaran tune up sepeda motor pada aspek luaran/output menunjukkan bahwa media video pembelajaran tune up sepeda motor layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran disekolah dengan frekuensi relatif sebesar 63,8% dan kategori layak sebesar 36,2%. Sedangkan untuk hasil analisis dari data penilaian peserta didik pada media video pembelajaran tune up sepeda motor pada keseluruhan aspek menunjukkan bahwa media video pembelajaran tune up sepeda motor layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran disekolah dengan frekuensi relatif sebesar 58,3% dan kategori layak sebesar 41,7%. SIMPULAN DAN SARAN Hasil validasi dari ahli materi diperoleh hasil valid dan layak dengan persentase 100%, dan penilaian dari guru materi pembelajaran diperoleh hasil valid dan layak dengan persentase 100% sehingga dapat digunakan dan diuji cobakan kepada peserta didik. Hasil pengujian kelayakan untuk media video pembelajaran Tune Up Sepeda Motor dari peserta didik kelas XI TSM SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo adalah meliputi aspek materi pada kategori sangat layak dengan frekuensi relatif sebesar 61,1% dan kategori layak sebesar 38,9%. Aspek media pembelajaran pada kategori sangat layak dengan frekuensi relatif sebesar 50% dan kategori layak sebesar 50%. Aspek luaran/output pada kategori sangat layak dengan frekuensi relatif sebesar 63,8% dan kategori layak sebesar 36,2%. Sedangkan penilaian kelayakan media secara keseluruhan pada kategori sangat layak dengan frekuensi relatif sebesar 58,3% dan kategori layak sebesar 41,7%. Hal ini menunjukkan bahwa media

video pembelajaran Tune Up Sepeda Motor sangat layak dan sesuai untuk digunakan sebagai sumber belajar bagi guru dan peserta didik di SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo.Sesuai dengan hasil penelitian, bahwa media video pembelajaran Tune Up Sepeda Motor berdasarkan pengujian hasil dari peserta didik layak untuk digunakan, oleh karena itu dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar disekolah SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo tahun ajaran 2013/2014. Saran yang diajukan oleh peneliti Diharapkan adanya penelitian lebih lanjut terhadap efektivitas penggunaan media pembelajaran video Tune Up Sepeda Motor pada kelas XI TSM SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo, sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, (2010) Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Abdul Gafur. 21012. Desain Pembelajaran : Konsep, Model, dan Aplikasinya Dalam Pelaksanaan Pembelajaran. Yogyakarta : Ombak Kustadi, C. & Sutjipto, B. 2011. Media Pembelajaran Manual dan Digital. Bogor: Ghalia Indonesia Sugiono, (2012). Metode penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.