Ekonomi Digital Bukan Sekadar Langkah Strategis

dokumen-dokumen yang mirip
Siklus Adopsi & Model Operasi e-bisnis

Perencanaan Sumber Daya

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. Universitas Kristen Petra

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. PEST dan Analisis 5 Kekuatan Porter, diperoleh hasil mengenai

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini cukup ketat dan kompleks. Setiap perusahaan dituntut untuk selalu mengerti

BAB I PENDAHULUAN. sebuah industri besar. Selain itu kepuasan mampu mengukur dampaknya terhadap

memberikan kepada peradaban manusia hidup berdampingan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain

To protect animal welfare and public health and safety

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

Software-Defined Networking (SDN) Transformasi Networking Untuk Mempercepat Agility Bisnis BAB 1 PENDAHULUAN

PERTUMBUHAN LEBIH BAIK, IKLIM LEBIH BAIK

BAB I PENDAHULUAN. sangat membantu kehidupan manusia. Tidak hanya dalam bentuk membantu

Visi, Misi, Strategi dan Nilai

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE. Petunjuk: Berilah nilai bobot antara 0-5 dimana:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.2 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis penyediaan layanan Manajemen Proses Bisnis di Indonesia dilihat masih

TUGAS E-BISNIS ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

E-CRM (1) Pertemuan 6 Diema Hernyka Satyareni, M.Kom

Pembahasan Materi #6

BAB I PENDAHULUAN. umumnya, serta kondisi persaingan yang ketat dalam lingkungan bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan fungsi dan peran supply chain management (SCM) pada. sebuah perusahaan agar menjadi lebih efisien dan produktif?

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi, dan internet

BAB I PENDAHULUAN. perilaku pembelian masyarakat dari tradisional menjadi modern serta populasi

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

SAP PRODUCT LIFECYCLE MANAGEMENT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan pelaku bisnis untuk terus beradaptasi. Akibatnya persaingan pun menjadi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa mempercepat informasi yang perlu disampaikan baik yang sifatnya broadcast

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan

BAB VII PRODUK Apa itu produk? Barang dan Jasa

BAB I PENDAHULUAN. Di era ICT (Information Communication Technology), teknologi internet

BAB I PENDAHULUAN. strategi bisnis dunia usaha termasuk perbankan dengan menempatkan teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian The International Journal of Bussiness and Management

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

Prinsip-Prinsip Perilaku Korporasi

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. Keban (2004) menyatakan bahwa kinerja organisasi perusahaan adalah

Pernyataan Kemampuan Toll

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi suatu produk cepat menjadi ketinggalan zaman, pasar global tidak

BAB I PENDAHULUAN. yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet.

Aplikasi Oracle Business Intelligence

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pesat teknologi telekomunikasi dan informasi di penghujung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era perdagangan bebas saat ini, perkembangan teknologi dan kondisi

BAB I PENDAHULUAN. house) dalam berbagai kegiatan e-business, e-commerce dan usaha teknologi

Enterprise and Global Management of Information Technology (Summary)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

ERP (Enterprise Resource Planning) YULIATI, SE, MM

BAB I PENDAHULUAN. industri mendorong perusahaan untuk dapat menghasilkan kinerja terbaik. Dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. atas kesimpulan atas permasalahan yang terjadi pada PT. AXIS Telekom 5.1 KESIMPULAN LATAR BELAKANG PERMASALAH PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. PT Kalbe Farma Tbk yang beralamat di Gedung Kalbe Jl. Let. Jend. Suprapto

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Kantor maya mengatasi kendala fisik dari tempat kerja sehingga menghasilkan beberapa keuntungan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kinerja bisnis pada industri jasa kurir yang telah diuraikan pada bab-bab

Contoh dari ukuran waktu tertentu diidentifikasi termasuk siklus pengembangan produk, untuk pengiriman siklus, dan layanan siklus.

MANAJEMEN LAYANAN SISTEM INFORMASI SERVIS STRATEGI & DESIGN 2KA30

BAB I PENDAHULUAN. Peran Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) dalam organisasi tidak hanya

STRATEGI OPERASI DI LINGKUNGAN GLOBAL

Program Peningkatan Kemampuan Pemasok secara Efektif Nike 1. Apa persoalan yang perlu diselesaikan?

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pembelian (Lee et al., 2011). Zeithaml et al. (2013) berpendapat bahwa

Gambar 1. Produksi Perikanan Tangkap, Tahun (Ribu Ton) Sumber: BPS Republik Indonesia, Tahun 2010

Bab I Pendahuluan. I.1. Latar Belakang

KATA PENGANTAR Mengamati dinamika perkembangan bisnis pada saat ini, baik di tingkat local maupun nasional, nampaknya masih menyimpan harapan yang cer

BAB I PENDAHULUAN. terlihat dari tingkat pertumbuhan negara tersebut. Namun beberapa tahun terakhir

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan bisnis diantara perusahaan sejenis semakin kompetitif

Desain Organisasi dan Strategi dalam Mengubah Lingkungan Global

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

K m o pon o en Mark r e k t e d i i D unia i

BAB II. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan. PT Karunia Alam Segar didirikan pada tahun 1948 dan merupakan anak

Tata Kelola Teknologi Informasi

E-UMKM: APLIKASI PEMASARAN PRODUK UMKM BERBASIS ANDROID SEBAGAI STRATEGI MENINGKATKAN PEREKONOMIAN INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Mutu sudah menjadi isu penting dalam menciptakan keunggulan perusahaan di

BAB I PENDAHULUAN. sarana jasa pengiriman. Bisnis jasa pengiriman di dalam negeri beberapa tahun

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

enyatukan dan Memadukan Sumber Daya

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data di atas, kesimpulan dari analisis strategi yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Transportasi merupakan salah satu hal penting yang menjadi

BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Dilakukan di PT. X, di Jalan Banda, Bandung. Obyek penelitian

BAB I PENDAHULUAN. E-commerce adalah media yang relatif baru dalam dunia bisnis. Namun, keberadaannya

LAMPIRAN 1. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TELKOM DOMAIN BISNIS

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era globalisasi sekarang ini menyebabkan persaingan dalam dunia

BAB II TINJAUAN DATA. CV. RESPATI Printingadalah Perusahaan keluarga yang telah terpecaya bagi banyak

7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat, tidak hanya

Rantai Pasokan Global (Global Supply Chains)

Strategic Management of IS/IT. Aspek Manajemen IS / IT 11/23/2011. O rganization and R esources Chapter 8. Context of This Session

Pernyataan Misi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri garmen semakin mengglobal. Perkembangan ini dimulai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Peran Sumber Daya Manusia dalam suatu organisasi atau perusahaan

Transkripsi:

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA http://kominfo.pekalongankota.go.id/ Ekonomi Digital Bukan Sekadar Langkah Strategis Kamis, 10 Maret 2016-14:32:23WIB Diposting oleh : Administrator Kategori : ARSIP BERITA - Dibaca : 407 kali Jakarta - Setiap hari, 1,3 miliar orang dan 9 miliar sensor berinteraksi satu sama lain dengan cara yang menakjubkan. Petani memberi makan miliaran di seluruh dunia melalui presisi pertanian -- menghilangkan depresi tambahan sumber daya alam yang sudah mulai langka. Pelanggan bersama-sama berkumpul untuk untuk mengubah resep berusia 130 tahun dari sebuah minuman ringan yang populer demi terciptanya gizi yang lebih baik. Ini adalah kebenaran tak diragukan lagi bahwa hyperconnectivity dan data yang dihasilkannya tengah mentransformasi hidup kita dan memutarbalikkan dunia bisnis. Menurut studi The Economist Intelligence Unit (EIU), 'Dampak Hyperconnectivity Pada Organisasi Anda,' kami hanya dapat mengupas permukaan ketika membicarakan kenyataan mengenai potensi penuh dari Ekonomi Digital. Bisnis yang berhasil menggabungkan hyperconnectivity ke dalam strategi mereka akan lebih mungkin untuk mengalami kolaborasi yang lebih efisien di seluruh divisi dan geografi, menerapkan pendekatan organisasi data-driven, dan mempercepat proses. Namun, manfaat nyata terletak pada transformasi yang dilakukan di seluruh bagian perusahaan. Langkah Penting Melampaui bagaimana mesin, orang, proses, dan hal-hal terhubung satu sama lain, beberapa bisnis yang membuktikan bahwa Ekonomi Digital tengah memutarbalikkan dunia bisnis. Dalam studi EIU, 59% di seluruh dunia menyebutkan merangkul hyperconnectivity sebagai keharusan untuk menyelaraskan kecepatan dengan permintaan pasar yang senantiasa berubah - dan 69% klaim bahwa kegagalan untuk beradaptasi membawa risiko yang cukup besar dan peluang yang hilang. Di sini, di Indonesia, sebuah laporan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dan Pusat

Penelitian Studi Komunikasi di Universitas Indonesia, menyatakan bahwa pada akhir tahun 2014, Indonesia sudah memiliki 88.700.000 pengguna internet mobile dan jumlah ini akan secara konsisten meningkat menjadi 112 juta pengguna internet mobile, pada tahun 2017. Dengan demikian, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi digital baru. Hal ini diperkuat oleh populasi penduduk Indonesia yang masih muda dan terus berkembang, yang berpotensi mencapai jumlah 280 juta orang pada tahun 2030, memberikan kontribusi rata-rata tahunan pertumbuhan ekonomi 2,4% sampai saat itu. Seiring dengan populasi penduduk Indonesia yang terus berkembang, keterikatannya dengan media sosial pun akan turut mengalami perkembangan. Tren media sosial ini sangat populer di kalangan kelas menengah, suatu hal yang dianggap oleh para pemimpin bisnis sebagai fenomena positif. Selain dari pertumbuhan yang cepat dan kecanggihan yang tak terbantahkan, tren ini menyajikan peluang besar dalam melayani konsumen yang terhubung secara digital. Pemerintah Indonesia dan para pemangku kepentingan perlu bekerja lebih erat untuk mendorong pertumbuhan Ekonomi Digital secara berkelanjutan. Indonesia kini mulai mengejar ketinggalan dengan negara-negara yang berfokus pada ekonomi digital, dengan terlebih dahulu meningkatkan penyelenggaraan infrastruktur broadband, termasuk broadband tetap dan bergerak, dan penerapan teknologi empat generasi (4G). Target RPI (Rencana Pitalebar Indonesia) adalah untuk mentransformasi sebanyak 135 kota dan kabupaten pada tahun 2019 sebagai warisan presiden saat ini. Hal ini akan semakin mendorong pertumbuhan Indonesia sebagai negara digital. Ekonomi Digital tidak hanya meratakan lapangan persaingan, tetapi juga setiap bisnis dari berbagai ukuran, industri, dan wilayah. Berikut adalah empat area di setiap bisnis yang merespon dengan baik terhadap kecepatan yang bertambah, kolaborasi, dan wawasan yang diakibatkan oleh hadirnya hyperconnectivity: 1. Strategi dan pengembangan bisnis Secara tradisional, memasuki ke pasar internasional dianggap sebagai langkah berisiko. Sekarang, banyak bisnis mengambil keuntungan dari penghapusan hambatan yang pernah mengurungkan niat mereka. Menurut studi EIU, meskipun 39% masih khawatir bahwa bergerak maju akan menempatkan tekanan pada pasar yang telah mapan, hampir setengah dari responden setuju bahwa rencana mereka untuk ekspansi global adalah cara strategis untuk bersaing dengan permintaan yang selalu berubah dari saluran digital.

Selanjutnya, tahu ke mana harus pergi berikutnya hanya semakin mudah - 40% akan lebih mampu untuk menentukan daerah baru yang cocok matang untuk penawaran mereka saat ini. 2. Pengembangan produk Pelanggan masa kini memiliki suara lebih besar dalam bagaimana produk dibuat dan dikirimkan daripada sebelumnya. Tetapi di masa depan, kita akan melihat bagaimana hubungan pelanggan dan bisnis akan lebih dekat melalui saluran digital. Studi EIU melaporkan bahwa lebih dari 50% responden berencana untuk menyesuaikan produk dan layanan untuk memenuhi kebutuhan individu. Yang lebih mengejutkan adalah 41% yang meramalkan mengintegrasikan pelanggan dalam ke proses pengembangan produk. Namun, sumber utama tekanan kompetitif tidak datang dari pelanggan. Sebaliknya, itu adalah penawaran digital dari pesaing mapan yang paling signifikan. Lebih dari setengah (57%) mengaku telah mengalami tekanan kompetitif 'moderat' atau 'parah' sebagai akibat dari penawaran digital dari pesaing mapan. Dan sepertinya tidak dapat terlihat bahwa tekanan ini akan mereda - dengan 69% mengharapkan persaingan yang cukup besar dari para pesaing yang sama. 3. Supply chain Penghematan biaya yang signifikan - setidaknya untuk 35% dari responden menyatakan studi EIU. Seiring dengan semakin banyaknya bisnis yang merebut kesempatan untuk memperluas bisnis mereka, 38% juga menemukan bahwa hyperconnectivity memberdayakan mereka untuk bekerja dengan baik dengan pemasok internasional. Mengapa? Ekonomi Digital tidak hanya membuka pintu untuk setiap pemasok dibayangkan di seluruh pelosok dunia, tetapi juga membuka pembeli untuk produk Anda. Akibatnya, bisnis akan lebih selektif tentang pemasok yang mereka memilih (39%) dan meningkatkan berbagai bahan yang dibeli melalui rantai pasokan (27%). 4. Sumber Daya Manusia

Dalam studi EIU, dampak yang paling banyak dikutip dari hyperconnectivity adalah percepatan proses bisnis. Bahkan, 46% menunjukkan proses otomatisasi bisnis sebagai respon paling diadopsi untuk keterkaitan data, proses, dan hal-hal lainnya. Di masa depan, hampir setengah dari responden percaya bahwa hyperconnectivity dapat membantu organisasi mereka menjadi lebih lincah dan inovatif sementara mengurangi kontrol terpusat. Ambil contoh, PT Kereta Api Indonesia (Persero). Badan Usaha Milik Negara Indonesia berusia 151 tahun tersebut yang menyelenggarakan jasa angkutan kereta api di Indonesia, tengah melakukan pencocokan model bisnis dengan proses bisnis yang ditimbulkan oleh dunia digital. Dengan menyederhanakan layanan melalui hyperconnectivity, PT Kereta Api tengah membangun kepercayaan pelanggan dengan memberikan apa yang paling disukai pelanggan -- layanan pelanggan yang handal, responsif, dan harga yang bersaing. Visi IT PT Kereta Api Indonesia adalah menjadi pengemudi bisnis dalam mewujudkan visi perusahaan dari transformasi menjadi penyedia layanan kereta api terbaik. Untuk mencapai visi tersebut, manajemen perusahaan beralih ke solusi SAP untuk mendorong bisnis mereka dengan menerapkan solusi kunci ERP untuk Proyek Railstar mereka, untuk memungkinkan perbaikan pemeliharaan prasarana kereta api. Dorongan untuk perbaikan ini memungkinkan perubahan yang efektif untuk administrasi dan proses pelaporan keuangan, serta manajemen yang lebih baik atas penerimaan dan pembayaran, meningkatkan efisiensi mereka. Tidak peduli setiap kali Anda mengubah, mengotomatisasi, atau mempercepat proses, orang-orang selalu berada pada pusat transformasi tersebut. Dengan pengaruh hyperconnectivity, lebih dari sepertiga telah memperkenalkan pelatihan digital untuk mendukung pergeseran seperti proses otomatis bisnis (46%), fungsi yang didapatkan melalui outsourcing (33%), dan praktek-praktek pembangunan tangkas (39%). Namun, ini tampaknya merupakan awal dari sesuatu yang lebih besar. Studi EIU juga menunjukkan bahwa 39% berharap untuk meningkatkan manajemen perubahan substansial secara menyeluruh dikarenakan kebutuhan pasar yang terus bergeser. Selain itu, untuk memastikan keterampilan yang tepat tersedia untuk mendukung lingkungan bisnis yang terus berkembang, 37% memprediksi bahwa mereka akan dapat mencocokkan kandidat untuk kesempatan kerja dengan lebih cepat dan lebih efektif. Era ekonomi digital memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan era sebelumnya. Era ekonomi digital juga era yang tidak bisa kita hindari, mengingat semakin banyak orang terhubung dengan teknologi. Dengan komitmen yang serius dari berbagai pihak, kita dapat memperoleh manfaat besar dari gelombang digital ekonomi.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) (Sumber : http://inet.detik.com/read/2016/03/10/070718/3161292/319/ekonomi-digital-bukan-sekadar-langkah-strategis)