BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. penyalahan terhadap hak legal dari suatu organisasi yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berinvestasi dalam membangun merek yang luxury atau mewah, maka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini sangat banyak produk-produk yang baru bermunculan, baik

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. baik yang berskala besar maupun yang berskala kecil, mereka berlomba-lomba untuk

BAB I PENDAHULUAN. Berawal pada pembelian offline yang biasa kita lakukan dari toko ke toko,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bagus Nurul Akbar, 2015

BAB I PENDAHULUAN. yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dengan trend yang sedang berkembang. Contohnya saja produk fashion

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan internet menyebabkan perubahan dalam banyak hal,

BAB I PENDAHULUAN. Counterfeiting atau pemalsuan adalah tindakan pelanggaran atau penyalahan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perilaku konsumen yang terjadi pada era globalisasi saat ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. terhadap merek dagang yang identik sehingga melanggar hak pemegang merek

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membuat dunia menjadi tanpa batas (borderless). Terutama kemajuan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan sekarang adalah promosi secara online. Promosi secara online adalah

BAB I PENDAHULUAN. Fashion bukan hanya tentang pakaian namun mencakup peran dan makna pakaian

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya penggunaan teknologi berbasis internet kini mulai marak

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam memprediksikan perilaku pembelian konsumen terhadap suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Akibat tingkat pertumubuhan yang positif tersebut, secara otomatis industri

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan cara pandang dan persepsi konsumen Indonesia tentang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Keputusan pembelian merupakan kesimpulan terbaik konsumen untuk melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin. mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya teknologi internet pada jejaring sosial tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. berbagai aspek dalam kehidupan sehari-hari. Jarak membentang di antara manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. disamping itu juga konsumen semakin mengerti segala produk yang

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyaknya pusat-pusat perbelanjaan seperti department store, factory

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dunia bisnis dan pemasaran. Sektor bisnis merupakan sektor yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perkembangan telekomunikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. diketahui dengan cepat melalui informasi-informasi yang tersedia.

BAB I PENDAHULUAN. Niat beli merupakan sikap konsumen terhadap suatu produk jika kriteria produk

BAB 1 PENDAHULUAN. dipenuhi, baik kebutuhan yang bersifat jasmani maupun rohani. Kebutuhan adalah UKDW

BAB I PENDAHULUAN. yang akan dikonsumsi atau digunakannya. Banyak faktor yang digunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya zaman di era modern kebutuhan akan dunia fashion

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di era sekarang telah berkembang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. termasuk halnya dengan pemasaran. Kali ini, marketing pun bisa dilakukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian a. Profil Tokopedia.com

BAB I PENDAHULUAN. seperti sistem perdagangan dan sistem pemasaran. Dahulu jika kita ingin

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Contohnya saja produk 3F (food, fashion, dan fun) ketiga produk tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Produk palsu atau produk tiruan ataupun yang sering dikenal dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia fashion menjadi hal yang penting di berbagai kalangan baik kalangan

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk memfasilitasi transaksi pembelian antarsemua jenis aktor:

Makalah. Analisis Studi Kelayakan Bisnis-Usaha Distro. DI Susun oleh : Joko Purnomo

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V PENUTUP. 1. Variabel quality of information tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan

BAB I PENDAHULUAN. semakin cepat. Hal tersebut memiliki pengaruh pada perilaku konsumen yang

BAB I PENDAHULUAN. M-DAG / PER / 3 /2016 tentang ketentuan Umum Pasal 1, perdagangan adalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. UKM ini justru dapat meningkatkan perekonomian Indonesia. Sebagaimana Smesco Indonesia Company ini dapat dinyatakan House of

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan dunia yang semakin pesat, perkembangan kondisi pasar sekarang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hidup manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk melihat secara nyata barang atau jasa yang mereka inginkan.

BAB I PENDAHULUAN. telah mengalami kemajuan yang sangat pesat dibandingkan dengan masa-masa

BAB I PENDAHULUAN. ketika akan memutuskan untuk memiliki suatu produk. Keputusan itu akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini internet menjadi peran penting untuk mencari informasi, sarana untuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka penelitian ini

Bab I PENDAHULUAN. salah satunya dengan melakukan belanja secara online. Belanja online atau e-

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengisi waktu luang ataupun menjadikannya sebagai peluang bisnis. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bentuknya yang elegan dan juga menyediakan berbagai fitur yang

BAB I PENDAHULUAN 1. Pendahuluan 1.1 Gambaran Umum 1.2 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. mendapatkan laba. Dengan bersaing, pedistribusian yang cepat dan tepat waktu

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya berbagai kebebasan dan kemudahan yang diberikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi internet yang pesat membuat aktivitas manusia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan strategi yang bersifat fundamental bagi setiap Online shop

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhannya. Kebutuhan adalah syarat hidup dasar manusia (Kotler dan Keller, 2008).

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF

BAB I PENDAHULUAN. Ini adalah tingkat pertumbuhan ritel tertinggi yang pernah dicapai Indonesia

Analisis Competitive Forces and Competitive Strategy pada Sistem Informasi Zalora.co.id

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun belakangan ini teknologi semakin canggih dan terus berkembang

BAB I PENDAHULUAN. lebih diminati. Persaingan yang semakin ketat membuat para pengusaha berusaha

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan globalisasi ditandai dengan semakin tingginya intensitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Permasalahan. dilakukan oleh masyarakat. Belanja yang awalnya merupakan real need atau

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1. 1 Logo Happy Go Lucky Sumber : Visi dan Misi Perusahan a. Visi Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Internet mengalami perkembangan yang luar biasa sejak pertama kali

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan Internet di Indonesia melesat begitu cepat sejak tahun 2006,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Di negara indonesia dirugikan mencapai hingga triliunan karena banyaknya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi dan meningkatnya kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Komunikasi pun akhirnya tidak dapat ditawar lagi dan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. hal tersebut membuka peluang bagi produsen yang bergerak di bidang fashion

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi serta perkembangan teknologi di Indonesia. serta menjadi sarana berbelanja. Berbelanja secara online dinilai lebih

2016 PENGARUH ONLINE SHOPPING ENJOYMENT DAN KEPERCAYAAN KONSUMEN TERHADAP MINAT PEMBELIAN PRODUK FASHION HIJAB DI SOCIAL COMMERCE

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Ainoheartshop didirikan pada awal tahun 2012, pada awalnya hanya menjual aksesoris seperti cincin, kalung, gelang pada media sosial seperti facebook dan blackberry messages. Kemudian pada pertengahan tahun 2012 mulai mencoba melalui instagram. Dari situlah awal mulanya Ainoheartshop menjual baju replika setelah mencoba menjual baju selama 2-3 bulan ternyata menjual baju replika lebih banyak peminatnya. Oleh karena itu Ainoheartshop lebih fokus sampai saat ini untuk menjual baju replika. Usaha ini dapat berkembang karena dimulai dari program endorse. Alasan untuk bekerja sama dengan artis yaitu karena artis dapat mempengaruhi sikap dan pelanggan terhadap produk yang didukungnya. Persepsi dan sikap pelanggan terhadap kualitas produk meningkat dengan adanya artis yang mendukung, pertama kali memperkenalkan produk ke umum dengan bekerja sama dengan artis Pevita Pearce, yang kemudian produk yang diberikan kepada artis akan diposting artis tersebut melalui instagram. Hal tersebut memberikan dampak positif seperti bertambahnya follower. Dari situlah Ainoheartshop dikenal orang-orang karena dari hasil kerja sama dengan artis. Walaupun sempat kesulitan untuk bekerja sama dengan artis tetapi hal tersebut memberikan keuntungan bagi online shop ini. Salah satu keunikan pada online shop ini yaitu sistem pembayaran nya dengan membayar uang muka/item karena online shop ini barangnya mayoritas pre-order tidak ready stock, jika ready stock hanya musiman saja. Dengan membayar uang muka diawal dapat meminimalkan ketakutan konsumen jika terjadi penipuan maka dari itu sistem pembayaran nya membayar setengah dari harga barang yang dipesan. Keunikan lainnya dari Ainoheartshop yaitu memilih desain tertentu dari baju bermerek dengan desain yang unik dibandingkan dengan Melsycatherine dan Lilopinkshop yang pemilihan desain bajunya kurang unik. Berikut ini adalah salah satu koleksi baju replika dari Ainoheartshop : 1

Tabel 1.1 Koleksi Baju Replika Ainoheartshop No. Brand Gambar 1. Zara 2

(Sambungan Tabel 1.1) No. Brand Gambar 2. Asos Sumber : Instagram Ainoheartshop 1.2 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini tren fashion berubah dengan cepat, membuat orang tidak ingin ketinggalan dan mencari pakaian model terbaru mengikuti tren yang ada. Kecenderungan konsumen untuk membeli produk fashion karena dapat menciptakan prestige kepada pemakai berdasarkan simbol merek yang dikenakan (Easterling, 2008 dalam Hana, 2012). Konsumen menggunakan status produk sebagai simbol untuk mengkomunikasikan kepada kelompok referensi yang responnya sangat penting bagi pemakai produk (Zaichkowsky, 2000 dalam Hana, 2012). Budaya berpakaian ikut berevolusi. Pakaian tidak lagi sebatas pelindung tubuh, tapi menjadi penanda status sosial seseorang. Tidak hanya fungsinya yang berubah, proses pembuatan pakaian pun menjadi sebuah industri yang semakin kompleks. (http://www.femina.co.id/ diakses pada tanggal 03 Maret 2015). Pembelian yang dilakukan konsumen terhadap suatu produk dipengaruhi banyak hal baik dari atribut-atribut produk maupun dari perilaku pembelian yang ditunjukkan oleh konsumen itu sendiri. Konsumen di negara berkembang salah satu nya Indonesia melakukan pembelian berdasarkan pertimbangan pertimbangan terhadap manfaat dari produk, selain itu juga dipengaruhi oleh 3

pertimbangan bahwa yang berasal dari luar negeri memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan merek lokal di negara mereka (Lee, 2008 dalam Ghaisani, 2010). Namun, tidak semua orang di Indonesia memiliki kemampuan dari segi keuangan yang sama. Hal tersebut menjadi faktor sebagian orang di Indonesia memilih untuk membeli produk replika dibandingkan membeli produk asli, dan juga dipengaruhi faktor akan kebutuhan ingin memiliki produk bermerek atau untuk menunjukkan prestise pada seseorang. Walaupun pada dasarnya kualitas dari suatu produk dipengaruhi dari segi harga. Pada umumnya produk yang menawarkan harga rendah memiliki kualitas yang rendah. Produk replika menawarkan harga yang rendah, sehingga konsumen harus menerima resiko akan kualitas produk yang didapat. Dampak dari fenomena tersebut menimbulkan persepsi bahwa konsumen tidak memperdulikan kualitas produk melainkan konsumen lebih memperhatikan kualitas status dari sebuah produk. Saat ini, pakaian telah menjadi produk yang masuk ke pasar internasional, dimana konsumen semakin sering berhubungan dengan produk pakaian impor dari berbagai Negara. Di Indonesia sendiri semakin banyak merek-merek pakaian luar negeri yang masuk ke industri pakaian di Indonesia seperti Zara yang membuka gerai pertamanya di Indonesia pada bulan Agustus 2005. Selain Zara merek pakaian luar negeri yang masuk ke Indonesia antara lain Mango, GAP, Banana Republic, Forever 21, Giordano, H&M dan merek pakaian lainnya yang memberikan pilihan lebih menarik kepada konsumen Indonesia. Di samping itu munculnya mal-mal besar di Jakarta seperti Grand Indonesia, Senayan City, Mall of Indonesia (MOI), Pondok Indah Mall 2, Kota Kasablanka, Mall Taman Anggrek, dan Pacipic Place yang membuka berbagai outlet pakaian merek luar negeri membuat konsumen Indonesia cenderung memilih membeli merek pakaian luar negeri dibandingkan produksi dalam negeri. Hal ini dipengaruhi oleh semakin meningkatnya taraf hidup masyarakat Indonesia khususnya daerah perkotaan, perilaku konsumen yang membeli produk pakaian dengan pertimbangan mode, gaya hidup, dan kesan yang dimiliki dalam penggunaan produk bukan karena manfaat yang diperoleh, dan perilaku konsumen 4

di negara berkembang termasuk Indonesia yang menjadikan Negara barat sebagai trend setter sehingga mereka meniru gaya hidup budaya barat, dan berusaha mengikuti kebiasaan masyarakat barat dengan membeli merek luar negeri. Adanya persepsi tersebut yang mengatakan bahwa membeli pakaian merek luar negeri menjadi gaya hidup bagi masyarakat, maka hal tersebut menjadi peluang bisnis perusahaan pakaian replika untuk menjual produk imitasi dengan harapan mendapatkan keuntungan. Produk Imitasi (Counterfeit Products) dapat didefinisikan sebagai produk yang secara illegal telah diduplikasikan agar terlihat identik dengan produk asli (Lennon, 2006 dalam Anggraeni, 2012). Maraknya peredaran produk-produk fashion bermerek imitasi membuat konsumen terkadang tidak lagi mampu membedakan antara merek tiruan dengan merek asli dengan potongan harga (disebut tipe transaksi deceptive) (Zaichkowsky, 2000 dalam Anggraeni, 2012). Istilah imitasi, replika, palsu atau tiruan memiliki arti yang sama. Pemalsuan barang bermerek memang sudah menjadi fenomena yang luar biasa dan terjadi di seluruh belahan dunia. Bahkan pemalsuan barang fashion sudah dianggap menjadi sebuah epidemik dan merugikan jutaan dollar Amerika bagi industri fashion (Easterling, 2008 dalam Trisdiarto, 2012). Banyak alasan kenapa seseorang membeli barang fashion palsu, dan alasan-alasan tersebut sudah dapat ditemukan di beberapa literatur-literatur internasional. Pembeli barang palsu memberikan alasan bahwa mereka membeli barang palsu, karena hal tersebut tidak memberikan dampak langsung yang merugikan bagi mereka, harga barang palsu jauh lebih murah sehingga mereka merasa seolah-olah sebagai wise shoppers. Kamar Dagang dan Industri Amerika Serikat atau United States Trades Room (USTR) juga merilis daftar pasar di beberapa negara yang diduga memperdagangkan barang-barang bajakan atau palsu di dunia melalui internet. Termasuk dalam negara yang diduga menjual barang-barang bajakan dan palsu itu adalah Indonesia. Menurut USTR, Indonesia dimasukkan pada daftar pasar yang banyak memperdagangkan barang bajakan dan palsu bersama beberapa negara seperti Ekuador, Paraguay, Argentina, Hongkong, India, Ukraina, Filipina, 5

Thailand, Meksiko, Pakistan, dan Kolombia (Trisdiarto, 2012). Dengan majunya tekologi didukung dengan berkembangnya internet banyak hal baru yang timbul salah satunya adalah pembelian atau belanja barang ataupun jasa secara online atau yang biasa disebut dengan online shop. Berbelanja secara online telah menjadi alternatif cara pembelian barang ataupun jasa, Penjualan secara online berkembang baik dari segi pelayanan, efektifitas, keamanan, dan juga popularitas. (Laohapensang, 2009 dalam Suhartini, 2010). Online shop memudahkan para konsumen untuk berbelanja kapanpun dan dimanapun. Online shop telah mengakses semua area perdagangan salah satunya toko baju online. Konsumen seolah dimanjakan dengan adanya toko baju online, konsumen tidak perlu mencari produk yang mereka inginkan dengan mendatangi butik, toko offline atau mall. Toko baju online sudah menyediakan yang mereka perlukan, bahkan tanpa harus melangkah meninggalkan ruanganpun mereka tetap bisa mendapatkan barang yang mereka inginkan dan butuhkan. Peluang bisnis semakin luas dengan adanya online shop. Persaingan bisnis pun semakin kuat. Dari persaingan bisnis itulah sehingga banyak beredar barang tiruan/imitasi/replika yang menggunakan merek dari perusahaan yang telah mapan. Hal ini dilakukan oleh perusahaan pembuat merek replika untuk mempermudah pemasaran barang tersebut. 6

Berikut ini data merek baju replika yang dijual di media sosial : Tabel 1.2 Merek Baju Replika Online No. Brand 1. Zara 2. H&M 3. Forever 21 4. Asos 5. GAP 6. Mango Sumber : Olah data peneliti melalui Instagram Belakangan ini kebanyakan online shop menjual barang replika dalam bidang produk fashion. Ditambah fashion merupakan produk yang berkembang secara cepat. Sehingga para konsumen lebih mencari produk replika di online shop. Online shop menjadikan wadah dimana banyak menyediakan produk branded yang sangat mirip tetapi dengan harga yang jauh lebih murah dengan aslinya. Begitu banyak online shop yang menjual baju branded replika salah satu diantaranya adalah Melsycatherine, Lilopinkshop, dan Ainoheartshop. Alasan memilih Ainoheartshop karena jumlah follower yang banyak dan memiliki keunikan pada sistem pembayaran yaitu sistem Pre-order. Jumlah follower Ainoheartshop hingga bulan Agustus 2015 sebanyak 14.000 followers. Pelanggan harus membayar sebesar 100.000 rupiah sebagai down payment karena mayoritas baju menggunakan sistem pre-order tersebut. Sistem pre-order adalah sistem dimana konsumen masih harus menunggu barang yang telah dipesan. Sedangkan pada online shop Melsycatherine dan Lilopinkshop sistem pemesanan barang tidak secara pre-order melainkan secara ready stock. 7

Berdasarkan fenomena dan latar belakang tersebut, Penulis bermaksud melakukan penelitian untuk mencari tahu lebih dalam tentang faktor-faktor apa saja yang mendorong konsumen untuk melakukan pembelian online dengan judul penelitian: Analisis faktor pendorong pembelian baju branded replika secara online pada online shop Ainoheartshop. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, maka dapat di uraikan rumusan masalah yaitu: 1. Faktor-faktor apa saja yang mendorong pembelian baju replika secara online pada online shop Ainoheartshop? 2. Item apa yang paling dominan dalam membentuk faktor pendorong pembelian baju replika secara online pada online shop Ainoheartshop? 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Faktor-faktor yang mendorong konsumen untuk melakukan pembelian secara online melalui sosial media. 2. Item yang paling dominan dalam membentuk faktor pendorong pembelian baju replika secara online pada online shop Ainoheartshop. 1.5 Kegunaan Penelitian 1.5.1 Kegunaan Akademis Hasil penelitian yang diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan, fokus menambah bidang keilmuan dalam bidang terkait dan meningkatkan pemahaman mengenai minat konsumen terhadap belanja online melalui uji lapangan dan kuesioner. 1.5.2 Kegunaan Praktis Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah : a. Bagi online shop, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan 8

bagi online shop mengenai faktor-faktor yang mendorong konsumen dalam melakukan pembelian pada online shop sehingga dapat meningkatkan penjualan dengan memanfaatkan hasil dari penelitian ini. b. Bagi konsumen online shop, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan bagi para konsumen/ buyer online mengenai faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum melakukan pembelian pada online shop dan mendapatkan kemudahan belanja, informasi dan bertransaksi. 1.6 Sistematika Penulisan Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai penelitian yang dilakukan, maka disusunlah suatu sistematika penulisan yang berisi informasi mengenai materi dan hal yang di bahas dalam tiap-tiap bab, ada pun sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut : BAB. I PENDAHULUAN Pada bab ini di uraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan kegunaan, serta sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini diuraikan tentang landasan teori yang digunakan sebagai dasar dari analisis penelitian, penelitian terdahulu dan kerangka penelitian teoritis. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini di uraikan tentang jenis dan sumber data, metode pengumpulan data dan metode analisis. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bagian ini akan menguraikan mengenai karakteristik responden, hasil penelitian, dan pembahasan hasil penelitian. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan keterbatasan dari penelitian yang telah dilakukan serta saran-saran yang dapat diberikan kepada perusahaan dan pihakpihak lain yang membutuhkan. 9