ANALISIS MINAT BELAJAR BIOLOGI PADA RUMPUN LINTAS MINAT BERDASARKAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI BERDASARKAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA SISWA KELAS X MIA SMA NEGERI 1 KOTA JAMBI

ANALISIS KEMAMPUAN KINERJA SISWA DALAM MELAKSANAKAN PRAKTIKUM DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI

ANALISIS PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN INTERNET PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 MUARO JAMBI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif analitik. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dengan metode deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan. obyek sesuai dengan apa adanya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN

PERSEPSI SISWA KELAS XI IPA TENTANG KREATIVITAS GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI.

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM PROSES BELAJAR BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. rinci (Nana Syaodih, 2007:287). Penelitian ini menggunakan pendekatan

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI

BAB III METODE PENELITIAN. 1 Sungai Apit Kabupaten Siak jalan Gajahmada RT 3 RW 7 Sungai Apit.

BAB III METODE PENELITIAN

mencatat merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya. 2 pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMANFAATAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS X IPA DI SMA NEGERI SE-KOTA JAMBI SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. dasar pertimbangan bahwa di sekolah tersebut terdapat siswa-siswi yang masih

ANALISIS PELAKSANAAN PRAKTIKUM BIOLOGI DI SMA NEGERI SE-KOTA JAMBI. Pipin Dalora Universitas Negeri Jambi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di SMP Negeri 20 Pekanbaru. Pemilihan

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. IX. No. 1 Tahun 2011, Hlm PENILAIAN AFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI. Oleh Sukanti 1.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010). Metode

PENILAIAN AFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI. Sukanti. Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Tri Bhakti Jalan Tuanku Tambusai Pekanbaru. disiplin belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. 1 Dalam kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah guru pembimbing dan siswa kelas XI di SMA

ANALISIS KEMAMPUAN METAKOGNISI SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI ASSESMEN PEMECAHAN MASALAH DI SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA LINTAS MINAT PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS X IIS SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Rambah dan waktu penelitiannya dilakukan pada bulan Juli

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH SARANA DAN PRASARANA BELAJAR SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SD MUHAMMADIYAH 1 PROGRAM KHUSUS WONOGIRI TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

MINAT SISWA KELAS XI SMA N 1 PUNDONG KABUPATEN BANTUL TERHADAP PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TAHUN AJARAN 2015/2016

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan merupakan deskriptif analitik. Menurut Sukardi

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, sesuai dengan tujuan

repository.unisba.ac.id BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas generasi muda bangsa bergantung pada pendidikan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan 25 Januari tahun ajaran 2013/2014 di SMA IT Mutiara Duri yang

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menggambarkan tingkat kemandirian dan faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

PENGARUH AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 DONDO KABUPATEN TOLI-TOLI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IDENTIFIKASI PELAKSANAAN PENILAIAN SIKAP PADA PEMBELAJARAN IPA KURIKULUM 2013 KELAS VIII TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DI SMPN SE-KABUPATEN PATI

BAB III METODE PENELITIAN

LESTARI OCTAVIANI NIM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif.

BAB III METODE PENELITIAN. akan memberikan hasil yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan. Metode

METODE PENELITIAN. untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

JPG (Jurnal Pendidikan Geografi) Volume 1, No 1, JULI 2014 Halaman e-issn :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang berlaku. Kurikulum merupakan suatu program pendidikan yang direncanakan. diluncurkan kurikulum baru yaitu kurikulum 2013.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KAJIAN TEORI KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS MOTIVASI BERPRESTASI SISWA KELAS XI IPA DALAM PROSES DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DI SMA NEGERI 2 KABUPATEN BATANG HARI

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan 1 April sampai 30 Juni 2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMK Perbankan Riau tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, dan menggunakan langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka statistik, selain itu juga dikarenakan penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bulan April sampai dengan bulan Mei setelah peneliti mendapat rekomendasi dari

PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS VII DI SMPN 13 BANJARMASIN. Aminah Ekawati 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal tanggal 17 maret 11 april 2014 di SMKN

BAB III METODE PENELITIAN. proses penelitian, sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional, instrumentasi

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PADA MATERI PPKn SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 3 MALANG

mencatat, merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya. 1 Jadi metode penelitian ini adalah suatu rangkaian langkah-langkah yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan suatu cara dalam melaksanakan suatu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 25 Bandar Lampung pada bulan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian

Transkripsi:

ANALISIS MINAT BELAJAR BIOLOGI PADA RUMPUN LINTAS MINAT BERDASARKAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI Christin Panjaitan Universitas Jambi c_ulipanjaitan@yahoo.co.id Abstrak. Minat merupakan rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Lintas Minat yaitu mata pelajaran yang dapat diambil oleh peserta didik di luar Kelompok Mata Pelajaran Peminatan yang dipilihnya tetapi masih dalam Kelompok Peminatan lainnya. Implementasi kurikulum 2013 merupakan aktualisasi kurikulum dalam pembelajaran dan pembentukkan kompetensi serta karakter peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat belajar biologi pada rumpun lintas minat berdasarkan implementasi kurikulum 2013 pada siswa kelas x sma Negeri 5 Kota Jambi. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara: observasi, angket dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa minat belajar biologi siswa lintas minat kelas X IIS SMA Negeri 5 Kota Jambi memiliki minat belajar biologi dengan rata-rata persentase 74.54% termasuk dalam kategori tinggi. Minat belajar biologi terdiri dari kesukaan sebesar 77.76% (kategori tinggi), ketertarikan sebesar 73.53%% (kategori tinggi),perhatian sebesar 75.54% (kategori tinggi) dan keterlibatan sebesar 71.33% (kategori tinggi). Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa minat belajar biologi pada siswa lintas minat kelas X IIS SMA Negeri 5 Kota Jambi memiliki minat yang tinggi dalam mengikuti pelajaran biologi. Saran, Perlunya perhatian kepala sekolah terhadap siswa lintas minat, agar siswa lintas minat bebas memilih mata pelajaran sesuai dengan minatnya. Kata Kunci: Minat belajar, Implementasi kurikulum 2013 1

PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara adekwat dalam kehidupan bermasyarakat (Hamalik, 2010:3). Dunia pendidikan tidaklah sebatas mengetahui ilmu dan memahaminya, akan tetapi dalam dunia pendidikan sangat berhubungan dengan dunia luar yang nyata. Implementasi kurikulum 2013 merupakan aktualisasi kurikulum dalam pembelajaran dan pembentukan kompetensi serta karakter peserta didik. Pendidikan karakter dalam kurikulum 2013 bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan, yang mengarah pada pembentukan budi pekerti dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai dengan standar kompetensi lulusan pada setiap satuan pendidikan (Mulyasa, 2013:7). Penyelenggaraan pendidikan dalam satuan pendidikan di SMA selama ini (sebelum kurikulum 2013) terdapat program penjurusan peserta didik, bagi peserta didik SMA dilaksanakan di kelas XI. Istilah penjurusan peserta didik tidak tertuang dalam Kurikulum 2013, istilah yang muncul adalah peminatan peserta didik. Peminatan peserta didik dalam penyelenggaraan pendidikan tidak sebatas pemilihan dan penetapan saja, namun juga termasuk adanya langkah lanjut yaitu pendampingan, pengembangan, penyaluran, evaluasi dan tindak lanjut. Kelompok Peminatan yang dipilih peserta didik terdiri atas kelompok Matematika dan Ilmu Alam (MIA), Ilmu-ilmu Sosial (IIS), dan Ilmu Budaya dan Bahasa (IBBU). Sejak mendaftar ke SMA, di Kelas X seorang peserta didik sudah harus memilih kelompok peminatan dan lintas minat mana yang akan dimasuki. Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat yaitu mata pelajaran yang dapat diambil oleh peserta didik di luar Kelompok Mata Pelajaran Peminatan yang dipilihnya tetapi masih dalam Kelompok Peminatan lainnya. Minat belajar tinggi ditunjukkan dengan perasaan senang yang mendalam terhadap peminatan tertentu (mata pelajaran, bidang studi keahlian, program studi keahlian, kompetensi keahlian) berkontribusi positif terhadap proses dan hasil belajar. Peserta didik merasa senang, antusias, tidak merasa cepat lelah,sungguh-sungguh dalam mengikuti 2

pembelajaran di sekolah maupun aktivitas belajar di rumah disebabkan memiliki minat yang tinggi terhadap apa yang dipelajarinya. Tujuan penelitian ini adalah: Mengetahui minat belajar biologi pada rumpun lintas minat berdasarkan Implementasi kurikulum 2013 pada siswa kelas X SMA 5 Negeri Kota Jambi. METODE Jenis penelitian yang digunakan adalah deskritif dengan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat, mengenai sifatsifat populasi atau daerah tertentu.(zuriah, 2009:47). Tujuan penelitian deskritif yaitu untuk menggambarkan secara sistematis fakta dan karateristik objek atau subjek yang diteliti secara tepat (Sukardi, 2011:157). Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa lintas minat biologi kelas X IIS di SMA N 5 Kota Jambi, jumlah siswa sebanyak 219 siswa kelas X IIS SMA Negeri 5 Kota Jambi. Sementara teknik pengambilan sampel untuk keseluruhan siswa lintas minat kelas X IIS SMA Negeri 5 Kota Jambi yang dengan teknik sampel random yang proporsional. Menurut Arikunto (1987:122) jika subjeknya besar dapat diambil antara 25-30%. Berdasarkan hal tersebut maka jumlah sampel diambil 25% dari jumlah populasi, sehingga jumlah sampel yang diperlukan adalah 25% x 219 = 54 orang siswa. Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu data kuantitatif dan kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung dari jawaban angket siswa lintas minat kelas X IIS SMA Negeri 5 Kota Jambi. Data sekunder diperoleh penulis melalui lembar observasi dan lembar wawancara. Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Data yang didapat dari penelitian dan dianalisis secara deskritif. Data dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif untuk mengetahui minat belajar biologi pada siswa lintas minat kelas X IIS SMA Negeri 5 Kota Jambi. 1. Analisis angket dan observasi Menurut Anas (2009:43) persentase analisis minat belajar biologi siswa lintas minat kelas X IIS SMA Negeri 5 Kota Jambi sebagai berikut: 3

P = x 100% Keterangan: P = Persentase analisis minat belajar biologi F = Skor jawaban responden N = Skor total maksimum berikut: Menurut Riduwan (2011:89) kategori pengukuran (kriteria penafsiran) angket sebagai Tabel 3.2 Kriteria penafsiran angket Persentase(%) Kategori 1 81-100 Sangat Tinggi 2 61-80 Tinggi 3 41-60 Sedang 4 21-40 Rendah 5 0-20 Sangat Rendah 2. Analisis wawancara Menurut Narbuko (2009:83) wawancara adalah proses tanya-jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dalam mana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan-keterangan. Hasil wawancara dalam lisan akan diubah menjadi tulisan, dan selanjutnya menganalisis hasil wawancara tersebut. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil angket dari siswa lintas minat biologi kelas X IIS SMA Negeri 5 Kota Jambi diperoleh data distribusi frekuensi angket mengenai minat belajar biologi pada rumpun lintas minat adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Distribusi rata-rata keseluruhan indikator angket minat belajar biologi pada rumpun lintas minat pada siswa kelas X SMA Negeri 5 Kota Jambi Indikator minat belajar biologi Jumlah butir Persentase (%) Kategori urut pernyataan 1 Kesukaan 5 77.76 Tinggi 4

2 Ketertarikan 9 73.53 Tinggi 3 Perhatian 5 75.54 Tinggi 4 Keterlibatan 13 71.33 Tinggi Jumlah 32 298.16 Rata-rata persentase 74.54% Tinggi Dari Tabel 4.1 diatas, hasil angket minat belajar biologi pada rumpun lintas minat pada siswa kelas X IIS SMA Negeri 5 Kota Jambi secara menyeluruh diperoleh rata-rata persentase yaitu 74.54% termasuk dalam kategori tinggi, ini berarti dari hasil angket bahwa siswa lintas minat biologi kelas X SMA Negeri 5 Kota Jambi memiliki minat belajar biologi. 1. Data persentase indikator kesukaan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh persentase dari setiap indikator kesukaan siswa lintas minat kelas X IIS pada saat mengikuti pelajaran Tabel 4.2 Distribusi skor angket indikator kesukaan siswa kelas X IIS SMA Negeri 5 Kota Jambi Urut Item Jumlah Jawaban SS S TS STS F % F % F % F % Juml ah Rata -rata (%) Kategori 1 1 10 18.5 44 81.5 0 0 0 0 100 79.7 Tinggi 2 2 3 5.6 20 37 30 55.6 1 1.8 100 61.6 Tinngi 3 3 16 29.6 27 50 11 20.4 0 0 100 77.3 Tinggi 4 4 30 55.6 22 40.7 2 3.7 0 0 100 87.9 S.Tinggi 5 5 20 37 31 57.4 2 3.7 1 1.8 100 82.3 Tinggi Jumlah 79 146.3 144 266.6 45 83.4 2 3.6 500 Rata-rata 77.76% Tinggi Berdasarkan Tabel 4.2 diatas dapat dilihat indikator kesukaan siswa lintas minat kelas X IIS SMA N 5 Kota Jambi dalam mengikuti pelajaran biologi dilihat dari rata-rata persentase 77,76 % termasuk dalam kategori tinggi. 2. Data persentase indikator ketertarikan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh persentase dari setiap indikator ketertarikan siswa lintas minat kelas X IIS pada saat mengikuti pelajaran. 5

Tabel 4.3 Distribusi skor angket indikator ketertarikan siswa kelas X IIS SMA Negeri 5 Kota Jambi Urut Item Jumlah Jawaban SS S TS STS F % F % F % F % Juml ah Rata -rata (%) Kategori 1 6 14 25.9 38 70.4 2 3.7 0 0 100 80.5 S. Tinggi 2 7 18 33.3 29 53.7 7 12.9 0 0 100 79.7 Tinggi 3 8 9 16.7 40 74 5 9.3 0 0 100 76.8 Tinggi 4 9 10 18.5 31 57.4 13 24 0 0 100 62.7 Tinggi 5 10 11 20.4 32 59.3 11 20.4 0 0 100 75 Tinggi 6 11 8 14.8 33 61.1 11 20.4 2 3.7 100 71.7 Tinggi 7 12 20 33 30 55.6 3 5.6 1 1.8 100 77.9 Tinggi 8 13 9 16.7 31 57.4 13 24 1 1.8 100 72.2 Tinggi 9 14 5 9.3 25 46.3 22 40.7 2 3.7 100 65.3 Tinggi Jumlah 10 4 188.6 289 535.2 87 161 6 11 900 Rata-rata 73.53% Tinggi Berdasarkan Tabel 4.3 diatas dapat dilihat indikator ketertarikan siswa lintas minat kelas X IIS SMA N 5 Kota Jambi dalam mengikuti pelajaran biologi dilihat dari rata-rata persentase 73.53 % termasuk dalam kategori tinggi. 3. Data persentase indikator perhatian Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh persentase dari setiap indikator perhatian siswa lintas minat kelas X IIS pada saat mengikuti pelajaran Tabel 4.4 Distribusi skor angket indikator perhatian siswa kelas X IIS SMA Negeri 5 Kota Jambi Urut Item Jumlah Jawaban Juml ah Kategori SS S TS STS F % F % F % F % Rata -rata (%) 1 15 21 38.9 31 57.4 2 3.7 0 0 100 83.8 S. Tinggi 2 16 12 22.2 35 64.8 6 11.1 1 1.8 100 76.3 Tinggi 3 17 8 14.8 30 55.6 16 29.6 0 0 100 71.3 Tinggi 4 18 10 18.5 39 72.2 4 7.4 1 1.8 100 76.8 Tinggi 5 19 5 9.3 35 64.8 11 20.4 3 5.5 100 69.5 Tinggi Jumlah 56 103.7 170 314.8 39 72.2 5 9.1 500 Rata-rata 75.54% Tinggi Berdasarkan Tabel 4.4 diatas dapat dilihat indikator perhatian siswa lintas minat kelas X IIS SMA N 5 Kota Jambi dalam mengikuti pelajaran biologi dilihat dari rata-rata persentase 75.54% termasuk dalam kategori tinggi. 4. Data persentase indikator keterlibatan 6

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh persentase dari setiap indikator keterlibatan siswa lintas minat kelas X IIS pada saat mengikuti pelajaran. Tabel 4.5 Distribusi skor angket indikator keterlibatan siswa kelas X IIS SMA Negeri 5 Kota Jambi Urut Item Jumlah Jawaban SS S TS STS F % F % F % F % Jum lah Rata -rata (%) Kateg ori 1 20 17 31.5 31 57.4 6 11.1 0 0 100 80.1 S. Tinggi 2 21 5 9.3 23 42.6 24 44.4 2 3.7 100 64.8 Tinggi 3 22 9 16.7 36 66.7 8 14.8 1 1.8 100 74.6 Tinggi 4 23 4 7.4 23 42.6 25 46.3 2 3.7 100 63.4 Tinggi 5 24 1 1.8 12 38.9 29 53.7 3 5.6 100 64.1 Tinggi 6 25 5 9.3 27 50 20 37 2 3.7 100 66.2 Tinggi 7 26 15 27.8 32 59.3 7 12.9 0 0 100 78.7 Tinggi 8 27 12 22.2 35 64.8 7 12.9 0 0 100 77.2 Tinggi 9 28 11 20.4 39 72.2 4 7.4 0 0 100 78.7 Tinggi 10 29 5 9.3 17 31.5 29 53.7 3 5.5 100 61.1 Tinggi 11 30 11 20.4 38 70.4 4 7.4 1 1.8 100 77.3 Tinggi 12 31 9 16,7 27 50 16 29.7 2 3.7 100 69.9 Tinggi 13 32 12 22.2 25 46.3 14 25.9 3 5.5 100 71.2 Tinggi Jumlah 11 6 215 36 5 692. 7 193 357. 2 1 9 35 130 0 Rata-rata 71.33% Tinggi Berdasarkan Tabel 4.5 diatas dapat dilihat indikator keterlibatan siswa lintas minat kelas X IIS SMA N 5 Kota Jambi dalam mengikuti pelajaran biologi dilihat dari rata-rata persentase 71.33 % termasuk dalam kategori tinggi. Hasil observasi yang dilakukan pada penelitian ini diperoleh data distribusi frekuensi observasi mengenai minat belajar biologi pada rumpun lintas minat adalah sebagai berikut: Tabel 4.6 Distribusi frekuensi observasi minat belajar biologi pada rumpun lintas minat NO Kelas Indikator Frekuensi Persentase Kategori 1 2 3 4 1 A 2 3 3 4 12 60 Sedang 2 B 2 3 3 4 12 60 Sedang 3 C 3 4 3 4 14 70 Tinggi 4 D 3 5 2 5 15 75 Tinggi 5 E 2 4 3 5 14 70 Tinggi 6 F 3 3 3 4 13 65 Tinggi Total rata-rata persentase 67% Tinggi 7

Pada Tabel 4.6 menunjukkan hasil observasi peneliti secara langsung melihat minat belajar biologi siswa dalam mengikuti pelajaran biologi. Terlihat total rata-rata persentase yaitu sebesar 67% termasuk kategori tinggi. Hasil wawancara dilakukan peneliti kepada guru pamong yang mengajar di kelas X lintas minat SMA Negeri 5 Kota Jambi yang mengikuti pelajaran biologi.: 1. Bagaimanakah kemauan siswa dalam mengikuti pelajaran biologi. Guru pengampu biologi mengatakan pada umumnya siswa sudah memiliki kemauan dan ketertarikan dalam mengikuti pelajaran biologi. 2. Bagaimanakah minat siswa dalam belajar biologi. Guru pengampu biologi mengatakan kebanyakan siswa sudah berminat dalam mengikuti pelajaran, hal ini dapat dilihat dari kesiapan serta respon siswa dalam mengikuti pelajaran biologi. 3. Bagaimana kemampuan siswa dalam merespon materi pelajaran. Guru pengampu biologi mengatakan kemampuan siswa dalam merespon materi pelajaran dengan respon positif, hal ini dilihat dari keaktifan siswa dalam bertanya. 4. Apakah siswa aktif mengungkapkan pendapat pada saat diskusi. Guru pengampu biologi mengatakan ya, karena siswa bebas menyampaikan pendapat yang ada dalam pikiran mereka. 5. Bagaimanakah keseriusan siswa pada saat mengikuti pelajaran biologi. Guru pengampu biologi mengatakan kebanyakan siswa serius dalam mengikuti pelajaran biologi, hal ini dilihat dari kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. 6. Bagaimana ketelitian dan keseriusan siswa pada saat mengikuti pratikum. Guru pengampu biologi mengatakan bahwa siswa lintas minat teliti dan serius pada saat melakukan pratikum, hal ini dapat dilihat dari kesiapan siswa dalam menyediakan bahan-bahan percobaan dan mengamati dengan teliti. PENUTUP Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan secara umum bahwa minat belajar biologi siswa lintas minat kelas X IIS SMA Negeri 5 Kota Jambi memiliki minat belajar biologi. 8

Saran. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan ada beberapa saran sebagai berikut: 1. Guru diharapkan mampu mengarahkan agar minat dan keseriusan siswa dalam belajar bisa terlaksana dengan baik sesuai dengan implementasi kurikulum 2013 sehingga dapat tercapai tujuan yang diharapkan. 2. Sebaiknya mata pelajaran lintas minat diadakan sesuai dengan tuntutan dikurikulum 2013. DAFTAR PUSTAKA Anas.S. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers Hamalik.O. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara Mulyasa.H.E. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Narbuko.C. 2009. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara Riduwan. 2011. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Penelitian Pemula. Bandung: Alfabeta Sukardi. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara. Zuriah.N. 2009. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori-Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara. 9