PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DOUBLE LOOP PROBLEM SOLVING (DLPS) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA DI KELAS XI SMA NEGERI 5 LANGSA SKRIPSI Diajukan Oleh MEYRIS MANILA NIM : 1032010144 FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 2015 M / 1937 H
SKRIPSI Diajukan Kepada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Zawiyah Cot Kala Langsa Sebagai Salah Satu Beban Studi Program Sarjana (S-1) dalam Ilmu Pendidikan dan Keguruan Pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Diajukan Oleh: MEYRIS MANILA NIM : 1032010144 Program Studi Pendidikan Matematika Disetujui Oleh: Pembimbing Pertama Pembimbing Kedua (Jelita, M.Pd) Nip. 19690605 199203 2 004 (Ariyani Muljo, M.Pd) Nip. 19850819 201101 2 017
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... ABSTRAK... i iv vi vii viii ix BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Batasan Masalah... 5 C. Rumusan Masalah... 6 D. Tujuan Penelitian... 6 E. Manfaat Penelitian... 6 F. Hipotesis Penelitian... 7 G. Definisi Operasional... 7 H. Penelitian yang Relevan... 8 BAB II KAJIAN TEORI... 9 A. Belajar... 10 1. Definisi Belajar... 9 2. Tujuan Belajar... 10 3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar... 11 4. Teori-Teori Belajar yang Mendukung... 12 B. Hasil Belajar... 16 C. Metode Pembelajaran... 17 1. Pengertian Metode Pembelajaran... 17 2. Tujuan Metode Pembelajaran... 19 3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Metode Pembelajaran... 20 D. Metode Pembelajaran Double Loop Problem Solving (DLPS)... 21 1. Pengertian Metode pembelajaran DLPS... 21 2. Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran DLPS... 23 E. Pembelajaran Konvensional... 23 F. Kemampuan Penalaran Matematis... 26 G. Materi Statistika... 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 32 A. Lokasi dan Waktu Penelitian... 32 B. Metode Penelitian... 32 C. Populasi dan Sampel Penelitian... 33 1. Populasi Penelitian... 33 2. Sampel Penelitian... 33 D. Variabel Penelitian... 34 iv
E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian... 34 1. Teknik Pengumpulan Data... 34 2. Instrumen Penelitian... 35 a) Validitas Instrumen... 36 b) Reliabilitas Instrumen... 38 c) Taraf Kesukaran... 39 d) Daya Pembeda... 41 F. Langkah-langkah Penelitian... 42 G. Teknik Analisis Data... 43 1. Uji Prasyarat Analisis Data... 44 2. Uji Hipotesis... 46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 48 A. Hasil Penelitian... 48 1. Rekapitulasi Kemampuan Awal Siswa (pretes)... 48 a. Uji Normalitas Data Pretes... 49 b. Uji homogenitas Data Pretes... 50 c. Uji Kesamaan Rata-rata Data Pretes... 51 2. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa (Postes)... 52 a. Uji Normalitas Data Postes... 53 b. Uji Homogenitas Data Postes... 54 B. Pembahasan Hasil Penelitian... 56 BAB V PENUTUP... 59 A. Kesimpulan... 59 B. Saran-saran... 59 DAFTAR PUSTAKA... 61 LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP v
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Tahap-Tahap Perkembangan Kognitif... 13 Tabel 2.2 Metode Pembelajaran Double Loop Problem Solving (DLPS) pada Materi Statistika... 24 Tabel 3.1 Populasi Kelas XI SMA Negeri 7 Langsa... 32 Tabel 3.2 Rancangan Penelitian Desain Randomized Control Group Pretest Posttest... 34 Tabel 3.3 Kriteria Validitas Soal... 37 Tabel 3.4 Klasifikasi Hasil Uji Validitas... 37 Tabel 3.5 Kriteria Reliabilitas Soal... 39 Tabel 3.6 Kriteria Taraf Kesukaran Soal... 40 Tabel 3.7 Klasifikasi Hasil Pengujian Taraf Kesukaran Soal... 40 Tabel 3.8 Kriteria Daya Pembeda Soal... 41 Tabel 3.9 Klasifikasi Hasil Daya Pembeda Soal... 41 Tabel 4.1 Deskripsi Data Kemampuan Awal Siswa (Pretest)... 48 Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Pre-test... 49 Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Data Pretes... 50 Tabel 4.4 Hasil uji Kesamaan Rata-rata Data Pretes... 51 Tabel 4.5 Deskripsi Data Hasil Postes... 52 Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Data Postes... 53 Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Data Postes... 54 Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Data Postes... 55 vi
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale... 15 vii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Eksperimen... 63 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kontrol... 70 Lampiran 3 Kisi-kisi Soal... 74 Lampiran 4 Soal Tes Kemampuan Penalaran Matematis Siswa... 75 Lampiran 5 Alternatif Jawaban Soal Tes... 77 Lampiran 6 Tabel Validitas dan Reliabilitas... 80 Lampiran 7 Validitas Instrumen... 82 Lampiran 8 Reliabilitas Instrumen... 84 Lampiran 9 Analisis Tingkat Kesukaran... 86 Lampiran 10 Analisis Daya Pembeda... 87 Lampiran 11 Daftar Skor Pre-test Kelas Eksperimen... 89 Lampiran 12 Daftar Skor Pre-test Kelas Kontrol... 90 Lampiran 13 Daftar Skor Pos-test Kelas Eksperimen... 91 Lampiran 14 Daftar Skor Post-test Kelas Kontrol... 92 Lampiran 15 Uji Normalitas Data Pre-test... 93 Lampiran 16 Uji Homogenitas Data Pre-test... 99 Lampiran 17 Uji Kesamaan Dua Rata-rata Pre-test... 101 Lampiran 18 Uji Normalitas Data Post-test... 103 Lampiran 19 Uji Homogenitas Data Post-test... 109 Lampiran 20 Uji Hipotesis... 111 viii
ABSTRAK Nama: Meyris Manila. Tempat Tanggal lahir: Langsa, 22 Mei 1992. Nim: 1032010144. Judul Skripsi: Pengaruh Metode Pembelajaran Double Loop Problem Solving terhadap Kemampuan Penalaran Matematis Siswa di Kelas XI SMA Negeri 5 Langsa. Skripsi ini menjelaskan tentang bagaimana Metode Pembelajaran Double Loop Problem Solving terhadap Kemampuan Penalaran Matematis Siswa di Kelas XI SMA Negeri 5 Langsa. Metode pembelajaran Double Loop Problem Solving (DLPS) adalah variasi dari pembelajaran dengan pemecahan masalah dengan penekanan pada pencarian kausal (penyebab) utama dari timbulnya masalah. Metode DLPS juga dikenal dengan metode Pengambilan Keputusan. Keputusan yang diambil dalam metode ini menyangkut proses mempertimbangkan berbagai macam pilihan, yang akhirnya akan sampai pada suatu kesimpulan atas pilihan yang akan diadopsi.metode pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan penalaran matematis siswa khususnya pada materi statistika di kelas XI SMA Negeri 5 Langsa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran Double Loop Problem Solving (DLPS) terhadap kemampuan penalaran matematis siswa di kelas XI SMA Negeri 5 Langsa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian desain randomized control group pretestposttest dengan menggunakan dua kelompok penelitian. Kelompok penelitian eksperimen dengan menggunakan metode pembelajaran Double Loop Problem Solving (DLPS) dan penelitian kontrol tanpa menggunakan metode pembelajaran Double Loop Problem Solving (DLPS). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 5 Langsa yang terdiri dari 6 (enam) kelas bejumlah 180 orang siswa. Pengambilan sampel pada penelitian ini dengan menggunakan teknik undian yaitu dengan membuat gulungan kertas yang berisi semua populasi dari semua kelas XI yang terdiri dari 6 kelas, kemudian diambil dua gulungan kertas, gulungan kertas yang pertama sebagai kelas eksperimen yaitu kelas XI IPA 3 dengan jumlah siswa sebanyak 31 orang siswa dan gulungan kertas kedua sebagai kelas kontrol yaitu kelas XI IPA 4 dengan jumlah siswa sebanyak 30 orang siswa. Instrumen yang digunakan berupa tes berbentuk uraian terstruktur terdiri dari 5 butir soal yang telah divalidasi oleh siswa kelas XI IPA 3. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan uji-t. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh dan pada taraf signifikan sehingga dapat diperoleh yaitu dan dinyatakan ditolak dan diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh metode pembelajaran Double Loop Problem Solving
(DLPS) terhadap kemampuan penalaran matematis siswa di kelas XI SMA Negeri 5 Langsa. Pada Hari / Tanggal: Rabu, Panitia Ujian Munaqasyah Skripsi Ketua Sekretaris Jelita, M.Pd Nip. 19690605 199203 2 004 Ariyani Muljo, M.Pd Nip. 19850819 201101 2 017 Anggota Anggota Nurmawati, M.Pd Nip. 19810112 200801 2 015 Rizki Amalia, M.Pd Mengetahui: Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa Dr. Ahmad Fauzi, M.Ag NIP. 19570501 198512 1 001
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan merupakan suatu masalah yang harus di perhatikan karena pendidikan memegang peranan penting bagi kelangsungan hidup manusia. Peningkatan mutu pendidikan dari tahun ketahun selalu diupayakan, baik pendidikan pada tingkat dasar, menengah, dan perguruan tinggi. Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dipengaruhi oleh kurikulum, buku pelajaran, media belajar, model pembelajaran, dan sistem evaluasi. Meningkatkan mutu pendidikan sama halnya dengan meningkatkan kualitas belajar siswa, meningkatkan kualitas belajar siswa tergantung pada komponen-komponen antara lain siswa, kurikulum, guru, metode pembelajaran, sarana dan prasarana serta lingkungan. Proses pembelajaran dapat berjalan efektif jika seluruh komponen yang berpengaruh saling mendukung dalam rangka mencapai tujuan, misalnya ketertarikan siswa dalam belajar, memotivasi siswa, penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi dan teknik guru dalam mengajar dikelas mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran disekolah yang cukup memegang peran penting dalam membentuk siswa menjadi berkualitas, karena matematika merupakan suatu sarana berfikir untuk mengkaji sesuatu secara logis dan sistematis. Karena itu, perlu adanya peningkatan mutu pendidikan 1
2 matematika. Salah satu hal yang harus diperhatikan adalah peningkatan hasil belajar matematika siswa di sekolah. Secara etimologis matematika berarti ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan bernalar. Hal ini bukan berarti ilmu lain tidak diperoleh melalui penalaran, akan tetapi dalam matematika lebih menekankan aktivitas dalam dunia rasio (penalaran), sedangkan dalam ilmu lain lebih menekankan pada hasil observasi atau eksperimen di samping penalaran. Matematika memiliki ciri-ciri khusus sehingga pendidikan dan pengajaran matematika perlu ditangani secara khusus pula. Salah satu ciri khusus matematika diantaranya adalah sifatnya yang menekankan pada proses deduktif yang memerlukan penalaran logis dan aksiomatik. 1 Kemampuan penalaran matematis merupakan salah satu hal yang harus dimiliki siswa dalam belajar matematika. Selain karena matematika merupakan ilmu yang diperoleh dengan bernalar, tetapi juga karena salah satu tujuan dari pembelajaran matematika adalah agar siswa mampu menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika. Untuk itu diperlukan berbagai terobosan baru dalam pembelajaran matematika melalui berbagai pendekatan dan metode pembelajaran agar dapat meningkatkan kemampuan penalaran siswa terhadap keberhasilan materi yang diajarkan. Oleh karena itu dalam proses pembelajaran matematika diperlukan suatu strategi pembelajaran yang bervariasi. Namun kenyataan yang terjadi saat ini adalah 2008), hal. 157 1 Asep jihad, Pengembangan Kurikulum Matematika. (Yogyakarta: Multi Prasindo,
3 penguasaan siswa terhadap materi pelajaran matematika masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan materi pelajaran lainnya di sekolah. Kondisi seperti ini terjadi pula pada SMA Negeri 5 Langsa. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa sebagian besar siswa menganggap matematika merupakan mata pelajaran yang sulit dipahami dan kurang menyenangkan sehingga berdampak tidak baik terhadap kemampuan penalaran matematik siswa khususnya pada materi statistika. Berdasarkan hasil wawancara terbatas oleh peneliti pada hari senin tanggal 11 Mei 2015 pukul 10.45 WIB dengan salah satu guru bidang studi matematika kelas XI SMA Negeri 5 Langsa berinisial MR menyatakan bahwa hasil belajar yang meliputi kemampuan penalaran matematik sebagian besar siswa khususnya pada materi statistika seperti dalam menentukan mean, median, dan modus dalam suatu data masih kurang maksimal karena masih belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan di sekolah tersebut yaitu 70 (tujuh puluh). 2 Hal ini dapat dilihat dari hasil jawaban siswa terhadap soal-soal statistika yang diberikan guru yang membutuhkan penalaran. Siswa mengalami kesulitan dalam menjawab soal-soal statistika seperti menentukan median, modus dan lainnya. Ketika mereka ditanya dari mana hasil jawaban yang mereka dapatkan mereka kesulitan menjawabnya, dan mereka hanya sekedar memberikan jawaban tanpa memikirkan apakah jawaban bentuk aljabar tersebut benar atau salah, hanya sekedar jawaban verbal. Demikian juga dalam menyelesaikan soal, proses 2 Maulida Rizki, Guru Matematika SMA Negeri 5 Langsa
4 jawaban siswa belum lengkap dan sistematis. Sementara proses penyelesaian jawaban dapat mengetahui kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran. Hal ini dikarenakan siswa belum mampu menyajikan suatu data secara lisan, tertulis, gambar maupun diagram dalam mengubah data tunggal menjadi data berkelompok. Selanjutnya siswa juga belum mampu mengajukan dugaan terhadap solusi permasalahan dari soal yang diberikan guru serta kurangnya kemampuan siswa dalam melakukan manipulasi matematika terhadap pemilihan rumus yang akan digunakan seperti penggunaan rumus mean, median, modus dan sebagainya. Berdasarkan fakta dari hasil survei Programme for International Student Assessment (PISA) yang di selenggarakan oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) pada tahun 2012 yang menunjukkan bahwa peringkat matematika siswa SMA di Indonesia berada di urutan 64 dari 65 negara dengan skor rata-rata 371. Skor rata-rata tersebut termasuk ke dalam kategori rendah dari standar rata-rata yang ditetapkan yaitu 500. 3 Oleh karena itu, untuk mengetahui penyebab rendahnya kemampuan penalaran matematis siswa, maka salah satu yang perlu dicermati adalah proses pelaksanaan pembelajaran. Karena pada saat proses pembelajaranlah materi pelajaran dapat dipahami oleh siswa. Rendahnya kemampuan siswa tidak terlepas dari peran guru dalam mengelola pembelajaran. Menurut Slameto Guru harus menggunakan banyak model pada waktu mengajar, variasi model mengakibatkan penyajian bahan ajaran lebih menarik perhatian siswa, mudah diterima siswa, dan 3 http://www.indonesiapisacenter.com/2014/03/tentang-website.html, OECD (online), diakses 10 Juni 2015 Kemendikbud,
5 kelas menjadi hidup. 4 Pada proses pembelajaran guru cenderung memindahkan pengetahuan yang dimiliki ke pikiran siswa. Selama ini siswa hanya mencatat dan mendengarkan penjelasan guru. Siswa biasanya hanya diberi rumus, contoh soal dan latihan. Melihat kondisi tersebut, maka perlu diterapkan suatu sistem pembelajaran yang efektif sehingga dapat meningkatkan kemampuan penalaran matematis siswa khususnya pada materi statistika. Salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan yaitu melalui metode Double Loop Problem Solving (DLPS). Metode DLPS ini diharapkan siswa mampu meracang serta menerapkan solusi dari suatu permasalahan matematika serta dapat membuktikan kebenaran dari suatu penyelesaian masalah khususnya yang berkaitan dengan materi statistika. Metode ini juga merupakan salah satu metode variasi dari pemecahan masalah yang diharapkan siswa dapat berfikir dengan kreatif sehingga dapat meningkatkan kemampuan penalarannya. Komang Adi Indra Pramana,dkk melaporkan dalam penelitiannya bahwa penggunaan metode pembelajaran DLPS yang tepat dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. 5 Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian yang berjudul Pengaruh Metode Pembelajaran Double Loop Problem Solving (DLPS) terhadap Kemampuan Penalaran Matematis Siswa di Kelas XI SMA Negeri 5 Langsa. 4 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), hal. 92 5 Komang Adi Indra Pramana, dkk. Penerapan Model Double Loop Problem Solving (DLPS) Dalam Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa SMP. Jurnal Penelitian (Undiksha: Jurusan FKIP Matematika, 2014), Vol 2, No 1
6 B. Batasan Masalah Untuk memberi gambaran yang jelas tentang masalah yang akan dibahas, maka penulis memberi batasan masalah yaitu sebagai berikut : 1. Penelitian ini dilaksanakan pada materi statistika sub pokok bahasan menyajikan data dalam bentuk tabel dan diagram batang, garis, lingkaran, dan ogif, serta penafsirannya 2. Populasi yang akan diteliti adalah siswa kelas XI IPA SMA 5 Langsa yang sedang aktif belajar pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2015/2016. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu Apakah terdapat pengaruh metode pembelajaran Double Loop Problem Solving (DLPS) terhadap kemampuan penalaran matematis siswa di kelas XI SMA Negeri 5 Langsa? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran Double Loop Problem Solving (DLPS) terhadap kemampuan penalaran matematis siswa di kelas XI SMA Negeri 5 Langsa.
7 E. Manfaat Penelitian Dengan mengadakan penelitian ini, peneliti berusaha untuk mendapatkan suatu masukan yang akan bermanfaat bagi semua komponen pendidikan pada umumnya dan bagi penulis sendiri khususnya. Manfaat yang diharapkan adalah: 1. Bagi penulis, merupakan suatu masukan pengetahuan sehingga dapat mempersiapkan diri untuk mengajar lebih baik dan memberikan gambaran dalam menerapkan model pembelajaran yang baik serta efektif sesuai dengan materi yang akan dipelajari. 2. Bagi siswa, diharapkan dapat memotivasi diri untuk mengerti dan memahami suatu materi serta memotivasi siswa untuk belajar lebih aktif. 3. Bagi guru, pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Double Loop Problem Solving dapat dijadikan sebagai alternatif dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. F. Hipotesis Adapun hipotesis dari penelitian ini adalah Terdapat pengaruh metode pembelajaran Double Loop Problem Solving (DLPS) terhadap kemampuan penalaran matematis siswa di kelas XI SMA Negeri 5 Langsa. G. Definisi Operasional Untuk menghindari penafsiran yang berbeda terhadap istilah yang digunakan dalam penelitian ini, perlu dikemukakan definisi operasional sebagai berikut :
8 1. Kemampuan penalaran adalah proses yang dilakukan untuk mencapai kesimpulan yang logis berdasarkan pengkaitan fakta dan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan permasalahan yang ingin diselesaikan. 2. Metode Double Loop Problem Solving (DLPS) adalah salah satu metode pemecahan masalah yang menekankan pada pencarian penyebab timbulnya suatu masalah serta menemukan solusi yang tepat dari permasalahan tersebut. F. Penelitian yang Relevan Menurut penelitian yang dilakukan oleh Komang Adi Indra Pramana,dkk dalam penelitiannya yang berjudul Penerapan Metode Double Loop Problem Solving (DLPS) dalam Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa melaporkan bahwa penggunaan metode pembelajaran DLPS yang tepat dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. 6 Selanjutnya menurut penelitian Z Ai Nurdin mengemukakan bahwa penerapan metode DLPS terbukti dapat, mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. 7 Berdasarkan beberapa uraian di atas, maka disimpulkan bahwa metode pembelajaran DLPS diharapkan dapat memberikan pengaruh serta meningkatkan hasil belajar siswa khususnya kemampuan penalaran matematis siswa pada materi statistika di SMA Negeri 5 Langsa. 6 Komang Adi Indra Pramana, dkk. Penerapan Metode Double Loop Problem Solving (DLPS) Dalam Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa SMP. Jurnal Penelitian (Undiksha: Jurusan FKIP Matematika, 2014), Vol 2, No 1 7 Z Ai Nurdin. Implementasi Pembelajaran Matematika Dengan Metode Double-Loop Problem Solving Dan LAPS-Heuristic Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis Siswa SMA. Jurusan MIPA dan FKIP Universitas Bung Hatta. (online). Diakses 23 Juni 2015