BAB V ANALISIS DAN MITIGASI RESIKO Pada bab ini menjelaskan resiko yang dihadapi dalam mewujudkan suatu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV Indikator Kinerja Utama dan Program Kerja Strategis

BAB V ANALISA DAN MITIGASI RISIKO

BAB III ARAH DAN PRIORITAS STRATEGIS. Balai Besar laboratorium Kesehatan Makassar sebagai salah satu

BAB VI PROYEKSI FINANSIAL

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

BAB V Analisa dan Mitigasi Risiko Identifikasi Risiko Penilaian Tingkat Risiko Rencana Mitigasi Risiko...

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Makassar, 06 Februari Dr. H. Abidin, MPH NIP

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016

i U s u l a n R e v i s i R e m u n e r a s i B B L K J a k a r t a T A

BAB IV PENUTUP. LAK RSSN Bukittinggi Tahun

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

Jl. RS Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan Telp. (021) , (Hunting), Fax

IMPLEMENTASI APLIKASI KENAIKAN GAJI BERKALA OTOMATIS DALAM UPAYA PENINGKATAN PELAYANAN KEPEGAWAIAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL PEMERINTAH KOTA SURAKARTA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

RENCANA KERJA TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2016

BAB IV INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN PROGRAM KERJA STRATEGIS

D R W A H I D I N S U D I R O H U S O D O

PENETAPAN KINERJA. Unit Eselon II : Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya Tahun Anggaran : 2012

LKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN

Makassar, Desember 2014 Kepala BPFK Makassar RENCANA STRATEGIS BISNIS BPFK MAKASSAR TAHUN

PENETAPAN KINERJA. No Sasaran strategis Indikator Kinerja Target. (1) (2) (3) (4) 1 Meningkatnya kualitas dan kuantitas berbagai

BAB IV VISI MISI SASARAN DAN TUJUAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Rencana Kerja Tahunan TA KATA PENGANTAR

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA RSUD KOTA SALATIGA TAHUN 2017

2.1 Rencana Strategis

BAB III ARAH DAN PRIORITAS STRATEGIS

PERENCANAAN KINERJA BAB II VISI : Masyarakat Gorontalo yang Siaga dan Terlindung dari Ancaman Bencana. 2.1 RENCANA STRATEGIS 2.1.

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi

RENCANA KERJA TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2017

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Surabaya, Desember 2013 Kepala Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya

MATRIKS IKU BPFK MAKASSAR

LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016

RUMAH SAKIT KUSTA DR. RIVAI ABDULLAH PALEMBANG DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PEDOMAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS

RANCANGAN PEDOMAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH SYEKH MUHAMMAD NAFIS TABALONG

Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH RS KUSTA DR RIVAI ABDULLAH PALEMBANG

down mengandung makna bahwa perencanaan ini memperhatikan pula

PERUMUSAN HASIL RAKOR DITJEN KEBUDAYAAN 2016

KRITERIA SNI AWARD 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Jl. KH. Wakhid Hasyim Nomor 141, Telepon (0321) , Fax. (0321) Jombang 61411

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENERAPAN SAKIP BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN

BADAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.

RS DR. TADJUDDIN CHALID MAKASSAR

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

RS DR WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR

Penetapan Konteks Komunikasi dan Konsultasi. Identifikasi Risiko. Analisis Risiko. Evaluasi Risiko. Penanganan Risiko

KRITERIA SNI AWARD 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2014 Direktur Pengolahan Hasil. Dr. Ir. Santoso, M.Phil

AKUNTABILITAS KINERJA

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Kuesioner SNI Award 2013 Kategori Perusahaan Menengah Barang Sektor Pangan dan Pertanian. Nomor/Kode Pertanyaan Panduan Pengisian

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PUSKESMAS DAN KLINIK

LAMPIRAN RENCANA KINERJA TAHUNAN BADAN KARANTINA PERTANIAN 2017

BAB I PENDAHULUAN LAKIP TA

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN

PEDOMAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN SURABAYA KEMENTERIAN KESEHATAN PENETAPAN KINERJA TAHUN 2012

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Perencanaan dan Perjanjian Kinerja EKSEKUTIF SUMMARY

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan terhadap kinerja Kantor

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB IV VISI MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PROGRAM KERJA AUDIT BIDANG SARANA PRASARANA. Paraf :

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

BAB II PERENCANAAN KINERJA

1. Latar Belakang PENDAHULUAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA DAN AKUNTABILITAS KEUANGAN

BAB IV Rencana Implementasi & Kebutuhan Sumber Daya

Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi

IKHTISAR EKSEKUTIF. Tabel 1 Sasaran program, Indikator Kinerja, Target, Realisasi dan Persentase Capaian

Kuesioner SNI Award 2013 Kategori Perusahaan/Organisasi Besar Jasa. Nomor/Kode Pertanyaan Panduan Pengisian

Laporan Layanan Informasi Publik Balai Besar Keramik Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK TAHUN 2008 TENTANG

KRITERIA COMMUNITY DEVELOPMENT

BAB II PERENCANAAN KINERJA. mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman

Hasil Audit UKM BORANG AUDIT INTERNAL BIDANG AKADEMIK AUDIT CHECKLIST. Auditi Tipe Audit Standar

RENCANA OPERASIONAL FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2013 SEKRETARIAT BKIPM

MATRIKS 2.3. RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN 2011

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

BAB V ANALISIS DAN MITIGASI RESIKO Pada bab ini menjelaskan resiko yang dihadapi dalam mewujudkan suatu sasaran strategis untuk merealisasikan visi BBLK Makassar pada kurun waktu periode lima tahun dan menjelaskan penilaian resiko dan mitigasi resiko. Dimana resiko tersebut diartikan sebagai kemungkinan kejadian yang dapat menghalangi keterwujudan sasaran strategis, yang bersumber dari aspek finansial dan non finansial (regulasi,masyarakat,supplier,pesaing atau unsur stakeholder inti). A. Identifikasi Risiko Dalam identifikasi resiko menjelaskan resiko yang dihadapi BBLK Makassar untuk mewujudkan suatu sasaran stragisnya dalam kurun waktu lima tahun. Sasaran Strategis Perspektif Stakeholders 1. Terwujudnya kepuasan stakeholders 1. Pendapatan BLU di bawah target 2. Kurangnya dukungan dari instansi terkait dalam penanganan rencana tindaklanjut yang direkomendasikan Perspektif Proses Bisnis Internal 1. Terwujudnya peran PME Nasional 1. Akreditasi terkait persyaratan yang prima menjadi penyelenggara PME-N 2. Dukungan dari Kemenkes terkait regulasi 3. Hasil PME BBLK Makassar sebagai peserta PME belum optimal 2. Terwujudnya mutu layanan 1. Tidak konsisten dalam penerapan laboratorium yang terstandar SPM dan SOP 2. Ketidaksiapan sumber daya (SDM, sarana dan prasarana serta peralatan) Laboratorium Kesehatan Makassar 35 Rencana Strategis Bisnis Balai

3. Dukungan anggaran yang terbatas 4. Tidak optimalnya monev standar mutu 3. Terwujudnya Sistem Rujukan yang 1. Kegagalan dalam melakukan memadai Advokasi 2. Kerjasama dengan stakeholders tidak optimal 3. Sumberdaya yang tersedia terbatas 4. Terwujudnya Tata Kelola yang baik 1. Sistem Manajemen laboratorium yang belum sesuai harapan 2. Tidak konsisten dalam implementasi SOP dan SPM 3. Tidak berjalannya Monev secara berkala 5. Terwujudnya peningkatan cakupan 1. Kualitas Advokasi yang masih layanan jejaring rendah 2. Kegagalan dalam melakukan promosi produk layanan 3. Kerjasama dengan Stakeholders belum terealisasi Perspektif Learning and Growth 1. Terwujudnya Budaya Kinerja 1. Belum optimalnya reward dan consequences terkait budaya layanan prima 2. Belum optimalnya program pelatihan 2. Terwujudnya SDM yang kompeten 1. Belum optimalnya anggaran program pelatihan 2. Kurangnya manajemen SDM 3. Peningkatan SILK 1. Kesiapan SDM menggunakan SILK 2. Software SILK belum terintegrasi 4. Terwujudnya Sarpas yang handal 1. Belum optimalnya anggaran yang diterima Laboratorium Kesehatan Makassar 36 Rencana Strategis Bisnis Balai

B. Penilaian Tingkat Dalam hal ini menjelaskan pengukuran tingkat resiko dengan memperhatikan tingkat kemungkinan kemunculan jenis resiko dan estimasi besar dampak resiko yang ditimbulkan bila resiko terjadi pada suatu sasaran strategis BBLK Makassar. Sasaran Strategis Kemungkinan Terjadi Dampak Tingkat Warna Perspektif Stakeholders 1. Terwujudnya 1. Pendapatan BLU kepuasan di bawah target stakeholders 2. Kurangnya dukungan dari instansi terkait dalam penanganan rencana tindaklanjut yang direkomendasikan Perspektif Proses Bisnis Internal 1. Terwujudnya 1. Akreditasi terkait Kecil peran PME persyaratan Nasional menjadi yang prima penyelenggara PME-N 2. Dukungan dari Kemenkes terkait regulasi 3. Hasil PME BBLK Makassar sebagai peserta PME belum optimal 2. Terwujudnya 1. Tidak Konsisten 37 Rencana Strategis Bisnis Balai Laboratorium Kesehatan Makassar

Mutu dalam penerapan Layanan SPM dan SOP Laboratorium 2. Ketidaksiapan yang sumber daya (SDM, Terstandar sarana dan prasarana serta peralatan) 3. Dukungan anggaran yang terbatas 4. Tidak optimalnya Monev standar mutu 3. Terwujudnya 1. Kegagalan dalam Sistem melakukan Rujukan Advokasi yang 2. Kerjasama dengan Memadai stakeholders tidak optimal 3. Sumberdaya yang tersedia terbatas 4. Terwujudnya 1. Sistem manajemen Tata Kelola laboratorium yang yang Baik belum sesuai harapan 2. Tidak konsisten dalam implementasi SOP dan SPM 3. Tidak berjalannya Monev secara berkala 5. Terwujudnya 1. Kualitas Advokasi Peningkatan yang masih rendah Laboratorium Kesehatan Makassar Kecil Kecil Minor Rendah 38 Rencana Strategis Bisnis Balai

Cakupan 2. Kegagalan dalam Layanan melakukan Jejaring promosi produk layanan 3. Kerjasama dengan sedang stakeholders belum terealisasi Perspektif Learning and Growth 1. Terwujudnya 1. Belum optimalnya Budaya reward dan Kinerja consequences terkait budaya layanan prima 2. Belum optimalnya program pelatihan 2. Terwujudnya 1. Belum optimalnya SDM yang anggaran program kompeten pelatihan 2. Kurangnya manajemen SDM 3. Peningkatan 1. Kesiapan SDM Kecil Minor Rendah SILK menggunakan SILK 2. Software SILK belum terintegrasi 4. Terwujudnya Sarpas yang handal 1. Belum optimalnya anggaran yang diterima Laboratorium Kesehatan Makassar 39 Rencana Strategis Bisnis Balai

C. Rencana Mitigasi Risiko Rencana mitigasi resiko merupakan upaya nyata yang dibutuhkan BBLK Makassar untuk menangani kemungkinan dan dampak resiko tertentu pada sasaran strategis. Rencana mitigasi resiko disusun diutamakan untuk mengendalikan resiko yang berada dalam kendali BBLK Makassar. Laboratorium Kesehatan Makassar 40 Rencana Strategis Bisnis Balai

Sasaran Strategis Kemungkinan Terjadi Dampak Tingkat Warna Rencana Mitigasi Penanggungjawab Perspektif Stakeholders 1. Terwujudnya 1. Pendapatan BLU Program Kabid. Pelayanan kepuasan di bawah target Pemasaran stakeholders 2. Kurangnya dukungan dari instansi terkait dalam Advokasi kepada instansi terkait Kabid. Pemantapan Mutu dan Bimtek penanganan rencana tindaklanjut yang direkomendasikan Perspektif Proses Bisnis Internal 1. Terwujudnya 1. Akreditasi terkait Kecil - Mengalokasikan peran PME persyaratan anggaran untuk Nasional yang menjadi mengikuti prima penyelenggara Akreditasi PME-N 2. Dukungan dari terkait persyaratan Kabid Pemantapan Mutu dan Bimtek Kemenkes terkait menjadi regulasi penyelenggara PME-N - Melakukan Rencana Strategis Bisnis Balai Laboratorium Kesehatan Makassar 41

follow-up terhadap usulan agar terbitnya regulasi 3. Hasil PME BBLK - Melakukan Makassar sebagai identifikasi peserta PME ketidakoptimala belum optimal n hasil PME melalui penelusuran hasil PME yang tidak baik 2. Terwujudnya 1. Tidak Konsisten - Pendampingan Mutu Layanan dalam penerapan dalam Laboratorium SPM dan SOP penerapan SPM yang 2. Ketidaksiapan dan SOP Terstandar sumber daya - Melakukan (SDM, sarana dan prasarana serta peralatan) 3. Dukungan anggaran yang relokasi SDM dan KSO peralatan - Pengusalan penambahan Kabid. Pelayanan dan kabid. Pemantapan Mutu dan Bimtek terbatas anggaran dan 4. Tidak optimalnya meningkatkan Monev standar penerimaan mutu anggaran - Monev secara Rencana Strategis Bisnis Balai Laboratorium Kesehatan Makassar 42

terjadwal 3. Terwujudnya 1. Kegagalan dalam - Menggunakan Sistem melakukan teknik Advokasi Rujukan yang Advokasi yang tepat Memadai 2. Kerjasama dengan Kecil - Dibuatkan stakeholders tidak kesepakatan optimal 3. Sumberdaya yang (MoU) dengan Stakeholders Kabid Pelayanan tersedia terbatas - Penggunaan sumberdaya secara efektif dan efesien 4. Terwujudnya 1. Sistem - Pelatihan Tata Kelola manajemen Manajemen dan yang Baik laboratorium yang Benchmark belum sesuai harapan 2. Tidak konsisten - Dilakukan dalam inspeksi implementasi mendadak di Kabag dan Kabid SOP dan SPM unit pelayanan 3. Tidak berjalannya Monev secara Kecil Minor Rendah - Dibuat jadwal berkala (Slot time) Monev Rencana Strategis Bisnis Balai Laboratorium Kesehatan Makassar 43

5. Terwujudnya 1. Kualitas Advokasi - Coaching Peningkatan yang masih Advokator Cakupan rendah Layanan Jejaring 2. Kegagalan dalam melakukan promosi produk layanan 3. Kerjasama dengan stakeholders sedang - Pelatihan Customer Service - Follow Up terus sampai ada MoU Kabid Pelayanan dan Kabid. Pemantapan Mutu dan Bimtek belum terealisasi Perspektif Learning and Growth 1. Terwujudnya 1. Belum optimalnya Identifikasi kinerja Budaya reward dan pegawai Kinerja consequences terkait budaya layanan prima 2. Belum optimalnya program pelatihan Identifikasi kebutuhan pelatihan yang dipersyaratkan Kabag. Keuangan dan Adminstrasi Umum Rencana Strategis Bisnis Balai Laboratorium Kesehatan Makassar 44

2. Terwujudnya 1. Belum optimalnya Advokasi dan SDM yang kompeten anggaran program pelatihan 2. Kurangnya manajemen SDM peningkatan pendapatan BLU Mengusulkan pengelola SDM di Kabag. Keuangan dan Adminstrasi Umum Struktur organisasi 3. Peningkatan 1. Kesiapan SDM Kecil Minor Rendah Penyempurnaan SILK menggunakan SILK 2. Software SILK belum terintegrasi program SILK Kabag. Keuangan dan Adminstrasi Umum 4. Terwujudnya 1. Belum optimalnya Mengusulkan Kabag. Keuangan Sarpas yang anggaran yang anggaran dan Adminstrasi handal diterima Umum Rencana Strategis Bisnis Balai Laboratorium Kesehatan Makassar 45

Rencana Strategis Bisnis Balai Laboratorium Kesehatan Makassar 46

Rencana Strategis Bisnis Balai Laboratorium Kesehatan Makassar 47

Rencana Strategis Bisnis Balai Laboratorium Kesehatan Makassar 48