Analisis Beban Kerja Karyawan pada Departemen Umum dan Logistik dengan Metode Work Load Analysis di Perusahaan Percetakan

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS BEBAN KERJA KARYAWAN PADA DEPARTEMEN UMUM DAN LOGISTIK DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS DI PERUSAHAAN PERCETAKAN

Riduwan Arif Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

UNTUK PENENTUAN JUMLAH KARYAWAN YANG OPTIMAL DAN PENGALOKASIAN KARYAWAN PADA PEKERJAAN YANG SESUAI DENGAN KARAKTERISTIK DAN KEMAMPUANNYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGUKURAN BEBAN KERJA DAN OPTIMALISASI JUMLAH KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE WORK

ANALISA BEBAN KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) UNTUK MENENTUKAN JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL DI PT.

PENGUKURAN BEBAN KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI SEPARATOR BERDASARKAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DI PT. LASER JAYA SAKTI GEMPOL - PASURUAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang ini, pihak penyedia jasa dituntut untuk

OPTIMALISASI BEBAN KERJA DAN STANDARISASI ELEMEN KERJA UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PROSES FINISHING PART OUTER DOOR DI PT TMMIN

BAB III METODE PENELITIAN. mulai dari bulan Maret 2016 sampai dengan bulan April pihak-pihak yang terlibat dalam penelitian ini.

Analisa Beban Kerja Dan Penentuan Tenaga Kerja Optimal Dengan Pendekatan Work Load Analysis (WLA)

MENGUKUR PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN SEVEN ELEVEN MANGGA DUA

PERTEMUAN #13 UJI PETIK PEKERJAAN (WORK SAMPLING) TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Minimasi Waktu Tempuh Ambulans Dalam Penanganan Pasien Gawat Darurat ( Studi Kasus Rumah Sakit X )

BAB I PENDAHULUAN. work life, innovation dan profitability. Produktivitas kemudian menjadi. Lonnqvist, 2004 dalam TA Tiffany Sophiana).

Analisis Efisiensi Operator Pemanis CTP dengan Westing House System s Rating

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan produktivitas. Salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan

PEMERATAAN BEBAN KERJA INSPEKSI PERALATAN DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS

ANALISA BEBAN KERJA DAN JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN

Analisis Beban Kerja dan Jumlah Pekerja pada Kegiatan Pengemasan Tepung Beras

EVALUASI EFISIENSI KERJA BAGIAN PRODUKSI FLOORING DENGAN PENDEKATAN METODE WORK LOAD ANALYSIS DI PT. DHARMA SATYA NUSANTARA SURABAYA SKRIPSI OLEH :

PERENCANAAN JUMLAH OPERATOR PRODUKSI DENGAN METODE STUDI WAKTU (STUDI KASUS PADA INDUSTRI PENGOLAHAN PRODUK LAUT)

ANALISIS BEBAN KERJA DAN JUMLAH KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DENGAN PENGEKATAN METODE WORK LOAD ANALYSIS ( WLA ) DI PABRIK GULA CANDI BARU SIDOARJO

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR DI LABORATORIUM PLASTIK INJEKSI POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA

ANALISIS BEBAN KERJA OPERATOR FINISHING SORTIR DENGAN METODE WORK SAMPLING (STUDI KASUS DI PT. XZY) ABSTRAK

PENGEMASAN SARI KEDELAI UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA. Program Studi Teknik Mesin D3, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional Malang

PETA-PETA KERJA. Kata kunci : Peta-Peta Kerja, Proses Operasi, Kotak Kado

C I N I A. Pengukuran Beban Kerja Petugas Keamanan Untuk Memenuhi Standard Minimal Tingkat Keamanan Lingkungan

PENENTUAN JUMLAH KARYAWAN DI LINE PROSES PRODUKSI DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DI PT. KUSUMA DIPA NUGRAHA MOJOKERTO SKRIPSI.

II. TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Teoritis Beban Kerja

JALUR SOP DARI ORDER DITERIMA SAMPAI ORDER JADI

BAB I PENDAHULUAN. bidang komunikasi maupun bidang instruksional telah memungkinkan tersedianya

PERANCANGAN SISTEM PENDETEKSI ALAT PELINDUNG DIRI MENGGUNAKAN TEKNOLOGI IMAGE PROCESSING

Analisis Dukungan Fungsi Produksi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan. No. Kategori Pertanyaan Y T. tujuan-tujuan jangka pendek?

Pengoptimalan Jumlah Man Power dengan Metode Work Force Analysis

BAB I PENDAHULUAN. Penerbangan merupakan sarana transportasi yang sudah dalam kondisi

BAB I PENDAHULUAN. ketatausahaan yang diartikan sebagai kegiatan penyusunan keteranganketerangan

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADA INDUSTRI KECIL PEMBUATAN KOTAK KARTON MELALUI PERBAIKAN DESAIN FASILITAS KERJA

BAB I PENDAHULUAN. percetakan mulai dari tahap penerimaan file dari customer hingga sampai ke tahap

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan secara manual. Workload adalah beban kerja yang harus dipenuhi oleh

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan optimalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu titik kritis dan strategis dalam pengukuran adalah analisa beban

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

pekerjaan pada mesin dan penugasan tenaga kerja pada mesin. Sangat penting bagi perusahaan untuk melakukan perencanaan yang tepat pada saat menerima

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Latar Belakang Masalah. Perumusan Masalah. Tujuan Penelitian. Manfaat Penelitian.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENGGAJIAN UNTUK PROJECT SITE DI PT. ALSTOM POWER ENERGY SYSTEM INDONESIA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, dapat diketahui. satunya anggaran pembelian bahan baku.

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan. perusahaan percetakan yang mampu memenuhi permintaan pelanggan dengan

di CV. NEC, Surabaya

TABEL 1 DAFTAR PERTANYAAN EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL

BAB VI HASIL PENELITIAN

I.G.A Sri Deviyanti Teknik Industri - UNIPRA Surabaya ABSTRAK

Disusun Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu ( S1 ) JAKARTA 2015

Seminar Nasional IENACO ISSN: APLIKASI METODE WORK SAMPLING UNTUK MENGHITUNG WAKTU BAKU DAN KAPASITAS PRODUKSI PADA INDUSTRI KERAMIK

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA INVENTORY TURNOVER PADA PRODUK EKSPOR PADA PT. SCHERING PLOUGH INDONESIA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

TATA LETAK PABRIK KULIAH 8: PEMILIHAN MESIN, JUMLAH/KAPASITAS, DAN PERANCANGAN STASIUN KERJA

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

BAB 4 PEMBAHASAN. dimulai dengan survei pendahuluan. Tahap ini merupakan langkah awal

PERANCANGAN SISTEM INSENTIF MENGGUNAKAN METODE PERENCANAAN INSENTIF KELOMPOK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Percetakan (printing) merupakan teknologi atau seni yang memproduksi

EVALUASI PERBAIKAN RANCANGAN APD LAS (FACE SHIELD & GLOVES) BERBASIS STUDI ANTHROPOMETRI DAN ANALISIS KELAYAKAN DENGAN METODE BENEFIT COST RATIO

KATA PENGANTAR. petunjuk dan hidayah-nya, sehingga penyusun mampu menyelesaikan Tugas Akhir

MILIK UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa Current State Value Stream Mapping. material dalam sistem secara keseluruhan. Value Stream Mapping yang digambarkan

BAB IV PEMBAHASAN. Pemeriksaan Operasional merupakan suatu pemeriksaan atas kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan mempunyai tempat penyimpanan barang yang cukup rentan terhadap

BAB V PENUTUP. Beberapa simpulan yang dapat diambil dari pembahasan untuk menjawab

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi yang signifikan terhadap kecelakaan kerja. negara tersebut yang dipilih secara acak telah menunjukkan hasil bahwa

SidangTugas Akhir. : Raras Mayang Arsi NRP : Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Sri Gunani Partiwi, M.T.

Kata Kunci Beban Kerja, Jumlah Optimal Karyawan, NASA-TLX, KKNI, Pemetaan Kompetensi.

Lampiran 1. Struktur Organisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Usulan Lean Manufacturing Pada Produksi Closet Tipe CW 660J Untuk Meningkatkan Produktivitas

Tabel Allowance Rekomendasi ILO

Analisa Tata Letak Pabrik dan Perhitungan Waktu Baku Pabrik Helmet

BAB I PENDAHULUAN. berjalan terus. Untuk mendukung agar perusahaannya dapat berjalan (beroperasi)

BAB 1 PENDAHULUAN. Produk yang sering diproduksi adalah brosur, label kemasan, dan hang tag.

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Aktual Jumlah Frekuensi Cacat PT. X

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan konsumen merupakan faktor yang sangat penting untuk

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PELEBUR LIMBAH KACA

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Ardana, dkk (2012:3)

PERANCANGAN KEBUTUHAN JUMLAH OPTIMAL KARYAWAN BERDASARKAN ANALISIS BEBAN KERJA UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGUKURAN BEBAN KERJA TENAGA KERJA DENGAN METODE WORK SAMPLING (Studi Kasus di PT. XY Yogyakarta)

Transkripsi:

Analisis Beban Kerja Karyawan pada Departemen Umum dan dengan Metode Work Load Analysis di Perusahaan Percetakan Moses Laksono Singgih 1) Ellyn Dewita 2) Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111 Email : moses@ie.its.ac.id dan ellynoise@yahoo.com Abstrak Pada masa globalisasi saat ini, persaingan antar perusahaan percetakan semakin kuat dan ketat karena semakin banyak munculnya surat kabar dan percetakan buku lainnya. Salah satu permasalahan pada P.T. X adalah efisiensi sumber daya manusia dalam tiap departemen. Menurut pihak manajemen pengalokasian sumber daya manusia pada departemen Umum dan kurang efisien. Pada penelitian ini, data yang diambil dari lembar pengamatan dengan kuisioner yang berisikan tentang aktivitas-aktivitas kerja karyawannya yaitu waktu penyelesaian pekerjaan tersebut yang akan disesuaikan dengan job description pekerjaan pada tiap-tiap posisi. Dengan demikian akan diperoleh waktu penyelesaian suatu pekerjaan, dan total waktu penyelesaian menurut job description dari masing-masing karyawan pada posisi yang sama akan dijumlahkan sehingga diperoleh total waktu aktual dari posisi tersebut. Dari total waktu tersebut akan ditambahkan dengan waktu longgar (allowance) yang ditetapkan pada tiap posisi, setelah itu dibagi dengan total waktu yang tersedia/ waktu standar kerja yaitu 8 jam kerja per hari, maka akan diperoleh work load masing-masing posisi. Dari work load yang telah didapat tersebut, akan dapat diketahui jumlah karyawan yang optimal dalam suatu posisi. Hasil dari penelitian ini adalah jumlah karyawan dari 18 orang setelah dilakukan penelitian maka diperoleh jumlah karyawan yang seharusnya adalah 21 orang. Kata kunci : Efisiensi, Work load,, Waktu penyelesaian aktivitas, Frekuensi aktivitas 1. Pendahuluan Dalam penelitian ini difokuskan pada peningkatan efisiensi pada bidang Sumber Daya Manusia. Efisiensi dalam bidang SDM berkaitan dengan aktivitas kerja dan waktu yang dibutuhkan karyawan untuk menyelesaikan tugas-tugasnya sesuai dengan Job Description yang diberikan oleh pihak manajemen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Work Load Analysis yang merupakan gambaran dari beban kerja yang dibutuhkan dalam suatu organisasi pada suatu perusahaan. Dengan metode ini akan dapat memberikan informasi mengenai pengalokasian sumber daya karyawan dalam menyelasaikan beban kerjanya. Obyek penelitian ini yaitu pada Departemen Umum dan di PT. X. Perusahaan ini memproduksi mulai dari koran, tabloid, majalah, buku, komik, poster, serta brosur. Hal ini dapat dilihat bahwa perusahaan memiliki banyak pesaing, maka perusahaan selalu ingin meningkatkan kualitas produk maupun jasanya. Apabila tidak ada perhatian yang khusus terhadap kualitas maupun produktivitas maka perusahaan tersebut akan menurun jumlah permintaan/order. Agar lebih berkualitas dan produktif maka harus dengan peningkatan efektifitas dan efisiensi. Permasalahan yang dihadapi perusahaan adalah peningkatan efisiensi yaitu penentuan jumlah karyawan yang optimal pada Departemen Umum dan dengan metode Work Load Analysis. Tujuan dari penelitian penentuan beban kerja dari tiap karyawan pada Departemen Umum dan dan penentuan jumlah karyawan yang optimal pada Departemen Umum dan. Batasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ini: 1. Standar jam kerja adalah 8 jam per hari (5 hari kerja). 2. Acuan dalam pengukuran kerja yaitu Job Description yang diberikan pihak manajemen. 3. Penelitian dilakukan hanya pada shift 1. 2. Metodologi Penelitian Langkah-langkah penelitian yang dilakukan dijelaskan di bawah ini. 2.1. Tahap Survey Pendahuluan Survey pendahuluan dilakukan dengan mengadakan pengamatan terhadap sistem yang terdapat di PT. X. Setelah sistem diamati dan dipahami diharapkan dapat diperoleh permasalahan yang nantinya akan

diselesaikan, sehingga penelitian yang dilakukan dapat memberikan manfaat yang besar bagi perusahaan. 2.2. Tahap Studi Pustaka Pada tahap ini digunakan untuk memberikan acuan analisa permasalahan yang akan dilakukan terhadap masalah yang dihadapi. Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah meninjau literatur yang berhubungan dengan konsep Manajemen Sumber Daya Manusia, Work Load Analysis 2.3. Tahap Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian Perumusan permasalahan dilakukan setelah sistem yang sudah ada dalam perusahaan telah dipahami. Perumusan permasalahan dilakukan agar penelitian yang akan dilakukan lebih terfokus. Merumuskan permasalahan yang akan menjadi subyek penelitian beserta tujuan dari penelitian untuk menemukan solusi dari permasalahan yang diteliti yaitu berapa jumlah karyawan yang optimal pada manajemen percetakan dengan pendekatan Work load analysis (WLA) di PT.X. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui beban kerja dari tiap karyawan serta menentukan jumlah karyawan optimal pada bagian manajemen percetakan. 2.4. Tahap Pengumpulan Data Pada tahap ini dilakukan pengambilan data primer dan data sekunder. Dimana penjelasannya adalah sebagai berikut: 1. Data primer merupakan data yang didapatkan langsung setelah melakukan pengukuran terhadap kinerja karyawan yaitu data jam kerja aktual karyawan. 2. Data sekunder merupakan data yang didapatkan tidak secara langsung atau didapatkan tidak secara langsung atau didapatkan pihak-pihak tertentu. Dalam hal ini adalah data job description yang didapatkan dari pihak manajemen. 2.5. Tahap Pengolahan Data Pada tahap ini, pengolahan data dilakukan dengan membandingkan antara aktivitas kerja yang efektif, dalam hal ini adalah kesesuaian dengan job description dan jam kerja standar yaitu 8 jam kerja per hari (40 jam kerja per minggu). Dari perbandingan tersebut maka akan diperoleh work force required. Kemudian dilakukan penentuan allowance (waktu kelonggaran) karena pada kenyataannya karyawan akan sering menghentikan kerja dan membutuhkan waktu-waktu khusus untuk keperluan seperti personal needs, istirahat melepas lelah, dan alasanalasan lain yang diluar batas kontrol. Allowance yang telah ditentukan setelah melakukan pengamatan terhadap kondisi dilapangan secara langsung, kemudian digunakan untuk melakukan perhitungan beban kerja (Work Load) tiap-tiap karyawan. Hasil dari pengolahan data tersebut kemudian diverifikasi pada pihak manajemen untuk melihat kelogisannya. Setelah verifikasi, maka dapat menentukan jumlah karyawan yang optimal. 2.6. Tahap Analisa dan Interpretasi Data Pada tahap ini dilakukan analisa dan interpretasi data terhadap hasil dari pengolahan data yang dilakukan untuk menentukan jumlah karyawan yang optimal. Analisa dan interpretasi data ini dilakukan tujuan untuk memperjelas dan menginterpretasikan hasil yang didapat dari pengolahan data. 2.7. Tahap Kesimpulan dan Saran Kesimpulan dan saran diberikan setelah tahap analisa dan interpretasi data dilakukan. Sedangkan saran diberikan dalam rangka untuk perbaikan dalam pengambilan keputusan. Metodologi penelitian dapat dilihat pada Gambar 1 yaitu sebagai berikut:

Gambar 1. Diagram Alir Metodologi Penelitian

3 Hasil dan Perancangan Perusahaan ini memproduksi koran, tabloid, majalah, buku, komik, poster, serta brosur. Sebagai contoh yaitu proses produksi buku atau komik, mulai dari kertas lembaran untuk cover dibawa ke mesin potong untuk dipotong sesuai dengan ukuran cetak kemudian diproses ke mesin cetak (Roland). Setelah menghasilkan output berupa cover selanjutnya akan di sortir untuk mengetahui apakah ada hasil cetakan yang cacat. Selanjutnya dibawa ke mesin potong untuk dipotong menurut ukuran buku lalu dialirkan ke mesin lipat. Setelah itu akan disatukan dengan hasil cetakan isi buku yang diproduksi dengan mesin yang berbeda dan kemudian dijahit atau dilem lalu dibawa ke mesin potong dengan ukuran produk jadi. Setelah itu dipress plastik (srink) dan di packing lalu siap di kirim ke distributor-distributor buku/komik tersebut. 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi PT. X ditunjukkan pada Gambar 2. Gambar 2 Struktur Organisasi Departemen Umum dan 3.2 Aktivitas Dan Total Waktu Penyelesaian Aktivitas Tiap Posisi Setiap posisi/jabatan pada departemen Umum dan memiliki deskripsi pekerjaan (Job Description) yang telah ditentukan oleh pihak manajemen. Penentuan Job Description dari bagian-bagian tersebut dilakukan dengan cara pihak manajemen Sumber Daya Manusia membuat kuisioner dan kemudian disebarkan ke para pekerja (Bowin et al,1996). Dimana para pekerja tersebut menuliskan apa saja aktivitas yang dilakukan setiap hari. Kemudian data tersebut diolah dan dirumuskan oleh pihak manajemen yang kemudian ditetapkan menjadi Job Description. Tabel 1 Total Waktu Penyelesaian Aktivitas Tiap Karyawan ( 1 tahun) Total Waktu Karyawan Aktivitas (menit) Kabag.PSUL 77,59 KASI. 106,62 KASI. Rumah Tangga 84,81 Penata Umum Keuangan 112,80 Staf Umum 126,46 Penata Adm. 93,42 Kep.Koord.Gudang 104,65 Kep.Koord.Keamanan 101,78 Petugas Gudang 1 229,05 Petugas Gudang 2 128,10 Petugas Gudang 3 199,43 Satpam 1 85,97 Satpam 2 96,86 Satpam 3 114,35 Satpam 4 62,03 Satpam 5 66,82 Satpam 6 111,84 Satpam 7 128,14 Tabel 2 Persentase Job Description Kabag. Umum dan No Job Description Total Prosentase Waktu (%) Memeriksa perencanaan kebutuhan material cetak dan bahan pendukung, 1 pengadaan/pembelian, 1.56 2.01 penempatan/ pergudangan dan kerumahtanggaan serta laporannya 2 Memberikan tugas/perintah dan mengkoordinasi 12.96 16.70 pelaksanaan pekerjaan logistik dan rumah tangga 3 Mengawasi pelaksanaan tugas seksi serta dan rumah tangga agar berjalan sesuai dengan 25.78 33.22 rencana yang sudah ditetapkan 4 Membina semangat kerja tim dengan memberikan pengarahan, penilaian kepada para bawahan 12.11 15.60

5 Memastikan tersedianya bahan baku dan bahan penolong serta sukucadang 4., 4 5,72 yang dibutuhkan untuk proses produksi 6 Membina, mengembangkan dan melatih karyawan yang menjadi tanggungjawabnya 2,16 2,78 Memantau proses 7 pengolahan air limbah 5,40 0,70 (IPAL). Mengatur pengelolaan 8 fasilitas ruangan, gedung dan lingkungan percetakan 0 0 serta barang-barang bekas/sisa produksi. Memantau kebersihan serta 9 kerapihan lingkungan 0 0 kerja. 10 Lain-lain 18,05 23,26 Total Waktu Aktivitas 77,59 100,00 Dilihat dari prosentase job description diatas yang menunjukkan porsi terbesar adalah mengawasi tugas seksiseksi logistik dan rumah tangga sebesar 33,22 %. Bahwa 33,2 % dari waktu standar kerja digunakan untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan kinerja karyawan/bawahannya. Hal ini menunjukkan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk melakukan tugas tersebut sekitar 1,7 2 jam per hari kerja. Dari prosentase diatas dan total waktu aktivitas yang ada pada posisi tersebut maka dapat dihitung beban kerja dan selanjutnya dari beban kerja tersebut dapat menunjukkan jumlah karyawan yang optimal pada tiap-tiap posisi. 3.3 Penentuan Allowance Tiap Posisi Penentuan waktu longgar (allowance) yang nantinya dimasukkan ke dalam perhitungan total waktu yang diperlukan suatu posisi untuk menyelesaikan aktivitas-aktivitasnya sangat diperlukan (Wignjosoebroto, 1995). Hal ini disebabkan karena dalam melakukan aktivitasnya, tiap-tiap orang yang ada dalam suatu posisi memerlukan waktu longgar (allowance) untuk melakukan kebutuhan pribadinya (yang tidak dapat dihindari) seperti buang air kecil, buang air besar dan lain-lain (National Institut of Health, 2001). Setelah melakukan pengamatan pada kondisi dan metode kerja yang dilakukan pada tiap posisi/jabatan di Departemen Umum dan maka dapat ditentukan allowance yang, hasilnya dapat dilihat pada contoh Tabel 3 dibawah ini: Tabel 3 Perhitungan allowance Kabag.PSUL Allowance Kabag.PSUL Personal Needs Allowance (%) 5 Basic Fatigue Allowance (%) 4 Light Conditions (%) 0 Air Conditions (%) 0 Visual Strain (%) 0 Aural Strain (%) 0 Mental Strain (%) 1 Monotony Mental (%) 0 Monotony Physical (%) 0 Total % 10 Jumlah Karyawan (men) 1 Total waktu tersedia (menit) 120.480 Allowance (menit) 12,05 3.4 Beban Kerja (Workload) Tiap Posisi Menurut Wakui (2000), aktivitas yang dilakukan oleh tiap posisi atau jabatan dalam rangka untuk melaksanakan tugasnya seperti tercantum dalam deskripsi pekerjaannya memberikan suatu beban kerja pada posisi/jabatan tersebut, sehingga perhitungan WorkLoad dapat diformulasikan sebagai berikut : Total waktu aktivitas + Allowance Beban kerja = (1) Total Waktu Tersedia Total waktu yang tersedia/standar kerja disini yaitu 60 menit x 8 jam x 251 hari = 120480. Untuk perhitungan work load yang telah dirumuskan diatas dapat dilihat pada contoh tabel dibawah ini : Tabel 4 Perhitungan Work Load Kabag.PSUL Kabag. Umum & Total Waktu Aktivitas (menit) 77.588 Allowance (menit) 12.048 Total Waktu Ditambah Allowance (menit) 89.636 Total Waktu Tersedia (menit) 120.480 Beban Kerja 0.74 3.5 Penentuan Jumlah Karyawan yang diusulkan. Setelah melakukan perhitungan beban kerja untuk tiap posisi. Maka dilakukan juga perhitungan beban kerja untuk seluruh karyawan pada Departemen Umum dan, dengan cara menjumlahkan semua total waktu aktivitas ditambah dengan allowance setiap posisi dan

dibagi total waktu yang tersedia/standar kerja (Nehemia, 2004). Karena diperoleh angka yang tidak bulat maka perlu dilakukan pembulatan ke atas dari beban kerja tiap posisi/jabatan. Tabel 5 Jumlah Karyawan yag diusulkan Beban Kerja Karyawan yang diusulkan Posisi Kabag. Umum & 0,74 1 KASI 0,98 1 KASI Rumah Tangga 0,80 1 Penata Umum Keu 1,06 1 Staf Umum 1,37 2 Penata Adm. 0,90 1 Kep.Koord.Gudang 0,97 1 Kep.Koord. Keamanan 0,94 1 Petugas Gudang 4,34 5 Petugas Keamanan 6,50 7 3.6 Perbandingan Jumlah Karyawan Awal dan Usulan Perbaikan Jumlah Karyawan Pada bagian ini dilakukan perbandingan antara jumlah karyawan sebelum penelitian dengan usulan perbaikan setelah dilakukan penelitian dengan menggunakan konsep Work Load Analysis. Tabel 6 Perbandingan Jumlah Karyawan Awal dan yang Diusulkan Jumlah Jumlah Karyawan pada Karyawan Kondisi yang Awal Diusulkan Kabag.PSUL 1 1 KASI. 1 1 KASI Rumah Tangga 1 1 Penata Umum Keuangan 1 1 Staf Umum 1 2 Penata Adm. 1 1 Kep.Koord.Gudang 1 1 Kep.Koord.Keamanan 1 1 Petugas Gudang 3 5 Petugas Keamanan 7 7 Total 18 21 3.7 Analisa dan interpretasi Pada bagian ini akan dilakukan analisa pada hasil pengolahan data yang telah dilakukan pada bagian sebelumnya, sehingga hasil pengolahan data dapat mudah dipahami. tersebut 3.7.1 Analisa Kabag.Umum dan Beban kerja Kabag. Umum dan logistik selama setahun mencapai sekitar 74% dari waktu standar kerja. Dilihat dari beban kerja diatas jumlah karyawan yang efisien adalah sebesar 1 orang. Prosentase job description yang menunjukkan porsi terbesar adalah mengawasi tugas seksi-seksi logistik, dan rumah tangga sebesar 33,22 %. Artinya 33,2% dari waktu standar kerja digunakan untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan kinerja karyawan/bawahannya. Hal ini menunjukkan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk melakukan tugas tersebut sekitar 1,7 2 jam per hari kerja. 3.7.2 Analisa Kepala Seksi Beban kerja Kasi. yaitu 98,4 %. Untuk memenuhi beban kerja diatas dibutuhkan 1 orang karyawan. porsi terbesar adalah membuat perencanaan kebutuhan material cetak dan bahan pendukung, pengadaan/pembelian, penempatan/ pergudangan dan pelaporan sebesar 22,91 %. Bahwa 22,9% dari waktu standar kerja digunakan untuk membuat perencanaan kebutuhan material cetak dan bahan pendukung, pengadaan/pembelian, penempatan/ pergudangan dan laporan (1.6-2 jam per hari kerja). 3.7.3 Analisa Kepala Seksi Sarana Teknik dan Rumah Tangga Beban kerja Kasi. Rumah tangga yaitu 80.4%. Untuk memenuhi beban kerja diatas dibutuhkan 1 orang karyawan. porsi terbesar adalah mengelola fasilitas ruangan, gedung dan lingkungan percetakan serta barangbarang bekas/sisa produksi. sebesar 44,98 %. Bahwa 45% dari waktu standar kerja digunakan untuk mengelola fasilitas ruangan, gedung dan lingkungan percetakan serta barang-barang bekas/sisa produksi. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan tugas tersebut sekitar 2.5 3 jam per hari kerja 3.7.4 Analisa Karyawan Penata Umum Administrasi Beban kerja karyawan setahun sebesar 105,6% menunjukkan bahwa jumlah karyawan yang efisien adalah sebesar satu orang.

Dimana kelebihan beban sebesar 5,6% tidak dapat diantisipasi dengan penambahan 1 orang karyawan. Karena dengan melakukan penambahan tidak dapat meningkatkan efisiensi jumlah karyawan. Persentase job description yang menunjukkan porsi terbesar adalah menerima dan memeriksa kelengkapan dokumen tagihan dari supplier dan bon/kwitansi pembelian barang.sebesar 37,38 %. (sekitar 2.8 3 jam per hari kerja). 3.7.5 Analisa Staf Umum Beban kerja Staf Umum yaitu 136,96%, untuk memenuhi beban kerja diatas dibutuhkan 2 orang. Staf Umum kelebihan beban kerja, maka kelebihan tersebut dapat ditambah 1 orang lagi agar 35-40 % pekerjaan tidak terlalaikan. porsi terbesar adalah melakukan negosiasi dengan supplier sebesar 21,48 %. Bahwa 22% dari waktu standar kerja digunakan untuk melakukan negosiasi seperti menghubungi supplier atau pekerjaan apa saja yang berhubungan dengan supplier (sekitar 1.8 2 jam per hari kerja). 3.7.6 Analisa Penata Administrasi Beban kerja Penata Administrasi yaitu 89,54 %. Beban kerja tersebut dianggap masih kurang, maka kekurangan ini dapat ditambah dengan beban kerja dari karyawan lain yang masih berlebih. porsi terbesar adalah melaksanakan pencatatan dan Input ke suatu program untuk dokumendokumen serta membuat laporan-laporan. sebesar 35,60 %. Sekitar 2.2 2.5 jam per hari kerja untuk mengerjakan aktivitas tersebut. 3.7.7 Analisa Kepala Koordinator Gudang Beban kerja Kepala Koordinator Gudang yaitu 96,86 % sehingga untuk memenuhi beban kerja diatas dibutuhkan 1 orang. porsi terbesar adalah mencatat barang masuk dan keluar di buku harian dan kartu gudang serta memantau jumlah persediaan barang sebesar 39,57 %. Hal ini menunjukkan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk melakukan tugas tersebut sekitar 2.5 3 jam per hari kerja. 3.7.8 Analisa Kepala Koordinator Keamanan Beban kerja Kepala Koordinator Keamanan yaitu 94,48 %. porsi terbesar adalah membagi tugas dan mengkoordinasi pelaksanaan pekerjaan pengamanan lingkungan dan pelayanan tamu / pengunjung perusahaan sebesar 24,36 %. Sekitar 1.5 2.5 jam per hari kerja digunakan untuk melakukan aktivitas tersebut. 3.7.9 Analisa Petugas Gudang Untuk beban kerja Petugas Gudang yaitu 434,15 % sehingga untuk memenuhi beban kerja diatas dibutuhkan 5 orang. Karena Staf Umum kelebihan beban kerja, maka kelebihan tersebut dapat ditambah 2 orang lagi dari jumlah karyawan sebelumnya agar 30-40% pekerjaan tidak terabaikan. porsi terbesar adalah menyimpan dan mengatur peletakan barang di gudang sesuai dengan pengelompokannya sehingga teratur, rapi dan mudah dicari sebesar 50.69 % (sekitar 4-5 jam kerja per hari). 3.7.10 Analisa Petugas Keamanan (Satpam) Beban kerja Petugas Keamanan (Satpam) yaitu 649,79 % sehingga untuk memenuhi beban kerja diatas dibutuhkan 7 orang. porsi terbesar adalah melakukan inspeksi keliling secara rutin untuk menjaga lingkungan dari bahaya kebakaran, kecelakaan kerja, pencurian dan sabotase sebesar 18,66 % (1-1.5 jam per hari). 4. Kesimpulan dan Saran Pada bagian ini akan dapat ditarik kesimpulan atas analisa terhadap hasil pengolahan data. Kesimpulan ini akan menjawab tujuan dari penelitian. Selain itu juga berisi tentang saran penelitian sehingga diharapkan dapat dilanjutkan oleh peneliti yang akan datang dan dapat memberikan manfaat lebih lanjut. 4.1 Kesimpulan Berdasarkan pengolahan serta analisa dan interpretasi data, maka didapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Tiga posisi yang kelebihan beban kerja yaitu pada jabatan Penata Umum Keuangan, Staf Umum dan Petugas Gudang dengan rincian sebagai berikut: Satu karyawan Penata Umum dengan beban kerja 105,62 % Satu karyawan Staf Umum dengan beban kerja 136,96 % Tiga karyawan Petugas Gudang dengan beban kerja 434,14% Beban kerja berlebih dapat dialokasikan pada seksi lain yang masih kekurangan beban kerja. 2. Tujuh posisi yang kekurangan beban kerja yaitu : Kabag.PSUL, KASI, KASI Rumah Tangga, Penata Administrasi, Kepala Koordinator Gudang, Kepala Koordinator Keamanan, dan Petugas Keamanan (satpam). Sehingga masih dapat menerima beban kerja tambahan atau dengan menyeimbangkan tugas-tugas yang akan diberikan. 3. Jumlah karyawan optimal pada tiap-tiap posisi yang dibutuhkan yaitu 21 orang dengan rincian sebagai berikut: Kabag.PSUL yaitu 1 orang KASI yaitu 1 orang KASI Rumah Tangga yaitu 1 orang Penata Umum Keuangan yaitu 1 orang Staf Umum dan yaitu 2 orang Penata Administrasi yaitu 1 orang Kep.Koord.Gudang yaitu 1 orang Kep.Koord.Keamanan yaitu 1 orang Petugas Gudang yaitu 5 orang Petugas Keamanan yaitu 7 orang 4.2 Saran Beberapa saran untuk perbaikan penelitian adalah restrukturisasi Job description pada bagian-bagian yang telah diukur sehingga beban kerja dapat tersebar dan merata pada tiap karyawan. 5. Daftar Pustaka Bowin, R.B. and Harvey, D., (1996), Human Resource Management An Experiential Approach, Prentice- Hall International Inc., New Jersey National Institute of Health, (2001), Workload Analysis, www1.od.nih.gov/ohrm/programs/wfplng/wfpi/analysis Nehemia, Oscar, (2004), Penentuan Jumlah Karyawan Optimal Berdasarkan Workload Analysis di P.T. ISM Bogasari Surabaya, Tugas Akhir, Teknik Industri ITS, Surabaya Wakui, Tadaaki, (2000), Study On Work Load Of Matron Under Shift A Special Nursing Home For The Elderly, Journal of Industrial health, www.niih.go.jp/en/indu_hel/2000pdf/ih38_36.pdf Wignjosoebroto, Sritomo, (1995), Ergonomi, Studi Gerak Dan Waktu, PT. Guna Widya, Jakarta