PENETAPAN KINERJA. No Sasaran strategis Indikator Kinerja Target. (1) (2) (3) (4) 1 Meningkatnya kualitas dan kuantitas berbagai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

PENETAPAN KINERJA. Unit Eselon II : Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya Tahun Anggaran : 2012

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan rumah sakit harus memberikan pelayanan yang lebih optimal kepada

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB IV PEMBAHASAN. Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada

PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN SURABAYA KEMENTERIAN KESEHATAN PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

SATUAN PEMERIKSA INTERNAL UIN ALAUDDIN MAKASSAR

BAB II GAMBARAN KINERJA SAAT INI

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... vii EXECUTIVE SUMMARY... ix

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER- 36 /PB/2016 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KINERJA BADAN LAYANAN BIDANG LAYANAN KESEHATAN

BAB II DASAR TEORI. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Kinerja keuangan akan. kerja dalam periode tertentu. Irham Fahmi (2011)

PEDOMAN PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN RUMAH SAKIT

KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN SURABAYA

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan pengkajian kinerja keuangan PDAM Kabupaten Kudus, yang meliputi 4

Penilaian Kinerja BLU (Badan Layanan Umum) Bidang Kesehatan Pada RSUD Panembahan Senopati Bantul TUGAS AKHIR. Oleh Wulan Muliana Dewi

PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN SURABAYA KEMENTERIAN KESEHATAN PENETAPAN KINERJA TAHUN 2012

KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN SURABAYA

ALOKASI REALISASI ANGGARAN DAN PENERIMAAN RUMAH SAKIT TAHUN 2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 RUMAH SAKIT JIWA PROF. Dr. SOEROJO MAGELANG

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiono (2008 : 2) memaparkan bahwa secara umum metode penelitian

BAB V Analisa dan Mitigasi Risiko Identifikasi Risiko Penilaian Tingkat Risiko Rencana Mitigasi Risiko...

III. METODOLOGI PENELITIAN

Cendekia Akuntansi Vol. 3 No. 3 September 2015 ISSN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KATA PENGANTAR. Surabaya, Desember 2013 Kepala Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya

BAB IV Indikator Kinerja Utama dan Program Kerja Strategis

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... vii

2 c. bahwa Menteri Kesehatan melalui Surat Nomor: KU/Menkes/326/VII/2013 tanggal 9 Juli 2013, telah menyampaikan usulan tarif layanan Badan Layanan Um

DAFTAR TABEL. Tabel1.1: Konsep manajemen terpopuler...3 Tabel 2.1 : Faktor pendorong pencapaian tujuan keuangan...15

BAB I PENDAHULUAN. Kompas.com harga saham Garuda pada saat Initial Public Offering (IPO), hargas

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG

BAB III ARAH DAN PRIORITAS STRATEGIS. Balai Besar laboratorium Kesehatan Makassar sebagai salah satu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

2 Umum Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya pada Kementerian Kesehatan; d. bahwa usulan tarif layanan Badan Layanan Umum Balai Besar Laboratori

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan salah satu negara tujuan investasi paling

BAB II BAHAN RUJUKAN. Menurut Kasmir (2010) menjelaskan bahwa : Sedangkan Najmudin (2011) menyatakan bahwa :

BAB II URAIAN TEORITIS

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DI KABUPATEN KUPANG

BAB II LANDASAN TEORI. dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Laporan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI. BUMN menurut undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 bab I pasal 1 adalah badan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODOLOGI PENELITIAN

RINGKASAN EKSEKUTIF 3. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Rumah Sakit Paru Dr. M. Goenawan Partowidigdo Cisarua Bogor Tahun 2014

BAB I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Puskesmas Seyegan, dapat disimpulkan sebagai berikut :

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN...ii. LEMBAR PERNYATAAN... iii. MOTTO... iv. ABSTRAK... v. ABSTRACK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI...

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. akan sangat bermanfaat bagi penganalisa laporan keuangan untuk dapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut James C. Van Horne, (2013:36) menyebutkan bahwa, Laporan adalah

EVALUASI KINERJA KEUANGAN PT. PLN (PERSERO) PERIODE

Latar Belakang Masalah. 1. Keuangan Perusahaan 2. Laporan Keuangan 3. Penilaian Kinerja Perusahaan

BAB 5 PENUTUP. sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.3.1 Pengertian dan Tujuan BLU Kategori dan Karakteristik BLU Persyaratan BLU Penelitian Terdahulu

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

2017, No b. bahwa Menteri Kesehatan melalui Surat Nomor TU.02.01/Menkes/461/2016 tanggal 8 September 2016 hal Usulan Revisi Pola Tarif Layana

BAB II URAIAN TEORITIS

BADAN PENINGKATAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M D A N P E R U M A H A N R A K YAT

Ade Heryana ANALISA LAPORAN KEUANGAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... xi. DAFTAR GAMBAR... xiv. DAFTAR LAMPIRAN... xvi

BAB II ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Kata kunci: Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio Solvabilitas, Rasio Profitabilitas, dan Kinerja Perusahaan. xiii

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan

ABSTRAK. vii. Universitas Kristen Maranatha

PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLAK UKUR PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA BADAN USAHA YANG BERBENTUK RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH DI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. bidang kesehatan yang merupakan kebutuhan publik yang sangat penting. mencukupi aktivitas pelayanan yang diberikan kepada publik.

Wicak Lingga Bahara Muhammad Saifi Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. PENGUKURAN DAN ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA. Pelaksanaan program dilingkungan Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi

BAB V PENUTUP. Berdasarkan data yang diperoleh dan dilakukan analisis terdapat data

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktiftas pelayanan kesehatan baru dimulai pada akhir abad ke -19,

BAB VI PROYEKSI FINANSIAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. suatu proses untuk menghasilkan sesuatu (output) atau pencapaian suatu tujuan

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. seluruh kewajiban lancarnya. Rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA PT INDOFARMA (PERSERO) TBK (Berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor :KEP- 100/MBU/2002)

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

BAB V PENUTUP. Djatikoesoemo Bojonegoro dengan menggunakan metode Balanced Scorecard, dapat diketahui hasilnya dari berbagai perspektif, antara lain :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Penilaian Kinerja PT Tambang Batu Bara Bukit Asam, Tbk dan PT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

1 of 6 18/12/ :41

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 44 /PMK.05/2009 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

Transkripsi:

Lampiran 1 PENETAPAN KINERJA Unit Eselon II : Tahun Anggaran : 2013 No Sasaran strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4) 1 Meningkatnya kualitas dan kuantitas berbagai Jumlah capaian pemeriksaan laboratorium 341.250 Pemeriksaan jasa pelayanan pemeriksaan Hasil score survey laboratorium dan kepuasan pelanggan Baik (> 8) pemantauan Hasil penilaian dalam kesehatan surveilans tahunan ISO Lulus 17025, 9001, 15189 dan self assessment KALK 2 Penyelenggaraan Pemantapan Mutu Eksternal 3 Pengembangan jenis pelayanan laboratorium yang baru 4 Meningkatnya profesionalisme SDM sesuai standar kompetensi 5 Terlaksananya fungsi manajemen secara baik dan konsisten serta pengelolaan keuangan yang mandiri dan manajemen keuangan yang akuntabel 6 Tersedianya sarana dan prasarana laboratorium yang memadai Persentase laboratorium peserta PME Regional yang mengirimkan hasil pemeriksaan uji Pencapaian jumlah pemeriksaan laboratorium yang baru Pelatihan bagi tenaga laboratorium teknis dan non teknis Jumlah laboratorium kesehatan dan BLK binaan yang menerima bimbingan teknis dari BBLK Surabaya Jumlah pencapaian pendapatan BLU Persentase ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan Jumlah capaian pengadaan sarana prasarana 80% 370 Pemeriksaan 40 orang 30 laboratorium kesehatan di Jawa Timur dan 6 Balai Laboratorium Kesehatan di Luar Provinsi Jawa Timur Rp 7.443.190.000 100% # Sumber Dana Rupiah Murni : - Alat laboratorium / medik :10 unit # Sumber Dana BLU : - Alat laboratorium / medik : 8 unit - Peralatan kantor / non medik : 4 paket Jumlah Anggaran Kegiatan : Rp 24.796.399.000 Sumber Data : Penetapan Kinerja BBLK Surabaya, 2013 viii

Lampiran 2 INDIKATOR KINERJA SATKER BLU BIDANG LAYANAN KESEHATAN PADA BALAI LABORATORIUM KESEHATAN DI BAWAH KEMENTERIAN KESEHATAN I. ASPEK DAN INDIKATOR PENILAIAN KINERJA : Perhitungan kinerja Satker BLU Bidang Layanan Kesehatan pada Balai Laboratorium Kesehatan (BLK) di bawah Kementerian Kesehatan meliputi : a. Aspek Keuangan, dengan skor paling tinggi 30 yang terdiri dari : Sub aspek Rasio Keuangan dengan skor paling tinggi 19; dan Sub aspek Kepatuhan Pengelolaan Keuangan BLU dengan skor paling tinggi 11. b. Aspek Pelayanan, dengan skor paling tinggi 70 yang terdiri dari : Sub aspek Layanan dengan skor paling tinggi 35; dan Sub aspek Mutu dan Manfaat kepada Masyarakat dengan skor paling tinggi 35. Skor Penilaian kinerja pada Aspek Keuangan adalah sebagai berikut : NO. SUB ASPEK / INDIKATOR SKOR 1. Rasio Keuangan 19 a Rasio Kas (Cash Ratio) 2 b Rasio Lancar (Current Ratio) 2,5 c Periode Penagihan Piutang (Collection Period) 2 d Perputaran Aset Tetap (Fixed Asset Turnover) 2 e Imbalan atas Aset Tetap (Return on Fixed Asset) 2 f Imbalan Equitas (Return on Equity) 2 g Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turn Over) 2 h Rasio Pendapatan PNBP terhadap Biaya Operasional 2,5 i Rasio Subsidi Biaya Pasien 2 2. Kepatuhan Pengelolaan Keuangan BLU 11 a Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) Definitif 2 b Laporan Keuangan Berdasarkan Standar Akuntansi 2 Keuangan c Surat Perintah Pengesahan Pendapatan dan Belanja BLU 2 d Tarif Layanan 1 e Sistem Akuntansi 1 f Persetujuan Rekening 0,5 g SOP Pengelolaan Kas 0,5 h SOP Pengelolaan Piutang 0,5 ix

i SOP Pengelolaan Utang 0,5 j SOP Pengelolaan Barang dan Jasa 0,5 k SOP Pengelolaan Barang Inventaris 0,5 JUMLAH SKOR ASPEK KEUANGAN (1+2) 30 Skor Penilaian kinerja pada Aspek Pelayanan adalah sebagai berikut : NO. SUB ASPEK / KELOMPOK INDIKATOR / INDIKATOR SKOR 1. Layanan 29 a. Pertumbuhan Produktivitas 11 1) Pertumbuhan rata-rata pemeriksaan Mikrobiologi 2 2) Pertumbuhan rata-rata pemeriksaan Imunologi 2 3) Pertumbuhan rata-rata pemeriksaan Patologi Klinik 2 4) Pertumbuhan rata-rata pemeriksaan Kimia Kesehatan 2 5) Pertumbuhan rata-rata pembuatan Media dan Reagensia 2 6) Pertumbuhan rata- rata pemeriksaan Uji Kesehatan 1 b. Efisiensi Pelayanan 18 1) Rasio jumlah pemeriksaan Mikrobiologi dengan Analis 3 2) Rasio jumlah pemeriksaan Imunologi dengan Analis 3 3) Rasio jumlah pemeriksaan Patologi Klinik dengan Analis 3 4) Rasio jumlah pemeriksaan Kimia Kesehatan dengan Analis 3 5) Rasio jumlah pembuatan Media Reagensia dengan Analis 2 Rasio jumlah pasien Lab. Klinik dengan Dokter Spesialis 6) Patologi Klinik 1 Rasio jumlah pemeriksaan uji kesehatan dengan tenaga 7) yang bertugas di Unit Instalasi Uji Kesehatan 2 8) Angka pengulangan pemeriksaan laboratorium 1 c. Perspektif Pertumbuhan Pembelajaran 6 1) Rata-rata jam pelatihan per karyawan 2 2) Penelitian 2 3) Program Reward dan Punishment 2 2. Mutu dan Manfaat Bagi Masyarakat 35 a. Mutu Pelayanan 14 1) Waktu tunggu pelayanan 2 2) Waktu layanan bidang pemeriksaan Mikrobiologi 2 3) Waktu layanan bidang pemeriksaan Patologi Klinik 2 x

4) Waktu layanan bidang pemeriksaan Imunologi 2 5) Waktu layanan bidang pemeriksaan Kimia Kesehatan 2 6) Waktu layanan bidang pembuatan Media dan Reagensia 2 7) Waktu layanan bidang pemeriksaan uji kesehatan 2 b. Mutu Klinik 8 1) Angka kegagalan pengambilan sampel uji 2 2) Angka pemeriksaan laboratorium yang dirujuk 2 3) Hasil kegiatan Pemantapan Mutu Internal 2 4) Hasil Pemantapan Mutu Eksternal 2 c. Kepedulian Kepada Masyarakat 6 Pembinaan Kepada Laboratorium Pusat Kesehatan 1) Masyarakat, Laboratorium Rumah Sakit, dan Laboratorium 2 Mandiri dan Sarana Kesehatan Lain 2) Kegiatan Pelayanan PME Regional 2 3) Program Penyuluhan Kesehatan 2 d. Kepuasan Pelanggan 4 1) Penanganan Pengaduan/Komplain 2 2) Kepuasan Pelanggan 2 e. Kepedulian terhadap Pelanggan 3 1) Program BLK Berseri 2 2) Proper Lingkungan 1 JUMLAH SKOR ASPEK PELAYANAN (1+2) 35 xi

Tingkat kinerja/kesehatan Bidang Layanan Kesehatan digambarkan dari penjumlahan nilai riil masing-masing indikator dari 3 aspek tersebut di atas : 1. TINGGI, yang terdiri atas : AAA TS > 95 AA 80 < TS 95 A 65 < TS 80 2. SEDANG, yang terdiri atas : BBB 50 < TS 65 BB 40 < TS 60 B 30 < TS 40 3. RENDAH, yang terdiri atas : CCC 20 < TS 30 CC 10 < TS 20 C TS 10 xii