BAB 6 KONSEP PERENCANAAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB V KONSEP. a. Memberikan ruang terbuka hijau yang cukup besar untuk dijadikan area publik.

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. adalah High-Tech Of Wood. Konsep High-Tech Of Wood ini memiliki pengertian

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Konsep dasar perancangan pada Sekolah Pembelajaran Terpadu ini terbentuk. dari sebuah pendekatan dari arsitektur prilaku yaitu dengan cara menganalisa

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. yang mampu mengakomodasi kebutuhan dari penghuninya secara baik.

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Perencanaan dasar pengunaan lahan pada tapak memiliki aturanaturan dan kriteria sebagai berikut :

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental,

Jenis dan besaran ruang dalam bangunan ini sebagai berikut :

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pemikiran yang melandasi perancangan dari proyek Mixed-use Building

BAB V KONSEP PERENCANAAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN CENGKARENG OFFICE PARK KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar Gambar 5.1 Skema Site Plan

Asrama Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

TUGAS AKHIR. Mixed Use Building Tema Ekspresi Struktur DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN GUNA MEMPEROLEH GELAR SARJANA ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. bab analisis perancangan yang kemudian disimpulkan (sintesis). Sintesis didapat

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan sesama mahasiswa. tinggal sementara yang aman dan nyaman. keberlanjutan sumber daya alam.

BAB V KONSEP PERANCANGAN. mencari hiburan diluar apartemen karena semua kebutuhan sudah terpenuhi di dalam

BAB III DATA DAN ANALISA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. tema perancangan dan karakteristik tapak, serta tidak lepas dari nilai-nilai

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. 5.1 Konsep Tapak Bangunan Pusat Pengembangan dan Pelatihan Mesin Industri Zoning

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya. aktivitas sehari-hari. mengurangi kerusakan lingkungan.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Adapun pengelompokkan jenis kegiatan berdasarkan sifat, yang ada di dalam asrama

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB III : DATA DAN ANALISA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

PUSAT MODIFIKASI MOBIL BAB V KONSEP PERANCANGAN KONSEP METAFORA PADA BANGUNAN Beban angin pada ban lebih dinamis.

BAB V KONSEP PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Konsep dasar rancangan yang mempunyai beberapa fungsi antara lain: 1.

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk

[STASIUN TELEVISI SWASTA DI JAKARTA]

TEMA DAN KONSEP. PUSAT MODE DAN DESAIN Tema : Dinamis KONSEP RUANG KONSEP TAPAK LOKASI OBJEK RANCANG

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep

BAB VI HASIL RANCANGAN. Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

PUSAT PERBELANJAAN, KANTOR SEWA DAN APARTEMENT DI MEGA KUNINGAN JAKARTA

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. PT. BMW Indonesia ini adalah adanya kebutuhan perusahaan untuk memenuhi

BAB V KONSEP PERANCANGAN

5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. Secara umum, arahan yang diberikan dalam rangka perencanaan Apartemen Di

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REST AREA TOL SEMARANG BATANG. Tabel 5.1. Besaran Program Ruang

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB IV KONSEP. 4.1 Ide Awal

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi.

BAB V KONSEP PERANCANGAN. menggunakan dinding yang sifatnya masif.

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY

BAB IV: KONSEP Pendekatan Aspek Kinerja Sistem Pencahayaan Sistem Penghawaan Sistem Jaringan Air Bersih

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

SEKOLAH MENENGAH TUNANETRA BANDUNG

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

BAB III KONSEP. Konsep edukasi pada redisain galeri Saptohoedojo ini ditekankan pada

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Perancangan Gumul Techno Park di Kediri ini menggunakan konsep

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. lingkungan maupun keadaan lingkungan saat ini menjadi penting untuk

Bab V. PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG. No Kelompok Kegiatan Luas

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Dasar

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

DAFTAR ISI. Halaman Judul Halaman Pengesahan Kata Pengantar Halaman Persembahan Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Bagan Daftar Tabel Abstraksi

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SMAN 54 JAKARTA

Transkripsi:

BAB 6 KONSEP PERENCANAAN 6.1 Konsep Bangunan 6.1.1 Konsep Pola Massa Bangunan Massa bangunan berupa tower Gambar 26 : Konsep Massa Bangunan Sesuai dengan posisi site Lapangan dan fungsi dari suatu kegiatan yang berbeda maka pola massa bangunan adalah pola masa ganda. Masa itu sendiri sesuai dengan fungsinya terdiri dari masa yang berbeda elevasi yaitu tower dan podium, tower diperuntukan fungsi untuk Apartemen yang berjumlah dua tower sedangkan podium diperuntukan fungsi untuk pusat perbelanjaan dan servis. Dari segi analisa site bentukkan tower dan podium dibuat semaksimal mungkin dibuat persegi panjang, untuk mendapatkan ruangan yang maksimal serta sirkulasi yang baik dan untuk mendapatkan cahaya alami yang maksimal juga yang paling utama menghindari radiasi matahari yang berlebihan dan mengarahkan angin untuk bergerak searah dengan bangunan. 6.1.2 Konsep Sirkulasi Bangunan Yaitu dengan pemanfaatan sirkulasi horizontal yang khususnya digunakan pada area pusat perbelanjaan, dimana dengan sirkulasi horizontal pelaku Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan Tema Arsitektur Bioklimatik 71

kegiatan dapat memperoleh view langsung waktu dilihat, dan pemanfatan sirkulasi vertikal biasa dipergunakan oleh penghuni Apartemen, dimana sirkulasi vertikal menghubungkan perlantai sampai lantai tertinggi Sirkulasi dalam tapak didasarkan atas pertimbangan kemudahan dan kenyamanan bagi pengunjung, sirkulasi yang jelas dan terarah sehingga pengunjung tidak kehilangan arah, perbedaan sirkulasi yang jelas bagi pengunjung dan service, pemisahan yang jelas antara sirkulasi pedestrian, kendaraan dan service. Ada pun perincinnya sebagai berikut : i. Sirkulasi ( kendaraan pribadi ) publik menuju pusat perbelanjaan. ii. Sirkulasi penghuni menuju ke apartemen. iii. Sirkulasi pengiriman barang ( mobil service ). iv. Sirkulasi maintenance. 6.1.3 Zona Vertikal Apartemen pemanfatan sirkulasi vertikal biasa dipergunakan oleh pengguna Apartemen, dimana sirkulasi vertikal menghubungkan dari basemen atau parkir ke tempat hunian atau dari lantai ke lantai lain. Gambar 27 : Zona Vertikal Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan Tema Arsitektur Bioklimatik 72

6.1.4 Sistem Struktur Program Studi Arsitektur - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Berdasarkan hasi analisis maka sistem struktur yang dipilih adalah : 1. Struktur bawah : Pada lantai basement menggunakan sistem pondasi box atau raft pondation, untuk bagian bangunan apartemen terdiri dari core inti sebagai fasilitas utilitas utama bangunan serta sebagai struktur dari bangunan itu sendiri. Penyaluran beban dari kolom struktur disalurkan menuju pilecap kemudian diterima oleh titik tiang pancang. 2. Struktur bangunan : Struktur rangka menggunakan sistem plate and slab atau plat dan balok dari beton bertulang, serta didukung oleh dinding yang berfungsi sebagai struktur yaitu shear wall. 3. Struktur atas : Penggunaan rangka atap menggunakan atap pelat beton dengan finishing penanaman taman rumput guna ikut berperan serta dalam mengkondisikan udara yang penuh dengan polusi kendaraan. 6.1.5 Sistem Utilitas Dalam bangunan sangatlah diperlukan sistem utilitas yaitu pekerjaan instalasi mekanikal dan elektrikal guna dapat melakukan aktivitas kegiatan yang sedang berlangsung dalam bangunan itu sendiri. Adapun penjelasan dari pekerjaan mekanikal elektrikal sebagai berikut : Pencahayaan : 1. Pencahayaan alami dengan memberi bukaan di setiap unit hunian dan disepanjang koridoor sehingga pada siang hari dengan optimal pencahayaan bisa menerangi tiap lantai. Dan untuk area pusat perbelanjaan dengan menggunkan sky light glass tempered 20mm 2. Untuk cahaya buatan hanya digunakan pada ruang ruang hunian serta setiap retail retail dengan menggunakan armature lampu downlight 13watt, RMO TL balok 1 x 36 watt. Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan Tema Arsitektur Bioklimatik 73

Pengudaraan : Sistem pengkondisian udara dengan sistem atrium pada hall di area pusat perbelanjaan serta jendela, grill grill di ruang pompa, mesin genset, ruang panel panel utama. Pengudaraan buatan dengan menggunakan AC VRV ( variabel reducing valve ) untuk ruang hunian dan pusat perbelanjaan, serta ruang lobby mal dan apartemen. Pencegahan Kebakaran : Salah satu sistem yang hendak diterapkan pada proyek mix use ini dengan menggunakan sistem : Aktif : Dengan sistem instalasi fire alarm yang terkoneksi dengan fire sprinkler dengan menggunakan sistem resistant, bilamana terdapat perbedaan suhu temperatur diruangan maka secara otomatis Head Detector akan memberikan sensor kepada alarm bell yang berada di box hydrant. Dan untuk asap akan terdeteksi oleh Smoke detector. Dengan otomatis head sprinkler akan pecah dan memancarkan air ke segala arah yang terletak dibawah plafond Pasif : Dengan menggunakan fire extinguisher portable kelas A,B,C. serta tangga darurat kebakaran. Plumbing : 1. Sistem plumbing meliputi : 2. Instalasi air bersih : sistem Down Feet 3. Instalasi air kotor : diterima oleh septiktank lalu diolah ke STP 4. Instalasi air kebakaran : dari ground wáter tank Keamanan : Keamanan pembangunan dengan menggunakan instalasi CCTV, sistem alarm, security, pintu otomatis sistem sensor. Telekomunikasi : Instalasi ini meliputi : Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan Tema Arsitektur Bioklimatik 74

1. Telepon : menggunakan MDF yang disuplai dari pihak telkom lalu ditransfer ke IDF tiap lantai lalu dipecah ke setiap line line outlet telp. 2. Intercom : untuk hubungan langsung antar ruang dan zone yang berbeda. 3. Back ground : untuk area pusat perbelanjaan yang disuplai oleh sistem conference yang disuplai oleh satu unit perangkat sound system. 4. Car call : yang berfungsi untuk memberikan informasi untuk sopir melalui stand mix yang di suplai oleh sound system. Penangkal Petir : Sistem pentanahan sangatlah penting untuk menjaga dari arus kuat petir, untuk bangunan ini menggunakan sistem penangkal petir farraday karena dengan radius yang cukup luas posisi letak penangkal petir diletakkan di area tower apartemen. Pembuangan sampah : Pembuangan sampah secara manual, yang ditampung pada rumah bak sampah yang berada dibasement. Untuk area pusat perbelanjaan dan hunian sampah organik dan non organik menjadi satu. 6.2 Konsep Tapak A. Konsep Pencapaian Tapak Entrance kendaraan pribadi dapat melalui jl.exit Toll Entrance kendaraan pribadi dapat melalui jl.pemukiman Entrance pejalan kaki Entrance pejalan kaki Entrance pejalan kaki Jalur keluar kendaraan Jalur keluar kendaraan Entrance kendaraan servis dapat melalui jl.pemukiman Gambar 28a : Konsep Pencapaian Tapak Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan Tema Arsitektur Bioklimatik 75

Jalur pencapaian kedalam tapak dibedakan kedalam tiga bagian, yaitu: 1. Jalur Pejalan Kaki. a. Untuk memberikan kenyamanan pencapaian bagi pejalan kaki diusahakan dengan pencapaian kendaraan. b. Kenyamanan pejalan kaki dibuat dengan peneduh yang didesain dengan unsur penghijauan. c. Pencapaian untuk pejalan kaki ditempat kan pada area yang kepadatan pejalan kakinya tinggi. d. Dipasang rambu-rambu oleh pengelola gedung untuk mempermudah / menertibkan pejalan kaki agar mematuhi aturan dalam area bangunan, supaya dapat membedakan area yang boleh dipergunakan / tidak sebab ada kecenderungan pejalan kaki untuk mengambil jalan pintas, sehingga dapat merusak area hijau. 2. Jalur Pencapaian Kendaraan Pribadi a. Jalur pencapaian kendaraan dibuat searah untuk menjaga kelancaran sirkulasi didalam tapak dan disesuaikan dengan sirkulasi yang ada disekitar tapak. b. Pintu masuk dan pintu keluar kendaraan dibuat terpisah disesuaikan dengan arah sirkulasi didalam tapak. c. Dipasang rambu-rambu oleh pengelola gedung dengan maksud mempermudah / menertibkan kendaraan parkir / keluar, sehingga dapat membuat suasana lingkungan nyaman karena terhindar dari kemacetan dan suara kebisingan kendaraan. 3. Jalur Pencapaian Kendaraan Service a. Jalur kendaraan service diusahakan terpisah dengan sirkulasi kendaraan pribadi. b. Jalur kendaraan service diusahakan untuk menghindari entrance bangunan dan sirkulasinya melalui bagian belakang bangunan atau langsung masuk kedalam basement bangunan. c. Dipasang rambu-rambu oleh pengelola gedung dengan maksud mempermudah / menertibkan kendaraan parkir / keluar, sehingga dapat membuat suasana lingkungan nyaman karena terhindar dari kemacetan dan suara kebisingan kendaraan Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan Tema Arsitektur Bioklimatik 76

B. Konsep Terhadap Matahari Area yang mendapat radiasi paling tinggi Sisi Timur dan Barat Sinar Matahari yang berkisar antara Sebelum pk.09.00 Sesudah pk.17.00 Gambar 28b : Analisa Terhadap Matahari Radiasi terbesar pada bulan Juli sebesar 88% Radiasi terkecil pada bulan Januari sebesar 36% (Pusat Meterologi dan Geofisika Jakarta ) 1. Orientasi bangunan tetap dapat mengarah ke timur, barat dengan memiringkan atau melengkungkan permukaan dinding, supaya radiasi matahari tidak terserap sepenuhnya ( terpencar ). Penggunaan material yang dapat merefleksikan panas sangat dibutuhkan,pada sisi barat atau timur ditempatkan core untuk mengurangi panas matahari. Gambar 28c : Sisi timur dan barat mendapatkan perlindungan sinar matahari 2. Penggunaan Sun shading untuk fasade bangunan yang menghadap lintasan matahari yaitu timur dan barat sangat membantu, adapun bentukan sun shading tersebut di buat polapola yang tetap memberikan kesan estetika yang menarik. Gambar 28d : Penerapan Sunshide & Penghijauan (T.R Hamzah & Yeang,ecology of the sky) Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan Tema Arsitektur Bioklimatik 77

3. Selain Penghalang atau sunshading secara horizontal ada juga penghalang atau sunshading arah vertical sama fungsinya juga untuk mengurangi sinar matahari yang berlebihan dengan arah bangunan barat dan timur Gambar 28e : Penerapan Kanopy & Sunshide vertikal (T.R Hamzah & Yeang,ecology of the sky) 4. pemberian Kanopy (kantilever)pada bukaan atau jendela untuk menghalangi sinar berlebihan atau panas dari radiasi matahari yang masuk ke dalam ruangan yang bisa menaikan suhu ruangan. Gambar 28f : Penerapan Sunshide & Kanopy (T.R Hamzah & Yeang,ecology of the sky) 5. Pemberian tanaman pada pasade untuk sinar matahari langsung supaya dapat diserap. Gambar 28g : Konsep Vegetasi Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan Tema Arsitektur Bioklimatik 78

C. Konsep Terhadap Angin Massa bangunan berbentuk persegi panjang dengan pertimbangan mengurangi beban angin serta mengarahkan angin untuk bergerak mengelilingi bangunan,pemberian celah lubang pada bangunan supaya angin bisa mengalir melewati bangunan. Gambar 28h : Analisa Tearhadap Angin D. Konsep Orientasi dan View Bangunan diorientasikan mengarah ke jalan Toll lingkar luar Jakarta. Terdapat beberapa potensi tapak yang dapat dijadikan orientasi view yaitu fasade bangunan yang menarik dengan perbedaan masa antara tower dan podium serta pengolahan fasade bangunan yang mengarah kearea utara - selatan dan barat sehingga menarik pengunjung yang melewati gedung ini untuk memasuki area ini. Jl. Toll Outing RingRoad ORIENTASI KEDUA ORIENTASI UTAMA Jl..pemukiman dan arah kepusat perkotaan Lahan kosong Gambar 28i : Orientasi dan View Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan Tema Arsitektur Bioklimatik 79

E. Konsep Kebisingan Pada konsep kebisingan elemen tanaman seperti pohon dengan dedaunan yang cukup rapat sebagai penghijauan juga bisa mengurangi tingkat kebisingan Daerah Bising Daerah Tenang Apartemen Daerah Kurang Tenang Perbelanjaan Gambar 28j : Kebisingan Gambar 28k : penghijauan untuk mengurangi kebisingan Dari segi fungsi bangunan yang terdiri dari area Apartemen dan pusat perbelanjaan maka perletakan zoning tersebut dibedakan untuk area hunian apartemen diletakkan pada area tingkat kebisingan tenang, sedangkan untuk area pusat perbelanjaan pada area tingkat kebisingan sedang. F. Konsep Tata Ruang Luar Ruang luar suatu bangunan perlu ditata secara baik, untuk mendukung fungsi bangunan dan penampilan bangunan. Ruang luar direncanakan kedalam dua bagian, yaitu : 1. Ruang Luar Aktif Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan Tema Arsitektur Bioklimatik 80

Ruang luar yang digunakan sebagai sarana penunjang aktifitas: misalnya pedestrian, tempat duduk, sirkulasi kendaraan dan sirkulasi servis. Gambar 28l : Ruang Luar Aktif 2. Ruang Luar Pasif Ruang luar yang tidak digunakan sebagai sarana penunjang aktifitas, misalnya: penghijauan sebagai bufer kebisingan, ruang hijau terbuka sebagai serapan air hujan. Gambar 28m : Ruang Luar Pasif 6.2 Konsep Penzoningan Pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam mengatur penzoningan didalam tapak adalah : - Hubungan antar kegiatan didalam tapak. - Situasi dan kondisi tapak. - Pencapaian dan sirkulasi pejalan kaki atau kendaraan di dalam tapak. - Penataan ruang luar yang ingin dicapai. - - Penataan ruang luar yang ingin dicapai. Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan Tema Arsitektur Bioklimatik 81

Keteranagan : Publik PU Semi Privat SP Parkir / Taman PK Servis S Gambar 29a : Penzoningan Horizontal Privat - P Gambar 29b : Penzoningan Vertikal Berdasarkan dari analisa-analisa yang telah diuraikan maka bangunan dibagi kedalam beberapa zoning horizontal dan vertikal. Berikut definisi dari tiap-tiap zona kegiatan: - Zona Publik, merupakan fasilitas komersial umum pada pusat perbelanjaan dan Apartemen. - Zona Privat, merupakan bagian dari Apartemen dan bagian perawatan gedung. - Zona Semi Publik, merupakan fasilitas yang dapat digunakan bersamasama seperti lobby,mushola dan kantin pegawai. - Zona Servis, merupakan bagian dari perawatan gedung, seperti ruang teknik, r.perlengkapan,r.utilitas dan fasilitas parkir. Untuk zona servis terbagi menjadi 3 zona yaitu: - Zona pedagang, yaitu untuk bongkar muat barang dan parkir kendaraan suplier. - Zona pengunjung, untuk kendaraan pribadi dan umum. - Zona pengelola untuk parkir kendaraan pemilik dan karyawan gedung. Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan Tema Arsitektur Bioklimatik 82

6.4 KONSEP BIOCLIMATIC PADA BANGUNAN 1. Elemen Tanaman - Elemen tanaman seperti pohon dengan daun yang cukup rapat dan lebar selain sebagai penghijauan juga sebagai bufer kebisingan - Elemen tanaman dengan daun kecil dan tidak rapat tampilan bangunan tetap dapat terlihat. Untuk terciptanya area taman ini maka dibuat aturanaturan bagi pengunjung untuk tidak merusak area taman ini dengan dibuat rambu-rambu. 2. Vegetasi / Penghijauan Teras bangunan dilengkapi dengan penghijauan sebagai bufer kebisingan, mengurangi radiasi matahari dan menyejukan udara sekitarnya. Selain itu untuk menunjang terciptanya suasana / udara yang nyaman untuk pengunjung maka dibuat area area yang diperuntukan untuk area merokok khusus bagi para perokok. Untuk pada area tower penempatan vegetasi ini diletakkan pada area sun shading. Gambar 30a : Penerapan Sunshide & Penghijauan (T.R Hamzah & Yeang,ecology of the sky) 3. Sky courts Untuk menghambat angin yang berasal dari jalan Toll dibuat sky courts sehingga hembusan udara yang kencang menjadi lebih kecil / nyaman dan segar dan juga sebagai buffer kebisingan dan area ini tidak diperuntukan untuk sirkulasi orang / dipakai orang bersantai karena dapat merusak area skycourt. Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan Tema Arsitektur Bioklimatik 83

SKYCOURT Gambar 30b : skycourt 4. Orientasi bangunan Orientasi bangunan tetap dapat mengarah ke timur, barat dengan memiringkan permukaan dinding, supaya radiasi matahari tidak terserap sepenuhnya ( terpencar ). Penggunaan material yang dapat merefleksikan panas sangat dibutuhkan,pada sisi barat atau timur ditempatkan core untuk mengurangi panas matahari. U ORIENTASI BANGUNAN KE TIMUR DAN BARAT Gambar 30c : Orientasi Bangunan 5. Perletakan Core Core disini diletakkan pada sisi utara-barat untuk menghalangi atau menangkal radiasi matahari yang masuk ke dalam bangunan. PENEMPATAN CORE DI SISI BARAT DAN TIMUR Gambar 30d : Penen\mpatan Core Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan Tema Arsitektur Bioklimatik 84

6. Kanopy/ Kantilever pemberian Kanopy (kantilever)pada bukaan atau jendela untuk menghalangi sinar matahari berlebihan atau panas dari radiasi matahari yang masuk ke dalam ruangan yang bisa menaikan suhu ruangan. KANOPY Gambar 30e : Kanopy 7. Sun Shading Untuk mengatasi fasade bangunan yang viewnya jatuh pada lintasan matahari, yaitu pada area timur dan barat, maka pada area fasade tersebut dibuat fasade yang mempergunakan sistem sun shading dengan maksud untuk menghindari / mengurangi masuknya panas matahari langsung ke area dalam bangunan terutama pada masa bangunan yang elevasinya tinggi / tower. Perletakan sun shading itu sendiri disesuaikan dengan estetika dari bangunan itu sendiri. SUN SHADING HORIZONTAL SUN SHADING VERTIKAL Gambar 30f : Sunshading Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan Tema Arsitektur Bioklimatik 85