ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PROYEK MENGGUNAKAN TEORI PREFERENSI DAN CAPM EFFICIENT FRONTIER

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dana tersebut. Umumnya investasi dikategorikan dua jenis yaitu:

Model-model keseimbangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjuan Umum Terhadap Objek Studi Gambaran Umum LQ Kriteria Pemilihan Saham LQ45

Konsep-konsep dasar dalam pembentukan portofolio optimal Perbedaan tentang aset berisiko dan aset bebas risiko. Perbedaan preferensi investor dalam

KEUNIKAN MODEL BLACK LITTERMAN DALAM PEMBENTUKAN PORTOFOLIO 1. Abstract

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM DENGAN PENDEKATAN OPTIMISASI MULTIOBJEKTIF UNTUK PENGUKURAN VALUE AT RISK SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Konsep risiko portofolio dari Harry M. Markowitz pada tahun 1950-an

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 4.

Portofolio yang Efisien dan Optimal

Portofolio Optimization

Model-model Keseimbangan

BAB I PENDAHULUAN. Dasar dari pengembangan perumusan Capital Assets Pricing Model (CAPM)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. long-trem financial assets (Sartono, 2008). Salah satu kegiatan pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. Bank sebagai sebuah lembaga yang diberikan izin oleh otoritas perbankan

MATERI 6 MODEL-MODEL KESEIMBANGAN

PENDAHULUAN. penempatan dana pada aset produktif dengan harapan akan mendapatkan

BAB III PORTOFOLIO OPTIMAL. Capital assets pricing model dipelopori oleh Treynor, Sharpe, Lintner

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa datang. Harapan keuntungan (return) di masa datang tersebut

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 2010:26), dengan adanya pasar modal (capital market), investor sebagai pihak

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi. Layaknya pasar, bursa efek dapat dikaitkan sebagai tempat

MATERI 5 PEMILIHAN PORTFOLIO. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

BAB 1 PENDAHULUAN. memfasilitasi jual-beli sekuritas yang umumnya berumur lebih dari satu tahun,

PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL

BAB 1 PENDAHULUAN. semuannya tidak dapat dipenuhi jika hanya mengandalkan gaji take home pay.

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... I DAFTAR ISI... IV DAFTAR GAMBAR... VI DAFTAR TABEL... VIII DAFTAR LAMPIRAN... X

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yaitu investasi, portofolio, return dan expected return, risiko dalam berinvestasi,

46 Jurnal Matematika Vol 6 No 4 tahun 2017

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Analisis Portofolio dalam Investasi Saham Pada Pasar Modal

RISIKO & RETURN PADA ASSET

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada umumnya, masyarakat Indonesia lebih memilih menabung di bank

BAB I PENDAHULUAN. dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu investasi (investment), sering juga

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang dan Permasalahan

LANDASAN TEORI. atau keuntungan atas uang tersebut (Ahmad, 1996:3). Investasi pada hakikatnya

Materi 4 Pemilihan Portfolio. Prof. Dr. DEDEN MULYANA, SE.,M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. dengan kapitalisasi pasar cukup besar. Pasar modal memiliki peran besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. semakin bervariasi akan semakin meningkat. Para pemilik atau investor dapat

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan bagaimana mengalokasikan penanaman modal agar dapat. Markowitz (Sukarno,2007), mengemukakan analisis mean variance

: Fanzi Nalar Prasetia NPM : Jurusan : Manajemen : Dr. Bambang Gunawan Hardianto

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengukuran Kinerja Portfolio Black-Litterman menggunakan Metode Sharpe Ratio

I. PENDAHULUAN II. LANDASAN TEORI

Dua model keseimbangan:

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah saham kepada public di pasar modal atau go public. Selain untuk

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh rasa aman melalui tindakan berjaga-jaga dengan mencadangkan. yang mungkin akan timbul karena adanya ketidakpastian.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. untuk memperoleh rasa aman melalui tindakan berjaga jaga dengan mencadangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. saham, dengan harapan expected return yang diperoleh akan tinggi. Namun pada

CAKUPAN PEMBAHASAN MATERI 6 MODEL-MODEL KESEIMBANGAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk menerima simpanan (deposit) dari masyarakat, kemudian simpanan tersebut

Bab 3 Risiko dan Hasil pada Aset

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang akan menginvestasikan dananya (investor). Prinsip-prinsip

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. datang. (Tandelilin, 2010:2). Investasi merupakan Penundaan konsumsi sekarang

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan nasional suatu negara. Ada beberapa alternatif yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan dengan ditandai semakin maraknya kegiatan investasi di Pasar

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal di Indonesia makin menunjukkan perkembangan

Kajian Simulasi terhadap Sensitivitas Portofolio Optimal Model Mean-Variance

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berinvestasi banyak cara yang dipilih oleh para investor, pasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Investasi. cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah kesejahteraan secara finansial. Di dalam investasi terdapat

BAB I PENDAHULUAN. pasar ini, investasi memiliki risiko dan return yang berbeda. Risiko dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Return Portofolio. Bahan ajar digunakan sebagai materi penunjang Mata Kuliah: Manajemen Investasi Dikompilasi oleh: Nila Firdausi Nuzula, PhD

Metode Resampled Efficient Frontier Mean Variance Simulasi Montecarlo Untuk Pemilihan Bobot Portofolio

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman serta meningkatnya perekonomian

ANALISIS PENILAIAN KINERJA BLACK-LITTERMAN MENGGUNAKAN INFORMATION RATIO DENGAN BENCHMARK CAPITAL ASSETS PRICING MODEL

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 6. No. 1, 1-10, April 2003, ISSN : OPTIMASI PORTOFOLIO INVESTASI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MARKOWITZ

,:*! f.uifr -baik antara prospek, dan yang bermanfaat untuk keputusan individual. 4. Kesimpulan. +konthr -*-D : x- fvlax&qk20) =* lvtaxftqr=40}

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. melakukan tindakan menabung. Pada era modern, tindakan menabung telah

III. METODE PENELITIAN

Aplikasi Model Black Litterman dengan Pendekatan Bayes (Studi kasus : portofolio dengan 4 saham dari S&P500) 1. Retno Subekti 2

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang dilakukannya. Investor hanya dapat memperkirakan hasil dan

MATERI 5 PEMILIHAN PORTOFOLIO

BAB I PENDAHULUAN. yang menjelaskan mengenai hubungan risiko dan harapan pengembalian (expected

Optimasi Multi-Objective pada Pemilihan Portofolio dengan Metode Nadir Compromise Programming

Pengukuran Value at Risk pada Aset Perusahaan dengan Metode Simulasi Monte Carlo

OPTIMISASI PORTOFOLIO: Solusi Sempurna?

I. PENDAHULUAN. mengalami pertumbuhan secara signifikan yang ditandai oleh meningkatnya

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. utama, yaitu hasil yang diharapkan (expected return) dan risiko investasi. Pada

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PENILAIAN KINERJA BLACK-LITTERMAN MENGGUNAKAN INFORMATION RATIO DENGAN BENCHMARK CAPITAL ASSETS PRICING MODEL TUGAS AKHIR SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam mengambil keputusan untuk melakukan investasi ke dalam surat

MODEL BLACK LITTERMAN DENGAN PENDEKATAN TEORI SAMPLING

BAB I PENDAHULUAN. sekuritas Belanda lainnya (Tandelilin, 2001). Kemudian pada September

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Muhammad Fauzan Arif, 2014 Pengaruh Risiko Sistematis terhadap Return Ekspektasian Portofolio Saham

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Transkripsi:

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PROYEK MENGGUNAKAN TEORI PREFERENSI DAN CAPM EFFICIENT FRONTIER Elis Ratna Wulan Jurusan Matematika Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung e-mail: elisrwulan@yahoo.com Abstrak Makalah ini menyajikan hubungan antara alat optimasi numerik yang diaplikasikan pada investasi dan teori preferensi, menggunakan fungsi risk avertion, dalam pembentukan portofolio optimum proyek.proyek memiliki ketidakpastian yang tinggi dihubungkan dengan return atau keuntungan investasi. Oleh karena itu perlu dicari alat yang dapat mengidentifikasi dan mengurangi resiko.lebih jauh makalah ini menyajikan CAPM (Capital Asset Pricing Model) dan teknik analisis resiko yang diaplikasikan pada proyek sehingga terlihat integrasi antara CAPM dan analisis resiko melalui teori preferensi menggunakan fungsi utilitas dan konsep ekivalensi kepastian. Kata kunci: CAPM. Portofolio optimal 1. Pendahuluan Model CAPM dikembangkan oleh Harry Markowitz pada tahun 1962. Berdasarkan keseimbangan alami antara resiko dan return dari setiap investasi yang diberikan, Markowitz membentuk teori untuk presifikasi aset. Ide utama CAPM adalah efficient portfolio frontier. Dalam setiap proyek atau investasi di mana ketidakpastian terlibat, return yang diberikan oleh rata-rata bersih nilai saat ini atau tingkat pengembalian internal yang dihitung melalui sejumlah iterasi yang cukup besar untuk pendekatan hasil rata-rata dengan nilai yang diharapkan dari investasi atau proyek. Resiko dianggap sebagai dispersi hasil dari pengukuran return. Pada umumnya, deviasi standar digunakan dengan asumsi bahwa distribusi data adalah mungkin dipahami normal atau lognormal. Meningkatnya return juga berarti resiko lebih besar, ini merupakan fakta alami. Model Markowitz menggambarkan hal tersebut dengan sangat baik, dengan efficient frontier dari portfolio. Bekerja dengan angka yang diberikan oleh proyek, dan menggunakan beberapa pembatasan, seperti modal yang tersedia untuk diterapkan dalam portofolio, adalah mungkin untuk membangun efficient frontier. Pengoptimalan linier atau non linier merupakan komponen penting untuk solusi dari masalah ini. Dalam hal ini pengoptimasi bekerja melalui metode steep descent, yaitu memodifiksi parameter dalam arah berlawanan dari pertumbuhan fungsi kesalahan. Beberapa karakteristik dari proyek khususnya industri minyak terlibat dalam masalah ini. Di sektor ini, perusahaan sering membuat joint venture untuk menyelesaikan proyek. Misalkan resiko 93

maksimum yang akan diambil sebuah perusahaam, fungsi tujuan adalah untuk memaksimalkan return yang diberikan dengan pembatasan modal maksimum untuk diinvestasikan. Optimisasi dibuaat dengan mengubah tingkat partisipasi dalam setiap proyek (dari 0% sampai 100%). Langkah-langkah berikut diperlukan untuk komposisi efficient frontier: a. Tentukan resiko yang lebih kecil dari investasi minimum dan returnnya; b. Hitung resiko maksimum yang berhubungan dengan portofolio; c. Hitung return maksimal untuk tingkat resiko antara minimum dan maksimum (yang dihitung berdasarkan langkahlangkah sebelumnya); d. Menghubungkan titik-titik melalui smoothed curve, efficient frontier diplot. Misalkan, hanya dua proyek dalam portofolio, rumusnya adalah: Ret = Ret x + Ret x σ di mana, = (σ x ) + (σ x ) + 2σ σ x x ρ, Ret Portf adalah return portofolio σ Portf adalah resiko portfolio Ret 1, Ret 2 adalah return masingmasing proyek σ 1, σ 2 adalah resiko proyek-proyek ρ 1,2 adalah indeks korelasi di antara proyek-proyek dan x 1, x 2 adalah tingkat partisipasi pada setiap proyek Frontier tidak menonjolkan satu titik sebagai optimal, tetapi trade off antara resiko dan return. Teori Preferensi memungkinkan untuk mencapai titik optimal bagi proyek. 2. Fungsi Utilitas, Ekivalensi Ketidakpastian dan CAPM Penggunaan fungsi utilitas pada proyek yang mengalokasikan jumlah yang sama dengan modal adalah risk aversion, yaitu semakin besar resiko, semakin kecil nilai tambah yang dirasakan oleh pembuat keputusan. Di sisi lain, proyek pada perusahaan teknologi baru cenderung risk prone. Salah satu cara mudah untuk mengukur hubungan ini adalah fungsi utilitas. Fungsi utilitas cenderung mengikuti bentuk dasar yang ditunjukkan gambar 1. Gambar 1 Fungsi Utilitas 94

Dari gambar 1, U(X) berarti utilitas investasi dan EV(X) adalah nilai yang diharapkan dari investasi yang sama, asumsikan resiko (standar deviasi) adalah proposional. Ide ekivalensi kepastian berasal dari fungsi utilitas, di mana sejumlah pembuat keputusan akan membayar untuk investasi berresiko. Memaksimalkan ekivalensi kepastian ini berarti memaksimalkan nilai investasi untuk pembuat keputusan. Investor risk averse diharapkan memiliki ekivalensi ketidakpastian yang kurang dari nilai harapan dari bisnis yang dievaluasi. Penggunaan fungsi utilitas eksponensial untuk ekivalensi ketidakpastian berdasarkan rumus berikut ini: E C(x) = Rln p e + p e V 1 adalah nilai keuangan investasi 1 V 2 adalah nilai keuangan investasi 2 p 1 adalah probabilitas dari peristiwa 1 p 2 adalah probabilitas dari peristiwa 2 R adalah toleransi resiko. Menggunakan nilai R ini, ekivalensi kepastian dapat dihitung untuk investasi. Toleransi resiko yang lebih rendah berarti preferensi resiko bisnis yang lebih rendah. Jika toleransi resiko diketahui, maka mungkin untuk menghitung alokasi modal terbaik untuk portofolio. Ketika beberapa proyek sedang dipertimbangkan penyederhanaan berikut dapat dilakukan: di mana, E C(Portf) = EV σ R EV adalah yang diharapkan dari portofolio σ 2 adalah varians dari portofolio R adalah toleransi resiko Menggunakan rumus di atas untuk nilai yang berbeda dari R, berbagai ekivalensi ketidakpastian optimum dicapai. Setelah resiko toleransi ditentukan, masalah seleksi portofolio ternyata menjadi masalah yang sederhana. 3. Contoh Kasus Misalkan investor memiliki empat pilihan berikut, proyek A, B, C dan D, sebagai pilihan investasi yang memiliki karakteristik (biaya pengembangan, return dan risiko diberikan dalam miliar rupiah). 95

Misalkan juga bahwa perusahaan ini dapat berinvestasi sampai 400 miliar rupiah dan kelonggaran anggaran minimum untuk proyek ini adalah 20 miliar rupiah. Mengikuti langkahlangkah yang disebutkan sebelumnya, Gambar 2 Ringkasan Proyek relasi resiko-return dapat dioptimalkan. Efficient frontier ditunjukkan pada grafik pada gambar 3, dengan indikasi resiko dan return untuk empat proyek secara individual. Meningkatkan tingkat minimal, return juga meningkat. Frontier mencerminkan hubungan optimal antara resiko dan return. Tabel 1 Gambar 3 Efficient Frontier menyajikan hasil untuk optimisasi pada setiap titik tingkatan partisipasi setiap pilihan. 96

Tabel 1 Seiring meningkatnya resiko, proyek D cenderung ditinggalkan dan proyek B dan C cenderung meningkatkan partisipasi hingga 100%. Metode CAPM sangat berguna dalam seleksi portofolio. Untuk mencapai resiko dan return setiap proyek, umumnya analisis resiko yang lebih luas harus dibuat sebelumnya. Efficient frontier diplot mempertimbangkan portofolio empat Tabel 2 proyek. Sekarang tujuan dari optimisasi adalah untuk memaksimalkan ekivalensi ketidakpastian dengan mengubah tingkat partisipasi dalam empat proyek. Tabel 2 menunjukkan, untuk toleransi resiko yang berbeda, resiko dan return dicapai, serta tingkat partisipasi pada empat proyek, dan alokasi modal dalam portofolio. 97

Melampaui toleransi resiko 100 miliar rupiah, titik ambang dicapai. Tidak lagi dapat ditambahkan resiko atau return pada portofolio ini. Hanya toleransi resiko terkecil, 5 miliar rupiah, tidak menggunakan semua modal yang tersedia. Dalam grafik pada gambar 4, efficient frontier, empat proyek dan seleksi portofolio untuk R bervariasi dari 5 samapi 100 miliar rupiah ditampilkan. Gambar 4 Efficient Frontier Ekivalensi Kepastian Semua titik yang memaksimalkan ekivalensi ketidakpastian terletak pada efficient frontier Meskipun semua memiliki resiko, toleransi resiko yang sesuai dengan investasi minimum di daerah peralihan dari kurva. 4. Kesimpulan Hubungan antara teori preferensi dan efficient frontier untuk portofolio melalui CAPM Markowitz sangat berguna, mengarah pada keputusan investasi yang optimal. Pembuat keputusan melihat kemungkinan investasi efisien yang berbeda dan memilih yang optimal, dengan memaksimalkan ekivalensi kepastian. Makalah ini menjelaskan pentingnya dan potensi integrasi antara CAPM dan Teori Preferensi. Sebuah contoh kasus dieksplorasi, sebagai analogi untuk proyek-proyek. Langkah berikutnya dalam manajemen resiko untuk proyek adalah pengembangan dukungan keputusan terintegrasi memberikan investor perbandingan yang lebih baik antara prospek, dan yang bermanfaat untuk keputusan individual (masing-masing prospek) atau untuk portofolio investasi. Daftar Pustaka [1] de Jong, T.J., dkk. Optimization Models, Cambridge University Press. [2] Hartley, M.J. (1998). Markowitz Models of Portfolio Selection: The Inverse Problem. [3] Michailidis, G., dkk. (2006). Testing The Capital Asset Pricing Model (CAPM): The Case of The Emerging Greek Securities Market, International Research Journal of Finance and Economics 2006; 4; 78 91. [4] Motta, R., dkk. (2001). Combining Preferences Theory and CAPM Efficient Frontier: Towards An Optimum Portfolio of Upstream Projects. San Antonio. [5] Sukarno, M. (2007). Analisis Pembentukan Portfolio Optimal Saham Menggunakan Metode Single Indeks di Bursa Efek Jakarta, Universitas Diponegoro, Semarang. [6] Tesarone, F., dkk. (2010). Portfolio Selection Problems in Practice: A Comparison Between Linear and Quadratic Optimization Models, Roma. 98

99