BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KONSEP PERANCANGAN. Perencanaan dasar pengunaan lahan pada tapak memiliki aturanaturan dan kriteria sebagai berikut :

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB V KONSEP PERANCANGAN CENGKARENG OFFICE PARK KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP. Secara umum, arahan yang diberikan dalam rangka perencanaan Apartemen Di

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya. aktivitas sehari-hari. mengurangi kerusakan lingkungan.

BAB V KONSEP PERANCANGAN. mencari hiburan diluar apartemen karena semua kebutuhan sudah terpenuhi di dalam

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. a. Memberikan ruang terbuka hijau yang cukup besar untuk dijadikan area publik.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. PT. BMW Indonesia ini adalah adanya kebutuhan perusahaan untuk memenuhi

Bab V. PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG. No Kelompok Kegiatan Luas

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. yang mampu mengakomodasi kebutuhan dari penghuninya secara baik.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. kendaraan dan manusia akan direncanakan seperti pada gambar dibawah ini.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V. KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN. Konsep perancangan makro meliputi perancangan skema organisasi ruang

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pemikiran yang melandasi perancangan dari proyek Mixed-use Building

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan. Kostel. yang ada didalam. Pelaku kegiatan dalam Kostel ini adalah :

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental,

Jenis dan besaran ruang dalam bangunan ini sebagai berikut :

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

Asrama Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. menggunakan dinding yang sifatnya masif.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN ARSITEKTUR

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk

PUSAT MODIFIKASI MOBIL BAB V KONSEP PERANCANGAN KONSEP METAFORA PADA BANGUNAN Beban angin pada ban lebih dinamis.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. disesuaikan dengan tema bangunan yaitu sebuah fasilitas hunian yang


BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. lingkungan maupun keadaan lingkungan saat ini menjadi penting untuk

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN PERENCANAAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Adapun pengelompokkan jenis kegiatan berdasarkan sifat, yang ada di dalam asrama

AR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 5 HASIL PERANCANGAN

5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN PASAR. event FESTIVAL. dll. seni pertunjukan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REST AREA TOL SEMARANG BATANG. Tabel 5.1. Besaran Program Ruang

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDENT APARTMENT STUDENT APARTMENT DI KABUPATEN SLEMAN, DIY Fungsi Bangunan

46 Andhy Setiawan

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. V.1.1. Tata Ruang Luar dan Zoning Bangunan

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SMAN 54 JAKARTA

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY

Konsep dasar perancangan pada Sekolah Pembelajaran Terpadu ini terbentuk. dari sebuah pendekatan dari arsitektur prilaku yaitu dengan cara menganalisa

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan sesama mahasiswa. tinggal sementara yang aman dan nyaman. keberlanjutan sumber daya alam.

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

[STASIUN TELEVISI SWASTA DI JAKARTA]

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB 6 KONSEP PERENCANAAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BANGUNAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP. mengasah keterampilan yaitu mengambil dari prinsip-prinsip Eko Arsitektur,

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Konsep dasar rancangan yang mempunyai beberapa fungsi antara lain: 1.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN

Lapas Kelas I A Kedungpane

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. ini merupakan hasil pengambilan keputusan dari hasil analisa dan konsep pada bab

PENDAHULUAN. Berbicara tentang tempat tinggal, kota Jakarta menyediakan lahan yang

Transkripsi:

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Gubahan Massa Konsep memakai Bentuk rectangular Kelebihan massa bentuk rectangular Simple Modern Unit-unit apartemen mudah dibentuk, dan didapat kwalitas ruang yang sangat baik. Bangunan tidak boleh melanggar GSB Bidang yang pendek ditempatkan di timur dan barat Podium dihadirkan sebagai penghubung kedua tower juga untuk area semi prifat. Diluar luasan lantai dasar difungsikan untuk area privat parkir dengan konsep hijau 5.2 Konsep Tapak Susunan dua tower yang berhadapan dan kehadiran podium akan memberikan kesan semua pengunjung diterima dengan hangat. 5.2.1 Zoning dan Perletakan massa bangunan horisontal SUHARDI NIM.41205120010 48

5.2.2 Zoning Vertikal 5.3 Konsep Dasar Bangunan Konsep dasar perancangan Apartemen Kembangan ini menerapkan unsur penghijauan yang mengarah baik ke dalam maupun keluar bangunan. Diharapkan pengudaraan, pencahayaan untuk seluruh unit-unit dan fasilitas penunjang yang lain dapat terpenuhi secara alami seoptimal mungkin. Sehingga terwujud bangunan apartemen yang nyaman, asri, aman dan dapat membanggakan untuk penghuninya karena mampu menggunakan energi dengan efisien, yang belum tentu konsep tersebut dimiliki oleh bangunan apartemen yang lain. 5.3.1 Teras ( Balkon ) Konsep teras terdapat tanaman serta dinding kaca yang luas pada setiap unit apartemen, akan menghadirkan pengudaraan dan pencahayaan alami pada ruang dalam. Lebar dan lisplang beton ditentukan dari kedalaman media tanamnya, dan railing yang transparan akan memberikan pengamanan bagi penghuninya. SUHARDI NIM.41205120010 49

Pemilihan jenis tanaman untuk bangunan tinggi dan iklim yang tropis harus yang tahan terhadap panas, bunga-bunga nya yang indah, berdaun lebat, bisa merambat, berfungsi sebagai buffer terhadap radiasi matahari dan tekanan angin. Tanaman yang memenuhi criteria dari uraian tersebut adalah jenis Bogenvile 5.3.2 Sky Lobby Konsep sky lobby dihadirkan dengan mempertimbangkan keberadaan ketinggian pohon, mengakibatkan setiap 3 (tiga lantai terdapat kantilever. Pada setiap kantilever dihadirkan tanaman kombinasi antara pohon, semak-semak dan elemen taman air, agar terjadi pengudaraan dan pencahayaan alami pada lobby dan koridor, dapat terjadi seoptimal mungkin, sehingga penghematan energi otomatis akan terjadi. SUHARDI NIM.41205120010 50

5.3.3 Konsep Fasade Konsep Fasade dihadirkan dengan penghijauan vertikal tidak masif melainkan soft. Fasade akan menerapkan screen dari bahan material yang dapat dirambati tanaman untuk mengurangi panas matahari masuk kedalam ruangan. Masing-masing unit juga dilengkapi dengan taman teras/balkon agar didapatkan suasana yang nyaman dan teduh di tiap unit. 5.3.4 Konsep Entrance Konsep Pintu Masuk Utama dilengkapi dengan elemen taman air dan tanaman pohon pohon yang rindang di area sekitarnya, sehingga menghadirkan suasana yang tenang, sejuk, nyaman dan penuh kedamaian. Pemakaian energi untuk AC dapat dihemat karena kesejukan yang dihasilkan dari pohon-pohon yang rindang. Dengan kanopi yang luas yang terdiri dari bidang massif dan transparan akan dapat mengurangi radiasi sinar matahari. SUHARDI NIM.41205120010 51

5.3.5 Konsep Ruang Unit Apartemen Masing-masing unit dihubungkan dengan koridor linear. Pada setiap lantai juga dilengkapi dengan ruang terbuka hijau yang disusun bersilangan pada setiap lantai untuk dapat membawa aliran udara sejuk ke setiap lantai bangunan. Setiap unit dilengkapi dengan ruang tamu/ruang keluarga, dapur/pantry, ruang makan, ruang tidur pembantu. Area toilet di dalam unit apartemen diletakkan berdekatan untuk kemudahan instalasi. Masing-masing unit juga dilengkapi dengan balkon. 5.3.6 Konsep Ruang Luar Ruang luar pada apartemen terdiri dari 2 bagian antara lain : Ruang luar aktif Adalah ruang luar yang difungsikan sebagai penyediaan fasilitas : Kolam renang, lapangan tennis, lapangan basket dan kegiatan lain. SUHARDI NIM.41205120010 52

Kolam renang berikut fasilitasnya yang terletak pada areal penghijauan merupakan elemen ruang luar aktif yang disediakan untuk dipergunakan secara bersama-sama para penghuni. Fasilitas yang lain seperti : Parkir, sirkulasi kendaraan dan pejalan kaki merupakan sarana untuk pencapaian yang paling mudah untuk menuju bangunan. Sirkulasi pejalan kaki termasuk jogging track yang diintregasikan dengan perencanaan lansekap yang membuat suasana menjadi asri, dan nyaman sehingga dapat dinikmati penghuni dan pengunjung Ruang luar pasif - Ruang luar pasif hanya berfungsi sebagai Buffernya bangunan dari radiasi sinar matahari, dan sebagai penyerap carbon dioksida ( CO2 ) sehingga polusi udara dapat dikurangi, menjadikan pengudaraan disekitar bangunan menjadi bersih. - Ruang luar pasif tidak diperuntukan untuk kegiatan apapun oleh penghuni, tetapi hanya diperuntukan area hijau dengan pepohonan yang rindang dan sebagai resapan air hujan. - Ruang luar pasip juga sebagai penghasil udara bersih, sehingga pengudaraan bangunan dapat dikurangi dari ketergantungan energi ( solusi dari krisis energi ). SUHARDI NIM.41205120010 53

5.4 Konsep Sirkulasi 5.4.1 Sirkulasi pada Tapak Sirkulasi Kendaraan Arah no.1 adalah arah menuju pintu masuk ke dalam tapak. Masuk pintu A menuju Entrance Tower 1 dan Tower 2 Dari tower masuk ke parkir basement, keluar melalui pintu 2. Dari tower 2 ke basement dan keluar di posisi no.4 Sirkulasi Pejalan Kaki - Sirkulasi pejalan kaki direncanakan berdampingan dengan sirkulasi kendaraan untuk mengurangi bukaan agar keamanan bisa maksimal - Penghuni dapat langsung ke mall untuk berbelanja ataupun aktifitas lainnya Sirkulasi Service - Sirkulasi barang keluar melalui pintu P3 - Sirkulasi barang masuk melalui P3 menuju ke lantai basement SUHARDI NIM.41205120010 54

5.4.2 Sirkulasi di dalam Bangunan Seperti telah diutarakan sebelumnya, di dalam bangunan akan terdapat tangga darurat sesuai peraturan yang berlaku, lift penghuni/pengunjung, lift khusus menuju unit tertentu, lift service. Sedangkan untuk sirkulasi horisontal, fasilitas-fasilitas didalam bangunan akan dihubungkan oleh koridor, lobby ataupun hall. 5.5 Sistem Struktur 5.5.1 Struktur Atas Bagian struktur bangunan yang terletak diatas tanah, terdiri atas badan bangunan dan kepala bangunan. Termasuk kolam, dinding, atap dan bagian-bagian lainnya. Struktur atas pada bangunan apartemen ini akan menggunakan : - Portal, Flat Slab dan Core sebagai bangunan inti - Portal ruang yang terbentuk dari hubungan flat slab/balok ke kolom - Flat slab merupakan merupakan plt lantai berfungsi sebagai balok 5.5.2 Struktur bawah Struktur yang terletak di bagian bawah tanah. Diantaranya adalah pondasi yang mengalirkan beban dari upper structure ke tanah sampai dengan tanah keras. Struktur bawah pada bangunan apartemen ini akan menggunakan pondasi tiang bor (bisa mencapai kedalaman 30m) SUHARDI NIM.41205120010 55

Keuntungan dari sistem borpile : Kondisi tanah di daerah Kembangan termasuk keras Tidak diperlukan sambungan antar tiang Pada pelaksanaannya tidak menimbulkan suara yang keras Tidak menimbulkan efek tanah retak Dapat digunakan untuk bangunan yang terdiri dari 4 (empat) lantai lebih 5.6 Konsep Utilitas 5.6.1 Konsep Pengudaraan Sistem pengudaraan alami dimanfaatkan secara optimal melalui bukaanbukaan sehingga terjadi ventilasi silang. Penempatan bukaan-bukaan harus diatur sedemikian rupa sehingga aliran udara tidak mempengaruhi kegiatan penghuni. Untuk pengudaraan cadangan dapat digunakan Exhaust Fan maupun AC Split. Pengudaraan alami dengan implementasi screen alumunium dilengkapi tanaman rambat Pengudaraan buatan AC Split ditentukan dari ukuran ruangan 5.6.2 Konsep Pembuangan Sampah Sistem pembuangan sampah dan fasilitas tempat sampah yang disediakan adalah berdasarkan jenis sampah itu sendiri. Untuk sistem pembuangan dari berbagai sampah yang berada di dalam maupun di luar bangunan dapat dilihat dari skema di bawah ini : SUHARDI NIM.41205120010 56

Sampah terdiri dari sampah basah dan sampah kering. Sampah basah didaur ulang untuk pupuk, sedangkan sampah kering ditampung terpisah dan dapat dimanfaatkan oleh insdustri- indiestri lainnya. Salah contoh hasil pengolah limbah sampah adalah Turv Pave, material yang digunakan untuk lahan parkir yang terbuat dari plastik. 5.6.3 Konsep Instalasi Air Bersih Air bersih Skema distribusi air bersih Pembagian air bersih terbagi atas : SUHARDI NIM.41205120010 57

Air dingin Skema distribusi air dingin Air panas Skema distribusi air panas 5.6.4 Konsep Air kotor dan kotoran Biotank sistem adalah teknologi terbaru pengganti STP, seluruh buangan air kotor termasuk air kotor WC diproses didalamnya sehingga menghasilkan air bersih yang dapat digunakan kembali untuk cuci mobil ataupun menyiram taman. SUHARDI NIM.41205120010 58

5.6.5 Konsep Energi Listrik Terdapat dua sumber energi listrik pada apartemen ini, yaitu : 1. PLTS Sumber utama tenaga listrik yang dipakai sehari-hari. Aliran listrik ini didapat dari panel solar dialirkan ke ruang baterai utama kemudian melalui ruang transformator dan distribusikan ke panel-panel tiap lantai dimana panel-panel kontrol berada. 2. Sumber listrik cadangan Sumber listrik cadangan didapat dari GENSET dan baterai yang fungsinya mengalirkan listrik apabila tenaga listrik yang dialirkan oleh PLN mengalami gangguan atau mungkin padam, sehingga dalam keadaan seperti ini sistem GENSET akan langsung bekerja secara otomatis. 5.6.6 Konsep Penangkal Petir Sistem penangkal petir yang akan digunakan pada apartemen ini adalah : Sistem Faraday Terdiri dari tiang setinggi 30 cm dengan jarak 80 feet yang dihubungkan kawat tembaga. Daya lindungnya cukup baik Penggunaan banyak Tidak mengandung radiasi electromagnetic 5.6.7 Konsep Sistem Komunikasi Komunikasi yang cepat dan tepat adalah suatu hal yang perlu mendapat perhatian, karena hal ini menyangkut kelancaran hubungan pekerjaan. Perencanaan sistem yang pakai : 1. Sistem komunikasi di dalam bangunan 2. Antara ruang memakai intercom 3. Telepon sentral untuk kepegawaian dengan memakai kode ektension SUHARDI NIM.41205120010 59

4. Telepon untuk petugas keamanan yang disambungkan langsung ke unit hunian apabila ada pengunjung yang bertujuan tertentu. 5. Sistem yang dipakai di luar bangunan Telepon yang terbagi atas telepon umum dan penyedian wartel (warung telepon). Internet untuk hal tertentu 5.6.8 Konsep Sistem Penanggulangan Bahaya Kebakaran 5.6.9 Konsep Sistem Keamanan Bangunan Dome CCTV Camera Jenis Sistem Penjelasan Dapat ditempatkan di tempat yang sukar diketahui Daya tangkap gambar atau warna sangat tinggi Jenis lensa kamera dapat disesuaikan Lensa kamera dapat bergerak dengan bebas sebatas setengah lingkaran Lensa dapat disesuaikan dengan kebutuhan ruang Standart CCTV Surveillance Camera Kamera mampu untuk melihat di dalam gelap Kamera untuk pengamatan eksternal dan internal Kamera dengan fasilitas radio Lensa kamera mempunyai pengamatan dan pengawasan sampai lubang bidik kamera sangat kecil SUHARDI NIM.41205120010 60

Specialist and Extreme Environment CCTV Surveillance Camera Kamera ini pada prinsipnya amana untuk digunakan di area luar, area mudah terbakar seperti pabrik, penyimpanan peluru/senjata. Kamera CCTV jenis ini sering digunakan di lingkungan angkatan bersenjata, dapat beroperasi dalam tekanan ekstrim dibawah air mapun diketinggian udata. Walk-through Metal Detectors and Handheld Detectors Sensor menggunakan sensor infra merah Ada juga yang memancarkan medan magnet intensitas rendah untuk mendeteksi logam atau metal. Sistem kerja manual Perlu ketelitian si pengguna Sistem Scan ID-sT Scan ID ST salah satu inovasi alat identifikasi yang murah. Alat ini mendeteksi tentang informasi seseorang (dari data-data sampai dengan foto) Cara kerja klien datang pada operator dengan memindai mpassport, dan alat scan ID ST akan membaca/mendetail passport tersebut Sistem Scan ID-IT atau Scan ID-ct Sistem scan ini adalah menggunakan sidik jari (biasanya ibu jari atau jari telunjuk) Biasa dipakai untuk pengenalan pekerja atau pembuat SIM Lebih rumit, karena pengelola harus mempunyai arsip tentang sidik jari orang Identifikasi lebih cepat dan jelas karena menggunakan sistem komputerisasi SUHARDI NIM.41205120010 61

5.6.10 Konsep Maintenace Perawatan bangunan terbagi menjadi area bangunan bagian dalam, bagian luar dan lansekap. Untuk bangunan tinggi, perawatan bangunan bagian luar harus dilakukan teratur dan dilengkapi dengan Gondola tipe Crane yang memliki jangkauan 275m mengelilingi bangunan. Sedangkan di bagian dalam bangunan bisa menggunakan scafolding telescopic yang memiliki jarak jangkauan vertikal sampai 16 meter untuk pembersihan kaca dan lampu pada area void. SUHARDI NIM.41205120010 62