BAB III PROSES DESALINATION PLANT DI PLTU MUARA KARANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PROSES DESALINATION PLANT DI PLTGU MUARA KARANG

BAB II STUDI LITERATUR

SKRIPSI / TUGAS AKHIR

PENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. PLTU 3 Jawa Timur Tanjung Awar-Awar Tuban menggunakan heat. exchanger tipe Plate Heat Exchanger (PHE).

BAB III ANALISA DATA

BAB III PENGUMPULAN DATA. Pusat Listrik Tenaga Uap ( PLTU ) Muara Karang terletak ditepi pantai

Pengolahan Air di PLTU (2)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PERUBAHAN TEKANAN VAKUM KONDENSOR TERHADAP KINERJA KONDENSOR DI PLTU TANJUNG JATI B UNIT 1

DAFTAR ISI. Halaman Judul BAB I WATER TREATMENT PLANT PENGENALAN WATER TREATMENT PLANT Pengertian Water Treatment Plant...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Teknologi Desalinasi Menggunakan Multi Stage Flash Distillation (MSF)

BAB III TEORI DASAR KONDENSOR

ANALISIS PRODUKSI UAP PADA SISTEM MED PLANT. Engkos Koswara Teknik Mesin Universitas Majalengka Abstrak

Perancangan Instalasi Unit Utilitas Kebutuhan Air pada Industri dengan Bahan Baku Air Sungai

PENGARUH VARIASI KONSENTRASI LARUTAN NaCl DENGAN KONSENTRASI 3,5%, 4% DAN 5% TERHADAP LAJU KOROSI BAJA KARBON SEDANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gbr. 2.1 Pusat Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

I. Pendahuluan. A. Latar Belakang. B. Rumusan Masalah. C. Tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III. DESKRIPSI SOLVENT EXTRACTION PILOT PLANT, ALAT PENY ANGRAI DAN BOILER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Boiler merupakan salah satu unit pendukung yang penting dalam dunia

Apa itu PLTU? Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) adalah pembangkit yang mengandalkan energi kinetik dari uap untuk menghasilkan energi listrik.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA

BUKU V SISTEM ALAT BANTU

II. LATAR BELAKANG PENGOLAHAN AIR

12/3/2015 PENGOLAHAN AIR PENGOLAHAN AIR PENGOLAHAN AIR. Ca Mg

ANALISIS PENURUNAN PRODUKSI AIR TAWAR HASIL MED PLANT DI PLTU SUMUR ADEM ABSTRAK

BAB II. Prinsip Kerja Mesin Pendingin

PENGOPERASIAN BOILER SEBAGAI PENYEDIA ENERGI PENGUAPAN PADA PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DALAM EVAPORATOR TAHUN 2012

Dapat juga digunakan sebuah metode yang lebih sederhana: Persentase kehilangan panas yang disebabkan oleh gas kering cerobong

STEAM TURBINE. POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

KESADAHAN DAN WATER SOFTENER

BAB III DASAR TEORI SISTEM PLTU

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB II PROFIL UNIT PEMBANGKITAN MUARA KARANG

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES

Analisa Klorida Analisa Kesadahan

BAB III LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. Proses pengendapan senyawa-senyawa anorganik biasa terjadi pada peralatanperalatan

Prinsip kerja PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini : Gambar 1.1. Skema PLTG

KATA PENGANTAR. Yogyakarta, 6 November 2014 Hormat Kami, Tim Penyusun

BAB I PENDAHULUAN. produksi garam dapur, gula, sodium sulphat, urea, dan lain-lain. pada batas kristalisasi dan batas kelarutan teoritis.

PENCEGAHAN KERAK DAN KOROSI PADA AIR ISIAN KETEL UAP. Rusnoto. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IV. PENGOLAHAN DENGAN CARA PERTUKARAN ION

TUGAS KOROSI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU KOROSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. modern ini, Indonesia sudah banyak mengembangkan kegiatan pendirian unit -

RANCANGAN PENGOLAHAN LIMBAH CAIR. Oleh DEDY BAHAR 5960

TES TERTULIS. 1. Terkait Undang-Undang RI No 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan Bab XI Pasal 2 apa kepanjangan dari K2 dan berikut tujuannya?

BAB II LANDASAN TEORI. panas. Karena panas yang diperlukan untuk membuat uap air ini didapat dari hasil

BAB II LANDASAN TEORI

KONVERSI ENERGI PANAS BUMI HASBULLAH, MT

KIMIA TERAPAN (APPLIED CHEMISTRY) (PENDAHULUAN DAN PENGENALAN) Purwanti Widhy H, M.Pd Putri Anjarsari, S.Si.,M.Pd

I. PENDAHULUAN. terjadi pada permukaan peralatan penukar panas yang disebabkan oleh

PRODUCT WATER TREATMENT CHEMICALS COOLING TOWER TREATMENT. Mechatronic Pratama Prima,cv Water Treatment Consultan and Chemical Suppliers

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pemurnian nira yang ternyata masih mengandung zat zat bukan gula dari proses

VI. UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM

PERAWATAN BOILER WATER TUBE BOILER

PEMANFAATAN GAS BUANG DARI TURBIN UAP PLTGU 143 MW UNTUK PROSES DESALINASI ALBERT BATISTA TARIGAN / Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Tekn

: Komposisi impurities air permukaan cenderung tidak konstan

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV KOROSI PADA TURBIN UAP

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pengoperasian pltu. Simple, Inspiring, Performing,

PENERAPAN PENGELOLAAN (TREATMENT) AIR UNTUK PENCEGAHAN KOROSI PADA PIPA ALIRAN SISTEM PENDINGIN DI INSTALASI RADIOMETALURGI

PROSES PRODUKSI ASAM SULFAT

PEMISAHAN CAMPURAN proses pemisahan

BAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir. Gambar 2.1 Schematic Dispenser Air Minum pada Umumnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan pokok sehari-hari makhluk hidup di dunia ini yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Bertambahnya perindustrian di Indonesia menyebabkan meningkatnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic field) yang dihasilkan

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN TERHADAP PEMBENTUKAN KERAK KALSIUM KARBONAT (CaCO 3 ) DALAM PIPA BERALIRAN LAMINER

ANALISIS DAN PENGENDALIAN KONDUKTIVITAS AIR PADA KOLOM RESIN CAMPURAN (MIX-BED) SISTEM AIR BEBAS MINERAL (GCA 01)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. pembakaran bahan bakar (sumber panas lainnya) sehingga terjadi perpindahan panas

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Start. Preventive Maintenance. Kelainan Temperatur. N Pembongkaran PHE. Y Perbaikan. Pencucian.

MATERI DAN PERUBAHANNYA. Kimia Kesehatan Kelas X semester 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 1 Open Kettle or Pan

PENYISIHAN KESADAHAN dengan METODE PENUKAR ION

BAB 2 DASAR TEORI. [CO 2 ] = H. pco 2 (2.1) pco 2 = (mol % CO 2 ) x (gas pressure) (2.2)

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia -

BAB II PESAWAT PENGUBAH PANAS (HEAT EXCHANGER )

VI. UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

DASAR PROCESS PEMBENTUKAN STEAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

Pemurnian Garam Lokal Untuk Konsumsi Industri Syafruddin dan Munawar ABSTRAK

INFO TEKNIK Volume 7 No. 2, Desember 2006 (97-102)

Transkripsi:

BAB III PROSES DESALINATION PLANT DI PLTU MUARA KARANG Gambar 3.1 Desalination Plant Sumber : Foto Album lukman 1.1 Peralatan-Peralatan Desalination Plant 3.1.1 Dolpin Screen Dolpin screen merupakan saringan awal sebelum air laut masuk ke bar screen. 1.1.1 Bar Screen Bar screen atau saringan kasar berfungsi untuk menyaring sampah atau kotoran yang besar, terutama menyaring potongan-potongan kayu, daun-daun, plastik, dan kotoran sejenis. Bar screen harus dibersihkan secara rutin, terutama bila kotorannya sudah banyak. Pembersihan dilakukan secara manual, yaitu dengan diangkat dan dibersihkan menggunakan tangan. Kotoran yang ada diangkat dan Kerja Praktek Hairun Nizar 14

dibuang. Lalu bar screen-nya dibuka dan dibersihkan menggunakan kain lap katun. Apabila sudah bersih, bar screen dapat dipasang kembali. Proteksi yang dilakukan pada bar screen berupa sacrinficial anode, dengan menggunakan Al anoda atau Zn anoda. Artinya Al atau Zn yang termakan sedangkan material baja besi (Fe) tidak termakan. Gambar 3.2 Bar screen Sumber : http://www.infobarscreens.com/ 1.1.2 Travelling Screen Travelling Screen atau saringan putar berfungsi sebagai penyaring kotorankotoran yang lolos dari bar screen. Saringan putar ini dapat dibersihkan secara otomatis dengan menggunakan spray water, yang dihasilkan dari screen wash pump dan dikontrol dengan timer. Perbedaan tinggi permukaan air sebelum dan setelah saringan, dapat diatur dengan menggunakan timer, salah satu yang mana tercapai lebih dahulu. Disini juga dilakukan proteksi katodik sama pada bar screen yaitu alumunium anode yang dipasang pada bingkai (freme). Kerja Praktek Hairun Nizar 15

Gambar 3.3 Travelling Screen Sumber : http://www.nslpg.com/ 1.1.3 Circulating Water Pump (CWP) Ini merupakan pompa utama air laut untuk pendingin,jenis pompa yang digunakan adalah propeller atau impeller, dengan poros tegak. Walaupun terbuat dari baja tahan karat, harus di-coating dengan cat tahan air atau coating keramik. Maksutnya agar peralatan tersebut tidak korosi dan abrasi karena fluida air laut. Korosi artinya besi (Fe) termakan oleh kandungan garam (NaCl), karena bahan baja yang masih banyak mengandung kadar besi (Fe), dan akan terjadi reaksi berikut 2NaCl + Fe FeCl 2 + 2Na + + 2e Abrasi artinya pengikisan pada metal yang menyebabkan luka, karena terbawanya lumpur yang mengandung pasir. Pembersihan CWP dilakukan pada baling-balingnya (kipas-kipasnya) saat unit shutdown dengan jalan mechanical cleaning atau coating (pengecetan), sabagai cara untuk menghambat laju korosi. Kerja Praktek Hairun Nizar 16

1.1.4 Kondensor Condensor adalah tempat uap panas dari turbin didinginkan dengan menggunakan pendingin air laut. Disinilah uap panas tadi terkondensasi menjadi air yang siap digunakan sebagai bahan utama ketel uap, boiler, atau HRSG. Pembersihan condenser dilakukan pada saat overhaul. Pada condenser dilakukan proteksi berupa impressed current catodik dan injeksi ferrossulfat, tepatnya pada condenser dan CWHE sisi water box. 1.1.5 Pipa-Pipa Kanal Pipa-pipa yang dialiri air laut mulai dari outlet CWP sampai dengan outlet condenser. Pada bagian ini dipasang proteksi rubber lining, maksutnya agar pipapipa yang terbuat dari carbon stell terhindar dari korosi dan abrasi fluid air laut. Saat overhaul pipa-pipa kanal tersebut selalu dibersihkan, karena dikhawatirkan sudah masuk telur-telur biota laut yang telah berkembang dan volumenya telah membesar. 1.2 Desalination Plant 1.2.1 Pengertian desalination plant Gambar 3.4 Desalination Proses Diagram PLTGU Muara karang Blok I Sumber : Data Diklat PJB Muara Karang Desalination Plant Kerja Praktek Hairun Nizar 17

Desalination plant adalah sebuah unit yang memproduksi air baku/raw water dari air laut dengan proses destilasi. Proses destilasi adalah proses memisahkan unsur garam dan mineral yang terkandung dalam cairan dengan menggunakan metode evaporasi. Flash Evaporation ialah bila air laut dalam suatu chamber dan tekanan didalam diatur dibawah tekanan 1 atm maka air laut tersebut akan menguap walau temperatur masih dibawah temperatur penguapan. Uap yang dihasilkan ini adalah uap murni tampa mengandung zat zat terlarut. Dan apabila uap ini dikondensasikan maka hasil kondensasi berupa air murni. Berikut gambar proses evaporator. Gambar 3.5 proses evaporator Sumber : Data Diklat PJB Muara Karang Desalination Plant Air penambah/ pengisi ketel untuk kebutuhan PLTU Muara Karang unit 1 sampai dengan unit 5 diperoleh dari proses distilasi air laut dengan menggunakan Desalination plant yang mempunyai kapasitas 40 ton/jam, di tampung di tangki Make-Up. Kerja Praktek Hairun Nizar 18

Air dari Make-Up ini diolah lagi dalam Demin Plant 1 yang mempunyai kapasitas 864 ton/hari dan ditampung dalam tangki Demin dan tangki Kondensate dengan kapasitas 2x380 ton dan 1x760 ton. 1.2.2 Tujuan desalination plant Proses destilasi tujuannya untuk memperoleh destilate water. Caranya dengan memenaskan air laut dengan brine heater, untuk mencapai temperature air laut yang diinginkan yaitu antara 96 o C sampai dengan 110 o C. Selain itu berfungsi juga sebagai pensuplai air tawar/air penambah yang berfungsi untuk mengganti kehilangan air dalam siklus yang diakibatkan oleh adanya kebocoran air atau uap dan pembuangan lewat CBD sebagai koreksi kualitas boiler water. Air penambah mempunyai syarat-syarat kualitas tertentu. Untuk memperoleh kualitas yang ditentukan, air baku atau raw water diolah melalui Demin Water Plant. 1.2.3 Proses desalination plant a. Pemanasan Proses menaikkan temperatur air laut yang terjadi di Brine Heater. b. Penguapan Terbentuknya fase uap dari sebagian air laut yang terjadi di ruang evaporator. c. Kondensasi Proses perubahan fase dari uap (vapor) menjadi cair (liquid). Terjadi di kondensor evaporator. 1.2.4 Bagaimana Memperoleh Air Baku? Untuk memperoleh air baku/raw water ada beberapa cara diantaranya : Kerja Praktek Hairun Nizar 19

a. Pengolahan dengan sistim Reverse Osmosis b. Pengolahan dengan cara Evaporasi (Desalination Plant) 1.3 Prinsip kerja desalination plant Air laut panas (brine heater) tersebut pada ruangan evaporator dikondisikan dengan bantuan alat pembuat vacuum (hampa udara) yang disebut ejector, sehingga terjadi perubahan fase dari fase air yang dinamakan air desilete. Pada brine heater terjadi perubahan fase uap ke fase air yang dinamakan air condensate, sebagaian air condensate dipompa dan disemprotkan dalam bentuk spray (embun) pada auxilary steam brine heater yang bertujuan untuk menjaga temperature auxiliary steam. Gambar 3.6 Sumber : http://www.acwasasakura.com/ Kerja Praktek Hairun Nizar 20

A. DIAGRAM DESALINATION PLANT Gambar 3.7 Diagram Desalination Plant B. SISTIM VACUM Gambar 3.8 Sistim Vacum. Kerja Praktek Hairun Nizar 21

C. SISTIM SEA WATER Gambar 3.9 Sistim Se Water D. SISTIM BLOW DOWN Gambar 3.10 Sistim Blow Down Kerja Praktek Hairun Nizar 22

E. SISTIM KONDENSATE Gambar 3.11 Sistim Kondensate F. SISTIM DESTILATE Gambar 3.12 Destilate Kerja Praktek Hairun Nizar 23

G. SISTIM INJEKSI KIMIA H. PANEL KONTROL Gambar 3.13 Sistim Injeksi Kimia Gambar 3.14 Panel Kontrol Kerja Praktek Hairun Nizar 24

I. MONITORING DESALINATION PLANT Gambar 3.15 Monotoring Desalination Plant J. REPORT PARAMETER OPERASI Gambar 3.16 Report Parameter Operasi Kerja Praktek Hairun Nizar 25

K. REPORT ARSIP PARAMETER OPERASI L. REPORT TRENDING Gambar 3.17 Report Arsip Parameter Operasi Gambar 3.18 Report Trending Kerja Praktek Hairun Nizar 26

M. REPORT ALARM HISTORY Gambar 3.19 Report Alarm History Pada bagian ini mulai terjadi banyak permasalahan, karena air laut penuh dengan polutan-polutan. masalah-masalah yang sering dijumpai pada pengoperasian desalination plant diataranya berkembangnya biota laut atau kerang pada tube-tube, pengerakan (scaling), korosi, dan foaming (pembusaan). Pengerakan (scaling) merupakan masalah yang paling banyak,menimbulkan kerugian, karena terjadi pada pipa-pipa brine heater. Akibatnya dapat terjadi penurunan produk, karena menurunnya kapasitas pertukaran panas. Selain itu terjadinya proses korosi di bawah deposit (kerak). Kerja Praktek Hairun Nizar 27

Gambar 3.20 Desalination Plant Sumber : Album Foto hairun Pergerakan dapat terjadi karena adanya kandungan bahan kimia tertentu pada air laut, dan adanya reaksi kimia selama proses penguapan (evaporasi). Proses pengerakan dapat diatasi dengan membatasi temperature brine, dan menambah bahan kimia inhibitor, yang berfungsi mencegah terjadinya pengerakan. Kedua cara tersebut dapat dilakukan secara bersamaan. Reaksi primer - 2HCO 3 CO 2 + CO - 3 + H 2 O H 2 O + CO - 3 2OH - + CO 2 Reaksi sekunder a. Mg +2 + 2OH - Mg(OH) 2 (Brucite) (pada temperature dan ph tertinggi) (mengedap) Anhydrite biasanya tidak menimbulkan masalah dan kurang larut pada temperature tinggi, tapi memerlukan waktu yang lamamengendap atau membentuk kerak. Hemydrate (CaSO 4.x1/2H O) menendap seketika begitu terbentuk, paling sering ditemukan pada kerak evapator. Kerja Praktek Hairun Nizar 28

Dehydrate (CaSO 4 2H 2 O) kelarutannya relatif lebih baik dibandingkan lainnya. Komponen pembentuk kerak lainnya adalah Mg 6 Fe(CO 3 ) 3.x4H 2 O,SO 2,CaSiO 3 atau MgSiO 3 Tahapan pembentukan kerak adalah pertama pembentukan CO 3 dan OH, kemudian akan mencapai titik jenuhnya apada temperature yang tinggi. Kedua, pembentukan inti Kristal (nucleation). Dan ketiga, pertumbuhan Kristal. Pada tahap ketiga ini anion dan kation bergerak secara diffuse menuju inti Kristal dan bergabung ke dalam Iattice atau terjadi pertumbuhan Kristal. Untuk mencegah terjadinya pergerakan (scale inhibition) dengan cara menambahkan scale inhibitor (antiscale agent) ke dalam air laut. Selama ini dikenalkan beberapa scale inhibitor yang biasanya digunakan, yaitu H 2 SO 4 dan inhibitor ambang batas (threshold inhibitor). Ada tiga jenis threshold inhibitor, yaitu polyphosphate, phosphate, dan polycarboxylic. Cara kerjanya dengan berfungsi sebagai growth inhibitor (pembatasan pertumbuhan), dengan menghambat dan menghentikan pertumbuhan yang terjadi pada Kristal. Hasilnya pertumbuhan pertumbuhan Kristal di luar kebiasaanya, sehingga dihasilkan Kristal yang bulat dan tidak mudah menempel sebagai kerak. Selain itu berfungsi pula sebagai dispersant, yaitu partikel padat seperti lumpur, debu dan Kristal CaCO 3 dipertahankan dalam bentuk suspense, sehingga dengan demikian mencegah terbentuknya endapan yang mengerak. Kriteria pemilihan bahan kimia sabagai antiscale adalah : a. Bahan kimia yang mempunyai kemampuan untuk mendistorsi Kristal. Mekanismenya dengan meningkatkan daya kelarutan dari Kristal tersebut, dan mengubah bentuk struktur pertumbuhan Kristal. Proses tersebut terjadi karena adanya bahan polimer yang mempunyai bentuk tidak teratur dan masuk Kerja Praktek Hairun Nizar 29

kedalam kisi-kisi Kristal, yang dapat menahan terjadinya endapan yang mempunyai sifat struktur kimia yang getas dan keras. b. Bahan kimia harus mempunyai sifat dispersant. Mekanismenya dapat mengabsorbsi atau menyerap pada permukaan Kristal dan memberikan muatan-muatan sejenis terhadap kristal tersebut, akibatnya pertikel tetap tinggal diam sebagai suspense. c. Bahan kimia harus mempunyai sifat sequestren. Mekanismenya dengan mencegah ion dari keadaan normal, dengan cara membentuk senyawa ion komplek. Bahan anti scale anti scale yang digunakan di PLTU/PLTG adalah bahan kimia yang mengandung polyphosphate dan polycarboxylic. Selain berfungsi sebagai anti scale, bahan kimia tersebut juga berfungsi threshold inhibitor. Sehingga dapat berfungsi mencegah terjadinya kerak dan dapat memecahkan kerak yang sudah terbentuk. Air destilasi yang diperoleh dari proses desalination plant yang ditampung dengan raw water tank belum memenuhi syarat untuk pengisian boiler. Sehingga perlu diolah kembali melalui peralatan water treatment. Dari raw water tank, air dipompa ke water treatment. Selanjutnya air tersebut melalui pre-filter air dan juga diberi mix bed polisher yang terdapat bahan kimia anion resin yang dapat mengikat ion negatif dan kation resin yang dapat mengikat ion positif. Ion-ion yang terdapat pada water tank adalah ion positif Na+ dan ion negatif Cl-. Dengan banyaknya ion yang menempel pada mix bed polisher, maka kemungkinan besar air menjadi jenuh sehingga mempengaruhi proses penyaringan. Untuk itu perlu dihilangkan dengan menggunakan hydrolic acid, cautic sods dan Kerja Praktek Hairun Nizar 30

dibantu panas uap dari boiler. Air yang telah dihilangkan mineralnya (demineralized water) ditampung dalam tangki penambah (make up water tank) yang selanjutnya akan digunakan dalam proses berikutnya untuk air penambah atau pengisi di boiler. Kerja Praktek Hairun Nizar 31