ANALISIS. Analisis Zat Gizi Teti Estiasih

dokumen-dokumen yang mirip
Kimia Pangan ~ Analisis Karbohidrat ~

Kimia Pangan ~ Analisis Karbohidrat ~

setelah pengeringan beku) lalu dimasukan ke dalam gelas tertutup dan ditambahkan enzim I dan enzim II masing-masing sebanyak 1 ml dan aquadest 8

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

PENENTUAN KADAR GULA METODE NELSON-SOMOGYI. Kelompok 8 Dini Rohmawati Nafisah Amira Nahnu Aslamia Yunus Septiawan

III. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel

ANALISIS PROTEIN. Free Powerpoint Templates. Analisis Zat Gizi Teti Estiasih Page 1

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

ANALISIS PROXIMATE PROF SIMON BW

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

Uji Kualitatif Karbohidrat dan Hidrolisis Pati Non Enzimatis

Lampiran 1. Penentuan kadar ADF (Acid Detergent Fiber) (Apriyantono et al., 1989)

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Riset dan Standarisasi Industri Bandar

Lampiran 1 Formulir organoleptik

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS. A.1. Pengujian Daya Serap Air (Water Absorption Index) (Ganjyal et al., 2006; Shimelis el al., 2006)

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian,

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis.

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

METODE PENELITIAN A. Bahan dan Alat B. Metode Penelitian 1. Penentuan Kombinasi Gula Merah dan Gula Pasir 2. Formulasi Minuman Instan Coro

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana.

PRODUKSI ABON IKAN PARI ( (RAYFISH): PENENTUAN KUALITAS GIZI ABON

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian,

Ekstraksi dan Pengujian Aktivitas Enzim Amilase (Hidrolisis Pati secara Enzimatis)

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2015 dari survei sampai

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Prosedur

METODOLOGI PENELITIAN

PEMBUATAN REAGEN KIMIA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

III. METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN A A.1 Pengujian Total Padatan Terlarut (SNI yang dimodifikasi*) Dengan pengenceran A.2 Pengujian Viskositas (Jacobs, 1958)

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu 1. Analisis Kadar Air (AOAC, 1995)

III. METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hijau atau tauge. Nata yang dihasilkan kemudian diuji ketebalan, diukur persen

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Pasca Panen Universitas

1.Penentuan Kadar Air. Cara Pemanasan (Sudarmadji,1984). sebanyak 1-2 g dalam botol timbang yang telah diketahui beratnya.

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Juni 2014 bertempat di

DAFTAR PEREAKSI DAN LARUTAN

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III Metodologi. III.1 Alat dan Bahan. III.1.1 Alat-alat

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksperimen dengan menggunakan metode

METODE ANALISIS KUALITATIF DAN KUANTITATIF KARBOHIDRAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

BAB III METODE PENELITIAN. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: waterbath,

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Tepung Empulur Sagu

Analisa Karbohidrat. Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc

Lampiran 1. Analisis Kadar Pati Dengan Metode Luff Schroll (AOAC, 1995)

c. Kadar Lemak (AOAC, 1995) Labu lemak yang ukurannya sesuai dengan alat ekstraksi Soxhlet

Kadar protein (%) = (ml H 2 SO 4 ml blanko) x N x x 6.25 x 100 % bobot awal sampel (g) Keterangan : N = Normalitas H 2 SO 4

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - November 2011 :

III. METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Maret sampai Agustus 2011 di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1

MATERI DAN METODE PENELITIAN

METODE. Materi. Rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

MODUL PRAKTIKUM BIOKIMIA PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di

Lampiran 1. Prosedur Fermentasi Onggok Singkong (Termodifikasi)

Atas kesediaan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang melibatkan 2 faktor perlakuan

Bab III Bahan dan Metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

METODE PENGUJIAN. 1. Kadar Oksalat (SNI, 1992)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November 2014 sampai dengan bulan

LAMPIRAN. di panaskan. dan selama 15 menit. dituangkan dalam tabung reaksi. didiamkan dalam posisi miring hingga beku. inkubator

Lampiran 1.Diagram alir penelitian proses produksi bioetanol dari hidrolisat fraksi selulosa pod kakao

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan Oktober 2011 di

LAMPIRAN 1. PROSEDUR ANALISIS CONTOH TANAH. Pertanian Bogor (1997) yang meliputi analisis ph, C-organik dan P-tersedia.

LAMPIRAN 1 CARA KERJA ANALISA

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari sampai Juni 2014 bertempat di

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Biokimia Politeknik Negeri

PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober sampai Februari 2014, dengan

3. MATERI DAN METODE. Gambar 2. Alat Penggilingan Gabah Beras Merah. Gambar 3. Alat Penyosohan Beras Merah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

III. BAHAN DAN METODE. laboratorium Biomassa, laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi

STUDI PEMBUATAN PAKAN IKAN DARI CAMPURAN AMPAS TAHU, AMPAS IKAN, DARAH SAPI POTONG, DAN DAUN KELADI YANG DISESUAIKAN DENGAN STANDAR MUTU PAKAN IKAN

Transkripsi:

ANALISIS KARBOHIDRAT Analisis Zat Gizi Teti Estiasih 1

Definisi Ada beberapa definisi Merupakan polihidroksialdehid atau polihidroksiketon Senyawa yang mengandung C, H, dan O dengan rumus empiris (CH2O)n, n biasanya 5 atau 6 2

Metode analisis METODE JENIS GULA 1. Fisik Refraktometri Total karbohidrat terlarut Polarimetri Seluruh karbohidrat yang larut Hidrometri Total karbohidrat terlarut 2. Kimiawi Nelson-Somogyi Gula pereduksi Anthrone Heksosa bebas Reduksi tembaga Gula pereduksi 3. Kromatografi Seluruh karbohidrat yang larut 3

Persiapan Sampel untuk Analisis Total Gula dan Gula Pereduksi 4

Persiapan Sampel cair Sampel harus jernih dan bebas dari pengotor Pengotor yang dapat mengganggu analisis adalah: protein (membentuk kekeruhan), fenol(analisisuntukgulapereduksi), furan dan turunannya sebagai produk karamelisasi dan reaksi Maillard(metode anthrone) Jika sampel keruh harus dilakukan pengendapan terlebih dahulu Gula yang terukur berasal dari gula dan karbohidrat yang larut dalam air 5

Persiapan Sampel Padat Gula diekstrak dengan etanol 80% panas Gula yang terukur adalah gula yang larut dalam etanol yang terdiri dari mono, di, tri, dan tetra, dan oligosakarida Polisakarida dan protein bersifat tidak larut dalam etanol Sebelum dilakukan ekstraksi, sebaiknya sampel dibuat bebas lemak 6

TOTAL GULA (metodeanthrone) Karbohidrat dalam asam sulfat akan dihidrolisis menjadi monosakarida dan selanjutnya monosakarida mengalami dehidrasi oleh asam sulfat menjadi furfural atau hidroksil metil furfural. Selanjutnya senyawa furfural ini dengan anthrone (9, 10 dihidro-9-oxoanthracene) membentuk senyawa kompleks yang berwarna biru. 7

Karbohidrat sensitif terhadap asam kuat dan suhu tinggi Pada kondisi tersebut terjadi serangkaian reaksi yang dimulai dari dehidrasi Pemanasan yang berlanjut pada kondisi asam menyebabkan pembentukan turunan furan 8

9

Penetapankurvastandar Larutan glukosa standar 0.2 mg/ml. Larutan 200 mg glukosa dalam 100 ml akuades. Ambil10 ml encerkanmenjadi100 ml (1 ml = 0.2 mg glukosa) Pipet ke dalam tabung reaksi 0 (blanko), 0.2, 0.4, 0.6, 0.8 dan 1.0 ml larutan glukosa standar. Tambahkanair sampaitotal volume masing-masing tabung reaksi 1.0 ml. Tambahkan5 ml pereaksianthrone. Tutup tabung reaksi campur merata. Tempatkan dalam waterbath 100oC selama 12 menit (rendam dalam air mendidih). Dinginkan dengan cepat menggunakan air mengalir. Pindahkan ke dalam kuvet, baca absorbansnya pada 630 nm. Buat kurva hubungan antara absorbans dengan mg glukosa. 10

Kurva standar No. Konsentrasi gula standar Absorbansi 1. Blanko 2. 0.04 mg/ml 3. 0.08 mg/ml 4. 0.12 mg/ml 5. 0.16 mg/ml 6. 0.20 mg/ml 11

Persiapan Sampel cair Timbang sampel sebanyak 29 gram dan dilarutkan dalam 500 ml akuades. Pindahkan ke gelas beker, tambahkan 200-300 ml air dan 2 gram CaCO3, dididihkan selama 30 menit. Kemudian didinginkan. Masukkan ke dalam labu ukur 500 ml dan masukkan 3-5 ml Pb-asetat. Tambahkan akuades hingga tanda tera. Saring dengan kertas saring whatman no.2 Tambahkan 1 gram Natrium oksalat untuk mengendapkan Pb-asetat, kemudian disaring lagi Filtrat siap dipakai. 12

Persiapan Sampel Padat Timbang sampel sebanyak 20-30 gram, ditambahkan alkohol 80% dengan perbandingan 1:1 atau 1:2. Hancurkan dengan waring blender Pindahkan ke dalam gelas beker Saring sampel dan cuci padatannya dengan alkohol 80%. Ukur ph dan jika asam tambahkan CaCO3. Panaskan dalam penangas air 100oC selama 30 menit. 13

Sampel disaring lagi. Filtrat dipanaskan suhu 85oC untuk menghilangkan alkohol. Jika masih ada endapan, disaring lagi.tambahkan Pb asetat dan kemudian Pb dihilangkan dengan penambahan Na-oksalat seperti persiapan sampel cair. Filtrat siap digunakan 14

Catatan Ekstraksi gula dengan etanol 80%: jenis gula yang terekstrak adalah mono, di, tri, tetra, oligosakarida (seperti maltodekstrin) 15

Penetapan sampel Masukkan 1 ml sampel (dari persiapan sampel) ke dalam tabung reaksi Selanjutnya lakukan seperti pada pembuatan kurva standar 16

1.Berapa kadar total gula (mg/ml) dari santan cair merek Kara jika analisis dilakukan sbb: Pembuatan kurva standar Larutan standar dibuat dengan melarutkan 200 mg glukosa dalam 100 ml akuades. Sebanyak 10 ml larutan tersebut diencerkan menjadi 100 ml Pipet ke dalam tabung reaksi sebanyak 0 (blanko); 0,2; 0,4; 0,6; 0,8; dan 1,0 ml larutan glukosa standar. Tambahkan air sampai total volume masing-masing menjadi 1 ml. Kemudian tambahkan 5 ml pereaksi anthrone. Tabung reaksi dipanaskan selama 12 menit pada 100 C. Setelah dingin kemudian absorbansi diukur pada panjang gelombang 630 nm 17

Persiapan sampel Ambil 25 ml santan cair. Pindahkan ke gelas piala dan tambahkan 200 ml air dan 2 g CaCO3. Didihkan selama 30 menit. Dinginkan larutan tersebut di atas, pindahkan pada labu ukur 500 ml, kemudian tambahkan Pb-asetat jenuh sampai larutan jernih Tepatkan volume larutan sampai tanda tera dengan air. Campur rata dan saring. Tambahkan Na-oksalat kering secukupnya sampai semua Pb mengendap, campur rata dan saring kembali. Penetapan sampel Sampel ditetapkan sbb: 1 ml sampel cair tersebut dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Selanjutnya diberi perlakuan seperti larutan standar. Sampel mempunyai absorbansi 0,69. Larutan standar mempunyai absorbansi sbb: 18

Vol. larutan standar Absorbansi 0,0 0,03 0,2 0,24 0,4 0,47 0,6 0,65 0,8 0,89 1,0 1,08 19

2. Berapa kadar gula (% b/b) dalam jenang apel jika analisis dilakukan sebagai berikut: Persiapan sampel: Timbang 20 g sampel, tambahkan alkohol 80% dengan perbandingan 1:1 atau 1:2 Hancurkan sampel dengan menggunakan waring blender sampai semua gula terekstrak Pindahkan pada gelas piala secara kuantitatif Saring sampel dengan kapas, sisa padatan dalam kapas dicuci dengan alkohol 80% sampai semua gula terekstrak Ukur ph filtrat. Jika asam tambahkan CaCO 3 sampai basa. Panaskan dalam penangas air selama 30 menit. Saring dengan kertas Whatman No.2 Hilangkan alkohol dengan pemanasan 85 C, jika kering tambakan air secukupnya. Tambahkan Pb-asetat jenuh, dan hilangkan sisa Pb dengan Na-oksalat seperti sampel cair. Tepatkan volume larutan sampai 100 ml. 20

Penetapan sampel Ambil 1 ml sampel cair dari persiapan sampel. Selanjutnya diberi perlakuan seperti pembuatan kurva standar soal no.1. Absorbansi sampel adalah 0,86 dengan kurva standar sbb Volume larutan standar Absorbansi 0,0 0,03 0,2 0,24 0,4 0,47 0,6 0,65 0,8 0,89 1,0 1,08 21

PATI Kuantifikasi: pati dihidrolisis, gula reduksi ditentukan. Yang spesifik adalah hidrolisis menggunakan enzim Kadar pati = FK X kadar gula FK= BM pati/bm gula = (mx162)/(mx180) = 0.90 22

Jenis Pati Amilosa dan amilopektin Amilosa: pembentukan kompleks dengan iodin, warna biru Amilopektin: warna merah bata Amilosa dan amilopektin dapat dipisahkan dengan elektrodialisa, pelarutan dengan n butanol (amilosa larut, amilopektin tidak larut) 23

Penetapan pati metode hidrolisis asam Metode inidigunakan untuk menetapkan kadar pati dalam bahan pangan yang diketahui hanya mengandung pati dan dekstrin. Prinsipnya adalah pati dihidrolisis dengan asam, kemudian gula hasil hidrolisis diukur. Dengan demikian kadar pati dalam sampel dapat diketahui. 24

Catatan Jika sampel mengandung polisakarida/ gum larut air, apakah terukur sebagai pati pada analisis pati? 25

Prosedur Penetapan Sampel padat 2-5 g yang telah dihaluskan atau cair ditambah 50 ml etanol 80% dan aduk selama 1 jam. Suspensi disaring. Filtrat mengandung karbohidrat yang larut dibuang. Untuk bahan berlemak, maka pati yang terdapat sebagai residu pada kertas saring dicuci 5 kali dengan 10 ml eter, kemudian cuci lagi dengan 150 ml alkohol 10% untuk menghilangkan lebih lanjut karbohidrat terlarut. Residu dipindahkan ke dalam erlenmeyer dengan pencucian 200 ml aquades dan tambahkan 20 ml HCl ±25% (bj 1.125), refluks selama 2,5 jam. Setelah dingin netralkan dengan larutan NaOH 45% dan encerkan sampai 500 ml, kemudian saring. Kadar glukosa ditentukan. Penentuan glukosa seperti pada penentuan total gula. Berat glukosa dikalikan 0.9 merupakan berat pati. 26

Contoh soal Berapa kadar (%) pati dari beras jika jumlah beras yang dianalisis adalah 1.45 g. Setelah dipreparasi dan diperoleh filtrat hasil hidrolisis, kadar gula dalam filtrat dianalisis dengan kadar 1,01 g. 27

SERAT KASAR Komponen bahan pangan yang tidak tercerna yang dinyatakan sebagai komponen tidak larut asam/alkali encer Residu hasil digesti: serat kasar yang terdiri dari lignin dan selulosa 28

Penetapan Serat Kasar Serat kasar merupakan residu dari bahan makanan atau produk pertanian setelah diberi perlakuan asam dan alkali mendidih, yang terdiri dari selulosa dan sedikit lignin dan pentosan Merupakan metode gravimetri 29

Prosedur Haluskan bahan sehingga dapat melalui ayakan diameter 1 mm dan campurlah baik-baik. Kalau bahan tak dapat dihalusksan, hancurkan sebaik mungkin. Timbang 2 g bahan kering dan ekstraksi lemaknya dengan soxhlet. Kalau bahan sedikit mengandung lemak, misalnya sayur-sayuran gunakan 10 g bahan; tidak perlu dikeringkan dan diekstraksi lemaknya Pindahkan bahan ke dalam erlenmeyer 600 ml. Kalau ada tambahkan 0,5 g asbes yang telah dipijarkan dan 3 tetes zat anti buih (antifoam agent). 30

Tambahkan 200 ml larutan H2SO4 mendidih (125 g H2SO4 pekat/100 ml = 0.255 N H2SO4) dan tutuplah dengan pendidngin balik, didihkan selama 30 menit dengan kadangkala digoyang-goyangkan. Saring suspensi melalui kertas saring dan residu yang tertinggal dalam erlenmeyer dicuci dengan aquades mendidih. Cucilah residu dalam kertas saring sampai air cucian tidak bersifat asam lagi (uji dengan kertas lakmus). Pindahkan secara kuantitatif residu dari kertas saring ke dalam erlenmeyer kembali dengan spatula dan sisanya dicuci dengan larutan NaOH mendidih (1.25g NaOH/100ml = 0,313 N NaOH) sebanyak 200 ml sampai semua residu masuk ke dalam erlenmeyer. Dididihkan dengan pendingin balik sambil kadangkala digoyanggoyangkan selama 30 menit. 31

Contoh perhitungan Berapa kadar serat kasar dari sampel daun singkong jika jumlah sampel daun singkong basah yang dianalisis adalah 10.42 g. Kertas saring ditimbang, dan diketahui beratnya sebesar 1.20 g. Daun singkong dikeringkan dulu dan dilanjutkan dihidrolisis dengan asam dan basa. Setelah disaring dan dikeringkan dengan kertas saring berat kertas saring+residu serat adalah 1.84 g. 32