UKURAN, DAUR HIDUP DAN PERTUMBUHAN ORGANISASI IKA RUHANA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI UKURAN DAN DAUR KEHIDUPAN ORGANISASI MINGGU KE 9

STRUKTUR DAN DESAIN ORGANISASI IKA RUHANA

MATERI INISIASI KEEMPAT: BIROKRASI ORGANISASI

TI-3252: Perancangan Organisasi

Struktur Organisasi. Literatur: Kusdi Teori Organisasi dan Administrasi. Jakarta: Salemba Humanika. Dosen:

STRUKTUR & DESAIN ORGANISASI

Materi Minggu 5. Desain dan Struktur Organisasi

Tujuan pembelajaran:

Tantangan Dasar Desain Organisasi

Def e i f n i i n s i i s Pe P ng n o g r o g r a g ni n s i asia i n

Desain Struktur Organisasi: Kewenangan dan Pengendalian

Lampiran 1 : BESAR UKURAN ORGANISASI KECIL. bayi remaja dewasa UMUR ORGANISASI. Krisis???? Krisis birokrasi

OLEH. DR. WAHYUDI KUMOROTOMO, MPP MAP-UGM JOGJAKARTA

By: IDA NURNIDA. School of Communication &

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

Organizational Theory & Design

Desain Struktur Organisasi: Spesialisasi dan Koordinasi

Oleh. Dr. Wahyudi Kumorotomo, MPP MAP-UGM Jogjakarta.

ORGANIZATION THEORY AND DESIGN


PERANCANGAN STRUKTUR ORGANISASI

BESARAN (SIZE) ORGANISASI

ORGANIZATION THEORY AND DESIGN

Komunikasi Organisasi W 5

Strategi & Pola Pertumbuhan Struktur

DASAR PERANCANGAN ORGANISASI. Amalia, ST, MT

struktur organisasi, analisis tentang dasar dan desain organisasi MELISA A

Pembahasan Materi #5

7. STRUKTUR DAN ANATOMI ORGANISASI

Setelah mempelajari bab ini, anda seharusnya mampu untuk:

semakin besar dan menuntut pendelegasian keputusan yang lebih banyak, tidak jarang pemilik sekaligus pengelola tersebut merasa enggan.

Desain Struktur Organisasi. Disusun Oleh Lista Kuspriatni

Organizations & Structures

Fungsi PENGORGANISASIAN. Eni Widiastuti

School of Communication & Business Telkom University

Manajer strategik (lanjutan) Jenis strategi-meet-8

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. telah disajikan dalam bab terdahulu, dapat ditarik kesimpulan

Modul ke: Pengorganisasian. Fakultas FIKOM. Andi Youna C. Bachtiar M. Ikom. Program Studi Public Relations

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam peningkatan

Pengantar Manajemen & Bisnis

Agar setiap fungsi MSDM dapt diterapkan dengan baik dan tepat maka perlu adanya perencanaan. 1. Perencanaan organisasi

PERANCANGAN STRUKTUR ORGANISASI IKA RUHANA

School of Communication & Business Telkom University

TINJAUAN PUSTAKA Perubahan Organisasi

DESAIN ORGANISASI. Oleh: Retno Dayu Wardhani. BDK Cimahi

Desain Organisasi dan Strategi dalam Mengubah Lingkungan Global

STRUKTUR DAN ANATOMI ORGANISASI

Struktur dan Desain Organisasi. Kelompok 1 : Ade Febriany Cindy Yusman Ismi Nurhasanah Muhammad Aly Al-Husaini Puteri Prayakanza

ORGANISASI. Presented by : M Anang Firmansyah

ANALISIS KONTEKSTUAL ORGANISASI. Amalia, ST, MT

CERITAKAN MENGENAI JURNAL (+-5 ) KAITKAN DENGAN MATERI, SEBANYAK MUNGKIN PENGKAITAN YANG BENAR ANTARA MATERI JURNAL DENGAN TEORI MAKA MENDAPAT

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan sistem manajemen pemerintahan dan pembangunan antara lain

PERILAKU ORGANISASI ADALAH BIDANG INDISIPLINER YANG DITUJUKAN UNTUK MEMAHAMI DAN MENGATUR ORANG UNTUK BEKERJA LEBIH BAIK

PENGANTAR MANAJEMEN Materi 8 Organizing/Pengorganisasian: Perancangan Organisasi Viraguna Bagoes Oka, M Finc Dharma Iswara Bagoes Oka, M Finc

TI-3252: Perancangan Organisasi LINGKUNGAN (MATERI)

MAKALAH PERILAKU ORGANISASI KEPEMIMPINAN DAN PERILAKU ORGANISASI

FUNGSI PENGORGANISASIAN PENGORGANISASIAN

11. STRUKTUR ORGANISASI

STRUKTUR DAN DESAIN ORGANISASI

KAJIAN PUSTAKA. Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya

Materi Kuliah Manajemen Konstruksi Dosen: Emma Akmalah, Ph.D. Pendahuluan

I. PENDAHULUAN. Indonesia mengalami perubahan yang cukup besar sejalan runtuhnya rezim Orde

Departemen Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara 2008

PENGENDALIAN KEKUASAAN MATERI 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS LINGKUNGAN ORGANISASI IKA RUHANA

BAB II URAIAN TEORITIS. Liza (2006) melakukan penelitian yang berjudul Peranan Struktur

TUGAS MINGGU DEPAN MERANGKUM 2 BAB BAB 11 BIROKRASI BAB 12 ADHOCRACY

TI-3252: Perancangan Organisasi

BAB VIII Struktur dan kultur organisasi bisnis. Copyright 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved.

Komponen Struktur Organisasi

Mengapa mempelajari Teori Organisasi dan Manajemen Organisasi selalu ada dalam kehidupan masyarakat Organisasi menjadi bagian tak terpisahkan dengan

Materi 8 Organizing/Pengorganisasian: Perancangan Organisasi

TI-3252: Perancangan Organisasi PENDEKATAN POWER

PELANGGAN KARYAWAN TERDEPAN MANAJER TENGAH PEMILIK ADMINISTRASI ADMINISTRASI PEMILIK MANAJER TENGAH KARYAWAN TERDEPAN PELANGGAN DARI PERAN :

Ida Nurnida. School of Communication & Business Telkom University

formal pertama yang mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG

Organizational Theory & Design

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Perencanaan Strategis Pengendalian Manaajemen Pengendalian Operasi

BAB II LANDASAN TEORITIS. tersebut ketika bekerja sendiri atau dengan karyawan lain (Jones, 2010).

MODUL PERKULIAHAN ORGANIZATION THEORY AND DESIGN POKOK BAHASAN : Struktur organisasi. Tatap Muka Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA

BAB II URAIAN TEORITIS. melakukan penelitian. Penelitian Syahril (2006) dengan judul Peningkatan

Pengertian Birokrasi. Ciri-ciri Birokrasi. Aparat birokrasi

BAB II URAIAN TEORITIS. meningkatkan efektivitas kerja pada perusahaan penerbangan PT. Mandala

Mengelola Budaya Organisasi

TEORI ORGANISASI KLASIK, NEOKLASIK, MODERN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. PNS. Pokok- Pokok. Pembinaan.

1. Kuesioner variabel independent

Desain pekerjaan dibagi dan disederhanakan sehingga tidak butuh tenaga khusus dan murah Pengelompokkan pekerjaan agar lebih efisien

Strategic Management of IS/IT. Aspek Manajemen IS / IT 11/23/2011. O rganization and R esources Chapter 8. Context of This Session

II. TINJAUAN PUSTAKA Prestasi Kerja

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

MENINGKATKAN PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap)

TEORI KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL

Transkripsi:

UKURAN, DAUR HIDUP DAN PERTUMBUHAN ORGANISASI IKA RUHANA

UKURAN ORGANISASI mengenai besar-kecilnya organisasi, serta apa dan bagaimana dampaknya terhadap pengelolaan organisasi.

UKURAN ORGANISASI Ukuran Organisasi menunjukkan jumlah total anggota (personel) organisasi Ukuran organisasi berkaitan dengan dengan beberapa karakteristik struktural organisasi; kompleksitas struktur, Kompleksitas struktur menunjuk pada derajat diferensiasi yang terdapat di dalam sebuah organisasi (Robbins, 1990: 83). formalisasi, menunjukkan tingkat penggunaan dokumen dan aturan tertulis dalam melaksanakan kegiatan organisasi sentralisasi. menunjukkan pembagian kekuasaan dalam pengambilan keputusan menurut tingkatan hirarkhi dalam organisasi.

Kompleksitas Struktur Terdapat 3 jenis diferensiasi: 1. Diferensiasi horizontal, yakni derajat pemisahan antar unit-unit dalam organisasi (diukur dari banyaknya jumlah unit dalam organisasi, misalnya divisi atau departemen); 2. Diferensiasi vertikal, yakni kedalaman hirarki organisasi (diukur dari jumlah level organisasi); dan 3. Diferensiasi spasial, yakni derajat persebaran lokasi geografis dari fasilitas dan personil suatu organisasi.

Macam Organisasi dilihat dari Kompleksitas Struktur 1. Organisasi yang kompleks yaitu organisasi yang mempunyai diferensiasi horizontal, vertikal, dan spasial tinggi. Contoh :Perusahaan-perusahaan multinasional, konglomerat, badanbadan pemerintah 2. Organisasi yang sederhana yaitu organisasi yang mempunyai diferensiasi horizontal, vertikal, dan spasial rendah. Contoh: sebagian besar UKM (Usaha Kecil dan Menengah). 3. Organisasi yang berada di antara kedua ekstrim di atas. Universitas biasanya memiliki diferensiasi vertikal yang rendah, diferensiasi spasial yang kecil atau tidak ada sama sekali, namun memiliki diferensiasi horizontal yang tinggi. Tentara adalah sebaliknya, memiliki diferensiasi vertikal yang tinggi namun diferensiasi horizontal sangat rendah.

Formalisasi Robbins (1990: 95-97) tujuan formalisasi ada tiga hal: Menjaga konsistensi dan keseragaman. yakni untuk mencapai output yang tidak berubah-ubah kualitasnya, Meningkatkan koordinasi. Untuk tugas-tugas yang membutuhkan koordinasi tinggi di antara anggota organisasi, formalisasi merupakan salah satu cara yang efektif dan biasa dipakai organisasi. Penghematan biaya secara ekonomis. Melalui formalisasi dalam wujud buku-buku manual pekerjaan yang berisi prosedur kerja dan penjelasan yang terperinci, maka dapat dihemat biaya diklat, biaya pengawasan dan biaya lainnya.

Sentralisasi Sentralisasi adalah berkaitan dengan wewenang pengambilan keputusan. Jika wewenang pengambilan keputusan terpusat di pucuk pimpinan atau lapisan atas organisasi, maka organisasi itu disebut sentralistik. Jika sebaliknya, dimana wewenang pengambilan keputusan tersebar di lapisan bawah, maka organisasi itu disebut desentralistik.

Sentralisasi Membesarnya organisasi diikuti membesarnya kebutuhan desentralisasi; 1. Kapasitas pengolahan informasi manusia terbatas. karena itu, diperlukan delegasi ke jenjang yg lebih rendah untuk mengambil keputusan sendiri 2. Organisasi membutuhkan respon yang cepat: Dengan mengurangi keharusan untuk mengikuti jenjang vertikal dalam pengambilan keputusan, maka aliran informasi berlangsung lebih cepat 3. Keputusan dapat diambil dengan informasi yang lebih rinci dan lengkap: Untuk keputusan operasional, anggota organisasi pada level pelaksana memiliki informasi yang lebih lengkap untuk mengambil keputusan 4. Motivasi pekerja dapat ditingkatkan dengan desentralisasi. peluang untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan biasanya memberi dorongan kepada para anggota organisasi untuk lebih terlibat dan memiliki tanggung-jawab terhadap pekerjaannya. 5. Desentralisasi memberi peluang pembelajaran. Dengan terbiasa memutuskan pada level pekerjaan yang sederhana, diharapkan mereka akan dapat mengambil keputusan lebih baik ketika menduduki posisi yang lebih tinggi.

UKURAN ORGANISASI DAN BIROKRASI Kompleksitas, formalisasi, dan sentralisasi cukup untuk membedakan tiga tipe pokok organisasi, yakni organisasi organik, mekanistik, dan birokratik (Hatch, 1997: 170). 1. Organisasi organik dicirikan oleh kompleksitas, formalisasi, dan sentralisasi yang semuanya rendah (low). 2. Organisasi mekanistik dicirikan oleh kompleksitas, formalisasi, dan sentralisasi yang semuanya tinggi (high). 3. Organisasi birokratik dicirikan oleh kompleksitas dan formalisasi tinggi namun sentralisasi rendah.

KOMPONEN ADMINISTRATIF mata-rantai nilai (value-chain) Porter, aktivitas-aktivitas organisasi pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua: (1) aktivitas-aktivitas pokok (primary activities) yang menciptakan nilai; (2) aktivitas-aktivitas pendukung (support activities) yang dibutuhkan agar organisasi mampu menjalankan aktivitas-aktivitas pokok. Aktivitas-aktivitas pendukung meliputi infrastruktur organisasi, sumberdaya manusia, pengembangan teknologi dan persediaan (procurement).

Komponen Administratif Semua yang terlibat dalam support activities dapat digolongkan sebagai komponen administratif

HUKUM PARKINSON Hukum Parkinson, yaitu bahwa hanya ada sedikit atau tidak ada hubungan sama sekali antara pekerjaan yang harus dilakukan dengan ukuran staff yang ditugaskan menjalankannya.

IMPLIKASI HUKUM PARKINSON Hukum Parkinson ini mengandung suatu implikasi penting, bahwa organisasiorganisasi pemerintahan cenderung memperbesar ukurannya (dalam arti menambah jumlah pegawai), kendati kuantitas pekerjaan yang dilakukan barangkali tidak bertambah.

KONSEP BIROKRASI (WEBER) Division of labour (pembagian kerja):. Well-defined authority hierarcy (jenjang otoritas yang jelas. High formalization (fomalisasi tinggi): Ketergantungan pada aturan-aturan dan prosedur formal untuk menjamin keseragaman dan mengatur perilaku para pemegang jabatan. Impersonal Nature (bersifat impersonal): Sanksi-sanksi diterapkan secara seragam dan impersonal untuk menghindari keterlibatan kecenderungan-kecenderungan pribadi dan subyektivitas para anggota. Employment decisions based on merit (keputusan-keputusan berdasarkan prestasi): Seleksi dan promosi didasarkan kepada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja para calon. Career tracks for employees (jenjang karir bagi para pegawai): Para anggota diharapkan mengejar karir dalam organisasi. Sebagai imbal-baliknya, para pegawai mendapat jaminan kerja seumur hidup. Mereka tetap akan dipakai oleh organisasi dalam situasi atau kondisi apa pun. Distinct separation of members organizational and personal lives (pemisahan kehidupan pribadi dan organisasi): Tuntutan-tuntutan dan kepentingan-kepentingan pribadi sepenuhnya dipisahkan dari pekerjaan agar tidak mengganggu sifat rasionalimpersonal dari aktivitas-aktivitas organisasi.

DAUR KEHIDUPAN ORGANISASI Greiner mempunyai gagasan yag sederhana, bahwa organisasi pada umumnya mengalami suatu proses perkembangan sejalan dengan waktu dan bertambahnya ukuran organisasi itu sendiri. Seperti mahluk hidup, organisasi dapat dibayangkan mengalami proses pertumbuhan dari masa kelahiran, kanak-kanak, remaja, hingga akhirnya dewasa. Greiner menyebut masing tahap sebagai fase entrepreneurial, kolektivitas, delegasi, formalisasi dan kolaborasi.

Gambar : Model Daur Kehidupan Organisasi Greiner

1. Fase entrepreneurial, Dimulai ketika organisasi didirikan. Biasanya ukuran organisasi masih kecil, pengelolaan dilakukan secara langsung oleh pemilik secara personal. Pada fase ini tidak sedikit organisasi yang gagal. Ketika aktivitas organisasi meluas, munculah krisis kepemimpinan, karena pengelola tidak mampu lagi sendirian atau secara personal mengendalikan aktivitas organisasi. 2. Fase Kolektivitas. Jika krisis kepemimpinan terlewati, maka organisasi masuk ke fase kolektivitas. Tugas manajemen profesional membangun integrasi kolektif di antara unit-unit operatif dalam organisasi, yang mulai diperjelas struktur dan fungsi-fungsinya, walaupun masih bersifat informal. Kreativitas dan inovasi masih menjadi ciri yang dominan Di ujung fase kolektivitas, sekali lagi terjadi krisis, yaitu krisis otonomi, dimana beberapa unit operatif mulai merasa perlu memiliki wewenang yang lebih besar untuk mengelola aktivitasnya, dan tidak bersedia lagi dikontrol melalui pengambilan keputusan yang terpusat.

3. Fase Delegasi Jika krisis otonomi bisa dipecahkan, maka organisasi masuk ke fase delegasi. Di sini organisasi mulai mendelegasikan keputusan-keputusan ke bawah, dan aturan-aturan dan prosedur dibuat lebih formal, dengan tujuan mempertahankan efisiensi dan stabilitas organisasi. Ketika organisasi mengalami pertumbuhan yang lebih kompleks, maka terjadilah krisis kontrol. Ini akibat desetralisasi pengambilan keputusan. 4. Fase Formalisasi o o o Jika krisis kontrol bisa diatasi maka organisasi masuk fase formalisasi. pada fase ini cara-cara kontrol birokratik mulai diterapkan,dengan melakukan standardisasi terhadap berbagai aktivitas. Kontrol. yang berlebihan menyebabkan kurangnya daya adaptasinya terhadap lingkungan. Ini menimbulkan krisis yang disebut krisis birokratik. 5. Fase Kolaborasi Pada fase ini, cara kerja birokrasi yang terlalu rasional dan impersonal, diganti dengan kerja tim. Tugas yang telah diferensiasi disatukan kembali dalam gugus pekerjaan yang dikelola oleh tim. Ketika kerja tim semakin intensif dilakukan, mengakibatkan kelelahan secara fisik maupun psikologis. Ketika Upaya penyegaran tidak mampu lagi mengatasi kejenuhan maka lahirlah krisis pembaharuan (renewal crisis).

Beberapa catatan kritis tentang daur kehidupan organisasi diberikan oleh Robbins (1990: 21-22), sebagai berikut: Tidak semua organisasi dapat melewati kelima tahap tersebut. Sejumlah organisasi telah mencapai usia lebih tua daripada ratarata umur manusia.. Banyak diantaranya yang tidak meneruskan ke fase 5. Artinya mereka berhenti pada model birokratik, dan bertahan pada fase ini tanpa mengalami penurunan. Fase-fase pertumbuhan organisasi tidak harus bersifat kronologis. Sejumlah organisasi sengaja mempertahankan fase tertetu selama mungkin. Ada organisasi mencapai tahap 3 atau 4 dalam waktu kurang dari 5 tahun. Namun ada juga yang berumur 40 tahun, namun masih bertahan di fase 2. Artinya, fase-fase pertumbuhan tidak identik dengan usia kronologis organisasi. Fase penurunan (decline) atau bahkan kematian organisasi. Berbeda dengan makhluk hidup yang pasti mengalami kematian setelah melewati suatu fase penurunan atau penuaan, organisasi tidak harus demikian. Organisasi dapat mengalami kematian seperti halnya makhluk hidup..