BAB IV ANALISA DATA. yang telah dipilih selama penelitian berlangsung. Selain itu juga berguna untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV PEMBAHASAN Komunikasi Organisasi Yang Berlangsung Dalam Pelaksanaan

BAB V ANALISIS DATA. dapat diperoleh temuan-temuan mengenai: 1. Pola Komunikasi elit NU Cabang Istimewa Malaysia dalam. nahdliyin di Malaysia.

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi menduduki suatu tempat yang utama dalam tatanan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia tidak dapat tidak berkomunikasi (we cannot not

Komunikasi Organisasi W 5

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling membantu dan mengadakan interaksi. berbagai sarana komunikasi salah satunya adalah Blackberry.

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis data merupakan proses pengaturan data penelitian, yakni

2 keberadaannya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi d

BAB IV ANALISA DATA. 1. Komunikasi Organisasi Top Down Antara Pengurus Dan Anggota. Karang Taruna Setya Bhakti Dalam Membangun Solidaritas

BAB I PENDAHULUAN. bersama orang lain dalam usaha memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk

KOMUNIKASI ORGANISASI TIM DOSEN PERPUSINFO

BAB IV ANALISA DATA. data sekunder yang telah dikumpulkan oleh peneliti melalui proses. wawancara dan observasi secara langsung di lokasi penelitian.

Membangun Komunitas Efektif dalam Mengharmoniskan Hubungan Kerja dan Peningkatan Kinerja

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu kegiatan yang sangat penting didalam lingkungan

BAB IV ANALISIS DATA. data dalam penelitian kualitatif, yang diperoleh dari beberapa informan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pesan dalam komunikasi organisasi menurut Muhammad (2009:

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting keberadaaannya, secara umum Public Relations adalah semua

Struktur Pertukaran Sosial Antara Atasan dan Bawahan di PT. Sirkulasi Kompas Gramedia Yogyakarta. Edwin Djaja / Ninik Sri Rejeki

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan tempat berkumpulnya orang-orang yang didalamnya

PERANAN KOMUNIKASI INTERNAL DI LINGKUNGAN KERJA

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISA DATA. berguna untuk menelaah semua data yang diperoleh peneliti.selain itu, juga

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam menjalankan tugas dan fungsinya di kantor. Setiap orang yang ada di

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menjalankan aktivitas sehari-hari manusia tidak mungkin dapat

Bentuk-Bentuk Komunikasi Karyawan dalam Rapat Internal. Mingguan di Divisi Marketing Nasmoco Janti Yogyakarta

BAB IV ANALISIS DATA.

II. LANDASAN TEORI. seluruh faktor yang terdapat di perusahaan. Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian,

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari hari, maupun dalam kehidupan suatu perusahaan/organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. cenderung hidup dan terlibat di dalam anggota kemasyarakatan. Organisasi di dalam

WE CANNOT NOT COMMUNICATE

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

Hubungan antara Asertivitas Komunikasi Manajer dan Iklim Komunikasi Organisasi dengan Tingkat Kedisiplinan Kerja Karyawan di CV Merapi

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Komunikasi

BAB IV ANALISIS DATA. lapangan selama penelitian berlangsung, selain itu juga sangat berguna untuk

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat dan tuntutan dunia kerja yang semakin tinggi. Manusia sebagai sumber

JARINGAN KOMUNIKASI. Pokok Bahasan MODUL PERKULIAHAN. 1. Jaringan Komunikasi Organisasi. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Berhasil tidaknya suatu organisasi dalam mencapai tujuannya sangat

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem kerap muncul sebagai bentuk reformasi dari sistem sebelumnya.

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial. Dalam

terhadap Tingkat Pengetahuan Karyawan tentang Nilai-Nilai Leidora Ardiyani / Ike Devi Sulistyaningtyas

Pelaksanaan Komunikasi Interpesonal (Tedjo Dwiyanto) 2

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perusahaan dan organisasi, baik swasta maupun. pemerintahan Sumber Daya Manusia yang produktif dapat tercapai apabila

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah sarana yang paling penting bagi setiap manusia. Melalui

# kedua belah pihak tersebut harus ada two-way-communications yang berarti komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik. Hal ini memerlukan kerjas

PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI. Modul ke: 14FIKOM KOMUNIKASI ORGANISASI. Fakultas REDDY ANGGARA. Program Studi MARCOMM

BAB IV ANALISIS DATA. bermanfaat untuk menelaah data yang telah di peroleh dari beberapa

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah kelembagaan tentunya terdapat suatu organisasi. Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena organisasi tidak akan dapat berjalan tanpa adanya

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah hal yang sangat penting dalam berorganisasi. Komunikasi

Keterampilan Komunikasi. Mendengarkan Bertingkah laku asertif ( tegas, penuh percaya diri ) Menyelesaikan konflik Membaca situasi Melakukan persuasi

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

Desain Struktur Organisasi: Kewenangan dan Pengendalian

Komunikasi Organisasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi terjadi setiap hari dimana saja. Komunikasi merupakan salah

PERSEPSI MAHASISWA DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FISIP USU TERHADAP PROSES KOMUNIKASI DALAM BIMBINGAN SKRIPSI

BAB IV ANALISIS DATA. cukup signifikan untuk menemukan jawaban yang akan diteliti oleh peneliti,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya dijelaskan permasalahan penelitian yang menjadi ketertarikan peneliti

BAB I PENDAHULUAN. pepenyiaran lembaga penyiaran di Surabaya yang kini diramaikan oleh

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

BAB IV ANALISIS DATA KOMUNIKASI ORGANISASI KARANG TARUNA MERAH PUTIH. tentang temuan-temuan yang ada kaitannya dengan bahasan judul dalam

BAB I PENDAHULUAN. tanpa komunikasi tidak akan terjadi interaksi dan tidak terjadi saling tukar

BAB IV ANALISIS DATA

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. PDAM Tirta Kerta Raharja merupakan Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten

BAB II LANDASAN TEORI. SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis

PENDEKATAN KLASIK DAN HUMAN RELATIONS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang digunakan sebagai

BAB V PENUTUP Kesimpulan

KOMUNIKASI ORGANISASI DAN ALIRAN INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi merupakan keharusan bagi setiap individu, karena dengan

BAB II STUDI PUSTAKA. oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : ) berjudul Quality of Communication

BAB V PENUTUP. Dari berbagai data dan fakta yang sudah diperoleh dari lapangan dan dikonfirmasikan

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV ANALISA DATA. Pada Bab ini, penulis mencoba untuk menganalisa data yang telah

perkembangan zaman itu sendiri atau komunikasi yang merubah zaman.

PENTINGNYA KOMUNIKASI

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan

BAB IV ANALISIS DATA. kategorisasi, karakteristik berwujud pertanyaan atau berupa kata-kata. Data ini

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kepemimpinan dan motivasi merupakkan sebagian dari masalah

Manajemen Konflik di CIMB Niaga Cabang Yogyakarta

ABSTRAK. Kata Kunci : Gaya Komunikasi, Karang Taruna.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. lain. Komunikasi dapat diterapkan dimanapun dan kapanpun. mempertukarkan, juga menginterprestasikan pesan-pesan.

BAB I PENDAHULUAN. Communication, is as complex as culture. Komunikasi seperti layaknya budaya

BAB III PENYAJIAN DATA. A. Penerapan Komunikasi Organisasi Pimpinan Di Kantor Camat. Tebingtinggi Timur Kabupaten Kepulauan Meranti.

Bab 5 PENUTUP. Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan tentang komunikasi. bersama, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan aset perusahaan. Pentingnya karyawan dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup yang selalu berubah dengan cepat. Keadaan ini menuntut

BAB IV ANALISIS DATA. atas maka dapat dianalisa sesuai dengan pokok pembahasan sebagai berikut :

BAB I PEMBAHASAN. manusia dapat memperoleh pengetahuan, pengalaman, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting bagi kehidupan

Iklim Komunikasi Organisasi di Hotel Savana Malang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Komunikasi yang berlangsung dalam sebuah organisasi terjadi dari

BAB I PENDAHULUAN. satu dengan individu lainnya dimana individu sebagai komunikator. memperlakukan komunikannya secara manusiawi dan menciptakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan organisasi mengatasi berbagai tantangan dan berhasil

Transkripsi:

BAB IV ANALISA DATA A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang bermanfaat untuk menelaah data yang telah diperoleh dari beberapa informan yang telah dipilih selama penelitian berlangsung. Selain itu juga berguna untuk menjelaskan dan memastikan kebenaran temuan penelitian. Analisis data ini telah dilakukan sejak awal penelitian dan bersamaan dengan proses pengumpulan data di lapangan. peneliti menemukan data-data mengenai pola komunikasi pemimpin yang diterapkan di TV9 Surabaya khususnya di Divisi produksi Produksi. Dimana komunikasi yang terjadi antara pimpinan dan bawahan berjalan dengan baik. Pimpinan di Divisi produksi Produksi TV9 Surabaya mampu menempatkan posisinya sebagai seorang pemimpin yang dapat menggerakkan bawahannya dengan cukup baik. Dalam hal ini pemimpin Divisi produksi Produksi bekerja dengan penuh rasa tanggung jawab, baik tanggung jawab akan pekerjaannya maupun tanggung jawab terhadap bawahannya. Adapun setelah peneliti melakukan penelitian untuk mencari data dengan cara melakukan wawancara dan observasi, maka peneliti menemukan bebrapa hal yang berkaitan mengenai proses dan pola komunikasi downward yang diterapkan di TV9 khususnya di divisi produksi Produksi TV9 Surabaya. 70

71 1. Analisa Proses Komunikasi Downward di TV9 khususnya di Divisi produksi Produksi TV9 Surabaya. Proses komunikasi downward di divisi produksi melibatkan semua bawahan yang terlibat didalamnya, serta bentuk penyampaian pesan yang tergolong pada bentuk penyampaian secara kekeluargaan, tidak terlalu formal dan dalam suasana yang nyaman, santai dan rileks. Proses ini dimulai dengan adanya pengakuan yang sama dalam berkomunikasi tanpa dibedakan berdasarkan jabatan, sehingga tidak ada jarak antara satu sama lain karena semuanya sama tidak ada perbedaan antara pimpinan dan bawahan. Bahwa untuk menciptakan lingkungan informasi antara pimpinan dan bawahan diperlukan komunikasi yang baik dan efektif. Hal ini tercermin dengan adanya keterbukaan dalam penerimaan dan pemberian pesan yang dilakukan secara terbuka pula. Berlanjut pada kedisiplinan dalam bekerja juga diterapkan oleh mas Santuso, dimana dengan begitu dapat menentukan kualitas kerja seorang bawahan atau karyawan, sehingga dengan begitu seseorang akan terhindar dari sifat-sifat malas sewaktu bekerja. Bukan hanya kedisiplinan saja yang penting dan diterapkan di TV9 khususnya di divisi produksi melainkan juga komunikasi secara kekeluargaan juga dipentingkan dalam perusahaan ini karena dengan cara seperti itu akan memberikan rasa kenyamanan dan keharmonisan diantara pimpinan dan bawahan, sehingga akan merasa seperti keluarga sendiri dan tidak ada rasa canggung maupun tidak enak diantara mereka, hal

72 seperti inilah yang merupakan pendekatan yang digunakan oleh kepala divisi produksi produksi TV9 Surabaya. Pemimpin selalu memberikan informasi dimana setiap penyampaiannya benar-benar dapat dipahami oleh setiap bawahannya agar tidak terjadi kesalahpahaman, dengan demikian dari uraian di atas, dapat dianalisa lebih lanjut bahwasannya penyampaian pesan organisasi yang fleksibel dan secara kekeluargaan baik itu secara face to face atau melalui media tertentu. Dengan situasi yang terbuka membuat tindakan komunikasi lebih efektif.. Percakapan yang cenderung menggunakan bahasa informal tanpa mengurangi rasa hormat antara sesama anggota maupun terhadap pimpinannya sekalipun. Demi kemajuan bersama, faktor-faktor yang menghambat itu tidak mereka hiraukan. Mereka lebih mengenyampingkan itu semua, dengan berusaha tetap menjaga komunikasi, tetap menghormati dan menghargai satu sama lain, sebab pada diri masing-masing pimpinan dan divisi produksi yang dibawahinya ini memahami bahwa setiap pribadi seseorang itu berbeda. Dari penjabaran di atas dapat kita lihat bahwa, komunikasi mereka cenderung berlangsung lancar, walaupun ada beberapa kendala komunikasi, namun mereka semua tetap berusaha mengembangkan dan mempertahankan komunikasi satu sama lain dalam ruang lingkup organisasi. Perbedaan itu biasa terjadi antar manusia dan juga dalam suatu organisasi. Apalagi mengingat bahwa TV9 merupakan salah satu

73 televisi yang bernafaskan Islam dan menjunjung tinggi kekeluargaan. Mereka bekerja bersama, dari bertukar pikiran, bertukar ilmu, dan bertukar informasi satu sama lain, karena mereka berasal dari berbagai macam latar belakang, jadi masih wajar bila terkadang ada perbedaan dan ketidak nyamanan satu sama lain. Dari kejadian-kejadian itu mereka bisa lebih memberikan pemahaman atas proses komunikasi organisasi yang efektif sekalipun dalam bersikap dan menghargai orang lain untuk konteks organisasi, karena Tujuan dari didirikannya TV9 ini adalah menjadi Televisi Religi terbaik di Indonesia dengan penyajian tayangan yang berkualitas dan menghibur. 2. Analisa Pola Komunikasi Downward di TV9 khususnya di Divisi produksi Produksi TV9 Surabaya. Dalam hal ini, terlihat jelas bahwa pada divisi produksi produksi menggunakam pola komunikasi downword. Komunikasi ini berlangsung ketika orang-orang yang berada pada tataran manejemen menyampaikan pesan kepada bawahannya. Komunikasi kebawah ini terlihat ketika pemimpin menanyakan tentang kinerja bawahannya sehari-hari. Komunikasi ke bawah dalam sebuah organisasi berarti bahwa informasi mengalir dari jabatan berotoritas tertinggi kepada mereka yang berotoritas lebih rendah.

74 Menurut Katz dan Kahn (1996) 1 ada lima jenis informasi yang biasa dikomunikasikan dari atasan ke bawahan : 1) Mengenai bagaimana melakukan pekerjaan 2) Mengenai dasar pemikiran untuk melakukan pekerjaan 3) Mengenai kebijakan dan praktik organisasi 4) Informasi kinerja pegawai 5) Informasi untuk mengembangkan rasa memiliki tugas Dan disini orang yang berada diotoritas tinggi yaitu Kepala Divisi produksi Produksi TV9 Surabaya. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa pimpinan disini berfungsi sebagai roda penggerak dari sebuah organisasi. Pemimpin disini bertugas memberikan informasi instruksi kerja ke bawahannya. Pemimpin merupakan kunci utama dari pola komunikasi yang satu ini, setiap kebijakan atau perintah diturunkan langsung secara lugas dan tegas selain itu juga langsung diberikan kepada seseorang yang bersangkutan. Hal ini bermaksud agar penyampaian pesan yang diberikan pimpinan terhadap bawahannya lebih efektif dan efisien serta dapat mempengaruhi atau mempersuasif. Pimpinan juga harus menjelaskan mengenai tugas yang dia berikan kepada bawahannya, sehingga bawahannya menjadi mengerti 1 Wayne Pace, Komunikasi Organisasi, Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2006, Hal 198

75 seberapa penting tugas tersebut untuk dijalankan. Karena dengan adanya penjelasan yang cukup detail dan tidak panjang lebar maka waktu dari penyampaian pesan tersebut menjadi efektif dan lebih cepat disampaikan maka lebih cepat pula bawahan untuk merespon kembali pesan tersebut, sehingga tugas-tugas yang diberikan oleh seorang pimpinan akan dapat dijalankan dengan baik oleh bawahan atau karyawan. Jadi komunikasi downward yang diterapkan dalam pola komunikasi pemimpin di divisi produksi produksi dilakukan secara lisan. Hal inilah yang menyebabkan komunikasi downword atau komunikasi dari pimpinan ke bawahan lebih sering digunakan dalam sebuah perusahaan/organisasi terutama di divisi produksi produksi TV9 Surabaya, dengan demikian penyampaian informasi yang disampaikan oleh pimpinan dapat diterima langsung oleh bawahan sehingga bisa meminimalisir miscommonnication dan dapat meningkatkan mutu perusahaan itu sendiri. Jadi, disini dapat dilihat bahwa pada setiap diri pimpinan dan bawahan pada masing-masing divisi produksi berusaha memahami satu sama lain untuk dapat memperlancar komunikasi. Walaupun terkadang berbeda namun mereka berusaha tetap saling menghargai satu sama lain. Dan komunikasi mereka lakukan dengan pola komunikasi downward yang bernuansakan kekeluargaan, yakni saling berusaha memberikan penyajian tayangan yang berkualitas dan

76 menghibur serta memanage untuk pengelolaan korporasi yang menguntungkan dan membanggakan. Menyatunya pola komunikasi downward antar pimpinan dan bawahan di setiap divisi produksi TV9 adalah dengan suatu cara yang mana menggunakan konteks komunikasi kekeluargaan. Konteks kekeluargaan merupakan interaksionisme yang sangat penting. Dalam pola komunikasi downward system kekeluargaan menjadi factor utama penentu keberhasilan dan kelancaran jalannya komunikasi antar pimpinan dan bawahan dalam TV9 tersebut. Kekeluargaanlah yang mengambil peran yang sebagai pemersatu sistem sosial antar pimpinan dan bawahan dalam nafas Islam. Mereka termasuk dalam sistem sosial tersebut atau mengidentifikasi diri mereka sama dalam menjalankan komunikasi dari atasan ke bawahannya. Sistem sosial ini sebagai batas-batas dari situasi komunikatif sehingga komunikasi manusia selalu terjadi dalam suatu konteks kultural yang dapat ditentukan. Dari pembahasan dan analisis di atas, maka peneliti menemukan beberapa temuan yang terkait dengan fokus dalam penelitian ini, antara lain: 1) Proses Komunikasi secara kekeluargaan merupakan bentuk komunikasi terbuka bersifat informatif dengan penyampaian pesan yang efektif.

77 2) Pola Komunikasi yang dipengaruhi secara langsung oleh seorang pemimpin yang berotoritas tinggi terhadap otoritas lebih rendah. B. Konfimasi Temuan dengan Teori Dalam menggali berbagai sumber data dalam mencapai sebuah kesimpulan yang tepat serta objektif, dalam bab ini peneliti akan melakukan konfirmasi dan analisa dari beberapa data yang telah ditemukan dilapangan dengan teori yang menjadi pokok landasan dalam penelitian ini, seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Maka dalam melakukan analisa tersebut, perlu diketahui lebih dahulu bahwa penelitian adalah merupakan jenis penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Dalam penelitian gaya komunikasi organisasi antara pimpinan kepeda bawahannya, peneliti memfokuskan kajian penelitiannya kepada proses komunikasi dan pola komunikasi. Peneliti menemukan beberapa temuan berkaitan dengan fokus penelitian. Setelah peneliti konfirmasi dengan Teori Hubungan Manusia Elton Mayo dan Teori Birokrasi Organisasi Max Weber yang menjadi acuan peneliti, karena kedua teori ini masih terdapat keterkaitan. 1. Proses Komunikasi secara kekeluargaan merupakan bentuk komunikasi yang terbuka bersifat informatif dengan penyampaian pesan yang efektif.

78 Teori yang relevan dengan temuan di atas adalah teori hubungan manusia Elton Mayo ini merupakan teori yang mengkaji aspek psikologis dan humanis yang berorientasi pada hubungan manusia sebagai makhluk sosial. Adapun yang menjadi penekanan dalam teori ini adalah 2 : Teori hubungan manusia ini menekankan pada pentingnya individu dan hubungan sosial dalam kehidupan organisasi. Teori ini menyarankan strategi peningkatan dan penyempurnaan organisasi dengan meningkatkan kepuasan anggota organisasi dan menciptakan organisasi yang dapat membantu individu mengembangkan potensinya. Hal ini menyangkut pada pengembangan potensi yakni adanya saling bertukar informasi sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman mereka. Selain itu informasi akan pesan di dapat dengan mudah ini membuktikan bahwasannya organisasi bukanlah suatu sistem yang kaku. Dalam proses komunikasi yang dibuat secara kekeluargaan membuat pemimpin berperan sebagai komunikator dan bawahan sebagai komunikan. Komunikasi berlangsung secara informal dengan suasana yang nyaman, santai, dan rileks. Supaya memudahkan komunikan dalam memahami suatu pesan yang disampaikan oleh komunikator. Selain itu juga pemberian pesan atau tugas yang efektif sesuai dengan kemampuan diri mereka merupakan bentuk penghargaan dan mengundang berupa tanggung jawab karyawan. Dengan demikian, 2 Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi,, Jakarta, PT Bumi Aksara, 2005, hlm 39

79 organisasi dalam perkembangannya akan mengalami evolusi seiring dengan upaya organisasi untuk memahami diri sendiri dan lingkungannya. Suatu organisasi harus memiliki suatu prosedur untuk mengelola suatu seluruh informasi yang ingin diterima atau dikirimkan untuk mencapai tujuannya. Organisasi adalah sistem karena terdiri dari orang-orang atau kelompok yang saling berhubungan dan saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan. Relevansi teori ini dengan fokus penelitian adalah pentingnya mengenal dan mengerti informasi organisasi yang informatik dengan penyampaian pesan yang efektif. 2. Pola Komunikasi yang dipengaruhi secara langsung oleh seorang pemimpin yang berotoritas tinggi terhadap otoritas lebih rendah. Teori yang relevan dengan temuan di atas adalah Teori Birokrasi Organisasi Max weber. Teori ini menjelaskan mengenai birokrasi yang tidak dapat terlepas dari suatu organisasi, dalam proses komunikasinya pasti melalui level-level birokrasi yang telah diatur tersendiri dalam organisasi. Dalam penjelasannya Weber juga mengungkapkan tiga faktor atau karakteristik yang harus dimiliki organisasi, salah satunya adalah tentang otoritas. Otoritas haruslah memiliki kekuasaan yang sah yang mana mempengaruhi efektifitas organisasi. Otoritas tertinggi adalah pemimpin dan bahwasannya pimpinan disini berfungsi sebagai roda penggerak dari sebuah organisasi.

80 Pemimpin disini bertugas memberikan informasi instruksi kerja ke bawahannya. Pemimpin merupakan kunci utama dari pola komunikasi yang satu ini, setiap kebijakan atau perintah diturunkan langsung secara lugas dan tegas selain itu juga langsung diberikan kepada seseorang yang bersangkutan. Hal ini bermaksud agar penyampaian pesan yang diberikan pimpinan terhadap bawahannya lebih efektif dan efisien serta dapat mempengaruhi atau mempersuasif. Lingkungan yang berbeda menyebabkan otoritas yang dimiliki oleh pemimpin berbeda. Dalam lingkungan TV9 masih terdapat sosok pemimpin yang kedudukannya lebih tinggi dari kapala divisi produksi. Disinilah kekuasaan yang dimiliki pemimpin kurang diakui meskipun secara formal otoritas yang sah sudah diberikan oleh organisasi. Selain itu pola komunikasi downward juga dipengaruhi oleh tatanan manajemen yang ada dalam organisasi. tatanan manajemen atas hingga bawah memiliki proses gaya komunikasi yang berbeda sesuai dengan aturan. Hal ini jika dijelaskan dengan teori birokrasi, berkaitan dengan spesialisasi. Prinsip kedua dari organisasi setiap orang dalam organisasi memiliki spesialisasi berupa tugas, wewenang yang jelas begitu pula dengan prosedurnya memiliki batas yang garis batas yang tegas pula. Jadi Teori Birokrasi Organisasi Max Weber ini pada intinya adalah sebuah kerangka acuan untuk memahami bagaimana manusia, bersama dengan orang lainnya dalam ruang lingkup organisasi,

81 menciptakan dunia dalam korporasi dengan komunikasi organisasi downward secara kekeluargaan antar divisi produksi dalam struktur organisasi tersebut. Dari penerapan komunikasi tersebut menyatakan bahwa pola komunikasi downward yang terjadi di dalam korporasi TV9 sesuai dengan teori komunikasi Birokrasi Organisasi Max Weber, melalui proses komunikasi antar pimpinan dan bawahan TV9 sehingga membentuk pola komunikasi downward yang efektif. Dari hasil temuan diatas dapat dilihat bahwa peneliti menemukan proses, dan pola komunikasi antar pimpinan dan bawahan pada masing-masing divisi produksi organisasi TV9 Surabaya. Dalam polanya mereka menggunakan pola komunikasi downward, yang mana menjelaskan tentang penerapan proses komunikasi dari atasan ke bawahannya. Pola komunikasi downward yang diterapkan adalah merupakan komunikasi umpan balik yang bernuansakan kekeluargaan. Dari pola komunikasi tersebut ditemukan adanya keselarasan dengan teori Birokrasi Organisasi Max Weber.