LAKIP Kab. Lamandau Tahun 2013 BAB IV PENUTUP

dokumen-dokumen yang mirip
FORMULIR PENGUKURAN KINERJA TINGKAT KABUPATEN

PENGUKURAN KINERJA TINGKAT PEMERINTAH KABUPATEN

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG BAB IV PENUTUP

BAB IV P E N U T U P

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

IKHTISAR EKSEKUTIF. Penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good. Governance) merupakan amanat yang harus dilaksanakan, terutama

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kabupaten Kayong Utara Tahun 2013

KET. Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN No AGENDA PROGRAM

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kabupaten Kayong Utara Tahun 2012

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah

BAB V. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Banjarbaru Tahun Visi

RINGKASAN EKSEKUTIF. Halaman ii

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

TABEL KETERKAITAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

ŀlaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerinta IKHTISAR EKSEKUTIF

IKHTISAR EKSEKUTIF. Ikhtisar Eksekutif

Visi TERWUJUDNYA KOTA JAMBI SEBAGAI PUSAT PERDAGANGAN DAN JASA BERBASIS MASYARAKAT YANG BERAKHLAK DAN BERBUDAYA. Misi

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

KATA PENGANTAR. Salam Sejahtera,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENANAMAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN Komplek Perkantoran Jl.

1. Mewujudkan tata pemerintahan yang amanah didukung oleh aparatur pemerintah yang profesional dan berkompeten. 2. Mewujudkan keamanan dan ketertiban

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2009

PENETAPAN KINERJA TINGKAT PEMERINTAH

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

5.1. Analisa Produk Unggulan Daerah (PUD) Analisis Location Quotient (LQ) Sub Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PERUBAHAN RPJMD KOTA SEMARANG TAHUN

IKHTISAR EKSEKUTIF. Pencapaian kinerja sasaran Pemerintah Kabupaten Rote Ndao Tahun 2015 dapat digambarkan sebagai berikut : iii

IKHTISAR EKSEKUTIF. berorientasi kepada hasil (result oriented government) sesuai dengan

Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

VISI MISI DAN PROGRAM IR. DJAMALUDDIN MAKNUN, MP DR. MASJKUR, SP., M.SI CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI GOWA PERIODE

PERENCANAAN KINERJA DALAM RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN CIAMIS

14. Menurunnya angka kesakitan penduduk 83,26% 15. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan 78,14% bagipenduduk miskin melalui Jamkesmas dan

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2011

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Lampiran Meningkatnya cakupan

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA

KATA PENGANTAR. Kota Mungkid, 25 Maret a.n. BUPATI MAGELANG WAKIL BUPATI MAGELANG H.M. ZAENAL ARIFIN, SH.

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

RKPD Kabupaten Sintang Tahun 2013

PENGUKURAN KINERJA (3) 64,65 Persen. 53,87 Persen

DAFTAR ISI BAB I. Pendahuluan BAB II. Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB III. Gambaran Pengeloaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUKAMARA (REVISI) KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

1. Σ aparatur yg mengikuti sosialisasi / bimbingan teknis 120 Org 275 Org 225%

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

RANCANGAN RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO TAHUN 2016

Bab II Perencanaan Kinerja

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH. 1. Menanggulangi kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan;

Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 BAB IV PENUTUP

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN

DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN, PERJANJIAN KINERJA, PENGUKURAN KINERJA, INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016

BAB 7. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17

Oleh: Tim IPB1 Serpong, 24 Mei 2016 EVALUASI SEMENTARA

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BUPATI SRAGEN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 120 TAHUN 2016 TENTANG

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

Rancangan RPJMD Kabupaten Belitung Timur Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

BAB III ANALISIS ISU STRATEGIS

Transkripsi:

BAB IV PENUTUP Sebagai bagian penutup dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Lamandau Tahun 2013, dapat disimpulkan bahwa secara umum Pemerintah Kabupaten Lamandau telah memperlihatkan pencapaian kinerja yang sangat signifikan atas sasaransasaran strategisnya. 51 (Lima puluh satu) sasaran sebagaimana tertuang dalam dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2013 telah dapat direalisasikan dengan kategori Sangat Berhasil. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) disusun sebagai wujud pertanggung jawaban dalam pencapaian misi dan tujuan instansi pemerintah, serta dalam rangka perwujudan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan instansi pemerintah sebagai penjabaran dari visi, misi dan strategi instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan. Penyelenggaraan pemerintahan yang baik, pada hakikatnya adalah proses perencanaan dan pelaksanaan kebijakan public berdasarkan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, partisipasif, adanya kepastian hukum, kesetaraan, efektif dan efisien. Prinsip prinsip penyelenggaraan pemerintahan demikian merupakan landasan bagi penerapan kebijakan yang demokratis yang dilandasi dengan menguatnya kontrol dari masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 51 (lima puluh satu) sasaran, disimpulkan bahwa 35 (tiga puluh lima) sasaran tercapai dengan predikat Sangat Berhasil, 4 (empat) sasaran tercapai dengan predikat Berhasil, 8 (delapan) sasaran tercapai dengan predikat Cukup Berhasil dan 4 (empat) sasaran Belum Berhasil. Dengan demikian masih terdapat beberapa sasaran strategis yang capaian kinerjanya belum sesuai dengan yang diharapkan, yang masuk BAB IV PENUTUP 165

dalam kategori Belum Berhasil sehingga perlu perhatian tindak lanjut penanganan pada tahun-tahun mendatang. Sasaran strategis yang berkategori kurang berhasil yaitu: 1. Meningkatnya ketersediaan infrastruktur informasi 2. Pengelolaan jaringan irigasi 3. Meningkatnya pengelolaan transportasi sungai 4. Meningkatnya kualitas keolahragaan Dari 51 (lima puluh satu) sasaran tersebut ditetapkan 257 (dua ratus lima puluh tujuh) indikator kinerja yang diklasifikasikan sebagai berikut menurut kategori tingkat keberhasilannya yaitu 167 (seratus enam puluh tujuh) indikator sangat berhasil, 15 (lima belas) indikator berhasil, 12 (dua belas) indikator cukup berhasil dan 62 (enam puluh dua) indikator belum berhasil. Berikut indikator indikator kinerja yang berkategori kurang berhasil : 1. Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun 2. Persentase Balita Gizi Buruk 3. Angka Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Hidup 4. Rasio paramedis per satuan penduduk 5. Rasio ketergantungan 6. Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA) 7. Jumlah nilai investasi berskala nasional 8. Kenaikan/penurunan nilai realisasi PMDN 9. Jumlah kegiatan kepemudaan 10. Jumlah event kepemudaaan tingkat nasional & provinsi yang dapat diikuti 11. Jumlah wirausahawan muda yang telah terdidik 12. Lapangan olahraga (lapangan voli, sepakbola, bulu tangkis, basket) 13. Jumlah gedung olahraga 14. Jumlah kegiatan olahraga 15. Persentase penduduk yang menjadi anggota klub olahraga 16. Jumlah event olahraga tingkat provinsi yang dapat diikuti 17. Persentase nomor cabang olahraga yang meraih medali dalam kompetisi tingkat provinsi 18. Persentase rekor provinsi yang dikuasai oleh atlet kabupaten 19. Produksi Kacang Tanah BAB IV PENUTUP 166

20. Produksi Kacang Hijau 21. Produksi Ubi jalar 22. Produksi jagung 23. Produksi kedelai 24. Produksi ubi kayu 25. Peningkatan Pemanfaatan Lahan Terlantar 26. Penataan kawasan hutan 27. Pendataan sumberdaya hutan 28. Pengendalian pemanfaatan dan pengembangan jasa lingkungan dari hutan alam 29. Peningkatan peran masyarakat dlm pembangunan kehutanan 30. Produksi ayam buras 31. Produksi sapi potong 32. Produksi kambing 33. Produksi domba 34. Produksi ayam buras 35. Produksi ayam ras pedaging 36. Produksi itik 37. Pemantauan dan Pengawasan LH 38. Peningkatan kualitas akses informasi SDA, keanekaragaman hayati dan LH 39. Rasio Panjang Jalan per Jumlah Kendaraan 40. Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik (> 40 Km/Jam) 41. Panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase/saluran pembuangan air (minimal 1,5 m) 42. Jumlah Angkutan Jalan (AKAP & AKDP) 43. Kepemilikan KIR angkutan umum 44. Pemasangan Rambu Sungai 45. Jumlah Angkutan Sungai 46. Rasio Jaringan Irigasi dan rawa 47. Drainase dalam kondisi baik/pembuangan aliran air tidak tersumbat 48. Pembangunan turap di wilayah jalan penghubung dan aliran sungai rawan longsor lingkup kewenangan kabupaten 49. Luas irigasi Kabupaten dalam kondisi baik BAB IV PENUTUP 167

50. Warung Informasi masyarakat 51. Pusat Komunitas Kreatif 52. Data Center 53. Media Center 54. Rasio wartel/warnet terhadap penduduk 55. Web site milik Pemda 56. Ketaatan terhadap RTRW 57. Jumlah demo 58. Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) di Kabupaten 59. Kegiatan penggalian bakat seni budaya masyarakat 60. Sarana penyelenggaraan seni dan budaya 61. Kuantitas objek pariwisata 62. Jenis, Kelas dan Jumlah Restoran/Warung makan Didasari masih banyaknya indikator kinerja sasaran Pemerintah Kabupaten Lamandau yang pelaksanaannya masih belum memenuhi target, ada beberapa hal yang menjadi evaluasi dalam pelaksanaan kinerja organisasi dan aparatur pemerintah pada tahun berikutnya, sebagai berikut : 1. Mengevaluasi penyusunan RPJMD periode berikutnya khususnya pada penetapan IKU yang terukur dan sesuai dengan isu isu strategis di Kabupaten Lamandau. 2. Membangun secara berkelanjutan sarana dan prasarana yang berkaitan dengan infrastruktur terutama jalan dan jembatan, lingkungan serta sarana komunikasi dan informasi sesuai dengan prioritas dan kemampuan keuangan daerah. 3. Memberikan stimulus guna pengembangan keolahragaan, karena Kabupaten Lamandau memiliki atlet atlet yang mampu berprestasi hingga tingkat nasional. 4. Menggalakkan pelatihan pelatihan wirausaha agar sarjana ataupun pemuda khususnya memiliki motivasi dan kemampuan untuk membuka usaha sendiri. BAB IV PENUTUP 168

5. Mendorong produksi dan produktivitas peternakan dalam rangka swasembada pangan di Kabupaten Lamandau karena daerah ini mempunyai potensi yang cukup besar dalam sektor peternakan. 6. Menggalakkan event event budaya dan melestarikan situs maupun objek objek pariwisata di Kabupaten Lamandau serta mempublikasikannya melalui media cetak, internet maupun elektronik sebagai daya tarik wisata. 7. Memperluas pemasaran produk daerah dengan cara meningkatkan promosi dan kerja sama dengan pengusaha-pengusaha lokal dan luar daerah dalam rangka meningkatkan iklim investasi serta membuka lapangan pekerjaan. 8. Meningkatkan penanaman modal dengan cara memberikan kemudahan kepada calon investor serta memberikan informasi seluas-luasnya tentang potensi dan peluang usaha serta fasilitas-fasilitas lainnya. 9. Menggali potensi penerimaan daerah melalui intensifikasi maupun ekstensifikasi PAD. 10. Meningkatkan kerjasama dengan pihak swasta sebagai upaya meningkatkan produktifitas UKM melalui permodalan dan manajemen pengelolaan perusahaan. 11. Memberikan pembinaan dan peningkatan pelatihan keterampilan tenaga kerja sebagai upaya mengembangkan produktifitas tenaga kerja. 12. Meningkatkan penyuluhan, sarana dan prasarana di berbagai bidang kepada masyarakat untuk membentuk pengusaha daerah yang mandiri dengan kualitas SDM yang baik. 13. Memberikan kemudahan bagi aparatur pemerintah untuk meningkatkan profesionalismenya melalui pendidikan kedinasan maupun diluar kedinasan dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. 14. Mengembangkan manajemen kearsipan dalam rangka meningkatkan tertib administrasi. Dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 ini terdapat beberapa masalah pokok yang perlu menjadi perhatian dalam penyusunan LAKIP berikutnya, sebagai berikut : BAB IV PENUTUP 169

1. Dalam penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) RPJMD periode berikutnya harus disesuaikan dengan kondisi daerah dan sesuai dengan isu isu strategis sehingga indikator indikator kinerja yang ditetapkan terukur dan akurat. 2. Sesuai dengan Peraturan MENPAN dan RB Nomor 29 tahun 2010, Penyusunan Penetapan Kinerja harus mengacu pada RPJMD yang kemudian diturunkan ke RKPD sebagai rencana pencapaian tahunan. Hal ini dilakukan agar sasaran strategis yang ditetapkan selama 5 (lima) tahun ke depan tidak melenceng sehingga sasaran tersebut dapat tercapai. 3. Pemahaman dari penyusun LAKIP dan Penetapan Kinerja SKPD masih kurang, sehingga LAKIP dan TAPKIN yang dihasilkan secara kualitas masih kurang baik. 4. Beberapa masalah terkait dengan indikator kinerja yaitu : a. Indikator kinerja yang belum dapat diukur karena realisasi dari indikator tersebut menunggu rilis dari Badan Pusat Statistik. b. Ukuran / satuan yang digunakan indikator kinerja tidak tepat, dalam penghitungannya SKPD mengalami kesulitan sehingga berpengaruh pada akurasi data. Hal-hal yang perlu dilakukan terkait kualitas perencanaan dalam pencapaian sasaran di tahun-tahun berikutnya adalah: 1. Rencana rencana kerja berikut indikator kinerjanya harus disusun lebih baik dengan memperhatikan kepentingan dan kebutuhan riil sesuai dengan tugas dan fungsi pemerintah sebagai pengemban amanat rakyat. Indikator kinerja harus dibuat secara jelas, relevan, disertai target capaian yang terukur. 2. Perlunya setiap SKPD untuk menyiapkan staf yang kompeten dalam penyusunan Perencanaan Kinerja dan Akuntabilitas. sehingga kualitas penyusunan perencanaan dan akuntabilitas akan lebih baik. Selain dapat mengakomodir perubahan peraturan tentang pedoman penyusunan LAKIP staf dimaksud perlu untuk mengikuti pelatihan. 3. Banyak indikator kinerja yang belum mencapai target karena penetapan target yang cukup tinggi selain itu pada tahun 2013 tidak dilaksanakan BAB IV PENUTUP 170

program/kegiatan untuk mencapai indikator tersebut karena keterbatasan anggaran. Akhirnya secara umum dapat disimpulkan bahwa pencapaian target terhadap beberapa indikator kinerja yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Lamandau tahun 2009 2013, dan khususnya tahun 2013 yang dituangkan dalam Penetapan Kinerja Kabupaten Lamandau tahun 2013 dapat dipenuhi sesuai harapan. Terhadap indikator kinerja yang capaiannya belum memenuhi target yang ditetapkan, kami menyadari atas keterbatasan sumberdaya manusia yang kami miliki, namun demikian segala keterbatasan tersebut menjadi motivasi untuk memperbaiki kinerja pada tahun tahun mendatang. BAB IV PENUTUP 171