BAB I PENDAHULUAN

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN Kesejahteraan masyarakat adalah kata kunci indikator keberhasilan pembangunan. Kesejahteraan yang memiliki dimensi : 1) Kesejahteraan yang dinikmati oleh seluruh komponen masyarakat 2) Kesejahteraan yang betulbetul mampu mendorong daya saing daerah dengan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi; 3) Kesejahteraan yang mampu mengurangi jurang antara miskin dan kaya; dan 4) Kesejahteraan yang mampu mengantarkan pada kondisi masyarakat yang semakin mandiri. Untuk mewujudkan dan mengawal komitmen penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat tersebut. maka diperlukan pemimpin yang benar-benar memahami permasalahan yang dihadapi daerah, mampu memahami tuntutan dan harapan masyarakat. Dengan berbekal sebagai mitra pemerintah daerah dalam pelaksanaan pembangunan daerah serta pemahaman yang menyeluruh terhadap dinamika perkembangan permasalahan, tantangan dan keberhasilan pembangunan daerah yang dialami selama ini kiranya menjadi bekal yang cukup bagi kami untuk menawarkan progam 5 (lima) tahun kedepan guna melanjutkan keberhasilan yang sudah tercapai dan menuntaskan permasalahan yang belum dapat diselesaikan untuk mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera. 1

2 BAB II PERMASALAHAN PEMBANGUNAN Untuk ketepatan dalam menetapkan arah kebijakan dan sasaran pembangunan maka perlu diinventarisir permasalahan yang mendesak untuk diselesaikan yaitu : 1. Terbatasnya kualitas SDM pencari kerja, sehingga kalah bersaing, faktor ini penyebab peningkatan angka pengangguran; 2. Angka kemiskinan masih cukup tinggi (4,5%); 3. Terbatasnya peran masyarakat dan kelurahan dalam penyusunan kebijakan publik termasuk penganggaran dan pengawasan; 4. Rendahnya pelayanan aparat pemerintahan akibat belum efisien dan efektif manajemen pemerintahan dan belum terselenggaranya pemerintahan yang didukung birokrasi profesional yang berbasis kompetnsi dan kinerja; 5. Rendahnya daya saing dan kualitas produk industri kecil, menengah, pertanian maupun produk wisata; 6. Adanya kesenjangan pertumbuhan dan pembangunan antar wilayah/ kawasan sehingga masih terbatasnya sarana prasarana dasar masyarakat; 7. Menurunnya kualitas Lingkungan Hidup karena kurang optimalnya pengelolaan. 2

3 BAB III VISI DAN MISI 3.1. Visi Berdasarkan kondisi dan permasalahan pembangunan yang ada, maka Visi kami sebagai Calon Walikota dan Wakil Walikota Banjarbaru 5 (lima) tahun kedepan adalah : GAWI SABARATAAN MENUJU BANJARBARU SEJAHTERA SEJAHTERA, mengandung makna dalam 5 ( lima) tahun ke depan akan terjadi peningkatan kesejahteraan masyarakat, yang diindikasikan dengan meningkatnya pendapatan perkapita penduduk Banjarbaru yang berdampak pula pada menurunnya angka kemiskinan, serta peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana infrastruktur yang memadai guna mendukung pertumbuhan ekonomi di Banjarbaru 3.2. Misi Sedangkan untuk mewujudkan visi tersebut diatas, maka Misi pembangunan daerah Kota Banjarbaru adalah : MENINGKATKAN DAYA SAING BANJARBARU DENGAN DIDUKUNG SDM YANG BERKUALITAS DENGAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN YANG BERSIH DAN MELAYANI 3

4 BAB III STRATEGI KEBIJAKAN Strategi Kebijakan adalah merupakan cara mencapai tujuan dan sasaran berdasarkan ketentuan yang ditetapkan sebagai pedoman pelaksanaan program kegiatan untuk mewujudkan visi dan misi. Adapun Strategi Kebijakan yang akan dilaksanakan adalah : 1. Menjalankan dan menerapkan regulasi secara murni dan konsekuen; 2. Melakuan evaluasi terhadap penerapan regulasi dan mereview/penyempurnaan komprehensif terhadap PERDA yang kurang produktf dan tidak berpihak kepada masyarakat; 3. Menerapkan kebijakan publik mudah dan melayani sesuai paradigma pembangunan kemiskinan, kesehatan, pendidikan, lapangan kerja, ekonomi daerah, pemberdayaan masyarakat dan peningkatan daya saing; 4. Memperluas interaksi pelaku pembangunan dengan 3 domain good governance dan mengoptimalkan peran masing-masing domain dengan prinsip 3 pilar pembangunan yang meliputi : Pemerintah (state), Masyarakat (community) dan Pengusaha ( private sector) serta ditambah dengan keterlibatan 1 domain yaitu para akademisi. 4

5 BAB IV PROGRAM PEMBANGUNAN Program Pembangunan merupakan implementasi bagaimana pencapaian tujuan dan sasaran secara operasional yang dituangkan dalam program sistematis dan terpadu untuk merealisasikan visi dan misi berdasar isu-isu strategis, melalui 3 Agenda Pokok Pembangunan dengan penjabaran sebagai berikut : A. AGENDA MEWUJUDKAN PEREKONOMIAN DAERAH YANG MEMILIKI DAYA SAING 1. Peningkatan investasi dan daya saing serta perbaikan iklim perdagangan melalui : a. Peningkatan pelayanan informasi potensi dan perijinan investasi; b. Peningkatan promosi dan kerjasama investasi; c. Peningkatan pelayanan prasarana perdagangan, terutama pembangunan pasar tradisional modern; d. Penataan kawasan PKL; e. Membentuk BUMD Bank Perkreditan Rakyat 2. Peningkatan pemberdayaan UKM dan koperasi melalui: a. Peningkatan kualitas SDM dan manajemen UKM dan koperasi; b. Peningkatan akses UKM dan koperasi kepada sumber daya produktif, terutama permodalan, teknologi, informasi dan pasar; c. Peningkatan kualitas kelembagaan dan kerjasama koperasi d. Mendorong penyaluran kredit perbankan pada pedagang kecil; 3. Peningkatan produk dan skala usaha hasil pertanian melalui: a. Peningkatan kualitas dan kuantitas produksi hasil pertanian; b. Peningkatan akses petani terhadap sumber daya produksi, seperti saprodi, permodalan, teknologi, inform, transportasi dan pasar; c. Peningkatan produk unggulan hasil pertanian 5

6 4. Peningkatan daya saing produk jasa pariwisata melalui: a. Peningkatan kualitas pelayanan obyek wisata; b. Peningkatan kerjasama dalam pengembangan obyek & daya tarik wisata serta kerjasama pemasaran pariwisata dengan Pemerintah Pusat / Propinsi, swasta maupun masy; c. Pengembangan wisata: seni budaya dan kuliner d. Memaksimalkan semua potensi wisata yang ada di Banjarbaru 5. Peningkatan sarpras pelayanan dasar masyarakat melalui : a. Peningkatan layanan jaringan irigasi; b. Peningkatan layanan sanitasi dan air limbah untuk rumah tangga dan industri; c. Peningkatan jalan dan jembatan pada kawasan yang belum dapat di akses, kawasan industri, kawasan pariwisata, kawasan perkotaan dan sentra-sentra produksi; d. Peningkatan sarpras LLAJ; e. Peningkatan sarana transportasi umum; e. Peningkatan kualitas perumahan dan permukiman; f. Peningkatan pengelolaan persampahan dan drainase; g. Peningkatan trotoar, taman, penerangan, jalan umum dan arena bermain/olah raga. 6. Peningkatan pengelolaan SDA dan pelestarian LH secara efektif dan efisien melalui : a. Peningkata peran serta masyarakat dalam pengelolaan SDA dan LH melalui pola kemitraan; b. Peningkatan pengendalian pencemaran dan perusakan LH; c. Peningkt upaya rehabilitasi lahan dan konservasi SDA; d. Mengamankan dan merehabilitasi daerah aliran sungai termasuk untuk antisipasi bencana banjir dan irigasi pertanian; e. Melindungi flora dan fauna sebagai keanekaragaman hayati 7. Peningkatan peran kelurahan dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat melalui: 6

7 a. Peningkatan kemampuan dan kesejahteraan aparatur pemerintah kelurahan; Peningkatan sistem perencanaan, penganggaran, dan administrasi pemerintahan kelurahan; b. Peningkatan peran Lembaga Kelurahan lainnya; c. Peningkatan pendapatan Kelurahan melalui bantuan yang bersifat Block Grant maupun Specific Grant d. Listrik dan air bersih Kelurahan 8. Perluasan dan pemberdayaan kerjasama antar daerah dan kerjasama antar lembaga dalam upaya membangun iklim investasi riil yg dpt memberikan kontribusi PAD tanpa membebani APBD. B. AGENDA MEWUJUDKAN SUMBER DAYA MANUSIA BERKUALITAS YANG SEHAT, CERDAS, BERMORAL DAN PROFESIONAL 1. Peningkatan upaya penanggulangan kemiskinan melalui a. Pemenuhan kebutuhan pokok bagi keluarga miskin, terutama pangan, layanan kesehatan, pendidikan dan tersedianya lapangan pekerjaan untuk pengangguran. b. Percepatan pembangunan pada kawasan yang belum terjangkau, terutama prasarana transportasi, air bersih, lingkungan permukiman yang sehat, ekonomi, industri dan layanan informasi c. Mendorong terciptanya program-program ekonomi kerakyatan 2. Peningkatan Kualitas Pendidikan melalui : a. Peningkatan pelayanan sarana prasarana pendidikan b. Peningkatan PAUD dan pendidikan inklusi c. Mewujudkan program wajib belajar pendidikan dasar 12 thn d. Peningkatan mutu pendidikan e. Peningkatan manajamen kelola satuan pendidikan 3. Peningkatan Derajat Kesehatan a. Peningkatan sarpras pelayanan kesehatan, baik Pustu, Puskesmas maupun RSU; b. Peningkatan kesehatan lingkungan, perilaku hidup sehat dan gizi masyarakat 7

8 c. Peningkatan upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular; d. Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan; e. Peningkatan upaya pengawasan obat dan makanan 4. Peningkatan kualitas naker dan perbaikan iklim ketenagakerjaan dan daya saing melalui: a. Peningkatan keterampilan dan produktivitas naker b. Perluasan kesempatan kerja; c. Peningkatan perlindungan tenaga kerja dan hub industrial d. Peningkatan keahlian teknis dengan membangun program studi siap kerja pada SMK dan menyelenggaraka diklat ketenagakerjaan secara intensif serta membangun kerjasama pemerintah kota dan perusahaan 5. Peningkatan pemberdayaan perempuan, pemuda dan Olah Raga melalui : a. Peningkatan kualitas hidup, kesetaraan GENDER melalui peningkatan nyata peran dan kedudukan perempuan di berbagai bidang kehidupan dan pembangunan; b. Peningkatan perlindungan terhadap perempuan dan anak dari berbagai bentuk tindak kekerasan dan eksploitasi; c. Peningkatan kreatifitas dan keterampilan pemuda; d. Peningkatan pembinaan, penyediaan sarpras olah raga masyarakat 6. Peningkatan IPTEK untuk menunjang pembangunan melalui: a. Peningkatan layanan inform tentang IPTEK, terutama teknologi tepat guna bagi masyarakat; b. Peningkatan kerjasama dengan lembaga-lembaga penelitian untuk pengembangan sumber daya daerah c. Peningkatan aparatur pemerintah daerah, sehingga dalam menentukan kebijakan daerah atas dasar pertimbangan hasil penelitian/kajian yang bersandar pada knoweledge, science dan engineering d. Memberikan beasiswa dan fasilitas bagi mahasiswa dan pelajar cerdas, potensial tapi kurang mampu 7. Peningkatan kualitas pelayanan kehidupan beragama melalui: a. Peningkatan sarpras tempat ibadah; b. Peningkatan kualitas pelayanan kegiatan keagamaan 8

9 C. AGENDA MENINGKATKAN TATA PEMERINTAHAN YANG DEMOKRATIS, TRANSPARAN, AKUNTABEL, EFISIEN DAN EFEKTIF 1. Peningkatan peran aparatur daerah yang bersih, berwibawa dan profesional, yang berorientasi pada pelayanan masyarakat melalui: a. Peningkatan pembinaan personil / kepegawaian; b. Peningkatan pengetahuan dan kemampuan melalui pendidikan kedinasan; c. Penerapan secara maksimal Sistem Informasi Kepegawaian; dan d. Penerapan reward dan punishment secara proporsional 2. Peningkatan sistem kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintahan yang efisien, efektif, transparan dan akuntabel melalui: a. Penyempurnaan SOTK; b. Peningkatan sistem perencanaan dan penganggaran yang partisipatif; c. Peningkatan sistem manajemen pengelolaan keuangan daerah; d. Peningkatan sistem pengawasan dan akuntabilitas kinerja aparatur pemerintah; e. Penegakan Hukum dan Pemberantasan Korupsi 3. Peningkatan PAD melalui: a. Peningkatan Intensifikasi dan Ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan; b. Peningkatan manajemen pelayanan dan sistem akuntasi pengelolaan pendapatan daerah 4. Peningkatan pelayanan masyarakat, kualitas Perda dan sistem pelayanan perijinan melalui: a. Peningkatan kemampuan penyusunan Perda; b. Peningkatan sistem perijinan daerah one stop service; c. Peningkatan upaya penegakan Perda d. Peningkatan kualitas Pembuatan KTP. KK, Akte Kelahiran 9

10 5. Peningkatan peran serta masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan publik, pelaksanaa dan pengawasan melalui: a. Peningkatan akses masyarakat pada informasi kegiatan dan kebijakan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarkat; serta b. Peningkatan dialog interaktif dan pelibatan masyarakat dalam proses penyusunan dan pelaksanaan kebijakan publik 6. Peningkatan peran Aparatur Pemerintahan melalui : a. Peningkatan tunjangan kinerja PNS e. Peningkatan Tunjangan bagi RT/RW, 10