Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

dokumen-dokumen yang mirip
Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PENDELEGASIAN WEWENANG PENJATUHAN HUKUMAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH.

BUPATI BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR : 08 TAHUN 2009 TENTANG

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH NOMOR 59 TAHUN 2009 TENTANG

5. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1950 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 2, 3, 10, dan 11 Tahun 1950;

BUPATI SAMBAS PERATURAN BUPATI SAMBAS NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG DISIPLIN JAM KERJA BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BANGKA Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. (0717) Faximile (0717) 92534

PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 34 TAHUN 2012

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 6 TAHUN 2017

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 59 TAHUN 2008 TENTANG DISIPLIN JAM KERJA BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG PEMOTONGAN TAMBAHAN PENGHASILAN ATAU TUNJANGAN LAINNYA

WALIKOTA SALATIGA PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENDELEGASIAN SEBAGIAN WEWENANG PEMBERIAN CUTI PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA TANJUNGPINANG,

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN NOMOR : PER-01/M.

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 34 TAHUN 2011

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.228, 2010 KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pendelegasian Wewenang. Kepegawaian.

PERATURAN GUBERNUR BANTEN

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 09 TAHUN 2009 TENTANG JAM KERJA BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUKAMARA

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

- 1 - MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BELITUNG KEPUTUSAN BUPATI BELITUNG NOMOR : / 109 /KEP/BKD/2011 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 16 Tahun 2016 Seri E Nomor 11 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2012

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 74 TAHUN 2016

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. Disiplin Kerja. Pegawai Negeri Sipil. BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN. REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 23 TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 41/PMK.01/2011 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

Mengingat : 1,. diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil perlu

2016, No Guru dan Tenaga Kependidikan Menjadi Pegawai Negeri Sipil Daerah Provinsi; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Si

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58/PERMEN-KP/2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 45/Permentan/OT.140/4/2014

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

5. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1950 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 2, 3, 10, dan 11 Tahun 1950;

2016, No Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5071); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 109 TAHUN 2009 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

T BERITA DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96 TAHUN 2000 TENTANG WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, T

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGETAN NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PER. 02 Tahun 2009 TENTANG

2016, No terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketujuh atas Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang K

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG DISIPLIN HARI DAN JAM KERJA DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 38 TAHUN 2013

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 29 TAHUN 2006 TENTANG POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN PEGAWAI HONORER DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS

(KOP SURAT) RAHASIA SURAT PANGGILAN I NOMOR:... N I P : : Pembina Tk.I, IV/b Jabatan : Kepala... pada

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PERTIMBANGAN KEPEGAWAIAN

GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PERTIMBANGAN KEPEGAWAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 07/E/2010 TENTANG

No.1240, 2014 BKN. Gaji Pokok. PNS. Penyesuaian. Pelaksanaan. Ketentuan Teknis.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2003 TENTANG WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN, DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

BUPATI KUTAI BARAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI KUTAI BARAT NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 3, Tamba

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

2016, No perkembangan peraturan perundang-undangan sehingga perlu diganti; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

T BERITA DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

PERATURAN BUPATI KARAWANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG

Transkripsi:

Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG PENDELEGASIAN WEWENANG PENJATUHAN HUKUMAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan kepastian dan tertib hukum dalam penjatuhan hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil Daerah, maka pendelegasian wewenang penjatuhan hukuman disiplin sebagaimana telah diatur dalam Keputusan Gubernur Nomor 3206/2003 perlu dilakukan perubahan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan memperluas pendelegasiannya hingga kepada para pejabat di tingkat Kota Administrasi/Kabupaten Administrasi; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Pendelegasian Wewenang Penjatuhan Hukuman Disiplin Pegawai Negeri Sipil Daerah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999; 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan; 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 4. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah; 9. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2001 tentang Bentuk Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 10. Keputusan Gubernur Nomor 60 Tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Kepegawaian Daerah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PENDELEGASIAN WEWENANG PENJATUHAN HUKUMAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 2. Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, yang selanjutnya disebut Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, adalah Gubernur dan perangkat daerah Provinsi DKI Jakarta sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta. 3. Gubernur adalah Kepala Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 5. Asisten Tata Praja dan Aparatur adalah Asisten Tata Praja dan Aparatur Sekretaris Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

6. Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Satuan Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. 7. Kepala SKPD adalah Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 8. Unit Pelaksana Teknis, yang selanjutnya disingkat UPT adalah Unit Pelaksana Teknis pada SKPD. 9. Kepala UPT adalah Kepala Unit Pelaksana Teknis pada SKPD. 10. Pegawai Negeri Sipil Daerah, yang selanjutnya disingkat PNS adalah Pegawai Negeri Sipil Daerah Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 11. Kepala Sekolah adalah Kepala Sekolah di lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta di tingkat Taman Kanak- Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Luar Biasa, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan. 12. Hukuman Disiplin adalah hukuman yang dijatuhkan kepada PNS karena melanggar Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil. 13. Pendelegasian wewenang adalah pendelegasian sebagian wewenang Gubernur kepada Pejabat lain dalam lingkungan kekuasaannya untuk menjatuhkan hukuman disiplin dalam lingkungannya masing-masing. BAB II PENDELEGASIAN WEWENANG Pasal 2 Pendelegasian wewenang penjatuhan Hukuman Disiplin PNS di lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta kepada : a. Sekretaris Daerah : 1. hukuman disiplin ringan berupa teguran lisan, teguran tertulis, dan pernyataan tidak puas secara tertulis kepada PNS yang menduduki jabatan Eselon II dan Eselon III Kepala SKPD. 2. hukuman disiplin sedang berupa penundaan kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 (satu) tahun, penurunan gaji sebesar 1 (satu) kali kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 (satu) tahun dan penundaan kenaikan pangkat untuk paling lama 1 (satu) tahun terhadap PNS yang menduduki jabatan Eselon II dan Eselon III Kepala SKPD. 3. hukuman disiplin berat berupa penurunan pangkat pada pangkat yang setingkat lebih rendah untuk paling lama 1 (satu) tahun terhadap semua PNS kecuali yang menduduki jabatan Eselon II dan Eselon III Kepala SKPD.

4. hukuman disiplin berat berupa pembebasan dari jabatan terhadap PNS yang menduduki jabatan struktural kecuali yang menduduki jabatan Eselon II dan Eselon III Kepala SKPD. 5. hukuman disiplin berat berupa pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS dan pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS terhadap PNS yang berpangkat Penata Tingkat I golongan ruang III/d ke bawah. b. Asisten Tata Praja dan Aparatur : 1. hukuman disiplin sedang berupa penundaan kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 (satu) tahun, penurunan gaji sebesar 1 (satu) kali kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 (satu) tahun, dan penundaan kenaikan pangkat untuk paling lama 1 (satu) tahun terhadap PNS yang menduduki jabatan Eselon III kecuali yang menduduki jabatan Kepala SKPD. 2. hukuman disiplin sedang berupa penurunan gaji sebesar 1 (satu) kali kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 (satu) tahun, dan penundaan kenaikan pangkat untuk paling lama 1 (satu) tahun terhadap PNS yang menduduki jabatan Kepala SKPD di lingkungan Kantor. c. Kepala Dinas/Badan/Walikota/Bupati/Sekretaris DPRD/Kepala Biro : 1. hukuman disiplin ringan berupa teguran lisan, tegoran tertulis dan pernyataan tidak puas secara tertulis kepada PNS di lingkungannya. 2. hukuman disiplin sedang berupa penundaan kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 (satu) tahun, penurunan gaji sebesar 1 (satu) kali kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 (satu) tahun, dan penundaan kenaikan pangkat untuk paling lama 1 (satu) tahun terhadap PNS di lingkungannya kecuali terhadap PNS yang menduduki jabatan Eselon III. d. Kepala Kantor di tingkat Provinsi/Kepala Suku Dinas/Kepala Badan di tingkat Kota Administrasi/Kabupaten Administrasi/Kepala UPT/Camat : 1. hukuman disiplin ringan berupa teguran lisan atau teguran tertulis atau pernyataan tidak puas secara tertulis terhadap PNS yang menduduki jabatan PNS di lingkungannya. 2. hukuman disiplin sedang berupa penundaan kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 (satu) tahun terhadap PNS yang menduduki jabatan PNS di lingkungannya.

e. Kepala Kantor di tingkat Kota Administrasi/Kabupaten Administrasi/Kepala Puskesmas Kecamatan untuk hukuman disiplin ringan berupa teguran lisan, teguran tertulis, dan pernyataan tidak puas secara tertulis terhadap PNS yang menduduki jabatan Eselon IV, Eselon V dan semua PNS di lingkungannya. f. Lurah untuk hukuman disiplin ringan berupa teguran lisan, teguran tertulis, dan pernyataan tidak puas secara tertulis terhadap semua PNS di lingkungannya termasuk PNS yang menduduki jabatan Eselon IV. g. Guru yang diberi tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah untuk hukuman disiplin ringan berupa teguran lisan, teguran tertulis, dan pernyataan tidak puas secara tertulis terhadap semua PNS di lingkungannya termasuk PNS yang menduduki jabatan Eselon V. Pasal 3 Penjatuhan hukuman disiplin terhadap PNS yang tidak diatur dalam Peraturan Gubernur ini merupakan wewenang Gubernur sesuai peraturan perundang-undangan. BAB III PELAPORAN Pasal 4 (1) Pejabat yang diberikan kewenangan untuk menjatuhkan hukuman disiplin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 maupun yang diluar kewenangannya, wajib memberikan laporan kepada Sekretaris Daerah dengan tembusan kepada Kepala Badan Pengawasan Daerah dan Kepala Badan Kepegawaian Daerah. (2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat setiap awal bulan April, Juli, Oktober dan Januari dengan menggunakan format sebagaimana tercantum dalam lampiran II Peraturan Gubernur ini.

BAB IV SANKSI Pasal 5 Apabila pejabat yang diberikan kewenangan untuk menjatuhkan hukuman disiplin tidak memberikan laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 secara berkala, maka yang bersangkutan akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan tentang disiplin Pegawai Negeri Sipil. BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 6 Pada saat Peraturan Gubernur ini mulai berlaku, Keputusan Gubernur Nomor 3206/2003 tentang Pendelegasian Wewenang Penjatuhan Hukuman Disiplin Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 7 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 6 Mei 2008 GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, TTD FAUZI BOWO

Diundangkan di Jakarta pada tanggal 9 Mei 2008 SEKRETARIS DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, TTD MUHAYAT NIP 050012362 BERITA DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2008 NOMOR 40.

Lampiran I : Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor : 39 Tahun 2008 Tanggal : 6 Mei 2008 R I N G A N S E D A N G Tingkat dan Jenis Hukuman Disiplin a. Teguran lisan; Pegawai yang menduduki jabatan Eselon II dan III Kepala SKPD b. Teguran tertulis; Pegawai yang menduduki jabatan Eselon II dan III Kepala SKPD c. Pernyataan Pegawai yang tidak puas menduduki jabatan secara tertulis; Eselon II dan III Kepala SKPD a. Penundaan Pegawai yang kenaikan gaji menduduki jabatan berkala untuk Eselon II dan III paling lama 1 Kepala SKPD tahun; b. Penurunan gaji Pegawai yang sebesar satu menduduki jabatan kali kenaikan Eselon II dan III gaji berkala Kepala SKPD untuk paling lama 1 tahun; dan c. Penundaan Pegawai yang kenaikan menduduki jabatan pangkat untuk Eselon II dan III paling lama 1 Kepala SKPD tahun. Sekda Astaprajatur KepalaDinas/Badan/ Walikota/Bupati/SekretarisDPRD/ Kepala Biro Pegawai yang menduduki jabatan Eselon III kecuali yang menduduki jabatan Kepala SKPD Pegawai yang menduduki jabatan Eselon III kecuali yang menduduki jabatan Kepala SKPD dan semua pegawai yang menduduki jabatan Kepala SKPD di lingkungan Kantor Pegawai yang menduduki jabatan Eselon III kecuali yang menduduki jabatan Kepala SKPD dan semua pegawai yang menduduki jabatan Kepala SKPD di lingkungan Kantor Pejabat Yang Berwenang Menghukum Kepala Kantor di tingkat Provinsi/ Kepala Suku Dinas/ Kepala Badan di tingkat Kota Adm./ Kab. Adm./Kepala UPT/Camat - Semua Pegawai yang menduduki jabatan - Semua Pegawai yang menduduki jabatan - Semua Pegawai yang menduduki jabatan Semua kecuali terhadap pegawai yang menduduki jabatan Eselon III Semua kecuali terhadap pegawai yang menduduki jabatan Eselon III Semua kecuali terhadap pegawai yang menduduki jabatan Eselon III Pegawai yang menduduki jabatan Kepala Kantor di tingkat Kota Adm./Kab. Adm./Kepala Puskesmas Kecamatan Pegawai yang menduduki jabatan Pegawai yang menduduki jabatan Lurah Semua pegawai di lingkungannya termasuk yang menduduki Eselon IV Guru yang diberi tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah Semua termasuk yang menduduki Eselon IV dan Eselon V Semua pegawai di lingkungannya termasuk yang menduduki Eselon IV Semua pegawai di lingkungannya termasuk yang menduduki Eselon IV - - - Pegawai yang menduduki jabatan Semua termasuk yang menduduki Eselon IV dan Eselon V Semua termasuk yang menduduki Eselon IV dan Eselon V - - - - - - - -

B E R A T Tingkat dan Jenis Hukuman Disiplin a. Penurunan pangkat pada pangkat yang setingkat lebih rendah untuk paling lama 1 tahun b. Pembebasan dari jabatan; c. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai Pegawai Negeri Sipil; dan c. Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil. Sekda Astaprajatur KepalaDinas/Badan/ Walikota/Bupati/SekretarisDPRD/ Kepala Biro Semua pegawai kecuali yang menduduki jabatan Eselon II dan Eselon III Kepala SKPD Pegawai yang menduduki jabatan struktural kecuali yang menduduki jabatan Eselon II dan Eselon III Kepala SKPD Pegawai yang berpangkat Penata Tingkat I golongan ruang III/d ke bawah Pegawai yang berpangkat Penata Tingkat I golongan ruang III/d ke bawah Pejabat Yang Berwenang Menghukum Kepala Kantor di tingkat Provinsi/ Kepala Suku Dinas/ Kepala Badan di tingkat Kota Adm./ Kab. Adm./Kepala UPT/Camat Kepala Kantor di tingkat Kota Adm./Kab. Adm./Kepala Puskesmas Kecamatan Lurah Guru yang diberi tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, TTD FAUZI BOWO

Lampiran II : Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor : 39 Tahun 2008 Tanggal : 6 Mei 2008 DAFTAR NAMA PEGAWAI YANG DIKENAKAN HUKUMAN DISIPLIN Unit Organisasi : No. Nama NIP/NRK Pangkat/Gol. Ruang Jabatan Jenis Hukuman Disiplin Nomor dan Tanggal SK Pelanggaran 1 2 3 4 5 6 7 8 Jakarta, (PEJABAT YANG DIBERI KEWENANGAN UNTUK MENJATUHKAN HUKUMAN DISIPLIN ) Nama NIP