Prosiding SNaPP2012: Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN Yurika Permanasari, 2 Onoy Rohaeni

dokumen-dokumen yang mirip
Peranan Ibu Rumah Tangga dalam Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pembentukan Posdaya (Pos Pemberdayaan Keluarga)

PEMBENTUKAN POSDAYA DAN PELATIHAN PENGOLAHAN LIMBAH RUMAH TANGGA DI KELURAHAN CITEUREUP KECAMATAN CIMAHI UTARA KOTA CIMAHI

STRATEGI PEMBENTUKAN DAN PENDAMPINGAN POSDAYA

1. Pendahuluan. Bandung, Jl. Tamansari No. 1 Bandung

Keluarga kurang mampu tersebut didorong dan. C. Pemberdayaan Bidang Wirausaha bagi Ibu/Wanita. IV. STRATEGI PENGEMBANGAN

KETERAMPILAN BIDANG BOGA PADA PELAKSANAAN KKN POSDAYA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA

BAB I PENDAHULUAN. merupakan prasyarat utama untuk memperbaiki derajat kesejahteraan rakyat.

Assalamu alaikum UNSIKA SELAMAT MEMBANGUN DESA

1. Pendahuluan PENYULUHAN TENTANG PERKEMBANGAN PSIKOLOGIS KELUARGA DI DESA TANJUNGWANGI

PERTANYAAN PENELITIAN KETERAMPILAN BIDANG BOGA PADA PELAKSANAAN KKN POSDAYA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA

PERATURAN DESA NANGGUNG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA NANGGUNG

PENDAHULUAN Latar Belakang

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA UNTUK KADER

MEMBUAT DAN MENGISI POSDAYA UNTUK PEMBERDAYAAN KELUARGA PRASEJAHTERA

PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PEMBENTUKAN INSTITUSI MASYARAKAT BIDANG KELUARGA BERENCANA DI KELURAHAN/ DESA

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Penataan Lingkungan Permukiman : Berbasis : Komunitas :

BAB II BEBERAPA BIDANG PERMASALAHAN GAMPONG. peserta KKN ke masyarakat. Sebagai pengabdian diri kepada masyarakat,

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN MAHASISWA KKN IKIP VETARAN SEMARANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada BAB V akan dikemukakan beberapa kesimpulan dari hasil penelitian.

METODOLOGI Pendekatan dan Strategi Kajian Tipe Kajian

IbM POSDAYA (Pos Pemberdayaan Keluarga) Mitra Tani Desa Cikarawang Bogor (Oleh : Ratri Virianita, Yannefri Bakhtiar & Saepul Asikin)

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG

Ketentuan Pengajuan PKM

VISI Menjadikan Bogor Sebagai Kota yang Nyaman, Beriman dan Transparan

BAB V PENUTUP. Perindustrian Kota Surabaya dalam persiapan menghadapi Asean Economic. upaya-upaya dan proses komunikasi bisnis Dinas Perdagangan dan

BAB V KASIMPULAN DAN REKOMENDASI. diuraikan, selanjutnya pada bagian ini peneliti mencoba menyimpulkan secara

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

RANCANGAN PROGRAM RENCANA AKSI PENGEMBANGAN KBU PKBM MITRA MANDIRI

PEMERINTAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

PETUNJUK PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA KELUARGA)

PEMERINTAH KABUPATEN POSO

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 32 TAHUN 2001 SERI D NOMOR 4 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 32 TAHUN 2001 TENTANG

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN MAJENE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMBERDAYAAN KELOMPOK PKK DALAM PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK MENJADI PRODUK KERAJINAN TANGAN

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

VII. PERUMUSAN STRATEGI DAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DI DESA JEBED SELATAN

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 28 TAHUN 2015

PROGRAM PEMBERDAYAAN KELUARGA DI MASYARAKAT

KEPALA DESA BANJAR KECAMATAN LICIN KABUPATEN BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DESA BANJAR NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG KERJASAMA DESA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PELATIHAN KETERAMPILAN MEMPRODUKSI FABRIC ACCESSORIESUNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN EKONOMI KELUARGA

Himpunan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

BAB I PENDAHULUAN. pengabdian kepada masyarakat. Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan. salah satu persyaratan dan kelulusan mahasiswa.

penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan pendapatan bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah.

VII. RANCANGAN PROGRAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MISKIN

BAB V IMPLEMENTASI PROGRAM KOMPOSTING RUMAH TANGGA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA DALAM MEMBUAT PRODUK DAUR ULANG SAMPAH DI KELURAHAN BALEARJOSARI

BAB I PENDAHULUAN. Perdesaan (PNPM-MP) salah satunya ditandai dengan diberlakukannya UU No. 6

Lampiran 1 Peta Administrasi Kota Bogor dan Situgede

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KULIAH KERJA NYATA MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dari situasi sebelumnya. Otonomi Daerah yang juga dapat dimaknai

[ISSN ] Vol. 5 Edisi 10, Mar 2017

KEPALA DESA SIPAYUNG KECAMATAN SUKAJAYA KABUPATEN BOGOR PERATURAN DESA SIPAYUNG NOMOR 04 TAHUN 2001 TENTANG

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 1

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 6 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

Prosiding SNaPP2015 Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN EISSN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

KABUPATEN PESAWARAN KECAMATAN WAY RATAI DESA GUNUNGREJO PERATURAN DESA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

I. PENDAHULUAN. seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat. Pembangunan manusia seutuhnya tidak

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terdapat 7,7 juta balita yang terhambat pertumbuhannya. Dalam

PEMBERDAYAAN KELOMPOK WANITA PENGRAJIN SULAM DI KEC. TANGGULANGIN KAB. SIDOARJO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TABANAN,

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

EVALUASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN UKM DI KOTA BANDUNG MELALUI PROGRAM BANTUAN WALIKOTA UNTUK KEMAKMURAN (Bawaku Makmur)

BAB V PROFIL KELEMBAGAAN DAN PENYELENGGARAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM MP) DESA KEMANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Peran Pengelola TBM Sukamulya Cerdas Dalam Optimalisasi Minat Baca Masyarakat

SOSIALISASI DAN APLIKASI PENAMBAHAN NILAI KAIN PERCA DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUILTING DI GAMPONG TEUNGOH, KECAMATAN LANGSA KOTA, KOTA LANGSA

RESONA Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyiapkan kehidupan bangsa di masa depan. diberati oleh nilai-nilai. Hal ini terutama disebabkan karena pemuda bukanlah

Transkripsi:

Prosiding SNaPP2012: Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN 2089-3590 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS SEKOLAH MELALUI PEMBENTUKAN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA) DI DESA JATIROKE KECAMATAN JATINANGOR KABUPATEN SUMEDANG 1 Yurika Permanasari, 2 Onoy Rohaeni 1,2 Program Studi Matematika, Fakultas MIPA, Jl. Purnawarman 63 Bandung e-mail: 1 yurikakoe@gmail.com, 2 onoyrohaeni@gmail.com Abstrak. Posdaya dikembangkan sebagai salah satu sarana meningkatkan kualitas terpadu hidup masyarakat melalui penguatan fungsi keluarga secara terpadu. Posdaya bisa dikembangkan sebagai wadah pelayanan keluarga secara terpadu, utamanya pelayanan kesehatan, pendidikan, wirausaha, dan pengembangan lingkungan yang memudahkan keluarga berkembang secara mandiri. Langkah awal pembentukan posdaya dilakukan melalui sosialisasi posdaya dengan pendekatan nonformal kepada tokoh masyarakat maupun formal dengan pemda setempat. Untuk memulai program posdaya terlebih dahulu dilaksanakan pelatihan kader posdaya. Pengurus posdaya melaksanakan musyawarah rutin, untuk kemudian melaksanakan program-program yang telah direncanakan, mengadakan konsultasi dengan berbagai pihak yang terkait dengan program. Monitoring dilakukan oleh tim maupun pihak yang bekerjasama. Dalam kegiatan ini, pihak sekolah dilibatkan sebagai tokoh masyarakat yang turut memantau kegiatan yang dilaksanakan Posdaya. Melalui kegiatan Pos Pemberdayaan Keluarga, diharapkan peran perempuan terutama ibu-ibu rumah tangga dapat dioptimalkan, dengan senantiasa dapat terus menggali ide-ide kreatif baru untuk pengembangan kewirausahaan. Kata kunci: Posdaya, Wirausaha keluarga, Pelatihan keterampilan, Pemberdayaan Keluarga 1. Pendahuluan Pembangunan pada dasarnya adalah suatu orientasi dan kegiatan usaha yang tanpa akhir. Development is not a static concept. It is continuously changing.artinya juga bisa dikatakan bahwa pembangunan itu sebagai never ending goal (Rahmaddin MY,2009). Proses pembangunan sebenarnya adalah merupakan suatu perubahan sosial budaya. Pembangunan tergantung dari suatu innerwill, proses emansipasi diri, dan suatu partisipasi kreatif dalam proses pembangunan hanya menjadi mungkin karena proses pendewasaan. Pembangunan merupakan hasil dari sebuah dialog antara aspirasi publik dengan potensi kolektif bangsa. Pembangunan berdasarkan kepercayaan adalah pembangunan berpola pemberdayaan seluruh rakyat, khususnya rakyat kecil, terlebih lagi mereka merupakan bagian terbesar dari masyarakat Indonesia yang selama ini belum tersentuh secara optimal. Menurut Ahmad Heryawan (Heryawan, 2009) menyatakan bahwa manusia merupakan unsur terpenting dalam proses pembangunan, karena itu maju mundurnya suatu bangsa sangat bergantung pada kualitas SDM bangsa tersebut dalam mengatasi setiap perubahan lingkungan yang terus berkembang. Umat Islam di Indonesia yang merupakan kelompok mayoritas, ternyata masih belum mampu menampilkan peran yang optimal, dalam membangun ilmu pengetahuan, teknologi dan mengembangkan kehidupan perekonomian masyarakat bangsa yang menjadikan ajaran Islam rahmatan lil alamin. Community development atau sering 445

446 Yurika Permanasari, et al. disebut juga pemberdayaan masyarakat menampilkan persyaratan yang antara lain pentingnya pendidikan (dengan berbagai bentuk dan metodanya) sebagai pondasi dasar membangun suatu masyarakat. Islam memberdayakan (empowering) masyarakat menuju suatu tatanan masyarakat madani (hubungan yang harmonis antara masyarakat dan negara). Karena itu Unisba sebagai salah satu lembaga keislaman yang bergerak dibidang pendidikan merasa perlu secara serius meningkatkan kapasitas pengelolaan pendidikan umat Islam dalam seluruh aspek kehidupannya. Pada tahun 2008 LPPM Unisba bekerja sama dengan Yayasan Damandiri dan P2SDM IPB, telah melaksanakan kegiatan Pengembangan SDM melalui Pola Kemitraan di Kabupaten Sumedang. Pada kegiatan tersebut LPPM Unisba membina SMA binaan. Berdasarkan hasil konsultasi dengan Disdik Kabupaten Sumedang, direkomendasikan SMA Darul Fatwa di Desa Jatiroke sebagai SMA binaan LPPM Unisba. Pada tahun 2009 kerja sama dengan Yayasan Damandiri dan P2SDM Unisba berlanjut, dengan tema Pengembangan SDM melalui Pembentukan Posdaya di Kabupaten Sumedang. Pembentukan Posdaya dengan pendekatan berbasis sekolah, yaitu guru-guru dari SMA binaan diikutsertakan dalam pembentukan Posdaya. Dari kegiatan tersebut telah terbentuk Posdaya Kenari dengan beberapa kegiatan yang mendapat respon positif dari masyarakat. Pada tahun 2011 Pengabdian Kepada Masyarakat LPPM Unisba kembali memilih Desa Jatiroke untuk membentuk dua Posdaya baru di dua RW yang berbeda. Sebagai upaya pemberdayaan masyarakat dan tindak lanjut dari kegiatan sebelumnya pada tahun 2012 ini kami memilih Desa Jatiroke sebagai lokasi pengabdian di 2 RW terakhir yang masih belum terbentuk POSDAYA. Desa Jatiroke dipilih menjadi tempat dilaksanakannya PKM, karena termasuk salah satu tertinggal di Kecamatan Jatinangor (Data Kecamatan). Penduduk Jatiroke sebanyak 5331 jiwa dengan 5 RW, dan 30 RT. Khalayak sasaran adalah keluarga di Desa Jatiroke, utamanya keluarga kurang mampu dengan anak-anak dibawah usia 15 tahun, keluarga yang isterinya sedang mengandung, keluarga dengan remaja dibawah usia 25 tahun dan keluarga yang berusia lanjut. Sesuai dengan tema PKM ini yaitu: pemberdayaan masyarakat berbasis sekolah, seluruh kegiatan pengabdian dipusatkan di sekolah yang dimiliki desa Jatiroke. Sekolah dianggap sebagai tempat menimba ilmu, baik bagi siswa didiknya maupun masyarakat sekitar. Di daerah ini guru masih dianggap sebagai subjek yang patut digugu dan ditiru, sehingga guru-guru selain sebagai pendidik siswa sekolah juga merupakan tokoh masyarakat yang dapat dijadikan sumber pengetahuan dan tempat bertanya masyarakat setempat. Adapun sekolah yang dipilih sebagai tempat pengabdian adalah SMA Darul Fatwa yang terletak di RW 4. Selain karena sekolah ini berada di lingkungan desa Jatiroke, SMA Darul Fatwa juga mempunyai fasilitas pendidikan yang memadai karena telah sering mendapatkan hibah untuk peningkatan sarana prasarana. Oleh karena itu, tim PKM dapat menggunakan sarana prasarana sekolah untuk kegiatan pelatihan ibu-ibu rumah tangga dengan melibatkan guru-guru setempat sebagai pendamping. Sumber daya manusia merupakan modal yang sangat penting dalam melakukan pemberdayaan masyarakat. Dampak pemberdayaan masyarakat adalah kemandirian masyarakat dalam mengatasi permasalahan mereka melalui prakarsa dan kreatifitas untuk meningkatkan kualitas hidup. Tentunya membutuhkan masyarakat yang mempunyai pengetahuan, keterampilan dan sikap untuk keluar dari permasalahan mereka. Telaah mengenai Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan PKM: Sosial, Ekonomi, dan Humaniora

Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Sekolah Melalui Pembentukan Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya)... 447 peningkatan kapasitas sumber daya manusia ini adalah masyarakat pedesaan dan institusi kelembagaan sebagai wadah mereka berorganisasi. Menjadi pertimbangan dalam pemberdayaan masyarakat, ketika menghadapi persoalan kapasitas sumberdaya manusia masyarakat pedesaan yang rata-rata pendidikan formalnya terbatas. Tentunya perlu dipilih metode dan media pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat. Untuk itu, perlu dikembangkan metode pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat pedesaan. Kunci dari metode pendidikan bagi masyarakat pedesaan adalah proses penyadaran melalui penumbuhan kepercayaan diri, menumbuhkan rasa membutuhkan pada diri masyarakat untuk memperbaiki kualitas hidup. Sehingga, PKM ini memiliki tujuan untuk pengembangan bidang ekonomi/kewirausahaan yaitu, meningkatnya jenis usaha yang dimiliki oleh keluarga pra sejahtera dengan pemberian pelatihan keterampilan usaha dan terbentuknya unit usaha rumah tangga. 2. Roadmap PKM Hasil kegiatan PKM tahun 2009-2010 adalah telah dikembangkan satu buah Posdaya yaitu Posdaya Kenari di Desa Jatiroke Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang. Adapun kegiatan yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: a. Bidang Pendidikan Bidang pendidikan difokuskan pada PAUD. Program dari PAUD ini telah dilaksanakan kegiatan yaitu mengadakan pelatihan bagi Kader Tutor PAUD se kecamatan Jatinangor. b. Bidang Kesehatan Bidang kesehatan difokuskan pada Posyandu Balita dan telah memberi bantuan berupa sarana dan prasarana berupa Mebeuler (meja dan kursi); Timbangan Bayi; Makanan tambahan rutin tiap bulan sekali. Pada bidang kesehatan, yaitu Posyandu telah mendapat penghargaan posyandu percontohan se-kabupaten Sumedang dan mendapat penghargaan terbaik. c. Bidang Ekonomi Bidang ekonomi difokuskan pada pembuatan makanan ringan yaitu, produk kue-kue kering yang pemasarannya di sekitar desa jatiroke dan melayani katering apabila ada kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di sekitar desa Jatiroke. d. Bidang Lingkungan Untuk bidang lingkungan, kegiatan yang telah dilaksanakan adalah mengikuti lomba lingkungan sehat yang diadakan oleh pemerintah kabupaten Sumedang. PKM pada tahun 2011 dilaksanakan pada periode Januari Juni 2011 merupakan kelanjutan dari PKM tahun 2009-2010, yaitu perluasan dengan pembentukan dua buah Posdaya baru di RW I dan RW IV di desa Jatiroke. PKM tahun 2012 dilaksanakan Januari Agustus 2012 masih merupakan lanjutan dari PKM sebelumnya dengan penambahan pembentukan Posdaya di RW 2 dan RW 3 desa Jatiroke. Posdaya Kenari yang sudah dibentuk sebelumnya dijadikan sebagai Posdaya percontohan bagi posdaya baru. Setelah PKM ini selesai, perlu dilakukan membangun jejaring usaha produktif Posdaya untuk lebih memacu pertumbuhan usaha ekonomi masyarakat, melakukan pembelajaran pengurus/kader Posdaya melalui kegiatan studi banding ke posdaya lain, perlunya pendampingan oleh mahasiswa dalam bentuk kegiatan KKN Tematik Posdaya. ISSN 2089-3590 Vol 3, No.1, Th, 2012

448 Yurika Permanasari, et al. 3. Pembentukan Posdaya Langkah awal pembentukan posdaya dilakukan melalui sosialisasi posdaya dengan pendekatan nonformal kepada tokoh masyarakat dan pemda setempat. Kemudian dilanjutkan dengan pendataan potensi desa. Dari hasil pendatan dan diskusi dengan tokoh masyarakat dan kelurahan, dilaksanakan Lokakarya Mini sekaligus dengan pembentukan posdaya. Setelah pengurus Posdaya terbentuk, dilaksanakankan musyawarah pengurus dan kader untuk menyusun program kerja posdaya Bidang Ekonomi/Kewirausahaan yang meliputi: - Menentukan jenis usaha yang ingin dirintis - Pelatihan keterampilan usaha bagi Ibu Rumah Tangga dengan mendatangkan tenaga ahli dibidangnya. - Pembentukan Unit Usaha Rumah Tangga dengan bantuan modal bergulir. - Pemasaran Hasil Kegiatan Life Skill Ibu Rumah Tangga: Mengikut sertakan hasil life skill dalam penyelenggaraan pameran dan bazaar. - Untuk memulai program posdaya terlebih dahulu dilaksanakan pelatihan kader posdaya. Pengurus posdaya melaksanakan musyawarah rutin, untuk kemudian melaksanakan program-program yang telah direncanakan, mengadakan konsultasi dengan berbagai pihak yang terkait dengan program. Monitoring dilakukan oleh tim maupun pihak sekolah yang bekerjasama. Untuk mengetahui keberhasilan program yang telah dilaksanakan, dilakukan monitoring dan evaluasi. Evaluasi di ukur berdasarkan indikator yang telah ditetapkan antara lain: i. Jenis keterampilan yang dimiliki keluarga pra sejahtera ii. Jenis kelompok usaha bersama ekonomi kecil Adapun alur kegiatan dalam teknis pelaksanaan pengabdian ini adalah sebagai berikut : Sosialisasi Formal dan Non Formal pada Tokoh Masyarakat dan Desa Pendataan Lokakarya Mini Raker Pengurus POSDAYA Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan PKM: Sosial, Ekonomi, dan Humaniora

Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Sekolah Melalui Pembentukan Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya)... 449 Pelaksanaan Program Monitoring Evaluasi 4. Hasil dan Pembahasan Posdaya dibentuk di dua RW, yaitu RW 02 dan RW 03 sesuai dengan SK Kepala Desa Jatiroke No.141/IV/SK-06/DS/2012 tentang Penetapan Pengurus POSDAYA Desa Jatiroke Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang Tahun 2012. Setelah pengurus Posdaya terbentuk, pengurus dan kader melaksanakan musyawarah untuk menyusun program kerja posdaya Bidang Ekonomi/Kewirausahaan yaitu : - Menetukan keterampilan yang akan dilaksanakan adalah sulam pita dan kue kering - Mengadakan pelatihan keterampilan usaha bagi Ibu Rumah Tangga dengan mendatangkan tenaga ahli dibidangnya. - Pembentukan Unit Usaha Rumah Tangga dengan bantuan modal bergulir. - Pemasaran Hasil Kegiatan Life Skill Ibu Rumah Tangga: Mengikut sertakan hasil life skill dalam penyelenggaraan pameran dan bazaar. Pelatihan keterampilan membuat sulam pita diikuti oleh kader-kader dari Posdaya RW 02 (Kenari 2) dan 03 (Kenari 03) yang telah terbentuk, dengan instruktur pelatihan yang ahli dalam pembuatan kerajinan tangan tersebut. Instruktur tersebut juga mempunyai home industri barang produk sulam pita, sehingga dapat menampung hasil produk anggota posdaya untuk membatu memsarkan dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku. Beberapa kader posdaya sebelumnya (kenari 1 dan kenari 2) mendapat beberapa order untuk sulam pita dari beberapa perusahaan kerudung dan mukena. Hal ini lah yang menjadi pendorong anggota posdaya kenari 2 dan kenari 3 menentukan jenis pelatihan sulam pita. Pelatihan kue kering diberikan oleh ketua kader masingmasing Posdaya RW 02 dan RW 03 yang telah memiliki keterampilan dan bermaksud membaginya dengan kader-kader yang lain. Pada saat pemberian pelatihan keterampilan membuat kerajinan sulam pita dan cireng isi, diberikan juga dana operasional dan bantuan modal bergulir untuk setiap Posdaya. Dana operasional digunakan untuk pelaksanaan kegiatan-kegiatan Posdaya seperti pertemuan-pertemuan dan kegiatan kader lainnya. Sedangkan bantuan modal bergulir dimanfaatkan oleh kader Posdaya sebagai modal awal untuk produksi dan pemasaran. Pemasaran kue-kue kering (kemasan kantong plastik)tersebut sebagaian besar sudah punya tempat-tempat tersendiri, seperti kantin sekolah, kantin madrasah/pesantern setempat dan lain-lain. Bahkan pemasaran kue Nastar, Keju, Putri Salju dan Kue Semprit (kemasan toples) sudah dipasarkan di mall JATOS. ISSN 2089-3590 Vol 3, No.1, Th, 2012

450 Yurika Permanasari, et al. Sesuai dengan tujuan dari pengabdian pada masyarakat ini, indikator diukur dari jenis keterampilan yang dimiliki oleh ibu rumah tangga dan jenis kelompok usaha bersama. Dengan adanya pengabdian ini, ibu-ibu rumah tangga yang menjadi kader Posdaya menjadi bertambah keterampilannya setelah mengikuti pelatihan Sulam pita dan membuat Kue kering. Diharapkan ibu-ibu kader akan menyebarkan keterampilan ini pada ibu-ibu rumah tangga lain di Posdaya masing-masing. Dana bergulir yang diberikan pada setiap Posdaya juga menjadikan ibu-ibu rumah tangga tersebut dapat memulai untuk membuat usaha kecil, misalnya dengan mulai menjual produk-produk hasil pelatihan. Oleh karena itu, tim pengabdi juga turut membatu memasarkan hasil produk dengan mengikutsertakan dalam pameran maupun bazar agar lebih membuka peluang pemasaran yang lebih luas lagi. Monitoring semua kegiatan Posdaya dilakukan bersama oleh tim maupun pihak sekolah. Untuk menghindari keterbatasan waktu dan jarak anatra kader Posdaya dengan tim PKM, maka setiap kader yang akan melakukan kegiatan, melapor pada pihak sekolah dan pihak sekolah akan berkoordinasi dengan tim PKM, sehingga monitoring lebih mudah dilakukan. Kegiatan Posdaya juga dapat menggunakan fasilitas sekolah, seperti ruang rapat, ruang jahit, dan lain lain. 5. Kesimpulan Posdaya yang dikembangkan dalam Pengabdian Kepada Masyarakat ini, dapat dijadikan sebagai wadah pelayanan keluarga secara terpadu, utamanya bidang wirausaha yang memudahkan keluarga berkembang secara mandiri. Kemandirian ibu rumah tangga menjadikan potensi ibu rumah tangga sangat besar untuk berperan serta meningkatkan perekonomian masyarakat dengan memberdayakan keluarga. Melalui kegiatan Pos Pemberdayaan Keluarga (POSDAYA), diharapkan peran perempuan terutama ibu-ibu rumah tangga dapat dioptimalkan, dengan senantiasa dapat terus menggali ide-ide kreatif baru untuk pengembangan kewirausahaan. Jika dilihat dari antusiasme para kader, dukungan aparat desa setempat, dan motivasi dari pendamping, Posdaya akan mempunyai peranan penting dalam kemajuan masyarakat desa. Oleh karena itu, disarankan untuk menambah pembentukan Posdaya di desa-desa lain, terutama desa-desa yang masih masuk kategori desa tertinggal. 6. Daftar Pustaka Ana Budi Rahayu, 2009, Pembangunan Perekonomian Nasional melalui Pemberdayaan Masyarakat Desa, binaswadaya.org Dadang Solihin, Perencanaan Pembangunan, http://www,slideshare.net diunduh Desember 2011 Heryawan, 2009, Pengembangan Sumber Daya Manusia Unggul dan Berkualitas dalam Mewujudkan Visi Pembagunan Jawa Barat,, Orasi Ilmiah. Mubyarto, 1984, Strategi Pembangunan Pedesaan, P3PK UGM Yogyakart. M. Yusuf Fajar, dkk., 2011, Upaya Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat melalui Pembentukan Pos Pemberdayaan Keluarga (POSDAYA) di Desa Jatiroke Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang, Laporan PKM 2010, LPPM Unisba Rahmaddin MY, 2009, Indikator Pembanguna Daerah, http://ovalhanif.wordpress.com Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan PKM: Sosial, Ekonomi, dan Humaniora