BAB I PENDAHULUAN. sektor perindustrian semakin ketat.perusahaan-perusahaan beroperasi dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi pada

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi

MATERI 3 PER E AM A AL A AN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam skripsi yang penulis lakukan ini menggunakan analisa forecasting dari

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERAMALAN (FORECASTING)

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pembahasan Materi #7

EMA302 Manajemen Operasional

BAB 3 Metode Penelitian

Aplikasi Sistem Informasi Forecasting pada PD. Maha Jaya. Teknik Informatika 1 Teknik Industri 2 Universitas Kristen Petra Surabaya

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Operasional

SISTEM PERAMALAN PERSEDIAAN UNIT MOBIL MITSUBISHI PADA PT. SARDANA INDAH BERLIAN MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING

Febriyanto, S.E., M.M.

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN PRODUK KECAP PADA PERUSAHAAN KECAP MANALAGI DENPASAR BALI.

PERAMALAN (Forecast) (ii)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi jagung merupakan hasil bercocok tanam, dimana dilakukan penanaman bibit

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah. adalah penelitian secara deskriptif dan komparatif.

BAB III PERAMALAN. Praktikum Sistem Produksi ATA 2014/2015

METODE KUANTITATIF, MENGGUNAKAN BERBAGAI MODEL MATEMATIS YANG MENGGUNAKAN DATA HISTORIES DAN ATAU VARIABLE-VARIABEL KAUSAL UNTUK MERAMALKAN

PERENCANAAN PERSEDIAAN BARANG MENGGUNAKAN METODE FORECASTING DAN EOQ PADA PT. COSMO MAKMUR INDONESIA

PREDIKSI JUMLAH PENERIMAAN SISWA SMK SWASTA TAHUN AJARAN 2011/2012

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. future. Forecasting require historical data retrieval and project into the

BAB II LANDASAN TEORI. dan bekerja sama untuk memproses masukan atau input yang ditunjukkan kepada

BAB. 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III PERAMALAN 3.1 Landasan Teori Peramalan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif adalah suatu kegiatan yang berkenaan dengan pernyataan terhadap

BAB 2 LANDASAN TEORI

KEANDALAN PERAMALAN. Disajikan oleh: Bernardus Budi Hartono. Teknik Informatika [Gasal ] FTI - Universitas Stikubank Semarang

Matakuliah : Ekonomi Produksi Peternakan Tahun : Oleh. Suhardi, S.Pt.,MP

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI TEKNIK PROYEKSI BISNIS DODI TISNA AMIJAYA SE.,MM METODA METODA -- METODA PERAMALAN METODA PERAMALAN

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi

CROSS SECTION. Data yang tidak berdasar waktu DATA STATISTIK BERDASARKAN PERSPEKTIF WAKTU TIME SERIES. Berbasis Waktu

SALES FORECASTING UNTUK PENGENDALIAN PERSEDIAAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

Manajemen Operasional. PERAMALAN (Forecasting)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN LEAST SQUARE METHOD UNTUK PERAMALAN PENJUALAN DI HIJABSTORY BANDUNG

PERAMALAN PRODUKSI SARUNG TENUN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMULUSAN DATA

Analisis Peramalan Penjualan Produk Dodol Coklat Menggunakan Metode Adjusted Exponential Smoothing (Studi Kasus pada Pabrik Dodol Asli 99 Garit)

BAB 2 LANDASAN TEORITIS

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan terjadi

CROSS SECTION. Data yang tidak berdasar waktu DATA STATISTIK BERDASARKAN PERSPEKTIF WAKTU TIME SERIES. Berbasis Waktu

PERAMALAN PENJUALAN KAIN JENIS FBB PADA PT. KUSUMA MULIA TEXTILE SURAKARTA TUGAS AKHIR

PENERAPAN METODE MOVING AVERAGE DAN EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK PERAMALAN PENJUALAN TOPPING EXTRA CHEESE : DWI SEPTIANI NPM :

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANDASAN TEORI

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN PRODUK CRAZER DI CV. CAHAYA JAYA LESTARI KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Vanissa Hapsari,2013

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PERAMALAN (FORECASTING) #2

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. 3.1 Alasan digunakan Metode Exponential Smoothing. Banyak metode peramalan yang dapat digunakan dalam memprediksi tingkat

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN TERHADAP PRODUK OBAT, VITAMIN, DAN VAKSIN PADA PT. ROMINDO PRIMAVETCOM

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. sama setiap hrinya. Pada bulan-bulan tertentu curah hujan sangat tinggi dan pada

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERAMALAN PENJUALAN OBAT MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA TOKO OBAT BINTANG GEURUGOK

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. 2.1 Produk Domestik Regional Bruto

METODE PENELITIAN. pelanggan rumah tangga, bisnis, sosial, dan industri pada tahun-tahun yang

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN UNTUK MENGOPTIMUMKAN PESANAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA CV. GARUDA LANGIT BERLIAN

PENENTUAN METODE PERAMALAN SEBAGAI DASAR PENENTUAN TINGKAT KEBUTUHAN PERSEDIAAN PENGAMAN PADA PRODUK KARET REMAH SIR 20

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

TIME SERIES. Deret berkala dan Peramalan

BAB III METODOLOGI. Jenis data Data Cara pengumpulan Sumber data 1. Jenis dan jumlah produk yang dihasilkan

JURNAL ANALISIS METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN EXPONENTIAL SMOOTHING DALAM PERAMALAN PERMINTAAN SENAPAN ANGIN (STUDI KASUS : UD.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV METODE PENELITIAN

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TEMPE \MENGGUNAKAN MATERIAL REQUIREMENT PLANNING

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BAJA MS DI DIREKTORAT PRODUKSI ATMI CIKARANG

BAB III LANDASAN TEORI

V. ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Analisa Penentuan Pemesanan Biro Fajar Antang. sehingga mengakibatkan timbulnya return yang masih tinggi.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada jaman globalisasi yang semakin maju ini, persaingan usaha dalam sektor perindustrian semakin ketat.perusahaan-perusahaan beroperasi dan saling berlomba untuk dapat meningkatkan produktivitas perusahaan.tidak hanya perusahaan-perusahaan besar, perusahaan kecil dan menengah pun mengalaminya.diantara persaingan-persaingan antara perusahaan yaitu persaingan untuk memberikan kualitas produk yang baik, persaingan untuk mendapatkan loyalitas dari konsumen, persaingan dalam memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen (tepat waktu dan tepat jumlah), dan persaingan untuk mendapatkan pangsa pasar yang banyak. Begitu pula dengan industri tekstil, keberadaan suatu perusahaan untuk bertahan hidup sangat bergantung kepada pangsa pasar yang dimiliki. Begitu pentingnya peran dari pangsa pasar yang dimiliki, perusahaan akan berusaha untuk dapat mempertahankan loyalitas pangsa pasar. Diantaranya dengan memberikan pelayanan dengan baik.pelayanan yang baik dapat berupa tersedianya produk perusahaan yang merupakan permintaan dari konsumen. Permintaan akan produk dari konsumen merupakan salah satu faktor keberadaan suatu perusahaan. Ketersediaan suatu produk merupakan hal yang sangat penting untuk dapat menarik pasar agar tidak berpaling dari perusahaan. 1

Permintaan produk dari suatu konsumen sangat sulit untuk ditebak. Mulai dari jenis produk yang akan dipesan sampai pada jumlah permintaan produk. Dalam hal ini suatu perusahaan harus mempunyai perkiraan atau prediksi jumlah produksi yang dapat memudahkan perusahaan dalam hal rencana produksi. Peramalan adalah sebuah prediksi mengenai apa yang akan terjadi di masa yang akan datang (Bernard W.Taylor III. 2001: 476). Dengan peramalan produksi, perusahaan akan lebih mudah untuk mengetahui berapa jumlah produksi untuk periode berikutnya. Sehingga permintaan dari konsumen dapat teratasi dan tidak membuat konsumen menjadi kecewa. Perkiraan atau peramalan jumlah produksi dapat mempermudah perusahaan dalam mengendalikan produksi agar tidak mengalami kekosongan produk dan menghindari lamanya penjualan produk.peramalan dapat mengarahkan keputusan dalam berbagai bidang. Dalam bidang kapasitas, apabila kapasitas suatu barang tidak tepat, akan muncul masalah-masalah seperti pengiriman yang tidak terjamin, kehilangan pelanggan, dan kehilangan pangsa pasar (Heizer Render. 2001:48). Dalam bidang sumber daya manusia, memperkerjakan, melatih, dan memberhentikan para pekerja tergantung pada permintaan produk yang diantisipasi. Jika departemen sumber daya manusia harus menambah pekerja tanpa ada pembatasan, jumlah pelatihan menurun dan mutu angkatan kerja merosot (Heizer Render. 2001:48). PT Sinar Surya Indah Lestari belum melakukan peramalan dalam hal produksi kain grey. Penulis ingin menerapkan peramalan dalam produksi kain 2

grey perusahaan tersebut karena melihat faktor-faktor yang telah diungkapkan di atas. PT Sinar Surya Indah Lestari yang beralamatkan di jalan raya Solo- Sukoharjo km 7,2 Telukan Grogol Sukoharjo merupakan perusahaan tekstil yang memproduksi berbagai macam kain grey (mentah). Pada PT Sinar Surya Indah Lestari Sukoharjo masih belum mengalami kelancaran dalam hal memenuhi permintaan produk kain grey (mentah) kepada konsumen, dikarenakan kurang cepatnya perusahaan dalam memenuhi permintaan produk kain grey kepada konsumen.dalam produksi kain grey, perusahaan ini sangat tergantung pada permintaan konsumen saat memesan. Pada saat konsumen memesan produk yang diinginkan, perusahaan Sinar Surya Indah Lestari pada bagian weaving baru akan memproduksi kain grey yang dibutuhkan konsumen. Sehingga konsumen yang ingin segera membeli kain grey pada perusahaan Sinar Surya Indah Lestari harus menunggu terlebih dahulu produk diproduksi untuk beberapa waktu. Metode peramalan mengenai jumlah produksi pada PT Sinar Surya Indah Lestari sangat diperlukan untuk mengurangi hal-hal seperti kurang cepatnya dalam memenuhi permintaan produk kain grey kepada konsumen dan tidak terpenuhinya permintaan produk kepada konsumen. Dengan menggunakan metode peramalan jumlah produksi, diharapkan dapat mengurangi hal-hal yang kurang menguntungkan untuk perusahaan. Terdapat dua metode dalam peramalan, yaitu metode seri waktu dan metode kausal.metode seri waktu merupakan suatu peramalan dengan menggunakan seri data masa lalu (Heizer, Render. 2001:49).Metode yang 3

termasuk dalam metode seri waktu diantaranya yaitu metode rata-rata bergerak sederhana (single moving average), rata-rata tertimbang (weighted moving average), penghalusan eksponensial (exponential smoothing), dan proyeksi tren (trend projection).sedangkan metode kausal (regresi linier) bergabung menjadi model variabel atau hubungan yang bisa mempengaruhi jumlah yang sedang diramalkan (Heizer, Render. 2001:50).Dalam penelitian yang dilakukan, penulis tidak menggunakan metode kausal (regresi linier), karena data yang diolah adalah data rekapitulasi hasil foldingtahun 2012 pada departemen weaving.sehingga penulis menggunakan metode seri waktu untuk menganalisis data laporan produksi departemen weaving PT Sinar Surya Indah Lestari. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis berkeinginan untuk mengambil judul PERAMALAN JUMLAH PRODUKSI KAIN GREY (MENTAH) PADA DEPARTEMEN WEAVING PT SINAR SURYA INDAH LESTARI TELUKAN SUKOHARJO. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, permasalahan yang dapat dirumusakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut : 1. Berapakah peramalan jumlah produksi kain grey dengan menggunakan metode single moving average, weighted moving average, exponential smoothing, dan proyeksi trenduntuk bulan Januari tahun 2013? 4

2. Berapakah error (kesalahan) dari peramalan jumlah produksi kain grey dengan menggunakan metode single moving average, weighted moving average, exponential smoothing, dan proyeksi trend? 3. Metode apakah yang tepat untuk melakukan perhitungan peramalan jumlah produksi kain grey bulan selanjutnya? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu : 1. Untuk mengetahui jumlah produksi kain grey yang diramalkan pada bulan Januari tahun 2013 dengan menggunakan metode single moving average, weighted moving average, exponential smoothing,dan proyeksi trend. 2. Untuk mengetahui error (kesalahan) dari metode single moving average, weighted moving average, exponential smoothing, dan proyeksi trend. 3. Untuk mengetahui metode yang tepat digunakan dalam menghitung peramalan jumlah produksi kain grey pada bulan berikutnya. D. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian yang telah dilakukan ini, diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat praktis a. Dapat menjadi bahan pertimbangan perusahaan tekstil PT Sinar Surya Indah Lestari dalam mengambil keputusan mengenai peramalan kain grey (mentah). 5

b. Dapat digunakan untuk mengetahui peramalan jumlah produksi kain grey di perusahaan tekstil PT Sinar Surya Indah Lestari untuk periode berikutnya. c. Memberikan metode peramalan yang tepat dalam melakukan perhitungan peramalan kain grey periode selanjutnya. 2. Manfaat teoritis a. Menambah ilmu pengetahuan dan wawasan tentang peramalan dan cara penggunaan peramalan yang baik dan benar. E. Metode Penelitian 1. Desain Penelitian Desain penelitian yang dilakukan penulis dalam penelitian ini yaitu dengan mengumpulkan data yang dapat digunakan untuk mengolah data peramalan PT Sinar Surya Indah Lestari. 2. Objek Penelitian Perusahaan yang menjadi objek penelitian yaitu perusahaan Sinar Surya Indah Lestari yang merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang tekstil. Perusahaan Sinar Surya Indah Lestari beralamatkan di jalan Solo-Sukoharjo km 7,2 Telukan, Grogol, Sukoharjo. 3. Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu : a. Data Primer Data primer merupakan data yang langsung diambil dan bersumber dari perusahaan.data yang diperlukan dalam penelitian ini berupa data 6

laporan produksi departemen weavingselama satu tahun pada tahun 2012, sejarah berdirinya perusahaan, deskripsi pekerjaan di perusahaan, struktur organisasi departemen weaving, dan struktur organisasi perusahaan. 4. Metode Pengumpulan Data Metode untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini antara lain : a. Observasi Teknik pengumpulan data dengan cara pengamatan langsung pada masalah yang diteliti mengenai cara kerja karyawan pada bagian weaving. b. Wawancara Teknik pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab dengan pihak yang terkait dalam perusahaan mengenai aspek pemilihan lokasi perusahaan dan peralatan (mesin) produksi. F. Metode Pembahasan 1. Metode-metode Peramalan Pada penelitian yang telah dilakukan, penulis menggunakan metode rata-rata bergerak sederhana (single moving averages), rata-rata bergerak tertimbang (weighted moving averages), penghalusan eksponensial (exponential smoothing), dan proyeksi trend. 7

Berikut beberapa metode pembahasan yang digunakan : a. Rata-rata bergerak sederhana (single moving average) Secara matematis, rata-rata bergerak sederhana (yang menjadi estimasi dari permintaan periode berikutnya) ditunjukkan sebagai berikut : Rata-rata bergerak sederhana = Di mana n adalah jumlah periode dalam rata-rata bergerak. b. Rata-rata bergerak tertimbang (weighted moving average) Timbangan bisa digunakan untuk menempatkan lebih banyak tekanan pada nilai baru.pilihan timbangan bersifat arbirter karena tidak ada rumus untuk menentukannya.jika bulan atau periode terakhir ditimbang terlalu berat, ramalan bisa mencerminkan perubahan dalam permintaan yang tidak biasa atau pola penjualan yang terlalu cepat. Rata-rata bergerak tertimbang (weighted moving average) ditunjukkan secara matematis dengan : Rata-ratabergerak = c. Penghalusan eksponensial (exponential smoothing) Penghalusan eksponensial (exponential smoothing) merupakan metode peramalan yang mudah digunakan dan efisien apabila dilakukan dengan komputer.metode ini mencakup pemeliharaan data masa lalu yang sangat sedikit. 8

Rumus penghalusan eksponensial dasar adalah sebagai berikut : Ramalan baru = ramalan periode lalu + α (permintaan aktual periode lalu ramalan periode lalu) Di mana α adalah timbangannya, atau konstanta penghalusan, yang nilainya antara 0 sampai 1. Persamaan di atas dapat ditulis secara matematis dengan : F t = F t-1 + α (A t-1 F t-1 ) Di mana : F t F t-1 α A t-1 = ramalan baru, = ramalan sebelumnya = konstanta penghalusan = permintaan aktual periode sebelumnya d. Proyeksi trend Metode peramalan seri waktu proyeksi trend ini mencocokkan garis trend ke rangkaian titik data historis dan kemudian memproyeksikan garis itu ke dalam ramalan jangka menengah hingga jangka panjang. Beberapa persamaan trend matematis bisa dikembangkan, tetapi pada bagian ini hanya akan membahas trend linier (garis linier). Ketika memutuskan untuk mengembangkan garis trend linier dengan metode statistik yang tepat, maka dapat menggunakan metode kuadrat terkecil (least-square method). Pendekatan ini menghasilkan garis lurus yang meminimalkan jumlah kuadrat perbedaan vertikal dari garis pada setiap observasi aktual. 9

Garis kuadrat terkecil digambarkan dalam bentuk perpotongan y-nya (puncak di mana garis memotong sumbu y) dan slope-nya (kelandaiannya). Jika perpotongan y dan kelandaiannya bisa dihitung, persamaannya yaitu : ŷ = α + bx di mana : ŷ (disebut y topi ) = nilai variabel yang dihitung untuk diprediksi (disebut variabel tidak bebas) α b = perpotongan sumbu y =kelandaian garis regresi (tingkat perubahan dalam untuk untuk ŷ perubahan tertentu dalam x) x = variabel bebas (waktu) Ahli statistik mengembangkan persamaan yang bisa digunakan untuk memperoleh nilai α dan b untuk garis regresi. Kelandaian b diperoleh dengan : di mana : b = kelandaian garis regresi = tanda penjumlahan x = nilai variabel bebas y = nilai variabel tidak bebas = rata-rata nilai x = jumlah titik data atau observasi 10

Perpotongan y bisa dihitung dengan α = 2. Pengukuran Kesalahan Peramalan Render Heizer (2001:56) mengemukakan kesalahan peramalan adalah hasil perhitungan pengurangan dari permintaan aktual dengan nilai peramalan. Agar lebih meyakinkan suatu peramalan dapat berjalan dengan baik, maka diperlukan perhitungan yang dapat dipakai untuk membandingkan model peramalan yang berbeda dan untuk mengawasi peramalan. Render Heizer (2001:56) mengemukakan beberapa perhitungan kesalahan peramalan, yaitu : a. Deviasi absolut rata-rata hitung (Mean Absolute Deviation-MAD) Keterangan : n = jumlah periode data Nilai MAD dihitung dengan mengambil jumlah nilai absolut dari setiap kesalahan peramalan dibagi dengan jumlah periode data (n) b. Kesalahan kuadrat rata-rata (Mean Squared Error-MSE) Merupakan cara kedua untuk mengukur kesalahan peramalan keseluruhan. MSE merupakan rata-rata perbedaan kuadrat antara nilai yang diramalkan dan diamati. Rumus MSE Keterangan : n = nilai yang diramal atau diamati 11

Kekurangan dari MSE adalah cenderung menonjolkan deviasi yang besar karena adanya pengkuadratan. G. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut : Data rekapitulasi hasil folding tahun 2012 Perhitungan jumlah peramalan dengan menggunakan metode single moving average, weighted moving average, exponential smoothing, dan proyeksi trend Perhitungan kesalahan peramalan Pemilihan metode peramalan yang tepat Pengambilan keputusan Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Keterangan : Perhitungan peramalan jumlah produksi pada PT Sinar Surya Indah Lestari Telukan Sukoharjo diawali dengan meminta data produksi kain grey (mentah) tahun lalu pada divisi weaving. Setelah mengetahui data produksi kain grey di perusahaan, langkah selanjutnya yaitu mengolah data produksi tersebut dengan menggunakan commit berbagai to user metode peramalan, diantaranya yaitu 12

metode single moving average (rata-rata bergerak sederhana), weighted movingaverage (rata-rata bergerak tertimbang), exponential smoothing (penghalusan eksponensial), dan proyeksi trend. Setelah menggunakan berbagai metode untuk menghitung peramalan produksi, kemudian dicari pengukuran kesalahan peramalan untuk masingmasing metode.dari pengukuran kesalahan peramalan tersebut, dipilih kesalahan peramalan (error) dengan tingkat kesalahan paling kecil. Setelah menghitung peramalan jumlah produksi dan menentukan tingkat kesalahan terkecil, maka dapat dipilih metode peramalan yang tepat berdasarkan kesalahan peramalan terkecil. Setelah mengetahui metode peramalan dan tingkat kesalahan, maka diambilkeputusan untuk menentukan jumlah peramalan produksi periode selanjutnya. 13