Isu Aktual
OUTLINE I. PENDAHULUAN II. UJICOBA ASURANSI PERTANIAN: ASURANSI USAHATANI PADI (AUTP) DAN TERNAK SAPI (ATS) III. PROGRAM BANTUAN PREMI ASURANSI: UJICOBA ASURANSI USAHATANI PADI (AUTP) Fitur Asuransi Usahatani Padi (AUTP) Mekanisme Bantuan Premi Asuransi Usahatani Padi (AUTP) Titik Kritis Pelaksanaan bantuan premi AUTP
I. PENDAHULUAN a. Dasar Hukum 1) Undang-Undang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani (UU P-3) No. 19/2013 Pasal 37 mengamanatkan bahwa Pemerintah (Pusat dan Daerah) berkewajiban melindungi petani dari kerugian gagal panen dalam bentuk asuransi pertanian. 2) Sedang disiapkan (proses final): Permentan Asuransi Pertanian Pedoman Asuransi Usahatani Padi (AUTP) dan Asuransi Ternak Sapi (ATS) 3) Peraturan Menteri Keuangan asuransi bencana (dalam proses) b. Tujuan Memberikan perlindungan kepada petani yang usahataninya mengalami gagal panen dengan memberikan ganti-rugi keuangan sebagai modal kerja untuk usahatani berikutnya
MEKANISME UMUM ASURANSI PERTANIAN Lanjutan... Distan/Disnak KAB/KOTA Kadistan/Kadisnak Verifikasi CPCL Pembayaran premi Penerbitan polis Kewajiban klaim 3 PERSH ASURANSI (Penanggung) 2 Administrasi pendaftaran Pembayaran premi Rekap pendaftaran KEC/DESA PP/POPT-PHP DOKTER HEWAN PETANI POKTAN/POKNAK (Tertanggung) 1 Petugas Asuransi Pendaftaran peserta dan pemeriksaan kerugian Keterangan: 1) = Pendaftaran peserta asuransi 2) = Kompilasi/Rekap peserta asuransi 3) = Penerbitan polis asuransi:
II. UJICOBA ASURANSI PERTANIAN (Padi dan Ternak Sapi) ASURANSI USAHATANI PADI (AUTP) No Provinsi Kabupaten Luas (Ha) Klaim (Ha) % a. Tahun 2012 1 Jawa Timur Tuban 320,00 80,00 25,00 Gresik 150,87 - - 2 Sumatera Selatan OKU Timur 152,25 7,28 4,78 Jumlah 623,12 87,28 14,01 b. Tahun 2013 1 Jawa Timur Jombang 727,50 16,00 2,20 Nganjuk 709,11 - - 2 Sumatera Selatan OKU Timur 766,25 42,50 5,55 Jumlah 2.202,86 58,50 7,75 Asuransi Ternak Sapi (ATS) No Provinsi Kabupaten Jumlah (ekor) Klaim (ekor) % Tahun 2013 1 DIY Bantul 117 - - Sleman 23 1 4,35 2 Jateng Boyolali 25 - - 3 Sumatera Barat Limapuluh kota 10 - - Jumlah 175 -
RESPON TERHADAP UJICOBA ASURANSI PERTANIAN NO Masyarakat Respon Tindak lanjut 1 Petani a. Menerima program asuransi sebagai salah satu bentuk perlindungan risiko usahatani b. Membutuhkan sosialisasi yang lebih intensif untuk memahami penyelenggaraan program asuranasi pertanian c. AUTP memberikan manfaat bagi petani yang mengalami gagal panen karena memiliki modal kerja untuk pertanaman berikut d. Biaya premi yang dibayarkan (20 % atau Rp. 36.000/ha/MT) tidak memberatkan a. Melanjutkan program AUTP b. Kegiatan sosialisasi perlu dilaksanakan secara komprehensif c. Diberikannya subsidi premi sebesar 80% (Rp. 144.000/ha/MT) masih dibutuhkan petani
Lanjutan... No Masyarakat Respon Tindak lanjut 2. PEMDA/ Instansi terkait a. Mendukung pelaksanaan program asuransi pertanian di daerah b. Mendorong pelaksanaan program AUTP/ATS secara langsung di lapangan c. Membutuhkan sosialisasi program asuransi pertanian di tingkat petugas di daerah a. Memasukkan program asuransi pertanian kedalam perencanaan pembangunan pertanian di daerah b. Memberikan pelatihan yang memadai bagi petugas pelaksana di lapangan c. Melaksanakan sosialisasi tentang asuransi pertanian kepada para petugas lapangan d. Membentuk Kelompok Kerja Asuransi Pertanian di daerah
III. PROGRAM BANTUAN PREMI: UJICOBA ASURANSI USAHATANI PADI (AUTP) TAHUN 2015 SIMULASI: a. Alokasi anggaran sebesar Rp. 150 Milyar b. Cakupan areal seluas 1,041 juta Ha dari lahan sawah yang potensial terkena Banjir, Kekeringan dan serangan OPT c. Biaya Premi asuransi diperkirakan sekitar 3 % dari biaya input usahatani 3 % x Rp. 6.000.000 = Rp. 180.000,- /Ha/MT (angka final berdasarkan audit BPKP) d. Bantuan premi dari Pemerintah 80% dari butir ( c ) sisanya premi swadaya petani 20%. e. Total bantuan Premi diprakirakan : 1,041 juta Ha x Rp. 144.000 = Rp. 149,904 milyar
KRITERIA I. CALON LOKASI DAN CALON PETANI PESERTA AUTP a. Kriteria Calon Lokasi Wilayah pertanaman padi lahan sawah b. Kriteria Calon Petani petani penggarap yang tidak memiliki lahan usaha tani dan menggarap paling luas 2 (dua) hektare; petani yang memiliki lahan dan melakukan usaha budidaya tanaman pangan pada lahan paling luas 2 (dua) hektare Petani bersedia mengikuti aturan asuransi pertanian, termasuk membayar premi sebesar 20%. II. PUSO (GAGAL PANEN) Kerusakan pertanaman padi sawah minimal pada umur 10 hari setelah tanam (HST) dengan persentase intensitas kerusakan 75 %, yang disebabkan oleh Hama dan Penyakit, Banjir dan Kekeringan.
FITUR: ASURANSI USAHATANI PADI (AUTP) Tertanggung Objek Pertanggungan Penanggung Polis Asuransi Jangka waktu Asuransi Harga Pertanggungan Kelompok Tani (POKTAN) yang terdiri dari anggota, yakni petani yang melakukan kegiatan usahatani sebagai satu kesatuan risiko (anyone risk). Lahan sawah yang digarap para petani (pemilik, penggarap) anggota POKTAN. BUMN/BUMD bidang asuransi umum/kerugian dan Perusahaan Asuransi, membentuk konsorsium. Setiap POKTAN mendapatkan satu Polis Asuransi dan Ikhtisar polis yang memuat data penutupan. 1 musim tanam (4 bulan) dimulai sejak tanam hingga panen. Rp 6.000.000,-/Ha (luas kurang 1 Ha diperhitungkan secara proporsional). Suku Premi Asuransi Diperkirakan sebesar Rp 180.000,-/Ha/MT (3% dari pertanggungan Rp. 6 juta ). Besaran premi akan ditetapkan berdasarkan audit BPKP
Tanggungan Premi Asuransi Pemerintah 80% = Rp 144.000,- / Ha Petani 20% = Rp 36.000,-/Ha. Lanjutan... Risiko yang dijamin 1. Banjir 2. Kekeringan 3. OPT Tertentu (sesuai dengan jenis OPT setempat) OPT yang dijamin (sesuai dengan jenis OPT setempat) Syarat Pengajuan Klaim Hama : Tikus, Wereng coklat, Walang sangit, Penggerek batang, Ulat grayak dan lain-lain. Penyakit : Blast, Tungro, Bercak Coklat, Busuk Batang, Kerdil hampa. dan lain-lain 1. Gagal panen akibat banjir, kekeringan atau OPT dengan persentase intensitas kerusakan 75 %. 2. Premi telah dibayar 3. Kerugian diperiksa POPT-PHP, dan melapor kepada perusahaan asuransi. 4. Perusahaan asuransi memutuskan besarnya kerugian Pembayaran Klaim 14 hari sesudah persetujuan jumlah kerugian. Klaim dibayarkan ke rekening petani/poktan.
MEKANISME BANTUAN PREMI ASURANSI USAHATANI PADI (AUTP) KEMENTAN Dirjen PSP dan Dirjen TP PEMERINTAH (Kemenkeu) Distan PROVINSI Kadistan Verifikasi CPCL Verifikasi CPCL Pembayaran premi Penerbitan polis Kewajiban klaim 3 Penagihan subsidi Premi 80% PERSH ASURANSI (Penanggung) Distan KAB/KOTA Kadistan Verifikasi CPCL 4 2 Administrasi pendaftaran Pembayaran premi 20% Rekap pendaftaran Kecamatan PPL dan POPT-PHP PETANI/POKTAN (Tertanggung) 1 Petugas Asuransi Pendaftaran peserta dan pemeriksaan kerugian
Lanjutan... Keterangan mekanisme bantuan premi AUTP: Verfikasi CP-CL: CP-CL dari kecamatan diverifikasi dan disetujui oleh Kadis Pertanian kab/kota. Selanjutnya dikirim ke provinsi untuk diverifikasi dan disetujui Kadis Pertanian prov sebelum disampaikan ke Kementan. Pendaftaran Peserta: Petani tergabung keltani mengisi form pendaftaran skaligus membayar 20% premi kepada petugas asuransi. Catatan: Sumber pembiayaan premi swadaya petani dapat difasilitasi (ditalangi) oleh: Koperasi, Avalist, Off Taker, Perbankan, sumber lain yang syah dengan ketentuan berlaku/tertentu. Penerbitan Polis Asuransi: Polis diterbitkan setelah petani membayar premi (20%) sebagai bahan pengajuan dan Pihak Asuransi menagih bantuan premi dari pemerintah (80%) Pengajuan Klaim: Klaim dilaksanakan setelah petani melaporkan gagal panen sesuai hasil pemeriksaan POPT-PHP dan mendapat persetujuan dari perusahaan asuransi.
TITIK KRITIS TEKNIS PELAKSANAAN AUTP No KEGIATAN TITIK KRITIS SOLUSI TEKNIS 1 Pendaftaran dan kolekting premi dari petani (20%) Lokasi terpencar dan skala usaha kecil 2 Klaim AUTP Dispute dalam menetapkan luas lahan terkena Puso 3 Penetapan lokasi AUTP Luas areal tanam AUTP dibatasi Pendaftaran harus mencantumkan data koordinat (Form Pendaftaran) Pembayaran premi swadaya petani (20%) dapat difasilitasi (talangan) oleh: Koperasi, Avalist, Off Taker, Perbankan, dll. dengan ketentuan berlaku/tertentu. *) Puso relatif kecil, ditentukan oleh petugas Asuransi dan POPT-PHP Puso skala besar menggunakan Loss- Adjuster. Menggunakan basis data audit lahan. Kriteria Puso: > 10 HST dan > 75 % tdk panen Bantuan premi/subsidi ditutup bila target areal tanam sudah tercapai (1.041.000 Ha) dalam 1 tahun Keterangan *): 1. Penalangan diatur dalam perjanjian tersendiri antara Kontributor dgn Petani/Kelompok Tani (Form PKS) 2. Pembayaran dana talangan adalah pembayaran untuk dan atas nama Petani / Kelompok Tani 3. Penalangan tidak memberikan hak kepada Penalang atas klaim asuransi.
RERATA LUAS LAHAN SAWAH TERKENA PUSO LUAS TANAM Rerata 7 Thn (2007-2013) No Provinsi TAHUN 2013 Banjir, Kekeringan dan OPT *) (Ha) Terkena (Ha) Puso (Ha) 1 Pemerintah Aceh 357.544 60.042 8.976 2 Sumatera Utara 755.790 23.885 1.729 3 Sumatera Barat 454.670 7.213 969 4 Riau 127.882 8.140 1.697 5 Jambi 149.157 10.476 2.154 6 Sumatera Selatan 776.612 21.082 3.467 7 Bengkulu 138.986 3.257 133 8 Lampung 567.837 39.790 8.050 9 Kep. Bangka Belitung 8.339 224 10 Kepulauan Riau 239 11 DKI. Jakarta 1.469 716 16 12 Jawa Barat 2.025.029 236.870 31.130 13 Jawa Tengah 1.759.938 179.983 18.927 14 DI. Yogyakarta 146.892 21.164 1.356 15 Jawa Timur 1.910.070 132.823 17.682 16 Banten 429.816 54.266 7.813 17 Bali 156.243 6.800 72
Lanjutan... 18 Nusa Tenggara Barat 395.351 28.118 3.330 19 Nusa Tenggara Timur 180.576 11.236 1.505 20 Kalimantan Barat 384.284 27.969 1.945 21 Kalimantan Tengah 232.326 6.471 1.292 22 Kalimantan Selatan 486.558 17.577 2.221 23 Kalimantan Timur 107.832 4.964 365 24 Sulawesi Utara 124.838 3.503 50 25 Sulawesi Tengah 209.691 12.059 934 26 Sulawesi Selatan 922.217 96.138 12.971 27 Sulawesi Tenggara 115.397 18.990 815 28 Gorontalo 53.337 4.801 1.233 29 Sulawesi Barat 68.490 7.809 732 30 Maluku 17.953 1.429 121 31 Maluku Utara 15.982 675 11 32 Papua Barat 11.858 963 2 33 Papua 23.563 1.795 90 Jumlah 13.116.766 1.051.228 131.787 Keterangan : *) OPT Utama (Penggerek Batang Padi, Wereng Batang Coklat, Tikus, Blas, BLB/Kresek dan Tungro)
Peta Rawan Banjir Pada Tanaman Padi Di Indonesia Rerata 7 Tahun (2007-2013) Kriteria banjir banjir
Peta Rawan Kekeringan Pada Tanaman Padi Di Indonesia Rerata 7 Tahun (2007-2013)
Peta Rawan Serangan OPT Utama Tanam Padi Di Indonesia Rerata 7 Tahun (2007-2013) Pemerintah Aceh Kepulauan Riau Malaysia Sumatera Utara Kalimantan Timur Gorontalo Sulawesi Utara Riau Maluku Utara Kalimantan Barat Sumatera Barat Kalimantan Tengah Sulawesi Tengah Jambi Kep. Bangka Belitung Sulawesi Barat Sumatera Selatan Kalimantan Selatan Maluku Bengkulu Sulawesi Tenggara Lampung Sulawesi Selatan Papua Barat Papua LUAS SERANGAN (Ha) 0-15,000 (25) 15,000-30,000 (4) 30,000-60,000 (1) 60,000-120,000 (2) 120,000-142,000 (1) DKI Jakarta Banten Jawa Tengah Jawa Barat Jawa Timur DI. Yogyakarta Bali Nusa Tenggara Barat Timor Leste Nusa Tenggara Timur 0 500 1,000 kilometers
TERIMA KASIH