EMISI GAS RUMAH KACA PADA INDUSTRI SEMEN, BAJA, PULP, KERTAS DAN TEKSTIL DI INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH KEBOCORAN VAKUM TERHADAP EFISIENSI ENERGI DI PABRIK SEMEN

PENGHEMATAN ENERGI PADA INDUSTRI SEMEN Studi Kasus : Pemasangan VSD S pada Fan

PENINGKATAN EFISIENSI PEMBAKARAN PADA BOILER MELALUI PENERAPAN PRODUKSI BERSIH Kasus : Boiler Fluidized Bed Combustion di Pabrik Tektil

PT SEMEN PADANG DISKRIPSI PERUSAHAAN DESKRIPSI PROSES

Analisis Kebutuhan dan Penyediaan Energi Di Sektor Industri - OEI 2012

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI HIJAU DI INDONESIA

Konservasi Energi: Melalui Aplikasi Teknologi Kogenerasi

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

Provinsi : Organisasi Manajemen Energi Jika ada, lampirkan struktur organisasinya dan/atau Surat Keputusan pembentukannya

Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca dan Proyeksi Emisi CO 2 untuk Jangka Panjang

METODOLOGI PENELITIAN

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) F-251

Kajian Tentang Kontribusi Jawa Timur Terhadap Emisi CO 2 Melalui Transportasi dan Penggunaan Energi

STANDAR INDUSTRI HIJAU

STANDAR INDUSTRI HIJAU

III. METODOLOGI PENELITIAN

PERHITUNGAN FAKTOR EMISI CO2 PLTU BATUBARA DAN PLTN

BAB I PENDAHULUAN. sektor properti dan infrastruktur, dengan pertumbuhan Compound Annual

Konsumsi Baja per Kapita Tahun 2014

Slide 1. Paparan Menteri Perindustrian pada acara TROPICAL LANDSCAPES SUMMIT: A GLOBAL INVESTMENT OPPORTUNITY 28 APRIL 2015, Shangri la Hotel Jakarta

Menghitung Eco-efficiency di PT. APIE Indo Karunia

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini besarnya jumlah konsumsi energi di Indonesia terus mengalami

Biomas Kayu Pellet. Oleh FX Tanos

ANALISIS KETIDAKSESUAIAN KUAT TARIK DENGAN SPESIFIKASI STANDAR MELALUI DIAGRAM ISHIKAWA

8 PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Citeureup, Kabupaten Bogor, Provinsi

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak positif seperti mudahnya berkomunikasi maupun berpindah

50001, BAB I PENDAHULUAN

STUDI PEMANFAATAN BATUBARA DI PABRIK PUPUK

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

THE VIET TRI PAPER DESKRIPSI PERUSAHAAN DESKRIPSI PROSES

KEBIJAKAN & PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA (GRK) SEKTOR INDUSTRI

BAB I PENDAHULUAN. dengan melalui 6 tahapan, yaitu raw material extraction, raw material preparation,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Di era yang serba modern seperti saat ini, energi merupakan salah satu hal penting

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan iklim sekarang ini perlu mendapatkan perhatian yang lebih

Steel and Pulp & Paper Industries (Phase I) merupakan program yang

1. Fabrikasi Struktur Baja

P. T. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA, Tbk

1. PENDAHULUAN. Indocement. Bosowa Maros Semen Tonasa. Semen Kupang

PENINGKATAN EFISIENSI PERUSAHAAN MELALUI KONSEP NON PRODUK OUTPUT (NPO) SEBAGAI BAGIAN INTERNALISASI BIAYA LINGKUNGAN

KAJIAN EMISI KARBON PADA INDUSTRI AMDK (STUDI KASUS: PT XYZ) MARITHA NILAM K

OPTIMALISASI EFISIENSI TERMIS BOILER MENGGUNAKAN SERABUT DAN CANGKANG SAWIT SEBAGAI BAHAN BAKAR

Perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur besi baja ini sudah banyak menghasilkan produk seperti kawat baja, plat baja, maupun baja

PERAWATAN SISTEM INTERCOOLER UNTUK PENGHEMATAN ENERGI PADA INDUSTRI PUPUK

tersebut terdapat di atmosfer. Unsur-unsur yang terkandung dalam udara dan

BAB III LANDASAN TEORI

PRINSIP KONSERVASI ENERGI PADA PROSES PRODUKSI. Ir. Parlindungan Marpaung HIMPUNAN AHLI KONSERVASI ENERGI

BAB I PENDAHULUAN. waktu. Pertumbuhan penduduk, dan kemajuan IPTEK memberikan tantangan

KONTRIBUSI SEKTOR TRANSPORTASI DARAT TERHADAP TINGKAT EMISI CO2 DI EKOREGION KALIMANTAN. Disusun Oleh :

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai salah satu cara untuk memantau kinerja produksinya. Pengukuran

STRATEGI TEKNOLOGI PRODUKSI BERSIH MELALUI TATA KELOLA YANG APIK (GHK)

PENGEMBANGAN INDUSTRI HIJAU NASIONAL

PENINGKATAN EFISIENSI ENERGI SEBAGAI UPAYA MENGATASI DAMPAK PENGGUNAAN ENERGI PADA LINGKUNGAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, pertumbuhan industri dunia yang mencapai

KAJIAN CARBON FOOTPRINT DARI KEGIATAN INDUSTRI DI KOTA SURABAYA STUDY OF CARBON FOOTPRINT FROM INDUSTRIAL ACTIVITY IN SURABAYA CITY

POTENSI KONSERVASI ENERGI DAN REDUKSI EMISI DI INDUSTRI PULP DAN KERTAS 6.1 PELUANG PENGHEMATAN ENERGY DI INDUSTRI PULP DAN KERTAS

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah membuat program untuk membangun pembangkit listrik dengan total

I. PENDAHULUAN. mencapai 2324,7 juta ton/tahun (Ditjenbun, 2007).

PERHITUNGAN EFISIENSI BOILER PADA INDUSTRI INDUSTRI TEPUNG TERIGU

BAB I PENDAHULUAN. Demikian juga halnya dengan PT. Semen Padang. PT. Semen Padang memerlukan

BAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Pengecoran Alumunium. Skala Laboratorium.

PEMANFAATAN PANAS TERBUANG

Proyeksi Emisi Gas Rumah Kaca Tahun

Bagian 2 Bagaimana mengefisiensikan energi

BAB III METOLOGI PENELITIAN

KONVERSI ENERGI DI PT KERTAS LECES

AKUNTANSI KARBON SEBAGAI PERSPECTIVE BARU DALAM AKUNTANSI LINGKUNGAN

PENENTUAN FAKTOR EMISI SPESIFIK DARI SEKTOR TRANSPORTASI UNTUK ESTIMASI TAPAK KARBON DAN PEMETAANNYA DI KABUPATEN SUMENEP-JAWA TIMUR

Menteri Perindustrian Republik Indonesia. Konferensi pers persiapan penyelenggaraan Tropical Landscape Summit Jakarta, 31 Maret 2015

SISTEM INFORMASI MONITORING EMISI GAS RUMAH KACA SEKTOR INDUSTRI

BAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Peleburan Alumunium. Skala Laboratorium.

PEMANFAATAN LIMBAH DEBU PELEBURAN BIJIH BESI (DEBU SPONS) SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN SEMEN PADA MORTAR

BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM KOGENERASI

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara dalam hal menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. penting dilakukan untuk menekan penggunaan energi.

I. PENDAHULUAN. Lingkungan hidup Indonesia merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang

Tersedia online di: Jurnal Teknik Lingkungan, Vol. 6, No. 2 (2017)

KONSEP DAN TUJUAN DAUR BAHAN BAKAR NUKLIR

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perubahan iklim global akibat efek rumah kaca merupakan permasalahan lingkungan serius yang saat ini sedang

1 BAB I PENDAHULUAN. Saat ini terus dilakukan studi berkelanjutan oleh para peneliti mengenai apa

PEMANFAATAN LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT

ANALISIS SUSTAINABILITY UNTUK PROSES PEMBUATAN AMONIA

PENENTUAN FAKTOR EMISI SPESIFIK UNTUK ESTIMASI TAPAK KARBON DAN PEMETAANNYA DARI SEKTOR TRANSPORTASI DI KOTA MALANG

KAJIAN ANALISA PERHITUNGAN PEMANFAATAN SEKAM PADI SEBAGAI BAHAN BAKAR TAMBAHAN DI CALCINER PT. SEMEN BATURAJA (PERSERO) TBK

PENENTUAN FAKTOR EMISI SPESIFIK UNTUK ESTIMASI TAPAK KARBON DAN PEMETAANNYA DARI SEKTOR PERMUKIMAN DI KOTA MALANG

Studi Carbon Footprint Dari Kegiatan Industri Pabrik Kelapa Sawit

PROPOSAL KERJA PRAKTEK DI PT. HOLCIM INDONESIA Tbk. PLANT CILACAP JAWA TENGAH

1. PENDAHULUAN PROSPEK PEMBANGKIT LISTRIK DAUR KOMBINASI GAS UNTUK MENDUKUNG DIVERSIFIKASI ENERGI

BAB 1 PENDAHULUAN. pabrik-pabrik, pembangkit listrik, kendaraan transportasi dan pertanian. Dua ratus

BAB XI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pusat Pengkajian Industri Hijau dan Lingkungan Hidup Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Kementerian Perindustrian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman yang sangat pesat menuntut adanya kemajuan

2012, No BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Kupang merupakan ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur yang

telah memberikan rahmat dan karunia-nya sehingga

Efisiensi PLTU batubara

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG BAKU MUTU LINGKUNGAN HIDUP DAN KRITERIA BAKU KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP

BAB I PENDAHULUAN. memicu terjadinya pemanasan global. Padahal konsep mengenai green accounting

KARAKTERISTIK GAS BUANG YANG DIHASILKAN DARI RASIO PENCAMPURAN ANTARA GASOLINE DAN BIOETANOL

Transkripsi:

J Tek Ling Edisi Khusus Hal 35-39 Jakarta, Juni 2009 ISSN 1441-318X EMISI GAS RUMAH KACA PADA INDUSTRI SEMEN, BAJA, PULP, KERTAS DAN TEKSTIL DI INDONESIA Widiatmini Sih Winanti, Prasetiyadi, Wiharja, Teguh Prayudi, Indriyati, dan Joko Prayitno Susanto Peneliti di Pusat Teknologi Lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Abstract Greenhouse Gas (GHG) emission is contributing to global warming One of the significant greenhouse gas emissions is industry sector, especially from energy intensive industries This sector produce greenhouse gas emission from fuel consumption, electricity consumption, energy consumption as raw material and emission come from the production processes This study has the objective to calculate the emission balance in industry sector and the potency to reduce emission Key words: emission, Pulp and paper, cement, Iron and steel, Textile 1 PENDAHULUAN Emisi sangat berpengaruh terhadap pemanasan global Salah satu penyumbang emisi berasal dari sektor industri, terutama dari industri yang menggunakan energi intensif seperti industri semen, pulp & kertas, besi & baja, kimia Untuk melihat potensi emisi dan kemungkinan penurunan emisinya, diperlukan suatu studi, survey lapangan, audit efisiensi energi dan rekomendasi pada industri untuk menurunkan konsumsi bahan bakar yang secara otomatis akan menurunkan emisi gas 11 Latar Belakang Emisi sektor industri berasal dari penggunaan energi sebagai bahan bakar, penggunaan energi listrik, penggunaan bahan bakar dalam proses produksi dan emisi dari proses produksi Emisi dari penggunaan bahan bakar, misalnya penggunaan bahan bakar untuk pembangkitan steam pada boiler, pemanasan tungku dan pembangkitan energi Energi listrik terutama digunakan sebagai penggerak motor listrik dan sistim penerangan Penggunaan energi untuk proses produksi, misalnya penggunaan gas alam pada industri amoniak dan penggunaan kokas pada industri baja Sedangkan emisi dari proses produksi yaitu emisi yang dihasilkan dari kegiatan proses produksinya, misalnya kalsinasi kalsium karbonat pada industri semen menghasilkan gas dengan reaksi sebagai berikut: CaCO 3 CaO + 12 Tujuan Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan data emisi dari 4 sektor industri yang lahap energi seperti Semen, Pulp & Kertas, Besi & Baja, Kimia dan potensi penguranag emisinya Kegiatan ini direncanakan akan diselesaikan dalam waktu 3 tahun dengan sasaran tahun pertama 2008 adalah sebagai berikut: 1 Perhitungan source untuk 4 sektor industri (Semen, Pulp & kertas, Besi & baja dan kimia), Emisi Gas Rumah Kaca pada IndustriJ Tek LingEdisi Khusus: 35-39 35

dengan menggunakan metodologi yang telah dikeluarkan oleh UNEP 1) dan telah digunakan pada kegiatan program GERIAP ( Greenhouse Gas Emission Reduction from Industry in Asia and the Pacific ) tahun 2003-20061) Indikator emisi GHG pada perhitungan UNEP untuk berbagai industri (antara lain: semen, pulp & kertas, besi & baja, ammonia, dll) tersebut didasarkan pada perhitungan yang menggunakan metodologi dari GHG Protocol Initiative 6) 2 Mempelajari metodologi perhitungan untuk 4 sektor industri (Semen, Pulp & kertas, Besi & baja dan kimia) yang telah dikeluarkan oleh UNFCCC dan melakukan perhitungan source pada keempat sektor industri 2-5) 3 Jika ada metodologi yang belum dikeluarkan oleh UNFCCC maka akan dipelajari dari berbagai sumber yang sudah ada dan dipilih yang paling sesuai dan paling baik untuk perhitungan industri, dan jika masih ada yang belum tersedia maka akan dikembangkan metoda baru 2 METODOLOGI Metodologi kegiatannya adalah dengan pencarian data sekunder dari literatur, survey lapangan untuk pencarian data yang sudah ada di lapangan dan data primer pengukuran dengan kajian Produksi Bersih dan Efisiensi Energi pada industri, pembuatan studi kelayakan secara teknis, ekonomis dan lingkungan serta rekomendasi pada industri untuk penurunan emisi Setelah itu dilakukan perhitungan source emisi gas rumah kaca untuk masing-masing industri dan perhitungan source emisi masing-masing industri secara nasional 21 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian lapangan dilakukan pada industri semen, baja, pulp & kertas dan tekstil yang terletak di Cibinong, Cilegon, Purwakarta dan Tanggerang 22 Pengambilan Data Untuk mendapatkan data, penelitian ini dilakukan pada beberapa tahan, yaitu: 1 Tahap kajian literatur 2 Tahap pencarian data sekundair 3 Tahap survey 4 Tahap perhitungan Tahap kajian literatur dilakukan untuk mendapatkan kajian berbagai metodologi yang sudah pernah diterapkan dan metodologi yang akan digunakan untuk perhitungan emisi gas rumah kaca pada keempat sektor Kajian lainnya adalah untuk mendapatkan datadata dasar dari literatur dari masing-masing industri dikaji dan data proses produksi untuk masing-masing industri Pada tahap pencarian data sekundair, didapatkan data, sebagai berikut: Data Proses produksi yang digunakan 1 Diagram alir produksi 2 Data Kapasitas Produksi 3 Data berbagai jenis produk yang dihasilkan dan spesifikasi produknya 4 Data bahan baku 5 Data jumlah industri dan jumlah produksi total secara nasional untuk masing-masing industri Tahap survey dilakukan untuk mendapatkan data data dasar untuk perhitungan source neraca emisi gas rumah kaca di keempat sektor industri terpilih Data dasar yang didapatkan adalah data primer hasil pengukuran lapangan maupun data sekunder dari data yang sudah tersedia di lapangan Pada pengukuran lapangan juga dilakukan sampling dan uji laboratorium Data yang didapatkan pada tahap ini adalah: 36 Widiatmini Sih Winanti, dkk 2009

1 Data proses produksi masing-masing industri, kapasitas per tahun, jenis dan jumlah bahan baku, penggunaan energi yang didapat dari data sekunder yang ada di lapangan dan pengukuran 2 Survey penggunaan energi pada peralatan pendukung unit proses produksi tersebut diatas, meliputi sistim kelistrikan, motor listrik, kompresor, menara pendingin, fan/blower, dll 3 Survey penggunaan bahan bakar dan listrik pada pembangkit listrik, kogenerasi, sistim pembakaran, boiler dan sistim distribusinya, pengolahan limbah, dll 23 Cara Perhitungan Dari data yang didapatkan, dilakukan perhitungan untuk mendapatkan data emisi yang dihasilkan oleh keempat sektor industri, baik perhitungan untuk emisi untuk perusahaan tersebut, emisi per unit produksi maupun emisi secara nasional untuk industri tersebut 3 HASIL DAN PEMBAHASAN 31 Perhitungan Emisi Per Ton Produk Perhitungan emisi pada industri pulp dan kertas dilakukan dengan dua metoda yaitu metode Simplified GHG Calculator UNEP dan metoda IPCC 2) Kajian lapangan dilakukan pada industri kertas yang sudah efisien, karena sudah menggunakan sistim kogenerasi atau sistim CHP (Combine Heat and Power) untuk menghasilkan listrik dan steam bersama-sama menggunakan bahan bakar gas alam Perhitungan menggunakan metode Simplified GHG Calculator UNEP dan IPCC memberikan hasil yan sama, yaitu 042 ton emisi per ton produk kertas Perhitungan untuk industri kertas lainnya yang belum efisien, didapatkan hasil perhitungan emisi per ton produk untuk unit kertas saja = 0,73 Ton kertas Dari data perhitungan Carbon Foot print untuk APP group, emisi GHG dari unit pulp adalah 1 Ton pulp, sehingga didapat hasil perhitungan emisi industri pulp dan kertas yang sudah efisien sebesar 1,42 Ton produk kertas dan emisi industri pulp dan kertas yang belum efisien sebesar adalah 1,73 Ton kertas Perhitungan emisi dari industri besi dan baja dilakukan dengan mengklasifikasikan industri yang ada menjadi 4 kelompok proses yaitu : 1 Iron Making, yaitu proses pembuatan besi kasar, hasil proses ini merupakan produk antara yang masih harus mendapat proses lanjutan 2 Steel Making, jaitu proses pembuatan baja dengan menggunakan bahan baku besi kasar dan scrap yang diproses di dapur listrik Produk dari proses ini berupa slab dan billet 3 Proses Rolling, yaitu lanjutan dari proses Steel Making Dari bahan yang berupa slab / billet / bloom dibentuk menjadi plat gulungan, HRC / plate, CRC sheet, Profil berat, Besi beton/ profil ringan, Batang kawat baja dan lain lain 4 Proses Pembuatan Pipa, jaitu proses pembentukan dari bahan yang berupa plat gulungan menjadi pipa melalui pemotongan, pengerolan dll Source emisi hasil perhitungannya adalah sebagai berikut: 1 Emisi produksi besi pada proses Iron Making adalah 0694 ton produk 2 Emisi produksi baja pada proses Steel Making adalah 0635 Ton produk 3 Emisi produksi baja pada proses Rolling adalah 0343 Ton produk Emisi Gas Rumah Kaca pada IndustriJ Tek LingEdisi Khusus: 35-39 37

4 Emisi pada pembuatan pipa baja adalah 005 Ton Beberapa industri semen di Indonesia sudah menggunakan bahan bakar alternatif dan blended cement, sedangkan sebagian belum, sehingga hasil perhitungan emisinya dibagi dua yaitu 0,681 ton semen untuk sudah menggunakan bahan bakar alternatif dan blended cement dan 0,869 ton semen untuk yang belum Untuk emisi industri textil, didapatkan perhitungannya adalah 0,2186 ton /ton kain 32 Perhitungan Emisi Tingkat Nasional Hasil perhitungan total emisi pada industri pulp dan kertas dengan total produksi 12399568,2 ton pulp pada tahun 2006 adalah 20179806,3 ton / tahun Emisi industri besi dan baja pada tahun 2006 adalah 11943261 ton / tahun Sedangkan emisi pada produksi semen dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini: Tabel 1: Total Emisi Nasional Industri SemenIndonesia Tahun Produksi*) Emisi CO2 direct*) Emisi CO2 Indirect*) Total Emisi CO2*) 2000 2780 21806 1974 23780 2001 3110 24395 2208 26603 2002 3136 24599 2227 26826 2003 3060 24003 2173 26176 2004 3300 25885 2343 28228 2005 3392 26607 2408 29015 2006 3303 25909 2345 28254 2007 3503 27478 2487 29965 2008 3910 30670 2776 33446 *) juta ton/th Emisi pada industri tekstil secara nasional terlihat pada tabel 2 dibawah ini: Tabel 2: Total Emisi Nasional Industri Tekstil Tahun Kapasitas (ribu ton) Emisi (ton CO2) 2001 5,20 1137 2002 4,20 918 2003 4,20 918 2004 4,30 940 2005 3,95 863 2006 4,00 874 4 KESIMPULAN DAN SARAN 41 Kesimpulan Dari hasil pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa, 1 Industri pulp dan kertas memberikan emisi gas sebesar 1,73 ton per ton kertas dan secara nasional sebesar 20179806,3 ton / tahun pada tahun 2006 2 Industri besi dan baja, emisi per ton produk diklasifikasi menjadi 4 jenis, sedangkan emisi memberikan emisi gas ecara nasional sebesar 11943261 ton / tahun 3 Industri semen pada tahun 2008 memberikan emisi gas sebesar 0,681 ton semen untuk sudah menggunakan bahan bakar alternatif dan blended cement dan 0,869 ton semen untuk yang belum Emisi nasionalnya adalah 33,446 juta ton per tahun 4 Industri tekstil memberikan emisi gas sebesar 0,2186 ton per ton kertas dan secara nasional sebesar 874 ton / tahun pada tahun 2006 38 Widiatmini Sih Winanti, dkk 2009

42 Saran 1) Untuk mendapatkan data yang lebih akurat, perlu dilakukan survei, kajian dan perhitungan lanjutan 2) Perlu juga dilakukan kajian lanjutan untuk mendapatkan peluang kemungkinan penurunan emisinya pada masing-masing industri DAFTAR PUSTAKA 1 United Nation Environmental Program (UNEP), Energy Efficiency Guide for Industry in Asia, wwwenergy efficiencyasiaorg 2 Calculation Tools for Estimating Greenhouse Gas Emissions from Pulp and Paper Mills, ver 11, NCASI, USA, July 8, 2005 3 Accounting and Reporting Standard for the Cement Industry, Cement Sustainability Initiative (CSI) June 2005 4 Calculating process emissions from Cement Production (Cementbased Methodology), Guide to calculation worksheet (October 2001), (wwwghgprotocolorg) 5 Calculating CO2 emissions from the Production of Iron and Steel, Guide to calculation Worksheet, IPCC Guidelines, 1997 6 http://wwwghgprotocolorg/standard/ toolshtm Emisi Gas Rumah Kaca pada IndustriJ Tek LingEdisi Khusus: 35-39 39