Nurmala SMP NEGERI 2 METRO Abstrak. Kata kunci: Hasil Belajar,Model pembelajaran Numbered Head Together (NHT)

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS 6 SEKOLAH DASAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IX-H SMP NEGERI 1 BALONGBENDO

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PPKn MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembelajaran adalah suatu proses yang tidak mudah. menggunakan pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar.

PENGGUNAAN PENDEKATAN NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENUMBUHKAN PEMBELAJARAN PKN YANG JOYFULL LEARNING DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 WONOAYU SIDOARJO

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Jumiah Abd. Rasul, Jamaludin, dan Hasdin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Sriwinda Mana a, Bonifasius Saneba, dan Anthonius Palimbong

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT PADA PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI SIKAP SISWA TERHADAP MATEMATIKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi.

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) Abstrak

yang berbeda satu sama lain, memiliki keunikan masing-masing yang tidak sama dengan orang lain. Oleh karena itu pembelajaran hendaknya memperhatikan

I. PENDAHULUAN. karena kemajuan suatu negara akan sangat dipengaruhi oleh kualitas

JIME, Vol. 2. No. 2 ISSN Oktober 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. mengantisipasi, mengatasi persoalan-persoalan, dan tantangan-tantangan. yang terjadi dalam masyarakat pada kini dan masa depan.

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,

Konseling dan Pendidikan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEAD TOGETHER UNTUK PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PEMAHAMAN KONSEP PADA SISWA

METODE PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB I PENDAHULUAN. (tingkah laku) individu dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan. Tujuan

583 JURNAL ENTROPI, VOLUME VII, NOMOR 1, FEBRUARI 2013 Inovasi Penelitian, Pendidikan dan Pembelajaran Sains

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Oleh : Retnosari Widiastuti ABSTRAKSI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar)

Abstrak. Kata Kunci: Inside Outside Circle, Hasil Belajar

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan

Yayuk Jatining Rahayu 4

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PAJAK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NHT DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Erni Baiti SMP Negeri 2 Comal-Pemalang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Menurut Gagne (dalam Slameto, 2007:43) lima kategori hasil belajar yaitu

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

JSEE - Vol. II, No. 2 November 2014 ISSN : Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

BAB I PENDAHULUAN. sekitarnya. Pelajaran fisika menarik untuk dipelajari tetapi pada kenyatan siswa

Dosen Pendidikan Kimia PMIPA, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia. Keperluan korespondensi, HP : ,

Vita Ariani Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Erika Eka Santi, M. Si Dosen Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA SMP NEGERI 10 PADANGSIDIMPUAN.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pengembangan daya nalar, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat, dan

: PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Energi Dan Penggunaannya Pada Siswa Kelas IV SDN Mansahang Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

MINARNI SMA Negeri 1 Ngunut Kab. Tulungagung

BAB III METODE PENELITIAN. dengan baik dan benar (Kunandar, 2011: 41). Adlan (2011: 4) menjelaskan

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam peningkatan kualitas pendidikan yang juga tidak terlepas dari

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori Pengertian Belajar Menurut Nasution (1982 : 2) belajar adalah perubahan tingkah laku akibat pengalaman

Miyandi Eko Anugrah Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin

II. KAJIAN PUSTAKA. Prestasi belajar berasal dari kata prestasi dan belajar, prestasi berarti hasil

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIIC SMPN 3 PALOPO

II. TINJAUAN PUSTAKA. Efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti dapat membawa hasil atau

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. berupaya untuk meningkatkan mutu pendidikan, diantaranya dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran

Lathifatus Sa adah 1 Soewalni Soekirno 2 dan Anggit Grahito Wicaksono 3 ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki penetahuan dan keterampilan, serta manusia-manusia yang memiliki

BAB II KAJIAN TEORI. emosional, hubungan sosial, jasmani, etis atau budi pekerti dan sikap. baik secara fisik maupun secara mental aktif.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG FUNGSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER BAGI SISWA SMP

I. PENDAHULUAN. Dunia pendidikan di Indonesia dewasa ini sedang mengalami krisis, yang harus dijawab oleh dunia pendidikan. Jika proses-proses

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING STAD

METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII.2 SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR

Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 1 No. 1 April 2017

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Esty Setyarsih Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK

PENERAPAN TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN PECAHAN SISWA KELAS V SD

Frekuensi Persentase Rata-rata Selang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Meningkatkan Self Regulated Learning Siswa Melalui Pendekatan Problem Based Learning dengan Setting Numbered Heads Together

PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON STUDY YANG MENERAPKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X-1 SMAN 10 BANJARMASIN PADA KONSEP EKOSISTEM

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

BAB I PENDAHULUAN. diharuskan memiliki profesionalisme yang tinggi dalam proses belajar- mengajar.

Saintifik pada materi himpunan kelas VII Semester Ganjil MTs GUPPI Sumberejo Tahun Pelajaran ?

Desra Putri Devi. Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Tugiyana 2 SDN 1 Kalitinggar Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING SISWA KELAS VIII SMP AL ISHLAH TAHUN AJARAN 2011 / Nugroho Adi Prayitno

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. belajar siswa. Hasil belajar siswa dapat ditingkatkan apabila pembelajaran

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran dapat dimaknai sebagai landasan dasar untuk membentuk. atau mendisain program pembelajaran didalam kelas.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJARIPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS IX.5 SMP NEGERI 2 METRO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Nurmala SMP NEGERI 2 METRO Ibunurmala234@gmail.com Abstrak Di SMP Negeri 2 Metro, guru dalam proses pembelajaran kurang memodivikasi metode pembelajaran IPS Terpadu. Hal ini terjadi karena pola pikir belajar diartikan sebagai perolehan pengetahuan, dan mengajar adalah memindahkan pengetahuan kepada siswa, disamping itu pembelajaran ditekankan pada hasil, bukan pada proses. Akibatnya proses pembelajaran di kelas menjadi monoton karena guru hanya menungunan metode konvensional dan aktivitas siswa di kelas hanya mencatat lebih dominan dengan menghafal. Pembelajaran IPS Terpadu di kelas ditekankan pada keterkaitan antara konsep-konsep IPS Terpadu dengan pengalaman anak sehari-hari. Selain itu, perlu menerapkan kembali konsep IPS Terpadu yang telah dimiliki anak pada kehidupan sehari-hari atau pada bidang lain sangat penting dilakukan. Untuk memudahkan pemahaman siswa tentang hal tersebut, maka salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan model pembelajaran Numbered Heads Together. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Metro.Penelitian direncanakan selama 3 (tiga) bulan dimulai pada bulan September sampai dengan bulan November 2013. Subjek pada penelitian tindakan kelas ini adalah siswa Kelas IX.5 dengan jumlah siswa 28 orang, yang terdiri dari 18 orang laki-laki dan 10 orang perempuan. Penelitian dilaksanakan pada saat mata pelajaran IPS Terpadu berlangsung dengan Standar Kompetensi Memahami usaha persiapan kemerdekaan,. Dipilihnya kelas ini yang menjadi subjek dalam penelitian karena kelas ini termasuk yang menjadi tugas penulissebagai guru IPS Terpadu dan dari segi prestasi cukup refresentatif dijadikan subjek dalam penelitian. Pada siklus I Pada siklus-1 ini terdapat 4 siswa yang memperoleh hasil belajar diatas penguasaan minimal, 18 siswa memperoleh hasil belajar sesuai dengan batas minimal, dan 6 siswa belum sesuai dengan yang diharapkan. Hasil belajar siswa pada siklus - 2 terdapat 15 siswa yang memperoleh hasil belajar diatas penguasaan minimal dan 13 siswa yang memperoleh hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan. Hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS Terpadu melalui Model pembelajaran Numbered Head Together sudah ada peningkatan. Kata kunci: Hasil Belajar,Model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) PENDAHULUAN Salah satu upaya untuk meningkatkan keberhasilan belajar siswa, yaitu dengan menggunakan pembelajaran aktif di mana siswa melakukan sebagian besar pekerjaan yang harus dilakukan. Siswa menggunakan JURNAL PROMOSI JURNAL PROMOSI 64

otak untuk melakukan pekerjaannya, mengeluarkan gagasan, memecahkan masalah dan dapat menerapkan apa yang mereka pelajari. Belajar aktif merupakan langkah cepat, menyenangkan, mendukung dan menarik hati dalam belajar untuk mempelajari sesuatu dengan baik. Belajar aktif membantu untuk mendengar, melihat, mengajukan pertanyaan tentang pelajaran tertentu dan mendiskusikannya dengan yang lain. Di SMP Negeri 2 Metro, selama ini guru kurang kreatif menerapkan inovasi pembelajaran IPS Terpadu. Hal ini terjadi karena pola pikir belajar diartikan sebagai perolehan pengetahuan, dan mengajar adalah memindahkan pengetahuan kepada siswa, disamping itu pembelajaran ditekankan pada hasil, bukan pada proses. Akibatnya proses pembelajaran di kelas menjadi monoton karena guru hanya menungunan metode konvensional dan aktivitas siswa di kelas hanya mencatat lebih dominan dengan menghafal.. Pembelajaran IPS Terpadu di kelas ditekankan pada keterkaitan antara konsepkonsep IPS Terpadu dengan pengalaman anak sehari-hari. Selain itu, perlu menerapkan kembali konsep IPS Terpadu yang telah dimiliki anak pada kehidupan sehari-hari atau pada bidang lain sangat penting dilakukan. Hasil evaluasi yang baik dan memenuhi standar KKM adalah salah satu indikator tercapainya tujuan pembelajaran di kelas. Untuk mencapai hal tersebut banyak yang harus dilakukan seorang guru misalnya saja menggunakan berbagai model pembelajaran yang disenagi oleh siswa, dalam rangka memudahkan pemahaman siswa terhadap materi-materi pelajaran khususnya mata pelajaran IPS Terpadu. Di Kelas IX.5, SMP Negeri 2 Metro, selain masalah hasil belajar yang masih rendah, khususnya pada kompetensi dasar Menjelaskan Proses persiapan kemerdekaan Indonesia, terdapat pula kendala dalam proses pembelajaran. Untuk memudahkan pemahaman siswa tentang hal tersebut, maka salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan model pembelajaran Numbered Heads Together. Ada beberapa manfaat pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap siswa yang hasil belajar rendah antara lain adalah : 1) Rasa harga diri menjadi lebih tinggi; 2) Memperbaiki kehadiran; 3) Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar; 4) Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil; 5) Konflik antara pribadi berkurang; 6) Pemahaman yang lebih mendalam; 7) Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan JURNAL 65 JURNAL PROMOSI PROMOSI Jurnal Pendidikan JurnalPendidikanEkonomi UM Metro UM Metro

dan toleransi; 8) Hasil belajar lebih tinggi (Ibrahim, 2000). Berdasarkan uraian diatas maka Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, dirancang untuk mengkaji penerapan pembelajaran model Numbered Head Together dalam meningkatkan hasil belajar IPS Terpadu, sehingga akan memungkinkan untuk dapat mengaktifkan siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. KAJAIN PUSTAKAN 1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Numbered Head Together (NHT) merupakan suatu pendekatan yang dikembangkan oleh Kagan, (1993) untuk melibatkan banyak siswa dalam memperoleh materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran. Ibrahim, (2000:25). Model NHT adalah bagian dari model pembelajaran kooperatif struktural, yang menekankan pada struktur-struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Pendapat seperti di atas juga di dukung oleh para ahli yang lain seperti Muslimin, (2000:65) yang mengemukakan bahwa: Numbered Head Together adalah salah satu tipe dari pembelajaran kooperatif dengan sintaks: pengarahan, buat kelompok heterogen dan tiap siswa memiliki nomor tertentu, berikan persoalan materi bahan ajar (untuk tiap kelompok sama tetapi untuk tiap siswa tidak sama sesuai dengan nomor siswa, tiap siswa dengan nomor yang sama mendapat tugas yang sama) kemudian bekerja dalam kelompok, presentasi kelompok dengan nomor siswa yang sama sesuai tugas masing-masing sehingga terjadi diskusi kelas, kuis individual dan buat skor perkembangan tiap siswa, umumkan hasil kuis dan beri reward Ibrahim (2000:25). mengemukakan tiga tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran kooperatif dengan tipe NHT yaitu : 1. Hasil belajar akademik stuktural bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. 2. Pengakuan adanya keragaman bertujuan agar siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai latar belakang. 3. Pengembangan keterampilan sosial bertujuan untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa. Keterampilan yang dimaksud antara lain berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, mau menjelaskan ide atau pendapat, JURNAL PROMOSI JURNAL PROMOSI 66

bekerja dalam kelompok dan sebagainya Ada beberapa manfaat pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap siswa yang hasil belajar rendah yang dikemukakan oleh Ibrahim (2000: 18), antara lain adalah : a. Rasa harga diri menjadi lebih tinggi b. Memperbaiki kehadiran c. Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar d. Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil e. Konflik antara pribadi berkurang f. Pemahaman yang lebih mendalam g. Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi h. Hasil belajar lebih tinggi 2. Hasil Belajar Hasil belajar adalah segala kemampuan yang dapat dicapai siswa melalui proses belajar yang berupa pemahaman dan penerapan pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi siswa dalam kehidupannya sehari-hari serta sikap dan cara berpikir kritis dan kreatif dalam rangka mewujudkan manusia yang berkualitas, bertanggung jawab bagi diri sendir, masyarakat, bangsa dan negara serta bertanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa. Menurut Suprijono (2013:5) mengemukakan bahwa Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Sedang menurut Slameto (2003:2) menjelaskan bahwa hasil belajar adalah suatu proses yang dilaksanakan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru yang secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman sendiri, sebagai hail perubahan dalam intruksi dengan lingkungan. Hasil belajar ada beberapa faktor yang mempengaruhinya, hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Slameto (2003:54) yang menyebutkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu: 1. Faktor internal (faktor dari dalam siswa) meliputi: a) Faktor jasmani yang mencakup kesehatan dan cacat tubuh. b) Faktor psikologi yang mencakup dari intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan. c) Faktor kelelahan 2. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa) meliputi: a) Faktor keluarga yang mencakup cara orang tua mendidik, relasi JURNAL 67 JURNAL PROMOSI PROMOSI Jurnal Pendidikan JurnalPendidikanEkonomi Ekonomi UM Metro UM Metro

antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, dan latar belakang kebudayaan. b) Faktor sekolah yang mencakup dari metode mengajar guru, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat dan media pelajaran, waktu sekolah, standar belajar di atas ukuran, dan tugas rumah. c) Faktor masyarakat yang mencakup kegiatan siswa dalam masyarakat media massa, taman bergaul, dan bentuk masyarakat. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku yang terjadi pada siswa setelah mengikuti pelajar, perubahan tersebut terjadi pada kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor. METODE PENELITIAN Metode dalam penelitian ini adalah meto depenelitian tindakan kelas (Class Action Research). Apabila sudah diketahui keberhasilan atau hambatan dalam tindakan yang dilaksanakan padasiklus pertama, peneliti mengidentifikasi permasalahan baru untuk menentukan rancangan siklus berikutnya. Kegiatan pada siklus kedua, dapat berupa kegiatan yang sama dengan sebelumnya bila ditujukan untuk mengulangi keberhasilan, untuk meyakinkan, atau untuk menguatkan hasil. Pada umumnya kegiatan yang dilakukan dalam siklus kedua mempunyai berbagai tambahan perbaikan dari tindakan sebelumnya yang ditunjukan untuk mengatasi berbagai hambatan/ kesulitan yang ditemukan dalam siklus sebelumnya. Menurut Adlan, (2011:17) Rencana Tindakan. Pada bagian ini digambarkan rencana tindakan untuk meningkatkan pembelajaran, seperti: 1) Perencanaan, yaitu persiapan yang dilakukan sehubungan dengan PTK yang diprakarsai seperti penetapan tindakan, pelaksanaan tes diagnostik untuk menspesifikasi masalah, pembuatan skenario pembelajaran, pengadaan alat-alat dalam rangka implementasi PTK, dan lain-lain yang terkait dengan pelaksanaan tindakan perbaikan yang ditetapkan. Disamping itu juga diuraikan alternatif-alternatif solusi yang akan dicobakan dalam rangka perbaikan masalah 2) Implementasi Tindakan, yaitu deskripsi tindakan yang akan dilakukan. Skenario kerja tindakan perbaikan dan prosedur tindakan yang akan diterapkan. 3) Observasi dan Interpretasi, yaitu uraian tentang prosedur perekaman dan penafsiran data mengenai proses JURNAL PROMOSI JURNAL PROMOSI 68

dan produk dari implementasi observasi, interpretasi, dan analisis, serta tindakan perbaikan yang dirancang. refleksi. Apabila diperlukan, pada tahap 4) Analisis dan Refleksi, yaitu uraian tentang prosedur analisis terhadap selanjutnya disusun rencana tindak lanjut. Upaya tersebut dilakukan secara berdaur hasil pemantauan dan refleksi membentuk suatu siklus. Langkah-langkah berkenaan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang akan digelar, personel yang akan dilibatkan serta kriteria dan rencana bagi tindakan berikutnya. pokok yang ditempuh pada siklus pertama dan siklus-siklus berikutnya adalah: a) Penetapan fokus permasalahan b) Perencanaan tindakan c) Pelaksanaan tindakan Prosedur pelaksanaan PTK yang d) Pengumpulan data meliputi penetapan fokus permasalahan, e) Refleksi perencanaantindakan, pelaksanaan f) Perencanaan tindak lanjut. tindakan yang diikuti dengan kegiatan Untuk lebih jelasnya, rangkaian kegiatan dari setiap siklus dapat dilihat pada gambar berikut: Permasalahan Perencanaan Tindakan - I Pelaksanaan Tindakan - I SIKLUS - I Refleksi - I Pengamatan/ Pengumpulan Data - I Permasalahan baru, hasil Refleksi Perencanaan Tindakan - II Pelaksanaan Tindakan - II SIKLUS - II Refleksi - II I Pengamatan/ Pengumpulan Data - II Bila Permasalahan Belum Terselesaikan Dilanjutkan ke Siklus Berikutnya Gambar 3. 1. Siklus Kegiatan PTK (Adlan (2011:18) Setelah permasalahan ditetapkan, pelaksanaan PTK dimulai dengan siklus pertama yang terdiri atas empat kegiatan. Apabila sudah diketahui keberhasilan atau hambatan dalam tindakan yang dilaksanakan pada siklus pertama, peneliti JURNAL PROMOSI 69 JURNAL PROMOSI JurnalPendidikanEkonomi UM Metro

kemudian mengidentifikasi permasalahan baru untuk menentukan rancangan siklus berikutnya. Kegiatan pada siklus kedua, dapat berupa kegiatan yang sama dengan sebelumnya bila ditujukan untuk mengulangi keberhasilan, untuk meyakinkan, atau untuk menguatkan hasil. Pada umumnya kegiatan yang dilakukan dalam siklus kedua mempunyai berbagai tambahan perbaikan dari tindakan sebelumnya yang ditunjukan untuk mengatasi berbagai hambatan/ kesulitan yang ditemukan dalam siklus sebelumnya. Aspek yang diamati dalam setiap siklusnya adalah kegiatan atau aktivitas siswa saat mata pelajaran IPS Terpadu dengan pendekatan model pembelajarannumbered Head Together untuk melihat perubahan tingkah laku siswa, untuk mengetahui tingkat kemajuan belajarnya yang akan berpengaruh terhadap hasil belajar dengan alat pengumpul data yang sudah disebutkan diatas. Data yang diambil adalah data kuantitatif dari hasil tes, presensi, nilai tugas seta data kualitatif yang menggambarkan keaktifan siswa, antusias siswa, partisipasi dan kerjasama dalam diskusi, kemampuan atau keberanian siswa dalam melaporkan hasil. Bila 70% siswa telah berhasil melampaui KKM IPS Terpadu yaitu 70, melalui model pembelajaran Numbered Head Together, maka tindakan tersebut diasumsikan sudah berhasil. Kriteria keberhasilan penelitian ini dari sisi proses dan hasil. Sisi proses yaitu dengan berhasilnya siswa memecahkan masalah melalui model pembelajaran Numbered Head Together dengan mengadakan diskusi kelompok belajar, dimana para siswa dilatih untuk berani mengeluarkan pendapat dan/atau berbeda pendapat tentang masalah Memahami usaha persiapan kemerdekaan. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Hasil yang dicapai pada siklus-1 Berdasarkan analisis data dicapai pada siklus- I meliputi: 1) Aktivitas belajar siswa 2) hasil belajar siswa, c) tanggapan siswa, d) tanggapan guru kelas, pada pembelajaran melalui Model pembelajaran Numbered Head Toget herdapat meningkatkan hasil belajar IPS Terpadu pada siswa Kelas IX.5. Pada Kompetensi Dasar Memahami usaha persiapan kemerdekaan. Aktivitas belajar siswa pada pembelajaran siswa Melalui model pembelajaran Numbered Head Together, berada pada kualitas tinggi, rinciannya sebagai berikut: 1) Aktivitas belajar siswa pada tahap pendahuluan, adalah tinggi. JURNAL PROMOSI JURNAL PROMOSI 70

2) Aktivitas belajar siswa pada tahap memahami materi menyusun informasi, rumus hipotesis, pengujian hipotesis, dan membuat kesimpulan adalah tinggi. Pada siklus- I sebagian besar siswa telah mencapai hasil belajar sesuai/diatas batas penguasaan materi minimal yang ditetapkan. Batas penguasaan materi minimal yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah 70.Pada siklus-1 initer dapat 4 siswa yang memperoleh hasil belajar diatas penguasaan minimal, 18 siswa memperoleh hasil belajar sesuai dengan batas minimal, dan 6 siswa belum sesuai dengan yang diharapkan. Hasil wawancara dengan siswa pada tindakan siklus-i ini sermua siswa memberikan tanggapan positif terhadap pembelajaran siswa Melalui Model pembelajaran Numbered Head Together, padamata pelajaran IPS Terpadu. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru Kelas IX.5, member tanggapan positif terhadap pembelajaran siswa melalui model pembelajaran Numbered Head Together, pada mata pelajaran IPS Terpadu. Hasil yang dicapai pada siklus-2 Dari hasil analisis data pada siklus-2, hasil yang dicapai meliputi: 1) Aktivitas belajar siswa Aktivitas belajar siswa pada siklus-2 berada tingkat tinggi, baik aktivitas belajar siswa pada tahap pendahuluan, maupun pada tahap belajar siswa pada penerapan yang meliputi; memahami materi, memperoleh informasi merumus hipotesis, dan membuat kesimpulan. Aktivitas belajar siswa pada. pelajaran IPS Terpadu melalui model pembelajaran Numbered Head Together berada pada tingkat yang tinggi, dengan derajat Aktivitas sebesar 76,07, walaupun demikian perlu dioptimalkan lagi agar hasil belajar lebih meningkat. Ada beberapa faktor yang mendukung untuk meningkatkan hasil belajar antara lain: a) Kecakapan guru memilih model dan metode mengajar b) Siswa lebih aktif belajar sehingga hasil belajar meningkat. c) Memberikan kesempatan lebih besar pada siswa untuk beraktivitas sedangkan guru sebagai pendamping saja. 2) Hasil belajar siswa Hasil belajar siswa pada siklus - 2 terdapat 15 siswa yang memperoleh hasil belajar diatas penguasaan minimal dan 13 siswa yang memperoleh hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan. Hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS Terpadu melalui model pembelajaran Numbered Head Together sudah ada peningkatan, bahkan diatas penguasaan JURNAL PROMOSI 71 JURNAL PROMOSI JurnalPendidikanEkonomi UM Metro

minimal. Faktor pendukung atas hasil yang diperoleh siswa adalah semangat dan aktivitasnya sangat tinggi oleh karena itu perlu diusahakan lagi agar aktivitas belajar siswa selalu diberi motivasi dengan menggunakan berbagai model pembelajaran dan metode yang bervariasi. 3) Tanggapan siswa Pada siklus-2 ini siswa memberikan respon dan belajar melalui model pembelajaran Numbered Head Together pada IPS Terpadu sebagai berikut: a) Dengan memiliki nilai-nilai Pancasila melalui berbagai buku sumber. b) Dengan cara kelompok, kita saling bersaing untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. c) Kalau bias bapak/ibu guru mengajar menggunakan cara model pembelajaran Numbered Head Together pada semua pelajaran. Hasil wawancara dengan siswa, dapat dikatakan semua siswa memberikan respon/tanggapan positif terhadap pembelajaran IPS Terpadu melalui model pembelajaran Numbered Head Together. Adapun factor pendukung terhadap hasil belajar siswa adalah positif yaitu: 1) siswa merasa diberikan kepercayaan kepada guru, 2) Metode dan alat peraga sesuai dengan materi. 3) suasana belajar menyenangkan, 4) siswa dapat menyelesaikan tugas kelompok atau tugas perorangan. Beberapa tanggapan guru kelas sebagai berikut a) Melalui model pembelajaran Numbered Head Together memang lebih baik, sebab memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkreativitas. b) Dalam kerja kelompok siswa saling berlomba, ada keinginan siswa untuk memperoleh hasil belajar lebih baik. Hasil wawancara dengan guru kelas, setelah melihat hasil tindakan dalam penelitian ini cukup baik, maka guru kelas memberikan tanggapannya sebagai berikut: 1) Aktivitas belajar siswa cukup baik. 2) siswa mudah memahami materi pelajaran, 3) perlu dicontoh cara mengajar dengan menggunakan model belajar siswa aktif, 4) dengan alat peraga yang digunakan menunjang tercapainya Tujuan Pembelajaran yang ditetapkan.. Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas diatas prosentasi ketercapaian pada siklus pertama mengalami peningkatan yang signifikan pada siklus kedua, maka dapat disimpulkan bahwa melalui model pembelajaran Numbered Head Together dapat meningkatkan kemampuan Memahami usaha persiapan kemerdekaan dalam mata pelajaran IPS Terpadu pada JURNAL PROMOSI JURNAL PROMOSI 72

siswa Kelas IX.5 SMP Negeri 2 Metro Tahun 2013. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas ini, dapat disimpulkan bahwa Salah satu upaya untuk meningkatkan keberhasilan belajar siswa, yaitu dengan menggunakan pembelajaran aktif di mana siswa melakukan sebagian besar pekerjaan yang harus dilakukan. Siswa menggunakan otak untuk melakukan pekerjaannya, mengeluarkan gagasan, memecahkan masalah dan dapat menerapkan apa yang mereka pelajari. Belajar aktif merupakan langkah cepat, menyenangkan, mendukung dan menarik hati dalam belajar untuk mempelajari sesuatu dengan baik. Berdasarkan temuan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Numbered Head Together dapat meningkatkan kemampuan siswa memecahkan Memecahkanmasalahyangberkaitan denganmemahami usaha persiapan kemerdekaan dalam pelajaran IPS Terpadu siswa Kelas IX.5 SMP Negeri 2 Metro tahun 2013. Adapun saran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pembelajaran IPS Terpadu pada khususnya dapat menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together sebagai salah satu alternatif dalam proses penyampaian pembelajaran di Sekolah. 2. Melalui pembelajaran model pembelajaran Numbered Head Together, guru dapat dengan mudah merespon potensi atau modalitas siswa dalam setiap kelompok belajar, apakah tergolong kepada kelompok Visual, atau kelompok Auditorial atau kelompok Kinestetik. Dengan demikian seorang guru yang profesional dapat lebih efektif dapat melakukan kegiatan proses pembelajaran, serta dengan mudah dapat merespon perbedaan-perbedaan potensi yang dimiliki peserta didiknya DAFTAR PUSTAKA Agus, Suprijono. 2013. Cooperative LearningTeori dan Aplikasi PAIKEM Yogyakarta: Pustaka Pelajar Aidin Adlan, 2011. Penelitian Tindakan Kelas.Kudus: Dita Kurnia Ibrahim, M, dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : University Press. Kagan, S. (1993). Cooperative learning. San juan Capistrano, Kagan Cooperative Learning. Muslimin. (2000). Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Unesa University Press. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. JURNAL 73 JURNAL PROMOSI PROMOSI Jurnal Pendidikan JurnalPendidikanEkonomi Ekonomi UM Metro UM Metro

JURNAL PROMOSI