Lampiran. Matriks Kriteria dan Indikator Penetapan Jenis HHBK Unggulan No Kriteria Indikator Standar Nilai 4 5 I. Ekonomi. Nilai a. Tinggi (Bobot 5%) perdagangan ekspor (Nilai ekspor per tahun $ Juta) b. Sedang (Nilai ekspor per tahun $ 500 ribu s/d juta) c. Rendah (Nilai ekspor $ 500 ribu per tahun). Nilai perdagangan lokal. Lingkup pemasaran 4. Potensi pasar internasional 5. Mata rantai pemasaran 6. Cakupan pengusahaan a. Tinggi (Nilai perdagangan per tahun Rp milyar b. Sedang (Nilai perdagangan per tahun Rp 500.000.000 s/d Rp.000.000,- c. Rendah ( Rp 500.000.000,-) a. Internasional, nasional, dan lokal b. Internasional dan nasional, Internasional dan lokal, atau Nasional dan lokal c. Lokal a. Tinggi (Diminta oleh negara) b. Sedang (Diminta oleh - negara) c. Rendah (Tidak diminta negara lain) a. Tinggi (Melibatka masyarakat pengumpul, pengusaha UMKM, pengusaha besar/industri dan unsur pemerintah). b. Sedang (Melibatkan masyarakat pengumpul, pengusahan UMKM, dan pemerintah). c. Sederhana (Melibatkan masyarakat pengumpul, pengusaha UMKM, dan pemerintah). a. Meliputi industri hulu, tengah (setengah jadi), dan hilir. b. Meliputi industri hulu dan tengah c. Hanya meliputi industri hulu
II Biofisik dan lingkungan (Bobot 5%) III Kelembagaan (Bobot 0%) 7. Investasi usaha a. Banyak ( 5 badan usaha sudah berinvestasi dalam pengusahaan komoditas bersangkutan, atau sudah ada pengusaha besar). b. Sedikit ( 5 badan usaha yang sudah berinvestasi dan belum ada pengusaha besar). c. Tidak ada (Belum ada badan usaha yang berinvestasi).. Potensi Tanaman a. Tinggi (prosentase jumlah pohon/rumpun per hektar 60% dari kondisi normal). b. Sedang (prosentase jumlah pohon/rumpun per hektar 40-60% dari kondisi normal). c. Rendah (prosentase jumlah pohon/rumpun per hektar 40% dari kondisi normal).. Penyebaran a. Merata (Terdapat di / wilayah bersangkutan) b. Cukup merata (Terdapat di / - / wilayah bersangkutan) c. Kurang merata (Terdapat / wilayah bersangkutan). Status konservasi a. Tidak terdaftar di CITES Appendix b. Terdaftar di CITES Appendix II c. Terdaftar di CITES Appendix I 4. Budidaya a. Produksi HHBK hasil budidaya b. Produksi HHBK 40- hasil budidaya c. Produksi HHBK hasil budidaya 5. Aksesbilitas ke a. Mudah dijangkau moda transportasi sumber HHBK darat dan atau air sepanjang tahun b. Dapat dijangkau moda transportasi darat dan atau air tidak sepanjang tahun c. Sulit dijangkau moda transportasi darat dan atau air sepanjang tahun. Jumlah Kelompok a. Banyak usaha produsen/ (Terdapat 5 kelompok usaha koperasi produsen/ koperasi komoditi
. Asosiasi Kelompok Usaha.Aturan tentang komoditi bersangkutan bersangkutan) b. Sedikit (Terdapat -5 kelompok usaha produsen/ koperasi komoditi bersangkutan) c. Tidak ada (Belum ada kelompok usaha produsen/ koperasi komoditi bersangkutan) a. Tinggi (Terdapat asosiasi, koperasi, kelompok tani, dan swasta) b. Sedikit (Terdapat koperasi dan kelompok tani) c. Rendah (hanya terdapat kelompok tani) a. Terdapat aturan berupa peraturan menteri atau lebih tinggi b. Terdapat aturan dari pejabat setingkat Eselon I, Gubernur atau Bupati c. Belum ada aturan tentang komoditi bersangkutan 4. Peran Institusi a. Tinggi (ada dukungan dari berbagai institusi seperti Pemda, UPT, dan LSM) 5. Standar komoditi bersangkutan 6. Sarana/fasilitas pengembangan komoditi bersangkutan b. Sedang (dukungan hanya dari salah satu institusi) c. Rendah (tidak ada dukungan dari institusi) a. Sudah diatur dengan SNI atau standar nasional/internasional lainnya. b. Baru berupa pedoman c. Belum ada standar baku a. Sarana pengembangan bertaraf internasional b. Sarana pengembangan bertaraf nasional c. Sarana pengembangan bertaraf lokal IV Sosial (Bobot 5%). Pelibatan masyarakat a. Melibatkan sebagian besar masyarakat lokal (prosentase yang terlibat >0%) b. Melibatkan sebagian besar masyarakat lokal (5%< prosentase yang terlibat
. Kepemilikan Usaha V Teknologi. Teknologi Budidaya (Bobot 5%). Teknologi Pengolahan hasil <0%) c. Melibatkan sebagian besar masyarakat lokal (prosentase yang terlibat <5%) a. Masyarakat lokal bermitra dengan pengusaha b. Hanya dimiliki masyarakat lokal c. Hanya dimiliki pengusaha a. Teknologi telah sepenuhnya dikuasai b. Sebagian teknologi budidaya telah dikuasai c. Teknologi budidaya belum dikuasai a. Teknologi pengolahan hasil untuk meningkatkan hasil tambah sudah dikuasai b. Sebagian teknologi pengolahan hasil sudah dikuasai c. Teknologi pengolahan hasil belum dikuasai
Lampiran. Daftar Stakeholders Komoditas HHBK di Kabupaten Humbang Hasundutan Sampel Nama Jenis Kelamin Jenis Stakeholders. T. Nainggolan Laki laki Pedagang besar kemenyan. S. Nainggolan Laki laki Pedagang besar kemenyan. Khalil Sihite Laki laki Pedagang besar kemenyan 4. P. Simbolon Laki laki Pedagang pengumpul kemenyan 5. R. Silaban Laki - laki Pedagang pengumpul kemenyan 6. L. Nainggolan Laki laki Pedagang pengumpul kemenyan 7. P. Manalu Laki laki Pedagang pengumpul kemenyan 8. W. Br. Simbolon Perempuan Pedagang pengumpul kemenyan 9. S. Manulang Laki laki Pedagang pengumpul kemenyan 0. M. Sinaga Laki laki Pedagang pengumpul kemenyan. L. Munte Laki laki Petani pengumpul kemenyan. P. Manulang Laki laki Petani pengumpul kemenyan. A. br. Sitorus Perempuan Petani pengumpul kemenyan 4. M. Munte Laki laki Petani pengumpul kemenyan 5. S. Silaban Laki laki Petani pengumpul kemenyan 6. N. br. Simamora Laki laki Petani pengumpul kemenyan 7. L. Sinaga Laki laki Petani pengumpul kemenyan 8. T. Manulang Laki laki Petani pengumpul kemenyan 9. B. Munte Laki laki Petani pengumpul kemenyan 0 W. Manalu Laki laki Petani pengumpul kemenyan
Lampiran. Karakteristik Sosial Ekonomi Stakeholders Komoditas HHBK di Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 00 No. Sampel Umur (tahun) Tingkat Pendidikan Pengalaman mengusahakan komoditas Jumlah Tanggungan Keluarga (jiwa) (tahun) HHBK (tahun). 75 9 4. 4 7 6. 0 9 4. 5 9 5 8 5. 6 7 8 6. 6 5 7. 46 5 0 5 8. 5 6 9 9. 6 9 7 5 0. 57 6 8 9. 40 4. 6 6 50 0. 5 6 5 6 4. 4 9 0 5. 75 55 0 6. 47 5 5 7. 5 9 0 7 8. 77 6 45 8 9. 60 5 6 0. 45 9 0 4 Jumlah 068 8 465 0 Rataan 5,4 9,5,5 6
Lampiran 4. Produksi Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Provinsi Sumatera Utara (ton) Tahun 008 No. Jenis HHBK Produksi (ton) / N i. Kemenyan 4.6,46. Kulit Manis 4.977,05. Minyak Nilam 7,09 4. Kemiri.448,6 5. Pala,5 6. Gambir 54,98 7. Aren 6.9,48 8. Pinang.64,7 9. Rotan 9,79 0. Getah Tusam 66,5. Durian 8.80 Total (N) 6.98,5
Lampiran 5. Produksi Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Kabupaten Humbang Hasundutan (ton) Tahun 008 No. Jenis HHBK Produksi (ton) / S i. Kemenyan 05,. Rotan 4,4. Durian 9,8 4. Aren 94,58 Total (S) 7,77
Lampiran 6. Penyebaran Komoditas Kemenyan di Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 008 No. Kecamatan Luas Panen (Ha) Produksi (ton). Pakkat 57 6,5. Onan Ganjang 09 94,56. Sijamapolang 59 5,5 4. Lintong Nihuta - - 5. Paranginan - - 6. Doloksanggul 40,5 46,99 7. Pollung 84 84, 8. Parlilitan 88,5 57,09 9. Tarabintang 7 0,5 0. Bakti Raja - - Humbang Hasundutan 4 05,
Lampiran 7. Analisis Metode LQ Komoditas HHBK di Kabupaten Humbang Hasundutan No. Jenis HHBK S i / S N i / N Si / S Ni / N. Kemenyan 0,56 0,0 8. Rotan 0,0009 0,005 0,6. Durian 0,4 0,58 0,69 4. Aren 0,0 0,08 0,7
Lampiran 8. Nilai Perdagangan Lokal Kemenyan di Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 009 No. Nama Pedagang Besar Produksi (Ton). Tarsan Nainggolan 7. Robert Pakpahan 7. Kucing 7 4. Nainggolan 7 5. Nainggolan 7 6. Haji 7 7. Simamora 7 Jumlah / Total 49 Perbulan = 49 ton Rp 70.000,-/kg = Rp.40.000.000,- Pertahun = 49 ton Rp 70.000,-/kg bulan = Rp 4.60.000.000,-
Lampiran 9. Jumlah KUD dan Non KUD per Kecamatan Tahun 008 No. Kecamatan KUD Non KUD Jumlah. Tarabintang -. Pollung - - -. Paranginan - 4. Onan Ganjang 5 6 5. Pakkat - 6. Lintong Nihuta 7. Sijamapolang - 8. Bakti Raja - - - 9. Parlilitan - - - 0. Doloksanggul 4 7 Total 6 6
Lampiran 0. Jumlah Kelompok Tani dan Jumlah Anggota per Kecamatan Tahun 008 No. Kecamatan Jumlah Kelompok Jumlah Anggota Tani. Tarabintang - -. Pollung - -. Paranginan - - 4. Onan Ganjang 46 097 5. Pakkat - - 6. Lintong Nihuta - - 7. Sijamapolang - - 8. Bakti Raja - - 9. Parlilitan - - 0. Doloksanggul - - Total 46 097
Lampiran. Analisis Matriks Kriteria dan Indikator Penetapan Jenis HHBK Unggulan Komoditas Kemenyan di Kabupaten Humbang Hasundutan No. Kriteria Indikator Nilai. Ekonomi (Bobot 5%). Nilai Perdagangan Ekspor. Nilai Perdagangan Lokal. Lingkup Pemasaran 4. Potensi Pasar Internasional 5. Mata Rantai Pemasaran 6. Cakupan Pengusahaan 7. Investasi Usaha. Biofisik dan Lingkungan (Bobot 5%). Potensi Tanaman. Penyebaran. Status Konservasi 4. Budidaya 5. Aksesibilitas ke sumber HHBK. Kelembagaan (Bobot 0%). Jumlah Kelompok Usaha Produsen/Koperasi. Asosiasi Kelompok Usaha. Aturan tentang komoditi bersangkutan 4. Peran Institusi 5.Standard komoditi bersangkutan 6. Sarana/fasilitas pengembangan komoditi bersangkut an 4. Sosial (Bobot 5%). Pelibatan Masyarakat. Kepemilikan Usaha 5. Teknologi (Bobot 5%). Teknologi Budidaya. Teknologi Pengolahan Hasil
Lampiran. Analisis Perhitungan Nilai Indikator Tertimbang (NIT) untuk Setiap Kriteria Komoditas Kemenyan di Kabupaten Humbang Hasundutan NITk = No. Kriteria B k JI k NI NI max Bk n NI JIk i= N Imax. Ekonomi 5% 7,65. Biofisik dan 5% 5 0 9,99 Lingkungan. Kelembagaan 0% 6 6 7,76 4. Sosial 5% 5,55 5. Teknologi 5% 5,05 Keterangan : NIT = Nilai Indikator Tertimbang k = Kriteria penentuan unggulan ( 5) n = Jumlah indikator dalam tiap kriteria Ni = Nilai indikator tiap kriteria Bk = Besarnya nilai bobot dari kriteria ke k NImax = Nilai indikator terbesar, dalam hal ini JIk = Jumlah indikator untuk kriteria ke k.