Kata Kunci : Document Management System (DMS), pengelolaan sumur minyak

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM BERKAS SUBDIT PENGANGKUTAN DIREKTORAT JENDERAL MIGAS REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

APLIKASI WEB MONITORING REALISASI ANGGARAN BIAYA OPERASIONAL PADA PT. PERTAMINA EP REGION JAWA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI. mengumpulkan (input), memanipulasi (process), menyimpan, dan menghasilkan

PENGEMBANGAN ACADEMIC INFORMATION DASHBOARD EXECUTIVE (A-INDEX) DENGAN PENTAHO DATA INTEGRATION DAN QLIKVIEW

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI. ada berkaitan dengan sistem yang akan dibuat. Tujuannya adalah agar aplikasi ini

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data,

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penjualan adalah proses kegiatan menjual, yaitu dari kegiatan penetapan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK DAN KEUANGAN ONLINE PADA PERGURUAN TINGGI

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap negara ingin memajukan tingkat pendidikan dalam negeri untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Suatu Perusahaan atau Organisasi tidak dapat terlepas dari kegiatan atau

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR GAMBAR... xivv. DAFTAR TABEL... xix. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI BASIS DATA PEMESANAN TIKET, PAKET TUR, DAN VOUCHER HOTEL PADA PT. KARUNIA LESTARI XPRESIF

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN POLA MODEL-VIEW- CONTROLLER (MVC)

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xiii. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, maksud dan

Sistem Informasi Akademik Berbasis Web pada SMA Negeri 11 Palembang

PERANCANGAN E-SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA PT MARDEC MUSI LESTARI

BAB 1 PENDAHULUAN. dimilikinya. Binus International merupakan salah satu universitas yang dikelola

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan efisiensi kerja para staf estimator untuk melakukan proses estimasi

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan SMA Barunawati Surabaya merupakan bagian yang. menunjang perkembangan pengetahuan dari civitas yang ada di instansi

SISTEM MANAJEMEN KEGIATAN ASISTEN LABORATORIUM SIRKEL (SIMATORI)

Abstrak BAB I PENDAHULUAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 ANALISA PERANGKAT LUNAK BASIS DATA MULTIMEDIA

Review of Process Model. SE 3773 Manajemen Proyek Teknologi Informasi *Imelda Atastina*

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintahan Kota Bandung yang bertugas melengkapi semua kebutuhan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang bisnis. Salah satu perkembangan teknologi informasi yang banyak digunakan

BAB I PENDAHULUAN. yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998

SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN SAMPAH DI PONDOK PESANTREN NURUL JADID

BAB I PENDAHULUAN. bahkan minyak bumi merupakan komoditi ekspor terbesar bagi Indonesia. Minyak bumi

BAB I PENDAHULUAN. metode transaksi yang di lakukan secara online mulai berkembang pesat,

BAB II LANDASAN TEORI. kebutuhan akan beberapa aktivitas seperti sistem perniagaan, permainan, pelayanan masyarakat, periklanan (Pramana, 2005).

MODUL 4 Unified Software Development Process (USDP)

SOFTWARE PROCESS MODEL I Disiapkan oleh: Umi Proboyekti, S.Kom, MLIS

PERANCANGAN SISTEM PENGELOLAAN DOKUMEN ELEKTRONIK DI BIDANG AKADEMIK STMIK JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA. Abstrak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian The International Journal of Bussiness and Management

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan berbagai bidang di dunia. Salah satu bidang tersebut adalah teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi yang selalu up to date dalam bentuk

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian sistem terbagi menjadi dua yaitu : pendekatan yang menekankan pada elemen / komponen.

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi E-Business Berbasis Web pada CV. Permata Inti Konstruksi

Development Lifecycles and Approaches

Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN EISSN

Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

PENGEMBANGAN APLIKASI PENGOLAHAN NILAI SISWA BERBASIS WEB DI SEKOLAH DASAR NEGERI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi yang selalu up to date dalam bentuk

DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xvi BAB I PENDAHULUAN

RANCANG BANGUN SISTEM PENERIMAAN MAHASISWA BARU AKADEMI KEBIDANAN AISYIYAH PALEMBANG MENGGUNAKAN METODE OBJECT ORIENTED

IMPLEMENTASI METODE CERTAINTY FACTOR UNTUK MENDETEKSI GANGGUAN PERKEMBANGAN ANAK BERBASIS MOBILE HANDPHONE

Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom

BAB 1 PENDAHULUAN. ERP (Enterprise Resource Planning) merupakan sebuah konsep sistem yang

BAB I PENDAHULUAN. Garut merupakan Gereja yang juga masih dalam tahap pengembangan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bimbingan dan konseling merupakan layanan bantuan kepada peserta

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR LAMPIRAN... xix BAB I PENDAHULUAN... 1

SDLC Concepts. Muhammad Yusuf D3 Manajemen Informatika Universitas Trunojoyo

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAKSI. dalam bidang distributor produk kosmetik dan lain-lain. PT. Asia Paramita Indah

STMIK GI MDP SISTEM INFORMASI PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING (STUDI KASUS SMA NEGERI 18 PALEMBANG)

c. Pembangunan sistem Berdasarkan analisa sistem yang telah dilakukan, dibuat rancangan/desain sistem yang selanjutnya diterjemahkan kedalam bentuk

APLIKASI MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS KONSEP OPENWORLD DALAM PENGENALAN DASAR KOSAKATA BAHASA MANDARIN

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA INTERNAL MANAJEMEN PROYEK BERBASIS WEB PADA PT. XYZ

BAB I PENDAHULUAN. Sistem informasi akuntansi adalah sistem yang bertujuan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISA & PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 Analisa dan Perancangan Sistem

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

APLIKASI EVALUASI KINERJA DOSEN BERBASIS WEB PADA SEKOLAH TINGGI TEKNIK MUSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSURATAN PADA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA JAKARTA

SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN ODI (ORPHAN DETAIL INFORMATION) BERBASIS CLIENT SERVER DI KANTOR BAITULMAAL MUAMALAT

ABSTRAK. Kata Kunci : CRM, salon. Univesitas Kristen Maranatha

Langkah-Langkah Analisis Sistem

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan manusia. Voting digunakan mulai dari tingkat

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan SMA Negeri 3 Nganjuk merupakan bagian yang. menunjang perkembangan pengetahuan dari civitas yang ada pada instansi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

1. BAB I PENDAHULUAN

Pembuatan Sistem Informasi Persewaan Mobil Pada Rental Mobil Akur Pacitan Bayu Kristiawan, Sukadi

BAB 1 PENDAHULUAN. tertentu untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dan bermanfaat bagi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan Teknologi Informasi (TI) hampir

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

3/17/16 Testing dan Audit Perangkat Lunak - Universitas Mercu Buana Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. efisiensi tenaga dan waktu. Hal ini disebabkan karena penerapan IT bersifat

REPRESENTASI PENGETAHUAN (KNOWLEDGE) BERBASIS RULE (RULE-BASED) DALAM MENGANALISA KEKURANGAN VITAMIN PADA TUBUH MANUSIA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI

APLIKASI SISTEM INFORMASI AKADEMIK DAN PENJADWALAN MATA PELAJARAN SEKOLAH MENENGAH ATAS DI SAMPIT

SOFTWARE PROCESS MODEL

Transkripsi:

TELEMATIKA, Vol. 12, No. 01, JANUARI, 2015, Pp. 63 67 ISSN 1829-667X PENGEMBANGAN DOCUMENT MANAGEMENT SYSTEM UNTUK PENGELOLAAN SUMUR MINYAK DI PT. GEOTAMA ENERGI Simon Pulung Nugroho (1), Oliver Samuel Simanjuntak (2), Frans Richard Kodong (3) (1) (2) (3) Program Studi Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta Jln. Babarsari 2, Tambakbayan Yogyakarta e-mail : (1) simonpulung@gmail.com, (2) oliversimanjuntak@yahoo.com, (3) frkodong@gmail.com Abstrak Arsip / dokumen merupakan bagian penting dalam keseluruhan kegiatan PT. Geotama Energi. Seiring dengan berjalannya waktu dan juga banyaknya kegiatan yang telah dilakukan, maka semakin banyak dokumen yang tercipta di PT. Geotama Energi. Hal ini merupakan masalah tersendiri karena disamping menyita tempat, tenaga dan waktu, informasi yang bersifat penting pun dapat hilang. Menyadari akan permasalahan tersebut perlu pembenahan sistem dokumentasi yang rapi, terstruktur dan konsisten. Document Management System (DMS) adalah koleksi dokumen digital tersusun secara sistematis dan konsisten yang dapat dipergunakan untuk menyimpan dokumen secara digital, yang berorientasi subjek (topik), terpadu dan time variant. Pengembangan DMS di PT. Geotama Energi telah mampu melakukan pengelolaan data-data cekungan, blok, lapangan serta sumur minyak dan gas. Dengan adanya sistem ini diharapkan perusahaan pengelolaan SDA terutama minyak dan gas dapat menyimpan data-data histori dari kegiatan eksplorasi dan eksploitasi secara rapi, terstruktur dan sistematis. Pada penelitian mendatang diharapkan sistem DMS mampu dikembangkan ke arah Knowledge Management System. Kata Kunci : Document Management System (DMS), pengelolaan sumur minyak 1. PENDAHULUAN Arsip / dokumen merupakan bagian penting dalam keseluruhan kegiatan organisasi. dokumen merupakan bukti dari kegiatan yang ada pada sebuah organisasi. Dokumen mengandung berbagai informasi, seperti sejarah berdirinya suatu organisasi, kegitan yang telah dilaksanakan, dan berbagai data lain terkait proses bisnis di dalam organisasi. Oleh karena itu dokumen dijadikan sebagai pusat ingatan atau rekaman, informasi dan juga sebagai pusat sejarah. Mengingat pentingnya fungsi dari sebuah dokumen, maka dokumen juga dijadikan bahan pertimbangan dalam menetapkan kebijakan organisasi. Document Management System merupakan suatu proses atau kegiatan yang dimulai dari penciptaan, penerimaan, pengumpulan, pengaturan, pengendalian, pemeliharaan, perawatan, dan penyimpanan serta evaluasi menurut standard sistem tertentu. Seiring dengan berjalannya waktu dan juga banyaknya kegiatan yang telah dilakukan, maka semakin banyak dokumen yang tercipta. Hal merupakan masalah tersendiri karena disamping menyita tempat, tenaga dan waktu, informasi yang bersifat penting pun dapat hilang. Menyadari akan permasalahan tersebut perlu pembenahan sistem dokumentasi yang rapi, terstruktur dan konsisten. Digital Document Management System (DDMS) adalah koleksi dokumen digital tersusun secara sistematis dan konsisten yang dapat dipergunakan untuk menyimpan dokumen secara digital, yang berorientasi subjek (topik), terpadu dan time variant. DDMS umumnya didukung oleh model data konseptual yang dapat digunakan untuk melihat data histori dari suatu objek kegiatan untuk keperluan analisis dan pelaporan. DDMS digunakan untuk mengatasi permasalahan kesalahan umum manajemen dokumen yaitu inkonsistensi informasi, ketidaksesuaian data antar dokumen dan kerusakan fisik dokumen (Giandon et al. 2002). Pada penelitian ini akan dibangun sistem DMS yang akan digunakan untuk menyimpan data pendukung dari berbagai kegiatan yang terjadi pada sumur minyak. Sistem ini dibangun karena selama ini kegiatan untuk mendokumentasikan dokumen proses pengelolaan dan pemboran dilakukan secara manual. Hal ini memiliki keterbatasan pada saat pencarian kembali data-data yang telah lalu.

TELEMATIKA ISSN 1829-667X 64 2. TINJAUAN PUSTAKA Kunis et al. (2007) mengemukakan bahwa Dokumen manajemen memainkan peran penting dalam aplikasi e-government modern. Sebagai tuntutan untuk peningkatan efisiensi dan kualitas sekaligus mengurangi durasi proses bisnis dan fleksibel, penelitian ini mengembangkan pendekatan baru untuk model manajemen dokumen yang membantu untuk menghadapi tantangan ini. Model ini didasarkan pada dua konsep manajemen dokumen pengelolaan folder berbasis hirarki dan tingkat otorisasi keamanan. Penelitian ini memberikan contoh bagaimana aplikasi dokumen dengan sistem terdistribusi untuk menggambarkan implementasi perangkat lunak e-government. Implementasi otorisasi tingkat keamanan untuk dokumen memungkinkan enkripsi dokumen sesuai dengan kebutuhannya. Manfaat model ini merupakan pengelolaan data terpusat untuk semua dokumen dari satu atau proses pemerintahan. Kedua, dokumen dapat dilacak historinya dalam proses pemerintahan. Ketiga, pengaturan otoritas keamanan memungkinkan untuk mengatur hak akses sesuai dengan wewenang masing-masing user. Akashah et al. (2011) mengembangkan kerangka Dokumen Elektronik Management System (EDMS) yang dibuat khusus untuk departemen Supply Chain Management (SCM), yang diharapkan dapat membantu departemen untuk mengelola dokumen fisik yang pada saat ini menggunakan jasa pihak ketiga untuk melakukan pengelolaan dokumen karena ukurannya yang sangat besar. Aliran bisnis EDMS melibatkan penggunaan dokumen dari satu unit ke unit lain untuk disesuaikan dengan kerangka EDMS. Penelitian ini telah berhasil mengembangkan kerangka EDMS departemen SCM dan dapat digunakan dalam mengembangkan EDMS untuk penelitian masa depan 3. METODE PENELITIAN Metodologi pengembangan lunak dalam pekerjaan pengembangan aplikasi adalah metode incremental yang merupakan penggabungan dari metode linear dan iterative dengan modifikasi pararel proses pada tahapan proses iterative agar proyek lebih cepat dikerjakan. Tahapan pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 1. Tahapan metodologi incremental Langkah yang dilakukan adalah melakukan preeliminary investigation, kemudian dilanjutkan dengan system analys & requirement sehingga akan terbentuk product design. Berdasar product design yang diperoleh kemudian dilakukan divide menjadi partial-partial design sehingga terbentuk detail design untuk tiap bagian. Untuk setiap partial akan dilakukan proses iterative dengan tahapan detail design, construction, integration dan implementation. Untuk setiap tahapan partial ini harus selalu diverifikasi dengan product design yang telah ditentukan agar tidak terjadi permasalahan saat dilakukan integrasi sistem. Apabila satu bagian sudah selesai, akan menuju ke bagian selanjutnya, sehingga akhirnya semua bagian selesai. Bagian akhir adalah melakukan installasi (operation) dan support pada produk dan pengguna produk. Penjelasan dari tiap tahapan tersebut adalah sebagai berikut: a. Preeliminary Investigation Pendefinisian masalah dilakukan dengan pembahasan mengenai latar belakang hingga ruang lingkup sehingga akan menjadi jelas apa sasaran dari penelitian ini beserta batasanbatasannya.

65 TELEMATIKA, Vol. 12, No. 01, JANUARI, 2015, Pp. 63 67 b. System Analysis and Requirement Pada tahap ini ditentukan goal dari penelitian dan dilakukan pencarian fakta-fakta dan data terkait masalah kebutuhan informasi yang akan diintegrasikan, c. Product Design Tahap ini menggambarkan fitur yang diinginkan dan operasi secara rinci, termasuk tampilan layar layout (user interface), aturan bisnis (business rule), diagram alir data (Data Flow Diagram / DFD) dan dokumentasi lainnya. d. Detail Design Detail design yang dimaksud disini adalah desain untuk tiap partial yang telah di pecah untuk dikerjakan secara incremental. Sifat dari detail design disini adalah satu bagian yang merupakan satu kesatuan modul yang dapat dibangun dan diuji secara terpisah yang berfungsi untuk menyederhanakan permasalahan sehingga proses pengerjaan menjadi lebih cepat dan proses debugging bisa lebih mudah dilakukan. Selain itu, detail design bersifat rinci untuk setiap modul yang dibangun sehingga memudahkan proses selanjutnya. e. Construction Dilakukan proses pembuatan sistem, jaringan dan coding program f. Integrasi Tahapan integrasi adalah melakukan integrasi bagian-bagian dari detail design dengan bagian lain yang sudah selesai. Tahapan ini penting untuk dilakukan pada saat proses incremental untuk menghindari ketidaksesuaian sistem yang dikembangkan dengan product design yang dibuat. g. Implementation Ini adalah tahapan lanjutan dari tahap integrasi dengan cara menerapkan potongan bagian yang sudah diintegrasikan ke dalam program utama dan digunakan untuk memproses data yang sebenarnya. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil kajian dan wawancara dengan PT. Geotama Energi terkait pengembangan Document Management System maka data-data yang dipergunakan untuk pengembangan sistem adalah sebagai berikut : a. Pendataan master cekungan b. Pendataan master lapangan c. Pendataan master blok d. Pendataan master sumur e. Pendataan penelitian eksploitasi cekungan f. Pendataan penelitian eksploitasi lapangan g. Pendataan penelitian eksploitasi blok h. Pendataan penelitian eksploitasi sumur Diagram konteks menggambarkan secara global mengenai hubungan aktor yang terlibat dalam aplikasi Document Management System. Gambar 2. Diagram Konteks Document Management System Adapun perancangan menu utama DMS terlihat pada gambar 3. Perancangan ini merupakan rancangan menu yang ditampilkan di awal sistem dijalankan. Pada menu ini terlihat list menu utama, list data yang ditampilkan, tambah data baru, edit data baru, hapus data dan export data.

TELEMATIKA ISSN 1829-667X 66 Gambar 3. Perancangan Menu Utama Implementasi pengembangan sistem DMS menghasilkan output sistem yang terdiri dari : Gambar 4. Implementasi Pendataan Master Cekungan Gambar 5. Implementasi Pendataan Master Blok Gambar 6. Implementasi Pendataan Master Lapangan

67 TELEMATIKA, Vol. 12, No. 01, JANUARI, 2015, Pp. 63 67 Gambar 7. Implementasi Pendataan Master Sumur Gambar 8. Implementasi Penelitian Cekungan, Lapangan, Blok dan Sumur 5. KESIMPULAN Pengembangan Document Management System telah mampu melakukan pengelolaan datadata cekungan, blok, lapangan serta sumur minyak dan gas. Dengan adanya sistem ini diharapkan perusahaan pengelolaan SDA terutama minyak dan gas dapat menyimpan datadata histori dari kegiatan eksplorasi dan eksploitasi secara rapi, terstruktur dan sistematis. Pada penelitian mendatang diharapkan sistem DMS mampu dikembangkan ke arah Knowledge Management System. DAFTAR PUSTAKA Akashah, P.A.E. et al., 2011. Electronic Document Management System. World Applied Sciences Journal 12, 12(Special Issue on Computer Applications & Knowledge Management), pp.55 58. Giandon, a., Junior, R. & Scheer, S., 2002. Implementing electronic document management system for the Lean design process. Proceedings of the 10th Congress of the International Group of Lean Construction, pp.1 9. Available at: http://www6.ufrgs.br/norie/iglc10/papers/73-giandonetal.pdf. Kunis, R., Rünger, G. & Schwind, M., 2007. A new model for document management in e- Government systems based on hierarchical process folders. Proceedings of the European Conference on e-government, ECEG, 5(2), pp.229 239.