JBBE, Vol.06, No.2, Sept ISSN: X

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS ABNORMAL RETURN DAN LIKUIDITAS SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PERIODE

PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS DAN RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Halim, 2003, Auditing 1 Dasar-dasar Audit Laporan Keuangan, Unit. Penerbit dan Percetakan AMP YKPN.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. surat berharga lainnya yang ada di pasar modal dan dikenal luas di dalam

III. METODE PENELITIAN. Objek penelitian pada skripsi ini adalah emiten yang masuk dalam LQ 45 periode

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

I Putu Gede Brahmaputra Waisnawa Suhadak R. Rustam Hidayat Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. peristiwa seperti pengumuman dividen, right issue, stock split maupun peristiwa

BAB V PENUTUP. perusahaan melakukan stock split pada perusahaan manufaktur tahun 2007 hingga

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dalam ekuitas pemegang saham. Menurut Abdul Halim (2007 : 98), split stock

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan iklim investasi di Indonesia saat ini, ditandai dengan semakin

LANDASAN TEORI. Stock Split merupakan salah satu corporate action yang harus dipublikasikan

ANALISIS PERBEDAAN TRADING VOLUME ACTIVITY

PENGUJIAN TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY SEBAGAI REAKSI PASAR MODAL ATAS PERISTIWA STOCK SPLIT

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM: STUDI DI BURSA EFEK JAKARTA (BEJ)

III.METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Shochihatuz Zainia Fauzi Suhadak R. Rustam Hidayat Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN DAN DAMPAKNYA TERHADAP HARGA SAHAM

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP RETURN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH EX-DEVIDEND DATE DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif yakni

ANALISIS RESPON PASAR TERHADAP PENGUMUMAN SAHAM BONUS PADA BURSA EFEK INDONESIA

Oleh : INDAH NOOR KHOIRIA DEWI B FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG

PENGARUH PERGANTIAN CEO TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN YANG TERMASUK DALAM INDEKS LQ 45 PERIODE

BAB III METODELOGI PENELITIAN. peneliti untuk menilai dampak dari suatu peristiwa tertentu terhadap harga saham dari

II. TINJAUAN PUSTAKA. membeli surat-surat berharga. Pasar modal adalah suatu situasi dimana para

PERBEDAAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN ABNORMAL RETURN SEBELUM DAN SESUDAH PERISTIWA STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN DI BURSA EFEK INDONESIA

Reaksi Pasar Terhadap Pengumuman Saham Bonus di Bursa Efek Indonesia

PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS SAHAM DAN ABNORMAL RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN

METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional. Stock Split adalah perubahan nilai nominal perlembar saham dengan menambah

Analisis Kandungan Informasi Pengumuman Stock Split Di Bursa Efek Jakarta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II URAIAN TEORITIS. Rahayu (2006) melakukan penelitian dengan judul Reaksi Pasar Terhadap

Andika Putra Pratama, Saryadi, Sendhang Nurseto. Jurusan Administrasi Bisnis Universitas Diponegoro.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STOCK SPLIT. Endang Sri Utami Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana Yogyakarta.

ABSTRACT. Keywords : Stocksplit, Stock Price, Liquidity. Universitas Kristen Maranatha

Enggar Trijunanto. Kata Kunci : Pemecahan Saham (Stock Split), Abnormal Return Saham, Volume Perdagangan Saham

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dan index harga saham gabungan diperoleh dari Yahoo Finance tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Wang Sutrisno (2000) dengan penelitian yang berjudul pengaruh stock split

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dengan demikian, pasar modal juga bisa diartikan sebagi pasar untuk

BAB II TINJUAN PUSTAKA. lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. antara pembeli dan penjual dengan resiko untung atau rugi.

ABSTRAK Investor menginvestasikan dananya dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan. Investor dalam berinvestasi mengharapkan capital gain dan divide

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh Stock Split, volume

DAMPAK PERGANTIAN MENTERI KEUANGAN RI TAHUN 2010 TERHADAP ABNORMAL RETURN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI

BAB 1 PENDAHULUAN. pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari lender (pihak yang

ANALISIS LIKUIDITAS SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT DI INDONESIA PADA TAHUN 2008

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. saham yang beredar, sesuai dengan faktor pemecahnya (split factor).

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas Obyek atau Subyek

Skripsi. Disusun Oleh : Wahyu Widya Yanti B

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang tercatat di

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran strategis terhadap perekonomian nasional

ANALISIS PENGARUH PEMECAHAN SAHAM (STOCK SPLIT) TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN ABNORMAL RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI

REAKSI PASAR TERHADAP PENGUMUMAN RIGHT ISSUE DI BURSA EFEK INDONESIA. Nurmala 1 Ninin Non Ayu Salmah 2 ABSTRACT

ANALISIS PERBEDAAN TINGKAT HARGA PASAR SAHAM, RETURN SAHAM, DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN SAHAM TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY SAHAM DI BEI

PENGARUH PERTUMBUHAN LABA, DIVIDEND PAYOUT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP PRICE EARNING RATIO

RISET BERKENAAN PASAR MODAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FENOMENA LONG WEEKEND DALAM MEMPENGARUHI ABNORMAL RETURN : CASE STUDY HARI LIBUR NASIONAL WAFAT ISA ALMASIH TAHUN 2013.

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi yang besar bagi perekonomian Indonesia (Purbawati dkk, 2016).

ANALISIS PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN DALAM INDEKS LQ45 (PERIODE FEBRUARI 2010 JANUARI 2015)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan studi peristiwa (event study). Event study merupakan

PDF created with FinePrint pdffactory Pro trial version BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal adalah jaringan tatanan yang memungkinkan pertukaran klaim

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN ROKOK YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN

PENGARUH PENGUMUMAN EARNING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan yang dilakukan oleh peneliti ini merujuk penelitian-penelitian

BAB I LATAR BELAKANG. Indonesia, tempat perdagangan saham bagi perusahaan yang sudah go public dilakukan di Bursa

DAFTAR PUSTAKA. Buku Ang, Robert (1997), Buku Pintar Pasar Modal Indonesia, Jakarta, Mediasoft

ANALISIS PENETAPAN HARGA INTRINSIK SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE PRICE EARNING RATIO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Saham merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN

BAB V PENUTUP. kinerja keuangan perusahaan yang melakukan stock split dengan perusahaan yang

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd. ) Pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut menjadi bentukbentuk

BAB I PENDAHULUAN. kecil (Akhmad dan Ramadyansari, 2013). Pasar modal merupakan fasilitas yang

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM EMITEN LQ45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

ANALISIS HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT

STUDI PERISTIWA REAKSI PASAR TERHADAP PEMILIHAN UMUM TANGGAL 5 APRIL 2004 PADA BURSA EFEK JAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Andri Yuwono (2013), meneliti mengenai Reaksi pasar modal di Bursa Efek

REAKSI PASAR MODAL INDONESIA ATAS PELAKSANAAN PEMILIHAN UMUM 9 APRIL 2009 PADA BURSA EFEK INDONESIA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan study peristiwa ( Event Study ) yaitu sebuah teknik riset

instrumen keuangan atau sekuritas jangka panjang yang bisa diperjual belikan baik

REAKSI PASAR TERHADAP PERUBAHAN DIVIDEN DENGAN INDIKATOR ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Halim Manajemen Keuangan Bisnis. Ghalia Indonesia. Bogor

BAB V PENUTUP. perusahaan (Earning per Share, Return On Equity, Debt to Equity Ratio, Price to Book

BAB III METODE PENELITIAN. adalah 5 hari sebelum terjadi pengumuman penurunan BI Rate pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1) Ni Luh Putu Ari Cintya Devi dan Luh Komang Sudjarni (2012)

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diberikan kepada market maker atas pelayanan/jasanya. Bid Ask Spread dibedakan

DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH EX-DIVIDEN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat menjadi pengetahuan bagi investor dan masyarakat. penulis dapat menyimpulkan bahwa:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Bursa Efek Indonesia bulan Mei Berdasarkan penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

ANALISIS PENGARUH SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT TERHADAP STOCK RETURN PADA PERUSAHAAN PROPERTY AND REAL ESTATE YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Ade Manggala Hardianto 1 1 Jurusan Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bina Bangsa Banten ABSTRACT This study was conducted to determine stock return prior to the stock split, after the stock split and the effect of the stock split on stock return on company property and real estate listing on the Indonesia Stock Exchange and the stock split policy issued at intervals from 2008-2012. The method used in this study is descriptive analysis and verification analysis. The data used in this study is a secondary data derived from the Capital Market Reference Center (CMRC) at the Indonesian Stock Exchange. Data calculated returnnya abnormal, then analyzed by the method of One-Sample t Test and Paired Sample t Test.Based on the results of the calculation are known t value of abnormal return is -1.533 with a probability of 0.160. Therefore, the probability of> 0.05, then the abnormal return before and after the stock split relatively equally. In other words there is no difference in abnormal returns before and after the stock split. Activities stock split has no significant effect on either the abnormal returns are reviewed individually or as a portfolio. In the absence of a significant difference for the mean abnormal return is also no change in the stock return. Thus, it can be concluded that the activity of the split does not affect stock return either individually or as a portfolio. Keyword: Indonesia Stock Exchang, stock return, stock split, PENDAHULUAN Perusahaan dapat menggunakan kelebihan dananya untuk membeli efek atau surat-surat berharga (securities). Pembelian efek dilakukan dengan tujuan untuk menjaga likuiditas atau tujuan memperoleh pendapatan dari dana yang ditanamkan dalam efek tersebut. Pembelian efek untuk penjagaan likuiditas merupakan investasi sementara (temporary investment) dan pengelompokan aktiva dalam neraca, efek tersebut digolongkan dalam aktiva lancar dan biasanya disebut marketable securities atau temporary investment, sedangkan efek yang dibeli dengan tujuan untuk memperoleh pendapatan dan akan dipertahankan untuk jangka waktu yang panjang, merupakan investasi jangka panjang Sebelum melakukan investasi dalam surat berharga, seorang investor tentunya telah memperhitungkan secara seksama dengan mengetahui prospek perusahaan dimasa yang akan datang dan return saham yang akan diperoleh. Return saham merupakan tingkat keuntungan yang diisyaratkan atas suatu investasi. Ekspektasi dari para investor terhadap investasinya adalah memperoleh return (tingkat pengembalian) sebesar-besarnya dengan risiko minimum. Return tersebut dapat berupa capital gain ataupun dividen untuk investasi pada saham dan pendapatan bunga untuk investasi pada surat hutang. Return tersebut yang menjadi indikator untuk meningkatkan wealth para investor, termasuk didalamnya para pemegang saham. Investor akan sangat senang apabila mendapatkan return investasi yang semakin tinggi dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, investor dan investor potensial memiliki kepentingan untuk mampu memprediksi berapa besar investasi mereka. Pemecahan saham (stock split) adalah pemecahan nilai nominal saham kedalam nilai nominal yang lebih kecil, banyak dilakukan perusahaan agar sahamnya dapat dimiliki oleh masyarakat luas atau investor kecil. Dengan adanya perusahaan yang melakukan pemecahan saham perlu dilakukan penelitian sebelum membeli saham pada perusahaan-perusahaan tersebut, apakah return saham yang dihasilkan perusahaan setelah melakukan pemecahan saham lebih tinggi dari sebelum perusahaan 58

melakukan pemecahan saham ataukah sebaliknya yaitu return saham setelah melakukan pemecahan saham lebih rendah daripada sebelum melakukan pemecahan saham. Peristiwa stock split masih merupakan suatu fenomena yang membingungkan bagi para analisis keuangan, karena berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan terjadi perbedaan hasil. Masalah adalah Apakah pengaruh sebelum dan sesudah stock split terhadap stock return pada perusahaan property and real estate yang listing di BEI. Tujuan Penelitian adalah (1) Untuk mengetahui bagaimana stock return sebelum stock split pada perusahaan property and real estate yang listing di BEI (2) Untuk mengetahui bagaimana stock return sesudah stock split pada perusahaan property and real estate yang listing di BEI. (3) Untuk mengetahui bagaimana pengaruh sebelum dan sesudah stock split terhadap stock return pada perusahaan property and real estate yang listing di BEI. Hipotesa adalah terdapat pengaruh yang signifikan sebelum dan sesudah stock split terhadap stock return pada perusahaan property and real estate yang listing di bursa efek indonesia (BEI). Saham adalah tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan usaha dalam suatu perusahaan. Sedangkan selembar saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik (berapa pun porsinya) dari suatu perusahaan yang menerbitkan kertas (saham) tersebut, sesuai porsi kepemilikannya yang tertera pada saham (Sawidji Widiatmojo,2000). Pemecahan nilai nominal saham menjadi pecahan yang lebih kecil, misalnya dari Rp 1.000 per saham menjadi Rp 500 per saham atau dari Rp 500 per saham menjadi Rp 100 per saham. (Darmadji dan Fakhruddin, 2001) Pemecahan saham (stock split) adalah memecah selembar saham menjadi n lembar saham. Harga per lembar saham baru setelah stock split adalah sebesar 1/n dari harga sebelumnya (Jogiyanto, 2003) BAHAN DAN METODE Tempat penelitian ini pada perusahaan-perusahaan property and real estate yang melakukan pemecahan saham (stock split) di Bursa Efek Indonesia (Indonesian Stock Exchange). Analisa mengenai stock return diperoleh dengan mengambil data dan mencari rata-rata harga saham harian 10 hari sesudah dan sebelum stock split. Selisih antara rata-rata harga saham sebelum dan sesudah stock split digunakan untuk pengujian hipotesis. Untuk melihat pengaruh sebelum dan sesudah stock split terhadap stock return dilakukan pengujian terhadap return individual sebelum dan sesudah stock split, dengan langkah sebagai berikut : 1. Menghitung abnormal return tiap saham selama periode pengamatan dengan menggunakan formulasi sebagai berikut : AR R E it R it Keterangan AR it = Abnormal return saham i pada periode t R it = Tingkat pengembalian saham individual i pada periode t E(R it ) = Tingkat pengembalian saham yang diharapkan pada periode t 2. Menghitung tingkat pengembalian masing-masing saham berdasarkan rumus : Pt Pt 1 R it P Keterangan: R it = Tingkat pengembalian saham i pada periode t P t = Harga saham i pada periode t P t-1 = Harga saham i pada periode t-1 t1 59

3. Menghitung tingkat pengembalian saham yang diharapkan berdasarkan model keseimbangan (CAMP): E(R it ) = R f + (R m R f )β Sedangkan β dapat diperoleh dengan rumus (Husnan dkk, 1994) : Dimana : β = Tingkat resiko sistematis R f = Tingkat bunga bebas resiko (R m - R f ) = excess return of market portofolio (R i R f ) = excess return of stock m R f Rm R f nrm R f R i R f 2 Rm R f nrm R f 2 R = rata-rata dari excess return of market i R f Portofolio R = rata-rata dari excess return of stock 4. Menghitung tingkat pengembalian portofolio pasar yang biasa diwakili oleh IHSG : IHSGt IHSGt 1 R mt IHSG Dimana : R mt = Tingkat pengembalian portofolio IHSG t = Indeks Harga Saham Gabungan periode t IHSG t-1 = Indeks Harga Saham Gabungan periode t-1 5. Menghitung rata-rata Commulative Abnormal Return (CAR) harian tiap-tiap saham periode peristiwa dengan formulasi : CAR t 10 t10 t1 AR 6. Menghitung rata-rata atau Average Abnormal Return (AAR) seluruh saham harian selama periode peristiwa dengan rumus : n 1 AAR AR it n 7. Untuk membuktikan sekaligus menguji hipotesis digunakan langkah-langkah sebagai berikut : a) Menghitung standar deviasi dari rata-rata abnormal return (AAR) dengan menggunakan rumus sebagai berikut : S n t1 AR t1 t AAR n 1 b) Menghitung nilai distribusi t (t-hitung) untuk portofolio harian dengan menggunakan formulasi : AAR t S n t 2 60

Dimana : AAR = Rata-rata abnormal return semua populasi n = Jumlah sampel pada masing-masing kelompok S = Standar deviasi dari rata-rata abnormal return 8. Untuk melihat apakah aktivitas stock split mempengaruhi stock return yang diukur dari abnormal return, kemudian dilakukan pengujian dengan Uji beda dua rata-rata. Setelah diperoleh abnormal returnnya, dilakukan pengujian dengan menggunakan Uji beda rata-rata. Jika hasil pengujian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara periode sebelum dengan sesudah split, maka dikatakan aktivitas split mempengaruhi stock return, sebaliknya jika tidak ada perbedaan maka dikatakan aktivitas split tidak mempengaruhi stock return. Uji hipotesis dimaksudkan apakah ada perbedaan antara abnormal return sebelum dan setelah stock split. Pada data berpasangan setiap sampelnya dapat memiliki 2 data. Data yang berpasangan ini dikenal dengan data tidak bebas atau non-independent. Uji statistik untuk pengujian hipotesis data berpasangan digunakan pengujian melalui SPSS, yaitu One Sample t Test dan Paired Sample t-test (Singgih Santoso, 2002) a) Perumusan Hipotesis One Sample t Test : H 0 = abnormal return tidak berbeda dengan rata-rata abnormal return populasi sebelum (sesudah) stock split. H 1 = abnormal return berbeda dengan rata-rata abnormal return populasi sebelum (sesudah) stock split. Jika probabilitas > 0,05, maka H 0 diterima. Jika probabilitas < 0,05, maka H 0 ditolak. b) Perumusan Hipotesis Paired Sample t Test H 0 = kedua rata-rata populasi adalah identik (rata-rata populasi abnormal return sebelum dan sesudah stock split adalah relatif sama). H 1 = kedua rata-rata populasi adalah tidak identik (rata-rata populasi abnormal return sebelum dan sesudah stock split adalah tidak sama). Jika probabilitas > 0,05, maka H 0 diterima. Jika probabilitas < 0,05, maka H 0 ditolak. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisa stock split Stock return menghitung tingkat keuntungan masing-masing saham (Ri) dapat dihitung dengan menggunakan rumus : Pt Pt 1 R it P Berdasarkan persamaan tersebut diatas maka besarnya tingkat keuntungan masing-masing saham (Ri) untuk perusahaan sampel yaitu PT. Ciputra Surya Tbk untuk sepuluh hari sebelum stock split adalah sebagai berikut: 1340 1360 R it = -0,01471 1360 Perhitungan secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel dibawah ini, sedangkan harga saham dapat dilihat pada lampiran. t1 61

Periode Tabel. 1. Return individual saham CTRS Rit Rit Rit Rit Rit CTRS LPKR 2006 JRPT PWON LPKR 2012 A Rit -10-0.01471 0 0 0 0-0.01471-9 0-0.00591716 0 0 0.00591716 0-8 0 0 0 0-0.0058824-0.00588-7 0 0.011904762 0 0 0 0.011905-6 -0.01493 0.005882353 0 0 0-0.00904-5 0.007576 0 0 0-0.0059172 0.001659-4 0 0 0 0 0 0-3 -0.02256 0-0.0227-0.0667-0.0059524-0.1179-2 0.015385 0.01754386-0.0853 0 0-0.05234-1 0 0.034482759-0.0169 0 0 0.017534 0-0.50758-0.5-0.8-0.8-0.5988024-3.20638 1 0.046154 0 0-0.0714 0.01492537-0.01035 2-0.01471 0 0 0 0.01470588 0 3 0 0 0-0.0769 0-0.07692 4-0.02985-0.01111111 0-0.0521 0-0.09305 5 0 0.011235955 0-0.011 0.04347826 0.043725 6 0.015385 0-0.0172 0.2 0.01388889 0.212032 7 0.015152-0.01111111 0-0.0741 0-0.07003 8-0.02985 0.011235955 0 0.06 0.01369863 0.055084 9 0-0.01111111 0 0.0189-0.0135135-0.00576 10 0.015385 0.011235955 0.01754 0-0.0136986 0.030466 Tabel 1. diatas dapat dilihat bahwa returnindividual saham CTRS sepuluh hari sebelum stock split terjadi tiga kali penurunan yaitu pada hari kesepuluh, keenam, dan ketiga, masing-masing sebesar -0,01471, -0,01493, dan -0,02256, akan tetapi pada hari kedua menjelang stock split terjadi peningkatan return sebesar -0,015385. Pada saat pengumuman stock split terjadi penurunan return sebesar -0,50758, akan tetapi sepuluh hari setelah stock split return cenderung naik, meskipun pada hari kedua, keempat, dan kedelapan terjadi penurunan return. Return individual untuk LPKR tahun 2007 sebelum stock split cenderung meningkat, hanya saja pada hari kesembilan mengalami penurunan return sebesar -0,0059. Begitu juga pada saat pengumuman stock split terjadi penurunan sebesar -0,5. Dan return setelah stock split cenderung berfluktuasi. Return individual untuk JRPT tujuh hari sebelum stock split bernilai stabil, akan tetapi tiga hari menjelang stock split dan pada saat pengumuman stock split terjadi penurunan return. Dan setelah stock split cenderung stabil, walau return sempat turun pada hari keenam setelah stock split sebesar -0,01724. Tetapi pada hari kesepuluh terjadi peningkatan return sebesar 0,01754. Return individual untuk PWON sepuluh hari sebelum stock split cenderung stabil, hanya saja pada hari ketiga menjelang stock split mengalami penurunan sebesar -0,0667. Pada saat pengumuman stock split terjadi penurunan return sebesar -0,8. Dan setelah stock split return cenderung menurun, meskipun sempat mengalami peningkatan yaitu pada hari keenam dan kedelapan, masing-masing sebesar 0,2 dan 0,06. Return individual untuk LPKR tahun 20012 sebelum stock split cenderung berfluktuasi. Pada saat pengumuman stock split, return mengalami penurunan sebesar -0,5988. Dan setelah stock split, 62

return cenderung naik, meskipun dua kali return mengalami penurunan yaitu pada hari kesembilan dan kesepuluh masing-masing sebesar -0,0135 dan -0,0137. Keseluruhan saham terlihat bahwa sepuluh hari sebelum stock split return mengalami lima hari penurunan, dua hari stabil, dan tiga hari peningkatan. Peningkatan terakhir yaitu satu hari menjelang pengumuman stock split. Namun penurunan yang terbesar terjadi pada saat pengumuman stock split sebesar -3,20638. Dan empat hari setelah stock split return cenderung menurun, akan tetapi dua hari berikutnya yaitu pada hari kelima dan keenam return mengalami peningkatan masing-masing sebesar 0,0437 dan 0,2120. Meski sempat terjadi penurunan pada hari ketujuh dan kesembilan, namun pada hari berikutnya return kembali meningkat. Tabel 2. Analisa Expected Return (E(Ri)) Tingkat Expected Return perusahaan sampel Periode E(Ri) E(Ri) E(Ri) E(Ri) E(Ri) A E(Ri) -10 0.142 0.184 0.1728 0.1364 0.1375 0.1545-9 0.1335 0.1811 0.1728 0.1364 0.1332 0.1514-8 0.1335 0.1754 0.1728 0.1364 0.1417 0.152-7 0.1335 0.1811 0.1728 0.1364 0.1375 0.1523-6 0.1421 0.1783 0.1728 0.1364 0.1375 0.1534-5 0.1292 0.1811 0.1728 0.1364 0.1417 0.1523-4 0.1335 0.1811 0.1728 0.1364 0.1375 0.1523-3 0.1465 0.1811 0.1835 0.18 0.1418 0.1666-2 0.1247 0.1727 0.2129 0.1364 0.1375 0.1568-1 0.1335 0.1646 0.1808 0.1364 0.1375 0.1506 0 0.1422 0.1811 0.1728 0.1364 0.1353 0.1536 1 0.1071 0.1811 0.1728 0.1831 0.1263 0.1541 2 0.142 0.1811 0.1728 0.1364 0.1274 0.1519 3 0.1335 0.1811 0.1728 0.1867 0.1375 0.1623 4 0.1506 0.1864 0.1728 0.1705 0.1375 0.1636 5 0.1335 0.1757 0.1728 0.1436 0.1062 0.1464 6 0.1247 0.1811 0.1809 0.0057 0.1275 0.124 7 0.1249 0.1864-0.47 0.1848 0.1375 0.0326 8 0.1506 0.1757 0.1728 0.0972 0.1276 0.1448 9 0.1335 0.1864 0.1728 0.1241 0.1472 0.1528 10 0.1247 0.1757 0.1645 0.1364 0.1473 0.1498 Tabel 2. diatas dapat dilihat bahwa return ekspektasi untuk CTRS sepuluh hari sebelum stock split cenderung menurun, walaupun sempat terjadi tiga kali peningkatan yaitu pada hari kesepuluh, keenam, dan ketiga masing-masing sebesar 0,142, 0,1421, dan 0,1465. Pada saat pengumuman stock splitreturn ekspektasi kembali meningkat sebesar 0,1422. Dan sepuluh hari setelah stock split return ekspektasi cenderung menurun, yang terbesar satu hari setelah stock split sebesar 0,1071. Meski sempat terjadi dua kali peningkatan yang cukup besar yaitu pada hari keempat dan hari kedelapan, namun pada hari berikutnya return ekspektasi kembali mengalami penurunan. Return ekspektasi untuk LPKR tahun 2011 sepuluh hari sebelum stock split nilainya cenderung menurun dan yang terbesar terjadi pada satu hari menjelang stock split sebesar 0,1646. Akan tetapi pada saat pengumuman stock split dan empat hari setelah stock split return ekspektasi kembali meningkat. Namun pada hari berikutnya cenderung tidak stabil karena terjadi turun naik. 63

Return ekspektasi untuk JRPT pada hari kesepuluh hingga hari keempat bernilai stabil, akan tetapi tiga hari menjelang stock split terjadi peningkatan return dan yang terbesar pada hari kedua menjelang stock split sebesar 0,2129. Namun pada saat pengumuman stock split dan lima hari setelah stock split mengalami penurunan. Meski pada hari keenam return ekspektasi sempat meningkat sebesar 0,1809, akan tetapi pada hari-hari berikutnya return cenderung menurun. Return ekspektasi untuk PWON sepuluh hari sebelum stock split cenderung bernilai stabil, meski sempat naik pada hari ketiga menjelang stock split sebesar 0,18. Pada hari kedua menjelang stock split dan pada saat pengumuman stock split return ekspektasi mengalami penurunan. Dan satu hari setelah stock split return meningkat kembali, akan tetapi pada hari-hari berikutnya return cenderung menurun. Return ekspektasi untuk LPKR tahun 2012 sepuluh hari sebelum stock split terjadi tiga kali peningkatan yaitu pada hari kedelapan, kelima, dan ketiga. Akan tetapi dua hari menjelang stock split, pada saat pengumuman stock split, dan delapan hari setelah stock split return ekspektasi cenderung menurun. Namun pada hari-hari berikutnya return meningkat kembali masing-masing sebesar 0,1472 dan 0,1473. Keseluruhan saham dapat dilihat bahwa return ekspektasi pada hari ketiga sebelum stock split terjadi peningkatan return sebesar 0,1666, akan tetapi satu hari menjelang stock split return ekspektasi mengalami penurunan sebesar 0,1506. Namun pada saat pengumuman stock split dan satu hari setelah stock split return meningkat kembali masing-masing sebesar 0,1536 dan 0,1541. Dan pada hari-hari berikutnya return cenderung menurun meski sempat naik pada hari ketiga dan keempat masingmasing sebesar 0,1623 dan 0,1636. Tabel 3. Anailsa Abnormal Return (AR) Tingkat Abnormal Return perusahaan sampel (AR) (AR) (AR) (AR) (AR) Periode A (AR) CTRS LPKR JRPT PWON LPKR -10-0.1567-0.184-0.1728-0.1364-0.1375-0.1575-9 -0.1335-0.187-0.1728-0.1364-0.1273-0.1514-8 -0.1335-0.1754-0.1728-0.1364-0.1476-0.1532-7 -0.1335-0.1692-0.1728-0.1364-0.1375-0.1499-6 -0.157-0.1724-0.1728-0.1364-0.1375-0.1552-5 -0.1216-0.1811-0.1728-0.1364-0.1477-0.1519-4 -0.1335-0.1811-0.1728-0.1364-0.1375-0.1523-3 -0.169-0.1811-0.2062-0.2467-0.1477-0.1902-2 -0.1093-0.1552-0.2982-0.1364-0.1375-0.1673-1 -0.1335-0.1301-0.1977-0.1364-0.1375-0.1471 0-0.1574-0.6811-0.9728-0.9364-0.7341-0.6964 1-0.061-0.1811-0.1728-0.2546-0.1114-0.1562 2-0.1567-0.1811-0.1728-0.1364-0.1127-0.1519 3-0.1335-0.1811-0.1728-0.2636-0.1375-0.1777 4-0.1805-0.1976-0.1728-0.2226-0.1375-0.1822 5-0.1335-0.1645-0.1728-0.1546-0.0628-0.1376 6-0.1093-0.1811-0.1981 0.1943-0.1136-0.0816 7-0.1097-0.1976 0.4705-0.2589-0.1375-0.0466 8-0.1805-0.1645-0.1728-0.0372-0.1139-0.1338 9-0.1335-0.1976-0.1728-0.1052-0.1607-0.154 10-0.1093-0.1645-0.147-0.1364-0.161-0.1437 64

Tabel 3 diatas dapat dilihat bahwa Abnormal return untuk CTRS sepuluh hari sebelum stock split adalah bernilai negatif, begitu juga untuk sepuluh hari setelah stock split Abnormal return bernilai negatif. Ini berarti bahwa tingkat keuntungan sebenarnya lebih kecil dari tingkat keuntungan yang diharapkan, yang pada akhirnya Abnormal return bernilai negatif. Abnormal return untuk LPKR tahun 2007 sepuluh hari sebelum stock split adalah bernilai negatif, begitu juga untuk sepuluh hari setelah stock split abnormal return bernilai negatif. Ini berarti bahwa tingkat keuntungan sebenarnya lebih kecil dari tingkat keuntungan yang diharapkan, yang pada akhirnya abnormal return bernilai negatif. Abnormal return untuk JRPT sepuluh hari sebelum stock split adalah bernilai negatif, ini berarti bahwa tingkat keuntungan sebenarnya lebih kecil dari tingkat keuntungan yang diharapkan, yang pada akhirnya abnormal return bernilai negatif. Dan untuk sepuluh hari setelah stock split adalah bernilai negatif, hanya pada hari ketujuh abnormal return bernilai positif, ini berarti bahwa tingkat keuntungan sebenarnya lebih besar dari tingkat keuntungan yang diharapkan. Abnormal return untuk PWON sepuluh hari sebelum stock split adalah bernilai negatif, ini berarti bahwa tingkat keuntungan sebenarnya lebih kecil dari tingkat keuntungan yang diharapkan, yang pada akhirnya abnormal return bernilai negatif. Dan untuk sepuluh hari setelah stock split adalah bernilai negatif, hanya pada hari keenam abnormal return bernilai positif, ini berarti bahwa tingkat keuntungan sebenarnya lebih besar dari tingkat keuntungan yang diharapkan. Abnormal return untuk LPKR tahun 2012 sepuluh hari sebelum stock split adalah bernilai negatif, begitu juga untuk sepuluh hari setelah stock split abnormal return bernilai negatif. Ini berarti bahwa tingkat keuntungan sebenarnya lebih kecil dari tingkat keuntungan yang diharapkan, yang pada akhirnya abnormal return bernilai negatif. Keseluruhan saham abnormal return bernilai negatif. Ini berarti bahwa tingkat keuntungan sebenarnya lebih kecil dari tingkat keuntungan yang diharapkan, yang pada akhirnya abnormal return bernilai negatif. Hal ini dapat terjadi karena investor tidak memberikan reaksi positif atas pelaksanaan stock split yang dilakukan emiten pada periode penelitian. Karena aktivitas stock split tidak akan merubah nilai kekayaan, sehingga pemodal tidak tertarik untuk melakukan investasi. Jadi pemecahan nilai nominal saham (stock split) tidak mampu menjadi insentif yang positif bagi investor ketika bursa saham sedang mengalami bearish. Uji Hipotesis S n t1 AR t AAR n 1 t 2 B. Menghitung standar deviasi dari rata-rata abnormal return (AAR) dengan menggunakan rumus sebagai berikut : C. Menghitung nilai distribusi t (t-hitung) untuk portofolio harian dengan menggunakan formulasi : AAR t S n Dimana : AAR = Rata-rata abnormal return semua populasi N = Jumlah sampel pada masing-masing kelompok S = Standar deviasi dari rata-rata abnormal return 65

Tabel 4. Standar deviasi rata-rata Abnormal return dan nilai t-hitung harian Periode Sd T -10 0,03-11,74-9 0,03-11,29-8 0,03-11,42-7 0,03-11,17-6 0,03-11,57-5 0,03-11,32-4 0,03-11,35-3 0,03-14,17-2 0,03-12,47-1 0,03-10,96 0 0,03-51,92 1 0,03-11,64 2 0,03-11,32 3 0,03-13,25 4 0,03-13,58 5 0,03-10,26 6 0,03-6,08 7 0,03-3,47 8 0,03-9,97 9 0,03-11,48 10 0,03-10,71 Hasil pengujian hipotesis diatas dapat dilihat bahwa nilai t-hitung adalah negatif. Hal ini menunjukkan bahwa stock split merupakan bad news bagi investor yang kemungkinan besar tidak akan memberikan keuntungan bagi investor KESIMPULAN Rata-rata abnormal return sebelum stock split tidak menunjukkan adanya perubahan yang signifikan. Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil perhitungan dengan program SPSS menggunakan uji One Sample T-test bahwa t hitung sebelum stock split adalah -39,257 dengan probabilitas 0,000. Oleh karena probabilitas <0,05 maka H0 ditolak. Rata-rata abnormal return sesudah stock split tidak menunjukkan adanya perubahan yang signifikan.hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil perhitungan dengan program SPSS menggunakan uji One Sample T-test bahwa t hitung setelah stock split adalah - 10,280 dengan probabilitas 0,000. Oleh karena probabilitas <0,05 maka H0 ditolak. Aktivitas stock split tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap abnormal return baik ditinjau secara individual maupun sebagai sebuah portofolio. Tidak adanya perbedaan yang signifikan untuk abnormal return berarti juga tidak ada perubahan pada stock return. Hal ini dapat dibuktikan berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan uji Paired Sample T-Test bahwa nilai t hitung -1,533 dengan probabilitas 0,160. Oleh karena probabilitas >0,05, maka abnormal return sebelum dan sesudah stock split relatif sama. Dengan kata lain tidak ada perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah stock split. Dengan hasil ini, dapat dikatakan bahwa aktivitas stock split tidak mempengaruhi stock return. Tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap abnormal return sebelum dan sesudah stock split. 66

DAFTAR PUSTAKA Anoraga, Pandji dan Pakarti Puji. (2001). Pengantar Pasar Modal. Edisi Revisi. Jakarta. Rineka Cipta. Darmadji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhruddin. (2001). Pasar Modal di Indonesia (Pendekatan Tanya Jawab). Salemba Empat. Jakarta. Husnan, Suad. (2001). Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Ketiga. Yogyakarta. AMP YKPN Yogyakarta. Jogiyanto. (2003). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Tiga. Yogyakarta. BPFE. Kamaruddin, Ahmad. 2003. Dasar-dasar Investasi dan Portofolio. Edisi Revisi. Jakarta. Rineka Cipta. Kieso, Donald E. Jerry. J Weygandt dan Terry D. Warfield. (2002). Akuntansi Intermedit. Jakarta. Edisi 10 jilid 2. Erlangga. Nazir, Mohamad. (2000). Metode Penelitian. Jakarta. Ghalia Indonesia. Santoso, Singgih. (2002). SPSS Versi 10. Jakarta. Elex Media Komputindo. Sartono, Agus. (2001). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta.BPFE. Sugiyono. (2004). Metode Penelitian Bisnis. Bandung. CV. Alfabeta. Widiatmodjo, Sawidji. (2000). Cara Sehat Investasi di Pasar Modal. Jakarta. PT. Jurnalindo Aksara Grafika. Van Horne, James C. dan Jhon M. Wachowiz. Jr. (2005). Prinsip-prinsipManajemen Keuangan. Jakarta. Salemba Empat. Jurnal Ewijaya dan Indriantoro, Nur. 1999. Analisis Pengaruh Pemecahan Saham Terhadap Perubahan Harga Saham. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol.2 No.1. Januari. Fatmawati, Sri dan Asri, Marwan. 2002. Pengaruh Stock Split terhadap Likuiditas Saham yang diukur dengan besarnya Bid Ask Spread di Bursa Efek Jakarta. Marwata. 2000. Kinerja Keuangan. Harga Saham dan Pemecahan Saham. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 4 No. 2. Universitas Satya Wacana. Rahayu, Indah Retno. 2006. Reaksi Pasar Terhadap Peristiwa Stock Split Yang Terjadi di BEJ. Skripsi Sarjana Ekonomi. Tidak dipublikasikan. Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta. Sularso, R. Andi. 2003. Pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap Perubahan Harga Saham (Return) Sebelum dan Sesudah Ex-Dividen Date di Bursa Efek Jakarta.. Jurnal Riset Akuntansi. Volume 5 No.1. Jurusan Ekonomi Akuntansi. Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra Sutrisno, Wang; Yuniartha. Francisca dan Susilowati, Soffy. 2000. Pengaruh Stock Split Terhadap Likuiditas dan Return Saham di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan Vol. 2. No. 2. September 67